Pendahuluan
Proses Konstruksi Patroli Terpadu
Melalui kegiatan patroli terpadu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Pada tahun 2017, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan Patroli Terpadu Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di desa ini. Dengan patroli terpadu di desa ini, kebakaran hutan dan lahan dapat ditekan hingga 90%.
Pada bulan Agustus hingga Oktober 2017 desa ini menjadi salah satu desa sasaran kegiatan Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Terpadu. Tim Patroli Terpadu berhasil mengubah mentalitas dan kebiasaan masyarakat dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan. Salah satu upaya yang dilaksanakan di tingkat lokal adalah Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Terpadu.
Kelurahan Bontang Lestari merupakan salah satu desa yang dipilih untuk patroli terpadu penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Akibat seringnya kebakaran hutan dan lahan di kawasan ini, tim patroli terpadu ditugaskan: Tingkat kerawanan desa terhadap kebakaran hutan dan lahan menjadi dasar penentuan lokasi patroli terpadu.
Responden juga setuju bahwa patroli terpadu meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak kebakaran hutan dan lahan. Responden juga berpendapat bahwa dengan patroli terpadu, pengetahuan masyarakat tentang dampak kebakaran hutan dan lahan meningkat.
Rakornas Pencegahan Kebakaran Hutan Dan Lahan Tahun
Rakornas Pengendalian Kebakaran Hutan Dan Lahan Tahun
Pelaksanaan Tahun 2016
Provinsi Riau
Peluncuran Patroli Terpadu Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan berlangsung pada 16 Maret 2016 di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Hasil ini menjadi salah satu motivasi bagi tim patroli terpadu untuk terus mengupayakan pencegahan karhutla di tingkat tapak.
Provinsi Jambi
Patroli terpadu merupakan salah satu andalan gerakan satgas darat yang selalu dikawal oleh Komandan Satgas Provinsi pada setiap pembekalan kerja harian. Patroli terpadu merupakan salah satu kegiatan yang berkontribusi aktif dengan melibatkan pihak-pihak (Manggala Agni, TNI, POLRI, aparat setempat dan masyarakat setempat) yang beroperasi di tingkat lokal.
Provinsi Sumatera Selatan
Evaluasi tim pengawasan patroli terpadu tingkat provinsi (Kasiopsrem 044/Gapo, Kasubdit Pullahjianta Dal Biro Ops Polda Sumsel dan Kepala Balai KSDA Sumsel) memberikan penilaian positif terhadap kegiatan patroli terpadu. Tim evaluasi berharap patroli terpadu dapat menjangkau desa-desa rawan yang lebih luas, sehingga dapat menjamin kepastian Sumsel bebas kabut asap.
Provinsi Kalimantan Barat
Dalam proses identifikasi desa rawan kebakaran, di Provinsi Kalimantan Barat terdapat 193 desa yang terpapar kebakaran hutan dan lahan. Dalam proses melanjutkan patroli terpadu, Balai KSDA Kalbar mereplikasi kegiatan patroli terpadu dengan membuat kegiatan serupa dengan anggaran mandiri namun dengan konsep yang sama.
Provinsi Kalimantan Tengah
Hasil pemantauan titik panas pasca pelaksanaan patroli terpadu pada tahun 2016 menunjukkan penurunan titik api dibandingkan tahun 2015. Kontribusi patroli terpadu terhadap pengendalian kebakaran hutan dan lahan khususnya di Satgas Penanggulangan Kabut Asap Kebakaran Provinsi Sulawesi Tengah Kalimantan, telah diterima oleh para pihak.
Provinsi Kalimantan Selatan
Patroli terpadu ini bersinergi dengan Satgas Penanggulangan Bencana Provinsi Kalsel dan menjadi komponen utama gerakan di tingkat lokalitas. Di Provinsi Kalimantan Selatan, peran patroli terpadu adalah memberikan informasi lapangan yang paling mutakhir sehingga proses penanganan kebakaran lebih cepat dan dapat ditangani sebelum menjadi bencana besar.
Provinsi Kalimantan Timur
Pelaksanaan Tahun 2017
Keberlanjutan Dan Modifikasi Patroli Terpadu
Patroli terpadu belum optimal karena keterbatasan sarana prasarana terutama transportasi untuk menjangkau daerah rawan di desa-desa tertentu. Kondisi ini ditindaklanjuti dengan peningkatan anggaran tahun 2016 sehingga pemilihan patroli terpadu tahun 2017 dapat diperluas;
Teknik Fasilitasi Bagi Manggala Agni Pra Pelaksanaan Patroli
Pengalaman ini menginspirasi Manggala Agni untuk terus bekerja bersama masyarakat mengendalikan kebakaran hutan dan lahan. Selain berbagi pengalaman dengan tim Taman Nasional Bali Barat, narasumber dalam pembekalan selalu berupaya agar Manggala Agni dapat mengenali potensi pribadi yang dapat dikembangkan sebagai fasilitator di masyarakat.
Pelaksanaan Patroli Terpadu Tiap Provinsi
Provinsi Sumatera Utara
Tim patroli terpadu terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan tujuan mengubah perilaku masyarakat selama ini dalam membersihkan dan membuka lahan melalui pembakaran. Pelaksanaan patroli terpadu di desa ini meresahkan masyarakat yang memiliki kebiasaan membuka lahan dengan cara membakar.
Provinsi Riau
Desa Buluh Nipis terletak di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, dengan luas wilayah 6,71 km2 dan jumlah penduduk 1.815 jiwa. Desa Pujud terletak di Kecamatan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, dengan luas 8,97 km2, berpenduduk 2.759 jiwa.
Provinsi Jambi
Desa Pulau Muda merupakan salah satu desa yang sangat rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan gambut. Jauh sebelum Desa Bungku didirikan dan terbentuk, Desa Bungku pertama kali diberi nama Bungkul pada tahun 1965 yang diambil dari nama sebuah sungai yaitu Sungai Bungkul yang berpenduduk ±320 KK yang dipimpin oleh seorang Pesirah yaitu. Tn. Desa Bungku adalah kawasan perdesaan yang terletak di tepi/sekitar kawasan hutan dengan fungsi hutan produksi.
Desa Bungku memiliki lima dusun yaitu Dusun Bungku Indah, Dusun Johor Baru 1, Dusun Johor Baru 2, Dusun Kunangan Jaya 1 dan Dusun Kunangan Jaya 2. Yang termasuk masyarakat adat Suku Anak Dalam (SAD). tersebar dalam bentuk kelompok kecil yang kemudian dikelola dalam bentuk Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah 31 RT. 2) Desa perangkap. Desa Jebak terdiri dari tiga desa yaitu Dusun Simpang Jebak, Dusun Bukit Tembesu dan Dusun Senami.
Desa ini juga merupakan salah satu desa yang terkena kebakaran hutan dan lahan. Hal ini dipicu oleh semakin banyaknya masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar, ditambah lagi jenis tanah di desa ini memiliki tanah gambut yang cukup dalam.
Provinsi Sumatera Selatan
Fenomena yang terjadi sebelum adanya patroli terpadu di Desa Mendis dan sekitarnya adalah kebiasaan masyarakat membuka lahan dengan cara membakar. Sejak adanya patroli terpadu di desa Preyang sejak tahun 2017, banyak masyarakat yang mulai menyadari dan memahami dampak kebakaran hutan dan lahan serta disosialisasikan oleh tim patroli terpadu tentang pembukaan lahan dengan tidak membakarnya. Sebelum adanya patroli terpadu, banyak masyarakat yang tidak mengetahui dampak dari bahaya kebakaran hutan dan lahan serta tidak memahami sanksi hukum bagi mereka yang membuka lahan dengan cara membakar.
Sebelum adanya patroli terpadu, masyarakat desa mengenal Manggala Agni sebagai pemadam kebakaran, termasuk kebakaran rumah, hutan, dan lahan. Namun sejak adanya patroli terpadu di desa ini, masyarakat mulai mengenal tugas dan peran Manggala Agni dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Usai patroli terpadu, masyarakat Desa Bentayan mulai menyadari bahwa dampak kebakaran hutan dan lahan merugikan secara finansial dan kesehatan.
Dengan adanya patroli terpadu, aparat kota dan masyarakat lebih mengenal dan peduli terhadap upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Provinsi Kalimantan Barat
Sebelum adanya patroli karhutla terpadu, sangat sering ditemukan kebakaran hutan dan lahan di kawasan tersebut, namun setelah adanya patroli terpadu di desa tersebut, kebakaran hutan dan lahan mulai berkurang. Meski demikian, tim patroli terpadu terus melakukan sosialisasi kepada warga tentang akibat dan kerugian kebakaran hutan dan lahan yang diakibatkan oleh warga. Demikian gambaran kegiatan patroli terpadu yang dilakukan di Desa Benua Kencana dan desa sekitarnya.
Seiring berjalannya waktu, setelah tim melakukan patroli terpadu di desa Sungai Buaya dan desa sekitarnya. Oleh karena itu, Tim Patroli Terpadu terus melakukan sosialisasi karhutla secara rutin kepada masyarakat yang mencakup seluruh desa di Desa Balai Sebut. Oleh karena itu, aparat Desa Marita sangat mengapresiasi kegiatan patroli terpadu yang fokus pada pencegahan karhutla ini.
Fenomena menarik yang dialami Tim Patroli adalah kesadaran masyarakat lokal di Desa Marita terkait kebakaran hutan dan lahan, yang perlahan dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan patroli terpadu.
Provinsi Kalimantan Tengah
Tim terus mengingatkan mereka untuk waspada dalam pembukaan lahan melalui pembakaran agar kebakaran hutan dan lahan dapat dicegah. Patroli terpadu di desa ini menjadi wadah bagi pemerintah untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat sekaligus melakukan sosialisasi pencegahan karhutla. Pada tahun 2015, Desa Pararapak mengalami kebakaran hutan dan lahan besar akibat aktivitas masyarakat yang sengaja membuka lahan secara tidak terkendali.
Setiap musim kemarau, wilayah desa ini seringkali harus berhadapan dengan kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan oleh orang membuka/membuka lahan dengan cara membakar. Menariknya, sebelum adanya patroli terpadu di desa Pendahara, Manggala Agni Daops Katingan Sebangau banyak menerima laporan kebakaran hutan dan lahan. Patroli terpadu sudah berjalan sebulan lebih, masyarakat mulai sadar dan paham akan dampak kebakaran hutan dan lahan.
Kebakaran hutan dan lahan terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak dari kebakaran tersebut.
Provinsi Kalimantan Selatan
Komunikasi dan informasi terkait kebakaran hutan dan lahan di Desa Cintapuri semakin lancar dengan masyarakat. Mengingat sejarah kebakaran hutan dan lahan di desa Puntik Tengah ini, maka diadakan posko patroli terpadu di desa ini. Pada tahun 2017, luas kebakaran hutan dan lahan kurang dari 1 Ha. 2) Desa di Pulau Salak.
Kebakaran hutan dan lahan terparah terjadi pada tahun 2015, membakar lebih dari 124 hektar perkebunan kelapa sawit dan karet. Pada tahun 2015 terjadi kebakaran hutan dan lahan yang merusak beberapa hektar perkebunan kelapa sawit dan karet. Kebakaran hutan dan lahan di Desa Bungkukan terjadi setiap tahun akibat pembukaan lahan pertanian dan perkebunan.
Kebakaran hutan dan lahan terbesar terjadi pada dan terakhir pada tahun 2015 yang mengakibatkan hampir 80%.
Provinsi Kalimantan Timur
Kebakaran hutan dan lahan serta wabahnya dipengaruhi oleh musim kemarau yang panjang dan masih adanya aktivitas masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar. Pada tahun 2017 titik api di Desa Pasir Belengkong tidak terkendali dan tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan. Setelah menyelesaikan wisata terpadu, kesadaran Muser terhadap bahaya dan dampak kebakaran hutan dan lahan menurun, sehingga pembukaan lahan melalui pembakaran berkurang.
Kejadian kebakaran hutan dan lahan tahun 2017 di Desa Longkali mengalami penurunan yang cukup signifikan dari sebelumnya. Namun, sejak adanya patroli terpadu, masyarakat mulai memahami kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan. Musim kemarau panjang tahun 2015 menjadi salah satu puncak kebakaran hutan dan lahan di Desa Teluk Pandan yang mencapai ratusan hektar.
Pada tahun 2015 terjadi kebakaran hutan dan lahan yang cukup besar di Desa Mukti Jaya tepatnya di Bantanan Km 40 Jalan Prodisa Blok F.
Evaluasi Patroli Terpadu Melalui Pengukuran Persepsi
Pembelajaran Patroli Terpadu