Ruang lingkup penerapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 meliputi bidang hukum yang diatur dengan undang-undang yang bersangkutan. Peningkatan ekosistem penanaman modal dan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat 5 pasal angka a (1) meliputi: pelaksanaan perizinan berusaha berdasarkan risiko;. penyederhanaan persyaratan dasar perizinan berusaha;. penyederhanaan perizinan berusaha sektoral; Dan. Penerapan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Ayat 1. (1) Perizinan berusaha berbasis risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a dilaksanakan berdasarkan penetapan tingkat risiko dan klasifikasi kegiatan usaha berdasarkan skala usaha.
Pengawasan terhadap setiap kegiatan usaha dilakukan dengan menetapkan frekuensi pelaksanaan berdasarkan tingkat risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1). Subbagian Penyederhanaan Persyaratan Dasar Izin Usaha 1. Penyederhanaan persyaratan dasar perizinan berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b meliputi:.
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5603); Dan. Antariksa adalah suatu wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah.
Pengaturan penataan ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi Pemerintah
Pengawasan penataan ruang adalah upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkan
Sistem wilayah adalah suatu struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai jangkauan pelayanan pada tingkat daerah. Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi pokok budidaya berdasarkan kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Kawasan agropolitan adalah suatu kawasan yang terdiri dari satu atau lebih pusat kegiatan di pedesaan sebagai suatu sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu.
Kawasan megapolitan adalah kawasan yang terbentuk dari 2 (dua) atau lebih kawasan
Kawasan strategis provinsi adalah wilayah yang
Orang adalah orang perseorangan dan/atau korporasi
Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang penataan ruang
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang adalah. kesesuaian antara rencana kegiatan pemanfaatan ruang dengan rencana perluasan ruang. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; pedoman penataan ruang; Dan. rencana pembangunan daerah jangka panjang. 21 Rencana tata ruang wilayah berfungsi sebagai pedoman bagi: . A. penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah; . B. persiapan.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan rencana tata ruang provinsi; pedoman dan petunjuk pelaksanaan di bidang penataan ruang; Dan. rencana pembangunan jangka panjang daerah. Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan/atau pelaksana kegiatan pemanfaatan ruang apabila kegiatan pembangunan tidak sesuai. dengan penataan ruang menimbulkan kerugian.
- Kawasan Strategis Nasional Tertentu adalah Kawasan yang terkait dengan kedaulatan negara,
- Zonasr adalah suatu bentuk rekayasa teknik pemanfaatan ruang melalui penetapan batas-batas
- Pemangku Kepentingan Utama adalah para
- Masyarakat Tradisional adalah Masyarakat
- Setiap Orang adalah orang perseorangan atau korporasi, baik yang berbadan hukum maupun yang
- Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
- Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan
- Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan
- Pasal 8 dihapus 5. Pasal 9 dihapus
- Pasal 10 dihapus 7. Pasal 11 dihapus
- Pasal 12 dihapus 9. Pasal 13 dihapus
Berbagai ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2OO7 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah wilayah pesisir dan pulau-pulau. Masyarakat Adat, Masyarakat Lokal, dan Masyarakat Adat tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun. Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagai berikut. sebagaimana dimaksud dalam pasal 7, pasal 7A, dan pasal 78 diatur dalam peraturan pemerintah.
Pasal 16 ayat (2) dikecualikan bagi Masyarakat Hukum Adat di wilayah kelola Masyarakat Hukum
Pengelolaan Kelautan adalah penyelenggaraan
Pengelolaan Ruang Laut adalah perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian ruang
Pelindungan Lingkungan Laut adalah upaya
Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Kelautan
Setiap orang yang memanfaatkan ruang laut secara tetap tanpa mempunyai izin usaha yang berkaitan dengan pemanfaatan laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (3), dikenai sanksi administratif. yaitu pasal 49A dan pasal 49r- yang berbunyi sebagai berikut: Setiap orang yang secara tetap memanfaatkan ruang laut yang tidak mempunyai izin usaha yang berkaitan dengan pemanfaatan laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1) yang mengakibatkan terjadinya perubahan fungsi. Pemutakhiran IGD sewaktu-waktu apabila diperlukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan apabila terjadi bencana alam, peperangan, pemekaran atau perubahan wilayah administratif atau kejadian. lainnya mengakibatkan perubahan elemen IGD. sebagaimana diatur dalam Pasal 5 demikian. mempengaruhi pola dan struktur kehidupan masyarakat.
Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat
Perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang
Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dari kegiatan
Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh
Audit lingkungan hidup adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung jawab
Masyarakat hukum adat adalah kelompok
Instrumen ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong
Persetujuan Lingkungan adalah Keputusan
Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan
Perizinan Berusaha mengandung kekurangan hukum, kesalahan, penyalahgunaan dan ketidakbenaran. dan/atau pemalsuan data, dokumen, data atau informasi;. publikasi tanpa memenuhi persyaratan sebagai berikut. dinyatakan dalam keputusan kelayakan lingkungan hidup. Hidup atau Surat Pernyataan Kemampuan Pengelolaan Lingkungan Hidup; atau. Kewajiban yang tercantum dalam dokumen Amdal atau UKL-UPL tidak dilaksanakan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan. Dalam hal penanggung jawab perusahaan dan/atau kegiatan :. memproduksi, mengangkut, mendistribusikan, menyimpan, menggunakan dan atau mengolah 83;. menghasilkan, mengangkut, menyimpan, mengumpulkan, memanfaatkan, mengolah dan/atau menyimpan sampah 83;. pembuangan limbah ke laut; membuang air limbah ke sumber air; pelepasan emisi ke udara; dan untuk. memanfaatkan air limbah untuk diaplikasikan di lapangan;. yang merupakan bagian dari kegiatan usaha, pengelolaannya dituangkan dalam Amdal atau UKL-UPL.
Peraturan lingkungan hidup dan perundang-undangan;. pengembangan dan penerapan instrumen lingkungan hidup; mengkoordinasikan dan memfasilitasi kerjasama. dan penyelesaian sengketa antardaerah dan penyelesaian sengketa;. menetapkan kebijakan mengenai tata cara pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal, dan hak-hak masyarakat hukum adat. berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; pengelolaan informasi lingkungan hidup nasional; koordinasi, pengembangan dan sosialisasi penggunaan teknologi ramah lingkungan; memberikan pendidikan, pelatihan, pembinaan dan penghargaan; pengembangan fasilitas dan standar laboratorium lingkungan hidup; menerbitkan izin usaha atau persetujuan dari pemerintah pusat; menegakkan hukum lingkungan hidup.
Pasal 102 dihapus
Pasal 110 dihapus
Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya Pelaku Usaha dalam memperoleh Persetujuan Bangunan Gedung dan sertifikat layak fungsi bangunan gedung, UU. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2OO2 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO2 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247); Dan. Pengelolaan bangunan gedung merupakan kegiatan pembangunan yang meliputi perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, konservasi, dan pembongkaran.
Pemanfaatan bangunan adalah kegiatan pemanfaatan bangunan sesuai dengan. fungsi yang ditentukan, termasuk kegiatan pemeliharaan, pemeliharaan dan pemeriksaan rutin. Pemeliharaan adalah kegiatan perbaikan dan/atau penggantian bagian, komponen, bahan bangunan dan/atau prasarana dan sarana bangunan agar bangunan tetap dapat berfungsi. Inspeksi berkala merupakan kegiatan pemeriksaan kehandalan seluruh bangunan atau bagiannya. komponen, bahan bangunan dan/atau prasarana dan sarana, menegaskan kecukupan fungsional fasilitas dalam jangka waktu tertentu.
Konservasi adalah kegiatan pemeliharaan, restorasi,. serta pemeliharaan gedung dan. lingkungan untuk mengembalikan keandalan bangunan pada kondisi semula atau sesuai jangka waktu yang diinginkan. Pemilik bangunan adalah seseorang, suatu badan. hukum, sekelompok orang atau perkumpulan, yang secara sah memiliki bangunan tersebut. Pengguna bangunan gedung adalah pemilik bangunan gedung dan/atau bukan pemilik bangunan gedung berdasarkan perjanjian dengan pemilik bangunan gedung, yang menggunakan dan/atau mengelola bangunan gedung atau bagiannya sesuai dengan fungsinya.
Peninjau teknis adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik badan hukum maupun. bukan badan hukum yang mempunyai sertifikat kompetensi kerja, kualifikasi ahli, atau sertifikat fisik. upaya melakukan pengkajian teknis kesesuaian fungsi bangunan gedung. Masyarakat adalah individu, kelompok, badan. hukum atau bisnis, dan institusi atau organisasi. yang kegiatannya di bidang konstruksi bangunan, termasuk perkumpulan dan komunitas hukum adat. ahli yang tertarik dalam pemeliharaan gedung. Prasarana dan prasarana bangunan adalah kelengkapan fasilitas di dalam dan di luar bangunan. bangunan yang menunjang terpenuhinya fungsi bangunan.
103- 13. Pasal 16 dihapus
Arsitektur adalah wujud hasil penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni secara utuh dalam
Praktik Arsitek adalah penyelenggaraan kegiatan
Arsitek Asing adalah Arsitek berkewarganegaraan asing yang melakukan Praktik Arsitek di Indonesia
Ketentuan Pasal 1 angka 3 diubah dan disisipkan 1 (satu) angka yaitu angka 14 sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut: Lisensi adalah alat bukti tertulis yang sah sebagai. surat keterangan penanggung jawab praktek Arsitektur di bidang pengurusan izin mendirikan bangunan dan izin lainnya. upaya menjaga kompetensi arsitek. melaksanakan praktik Arsitektur secara berkesinambungan. Pemerintah daerah adalah kepala daerah sebagai. unsur Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
Kedudukan yang mempunyai tugas dan fungsi membantu negara dalam penyelenggaraan profesi arsitektur. sebagai berikut: Pasal 5 diubah sehingga berbunyi menjadi Pasal 5. 1) Pemberian jasa praktik arsitektur harus memenuhi standar kinerja arsitek. Mengenai penyelenggaraan kegiatan produksi karya arsitektur berupa bangunan sederhana dan bangunan tradisional, pelaksanaan kegiatan tidak wajib dilakukan oleh arsitek. sebagai berikut: 13 diubah sehingga berbunyi menjadi § 13. Ketentuan rinci mengenai tata cara penerbitan dan pencabutan Surat Tanda Pendaftaran Arsitek sebagaimana disebutkan. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, Pasal 9, Pasal 10, dan Pasal 12 diatur dalam peraturan pemerintah. sebagai berikut: 14 diubah sehingga dibaca sebagai.
21 Dalam hal Arsitek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum mempunyai Izin, Arsitek wajib bekerja sama dengan Arsitek yang mempunyai Izin. 21 Alih keahlian dan alih ilmu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh:. pengembangan dan peningkatan pelayanan praktik arsitektur di kantor tempatnya bekerja; profesionalisme kepada arsitek; enf atau. menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan. gratis kepada lembaga pendidikan, lembaga penelitian, dan/atau lembaga pengembangan di bidang Arsitektur. 8 Ketentuan Pasal 28 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: menetapkan dan menegakkan kode etik profesi. menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;. berkomunikasi, mengatur dan mempromosikan. memberikan masukan kepada perguruan tinggi arsitektur mengenai pengembangan Praktik Arsitektur; memberikan masukan kepada Pemerintah Pusat.
Pasal 40 dihapus 16. Pasal 41 dihapus
Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya pelaku usaha dalam memperoleh izin usaha dan kemudahan persyaratan penanaman modal dari sektor kelautan dan perikanan, beberapa ketentuan dalam UU No. 31 Tahun 2oo4 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2oo4 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 45 tahun 2oog tentang perubahan UU no. 31 dari 2oo4.
Lingkungan sumber daya ikan adalah perairan tempat kehidupan sumber daya ikan, termasuk biota
Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam
Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau membiakkan
Pengelolaan perikanan adalah semua upaya,
Konservasi Sumber Daya Ikan adalah upaya pelindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber
Nelayan kecil adalah orang yang bermata. Mata pencahariannya adalah mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari baik menggunakan perahu nelayan maupun yang lainnya. tidak menggunakan kapal penangkap ikan. Petani ikan kecil merupakan masyarakat yang mata pencahariannya melakukan budidaya ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Laut teritorial Indonesia adalah suatu jalur laut yang lebarnya 12,12) mil laut diukur dari garis pangkal kepulauan Indonesia.
Laut Lepas adalah bagian dari laut yang tidak termasuk dalam ZEEI, laut teritorial Indonesia,
Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perikanan
154- 22. Pasal 68 dihapus
Pasal lll dihapus
Ketentuan Pasal 88 diubah sebagai berikut: alat pengaman dan pelindung terhadap. kesehatan manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan. 21 Pemanfaatan hutan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat pertama dilakukan melalui pemberian izin usaha dari pemerintah pusat.
Pasal 34 wajib melindungi hutan dalam areal kerjanya
- Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang
- Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan
- Pemanfaatan hutan adalah kegiatan untuk memanfaatkan kawasan hutan, jasa lingkungan, hasil
21 Perlindungan hutan pada hutan negara dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya berdasarkan norma, standar, dan peraturan perundang-undangan. prosedur dan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Kawasan hutan adalah suatu kawasan tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan sebagai hutan tetap. Perusakan hutan adalah suatu proses, cara atau tindakan perusakan hutan melalui kegiatan pembalakan liar, penggunaan kawasan hutan tanpa izin industri, atau penggunaan izin industri yang bertentangan dengan maksud dan tujuan pemberian izin industri pada kawasan hutan.