• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA GURU DALAM MELATIH PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA GURU DALAM MELATIH PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA GURU DALAM MELATIH PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK

TINGGI SURIAN KECAMATAN PANTAI CERMIN

Diajukan Gelar

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

UPAYA GURU DALAM MELATIH PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI KOTO

TINGGI SURIAN KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

JURNAL

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

FEBRISIA GIOVANI 09060015

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT 2015

UPAYA GURU DALAM MELATIH PERKEMBANGAN MOTORIK KANAK PERTIWI KOTO TINGGI SURIAN KECAMATAN PANTAI CERMIN

Memperoleh

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

1

UPAYA GURU DALAM MELATIH PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI KOTO TINGGI SURIAN KECAMATAN

PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK Oleh:

Febrisia Giovani

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Early children in healthy physically is children of active or move a lot. In doing motor activity, the children still move their duty in helping motor development of children. And the purpose of this research is to see what are the effort of the teacher in training development of gross motor skills and fine motor skills in early children. This research was bosed of anactive children in a kindergarden school that development of psychomotor must be train by a teacher like a gross motor skill and fine motor skill. As for informant on this research are : three teachers and five students’ parents. The instrument that used by researcher in this research are interview and documentation study. This data was tested by doing triangulation and give membercheck, also the technique that used in data processing through data reduction, data presentation, and withdrawal of conclusion the result of interview that has been analyzed revealed that : 1) teacher’s effort in training gross motor skills in early children is using of the demonstration method and media such as ball, estafet stick and hulahop. 2) teacher’s effort in training fine motor skills in early children in using interesting media such as pencil, colourful crayon and pictures that can attract children’s attention. Based on the result of research recommended to the teacher to use the method and media that appropriate and have variation in order to the children don’t feel bored while training their motor, so children motor can develop with maximum.

Keywords: development, gross motor skills, fine motor skills, early children, teacher.

Latar Belakang Masalah

Usia dini (0-5 tahun) merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak. Usia itu sebagai usia penting bagi pengembangan intelegensi permanen dirinya, mereka juga mampu menyerap informasi yang sangat tinggi. UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat (1) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Ayat (14) pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pasal 28 ayat(2) dalam UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Ayat (3) pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. Ayat (4) pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

Anak usia dini yang sehat fisiknya adalah anak yang aktif atau banyak

(3)

2 bergerak. Hampir seluruh waktu anak dipergunakan untuk bergerak yang menggunakan sebagian besar tubuhnya seperti berlatih, memanjat, melompat, melempar atau gerakan yang hanya melibatkan sebagian kecil anggota tubuh seperti mendorong mobil-mobilan, menggunting, menempel kertas, memakaikan baju boneka atau menggambar. Gerakan yang pertama dikenal dengan keterampilan gerakan/motorik kasar (gross motor skills) dan yang kedua dikenal dengan gerakan/motorik halus (fine motor skills).

Pada tanggal 2 Oktober 2013 penulis telah melakukan observasi dan mewawancarai guru yang mengajar di TK Pertiwi Koto Tinggi. Menurut keterangan dari salah seorang guru yang telah penulis wawancarai di TK Pertiwi Koto Tinggi ini sekolahnya memiliki akreditasi B dan terdapat tiga orang guru, yang mana dari ketiga orang guru tersebut hanya satu orang yang memiliki latar belakang pendidikan PG PAUD dan dua orang lainnya hanya lulusan SMA. Sering kali ditemui guru kurang memahami tugasnya dalam membantu perkembangan motorik anak, guru juga kurang memperhatikan asesmen yang dapat menunjang perkembangan motorik anak dan juga orang tua anak kurang memahami peran penting keluarga dalam melatih perkembangan motorik anak, orang tua terkesan melarang anak- anak mereka untuk bermain padahal bermain adalah salah satu kegiatan yang dapat melatih motorik anak, dan juga tidak banyak orang tua yang mengetahui bahwaperkembangan motorik pada setiap anak tidak sama.

Bertolak dari fenomena tersebut penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut upaya apa saja yang dilakukan oleh guru di TK Pertiwi Koto Tinggi untuk melatih perkembangan motorik anak, karena itu penulis ingin mengadakan penelitian yang berjudul : Upaya Guru dalam Melatih Perkembangan Motorik Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Koto Tinggi Surian Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Ada guru yang kurang memperhatikan perkembangan fisik/motorik anak usia dini.

2. Ada guru yang tidak memahami tugas yang harus dilakukannya untuk perkembangan fisik/motorik anak usia dini.

3. Ada guru yang kurang memahami bahwa asesmen sangat penting untuk menunjang perkembangan motorik anak usia dini.

4. Ada orang tua yang kurang paham bahwa perkembangan motorik dapat mempengaruhi kepribadian anak dimasa depan.

5. Ada orang tua yang tidak memahami bahwa fungsi keluarga sangat penting untuk menunjang perkembangan fisik/motorik anak.

6. Ada orang tua yang kurang paham bahwa bermain dapat merangsang perkembangan motorik anak usia dini secara efektif.

7. Ada guru yang kurang paham bahwa bermain dapat merangsang perkembangan motorik anak usia dini secara efektif.

Fokus Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka fokus penelitian ini adalah :

1. Upaya guru dalam melatih perkembangan motorik kasar (gross motor skills) pada anak usia dini.

2. Upaya guru dalam melatih perkembangan motorik halus (fine motor skills) pada anak usia dini.

Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian yang dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana upaya guru dalam melatih perkembangan motorik pada anak usia dini di Taman Kanak-kanak Pertiwi Koto Tinggi Surian Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok?”

(4)

3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian yang dikemukakan, maka peneltian ini bertujuan untuk melihat :

1. Upaya yang dilakukan guru untuk melatih perkembangan motorik kasar (gross motor skills) pada anak usia dini.

2. Upaya yang dilakukan guru untuk melatih perkembangan motorik halus (fine motor skills) pada anak usia dini.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Guru, sebagai masukan tentang upaya yang dapat dilakukan untuk melatih perkembangan fisik/motorik pada anak usia dini.

2. Orang tua, sebagai masukan upaya yang dapat dilakukan untuk melatih perkembangan fisik/ motorik pada anak usia dini.

3. Yayasan, sebagai masukan untuk melengkapi fasilitas yang dibutuhkan sekolah untuk melatih fisik/motorik anak sejak dini.

4. Pengawas TK/SD, sebagai bahan pertimbangan membuat program untuk memaksimalkan perkembangan motorik pada pendidikan anak usia dini.

5. Program studi bimbingan dan konseling, sebagai bahan pertimbangan sempurna dalam mengoptimalkan peran mahasiswa sebagai calon konselor nantinya dalam pelaksanaan memberi pelayanan BK di sekolah.

6. Peneliti, sebagai bahan untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan penulis dalam menerapkan dan mengembangkan layanan BK pada anak usia dini.

7. Peneliti selanjutnya, untuk menjadi pedoman atau sebagai dasar penelitian tentang upaya guru melatih fisik/motorik anak usia dini.

Metodologi Penelitian

Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Menurut Moleong (2010:6):

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan, dll. Secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Pertiwi Koto Tinggi Surian Kecamatan pantai cermin kabupaten solok terhadap upaya guru dalam melatih perkembangan motorik anak usia dini.

Informan Penelitian

Menurut Bungin (2011:76) informan penelitian adalah subjek yang memahami objek penelitian. Informan penelitian ini ditentukan setelah peneliti menentukan informan kunci (key informants) dan selanjutnya dari informan kunci ditetapkan informan berikutnya. yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini ada tiga orang guru TK.

Informan tambahan ditetapkan melalui teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel yang dilandasi tujuan dan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu.

Penentuan informan tambahan diperoleh dari saran informan kunci. Informan tambahan dalam penelitian ini adalah: orang tua anak usia dini.

Teknik Pengumpulan Data

Agar memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa alat pengumpulan data berupa wawancara, dan studi dokumentasi.

Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis, Miles dan Huberman (Sugiyono, 2012: 247) menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif ada 3 tahapan analisis, yaitu: Reduksi data (data reduction), Penyajian data (display data), Penarikan kesimpulan (verifikasi).

Teknik Keabsahan Data

Menjamin keabsahan data dan kepercayaan data penelitian yang peneliti peroleh dapat dilakukan dengan cara sebagaimana dikemukakan Sugiyono Sugiyono (2012: 270-277) yaitu:

kepercayaan (credibility), keteralihan

(5)

4 (transferability), dapat dipercaya (depenability), Objektivitas Penelitian (Konfirmability)

Hasil Penelitian

a. Upaya Guru dalam Melatih Perkembangan Motorik Kasar pada Anak Usia Dini.

1) Berjalan

Aktivitas yang dilakukan guru TK untuk melatih aspek berjalan anak usia dini sangat bervariasi, dimana aktivitas yang dilakukan oleh SW berjalan berdasarkan waktu yaitu dari lambat ke cepat, berjalan dengan ketukan irama, berjalan dengan gerakan pelan dan berjalan berdasarkan kreasi anak dan berjalan seperti binatang, berjalan menurut garis lurus, berjalan zigzag, berjalan mundur, berjalan maju- mundur. Berbeda dengan RY aktivitas yang dilakukan seperti berjalan sambil melempar bola, berjalan sambil melompat dengan satu kaki serta berjalan dalam barisan berdua, bertiga, berempat, berjalan beriringan dan berdampingan. Sedangkan MR aktivitas yang dilakukan adalah berjalan berjinjit, berjalan dipapan titian,berjalan dengan gembira atau sedih, berjalan sambil berputar, memutar anggota tubuh.

2) Berlari

Upaya guru TK dalam melatih perkembangan motorik anak usia dini agar perkembangan aspek berlari anak berkembang sesuai dengan usianya yang dilakukan ibu SW, RY, MR yaitu dengan mengadakan aktivitas bermain

“kucing dan harimau”, “petak umpet”, lari estafet, bermain bola kaki,berlari dengan teman secara berdampingan, berlari dengan tanda atau rambu-rambu stop atau maju, berpura-pura lari diatas pasir atau rawa, berpura-pura lari melawan angin badai, berlari sambil melempar dan menangkap objek seperti bols berukurn besar dan ringan atau bisa juga dengan balon serta berlari dengan ujung telapak kaki dan media yang sering digunakan dalam melatih motorik anak dalam berlari adalah bola, pluit dan tongkat estafet.

3) Melompat

Hal-hal yang dapat diamati dari anak saat melompat adalah pemahaman anak terhadap apa yang diperintahkan

guru, cara anak melompat, ketepatan melompat, arah pandangan saat melompat, konsentrasi saat melompat, tinggi lompatan serta kesungguhan dan ketangkasannya saat melompat. Media yang sering digunakan untuk melompat adalah meja, kursi hulahop dan bak pasir. Metode yang digunakan untuk aspek meolmpat ini ada tiga metode yaitu demonstrasi, unjuk kerja dan tanya jawab.

4) Melempar

Aspek melempar dalam perkembangan motorik anak usia dini yang dikembangkan oleh ketiga guru TK Pertiwi dengan mulai melatih anak melempar bola yang awalnya dilakukan dengan dua tangan dibawah atau diatas lengan menjadi satu tangan dibawah atau diatas lengan, , mengarahkan pandangan anak ke arah sasaran, menggunakan bola lunak terlebih dahulu selanjutnya setelah anak terlatih atau terbiasa baru gunakan bola yang lebih keras. Kegiatan yang sering dilakukan dalam melatih aspek melempar adalah dengan permainan melempar bola seperti melempar bola dengan dua tangan, melempar bola dengan satu tangan , melemparkan bola ke arah teman dan lempar tangkap kantong biji.

5) Menangkap

Perkembangan aspek

menangkap pada anak akan berkembang dengan baik jika ada koordinasi antara mata dan tangan, pada usia TK sekitar 4 sampai 6 tahun umumnya anak sudah dapat menangkap bola yang datang secara horizontal meskipun terkadang mereka masih melakukannya dengan cara menangkap objek ke dadanya terlebih dahulu dan sesuai dengan

bertambahnya usia dan

perkembangannya anak dapat melakukan kegiatan menangkap dengan pola yang lebih matang.

6) Rasa Sendi

Upaya guru dalam melatih motorik anak usia dalam aspek rasa sendi yang difokuskan pada rasa sendi saat anak melakukan aktivitas menari berdasarkan wawancara dengan guru TK Pertiwi, sebelum anak menari perlu dilakukan persiapan untuk tubuh anak

(6)

5 agar saat menari nantinya otot-otot anak tidak kram, persiapannya seperti melakukan pemanasan dengan senam sederhana atau gerakan olah raga yang biasa dilakukan untuk pemanasan, guru juga menunjukkan dorongan motivasi terhadap anak yang malu atau tidak mau menari dengan memberi semangat, arahan dan nasehat serta memberi reward kepada anak yang mau melakukan gerakan tari sehingga anak- anak yang awalnya tidak mau ikut serta menjadi mau melakukannya agar mereka juga mendapatkan reward yang diperoleh temannya. Sejauh ini ketiga guru TK ini melakukan berbagai tindakan agar perkembangan motorik kasar anak berkembang sebagaimana mestinya seperti melakukan kegiatan yang dapat melatih otot-otot yang melibatkan motorik kasar anak secara perlahan-lahan dan berulang-ulang sesuai dengan kemampuan anak, melakukan senam atau kegiatan olah raga yang dapat melatih motorik anak dan melatih anak menari untuk mengasah rasa sendi pada motorik kasar anak usia dini.

Tujuan dan fungsi melatih perkembangan motorik kasar anak usia dini menurut ibu SW, RY dan MR adalah agar tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya dan berkembang dengan baik, agar badan anak lebih tegap, menjaga keseimbangan tubuh anak, melenturkan otot-otot anak, serta fisik anak menjadi lebih sehat dan bugar selalu,.

b. Upaya Guru dalam Melatih Perkembangan Motorik Halus pada Anak Usia Dini.

1) Penggunaan otot kecil, jari-jemari dan tangan dalam memakai alat-alat.

Bentuk kerjasama yang dilakukan antar sesama guru di TK Pertiwi Koto Tinggi Surian ini adalah dengan saling memberi motivasi antar sesama guru, berdiskusi dan merembukkan kegiatan yang cocok dilakukan untuk anak sesuai dengan program harian yang telah dibuat oleh masing-masing guru sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Untuk

menunjang upaya guru melatih perkembangan motorik halus anak ini maka media yang digunakan untuk menarik perhatian anak seperti pensil, krayon, playstisin, pasir, biji-bijian, gunting kertas, jarum peronco, potongan kertas untuk kolase, krayon untuk usap abur serta gambar yang menarik.

Melakukan kegiatan pembelajaran dengan cara mengelompokkan anak sesuai dengan usianya serta memfasilitasi semua kebutuhan yang diperlukan anak dan memberikan anak latihan-latihan merupakan usaha yang dilakukan guru TK agar perkembangan motorik halus anak usia dini sesuai dengan usianya.

2) Kerawanan-kerawanan dalam perkembangan motorik halus

Guru TK melakukan evaluasi terhadap perkembangan motorik anak usia dini adalah dengan melakukan pengamatan atau observasi, catatan anekdot dan portofolio. Dalam mengevaluasi guru juga memiliki

prinsip menyeluruh,

berkesinambungan, berorientasi pada proses dan tujuan, objektif, mendidik, bermakna dan kesesuaian. Manfaat dari evaluasi ini adalah untuk memberikan umpan balik kepada guru TK untuk memperbaiki kegiatan belajar, menginformasikan kepada orang tua tentang ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan anak, mengukur keberhasilan sistem pembelajaran. Kesulitan yang sering ditemui guru dalam melatih perkembangan motorik halus anak yaitu anak cepat merasa bosan, anak cepat jenuh, anak kurang semangat, anak tidak mau melakukan aktifitas yang dapat melatih motoriknya. Jadi guru TK melakukan kerjasama dengan orang tua dengan cara mengkonsultasikan dan memberitahu anak bagaimana perkembangan anaknya di sekolah dan meminta orang tua ikut serta membantu anak di rumah mengembangkan motoriknya.

Menggunaan metode demonstrasi, metode unjuk kerja dan metode pengamatan gerak. Melatih aspek berjalan dengan melakukan aktivitas berjalan berdasarkan

(7)

6 waktu dari cepat kelambat, berjalan dengan ketukan irama, berjalan maju-mundur, berjalan zigzag, berjalan menurut garis, berjalan sambil melompat, berjalan sambil melempar,berjalan dengan menggunakan ekspresi, berjalan sambil memutar anggota tubuh dan berjalan meniru binatang Upaya guru dalam melatih perkembangan motorik kasar pada anak usia dini adalah penggunaan metode dan media yang tepat untuk setiap kegiatan dan metode yang sering digunakan metode demonstrasi, karena salah satu sifat yang dimiliki anak usia dini imitasi atau suka meniru apa yang dilakukan oleh orang lain, maka metode demonstrasi adalah metode yang paling pas digunakan dalam melatih perkembangan motorik kasar pada anak usia dini. Disamping penggunaan metode yang tepat.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang upaya guru dalam melatih perkembangan motorik pada anak usia dini di Taman Kanak-kanak Pertiwi Koto Tinggi Surian Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Upaya guru dalam melatih perkembangan motorik kasar pada anak usia dini adalah : a. Penggunaan metode demonstrasi dan

metode unjuk kerja

b. Penggunaan media yang sesuai dengan perkembangan anak

c. Kegiatan yang dilakukan menimbulkan semangat dalam diri anak sehingga anak tidak cepat bosan.

d. Perlunya pemanasan sebelum mempergunakan tubuh anak untuk melatih otot-otot motorik kasarnya.

2. Upaya guru dalam melatih perkembangan motorik halus pada anak usia dini adalah : a. Pengunaan media yang menarik agar anak

antusias melakukan kegiatan motorik halusnya.

b. Koordinasi dengan guru lain dan orang tua anak agar proses melatih motorik anak berjalan dengan maksimal sesuai dengan perkembangannya

c. Evaluasi sangat penting dalam melatih perkembangan motorik anak agar guru dapat mengevaluasi dan memperbaiki kegiatan belajar dan mengukur sistem pembelajaran serta bermanfaat untuk

melakukan koordinasi dengan orang tua anak agar orang tua bisa membantu melatih anak dirumah.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka diajukan beberapa saran kepada berbagai pihak yang terkait, seperti:

1. Guru TK diharapkan untuk memilih metode yang tepat dan menggunakan media yang menarik dan lebih bervariasi lagi agar dalam melatih perkembangan motorik anak tidak mudah bosan sehingga motoriknya bisa berkembang dengan maksimal sesuai dengan usia perkembangannya.

2. Institusi penyelenggara program studi BK, seiring dengan perkembangan sistem pendidikan, BK di PAUD dan pentingnya peranan guru BK, maka di sarankan kepada institusi penyelenggara program studi BK agar bisa menyiapkan calon guru BK yang mempunyai pengetahuan tentang perkembangan anak dan pelayanan BK terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, sehingga pelayanan BK di PAUD dapat berjalan dengan baik.

3. Kepala Sekolah, berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada kepala sekolah untuk dapat mendukung dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling terhadap anak usia dini di sekolah, serta menyediakan sarana prasarana yang dapat menunjang perkembangan motorik anak usia dini sehingga perkembangan motoriknya maksimal.

4. Pihak yayasan, disarankan agar melengkapi fasilitas sekolah yang dapat menunjang permbangan motorik anak usia dini sehingga anak bisa berkembang dengan baik.

5. Pengawas TK/SD, disarankan agar membuatkan program khusus untuk melatih perkembangan motorik anak usia dini di Taman Kanak-kanak.

6. Kepada seluruh orang tua anak usia dini, disarankan agar lebih memahami anak usia dini yang perkembangan motoriknya terhambat dan tidak membedakan mereka dalam berteman, serta diharapkan dapat memberikan kesempatan dan motivasi kepada anak usia dini untuk dapat bergabung dalam

(8)

7 kegiatan yang berkaitan dengan perkembangan motorik tanpa harus takut karena tidak mampu malakukan atau merasa malu karena ditertawakan teman yang lain.

7. Peneliti selanjutnya, bisa melakukan penelitian lanjutan tentang efektifitas layanan BK terhadap upaya guru dalam melatih perkembangan motorik pada anak usia dini.

KEPUSTAKAAN

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif.

Jakarta: Kencana.

Moleong, J Lexi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Roskakarya.

PP Nomor 28 Tahun 2009 Bab X

Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV.

Alfabeta.

UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Using a logit regression over a total sample of 298 survey respondents in Indonesia, the empirical results show that customers with access to bank loans, financial

It was determined that the Jakarta Post, especially in the headline entitled “Jokowi highlights tolerance at cultural congress conclusion”, contained mostly synonym words, which meant