1
1
PENDAHULUAN
Pendidikan menurut
UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pengertian pendidikan yang tertera dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (Tap MPR No.II/MPR/1988), pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dengan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Karna itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dapat disimpulkan Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.
Hasil Belajar Siswa - Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar.
Tabel 1: Data Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Bayang.
Kel as
Jumlah Siswa
Rata -rata
K K M
Tuntas Tidak Tuntas X.1 31
Orang 78,9
6
80 20 orang
11 orang X.2 34
Orang
78,5 80 19 orang
15 orang X.3 34
Orang 76,8
2
80 14 orang
20 ora ng X.4 35
Orang 79,1
1
80 25 orang
10 orang X.5 35
Orang 80,1
4
80 24 orang
11 orang X.6 35
Orang 80,4
2
80 23 orang
12 orang X.7 35
Orang 79,1
4
80 24 orang
11 orang Sumber : Guru sejarah SMA 1 Bayang
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kelas X di SMA I Bayang rata-rata tidak mencapai KKM. Hanya dua lokal yang mencapai KKM yaitu kelas X.5 dan X.6. Enam lokal lainnya memperoleh nilai rata-rata di bawah KKM.
Tabel 2 : Data Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA N 2 Bayang.
Ke- las
Jumlah Siswa
Rata -rata
K K M
Tuntas Tidak Tuntas X.1 38 orang 82,0
3
80 35 orang
3 orang X.2 37 orang 80,7
8
80 31 orang
6 orang X.3 38 orang 80,8
4
80 33 orang
5 orang X.4 37 orang 81,0
5
80 31 orang
6 orang X.5 34 orang 81,6
7
80 27 orang
7 orang X.6 36 orng 81,3
8
80 29 orang
7 orang X.7 36 orang 81,4
4
80 31 orang
5 orang X.8 35 orang 79,1
4
80 28 orang
7 oang Sumber: Kantor TU SMA N 2 Bayang
Berdasarkan data hasil belajar sejarah kelas X SMA Negeri 2 Bayang di atas bisa dilihat bahwa rata-rata kelas X memperoleh nilai di atas KKM. Walaupun begitu tiap- tiap kelas ada siswa yang tidak tuntas dalam pelajaran sejarah. Terlihat dalam data diatas bahwa kelas X.1 memperoleh nilai rata-rata yang lebih tinggi dari pada lokal yang lainnya. Hanya 3 orang yang tidak tuntas belajar sejarah dari 38 orang.
Berdasarkan tabel I dan tabel II terlihat jelas bahwa pada tabel I rata-rata kelas X tidak mencapai KKM, sedangkan pada tabel ke II rata-rata kelas X memperoleh nilai diatas KKM. Timbul pertanyan mengapa kelas X di SMA 2 Bayang memperoleh nilai di atas KKM, Khususnya kelas X.1 yang mempunyai nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan lokal X lainnya di SMA 2 Bayang. Untuk itu perlu dicari jawaban sekilas strategi yang digunakan oleh siswa kelas X.1 dalam belajar.Berdasarkan keterangan di atas saya tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Strategi Belajar Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 2 Bayang Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan”.
2
Batasan Masalah dalam penelitian ini adalah Strategi Belajar Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 2 Bayang Dalam Meningkatkan Hasil Belajar di Kecamatan Bayang Kabupeten Pesisir Selatan.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Strategi Belajar Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 2 Bayang Dalam Meningkatkan Hasil Belajar di Kecamatan Bayang Kabupeten Pesisir Selatan ?
Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Strategi Belajar Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 2 Bayang Dalam Meningkatkan Hasil Belajar di Kecamatan Bayang Kabupeten Pesisir Selatan.
Sedangkan Manfaat penelitian : a. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini berguna untuk menambah wawasan pengetahuan tentang strategi Belajar Sejarah Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 2 Bayang Kecamatan Bayang Kabupeten Pesisir Selatan.
b. Manfaat praktis
1) Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan dalam melaksanakan penelitian.
2) Siswa yang diteliti, hasil penelitian ini dapat menambah keinginan siswa untuk belajar lebih baik lagi.
3) Untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar sarjana pendidikan sejarah pada STKIP PGRI Sumatera Barat Padang.
Studi yang relevan diantaranya:
Irwani (2011). Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat, yang berjudul “Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Dengan Menggunakan Media Gambar Di SD No 16 Bukit Siayah”. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa dengan upaya menggunakan media gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang sebelumnya aktivitas belajar siswa itu rendah.
Ramalis (2011). Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera
Barat. “ Upaya Peningkatan Daya Kreativitas Belajar Siswa Kelas IV SDN 01 V Koto Kampung Dalam Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas ”. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa peningkatan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan metode pemberian tugas setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mengeluarkan pendapatnya masing- masing.
Yurmayeni (2012). Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat. “ Upaya Meningkatkan Kemampuan Menemukan Prinsip Dalam Pembelajaran IPS Sejarah Melalui Model Pembelajaran COOPERETIVE SCRIPT”. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dengan metode pembelajaran COOPERATIVE SCRIPT.
Nopita Sari (2013). Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatra Barat. “ Strategi Belajar Anak Berprestasi Dari Keluarga Miskin di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan”.
Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa adanya usaha yang dilakukan yaitu dengan meminjam buku pelajaran kepada senior, membahas soal, mengulang pelajaran dirumah. Maka akan meningkatkan hasil belajarnya.
Metode penelitian
Penelitian ini tergolong penelitian Mixed Methods. Menurut John W. Creswe (2014:5) Mixed Methods Research (Penelitian metode campuran) adalah pendekatan metode penelitian yang mengkombinasikan bentuk kuantitatif dengan kualitatif. Sedangkan menurut Sugiyono (2014: 19) yaitu penelitian yang menggabungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secarara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode campuran dengan tipe Eksplanatoris Sekuensial, yaitu suatu metode yang menerapkan pengumpulan data dan analisis data kuantitatf pada tahap pertama yang diikuti oleh pengumpulan dan analisis data kuantitatif pada tahap kedua yang dibangun berdasarkan hasil awal kuantitatif.
3
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Bayang Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Semester Genap tahun ajaran 2014/2015.
Pada penelitian ini yang menjadi informan adalah siswa-siswi kelas X.1 yang berjumlah 38 orang di SMA Negeri 2 Bayang Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.
A. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara atau langkah yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data, di samping sebagai langkah strategis dalam penelitian. (Sugiyono, 2009:62) dalam penelitian ini mengunakan dua teknik yaitu Observasi, Wawancara.
1. Observasi
Dalam penelitian ini penulis mengobservasikan Strategi Belajar Siswa kelas X.1 SMA Negeri 2 Bayang dalam meningkatkan hasil belajar sejarah di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.
2. Wawancara
Wawancara atau interview menurut Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2009:317) adalh pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
3. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Arikunto (2010: 274) mengatakan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, majalah, notulen dan sebagainya.
B. Validasi Data
Agar data dapat dipercaya, maka penelitian ini menggunakan triangulasi data, yaitu dengan memberikan pertanyaan yang sama pada sumber yang berbeda. Untuk menguji keabsahan data, maka data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi data.
C. Unit Analisis Data
Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai sabjek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah siswa kelas X.1.
D. Teknik analisis data
Teknik analisis data yang digunakan dari teknik analisis yang dikemukakan oleh
Millies dan A Huberman (2009:16-20) terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1. Reduksi data
Adalah suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan trasformasi data yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan.
2. Penyajian data
dapat memudahkan kita untuk memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan untuk selanjutnya menganalisis atau mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian- penyajian tersebut.
3. Menarik kesimpulan atau verifikasi Penarikan kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data dan display data sehingga data disimpulkan tentang kebenaran mengenai Strategi Belajar Siswa Kelas X.1 Sma Negeri 2 Bayang Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Selanjutnya juga digunakan analisis data dengan persentase. Analisis Deskriptif Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran secara umum tentang variabel yang diteliti dengan cara menyajikan data kedalam tabel distribusi frekuensi. Rumus yang digunakan dalam sudijuno (1987:43) adalah:
P = Dimana :
P = Persentase hasil yang diperoleh Ƒ = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Jumlah Siswa 100% = Anka tetap persentase Temuan Khusus Penelitian
Deskripsi klasifikasistrategi belajar siswa kelas X.I SMA Negeri 2 Bayang dalam meningkatkan hasil belajar sejarah di kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut:
1. Memupuk Sikap Optimis
Memupuk sikap yang optimis dalam belajar yaitu mengadakan persaigan dengan diri sendiri, niscaya prestasi akan meningkat.
4
Dalam belajar perlu adanya motifasi dari orang tua, maupun teman sebaya, nantinya akan membuat kita yakin kalau apa yang akan di pelajari disekolah akan bisa dipahami.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 28 mei 2015, terlihat secara langsung bahwa siswa kelas X.I SMA Negeri 2 Bayang mempunyai sikap optimis dalam belajar. Dengan bentuk membuat tugas dengan baik dan belajar dengan giat.
Tabel 4: Persentase Siswa Yang Memupuk Sikap Optimis Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah
NO Pupuk sikap Optimis
N Persentas e
1 YA 38
orang
100 %
2 TIDAK 0 0%
Jumlah 38 orang sumber: pengolahan data Primer 2015
Lebih lanjut peneliti menanyakan bagaimana wujud dari sikap optimis itu, dalam hal ini berfariasi pendapat mereka.
Secara umum dapat diklasifikasikan dua kategori yaitu membuat tugas dengan baik dan belajar dengan giat.
a. Membuat Tugas Dengan Baik
Strategi siswa dalam belajar yaitu dengan memupuk sikap optimis, yang berbentuk membuat tugas sangat berperan penting untuk mendapatkan hasil belajar yang tinggi bagi siswa kelas X.I SMA Negeri 2 Bayang bisa dilhat dari 38 orang siswa yang membuat tugas ada 29 oarang atau sekitar 0,76%.
Nilai siswa yang membuat tugas dengan baik ini memiliki hasil belajar yang bagus seperti pada tebel dibawah ini.
Tabel 5: Hasil Belajar Siswa Yang Membuat Tugas Dengan Baik
No Nama siswa Nilai
1 AA 87
2 AKA 80
3 DMP 80
4 DP 83
5 DMI 80
6 ESP 84
7 FDH 82
8 FW 82
9 FE 85
10 FD 80
11 FN 81
12 GN 80
13 IYN 84
14 LMD 84
15 MT 80
16 MO 80
17 MDS 83
18 MD 89
19 NTD 83
20 MO 80
21 PS 82
22 PO 82
23 RH 80
24 RP 80
25 ST 83
26 SR 82
27 SA 84
28 R 81
29 YH 80
Rata-rata 82,10
Sumber: Guru Mata Pelajaran Sejarah b. Belajar Dengan Giat
Seluruh siswa kelas X.I SMA Negeri 2 Bayang mempunyai sikap optimis dalam belajar. Wujud dari siakap optimis siswapun di bagi menjadi 2 macam. yang pertama siswa yang belajar dengan giat. Dari 38 Orang siswa yang Optimis dalam belajar hanya 13 orang atau Cuma 0,34% yang belajar dengan giat.
Berdasarkan keteranagan dari siswa kelas X.I yang menggunakan strategi belajar denagan memupuk sikap opotimis dalam bentuk belajar dengan giat sanagat berpengaruh terhadap hasil belajar mereka.
Tabel 6: Hasil belajar Siswa Belajar Dengan Giat
NO Nama Siswa Nilai
1 AA 87
2 CAS 80
3 DTA 80
4 ESM 88
5 FE 85
6 GOS 80
7 LS 81
8 MH 82
9 OW 80
10 ST 83
11 SA 84
12 UW 85
13 WAN 80
Rata- rata 82,69
Sumber: Guru mata pelajaran sejarah.
Setelah dilakukan analisis ternyata dari kedua sikap optimis ini secara terpisah hasil belajar dengan dengan giat lebih tinggi dari pada membuat tugas dengan baik.
5
C. Membuat Suatu Rencana Belajar (Membuat Jadwal Belajar)
Dengan rencana belajar yang teliti kita dapat menggunakan waktu kita dengan efisisen. Dengan adanya suatu rencana belajar dengan pembagian waktu, tampak bahwa selalu cukup waktu untuk belajar.
Rencana belajar harus dibuat sedemikan rupa sehingga pelajarannya benar-benar dapat dipelajari.
Berdasarkan hasil observasi tanggal 28 Mei 2015 terlihat bahwa siswa kelas X.I SMA Negeri 2, Setelah dikemukakan pertanyaan kepada siswa apakah ananda membuat rencana dalam belajar. Ternyata ada beberapa siswa Kelas X.I SMA Negeri 2 Bayang yang membuat rencana belajar dalam belajar, ada juga yang tidak membuat.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar informan mempunyai jadwal belajar untuk lebih jelas dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 7: Persentasi Siswa Yang Membuat Suatu Rencana BelajaDalam
Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah N
O
Membuat Rencana
Belajar
N Persentase
1 YA 27 Orang 0.71%
2 TIDAK 11 Orang 0.29%
JumlahSiswa 38 orang
sumber: pengolahan data Primer 2015 Bahwa suatu rencana belajar yang berupa pembuatan jadwal belajar sangat membantu proses belajar. Dan mempermudah siswa dalam belajar, sehingga waktu belajar dengan waktu bermain tidak terganggu. Sehingga siswa Kelas X.I SMA Negeri 2 Bayang mendapatkan nilai yang bagus.
Tabel 8: Hasil Belajar Siswa Yang Membuat Jadwal Belajar
No Nama Siswa Nilai
1 AA 87
2 CAR 80
3 DP 83
4 DMI 90
5 ESP 85
6 ESM 88
7 FDH 82
8 FE 85
9 FD 85
10 FN 81
11 GOS 80
12 GN 83
13 IYN 80
14 LMD 80
15 LS 81
16 MT 85
17 MDS 80
18 MH 82
19 MD 80
20 NTD 83
21 OW 80
22 PO 80
23 ST 83
24 SR 82
25 SA 84
26 UW 80
27 WAN 87
Rata-rata 82,81
Sumber: Guru Mata Pelajaran Sejarah.
Selain siswa yang membuat jadwal belajar ada sebagian siswa yang tidak membuat jadwal belajar. Siswa yang tidak mempunyai jadwal belajar ternyata rata-rata hasil belajarnya lebih rendah terlihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 9: Hasil Belajar Siswa Yang Tidak Membuat Jadwal Belajar
No Nama
Siswa
Nilai
1 AKA 80
2 DMP 80
3 DTA 82
4 FW 80
5 MO 80
6 MO 80
7 PS 85
8 RH 80
9 RP 80
10 R 80
11 YH 80
Rata-rata 80,65
Sumber: Guru Mata Pelajaran Sejarah.
Setelah dilakukan analisis ternyata rata-rata siswa yang membuat jadwal belajar lebih tinggi dari pada rata-rata siswa yang tidak membuat jadwal belajar.
D. Mengulang Pelajaran
Mengulangi bahan pelajaran besar pengaruhnya dalam belajar, karena adanya pengulangan bahan yang belum dikuasai
6
serta mudah terlupakan akan tetapi tertanam dalam otak seseorang.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 28 Mei 2015 terlihat bahwa siswa kelas X.I SMA Negeri 2 Bayang ada yang mengulang pelajaran dan ada siswa yang tidak mengulang pelajaran.
Tabel 10: Presentase Strategi Siswa Mengulang Pelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah
NO Mengulang Pelajaran
N Persent ase
1 YA 20 Orang 0.53%
2 TIDAK 18 Orang 0.47%
Jumlah Siswa 38 orang
Sumber: Pengolahan data Primer 2015 Sehingga siswa Kelas X.I SMA Negeri 2 Bayang mendapatkan nilai yang bagus.
Tabel 11: Hasil Belajar Siswa Yang Mengulang Pelajaran
No Nama Siswa Nilai
1 AA 87
2 CAS 80
3 DTA 80
4 DMI 90
5 ESM 88
6 FDH 82
7 FD 85
8 FN 81
9 GOS 80
10 GN 83
11 LMD 80
12 MT 85
13 MDS 80
14 MH 82
15 MD 89
16 OW 80
17 PO 80
18 ST 83
19 SR 82
20 SA 84
Rata-rata 83,05
Sumber: Guru Mata Pelajaran Sejarah.
Sedangkan siswa yang tidak mengulang pelajaran siang dan malam hari ternyata rata-rata hasil belajarnya lebih rendah terlihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 12: Hasil Belajar Siswa Yang Tidak mengulang pelajaran siang dan malam hari
No Nama Siswa Nilai
1 DMP 75
2 DP 70
3 ESP 80
4 FW 80
5 FE 80
6 IYN 80
7 LS 80
8 MO 80
9 MO 80
10 RH 80
11 RP 82
12 R 80
13 UW 80
14 WAN 80
15 YH 79
Rata-rat 80,13
Sumber: Guru Mata Pelajaran Sejarah.
Setelah dilakukan analisis ternyata rata-rata siswa yang mengulang pelajaran pada siang dan malam hari lebih tinggi dari pada rata-rata siswa yang tidak mengulang pelajaran siang dan malam hari.
E. Kombinasi Strategi yang digunakan 1. Menggunakan empat strategi dalam
belajar
Siswa kelas X.I SMA Negeri 2 Bayang yang menggunakan empat strategi dalam meningkatkan hasil belajar sejarah, yaitu strategi belajar denagan giat, membuat tugas dengan baik, membuat jadwal belajar dan mengulang pelajaran pada diang dan malam hari, sebanyak 4 orang atau sekitar 0,11%. Dengan mengunakan keempat strategi ini siswa kelas X.I SMA Negeri 2 Bayang memperoleh nilai yang bagus dalam belajar.
Tabel 13: Hasil Belajar Siswa Kelas X.I Dengan Mengunakan Empat Strategi Belajar
No Nama Siswa Nilai
1 AA 87
2 OW 80
3 ST 83
4 SA 84
Rata-rata 83,5
7
Sumber: Guru Sejarah SMA Negeri 2 Bayang.
2. Mengunakan tiga strategi dalam belajar
Siswa kelas X.I SMA Negeri 2 Bayang yang menggunakan tiga strategi dalam belajar untuk meningkatkan hasil belajar sejarahnya adan15 orang atau sekitar 0,39%.
1) Belajar dengan giat, Membuat Tugas dengan Baik dan Mengulang pelajaran siang dan malam hari. Hasil belajarnya bisa dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 14: Hasil Belajar siswa belajar dngan giat, membuat tugas dengan baik dan mengulang pelajaran
No Nama Siswa Nilai
1 CAR 80
2 ESM 88
3 GOS 80
4 MH 82
Rata-rata 82,5
Sumber: Guru Sejarah SMA Negeri 2 Bayang
2) Membuat tugas dengan baik, membuat jadwal belajar dan mengulang pelajaran siang dan malam hari, hasil belajarnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 15: Hasil Belajar siswa membuat tugas dengan baik, membuata jadwal belajar dan mengulang pelajaran
No Nama Siswa Nilai
1 DMI 86
2 FDH 82
3 FD 83
4 FN 81
5 GN 82
6 LMD 81
7 MT 83
8 MDS 81
9 PO 80
10 SR 82
Rata-rata 82,1
Sumber: Guru Sejarah SMA Negeri 2 Bayang
3) Belajar dengan giat, membuat tugas dan membuat jadwal belajar, hasil belajarnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 16: Hasil Belajar siswa Belajar dengan giat, membuat tugas dan membuat jadwal belajar,
No Nama Siswa Nilai
1 FE 85
Rata-rata 85
Sumber: Guru Sejarah SMA Negeri 2 Bayang
Berdasarkan kombinasi tiga strategi dalam meningkatkan hasil belajar dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar yang paling tinggi yaitu kombinasi strategi belajar dengan giat, membuat tugas dengan baik dan membuat jadwal belajar.
3. Menggunakan dua strategi dalam belajar
Siswa kelas X.I SMA Negeri 2 Bayang yang mengunakan dua strategi dalam belajar untuk meningkatkan hasil belajar sejaranya 9 orang atau 0,24%.
Dengan mengunakan dua strategi belajar ini siswa juga mendapatkan nilai yang baik.
1) Membuat tugas dengan baik dan membuat jadwal belajar
Tabel 17: Hasil Belajar siswa membuat tugas dengan baik, membuata jadwal belajar
No Nama Siswa Nilai
1 DP 83
2 ESP 84
3 IYN 82
4 MTD 83
Rata-rata 83
Sumber: Guru Sejarah SMA Negeri 2 Bayang
2) Belajar dengan giat dan mengulang pelajaran
Tabel 18: Hasil Belajar siswa belajar dengan giat dan mengulang pelajaran
No Nama Siswa Nilai
1 DTA 80
Rata-rata 80
Sumber: Guru Sejarah SMA Negeri 2 Bayang
3) Belajar dengan giat dan membuat jadwal belajar
Tabel 19: Hasil Belajar siswa belajar dengan giat dan membuat jadwal belajar
8
No Nama Siswa Nilai
1 LS 81
2 UW 85
3 WAN 80
Rata-rata 82
Sumber: Guru Sejarah SMA Negeri 2 Bayang
4) Membuat jadwal belajar dan mengulang pelajaran
Tabel 20: Hasil Belajar siswa belajar dengan giat dan membuat jadwal belajar
No Nama Siswa Nilai
1 MD 80
Rata-rata 80
Sumber: Guru Sejarah SMA Negeri 2 Bayang
Berdasarkan kombinasi dua strategi sekaligus dalam belajar yang mempunyai nilai rata-rata yang tinggi yaitu Membuat tugas dengan baik dan membuat jadwal belajar.
4. Menggunakan satu strategi dalam belajar Siswa Kelas X.I SMA Negeri 2 Bayang yang mengunakan strategi membuat tugas dengan baik dalam belajar untuk meningkatkan hasil belajar sejarah yaitu sebanyak 10 orang atau sekitar 0,26%. Siswa yang mengunakan satu stategi dalam belajar memperoleh nilai yang bagus.
Tabel 21: Hasil Belajar Siswa Kelas X.I Dengan Mengunakan Satu Strategi.
No Nama Siswa Nilai
1 AKA 80
2 DMP 80
3 FW 82
4 MO 80
5 MO 80
6 PS 82
7 RH 80
8 RP 80
9 R 81
10 YH 80
Rata-rata 80,5
Sumber: Guru SMA Negeri 2 Bayang.
Berdasarkan keterangan di atas dapat peneliti disimpulkan bahwa secara terpisah strategi yangmempunyai nilai rata-rata yang paling tinggi yaitu strategi mengulang
pelajaran siang dan malam hari yaitu 83,03.
Sedangkan secara gabungan yang paling tinggi nilai rata-ratanya yaitu dengan menggunakan tiga strategi sekaligus yaitu belajar dengan giat, membuat tugas dan membuat jadwal belajar nilai rata-rata 85.
Pembahasan
Siswa kelas X.I SMA Negeri 2 Bayang yang mengunaka strategi belajar secara terpisah yang paling tinggi nilai rata-ratnya yaitu strategi mengulang pelajaran siang dan malam hari. Karena dengan mengulang pelajaran siang dan malam hari siswa kelas X.I SMA Negeri 2 Bayang merasa sangat membantu mereka sehingga mereka bisa menjawab semua soal ulangan yang berhubungan dengan pelajaran yang mereka pelajari.
Sedangkan nilai rata-rata yang paling rendah yaitu dengan mengunakan strategi membuat tugas dengan baik. Karena banyak nilai tugas siswa kelas X.I yang rendah.
Siswa yang mengunakan strategi secara gabungan yang mempunyai nilai rata-rata yang paling tinggi yaitu dengan mengunakan tiga strategi sekaligus belajar dengan giat, membuat tugas dan membuat jadwal belajar.
Sedangkan yang rendah yaitu mengunakan dua strategi belajar dengan giat dan mengulang pelajaran dan belajar dengan giat dan membuat jadwal belajar.
Implementasi
Dari data yang diolah dilapangan dapat diketahui anak yang mengunakan tiga strategi dalam belajar sekaligus menperoleh nilai rata-rata yang bagus. Dibangingkan dengan siswa yang mengunakan satu strategi. Oleh karena itu sebaikya seluruh siswa di SMA Negeri 2 Bayang harus mempunyai banyak strategi dalam belajar sejarah.
Kesimpulan
Berdasarkan keterangan diatas dapat penulis simpulkan bahsa siswa kelasa X.I SMA Negeri 2 Bayang Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan yang mengunakan tiga strategi sekaligus rata-rata hasil belajarnya lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mengunakan empat strategi, dua dan satu strategi. Sedangkan siswa yang
9
mengunakan satu strategi dalam belajar memperoleh rata-rata hasil belajar yang rendah dibandingkan dengan siswa yang mengunakan dua dan empat strategi sekaligus.
DAFTAR PUSTAKA 1. Buku
Diniyati & Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Danim, Sudarman. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta, cv.
Hardini, Isariani & Puspita, Dewi. 2012.
Strategi Pembelajaran Terpadu.
Yogyakarta: Group Relasi Inti Media.
Lexy, Moleong. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya Oimar,Hamalik. 2011.Proses Belajar
mengajar. Jakarta: Bumi Asara.
Slameto. 2013. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Syafril. Zen, Zelhendri, Dkk. 2012.
Pengantar Pendidikan. Padang:
Sukabumi Press.
Sardiman. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Wali Pers..
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Pembelajaran. Jakarta: Kencana Predamedia Group.
Suryani, Nunuk & Agung, Leo. 2012.
Strategi Belajat Mengajar.
Yogyakarta: Ombak.
Sugiyono. 2012. Metode dan Penelitian Kuantitatif Kualitatif DanR&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodiyah. 2010.
Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
2. SKRIPSI
Irwani (2011). Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat, yang berjudul “Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Dengan Menggunakan Media Gambar Di SD No 16 Bukit Siayah”.
Ramalis (2011). Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat. “Upaya Peningkatan Daya Kreativitas Belajar Siswa Kelas IV SDN 01 V Koto Kampung Dalam Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas”.
Yurmayeni (2012). Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menemukan Prinsip Dalam Pembelajaran IPS Sejarah Melalui
Model Pembelajaran
COOPERETIVE SCRIPT”.
Nopita Sari (2013). Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatra Barat. “ Strategi Belajar Anak Berprestasi Dari Keluarga Miskin di SMA Negeri 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan”.