1. Percobaan : Indera Penglihatan 1 Nama Percobaan : Refleks (reaksi pupil)
Nama Subjek
Percobaan
: Azzahra Wianda Talithasafa dan Naswa Dwiputri Sherylia
Tempat Percobaan : Rumah
a. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui serta memahami reaksi-reaksi yang terjadi pada pupil mata.
b. Dasar Teori : Menurut Syaifuddin (2011) dalam Wahyuningsih
& Kusmiyati (2017), mata adalah organ penglihatan yang terdiri dari bintik-bintik peka sinar yang primitif. Mata termasuk sistem saraf yang pelindungnya memiliki sel reseptor yang berfungsi untuk memusatkan atau memfokuskan cahaya pada lensa mata. Umumnya, bola mata seperti sebuah kamera, tetapi proses persarafannya tidak dapat dibedakan dengan yang lain. Susunan saraf pusat terhubung dengan berkas akson yang disebut saraf optik (nervosa optikus).
Menurut Riyanti, Prabowo, & Puspitawati (1996), sel batang dan sel kerucut yang terkena langsung dengan sejumlah cahaya spontan menyesuaikan diri dengan proses refleks yang mengatur ukuran pupil. Kornea dan lensa bekerja sama melekukkan dan membiaskan cahaya untuk memfokuskan cahaya tersebut tepat pada retina. Selain itu, lensa juga mengubah bentuk agar objek tetap fokus dalam retina. Perubahan pada lensa ini disebut akomodasi.
Menurut Ganong (1995) dalam Asiyah (2014), tidak hanya kornea dan lensa, melainkan pupil juga ikut serta dalam proses terbentuknya citra.
Kontraksi serat-serat otot dilator radialis dan konstriktor sirkularis di iris mengatur perubahan
pada ukuran pupil. Ukuran pupil akan membesar dan melebar ketika berada di pencahayaan yang gelap, namun akan mengecil ketika berada di pencahayaan yang terang. Hal tersebut dilakukan oleh pupil yang bertujuan untuk melindungi retina mata dari cahaya yang masuk secara berlebihan.
c. Alat yang
digunakan
: Cermin, senter, sedotan.
d. Jalannya percobaan : 1.1 Cara kerja reaksi pupil (secara langsung) Praktikan menyiapkan senter yang akan digunakan untuk percobaan. Praktikan mulai mengamati video penjelasan yang telah diberikan mengenai praktikum. Praktikan dapat melakukan percobaan bersama rekan praktikan untuk menjadi subjek percobaan.
Pastikan subjek tidak menggunakan kacamata ataupun softlens. Praktikan menyinari mata subjek menggunakan senter dari samping ke depan (tengah) pupil secara perlahan dan tidak terlalu lama menyinari mata subjek.
Kemudian, praktikan dapat memperhatikan perubahan pada pupil subjek.
1.2 Cara kerja reaksi pupil (melalui sedotan) Praktikan menyiapkan senter dan sedotan yang akan digunakan untuk percobaan.
Praktikan kembali melakukan percobaan bersama rekan praktikan untuk menjadi subjek percobaan. Praktikan menyinari mata subjek menggunakan senter melewati sedotan dari area depan ke tengah pupil secara perlahan. Praktikan sesekali menurunkan senter ke bawah agar tidak terlalu lama
menyinari mata subjek. Kemudian, praktikan dapat memperhatikan perubahan pada pupil subjek.
1.3 Cara kerja reaksi pupil (melalui cermin) Praktikan menyiapkan senter dan cermin yang akan digunakan untuk percobaan. Praktikan menyinari mata praktikan menggunakan cermin dengan cara meletakkan cermin di depan wajah praktikan dan memantulkan cahaya senter ke arah cermin. Pastikan tidak terlalu lama menyinari mata praktikan.
Kemudian, praktikan dapat memperhatikan perubahan pada pupil mata praktikan setelah terkena pantulan cahaya dari cermin.
e. Hasil percobaan : 1.1 Secara langsung
Ketika cahaya senter menyinari mata subjek secara langsung, pupil mata subjek mengecil dengan cepat.
1.3 Melalui sedotan
Ketika cahaya senter menyinari mata subjek melalui sedotan, pupil mata subjek mengecil secara perlahan. Akan tetapi, perubahan pupil mata subjek cenderung lebih lambat sehingga jika dilihat dengan seksama tidak terlalu terlihat perubahannya.
2.3 Melalui cermin
Ketika cahaya senter dipantulkan ke arah cermin dan menyinari mata praktikan, pupil mata praktikan mengecil secara perlahan.
Akan tetapi, perubahan pada pupil mata praktikan cenderung lebih cepat jika
dibandingkan dengan percobaan melalui sedotan.
f. Kesimpulan : Mata termasuk dalam sistem saraf yang pelindungnya memiliki sel reseptor yang berfungsi untuk memusatkan atau memfokuskan cahaya pada lensa mata. Sel batang dan sel kerucut yang terkena langsung dengan sejumlah cahaya spontan menyesuaikan diri dengan proses refleks yang mengatur ukuran pupil. Kontraksi serat-serat otot dilator radialis dan konstriktor sirkularis di iris mengatur perubahan pada ukuran pupil. Ukuran pupil akan membesar dan melebar ketika berada di pencahayaan yang gelap, namun akan mengecil ketika berada di pencahayaan yang terang.
g. Daftar Pustaka : Asiyah, S. N. (2014). Kuliah psikologi faal.
Zifatama Publisher.
Riyanti, B. P. D., Prabowo, H., & Puspitawati, I.
(1996). Psikologi umum I. Universitas Gunadarma.
Wahyuningsih, H. P., & Kusmiyati, Y. (2017).
Anatomi fisiologi. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp- content/uploads/2017/11/DAFTAR-ISI-DAN- ANATOMI-FISIOLOGI.pdf.