• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk mengukur tingkat keuntungan atau laba suatu perusahaan dalam penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untuk mengukur tingkat keuntungan atau laba suatu perusahaan dalam penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Situasi perekonomian di Indonesia yang tidak merata dan sulit diramalkan tentu saja mempunyai pengaruh besar terhadap dunia usaha yang ingin tetap bertahan dan mengembangkan usahanya semaksimal mungkin. Keadaan ekonomi yang mengalami masa sulit seperti saat ini menuntut perusahaan agar dapat mengelola perusahaannya dengan baik dan bijaksana sehingga pertumbuhan perekonomian bangsa dapat terus meningkat. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk menunjukkan berbagai keunggulan serta inovasi agar dapat menguasai pasar. Apabila perusahaan tidak mampu bersaing maka dapat menyebabkan adanya potensi kebangkrutan terutama pada sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang sering kita gunakan jasanya.

Ketiga sektor ini merupakan produsen dari kebutuhan masyarakat dan merupakan aspek terpenting dalam proses pembangunan nasional. Karena kehidupan masyarakat Indonesia sangat bergantung pada ketersediaan infrastruktur, utilitas dan transportasi, seperti penyedia tenaga listrik, penyedia air bersih, sarana telekomunikasi dan transportasi sebagai penunjang dalam proses produksi, mobilisasi manusia dan distribusi komoditi ekonomi dan ekspor. Disisi lain banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada umumnya memiliki tujuan yang sama, yakni untuk memperoleh laba yang optimal, serta dapat berkembang dengan baik.

(2)

Laba merupakan unsur terpenting dalam menjalankan roda suatu perusahaan karena laba merupakan tambahan pendapatan berupa harta, benda dan uang yang digunakan untuk melakukan aktivitas maupun kegiatan operasional dalam menjalankan misi sebuah perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan sering disebut dengan profitabilitas atau rentabilitas. Untuk mengukur tingkat keuntungan atau laba suatu perusahaan dalam penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Menurut Fahmi (2012) rasio profitabilitas dapat mengukur tingkat keefektifan suatu perusahaan, ditunjukkan dengan besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dari aktivitas penjualan maupun kegiatan investasi. Profitabilitas dapat digunakan sebagai dasar pengukuran kinerja keuangan perusahaan, hal ini dilakukan karena daya tarik bisnis (business attractiveness) merupakan salah satu indikator penting dalam persaingan usaha. Adapun indikator daya tarik bisnis dapat diukur dari profitabilitas usaha tersebut, seperti ROA, ROE, dan NPM. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan net profit margin yang merupakan sebuah rasio dengan menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan. Rasio ini didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam menekan biaya-biaya pada periode tertentu atau merupakan ukuran efisiensi perusahaan. Net profit margin didapatkan dengan membandingkan antara laba bersih setelah pajak terhadap penjualan bersih. Jika nilai rasio semakin tinggi berarti menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

(3)

menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Apabila rasio rendah maka menunjukkan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu (Hanafi dan Halim, 2014).

Tujuan dilakukannya pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah untuk mengetahui tingkat likuiditas, aktivitas, leverage, profitabilitas, dan stabilitas. Penelitian ini menganalisis rasio likuiditas untuk melihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancar yang dimiliki. Rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka panjangnya. Ketika perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka panjangnya maka secara tidak langsung perusahaan juga dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana keefektifitasan penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset. Aktivitas yang terlalu rendah pada tingkat penjualan tertentu akan menyebabkan semakin besar dana berlebih yang tertanam pada aset-aset tersebut. Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang diperoleh dari aktivitas penjualan.

Tingginya keuntungan tentunya memiliki nilai positif bagi investor yang memiliki perspektif jangka panjang.

Firm size menggambarkan seberapa besar total aset yang dimiliki suatu perusahaan, karena semakin besar aset perusahaan maka semakin besar ukuran perusahaan tersebut. Perusahaan besar cenderung memiliki kemampuan lebih besar dalam memanfaatkan asetnya secara efisien untuk meningkatkan laba yang akan berdampak pada kinerja keuangannya. Ukuran perusahaan mencerminkan seberapa

(4)

mampu perusahaan tersebut melakukan penjualan produk atau jasa dengan jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan bisa dilihat dari total aset yang dimiliki perusahaan, laba yang diperoleh, dan kapasitas pasar perusahaan tersebut. Semakin besar ukuran perusahaan tentunya akan memudahkan perusahaan tersebut dalam memperoleh tambahan modal dibandingkan dengan ukuran perusahaan yang kecil. Hasil penelitian Gaol dkk (2021) membuktikan bahwa firm size atau ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap net profit margin pada perusahaan perdagangan besar produksi yang terdaftar di BEI tahun 2014-2018. Sementara menurut Suratminingsih (2018) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (size) tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap profitabilitas (NPM) pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2009-2015.

Current ratio merupakan rasio yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya (Kasmir, 2015). Rasio lancar dapat mengukur tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya atau aset yang akan berubah menjadi kas dalam periode tersebut (Hanafi dan Halim, 2014). Current ratio dapat dihitung dengan membandingkan antara jumlah aset lancar terhadap utang lancar. Aset lancar merupakan alat bayar dan diasumsikan semua aset lancar tersebut dapat digunakan untuk membayar kewajiban suatu perusahaan, sedangkan utang lancar merupakan kewajiban yang harus dibayar. Pada penelitian yang dilakukan oleh Hantono (2020) current ratio memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap net profit margin

(5)

pada perusahaan perdagangan besar produksi yang terdaftar di BEI tahun 2014- 2018. Akan tetapi, Gaol dkk (2021) menyatakan bahwa current ratio tidak berpengaruh terhadap net profit margin pada perusahaan blue chip yang terdaftar di BEI tahun 2017-2019.

Receivable turnover atau rasio perputaran piutang merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur seberapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ada dalam piutang dapat berputar pada periode tersebut. Semakin tinggi rasio perputaran menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang tersebut rendah dan hal ini merupakan kondisi yang baik bagi perusahaan, sebaliknya jika rasio rendah berarti terdapat over investment dalam piutang sehingga membutuhkan analisis lebih lanjut. Menurut Feriana (2016) ada pengaruh yang signifikan antara receivable turnover terhadap net profit margin pada perusahaan industri barang dan konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2011- 2013. Sedangkan menurut Lestari (2017) menyatakan bahwa receivable turnover secara parsial tidak berpengaruh terhadap net profit margin pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014.

Rasio perputaran kas atau cash turnover merupakan suatu rasio yang berguna dalam mengukur tingkat kecukupan modal kerja suatu perusahaan dan berfungsi untuk membayar tagihan, membiayai penjualan serta kegiatan produksinya (Kasmir, 2015). Agar perusahaan tidak mengalami kebangkrutan maka diperlukan perhitungan dengan perputaran kas yang digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja tersebut. Perusahaan seharusnya menggunakan modal kerja yang baik agar nantinya mendapatkan profitabilitas

(6)

tinggi dan menginvestasikannya sehingga dapat selalu berputar. Semakin tinggi rasio perputaran kas maka semakin baik dalam penggunaan kasnya dan keuntungan yang diperoleh akan semakin besar (Kasmir, 2015). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2017) ada pengaruh yang signifikan dan positif antara cash turnover terhadap net profit margin pada perusahaan industri barang dan konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013. Adapun menurut Al’ad dkk (2017) cash turnover tidak berpengaruh terhadap net profit margin pada perusahaan industry dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014.

Keberhasilan perusahaan dapat diukur dengan rasio leverage, yakni dengan menggunakan debt to asset ratio yang memiliki pengaruh pada tingkat laba perusahaan. Dimana rasio leverage bertujuan mengukur sejauh mana kebutuhan keuangan perusahaan menggunakan dana pinjaman atau utang, dengan kata lain seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap total aset (Jumingan, 2014).

Jika suatu perusahaan memiliki utang yang tinggi, maka akan berdampak pada munculnya risiko keuangan seperti ketidakmampuan perusahaan dalam melunasi utang dengan aset yang dimilikinya. Di samping itu, semakin tinggi pula beban bunga yang harus ditanggung perusahaan. Jika utang dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk membeli aset produktif berupa mesin atau peralatan serta membiayai ekspansi bisnis maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang signifikan (Rosali dkk, 2020). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Widasari dan Farihat (2015) bahwasannya debt to asset ratio mempengaruhi net profit margin pada perusahaan rokok yang terdaftar di BEI tahun 2005-2014. Sifatnya terbilang kuat dan positif yang artinya jika semakin besar debt to asset ratio maka

(7)

net profit margin akan semakin besar pula. Sedangkan menurut hasil penelitian dari Gaol dkk (2021) debt to asset ratio tidak memiliki pengaruh terhadap net profit margin pada perusahaan blue chip yang terdaftar di BEI tahun 2017-2019.

Dari keseluruhan penjelasan diatas dapat diketahui bahwasannya rasio-rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas (leverage), dan rasio profitabilitas serta ukuran perusahaan sangat penting bagi pihak perusahaan baik itu internal maupun eksternal. Untuk itu penulis ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh rasio keuangan dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas, sehingga dapat membantu pihak manajer perusahaan dalam menganalisis laporan keuangan sebagai bahan evaluasi kinerja keuangan perusahaan. Menurut beberapa penelitian terdahulu, terdapat berbagai macam variabel mempengaruhi net profit margin dengan menunjukkan hasil beragam dalam setiap penelitian yang telah dilakukan, bahkan saling bertentangan antara hasil penelitian satu dengan lainnya. Hal tersebut mendorong peneliti untuk kembali melakukan pengujian ulang terhadap net profit margin dengan variabel, objek, dan tahun yang berbeda. Adapun penelitian ini menggunakan variabel rasio keuangan ditambah dengan ukuran perusahaan (firm size). Penulis memilih perusahaan pada sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi sebagai objek penelitian dikarenakan sektor tersebut menjadi salah satu yang paling terdampak sejak pandemi Covid-19 melanda yakni sejak awal Maret 2020, dampak tersebut sangat mempengaruhi nilai profitabilitas dan tidak sedikit perusahaan yang mengalami penurunan profitabilitasnya. Hal ini yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian

(8)

terhadap seluruh perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang masuk dalam kriteria pemilihan sampel pada kurun waktu tahun 2018-2020.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Firm Size, Current Ratio, Receivable Turnover, dan Cash Turnover Terhadap Net Profit Margin Dengan Debt To Asset Ratio Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat diketahui bahwa semakin tinggi tingkat rasio profitabilitas dengan menggunakan net profit margin maka akan semakin baik. Karena dapat menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan sebuah perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan tentunya akan memudahkan perusahaan tersebut dalam memperoleh tambahan modal dibandingkan dengan ukuran perusahaan yang kecil. Pengukuran kinerja suatu perusahaan merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menilai suatu perusahaan. Semakin baik kinerja perusahaan tersebut maka akan semakin tinggi pula keuntungan yang bisa didapat. Keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dari seberapa baik pengelolaan kinerja keuangannya.

Analisis kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan salah satunya dengan cara menghitung rasio keuangan menggunakan informasi yang bisa didapatkan dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Ada banyak faktor yang mempengaruhi net profit margin suatu perusahaan. Dapat dilihat dari faktor-faktor yang digunakan

(9)

oleh peneliti sebelumnya, sehingga mendorong penulis untuk melakukan penelitian pengaruh firm size, current ratio, receivable turnover, dan cash turnover terhadap net profit margin dengan dimoderasi oleh debt to asset ratio.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah firm size berpengaruh signifikan terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?

2. Apakah current ratio berpengaruh signifikan terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?

3. Apakah receivable turnover berpengaruh signifikan terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?

4. Apakah cash turnover berpengaruh signifikan terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?

5. Apakah debt to asset ratio berpengaruh signifikan terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?

6. Apakah firm size dengan dimoderasi oleh debt to asset ratio berpengaruh signifikan terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur,

(10)

utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018- 2020?

7. Apakah current ratio dengan dimoderasi oleh debt to asset ratio berpengaruh signifikan terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?

8. Apakah receivable turnover dengan dimoderasi oleh debt to asset ratio berpengaruh signifikan terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?

9. Apakah cash turnover dengan dimoderasi oleh debt to asset ratio berpengaruh signifikan terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?

10. Apakah firm size, current ratio, receivable turnover, cash turnover dan debt to asset ratio secara simultan berpengaruh terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?

1.4 Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih fokus dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian mengenai net profit margin dengan waktu pengamatan yaitu tahun 2018-2020 menggunakan laporan keuangan perusahaan sektor

(11)

infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Pembahasan penelitian ini dibatasi hanya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi net profit margin dan faktor yang mempengaruhinya yaitu firm size, current ratio, receivable turnover, cash turnover dan dimoderasi oleh debt to asset ratio.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh signifikan firm size terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.

2. Untuk mengetahui pengaruh signifikan current ratio terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.

3. Untuk mengetahui pengaruh signifikan receivable turnover terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.

4. Untuk mengetahui pengaruh signifikan cash turnover terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.

5. Untuk mengetahui pengaruh signifikan debt to asset ratio terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.

(12)

6. Untuk mengetahui firm size dengan dimoderasi oleh debt to asset ratio berpengaruh signifikan terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.

7. Untuk mengetahui current ratio dengan dimoderasi oleh debt to asset ratio berpengaruh signifikan terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.

8. Untuk mengetahui receivable turnover dengan dimoderasi oleh debt to asset ratio berpengaruh signifikan terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.

9. Untuk mengetahui cash turnover dengan dimoderasi oleh debt to asset Ratio berpengaruh signifikan terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.

10. Untuk mengetahui pengaruh firm size, current ratio, receivable turnover, cash turnover dan debt to asset ratio secara simultan berpengaruh terhadap net profit margin pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak. Adapun manfaat yang diperoleh adalah:

(13)

1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan serta wawasan tambahan mengenai rasio-rasio keuangan, serta pentingnya mengetahui tingkat rasio untuk mencapai tujuan perusahaan khususnya rasio profitabilitas (net profit margin), firm size, current ratio, receivable turnover, cash turnover, debt to asset ratio dan keterkaitan antara variabel-variabel tersebut.

2. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi serta informasi tambahan dalam penelitian yang sama dan lebih luas dimasa yang akan datang.

3. Bagi investor, penelitian ini dapat digunakan untuk dijadikan informasi sebelum melakukan analisis saham. Bagi kreditur dapat digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan sebelum melakukan pinjaman.

4. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberi penjelasan dan masukan bagi perusahaan untuk membentuk sebuah strategi serta perencanaan yang tepat dimasa yang akan datang sebagai perbaikan berdasarkan hasil dari penelitian.

1.7 Sistematika Penelitian

Secara garis besar sistematika dalam penelitian ini akan disusun dengan uraian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penelitian.

(14)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Bab ini berisi penjelasan kajian pustaka, review penelitian terdahulu yang sejenis, kerangka pemikiran, pengembangan hipotesis, hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari objek dan ruang lingkup penelitian, metode penelitian, operasionalisasi variabel penelitian, metode pengumpulan data, teknik penentuan populasi dan sampel, dan metode analisis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang deskripsi unit analisis dan hasil penelitian serta pembahasannya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan penelitian dan saran yang berkaitan dengan hasil penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang dan penelitian terdahulu yang telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Perencanaan Pajak, Ukuran

Berdasarkan latar belakang yang telah diuarikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Dan Sistem Informasi