• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK KELAS IV MI MA’ARIF TEGALSARI WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2022/2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK KELAS IV MI MA’ARIF TEGALSARI WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2022/2023"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1273

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK KELAS IV MI

MA’ARIF TEGALSARI WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2022/2023 ULIN HIDAYAH

Prodi Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email ulinhidayah90@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilator belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas IV MI Ma’arif Tegalsari garung wonosobo karena 60%

siswa masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75. Siswa masih banyak yang kurang memperhatikan guru, pembelajarannya kurang bervariasi sehingga menyebabkan para siswa sering bosan, sehingga hasil belajar siswa rendah dan kurang memuaskan.

Diadakannya penelitian ini merupakan salah satu bentuk upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan aktivitas serta hasil belajar siswa, disini peneliti menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 75.

Rumusan masalah pada PTK ini adalah Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak siswa kelas IV MI Ma’arif tegalsari garung Tahun Pelajaran 2022/2023?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan penerapan metode kooperatif tipe jigsaw pada pelajaran Aqidah Akhlak kelas IV MI Ma’arif Tegalsari garung Wonosobo

2022/2023.

Penelitian ini menggunakan 2 siklus. Siklus 1 dan Siklus II meliputi: (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (Observasi), dan (4) refleksi (reflecting). Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar observasi untuk kegiatan guru mengajar dan lembar observasi untuk aktivitas siswa, tes berupa pre tes dan pos tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.

(2)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1274

Pembelajaran dengan menggunaan metode pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MI Ma’arif Tegalsari Wonosobo Tahun Pelajaran 2022/2023. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus I ketuntasan belajar sebesar 58,41%, pada siklus II ketuntasan belajar meningkat menjadi 83.3%. Dengan demikian, hasil tersebut telah memenuhi target yang ditetapkan oleh penelitian sebesar 75%.

Kata Kunci : cooperative learning, PAI, dekriptif,

PENDAHULUAN

Madrasah Ibtida’iyah pada dasarnya merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan enam tahun bagi anak-anak.

Pendidikan madrasah ibtida’iyah dimaksud untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada anak didik berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang bermanfaat bagi dirinya sesuai dengan tingkat perkembangan.

Jenjang pendidikan madrasah merupakan peranan yang sangat penting dalam mengembangkan aspek fisik, intelektual, religius, moral, sosial, emosi, pengetahuan, dan pengalaman siswa. Melalui pendidikan dasar, diharapkan dapat menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas. Karena dimasa yang akan datang, para siswa akan menghadapi tantangan yang cukup berat, yang dikarenakan kehidupan masyarakat global yang selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Guru sebagai unsur pokok penanggung-jawab terhadap pelaksanaan dan pengembangan proses belajar mengajar, diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan transformasi ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa. Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi tersebut, maka diperlukan adanya strategi yang tepat dalam mencapai tujuan belajar mengajar yang diharapkan.

Berdasarkan keterangan di atas dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran di suatu sekolah pada hakikatnya adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk membuat siswa belajar.

Di MI Ma’arif Tegalsari Kabupaten Wonosobo masih banyak guru yang mengalami kesulitan dalam menggunakan metode / strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan belajar dan mengajar yang diharapkan. Karena

(3)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1275

guru dituntut untuk mengejar target materi yang banyak dan harus diselesaikan pada akhir semester.

Penggunaan metode dan model yang monoton menjadikan siswa jenuh, bosan dan kurang minat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dengan kurangnya minat belajar siswa menjadi salah satu penyebab nilai siswa di bawah KKM.

Mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran agama yang didalamnya terdapat materi tentang “Perilaku amanah dalam kehidupan sehari-hari” sehingga dalam hal ini perlu adanya metode/model yang menarik dalam pembelajaran Aqidah Akhlak yang mampu membuat siswa merasa tertarik, ingin tahu, dan senang mengikuti kegiatan belajar mengajar tersebut.

Salah satu yang dapat dilakukan adalah menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran yang dirancang dengan cara pembagian kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 -5 orang siswa yang disebut sebagai kelompok asal atau inti, kemudian dari kelompok asal atau inti tersebut dibentuk lagi kedalam kelompok yang disebut sebagai kelompok ahli. Kelompok-kelompok tersebut saling bekerja sama dan saling membantu dengan tujuan memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dalam kegiatan belajar. Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menekankan pada kegiatan kerja sama dalam bentuk diskusi kelompok yang menuntut keaktifan seluruh anggota kelompoknya.

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini dapat melatih siswa untuk bertanggung jawab terhadap pembelajaran yang berlangsung, yaitu bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dan temannya. Metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw juga dapat melatih siswa untuk memberikan penjelasan, mengajarkan materi, mengajukan pertanyaan dan mengajukan pendapat.

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan inovatif, sehingga menciptakan minat dan motivasi belajar siswa kemudian dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat melibatkan siswa secara aktif di dalam proses pembelajaran. Jadi, tidak monoton yang hanya mendengarkan guru

(4)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1276

menerangkan dan siswa mencatat. Dengan begitu, proses pembelajaran akan lebih hidup.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Siti Qowiyatun, S.Pd.I selaku wali kelas IV MI Ma’arif Tegalsari Wonosobo. Proses belajar mengajar guru sudah dilakukan semaksimal mungkin dalam menjelaskan materi, dan siswa masih banyak juga yang kurang memerhatikan guru. Dilihat dari hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak masih banyak nilai siswa yang berada dibawah KKM yaitu ≤ 75.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan judul “PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK KELAS IV MI MA’ARIF TEGALSARI GARUNG WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2022/2023

METODOLOGI PENELITIAN

Definisi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas sifat- sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati atau diobservasi serta dapat diukur.

Variabel sebagai objek tindakan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Koopearatif Tipe Jigsaw)

Adapun langkah- langkah penerapan metode pembelajaran jigsaw sebagai berikut:

a. Guru memperkenalkan pada siswa terhadap konsep yang berhubungan dengan Perilaku Amanah dalam kehidupan sehari-hari

b. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang disebut kelompok Inti.

c. Setiap kelompok diberikan sub-sub materi. Setiap anggota dalam setiap kelompok mempelajari satu sub materi yang berbeda- beda yaitu Pengertian Perilaku amanah dalam kehidupan sehari-hari, Macam-macam Perilaku Amanah dalakehidupan sehari-hari, Contoh perilaku amanah dalam kehidupan sehari-hari, dan hikmah perilaku amanah dalam kehidupan sehari- hari

(5)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1277

d. Anggota dari setiap kelompok yang mendapatkan sub materi yang sama bertemu dan membentuk kelompok yang disebut sebagai kelompok ahli untuk mendiskusikan bagian sub materi yang ditugaskan

e. Setelah berdiskusi masing-masing anggota kelompok ahli kembali kekelompok asalnya/Inti kemudian menjelaskan hasil diskusi dari kelompok ahli kepada teman-teman di kelompok asalnya.

f. Setiap anggota Inti mempresentasikan hasil diskusi yang telah didapat

g. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi yang telah dilaksanakan.

2. Variabel Terikat (Aktivitas dan Hasil Belajar) a. Aktivitas Belajar

Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang mutlak melibatkan guru dan siswa. Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan transfer ilmu dan siswa sebagai objeknya. Namun disini, peran dari siswa juga diperlukan demi upaya menciptakan proses pembelajaran yang aktif. Bukan hanya guru yang berperan aktif, namun keaktifan siswa juga mempengaruhi kualitas dari proses pembelajaran dan hasil pembelajaran itu sendiri. Aktivitas dalam pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw untuk mata pelajaran Aqidah Akhlak merangkum sebagai berikut:

1) Mengamati 2) Membaca 3) Diskusi 4) Menjelaskan 5) Presentasi b. Hasil Belajar

Tujuan dan proses pembelajaran pada hakikatnya adalah untuk mencapai perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa.

Dalam proses pembelajaran hendaknya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah laku siswa telah terjadi melalui proses belajarnya. Hasil dari proses pembelajaran bermanfaat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan intruksional, perubahan tingkah laku siswa, sebagai umpan balik bagi upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Dalam Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dari hasil belajar harus sesuai dengan indikator dan kognitif pembelajaran antara lain

(6)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1278 1) Menetapkan (C4)

2) Menemukan contoh (C6) 3) Menelaah (C4)

4) Merumuskan (C4) 5) Menyajikan contoh (P4) 6) Menentukan hikmah (P3)

HASIL PENELITIAN 1. Hasil Penelitian A. Pra Siklus

Hasil test yang dilakukan sebelum tindakan kelas pada mata pelajaran aqidah akhlak materi indahnya berperilaku amanah pada siswa kelas IV MI ma’arif Tegalsari, Garung, Wonosobo Tahun Pelajaran

2022/2023” diperoleh data-data, sebagai berikut:

KKM (kriteria ketuntasan minimal): 75

Dari daftar nilai pre test di atas dapat diperoleh data, sebagai berikut:

Tabel 4.2

Prosentase Prestasi Belajar Siswa (Pra Siklus)

No Kategori Frekuensi %

1 Tuntas 5 41,6%

1. 2 2

Belum tuntas 7 58,4%

2.

Jumlah 12 100%

(7)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1279

Dari daftar hasil evaluasi siklus I dapat diperoleh data, sebagai berikut:

Tabel 4.4

Prosentase Prestasi Belajar Siswa (Siklus I)

No Kategori Frekuensi %

1 Tuntas 7 58,4 %

2 Belum Tuntas 5 41,6 %

Jumlah 12 100 %

Prosentase Prestasi Belajar Siswa (Siklus II)

No Kategori Frekuensi %

1 Tuntas 10 83,3 %

2 Belum Tuntas 2 16,7 %

Jumlah 12 100 %

(8)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1280 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan pembahasan yang telah dikemukakan disetiap siklus, pembelajaran melalui metode Kooperatif Tipe Jigsaw pada kelas IV MI Ma'arif Tegalsari Garung Wonosobo

2022/2023, diperoleh simpulan sebagai berikut:

Pembelajaran dengan Penggunaan metode pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MI Ma'arif Tegalsari Garung Wonosobo Tahun Pelajaran 2022/2023. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 40%

meningkat menjadi 80% pada siklus II atau mengalami peningkatan sebesar 40% dengan demikian hasil tersebut telah memenuhi target yang ditetapkan oleh penelitian sebesar 75%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah, yaitu memberikan informasi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan mutu sekolah itu sendiri.

2. Bagi siswa MI Ma'arif Tegalsari Garung Wonosobo diharapkan lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat dicapai dengan baik.

3. Bagi guru, yaitu guru akan memperoleh suatu metode mengajar yang mampu meningkatkan aktivitas siswa dan meningkatkan ketrampilan memecahkan masalah. Rusman. 2011.Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiono, 1998.Metode Penelitian Administrasi, Bandung: CV . Alfabeta

Hasil Belajar Pada Pelajaran IPA Kelas IV MI Banjarsari, Lampung Timur Tahun 2015/2016

Suratman, “Upaya Menerapkan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Pelajaran Aqidah Akhlak Siswa Kelas

(9)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1281

IV MIN Seputih Banyak Tahun Pelajaran 2013/2014”, (Skripsi: STAIN Jurai Siwo Metro, 2014),

Kasnia Putri, Upaya Menerapkan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan

Triyanto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep, Landasan, danImplementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan Guruan (KTSP), Jakarta: Kencana.

Yatim Roiyanto.2010. Paradigma Baru Pembelajara. Jakarta: PT Kencana, 2010 Ibnu Iskandar,Pembelajaran Tipe Jigsaw dalam

http//www.gogle.co.id.kelebihan+kekurangan+metode+pembelajaran+kooperatif+jigsa w diunduh tanggal 09 Oktober 2017

Hanafiyah dan Cucu Suhana.2009. Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: PT RefikaAditama, 2009.

http://aqidahakhlak4mts.wordpress.com/tag/pengertian-akidah-akhlak

Oemar Hamalik. 2011.Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, Jakarta: PT Remaja Rosadakarya Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Slameto. 2005.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:

RinekaCipta.

Nana Sudjana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Karya.

Syaiful Bahri Djamarah.2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sahilun A Nasir. 1996. Pengantar Ilmu Kalam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Edi Kusnadi, Metodologi Pendidikan, Metro: Ramayana Pres dan STAIN Metro

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PTBumi Aksara.

(10)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1282

M. Iqbal Hasan. 2013. Pokok-pokok Materi Statistik 1 ( Statistik Deskriptif ). Jakarta:

BumiAksara

Anas Sugiyono. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nindia Yuli Wulandana. 2015. Evaluasi Pendidikan, Metro: KAUKABA Dirgantara

Referensi

Dokumen terkait

kerja daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya. 10.3.3 Analisis Sumberdaya Manusia (SDM) Bidang

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara

Dengan demikian pertumbuhan agama pada anak-anak telah mucul sejak pendengaran (dan pengelihatan) mereka mulai berfungsi. Meskipun demikian pertumbuhan agama pada

The minimum expected count is 3.60.. Computed only for a

Kajian Kuat Tekan, Kuat Tarik, Kuat Lentur, dan Redaman Bunyi pada Panel Dinding Beton dengan Agregat Limbah Plastik.. PET dan Limbah

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah berhasil peneliti lakukan, maka kesimpulan yang bisa diambil peneliti dari penelitian ini adalah

Jl.. ketinggian manakah metode yang dianggap lebih akurat tersebut efektif perhitungannya. Efisiensi perencanaan gedung ini akan dibandingkan melalui indikator biaya.

Wahai kaum guru semua Bangunkan rakyat dari gulita Kita lah penyuluh bangsa. Pembimbing melangkah