• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR "

Copied!
80
0
0

Teks penuh

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ANALISIS NILAI TAMBAHAN PADA PENGOLAHAN KERIPIK DANGKE DI KECAMATAN CENDANA KABUPATEN ENREKANG, benar-benar merupakan hasil karya yang belum pernah diserahkan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tambah pengolahan kerupuk dangke di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah yang tercipta dari pengolahan 2,75 kg bahan baku dangke menjadi 3,87 kg kerupuk dangke adalah sebesar Rp.

Rasio nilai tambah merupakan persentase antara nilai tambah dengan nilai produksi produk, jadi perbandingan sebesar 73,42% berarti setiap Rp. Tak lupa penulis panjatkan doa dan salam kepada Rasulullah s.a.w.s beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya, yang diberikan kepada penulis dengan penuh ketenangan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Nilai Tambah Kerupuk Dangke” . Pengolahannya di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

TP, M.Sc., selaku rekan pembimbing yang selalu meluangkan waktunya membimbing dan membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Seluruh dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan segudang ilmu kepada penulis.

DAFTAR LAMPIRAN

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Kegunaan Penelitian
  • Dangke
  • Nilai Tambah
  • Penelitian Terdahulu
  • Lokasi dan Waktu Penalitian
  • Teknik Penentuan Sampel
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Defenisi Operasional

Berdasarkan uraian di atas, menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Analisis Nilai Tambah Pengolahan Kerupuk Dangke di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang”. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah menanyakan seberapa besar nilai tambah pengolahan dangke di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai tambah pengolahan kerupukdangke di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang.

Analisis Nilai Tambah (Value Added) Buah Pisang Terhadap Keripik Pisang di Desa Babakan Kota Mataram. Nilai tambah kulit jeruk bali setelah pengolahan permen sebesar Rp. Observasi merupakan penelitian yang mengamati secara langsung fenomena di lapangan secara detail khususnya mengenai nilai tambah pengolahan kerupuk dangke di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang.

Hal ini dapat dihitung secara sistematis dengan menggunakan rumus nilai tambah.Nilai tambah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Hayami (1987) dalam Sudoyono (2004). Nilai tambah merupakan nilai tambah produk dangke yang telah melalui proses pengolahan menjadi kerupuk dangke.

Tabel 1. Komposisi Kimia Dangke
Tabel 1. Komposisi Kimia Dangke

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

  • Letak Geografis
  • Kondisi Demografis
  • Kelompok Umur Bedasarkan Jenis Kelamin
  • Tingkat Pendidikan

Proses pengolahannya merupakan proses yang dilakukan masyarakat di Kecamatan Cendana dalam mengolah dangke menjadi kerupuk dangke. Kondisi Topografi Kabupaten Enrekang secara umum mempunyai topografi wilayah yang bervariasi berupa perbukitan, pegunungan, lembah dan sungai dengan ketinggian m diatas permukaan laut serta tidak mempunyai pantai. Secara umum topografi wilayahnya didominasi oleh perbukitan/pegunungan, luasnya sekitar 84,96% dari luas wilayah Kabupaten Enrekang, sedangkan yang datar hanya 15,045%.

Perkembangan jumlah penduduk yang pesat dari waktu ke waktu disebabkan oleh penurunan angka kematian yang tidak diikuti dengan angka kelahiran, oleh karena itu untuk lebih jelasnya dapat dilihat angka penduduk menurut umur pada Tabel 5 sebagai berikut. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menjadikan bangsa lebih bijaksana, karena melalui pendidikan setiap orang mendapat kesempatan memperoleh ilmu pengetahuan dan meningkatkan keterampilannya untuk mengelola kehidupan ke arah yang lebih baik.Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka semakin baik pula kualitas sumber dayanya. Sapi perah merupakan ternak unggulan dan pertanian mempunyai peluang besar untuk dikembangkan di Kabupaten Enrekang karena daya dukung yang tersedia cukup tinggi.

Jika konsentrat tersedia dalam arti dapat diperoleh secara berkelanjutan dan harga terjangkau, maka pengembangan sapi perah akan lebih mudah pemenuhan nutrisinya karena sapi perah dapat mentoleransi pakan berbasis konsentrat hingga 60-70% (Qrskov , 2008). Kabupaten Enrekang khususnya Kecamatan Cendana juga merupakan salah satu sentra peternakan sapi perah, seperti terlihat pada Tabel 7 di bawah ini. Tabel 4 menunjukkan sapi perah yang paling banyak terdapat di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang yaitu sebanyak 414 ekor sapi perah.

Table  4.  Jumlah  Penduduk  Berdasarakan  Jenis  Kelamin  diKecamatan  Cendana  Kabupaten Enrekang
Table 4. Jumlah Penduduk Berdasarakan Jenis Kelamin diKecamatan Cendana Kabupaten Enrekang

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Identitas Responden
  • Umur Responden
  • Tingkat Pendidikan Responden
  • Pengalaman Berusaha
  • Penyediaan Bahan Baku
  • Biaya Produksi
  • Biaya Tetap
  • Biaya Variabel
  • Total Biaya Dalam Kegiatan Pengolahan Kerupuk Dangke
  • Analisis Nilai Tambah Pengolahan Kerupuk Dangke Perproduksi
    • Output
    • Harga Output
    • Upah Tenaga Kerja
    • Sumbangan Input Lain
  • Kesimpulan
  • Saran

26 dan jumlah bahan baku yang digunakan pada pengolahan kerupuk dangka di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang sebanyak 19 dangka per produksi dengan rata-rata 4,75. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan dalam proses pengolahan kerupuk dangka, adapun biaya yang dikeluarkan responden untuk kerupuk dangka di Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang yaitu. Tabel 13 menunjukkan bahwa biaya tetap nilai penyusutan peralatan yang dikeluarkan oleh responden pengolah kerupuk dangka di Kotapraja Cendana Kabupaten Enrekang adalah sebesar 89.664 yang diperoleh dari rata-rata nilai penyusutan peralatan pada proses produksi (Lampiran 5).

Biaya variabel yaitu biaya tenaga kerja, biaya pengemasan, biaya bahan bakar dan biaya listrik.Nilai rata-rata biaya variabel pengolahan biskuit dangke dapat dilihat pada Tabel 14. Analisis Nilai Tambah diperlukan untuk mengetahui seberapa besar nilai tambah dari bahan baku yang digunakan. Dalam proses pengolahannya, komponen analisis nilai tambah pada kegiatan pengolahan kerupuk dangke adalah: Pada pengolahan produk kerupuk dangke, bahan baku yang digunakan adalah susu sapi perah yang sudah diolah menjadi dangke.

Rata-rata jumlah bahan baku yang digunakan untuk pengolahan kerupuk dangke di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang adalah 4,75 kg dangke atau setara dengan 19 buah dangke dengan harga 25. Rata-rata upah pekerja adalah imbalan yang diterima oleh pekerja yang mengolahnya. kerupuk dangke. Rata-rata gaji pekerja yang dikeluarkan pengolah kerupuk dangke adalah Rp 38.250/orang.

Nilai tambah dangke dalam penelitian ini adalah nilai tambah dari pengolahan dangke sebagai bahan baku menjadi kerupuk dangke. Nilai tambah tersebut diperoleh dari selisih nilai produksi dengan nilai masukan yang dihitung dalam rupiah per kg kerupuk dangke yang diproduksi. Pertama, dengan mengubah nilai tambah dangke menjadi kerupuk dangke dapat meningkatkan pendapatan para pengusaha dangke, oleh karena itu untuk mengetahui besarnya nilai tambah dari pengolahan kerupuk dangke di kecamatan Enkerja Kabupaten Enrekang dapat dilihat pada tabel 16 seperti dibawah ini.

Besarnya nilai tambah pengolahan kerupuk Dangke dalam satu proses produksi di Kecamatan Cendana, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang. Tabel diatas menunjukkan bahwa produksi kerupuk dangka sebanyak 3,87 kg, sedangkan jumlah bahan baku yang digunakan dalam proses pengolahan kerupuk dangka sebanyak 2,37 kg. Rasio nilai tambah yang dihasilkan pada kerupuk dangka sebesar 73,42% dari pembagian antara nilai tambah dengan nilai keluaran, kemudian dikalikan 100.

Hasil nilai tambah menunjukkan bahwa kerupuk dangke memberikan dampak yang besar bagi setiap penjual dangke karena dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan dangke yang sebenarnya. Berdasarkan kriteria pengujian, nilai tambah pengolahan kerupuk dangke di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang mempunyai nilai tambah yang sangat besar karena nilai tambah yang dicapai sebesar 73,42 persen yaitu > 40 persen atau mempunyai persentase diatas 40 persen.

Tabel  8  menunjukan  bahwa  jumah  kepemilikan  sapi  perah  mulai  yang  dimiliki  oleh  responden  sangat  beragam  yakni  berkisaran  4  ekor  sampai  8  ekor,  pemilik ternak tersebut akan berpengaruh dengan jumlah produksi yang dihasilkan  karena  se
Tabel 8 menunjukan bahwa jumah kepemilikan sapi perah mulai yang dimiliki oleh responden sangat beragam yakni berkisaran 4 ekor sampai 8 ekor, pemilik ternak tersebut akan berpengaruh dengan jumlah produksi yang dihasilkan karena se

Identitas Responden

Jenis bahan Yang Di Keluarkan Dalam Membuat Kerupuk Dangke 1. Jenis Bahan Baku

Tugas akhir bidang pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar diselesaikan dengan menulis tesis berjudul Analisis Nilai Tambah Pengolahan Kerupuk Dangke di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang.

Gambar

Tabel 1. Komposisi Kimia Dangke
Tabel 2. Penelitian Terdahulu Yang Relavan
Gambar  1.    Kerangka  Pikir  Penelitan  Analisis  Nilai  tambah  pengolahan  kerupuk  Dangke
Tabel 3. Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami
+7

Referensi

Dokumen terkait

4.1087 Ilmy Amiqoh Ilmu Administrasi Publik 4.1088 Dikhla Rif`A Ilmu Administrasi Publik 2.39 4.1089 Elfananda Istiqlalia Ilmu Administrasi Publik 4.1090 Hamida Condrowati Jayadi