Dengan judul: Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Negeri Romang Polong Kec. Dalam penyusunan tesis saya, saya akan selalu berkonsultasi dengan dosen pembimbing yang ditunjuk oleh pimpinan fakultas. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar IPS di SD Negeri Romang Polong Kec.
Tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS siswa di SD Negeri Romang Polog Kec. Metode penelitian ini menguji hubungan antara variabel (X) motivasi belajar dengan variabel (Y) prestasi belajar Dengan demikian terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial siswa SD Negeri Romang Polog Kec.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir. Rasa terima kasih dan belasungkawa yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada ibu dan bapak saya yang telah mencurahkan kasih sayang, kasih sayang dan keikhlasan mereka dalam membesarkan, melatih dan membiayai penulis serta senantiasa mendoakan kesuksesan penulis.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Berdasarkan pandangan tersebut terlihat bahwa motivasi yang ada pada setiap individu tentu berbeda-beda, sehingga jika dikaitkan dengan kinerja belajar maka kelancaran belajar yang akan dialami siswa juga akan berbeda-beda. Pembelajaran yang efektif dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri manusia, misalnya ruang belajar yang bersih, sarana dan prasarana belajar yang memadai.
Berdasarkan pra penelitian di SD Negeri RomangPolong Kec. Somba Opu Kabupaten Gowa, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS berasal dari dalam (intrinsik) dan dari faktor luar (ekstrinsik). Setiap siswa mempunyai motivasi belajar yang berbeda-beda, ada yang kuat dan ada pula yang lemah. Motivasi belajar IPS siswa kelas V SD pada umumnya lemah. Hal ini terlihat dari sikap siswa ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Siswa cenderung kurang memperhatikan dan ada pula yang masih berbicara sendiri ketika guru sedang mengajar. Kurangnya aktivitas atau semangat belajar karena siswa merasa pelajaran IPS sulit dipahami sehingga menyebabkan prestasi belajarnya rendah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pengalaman belajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri jawaban suatu permasalahan, bekerja sama dengan teman sekelas, akan lebih menantang untuk mengarahkan kekuatan dan perhatian siswa, dibandingkan dengan situasi dimana siswa hanya memiliki kemampuan untuk menerimanya dalam satu arah. Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa pada umumnya disebabkan oleh rendahnya motivasi belajar, minat belajar, dan sikap belajar siswa (Sardiman, 1986:12).
Selanjutnya perilaku belajar negatif muncul karena rendahnya motivasi belajar siswa yang ditandai dengan fenomena siswa tidak semangat, senang dan tidak semangat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Siswa yang mempunyai sikap, minat dan motivasi belajar yang rendah umumnya tertinggal dalam pembelajarannya dan sering melakukan kesalahan dalam belajarnya. Sebaliknya siswa yang mempunyai sikap, minat dan motivasi belajar yang tinggi akan mempunyai kemampuan dalam melakukan aktivitas belajar.
RumusanMasalah
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang motivasi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar Romang Kecamatan Polog Kabupaten Somba Opu.
Tujuan Penelitian
- Tujuan IPS
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa fungsi motivasi dalam kegiatan belajar adalah sebagai penggerak, penggerak dan penyeleksi tindakan serta mengarahkan kegiatan belajar, membangkitkan semangat dan menyadarkan masyarakat akan adanya proses belajar yang berkesinambungan. untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar yang tinggi dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapainya. C Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS perlu memperhatikan berbagai hal, menurut Slameto. Untuk belajar efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan tertata, misalnya: (a) ruang belajar harus bersih, (b) ruangan cukup terang, (c) diperlukan fasilitas belajar yang memadai.
Situasi kelas yang demokratis merupakan elemen yang sangat penting dalam organisasi pembelajaran yang realistis, untuk hasil pembelajaran yang otentik. Pernyataan lisan tentang perilaku yang baik atau hasil belajar yang baik merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motif belajar siswa menuju hasil belajar yang baik. Terkadang pengetahuan tentang hasil belajar yang buruk dapat meningkatkan motivasi belajar seorang siswa, selama pengetahuan tentang hasil belajar yang buruk atau kegagalan belajar dapat meningkatkan semangatnya untuk belajar lebih baik.
Hal ini akan memberikan semacam reward bagi siswa pada tahap awal pembelajaran, yang dapat membantu siswa bersemangat dalam belajar. Penguatan motif dapat terjadi pada proses perilaku, seseorang memperkuat motifnya untuk mempelajari sesuatu karena proses belajar tersebut menarik. Penguatan atau penguatan motif dapat terjadi pada proses perilaku, misalnya seseorang akan memperkuat motifnya untuk mempelajari sesuatu karena proses belajar tersebut menarik.
Artinya berhasil atau tidaknya tercapainya tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa sebagai pelajar. Nah dari proses pembelajaran sebelumnya ternyata masih ada sisa-sisa yang tertinggal dan belum terlupakan. Faktanya, terdapat perbedaan besar antara berbagai jenis pembelajaran. Apa yang berlaku pada satu jenis pembelajaran tidak bisa begitu saja diterapkan pada jenis pembelajaran lainnya.
Jenis pembelajaran yang pertama ini adalah pembelajaran dengan pemahaman baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang sering kali menghadapi situasi yang menyebabkan dirinya kebingungan dan tidak cepat menemukan jalan keluarnya. Komponen-komponen sistem lingkungan saling mempengaruhi dalam berbagai cara sehingga setiap peristiwa pembelajaran mempunyai profil yang unik dan kompleks, masing-masing menggerakkan sistem lingkungan pembelajaran secara berbeda. Dengan kata lain, untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, harus diciptakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu.
Kalau dilihat dari tujuan pembelajaran sebenarnya sangat banyak dan beragam, dan kita ingin mencapai tujuan pembelajaran yang tersurat melalui tindakan pembelajaran, biasa disebut efek pembelajaran, yang biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan. Bentuk pembelajaran selanjutnya adalah menghafal, sekilas sepertinya bentuk proses belajar ini sama dengan yang baru saja kita bahas di atas.
Kerangka Pikir
Akibat belajar, individu memecah motif-motif yang mencapai tujuan terlalu jauh menjadi motif-motif sederhana yang mencapai tujuan lebih pendek. Demi belajar, siswa membangkitkan motif-motif untuk melakukan sesuatu tanpa menerima rangsangan langsung yang membangkitkan motif itu sendiri. Oleh karena itu motif merupakan kekuatan yang potensial bagi munculnya tingkah laku, sedangkan motivasi adalah proses mengarahkan dan memperkuat motif agar diwujudkan dalam tindakan nyata.
Jadi, motivasi belajar adalah suatu proses yang menentukan tingkat aktivitas, intensitas, konsistensi dan arah umum tingkah laku manusia, merupakan suatu konsep yang kompleks dan berkaitan dengan konsep lain seperti minat dan konsep diri.
Hipotesis
Jenis dan Desain penelitian 1. Jenis penelitian
- Desain Penelitian
Namun untuk memudahkan pembahasan, berbagai metode tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu. Prestasi belajar siswa adalah kemampuan yang dicapai siswa dalam belajar dan dinyatakan dalam bentuk angka (skor). Dalam penelitian, populasi merupakan faktor utama yang harus diperhatikan karena menimbulkan gambaran bagi keseluruhan rangkaian kegiatan penelitian.SutrisniHadi mengatakan “populasi adalah keseluruhan populasi yang hendak diteliti atau semesta”.
Setiap peneliti membutuhkan sejumlah orang untuk kita pelajari. Idealnya, seluruh populasi harus diperiksa. Apabila populasinya terlalu besar, maka diambil sejumlah sampel yang bersifat representatif, yaitu mewakili keseluruhan populasi. Nasutian S menyatakan “sampel adalah suatu kesimpulan yang merupakan suatu generalisasi yang dianggap berlaku untuk seluruh populasi”. Dalam proses penentuan jumlah sampel yang akan dipilih, penulis memilih secara acak yaitu dengan sengaja mengambil setiap siswa secara profesional, yang dapat dirangkum pada Tabel 3.2. Dengan memperhatikan data tabel diatas maka diperoleh data mengenai kondisi sampel penelitian sebanyak 23 orang yang diwakili oleh siswa kelas I sampai VI.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Product Moment untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan hasil belajar IPS siswa di SD Negeri RomangPolong Kec. Somba Opu, Kab. Gowa, untuk mencari tahu.
Hasil Penelitian
- Hasil Analisis Deskriftif
Selanjutnya untuk mengetahui apakah terdapat dampak positif signifikan maka nilai r hitung tersebut dibandingkan dengan nilai “r” pada tabel. Artinya hipotesis penelitian yang berbunyi: Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar bidang studi IPS pada siswa SD Negeri romangpolongkec.sombaopu Kabupaten Gowa’’ dinyatakan diterima.
Pembahasan
Pengujian kebenaran hipotesis yang diajukan di atas dilakukan dengan cara mengkonsultasikan besaran “r” yang diperoleh dalam proses perhitungan atau dikenal dengan observasi “r” (ro) dengan besaran “r” yang tercantum pada tabel nilai “r” momen produk (cape).
PENUTUP
Kesimpulan
Saran-Saran