• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Di bawah ini adalah gambaran dan uji perbedaan kadar nyeri haid setelah perlakuan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tingkat nyeri haid sebelum dilakukan pengobatan (yoga dan relaksasi nafas dalam) pada remaja putri di Desa Ketitang Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali tergolong sedang atau berat (dengan perbandingan proporsi yang relatif seimbang).

KAJIAN PUSTAKA

Remaja

Gangguan ginekologi pada masa remaja yang sangat umum terjadi adalah gangguan yang berhubungan dengan siklus menstruasi, perdarahan. Masa remaja adalah masa transisi emosional yang ditandai dengan perubahan cara mereka memandang diri sendiri dan berperilaku dengan cara mereka sendiri.

Nyeri Menstruasi

Pada umumnya nyeri haid terjadi akibat kontraksi disritmia miometrium yang menunjukkan satu atau lebih gejala mulai dari nyeri ringan hingga berat pada perut bagian bawah dan nyeri spastik pada sisi medial paha (Anurogo & Wulandari 2015). satu. NRS digunakan untuk menilai intensitas atau keparahan nyeri dan memberikan kebebasan penuh kepada klien untuk mengidentifikasi keparahan nyeri NRS adalah skala nyeri yang populer dan lebih banyak digunakan di klinik, terutama pada kondisi akut, mengukur intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi terapeutik, mudah digunakan dan didokumentasikan.

Gambar 2. Visual Analog Scale (VAS)
Gambar 2. Visual Analog Scale (VAS)

Yoga

Duduklah di atas tumit dengan lutut ditekuk, jari-jari kaki menyatu dan lutut sedikit lebih lebar dari pinggul. Postur ini merupakan postur relaksasi yang sangat menyenangkan, membuat Anda merasa sangat nyaman (seolah-olah.. kembali ke dalam kandungan ibu Anda), bernapas dalam-dalam meredakan nyeri di punggung bawah, dan melepaskan ketegangan di tubuh. Postur ini memberikan rasa damai dan tenang, menenangkan pikiran dan banyak melenturkan sendi pinggul. regangkan ke samping dan latih otot panggul.

Posisi ini merupakan posisi fleksi pinggul yang sangat baik untuk melepaskan ketegangan pada sendi pinggul, menekuk sendi paha belakang dan lutut, meningkatkan sirkulasi darah ke panggul dan menjaganya tetap sehat. Selain memiliki manfaat yang sama dengan Paschimottanasana, postur ini juga berguna untuk melatih kelenturan pada otot dan persendian pinggul. Postur ini memijat organ pencernaan, mengatasi obesitas, mencegah sembelit, menyeimbangkan produksi hormon insulin, memperkuat otot hamstring, menekuk punggung bagian bawah, menyegarkan sistem saraf, dan meningkatkan konsentrasi.

Postur ini sangat baik untuk mencegah penyakit hernia dan linu panggul (nyeri pada pinggul atau paha akibat gangguan saraf linu panggul). Posisi dada terbuka menarik bagian depan tubuh dengan kuat, menguatkan jantung, membuka dada dan memperkuat bagian belakang tubuh, lengan dan kaki. Postur ini menyegarkan tubuh dan pikiran, mengangkat semangat, melepaskan ketegangan emosional dan mengatasi rasa takut.

Gambar 6. Virasana (Postur Duduk) b. Mudhasana (postur anak / embrio)
Gambar 6. Virasana (Postur Duduk) b. Mudhasana (postur anak / embrio)

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Hipotesis

Keaslian Penelitian

Berikut adalah gambaran dan pengujian perbedaan kadar nyeri haid sebelum perlakuan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat penurunan yang signifikan pada tingkat nyeri haid antara sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok eksperimen. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat nyeri haid setelah perlakuan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Hal ini membuktikan bahwa relaksasi dengan nafas dalam efektif menurunkan tingkat nyeri haid pada remaja putri. Kelompok kontrol diberikan perlakuan berupa relaksasi nafas dalam yang juga efektif untuk menurunkan tingkat nyeri haid pada remaja putri. Uji statistik perbedaan tingkat nyeri haid setelah perlakuan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memberikan hasil yang bermakna.

Hal tersebut menunjukkan bahwa yoga lebih efektif dalam menurunkan tingkat nyeri haid pada remaja putri dibandingkan relaksasi dengan pernapasan dalam. Tingkat nyeri haid setelah dilakukan pengobatan (baik yoga maupun relaksasi dengan nafas dalam) pada remaja putri di Desa Ketitang Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali mengalami penurunan dibandingkan sebelum dilakukan pengobatan.

METODOLOGI PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja putri (10-19 tahun) yang mengalami nyeri haid dari 4 kelompok posyandu muda di Desa Ketitang Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali yaitu sebanyak 83 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu (Notoatmodjo 2018). Dengan demikian, untuk memenuhi target sampel minimum, kami mengambil 23 remaja putri di kelompok eksperimen dan 23 remaja putri di kelompok kontrol.

Oleh karena itu sampel diambil secara berturut-turut, artinya setiap anggota populasi yang datang jika memenuhi kriteria digunakan sebagai sampel (purposive sampling). Sampel diambil secara berurutan sehingga diperoleh 23 remaja putri untuk kelompok eksperimen (latihan yoga) dan 23 remaja putri untuk kelompok kontrol (relaksasi nafas dalam).

Tempat dan Waktu Penelitian

Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

Penyerahan judul, pengajuan proposal, pemeriksaan proposal disertasi, pengajuan investigasi etik penelitian pada Komisi Etik Penelitian Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta. Memberikan izin penelitian dari sekretariat Universitas Kusuma Husada Surakarta kepada Kepala Desa Ketitang Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali. Setelah mendapat izin dari Kepala Desa Ketitang Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali, peneliti mengagendakan pertemuan dengan pencacah yang akan membantu dalam proses pengumpulan data penelitian serta membahas peran dan fungsi masing-masing pencacah. e.

Peneliti mengikuti Posyandu Remaja untuk mengetahui jumlah data remaja putri yang mengalami kram menstruasi. Setelah membahas remaja putri yang mengalami kram menstruasi, jelaskan maksud dan tujuan penelitian ini. Dan menjelaskan kepada responden jika mengalami nyeri haid agar segera datang ke tempat peneliti untuk berobat.

Perlakuan (baik yoga maupun relaksasi dengan nafas dalam) dilakukan sebanyak 2 kali saat nyeri haid dialami di lokasi penelitian. Setelah perlakuan selesai pada hari kedua, responden melengkapi lembar observasi (post test) untuk mengetahui intensitas nyeri haid.

Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan data karakteristik responden dan tingkat nyeri sebelum dan sesudah perlakuan. Data variabel numerik dijelaskan dengan nilai rata-rata (mean), standar deviasi (standar deviasi), nilai terendah dan nilai tertinggi. Teknik yang digunakan adalah uji chi square, yaitu teknik perbandingan dua sampel independen untuk variabel berskala ordinal (nonparametrik).

Pengaruh yoga diketahui dengan menguji perbedaan tingkat nyeri antara sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) perlakuan pada kelompok eksperimen. Pengaruh relaksasi nafas dalam sebagai perlakuan pembanding diketahui dengan menguji perbedaan tingkat nyeri antara perlakuan pre (pretest) dan post (posttest) pada kelompok kontrol. Teknik yang digunakan adalah Wilcoxon signed rank test, yaitu teknik perbandingan dua sampel untuk variabel berskala ordinal (nonparametrik).

Keefektifan yoga dibandingkan relaksasi dengan nafas dalam ditentukan dengan menguji perbedaan tingkat nyeri setelah perlakuan (posttest) antara kedua kelompok. Teknik yang digunakan adalah uji Mann-Whitney, yaitu teknik perbandingan dua sampel independen untuk variabel berskala ordinal (nonparametrik).

Etika Penelitian

Karena p-value > 0,05 maka dapat dinyatakan karakteristik frekuensi nyeri haid antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah homogen. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna (atau dengan kata lain terdapat homogenitas) tingkat nyeri haid sebelum perlakuan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa yoga berpengaruh efektif dalam menurunkan tingkat nyeri haid pada remaja putri di Desa Ketitang Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali.

Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa terdapat penurunan yang bermakna pada tingkat nyeri haid antara sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol. Tingkat nyeri haid yang diukur setelah perlakuan (baik yoga maupun relaksasi dengan nafas dalam) merupakan variabel yang menjadi parameter utama dari hasil eksperimen. Uji statistik perbedaan tingkat nyeri haid antara sebelum dan sesudah yoga memberikan hasil yang signifikan.

Uji statistik perbedaan tingkat nyeri haid sebelum dan sesudah relaksasi nafas dalam memberikan hasil yang signifikan. Dengan berlatih yoga atau bersantai dengan menarik napas dalam-dalam, nyeri haid berkurang secara signifikan.

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Karakteristik Sampel

Pada kelompok eksperimen sebagian besar sampel masuk penelitian pada saat hari pertama menstruasi yaitu 9 subjek (39,1%). Karena p-value > 0,05 maka dapat dikatakan karakteristik hari-hari menstruasi pada awal penelitian adalah homogen antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok kontrol usia menarche sampel terbanyak juga 12 tahun yaitu 11 subjek (47,8%).

Karena p-value > 0,05 maka dapat dikatakan karakteristik usia menarche homogen antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen sebagian besar sampel mengalami menstruasi dengan durasi rata-rata 4 atau 5 hari yaitu. Pada kelompok kontrol sebagian besar sampel mengalami menstruasi dengan durasi rata-rata 5 hari yaitu 13 subjek (17,4%).

Karena p-value > 0,05 maka dapat dikatakan karakteristik rata-rata lama menstruasi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah homogen. Pada kelompok eksperimen sebagian besar sampel selalu mengalami nyeri setiap kali menstruasi yaitu sebanyak 11 orang (47,8%).

Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Umur Umur
Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Umur Umur

Deskripsi dan Uji Beda Tingkat Nyeri Menstruasi Sebelum

Perbandingan uji statistik distribusi rata-rata lama haid antara kedua kelompok (menggunakan teknik uji chi square) memberikan signifikansi atau p-value sebesar 0,451. Pada kelompok kontrol sebagian besar sampel juga mengalami nyeri setiap kali menstruasi sebanyak 12 orang (52,2%). Uji statistik untuk membandingkan frekuensi nyeri haid antara kedua kelompok (menggunakan teknik uji chi-square) menghasilkan signifikansi atau nilai p sebesar 0,885.

Gambaran dan uji beda kadar nyeri haid sebelum perlakuan Keseragaman (homogenitas) kadar nyeri haid sebelum perlakuan. Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa sebelum perlakuan semua sampel mengalami nyeri haid sedang atau berat, baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Uji beda statistik dengan teknik uji Mann-Whitney memberikan Z-value sebesar -0,584 dengan signifikansi (p-value) sebesar 0,559.

Deskripsi dan Uji Beda Tingkat Nyeri Menstruasi antara

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa relaksasi nafas dalam berpengaruh efektif untuk menurunkan tingkat nyeri haid pada remaja putri di Desa Ketitang Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali. Distribusi tingkat nyeri haid pada kelompok eksperimen lebih rendah, sehingga dapat disimpulkan bahwa yoga lebih efektif menurunkan tingkat nyeri haid dibandingkan relaksasi nafas dalam pada remaja putri di Desa Ketitang Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali. Tingkat nyeri haid sebelum pengobatan menjadi dasar untuk menghitung atau mengevaluasi perubahan yang terjadi akibat pengobatan.

Hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian besar sampel baik pada kelompok eksperimen maupun kontrol menyatakan selalu merasakan nyeri haid. Sesuai dengan rancangan percobaan yang dilakukan, tingkat nyeri haid sebelum dilakukan pengobatan merupakan titik awal atau dasar untuk mengevaluasi perubahan yang terjadi akibat pengobatan. Homogenitas atau kemerataan tingkat nyeri haid sebelum perlakuan antara kelompok eksperimen dan kontrol merupakan syarat untuk dapat menyimpulkan perlakuan mana yang lebih baik.

Peneliti bergabung dengan Posyandu Remaja untuk mencari data jumlah remaja putri yang mengalami nyeri haid, terdapat 20 remaja putri yang mengalami nyeri haid. Peneliti bergabung dengan Posyandu Remaja untuk mencari jumlah data remaja putri yang mengalami nyeri haid, terdapat 21 remaja putri yang mengalami nyeri haid. Peneliti bergabung dengan Posyandu Remaja untuk mencari data jumlah remaja putri yang mengalami nyeri haid, terdapat 19 remaja putri yang mengalami nyeri haid.

Peneliti bekerja sama dengan Posyandu Remaja untuk mencari data remaja putri yang mengalami nyeri haid. 23 remaja putri mengalami nyeri haid.

Tabel 4.7 Deskripsi dan Uji Beda Statistik Tingkat Nyeri Menstruasi antara Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelompok Eksperimen
Tabel 4.7 Deskripsi dan Uji Beda Statistik Tingkat Nyeri Menstruasi antara Sebelum dan Sesudah Perlakuan pada Kelompok Eksperimen

Deskripsi dan Uji Beda Tingkat Nyeri Menstruasi Akhir

Gambar

Gambar 2. Visual Analog Scale (VAS)
Gambar 3. Skala Nyeri Oucher d. Wong – Baker Faces Pain Rating Scale
Gambar 4. Wong – Baker Faces Pain Rating Scale Interpretasi untuk setiap skala tersebut adalah:
Gambar 5. Numerical Rating Scale (NRS) Keterangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian yang dimaksud dengan judul skripsi “Aplikasi Etika Bisnis Islam dalam Aktivitas Jual Beli di Pasar Tradisional Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji