PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
KerangkaTeori
- Pengertian Manajemen Keuangan
- Fungsi Manajemen Keuangan
- Tujuan Manajemen Keuangan
- Pengertian Laporan Keuangan
- Kinerja Keuangan
- Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kinerja Keuangan Perusahaan
Pengelolaan keuangan pada mulanya hanya mementingkan kegiatan pada unit usaha (organisasi) dalam rangka penggunaan dan penyaluran dana unit usaha (perusahaan) secara efisien. Pengelolaan keuangan merupakan fungsi yang sangat penting disamping fungsi bisnis lainnya. Lebih lanjut menurut Horne dan Wachowics (2012:2), yang diterjemahkan dengan manajemen keuangan mubarakah adalah “Manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan aset, pembiayaan dan pengelolaan aset berdasarkan beberapa tujuan umum”.
Sunyoto (2013:9) menyatakan bahwa manajemen keuangan merupakan bidang yang paling luas dari ketiga bidang yang telah disebutkan sebelumnya dan merupakan bidang yang paling banyak memberikan kesempatan kerja. Salah satu tujuan utama pengelolaan keuangan adalah memaksimalkan kekayaan atau kemakmuran pemegang saham atau pemilik. Manajemen keuangan adalah pengelolaan yang berkaitan dengan perolehan aset, pembiayaan aset, dan pengelolaan aset untuk mencapai tujuan bisnis.
Berdasarkan tujuan pengelolaan keuangan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan atau memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Menurut Munawir, “kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu dasar untuk menilai keadaan keuangan perusahaan. Stakeholder sangat membutuhkan hasil pengukuran kinerja keuangan perusahaan guna melihat keadaan perusahaan dan tingkat keberhasilan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.”
Sedangkan menurut Kusnadi, kinerja keuangan merupakan ukuran kinerja dan tolak ukur yang merupakan standar minimal yang harus dicapai oleh setiap pegawai, sedangkan Fahmi menyatakan kinerja keuangan merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah menerapkannya dengan menggunakan implementasi keuangan. peraturan dengan baik dan benar. Kinerja keuangan merupakan gambaran hasil operasi perusahaan yang dimuat dalam laporan keuangan suatu periode tertentu, dan pada dasarnya merupakan cerminan kinerja manajemen pada periode tersebut. Menurut Erich A. Helfert, kinerja keuangan merupakan hasil dari banyaknya keputusan individu yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen Kinerja keuangan digunakan untuk menentukan hasil tindakan di masa lalu. 34; Kinerja keuangan memiliki banyak aspek, namun para ekonom biasanya hanya fokus pada tiga aspek utama saja, yaitu efisiensi, kemajuan teknologi, dan keseimbangan distribusi.
Kinerja keuangan merupakan prestasi yang dicapai oleh suatu perusahaan dalam bidang keuangan pada suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan pada bidang tersebut.” 34; Kinerja keuangan merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan penerapannya. .menggunakan aturan penegakan keuangan dengan baik dan “benar. Sedangkan kinerja keuangan merupakan gambaran hasil operasi perusahaan yang dimuat dalam laporan keuangan pada suatu periode tertentu, dan pada hakikatnya merupakan cerminan kinerja manajemen pada periode tersebut.” Menurut Martono dan Harjito (2005) bahwa kinerja keuangan merupakan suatu penilaian. kondisi keuangan suatu perusahaan yang dapat memberikan informasi mengenai masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Interpretasi dari berbagai permasalahan yang dihadapi. Fase ini mengkaji kinerja keuangan perusahaan. Setelah ketiga fase tersebut selesai dilakukan interpretasi untuk melihat permasalahan dan hambatan apa saja yang dialami sektor keuangan. Berdasarkan uraian tersebut maka faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dapat diketahui dengan melihat kondisi keuangan perusahaan PT.
KerangkaPikir
Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Metode Pengumpulan Data
- Jenis dan Sumber Data
- Metode Analisis Data
- Definisi Operasional
Jenis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yaitu data yang dapat dihitung atau data yang berbentuk angka-angka antara lain neraca dan laporan laba rugi PT Perkebunan Nusantara XIV yang diperoleh langsung dari perusahaan. PT Perkebunan Nusantara XIV adalah perusahaan perkebunan yang berbasis di Indonesia dan merupakan badan usaha milik negara (BUMN). Perkebunan Nusantara
Akta Pendirian PT Perkebunan Nusantara 81 tanggal 8 Oktober 1996, Tambahan Nomor 8678). Persero) PT Perkebunan Nusantara Perusahaan PT Perkebunan Nusantara
Sedangkan unit usaha yang dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara XIV dapat dilihat dari uraian berikut. 3.000 TTH Untuk menghidupkan kembali Unit Usaha Gula PG Bone, Camming dan Takalar, sejak musim giling tahun 2007/2008 telah bekerjasama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan dilanjutkan dengan PT Perkebunan Nusantara X. Perkebunan hingga kini Nusantara
Perkebunan Nusantara pada tahun 2018 menjadi 0,08. Menurut Nusantara XIV dapat dijelaskan bahwa total nilai perputaran aset pada tahun 2016 sebesar 0,85% dan terus mengalami penurunan hingga tahun 2018 menjadi 0,63.
Selama tahun 2016-2018, analisis faktor Profitabilitas Perkebunan Nusantara meliputi return on assets, return on equity dan analisis faktor aktivitas meliputi total aset turnover dan fixed asset turnover. Perkebunan Nusantara XIV sepanjang tahun berjalan cukup baik dan berkontribusi dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. Perkebunan Nusantara
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
- Sejarah Singkat perusahaan
- Visi dan Misi PT Perkebunan Nusantara XIV
- Nilai-Nilai Organisasi
- Wilayah Kerja dan Unit Usaha
- Makasud dan Tujuan Perusahaan
- Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara XIV
Perkebunan (Persero menjadi 9 grup pada tahun 1994, sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 361/Kpts tentang restrukturisasi BUMN di bidang pertanian. Pengelompokan ini dalam rangka optimalisasi skala usaha untuk mencapai peningkatan daya saing dalam menghadapi pasar bebas yang akan dimulai pada tahun 2004 (AFTA) Berdasarkan Undang-undang Nomor 13 tanggal 11 Agustus 2008 oleh Notaris Lola Rosalina, SH tentang Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan.
Rp sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 68 Tahun 2007 tanggal 10 Desember 2007, sehingga modal perseroan adalah sebagai berikut: Modal dasar Rp Modal tidak ditempatkan/disetor Rp dan modal ditempatkan/disetor Rp Rp. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014 tentang Penambahan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III, maka saham pemerintah pada PTPN I , II, IV sampai dengan XIV dialihkan kepada PTPN III (Persero) sebesar 90%. Selain itu, Menteri Keuangan melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 468/KMK.06/2014 tanggal 1 Oktober 2014 tentang Penetapan Nilai Tambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia pada Penyertaan Modal Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III menetapkan antara lain nilai saham negara di PTPN XIV yang dialihkan kepada PTPN III (Persero) sebesar Rp, sehingga sisa saham negara di PTPN XIV sebesar Rp.
Menempatkan Sumber Daya Manusia sebagai pilar utama penciptaan nilai yang mendorong perusahaan tumbuh dan berkembang bersama mitra strategis. Berdasarkan undang-undang nomor 34 tanggal 23 Oktober 2014 pasal 3 ayat 1 maksud dan tujuan Perseroan adalah menyelenggarakan usaha di bidang Agrobisnis dan Agroindustri serta mengoptimalkan penggunaan Sumber Daya Perseroan untuk menghasilkan barang-barang yang berkualitas dan /atau jasa persaingan yang tinggi dan kuat, serta mengejar keuntungan untuk meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Usaha budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan lahan untuk pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pengumpulan hasil tanaman serta melakukan kegiatan lain yang berkaitan dengan usaha budidaya tanaman;
Perdagangan mencakup pelaksanaan kegiatan pemasaran berbagai jenis hasil produksi serta pelaksanaan kegiatan komersial lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan; Selain kegiatan usaha utama tersebut di atas, Perseroan dapat menjalankan kegiatan usaha untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimilikinya untuk perumahan komersial, pengembangan kawasan industri, kompleks agroindustri, real estate, pusat komersial/mal, perkantoran, pergudangan. , pariwisata, perhotelan, resor, olah raga dan rekreasi, tempat rekreasi, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa persewaan, jasa konsultasi perkebunan, jasa pengembangan perkebunan dan penggunaan sarana dan prasarana milik perusahaan.
Deskripsi Data
Analisis Data
Artinya kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh utang jangka pendek dengan jaminan seluruh aset lancar cukup baik. Rasio kas, yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan kas/setara kas untuk membayar kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo. Penurunan nilai cash rasio yang terjadi pada tahun 2018 disebabkan oleh penurunan kas dan peningkatan liabilitas jangka pendek.
Return On Assets digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola modal perusahaan yang ditanamkan pada seluruh aset untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh investor. Return on equity (ROE) digunakan untuk mengukur kemampuan ekuitas dalam menghasilkan return bagi pemegang saham. Total Assets Turnover merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan total aset perusahaan untuk menghasilkan volume penjualan tertentu.
Hal ini disebabkan penggunaan sumber daya perusahaan yang tidak efisien dan besar kemungkinan terjadinya permasalahan dalam manajemen atau produksi. Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan didasarkan pada penjumlahan bobot masing-masing indikator kinerja keuangan yaitu bobot. Indocemen Tunggal Prakasa Tbk, seluruh hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data terkait masalah dan tujuan penelitian, maka dapat dirumuskan kesimpulan penelitian sebagai berikut. Tingkat keberhasilan kinerja keuangan secara umum dapat dikatakan berhasil, namun tidak seluruhnya, hasil ini terlihat dari analisis rasio likuiditas, aktivitas dan profitabilitas. Diperlukan upaya untuk meningkatkan laba perusahaan dengan cara meningkatkan modal dan penjualan serta mengurangi hutang dan beban operasional sehingga profitabilitas perusahaan dapat meningkat.
Agustin, 2014, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Jasa Telekomunikasi yang Diungkapkan di Bursa Efek Jakarta Periode Tahunan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Laporan Posisi Keuangan PT Perkebunan Nusantara XIV
Laporan Neraca
Laporan Laba Rugi
Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan