PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
URAIAN TEORITIS
Uraian Teoritis
- Laba
- Pengertian Laba
- Jenis-Jenis Laba
- Tujuan Laba
- Laba bersih
- Pengertian Laba bersih
- Manfaat Laba bersih
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laba bersih
- Piutang
- Pengertian Piutang
- Klasifikasi piutang
- Sistem Pengendalian Piutang
- Tingkat Perputaran Piutang
- Tinjauan Penelitian Terdahulu
Kerangka Berfikir
Rasio perputaran piutang dapat digunakan sebagai ukuran seberapa sering piutang usaha diubah menjadi uang tunai dalam setahun. Namun kenyataannya, tidak semua piutang yang telah jatuh tempo dapat ditagih, bahkan harus diselesaikan karena berbagai alasan. Untuk membantu dan mengetahui efisiensi pengelolaan piutang maka yang perlu diperhatikan adalah pendapatan perusahaan, salah satunya melalui perhitungan laba bersih.
METODE PENELITIAN
- Pendekatan Penelitian
- Definisi Operasional Variabel
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Jenis Dan Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, seperti data piutang, perputaran piutang, dan laba bersih. Analisis data perputaran piutang dan laba bersih dengan menghubungkan teori dan hasil penelitian yang relevan. Perputaran piutang mempengaruhi margin keuntungan suatu perusahaan, dimana jika perputaran piutang meningkat maka laba akan meningkat dan pada akhirnya mempengaruhi perputaran aset bisnis. Suatu perusahaan dikatakan berada pada posisi yang kuat apabila mampu meningkatkan profitabilitasnya.
Oto Summit mengalami penurunan menjadi 0,57, pada tahun 2015 nilai perputaran piutang meningkat menjadi 56,11, pada tahun 2016 menurun menjadi 47,15, penurunan perputaran piutang terjadi karena menurunnya volume penjualan kredit dan lamanya jatuh tempo pembayaran piutang. menurut Gitusudarmo (2002:82) Efektivitas pengelolaan debitur ditandai dengan tingginya tingkat perputaran debitur. Terlihat dari tahun 2013-2016 nilai piutang dan penjualan mengalami kenaikan dan penurunan akibat menurunnya operasional perusahaan, hal ini akan berdampak pada aktivitas operasional perusahaan juga akan menurun sehingga akan menyulitkan perusahaan. perusahaan memperoleh keuntungan pada tahun yang akan datang, namun pada tahun 2014 nilai pendapatan Piutang mengalami penurunan yang signifikan, hal ini disebabkan oleh nilai penjualan dan nilai Piutang yang mengalami peningkatan sehingga nilai penjualan Pendapatan Piutang yang dihasilkan oleh perusahaan juga mengalami peningkatan. ditingkatkan. Perputaran piutang berpengaruh terhadap tingkat keuntungan perusahaan, dimana jika perputaran piutang meningkat maka laba akan meningkat dan akhirnya berpengaruh.
Oto Summit mengalami penurunan menjadi 0,57, pada tahun 2015 nilai perputaran piutang meningkat menjadi 56,11, dan pada tahun 2016 menurun menjadi 47,15, penurunan perputaran piutang terjadi karena menurunnya volume penjualan secara kredit dan lamanya batas waktu penyelesaian piutang. pembayaran piutang. Dari pembahasan terlihat bahwa pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, nilai piutang dan penjualan meningkat, dan penurunan yang ditimbulkan oleh perusahaan mengalami penurunan, dan pada tahun 2014, nilai perputaran piutang mengalami penurunan yang signifikan, hal ini diakibatkan oleh nilai perputaran piutang. penjualan dan nilai piutang semakin meningkat sehingga nilai penjualan pun meningkat, perputaran piutang yang dihasilkan perusahaan. Oto Summit mengalami penurunan menjadi 0,27, pada tahun 2012 nilai perputaran piutang meningkat menjadi 0,65, pada tahun 2013 menurun menjadi 0,61, dan pada tahun 2014 nilainya
Dari pembahasan terlihat bahwa nilai laba bersih pada tahun tersebut mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa laba yang dihasilkan perusahaan lebih besar dibandingkan tahun 2011 yang dimiliki perusahaan, sehingga terdapat resiko kerugian pada tahun tersebut. kemungkinan besar tidak akan terjadi, pada tahun 2013-2014 nilai laba bersih mengalami penurunan, pertumbuhan dan tanpa mengalami kerugian, perusahaan berhasil meningkatkan nilai laba bersih. Nilai perputaran piutang mengalami penurunan, sedangkan nilai laba bersih mengalami peningkatan. Jika tingkat perputaran piutang maka tingkat penjualan akan tinggi sehingga pendapatan dapat meningkat dan laba usaha juga meningkat.
Sebaiknya perusahaan mempercepat proses penagihan piutang untuk meningkatkan perputaran piutang sehingga menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Dian, 2011, Pengaruh Perputaran Aset Tetap, Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate dan Perusahaan Real Estate mencatat dalam Bei bahwa Perputaran Aset Tetap berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Faurani, 2004, Analisis Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Koperasi Darma Wanita “Mandalika” Mataram Nusa Tenggara Barat.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Data
Dengan dukungan Sumitomo Corporation, PT Summit Oto Finance telah mampu tumbuh dan memperluas pembiayaan sepeda motor serta memiliki jaringan kantor yang tersebar di seluruh Indonesia. PT Summit Oto Finance lebih fokus pada nasabah individu dibandingkan perusahaan, dengan tujuan menyebarkan risiko. Sebagai perusahaan pembiayaan independen, PT Summit Oto Finance tidak memiliki hubungan dengan pabrikan, sehingga perusahaan mempunyai kemungkinan untuk membiayai seluruh merek sepeda motor yang tersedia di pasaran.
PT Summit Oto Finance juga mengalami pertumbuhan yang pesat di pasar sepeda motor dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir dan mampu mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain pembiayaan sepeda motor terkemuka. Dalam upaya memberikan “one-stop service”, PT Summit Oto Finance telah mengembangkan website (www.otofinance.co.id). PT Summit Oto Finance juga terus memperkuat sistem teknologi informasinya dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas layanan pelanggan cabang.
Dari data diatas terlihat nilai penjualan mengalami penurunan menjadi 2.661.528 pada tahun 2014 dan menjadi 2.506.484 pada tahun 2015. Penjualan tertentu meningkatkan keuntungan perusahaan dan mendukung pertumbuhan perusahaan. Nilai laba bersih dari tahun 2015-2016 mengalami peningkatan yang menandakan bahwa laba yang dihasilkan perusahaan lebih besar dibandingkan tahun 2014 yang dimiliki perusahaan sehingga risiko kerugian pada tahun yang kecil kemungkinannya terjadi pada tahun 2012-2016 sebesar nilai laba bersih. laba bersih meningkat dan tidak mengalami kerugian, perusahaan berhasil meningkatkan nilai laba bersih. Dari data diatas terlihat nilai penjualan pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 2.708.882 dan pada tahun 2013 menjadi 2.506.484 penjualan tertentu, meningkatkan keuntungan perusahaan dan mendukung pertumbuhan perusahaan.
Pembahasan
Analisis laba bersih berdasarkan biaya yang dianggarkan atau standar dapat memberikan gambaran mengenai titik lemah kinerja pada periode tersebut. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan laba adalah sejauh mana perusahaan memperoleh penjualan dari kegiatan penjualan sebagai selisih dari usaha secara keseluruhan, dimana biaya-biaya proses penjualan tersebut dikeluarkan dalam suatu periode tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi kontribusi perusahaan adalah: fluktuasi jumlah unit terjual dan harga jual per unit, fluktuasi beban pokok pendapatan, fluktuasi biaya produksi variabel dan efisiensi operasional yang dipengaruhi oleh jumlah unit yang terjual, fluktuasi harga. nilai indikator keuangan, kenaikan dan penurunan suku bunga pinjaman (biaya modal asing), kenaikan dan penurunan item pendapatan sesuai dengan perubahan jumlah unit yang terjual.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa laba timbul dari seluruh transaksi atau peristiwa yang terjadi pada badan usaha dan akan mempengaruhi kegiatan usaha pada periode tertentu, dan laba diperoleh dari selisih antara pendapatan dan biaya, apabila pendapatan melebihi biayanya. perusahaan akan memperoleh keuntungan, jika sebaliknya yang terjadi perusahaan akan mengalami kerugian. Biaya menentukan harga jual untuk mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan, harga jual mempengaruhi volume penjualan, penjualan berpengaruh langsung terhadap volume produksi, dan volume produksi mempengaruhi biaya. Ketiga faktor ini saling berkaitan. Laba bersih disebabkan oleh tiga faktor, yaitu: perubahan harga jual, perubahan jumlah barang terjual, perubahan harga pokok pendapatan, harga bahan baku, upah tenaga kerja dan kenaikan harga secara umum.
Jika tingkat pertumbuhan laba rendah berarti tingkat penjualan juga rendah sehingga pendapatan akan turun dan hal ini akan menyebabkan penurunan laba usaha karena adanya biaya. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan lagi dalam menghasilkan penjualan bersih yang tinggi dan menekan biaya-biaya karena penjualan dan biaya-biaya yang dihasilkan akan mempengaruhi naik turunnya laba kotor. Dalam hal ini sebaiknya perusahaan sebaiknya meningkatkan laba bersih perusahaan agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan dapat menjalankan kegiatan operasionalnya.
A Relani, 2009, Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Hotel Sibayak Berastagi International, variabel yang digunakan adalah Current Ratio, Quick Ratio, ROA, Return On Investment (ROI). Ari Bramasto, 2009, Analisis Perputaran Aktiva Tetap dan Perputaran Piutang, Kaitannya Dengan Pengembalian Aktiva Pada PT, Pos (Persero) Bandung Bambang Riyanto, 2003, Pokok-pokok Belanja Perusahaan, Edisi Keempat,.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Akuisisi Sebelum dan Sesudah M&A yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Carls, Warren, James M, Reeve dan Philip E, Frees, 2005, Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Diterjemahkan oleh: Yelvi Ansdri Saimur, Editor: H, Wibi Hardani, Adi Maulana, Jakarta, Erlangga,.