iii
v
LAPORAN
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK DAUN KELOR DAN DAUN KEMANGI TERHADAP AKTIVITAS ENZIM SUPEROXIDE
DISMUTASE
Studi Eksperimental Terhadap Tikus Sprague Dawley yang di Induksi Parasetamol
dr. Ulfah Indriyani, M.Sc dr. Andina Putri Aulia, M.Si
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2020
Bidang Ilmu Kedokteran
Judul Penelitian :
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK DAUN KELOR DAN DAUN KEMANGI TERHADAP AKTIVITAS ENZIM SUPEROXIDE
DISMUTASE
Studi Eksperimental Terhadap Tikus Sprague Dawley yang di Induksi Parasetamol
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 305/Ilmu Kedokteran Umum Ketua Peneliti:
a. a. Nama Lengkap : dr. Ulfah Indriyani, M.Sc b. NIDN : 0606097901
c. Nomor HP : 082227786234 d. Perguruan Tinggi : Unissula e. Jabatan Fungsional :
f. Alamat Surel : [email protected] Anggota Peneliti (1)
d. Nama Lengkap : dr. Andina Putri Aulia, M.Si
b. NIDN : 0623058702
c. Nomor HP : 08562693341 Perguruan Tinggi : Unissula
Lama Penelitian Keseluruhan : 6 bulan Penelitian Tahun ke : 1 (satu)
Biaya Penelitian Keseluruhan : Rp. 10 juta
Semarang, 31 Oktober 2019 Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
Ketua Peneliti,
2
dr. dr.H.Setyo Trisnadi,Sp.KF
NIK/NIDN: 210199049/06-1306-6402
dr. Ulfah Indriyani, M.Sc NIK/NIDN: 0606097901
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK DAUN KELOR DAN DAUN KEMANGI TERHADAP AKTIVITAS ENZIM SUPEROXIDE DISMUTASE Studi Eksperimental Terhadap Tikus Sprague Dawley yang di
Induksi Parasetamol
ABSTRAK
Prevalensi kerusakan hepar di dunia menunjukan jumlah yang cukup serius.
Kerusakan hepar dipicu oleh adanya reaksi oksidasi dari radikal bebas pada membran sel hepar. Penyebab dari kerusakan hepar yaitu infeksi virus, senyawa kimia, maupun senyawa lainnya yang berasal dari obat-obatan. Kerusakan hepar yang di sebabkan oleh paparan obat dan menyebabkan disfungsi organ disebut sebagai drug liver induced injury (DILI). Superoxide dismustase (SOD) merupakan enzim detoksifikasi dan merupakan antioksidan paling kuat di dalam sel dan merupakan parameter untuk mengukur stress oksidatif (Ighodaro dan Akinloye, 2018 ) (Butarbutar, 2016).
Penelitian eksperimental rancangan post test only control group design menggunakan tikus putih jantan galur wistar, dibagi dalam 5 kelompok secara random, masing–masing kelompok terdapat 5 ekor tikus, yaitu K1 sebagai kelompok kontrol negatif, K2 sebagai kelompok kontol positif, K3, K4 dan K5 sebagai kelompok uji yang diberikan ekstrak daun kemangi, ekstrak daun kelor dan kombinasi ekstrak kemangi dan daun kelor. Perlakuan diberikan selama 14 hari.
Hari ke 15 dilakukan pengukuran aktivitas SOD. Data yang didapat diuji dengan Saphiro Wilk dan Leuvene Test kemudian uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan Mann Whitney. Penelitian ini sesuai dengan kaidah Islam dalam hal ikhtiar pengobatan dengan memanfaatkan bahan alami dan tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa tiap kelompok memiliki rerata aktivitas SOD yang berbeda. Aktivitas enzim SOD tertinggi terjadi pada kelompok Kontrol positif, yaitu kelompok yang diberikan perlakuan Hepamax 46,9 mg/200grBB, sedangkan pada kelompok Perlakuan 3 yang diberikan kombinasi ekstrak daun kemangi dan kelor menunjukkan aktivitas enzim SOD terendah yaitu 1,28 ng/mL.Berdasarkan uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai signifikansi p = 0,005 (nilai p<0,05) yang berarti terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun kemangi dan daun kelor terhadap aktivitas enzim SOD. Perbedaan bermakna antar kelompok terdapat pada kelompok KK(+) dengan Perlakuan 1, KK(+) dengan Perlakuan 2,
KK(+) dengan Perlakuan 3, Perlakuan 1 dengan 2, Perlakuan 2 dan 3 serta Perlakuan 1 dan 3.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan ekstrak kemangi dan kelor terhadap kadar SOD pada tikus yang diinduksi paracetamol.
Kata Kunci : ekstrak daun kemangi, daun kelor, Superoksida Dismutase