Vol. 04, No. 03, April 2016
t i k e t k e r e t a t o k o b a g u s b e r i t a b o l a t e r k i n i a n t o n n b A n e k a K r e a s i R e s e p M a s a k a n I n d o n e s i a r e s e p m a s a k a n m e n g h i l a n g k a n j e r a w a t v i l l a d i p u n c a k r e c e p t e n b e r i t a h a r i a n g a m e o n l i n e h p d i j u a l w i n d o w s g a d g e t j u a l c o n s o l e v o u c h e r o n l i n e g o s i p t e r b a r u b e r i t a t e r b a r u w i n d o w s g a d g e t t o k o g a m e c e r i t a h o r o r
Table of Contents
Articles
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN TERKAIT IKLAN YANG MENYESATKAN DITINJAU BERDASARKAN UNDANG -
UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN KODE ETIK PERIKLANAN INDONESIA
I Gusti Ayu Indra Dewi Dyah Pradnya Para, Desak Putu Dewi Kasih
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP
ASURANSI PEKERJA YANG MENDERITA SAKIT KARENA ADANYA KESENGAJAAN
Gede Wisnu Yoga Mandala, I Wayan Suarbha
PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA KSU.TUMBUH KEMBANG, PEMOGAN, DENPASAR SELATAN
Gde Dianta Yudi Pratama, I Ketut Westra, Ni Putu Purwanti
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DENGAN ADANYA PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM) PEWARNA
Ni Made Sri Uttami Dharmaningsih, Ni Putu Purwanti
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA DISABILITAS TERHADAP HAK MEMPEROLEH PEKERJAAN
Yuni Ratnasari, Made Suksma Prijandhini Devi Salain
KEDUDUKAN HUKUM DIREKSI TERHADAP PENGELOLAAN PERSEROAN TERBATAS YANG BELUM BERSTATUS BADAN HUKUM
Sang Made Satya Dita Permana, I Wayan Wiryawan, I Ketut Westra
PERJANJIAN GADAI YANG DIJAMIN DENGAN BARANG YANG BERASAL DARI HASIL KEJAHATAN : STUDI PADA PT.
PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SESETAN
Aditya Surya Bratha, Ngakan Ketut Dunia, A.A. Ketut Sukranatha
LARANGAN PENGGUNAAN TENAGA PROFESIONAL KESEHATAN SEBAGAI MODEL IKLAN
Ni Putu Janitri, Made Suksma Prijandhini Devi Salain
KEABSAHAN ELECTRONIC MONEY DI INDONESIA PDF
Ruth Juliana Sihombing, Nyoman Mas Ariyani
TANGGUNG JAWAB PT. GARUDA TERHADAP PENUMPANG ATAS TERTUNDANYA PENERBANGAN (DELAY) BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG JAWAB PENGANGKU T ANGKUTAN UDARA
Bobby Ferdinal Purwanto, Ngakan Ketut Dunia, Ni Putu Purwanti
PENGATURAN PROSPEKTUS PENAWARAN WARALABA DALAM PERJANJIAN WARALABA
Calvin Smith Houtsman Sitinjak, Desak Putu Dewi Kasih, I Made Udiana
PERALIHAN HAK MILIK ATAS SAHAM DALAM TRANSAKSI EFEK MELALUI SCRIPLESS TRADING DI PASAR MODAL
Anak Agung Sintya Iswari, I Made Sarjana
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DARI PELAKU USAHA YANG TUTUP TERKAIT DENGAN PEMBERIAN LAYANAN PURNA JUAL/GARANSI
I Dewa Gde Agung Oka Pradnyadana, Putu Gede Arya Sumerthayasa
AKIBAT HUKUM DARI WANPRESTASINYA DEVELOPER DALAM PERJANJIAN KERJASAMA DALAM BIDANG PEMBANGUNAN, PENGEMBANGAN, PEMASARAN DAN PENJUALAN TOWN HOUSE YANG BERTEMPAT DI KABUPATEN BADUNG
I Putu Donny Laksmana Putra, I Nyoman Darmadha, I Nyoman Bagiastra
ASPEK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DI INDONESIA TERKAIT CACAT TERSEMBUNYI PADA PRODUK MINUMAN BOTOL
A. A. Sagung Istri Ristanti, I Gede Putra Ariana
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN PENGGUNA JASA PARKIR DITINJAU DARI PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAN PERPARKIRAN DI KOTA DENPASAR
I Komang Cri Khrisna, I Ketut Markeling, I Made Dedy Priyanto
PENANAMAN MODAL (INVESTASI) TERKAIT PENGEMBANGAN MASYARAKAT LOKAL DI INDONESIA
Gitarus Apriliandini, I Nyoman Wita
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA PEREMPUAN PADA MALAM HARI DI HOTEL KELAS MELATI (STUDI PADA HOTEL JAYAGIRI DENPASAR)
Feranika Anggasari Jayanti, I Made Udiana
JAMINAN SOSIAL TERHADAP PEKERJA KONTRAK PADA HOTEL BALI MANDIRA BEACH RESORT & SPA
I Gde Made Widia Sastra Nayaka, I Made Sarjana, I Made Dedy Priyanto
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP JANGKA WAKTU PEMBAYARAN UPAH KERJA LEMBUR BAGI PEKERJA TETAP
Wulan Yulianita, Kadek Sarna
AKIBAT HUKUM BAGI DEBITUR YANG TELAH
MENANDATANGANI PERJANJIAN STANDAR KREDIT PADA BPR TATA ANJUNG SARI DENPASAR
Zuraida Saroha Handayani, Dewa Gde Rudy, Ni Putu Purwanti
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA DALAM PEREDARAN JAJANAN ANAK (HOME INDUSTRY) YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DINAS KESEHATAN
Komang Rina Ayu Laksmiyanti, I Gede Putra Ariana
TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TERHADAP PENJUALAN KOSMETIK YANG TIDAK DISERTAI DENGAN KEJELASAN LABEL PRODUK DI DENPASAR
Luh Putu Budiarti, I Gede Putra Ariana
TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TERHADAP PENJUALAN KOSMETIK YANG TIDAK DISERTAI DENGAN KEJELASAN LABEL PRODUK DI DENPASAR
Luh Putu Budiarti, I Gede Putra Ariana
PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) KANTOR CABANG UNIT (KCU) SINGARAJA
I Made Adi Dwi Pranatha, Putu Purwanti, A. A. Gede Agung Dharmakusuma
PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) KANTOR CABANG UNIT (KCU) SINGARAJA
I Made Adi Dwi Pranatha, Putu Purwanti, A. A. Gede Agung Dharmakusuma
PENERAPAN PENDEKATAN RULES OF REASON DALAM
MENENTUKAN KEGIATAN PREDATORY PRICING YANG DAPAT MENGAKIBATKAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
Ni Luh Putu Diah Rumika Dewi, I Dewa Made Suartha
AKIBAT HUKUM ATAS PELANGGARAN MEREK OLEH PIHAK YANG BUKAN PEMEGANG LISENSI
Indriana Nodwita Sari, I Made Udiana
AKIBAT HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG MENJUAL MAKANAN KADALUWARSA
Gek Ega Prabandini, I Made Udiana
AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN BAKU PDF
I Made Aditia Warmadewa, I Made Udiana
AKIBAT HUKUM TERHADAP PEMBELI YANG MELAKUKAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR
A. A. Istri Prami Yunita, I Made Udiana
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA
Anak Agung Gede Mahendra, I Gusti Ayu Puspawati, Ida Bagus Putu Sutama
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG SAH HAK ATAS TANAH DENGAN ADANYA SERTIFIKAT GANDA HAK ATAS TANAH
Anissa Aulia, I Made Udiana
KEDUDUKAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) SEBAGAI LEMBAGA PENGAWAS PERSAINGAN USAHA YANG INDEPENDEN
Dewa Ayu Reninda Suryanitya, Ni Ketut Sri Utari
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HASIL KARYA CIPTA OGOH - OGOH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TANTANG HAK CIPTA
I Wayan Agus Pebri Paradiska, Anak Agung Sri Indrawati, Ida Ayu Sukihana
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA PENGIRIMAN BARANG DALAM HAL KETERLAMBATAN SAMPAINYA BARANG
A. A. A. Nadia Andina Putri, Nyoman Mas Ariyani
RISALAH LELANG SEBAGAI AKTA OTENTIK PENGGANTI AKTA JUAL BELI DALAM LELANG
Ni Kadek Ayu Ena Widiasih, I Made Sarjana
RISALAH LELANG SEBAGAI AKTA OTENTIK PENGGANTI AKTA JUAL BELI DALAM LELANG
Ni Kadek Ayu Ena Widiasih, I Made Sarjana
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL – BELI APARTEMEN MELALUI PEMESANAN
I Gusti Ayu Agung Winda Utami Dewi, I Made Dedy Priyanto, Kadek Sarna
PENGATURAN PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA DI INDONESIA PDF
Ni Putu Nugrahaeni, Gde Made Swardhana
PENGATURAN PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA DI INDONESIA PDF
Ni Putu Nugrahaeni, Gde Made Swardhana
SAHAM PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI OBJEK JAMINAN GADAI
I Gede Arya Kusuma, I Made Dedy Priyanto, I Nyoman Bagiastra
UPAYA BANK DALAM PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH
I Made Jaya Nugraha, I Made Udiana
IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PRAKTIK PERBANKAN SYARIAH PADA BANK NEGARA INDONESIA YOGYAKARTA
Ni Kadek Anindya Anggita Sary, I Ketut Suardita, I Made Dedy Priyanto
IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PRAKTIK PERBANKAN SYARIAH PADA BANK NEGARA INDONESIA YOGYAKARTA
Ni Kadek Anindya Anggita Sary, I Ketut Suardita, I Made Dedy Priyanto
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENGATURAN MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM KITAB UNDANG -UNDANG HUKUM PERDATA
I Made Bayu Wiguna, I Dewa Made Suartha
ASPEK HUKUM PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN OBLIGASI NEGARA RITEL
Gusti Ayu Putu Intan Pratiwi, Nyoman Mas Ariyani
EKSEKUSI KREDIT MACET TERHADAP HAK TANGGUNGAN PDF
I Dewa Ayu Sri Arthayani, I Gusti Agung Ayu Dike Widhiaastuti
KEGIATAN USAHA FOTOKOPI DALAM KAITANNYA DENGAN PERLINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA
Finna Wulandari, I Made Udiana
KEDUDUKAN KREDITUR PEMEGANG HAK TANGGUNGAN DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI
Mitia Intansari, I Made Walesa Putra
KEBERADAAN RAHASIA DAGANG BERKAITAN DENGAN PERLIDUNGAN KONSUMEN
I Gede Komang Wisma Vebriana, Ni Ketut Sri Utari
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL SEBAGAI JAMINAN FIDUSIA PDF
Ida Bagus Anindya Jaya Keniten, I Wayan Wiryawan, I Nyoman Bagiastra
KETIDAKSESUAIAN PENCANTUMAN UKURAN YANG TERDAPAT PADA KEMASAN DENGAN PRODUK ASLINYA (STUDI PADA MINI MART DI SESETAN DENPASAR)
Komang Prayuda Devi Kurniawati, I Gede Putra Ariana
PELAKSANAAN TUGAS TIM LIKUIDASI DALAM HAL MASA KERJA TIM LIKUIDASI LAMPAU WAKTU
Rizka Rahmawati, Putu Gede Arya Sumerthayasa
PENGATURAN DAN PROSEDUR PENDAFTARAN HAK CIPTA BERBASIS ONLINE
Ni Made Asri Mas Lestari, I Made Dedy Priyanto, Ni Nyoman Sukerti
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM
MENGGUNAKAN JASA TRANSPORTASI ONLINE UBER DAN GRAB DI INDONESIA
Putu Bagus Raditya Permana Putra, I Gede Putra Ariana
HAK ANAK TIRI TERHADAP WARIS DAN HIBAH ORANG TUA DITINJAU DARI HUKUM WARIS ISLAM
Putu Ari Sara Deviyanti, Made Suksma Prijandhini Devi Salain
1
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA DISABILITAS TERHADAP HAK MEMPEROLEH PEKERJAAN
Oleh : Yuni Ratnasari
Made Suksma Prijandhini Devi Salain
Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT
The title of this paper is Legal Protection of Careers Disability for Work Right.
The background for this paper is work right for careers disability. Article 28D (2) Constitution Year 1945 is basic regulation to regulate everybody has the right to work right. But, still happen violation that done by some enterprises. The goal for this paper is to know legal protection that should be given to careers disability that connected about work right to regulate violation is done by enterprise. The method is Statute Approach is approach to reviewing positive statute. The conclusion is careers disability that connected with work right has been get legal protection in Article 67 (1) Statute Number 13 Year 2003 about Labour and Article 14 Statute Number 4 Year 1997 about Different Abled People’s. So, it can minimize discrimination is done by some enterprises.
Keywords: Legal Protection, Careers Disability, Work Right.
ABSTRAK
Tulisan ini berjudul Perlindungan Hukum Bagi Pekerja Disabilitas Terhadap Hak Memperoleh Pekerjaan. Adapun yang melatarbelakangi tulisan ini adalah terkait dengan pekerja disabilitas terhadap hak untuk memperoleh pekerjaan. Pasal 28D ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan aturan dasar yang mengatur bahwa setiap orang berhak untuk memperoleh pekerjaan. Tetapi dalam pelaksanaannya masih terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum yang harus diberikan kepada pekerja disabilitas terkait dengan hak memperoleh pekerjaan di dalam menanggulangi pelanggaran yang dilakukan perusahaan terhadap hak untuk memperoleh pekerjaan.
Metode yang digunakan adalah penelitian hukum normatif yaitu pendekatan dengan mengkaji peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kesimpulan dari tulisan ini adalah pekerja disabilitas terkait dengan hak memperoleh pekerjaan telah mendapatkan perlindungan hukum di dalam Pasal 67 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat. Sehingga tindakan diskriminasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat diminimalisir.
Kata kunci: perlindungan hukum, disabilitas, hak memperoleh pekerjaan.
I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
2 Perlindungan terhadap pekerja di Indonesia seharusnya membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (selanjutnya ditulis BPS) terakhir pada bulan Februari 2015 tercatat 5,81 persen jumlah pengangguran meningkat sebanyak 0,11 persen dari bulan Februari 2014.1 Hal ini tentunya menjadi permasalahan setiap orang dalam memenuhi salah satu hak asasi mereka yaitu hak untuk memperoleh pekerjaan. Tidak terlepas kepada pekerja yang memiliki kekurangan dalam fisiknya, yaitu pekerja disabilitas yang karena ketidaksempurnaannya sering mendapatkan perlakuan diskriminasi untuk memenuhi hak memperoleh pekerjaan tersebut.
Pekerja disabilitas tidak jarang mendapat penolakan oleh perusahaan pemberi kerja yang menganggap bahwa pekerja disabilitas tidak dapat menjalankan kegiatan kerjanya seperti pekerja normal pada umumnya. Perlakuan tersebut tentunya melanggar daripada ketentuan Pasal 28D ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya ditulis UUD NRI Tahun 1945) yang menentukan bahwa “Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja”.
Berdasarkan pada ketentuan pasal tersebut tentunya menjamin setiap orang termasuk pekerja disabilitas untuk memenuhi haknya tanpa adanya alasan apapun.
Karena Negara Indonesia sudah menjamin hak memperoleh pekerjaan dalam dasar negara sebagai aturan umum dalam penyelenggaraan ketatanegaraan di Indonesia.
Sehingga terhadap hal tersebut tidak memberikan alasan bagi perusahaan pemberi kerja untuk menolak dan tidak menjalankan ketentuan dalam dasar negara untuk pemenuhan hak memperoleh pekerjaan terhadap pekerja disabilitas. Tetapi dalam prakteknya masih banyak ditemui pelanggaran terhadap ketentuan tersebut, walaupun banyak instrumen hukum yang sudah mengatur mengenai hal ini.
1.2 TUJUAN
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui perlindungan hukum yang harus diberikan kepada pekerja disabilitas terkait dengan hak untuk memperoleh pekerjaan di dalam menanggulangi pelanggaran yang dilakukan perusahaan terhadap hak memperoleh pekerjaan.
1Badan Pusat Statistik, 2015, tanpa judul, URL: http://www.bps.go.id/brs/view/id/1139. diakses tanggal 23 Februari 2016.
3 II. ISI MAKALAH
2.1 METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis penelitian hukum normatif, karena penulisan ini mengkaji hanya terhadap peraturan perundang- undangan yang tertulis. Sumber data yang digunakan dalam penelitian hukum normatif ini adalah data sekunder berupa bahan hukum primer yaitu undang-undang dan bahan hukum sekunder berupa buku-buku hukum. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan perundang-undangan (The Statute Approach).2 Analisis terhadap bahan-bahan hukum tersebut dilakukan dengan cara deskriptif, analisis, serta argumentatif.
2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN
2.2.1 Perlindungan Pekerja Disabilitas Terhadap Hak Memperoleh Pekerjaan Dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang disebut sebagai tenaga kerja adalah “Setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain”. Pengertian ini mempunyai makna yang luas karena mencakup semua orang yang bekerja kepada orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan-badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk apapun.3
Sedangkan disabilitas merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu disability (jamak: disabilities) yang berarti cacat atau ketidakmampuan.4 Kata ini dibuat oleh lembaga yang mengurus penyandang cacat dengan tujuan untuk memperhalus kata-kata atau sebutan bagi seluruh penyandang cacat, yang mulai ditetapkan pada masyarakat luas pada tahun 1999 untuk menggunakan kata ini sebagai pengganti dari kata cacat.
Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat, menentukan bahwa penyandang cacat adalah “Setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan secara selayaknya, yang terdiri dari
2 Peter Mahmud Marzuki, 2011, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, hlm. 97.
3 Lalu Husni, 2010, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Cetakan X, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, hlm. 45.
4 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 4, Balai Pustaka, Jakarta.
4 penyandang cacat fisik, penyandang cacat mental, dan penyandang cacat fisik dan mental”.
Pekerja disabilitas adalah setiap orang yang berkebutuhan khusus yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan layaknya orang normal pada umumnya sesuai dengan karakteristik atau kualifikasi pekerjaan masing-masing sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Pekerja disabilitas harus diberikan perlindungan yang khusus terkait dengan aksesibilitas dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari berkenaan dengan hak untuk memperoleh pekerjaan. Hak memperoleh pekerjaan adalah hak setiap orang yang merupakan perwujudan hak asasi manusia dalam hal pemenuhan kebutuhan hidupnya guna untuk melangsungkan kehidupannya secara layak.
Hak untuk memperoleh pekerjaan termasuk bagi pekerja disabilitas telah diatur di dalam konstitusi Negara Indonesia. Karena itu hak tersebut mendapatkan perlindungan dan dijamin oleh hukum, sehingga perusahaan yang mempekerjaan pekerja disabilitas pada khususnya harus melindungi hak-hak mereka. Ditinjau pula dari Pasal 41 ayat (2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia menentukan bahwa
“Setiap penyandang cacat, orang yang berusia lanjut, wanita hamil, dan anak-anak, berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus”.
Perlindungan hukum yang harus diberikan kepada pekerja disabilitas terkait dengan hak memperoleh pekerjaan telah diatur dalam beberapa instrumen hukum, yaitu:
1. Pasal 67 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menentukan “Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja penyandang cacat wajib memberikan perlindungan sesuai dengan jenis dan derajat kecacatannya”.
Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat ini misalnya penyediaan aksesibilitas, pemberian alat kerja, dan alat pelindung diri yang disesuaikan dengan jenis dan derajat kecacatannya. Sanksi pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp.
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
2. Pasal 14 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat menentukan “Perusahaan negara dan swasta memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama kepada penyandang cacat dengan mempekerjakan penyandang cacat di perusahaannya sesuai dengan jenis dan derajat kecacatan, pendidikan, dan
5 kemampuannya, yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah karyawan dan/atau kualifikasi perusahaan”.
III. KESIMPULAN
Pekerja disabilitas mendapatkan perlindungan yang lebih khusus dibandingkan dengan pekerja normal pada umumnya. Hal ini berkenaan dengan kebutuhan khusus yang dimiliki oleh pekerja disabilitas sehingga diperlukan perlindungan yang khusus kepada mereka. Terhadap pekerja disabilitas sudah mendapatkan perlindungan hukum dengan ditinjau berdasarkan beberapa instrumen hukum, yaitu diatur dalam Pasal 67 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat. Dengan berdasarkan ketentuan pasal tersebut di atas tersebut maka pekerja disabilitas mendapat perlindungan hukum secara optimal terhadap hak memperoleh pekerjaan serta tindakan diskriminasi yang dilakukan perusahaan-perusahaan terhadap pekerja disabilitas terkait dengan hak untuk memperoleh pekerjaan dapat diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, 2015, tanpa judul, URL: http://www.bps.go.id/brs/view/id/1139.
diakses tanggal 23 Februari 2016.
Husni,Lulu, 2010, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Cetakan X, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Mahmud Marzuki,Peter, 2011, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 4, Balai Pustaka, Jakarta.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Indonesia, Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat, Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 9
Indonesia, Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 165
Indonesia, Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 39