• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V "

Copied!
175
0
0

Teks penuh

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI KELAS BAHASA INDONESIA VSD NEGERI 5 METRO UTARA. Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD Negeri 5 Metro Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 5 Metro Utara setelah mengikuti pembelajaran berbasis pendidikan tahun ajaran 2016/2017.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis pendidikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas V di SD Negeri 5 Metro Utara.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Identifikasi Masalah
  • Batasan Masalah
  • Rumusan Masalah
    • Manfaat Penelitian

Berdasarkan survey pendahuluan melalui wawancara yang telah penulis lakukan, diketahui bahwa hasil belajar bahasa Indonesia siswa masih rendah. Dari uraian permasalahan di atas, penulis mencoba untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia dengan menitikberatkan pada penerapan pembelajaran berbasis pendidikan dalam proses pembelajaran, karena pembelajaran berbasis pendidikan dipandang penting dari permasalahan di atas dalam upaya untuk memecahkan masalah ini. Melalui pembelajaran berbasis pendidikan diharapkan dapat menjadikan proses pembelajaran bahasa Indonesia lebih menyenangkan, siswa aktif dan tujuan pembelajaran tercapai.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, telah dirumuskan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Apakah penerapan pembelajaran berbasis edutainment dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 5 Metro Utara Tahun Pelajaran 2016/Akademik? tahun 2017? Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 5 Metro Utara, dengan penerapan pembelajaran berbasis edutainment pada tahun ajaran 2016/Akademik. tahun 2017.

LANDASAN TEORI

Hasil Belajar

  • Pengertian Hasil Belajar
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
  • Ciri-ciri Hasil Belajar
  • Tujuan Bahasa Indonesia
  • Ruang Lingkup Pelajaran Bahasa Indonesia
  • Materi
  • Pengertian Pembelajaran Berbasis Edutainment
  • Penerapan Edutainment
  • Langkah-langkah Edutainment
  • Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Edutainment Beberapa kelebihan dan kekurangan pada pembelajaran berbasis Beberapa kelebihan dan kekurangan pada pembelajaran berbasis

Dari pengertian di atas, edutainment adalah proses pembelajaran yang memadukan muatan pendidikan dan hiburan secara harmonis, sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan. Pembelajaran dapat dilakukan dengan cara lain, asalkan siswa dapat melalui proses pembelajaran dengan senang hati. Pembelajaran berbasis pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dengan mendengarkan cerita dan bermain game selama proses pembelajaran.

Dengan menggunakan pembelajaran berbasis edutainment dalam proses pembelajaran akan mendorong siswa untuk lebih tanggap dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran dirancang dengan memadukan muatan edukatif dan hiburan secara harmonis sehingga kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan.

Hipotesis Tindakan

Definisi Operasional Variabel

  • Variabel Bebas
  • Variabel Terikat

Jari telunjuk tangan kanan diletakkan di telapak tangan kiri teman di sebelah kanan. Jika guru sudah mulai bercerita dan setiap kali mengucapkan kata kunci yang telah ditentukan sebelumnya, maka setiap siswa hendaknya berusaha menangkap jari telunjuk tetangganya dengan tangan kirinya sekaligus mengangkat jari telunjuk kanannya. agar tidak ditangkap orang lain. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau hasil, karena ada variabel bebas 28 Berdasarkan pengertian tersebut maka variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar.

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan pembelajaran berbasis pendidikan yang diperoleh dari hasil tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) pada setiap siklus. Indikator hasil belajar siswa pada materi cerita peristiwa dan cerpen yang diamati dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menanggapi sajian berdasarkan cerita yang diberikan.

Setting Penelitian

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

  • Tahap-tahap penelitian

1) Kegiatan Awal

1) Kegiatan Awal

1) Kegiatan Awal

Teknik Pengumpulan Data

  • Observasi (Pengamatan)
  • Tes Hasil Belajar
  • Dokumentasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat setiap kejadian yang sedang berlangsung dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diselidiki.30 Dalam penelitian ini teknik observasi digunakan guru untuk mengamati aktivitas siswa dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dan penerapan pembelajaran berbasis edutainment oleh guru selama proses belajar mengajar. Tes prestasi belajar merupakan butir tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.31 Teknik ini digunakan peneliti untuk mengukur hasil belajar siswa dalam kaitannya dengan materi pelajaran yang telah dipelajari siswa dengan standar hasil belajar yang sesuai dengan standar hasil belajar. kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran bahasa Indonesia. Tes yang diberikan berupa pre-test dan post-test pada setiap siklusnya.

Dokumentasi adalah cara yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber atau dokumen tertulis, baik berupa buku, jurnal, peraturan, risalah rapat, catatan harian, dan lain-lain. Pada penelitian ini teknik dokumentasi berguna untuk memperoleh informasi tentang profil sekolah, hasil belajar siswa, data siswa, dan dokumentasi pelaksanaan siklus I dan siklus II.

Instrumen Penelitian

  • Instrumen tes hasil belajar siswa
  • Analisis Kualitatif
  • Analisis Kuantitatif

Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk mengukur sejauh mana keterampilan atau tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Analisis kualitatif dalam penelitian ini adalah keaktifan siswa yang dapat dilihat selama proses pembelajaran pada setiap siklusnya. Analisis kuantitatif merupakan hasil belajar siswa, jadi data diperoleh dari tes pada setiap akhir siklus.

Tabel 2  Kisi-kisi Soal Siklus I  Kompetensi Dasar  Indikator
Tabel 2 Kisi-kisi Soal Siklus I Kompetensi Dasar Indikator

Indikator Keberhasilan

  • Deskripsi Lokasi Penelitian
  • Deskripsi Data Hasil Penelitian
  • Aktivitas Belajar Siswa
  • Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dengan penerapan pembelajaran berbasis pendidikan aktivitas guru pada siklus I mengalami peningkatan dari pertemuan pertama ke pertemuan ketiga. Data aktivitas belajar siswa setelah dilaksanakan pembelajaran berbasis pendidikan pada siklus I dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dengan penerapan pembelajaran berbasis pendidikan aktivitas siswa pada siklus I mengalami peningkatan dari pertemuan pertama ke pertemuan ketiga.

Pada awal pertemuan sebelum pembelajaran dilakukan pre-test dan pada akhir pertemuan diberikan post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan tindakan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran edukatif. a.Pertemuan pertama. Aktivitas belajar siswa pada siklus II diamati dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Data aktivitas belajar siswa setelah dilaksanakan pembelajaran berbasis pendidikan pada siklus II dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dengan penerapan pembelajaran berbasis edutainment, aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan dari sesi pertama ke sesi ketiga. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada Siklus II dapat dilihat dari pre-test dan post-test yang diberikan guru kepada siswa kelas V dengan jumlah siswa 28 orang. Dalam hal ini hasil belajar siswa sudah menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa dari sebelum dan sesudah tindakan dengan penerapan pembelajaran berbasis edutainment pada Siklus II.

Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan belajar siswa menggunakan pembelajaran berbasis pendidikan I sampai dengan II. siklus meningkat, peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Untuk lebih jelasnya peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan pembelajaran berbasis pendidikan pada siswa kelas V SD Negeri 5 Metro Utara dapat dilihat pada gambar berikut. Berdasarkan tabel dan grafik di atas terlihat bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dari I. menjadi II.

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Tidak Ada Analisis Komponen Siklus I Siklus II Keterangan. Kesimpulan yang dapat diambil adalah penerapan pembelajaran berbasis pendidikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 5 Metro Utara dapat diterapkan dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Al-Qur'an, Al-Qur'an dan Terjemah Q.S Ar-Rum ayat 22, Yayasan Penerjemah/Penyelenggara Tafsir Al-Qur'an, Departemen Agama R1, Jakarta, 1978. Al-Qur'an dan Terjemah Q.S Al-Hujurat ayat 13, Yayasan Penyelenggara Penerjemahan/Tafsir Al-Qur'an, Departemen Agama R1, Jakarta, 1978. Nurgiyantoro, Burhan, dkk, Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009.

Standar Kompetensi 5. Mendengarkan

Kompetensi Dasar

Indikator

Materi Ajar Cerita Peristiwa

Metode Pembelajaran

Langkah-langkah Pembelajaran 5) Kegiatan Awal (± 10 menit)

Bantuan dapat berupa pemberian pakaian bekas yang masih layak pakai, donor darah dan bantuan medis. Misalnya darahnya diambil dari orang yang sehat kemudian disimpan di ruang penyimpanan darah,” jawab salah seorang anggota PMR. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh PMR adalah kegiatan sosial dalam berbagai bentuk, seperti mendonorkan baju bekas, donor darah dan pengobatan. pendampingan.

Standar Kompetensi 5. Mendengarkan

  • Kompetensi Dasar

Indikator

Materi Ajar Cerita Peristiwa

Metode Pembelajaran

Langkah-langkah Pembelajaran 8) Kegiatan Awal (± 10 menit)

Sang ibu begitu asyik berbicara hingga tidak memperhatikan orang-orang di sekitarnya, kendaraan yang melintas dan anaknya sendiri. Saat ini handphone sudah menjadi alat komunikasi yang praktis karena bisa kita bawa kemana-mana. Namun, jika Anda menggunakan ponsel di tempat umum, Anda harus berhati-hati karena dapat membuat Anda lengah.

Kejadian tersebut menceritakan tentang seorang ibu yang tidak menghiraukan sekelilingnya karena berkutat dengan ponselnya. Jadi jika Anda menggunakan ponsel di tempat umum, Anda harus berhati-hati karena bisa membuat Anda lengah.

Standar Kompetensi 5. Mendengarkan

Kompetensi Dasar

Indikator

Materi Ajar Cerita Peristiwa

Metode Pembelajaran

Langkah-langkah Pembelajaran 11) Kegiatan Awal (± 10 menit)

  • Standar Kompetensi 5. Mendengarkan

Pada akhir Agustus lalu, diumumkan bahwa Pemkot Solo mewajibkan setiap rumah yang memiliki anak usia sekolah untuk mematikan TV pada jam belajar (saat prime time dengan berbagai alasan, misalnya: rumah sepi ketika tidak ada TV). ). , ada serial bagus yang ingin ditonton kakak atau bunda, ada serial anak, dll.

Sehingga kebijakan “puasa TV” pada jam tayang utama seperti yang diterapkan di Solo merupakan kebijakan yang berdampak sangat positif bagi anak-anak. Saya dengar kegiatan pembatasan menonton TV ini terjadi di beberapa daerah seperti Ambon, Nusa Tenggara Barat, dan Makassar. Kegiatan di Solo, Kaliurang dan daerah lainnya bisa menginspirasi kita untuk melakukan kegiatan serupa.

Kita bisa melakukan ini untuk keluarga kita sendiri, tapi untungnya juga meluas ke lingkungan yang lebih luas. Mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan “wajah” Indonesia yang lebih baik di masa depan, karena dengan mematikan TV, anak-anak tidak teracuni oleh tayangan-tayangan yang buruk sekaligus memiliki kesempatan belajar yang lebih banyak. Pemerintah kota yang melarang warganya menyalakan televisi pada jam belajar antara lain Solo, Kaliurang, Ambon, Makassar, dan NTB.

Tujuan pelarangan televisi untuk dinyalakan pada jam sekolah agar tidak mengganggu anak-anak yang sedang belajar.

Kompetensi Dasar

  • Indikator

Materi Ajar Cerita Pendek

  • Langkah-langkah Pembelajaran 17) Kegiatan Awal (± 10 menit)
    • Berilah tanda cek (√) pada pernyataan-pernyataan berikut yang sesuai!

Kelas V. semester 2. Buku LKS SD/MI Bahasa Indonesia 8. Bahan dan alat: d. Alat Tulis L. Teknik Penilaian.. a) Sebutkan nama-nama tokoh dalam cerita di atas!. Ada apa denganmu nak, kok akhir-akhir ini aku lihat kamu murung?” Octo menjawab pertanyaan ibunya sambil menunduk, “Octo tidak punya teman bu.” Buku Bahasa Indonesia untuk kelas V SD.. r. Kelas V. semester 2 SD /MI Buku LKS Bahasa Indonesia 12.. a) Setelah selesai mendengarkan cerita, tuliskan nama-nama tokoh dalam cerita tersebut.

Tutup bukumu, lalu siapkan secarik kertas untuk mencatat poin-poin penting dari isi cerita yang akan didengar gurumu. Tutup bukumu, lalu sediakan selembar kertas untuk mencatat hal-hal penting dari cerita yang ingin didengar gurumu! Setelah mendengarkan cerita “Liburan ke Desa”, kerjakanlah latihan berikut! .. k) Sebutkan orang-orang dalam cerita di atas!.

Gambar

Tabel 2  Kisi-kisi Soal Siklus I  Kompetensi Dasar  Indikator

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan penerapan metode