PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Apa saja faktor pemungkin dan penghambat guru dalam membentuk kecerdasan emosional siswa kelas IV SDN 52 Bengkulu Selatan.
Tujuan Penelitian
Untuk mendeskripsikan faktor pemungkin dan penghambat guru dalam membentuk kecerdasan emosional siswa kelas IV SDN 52 Bengkulu Selatan.
Manfaat Penelitian
Berdasarkan keterangan di atas, peneliti bermaksud menggali data mengenai upaya guru dalam membentuk kecerdasan emosional siswa kelas IV SDN 52 Bengkulu Selatan. Sehingga diharapkan seluruh guru di SDN 52 Bengkulu Selatan mampu mengembangkan kecerdasan emosional siswanya.
LANDASAN TEORI
Upaya Guru
Kecerdasan Emosional
Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk mengetahui upaya guru dalam membentuk kecerdasan emosional siswa untuk membentuk kepribadian siswa. Upaya Guru Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas IV MI Muhamadiyah 2 Slinga Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalinga". Dengan rumusan masalah yaitu 1) bagaimana upaya guru dalam meningkatkan kecerdasan emosional Kelas IV MI Muhamadiyah 2 Slinga pelajar, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga .
Hasil penelitian adalah 1) Upaya guru dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa kelas IV MI Muhamadiyah 2. Kecamatan Kaligondang, guru kurang bervariasi dalam penyampaian bahan ajar di kelas bahasa. Tesis Saipul Anwar, “Upaya Guru Membangun Kecerdasan Emosional Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi”. Tesis Zulia Novianti, “Peranan Guru dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak di TK Aisyah Bustanul Atfal Sukajaya”.
Dengan mengajukan permasalahan yaitu 1) apa peran guru dalam meningkatkan kecerdasan emosional 2) bagaimana perkembangan kecerdasan emosional itu berlangsung. 29 Saipul Anwar, “Upaya Guru Membangun Kecerdasan Emosional Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi”. 30 Zulia Novianti, “Peran Guru dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak di TK Aisyah Bustanul Atfal Sukajaya”.
Saipul Anwar merupakan upaya guru membentuk kecerdasan emosional siswa kelas V Madrasah Islam Nurul Ihsan Kota Jambi.
Kerangka Berpikir
Jenis Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Subyek dan Informan
Selatan Dalam hal ini peneliti akan mengumpulkan data secara alami dengan menggunakan teknik observasi langsung ke lokasi, wawancara dan sebagai sumber data peneliti juga akan memberikan dokumentasi secara tertulis. Penelitian ini diharapkan mampu mendeskripsikan upaya guru dalam membentuk kecerdasan emosional siswa kelas IV SDN 52 Bengkulu Selatan.
Sumber Data
Berdasarkan kutipan di atas, maka sumber data primer dalam penelitian ini adalah guru Kelas IV SDN 52 Bengkulu Selatan. Sumber sekunder bisa juga disebut sumber tambahan atau sumber pendukung.
Teknik Pengumpulan Data
SD Negeri 52 Bengkulu Selatan menggunakan kurikulum KTSP untuk kelas (V dan VI) dengan menggunakan kurikulum 2013 yang sesuai dengan peraturan pemerintah dan lembaga pendidikan terkait, baik dari segi pengajaran, buku teks yang digunakan, model pengajaran, semua disesuaikan dengan kebutuhan. dengan standar konten. ada pada kelas KTSP dan Kurikulum 2013 (I-IV) dan (V-VI) Kurikulum 2013. SD sebagai direktur di SDN 52 Bengkulu Selatan pada tanggal 19 Februari 2022. direktur, staf dan siswa. Upaya guru Kelas IV dalam membentuk kecerdasan emosional siswa di SDN 52 Bengkulu Selatan yaitu: guru dapat memahami karakter siswa, guru mengenali jenis-jenis emosi siswa, memberikan bimbingan kepada siswa, memberikan motivasi dalam membentuk kecerdasan emosional siswa, kecerdasan emosional pembentukan, dan hukuman bagi siswa yang melanggar peraturan sekolah.
Upaya guru kelas IV dalam membentuk kecerdasan emosional siswa meliputi aspek mengenali perasaan diri sendiri, mengenali perasaan orang lain, membina hubungan dengan orang lain, dan memotivasi diri. Kecerdasan emosional siswa SDN 52 Bengkulu Selatan adalah: Ada siswa yang mampu mengelola emosinya dengan baik dan mampu berhubungan baik dengan orang lain, mampu memotivasi diri sendiri dan mampu berhubungan baik dengan orang lain. Faktor pendukung dan penghambat guru kelas IV dalam membentuk kecerdasan emosional siswa di SDN 52 Bengkulu Selatan adalah: Faktor pendukung berupa kerjasama antar guru dan kegiatan ekstrakurikuler di SDN 52 Bengkulu Selatan.
Faktor penghambat guru kelas IV dalam pengembangan kecerdasan emosional terdiri dari ketidakpatuhan siswa terhadap peraturan sekolah, kurang percaya diri. Implementasi atau upaya guru dalam pembentukan kecerdasan emosional siswa di SDN 52 Bengkulu Selatan hendaknya dilakukan secara terus menerus dalam proses pembelajaran.
Teknik Keabsaan Data
Teknik Analisis Data
Hasil penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dan untuk menjawab permasalahan yang ada maka peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas 4 SDN 52 Bengkulu Selatan. makna dalam menggambarkan permasalahan guru. upaya pembentukan kecerdasan emosional di SDN 52 Bengkulu Selatan. Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa upaya guru... 36 Hasil wawancara dengan informan Yuvela Oktavia, S.Pd, guru pekerjaan rumah kelas IV, 15 Februari 2022. Dalam pembentukan emosi kecerdasan di atas sudah baik karena dari aspek kehadiran tidak membeda-bedakan siswa. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional siswa di SDN 52 Bengkulu Selatan adalah siswa dapat mengendalikan kecerdasan emosionalnya dengan baik dengan cara memberikan motivasi kepada teman yang kurang percaya diri kemudian memberikan dukungan kepada teman yang lain dan saling berkomunikasi, dari Komunikasi ini memungkinkan mereka mengelola emosinya dengan baik, terhadap guru, teman, dan lingkungan.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu faktor pendukung berkembangnya kecerdasan emosional siswa. SD selaku kepala sekolah di SDN 52 Bengkulu Selatan pada tanggal 19 Februari 2022. Apa yang dilakukan guru di atas mungkin bisa membantu sebagian siswa untuk bisa berbicara di depan umum atau aktif berbicara di depan kelas. Kerjasama antar guru Kerja sama antar guru merupakan cara yang cocok untuk membentuk kecerdasan intelektual atau emosional siswa.
Kegiatan Ekstrakurikuler di SDN 52 Bengkulu Selatan Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di sekolah maupun di masyarakat untuk menunjang kurikulum atau mengembangkan aktivitas siswa, kegiatan yang disediakan oleh sekolah sangat membantu siswa dalam membangun kecerdasan emosionalnya. Faktor penghambat bagi guru IV. kelas dalam pembentukan kecerdasan emosional siswa adalah 1) siswa tidak menaati peraturan dan ketentuan di sekolah, Setiap sekolah mempunyai peraturan tersendiri untuk meningkatkan kedisiplinan siswanya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian
Berdasarkan pengamatan peneliti, upaya guru IV diatas. kelas sangat baik, karena dengan upaya tersebut guru dapat mengenal atau memahami karakter setiap siswa, dan guru juga dapat menemukan siswa yang sering berkomunikasi dan aktif dalam proses pembelajaran serta siswa yang kurang komunikatif dan aktif, sehingga bahwa dalam hal ini guru dapat mengenal siswanya dan mengetahui upaya apa saja yang perlu dilakukan untuk membangun kecerdasan emosional siswa. Berdasarkan pengamatan peneliti, dimungkinkan untuk mengenali jenis emosi yang dialami siswa dengan usaha yang dilakukan. Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa upaya guru di atas sudah baik karena dapat mengetahui emosi siswa dengan melihat emosi yang muncul ketika siswa merasa iri dengan temannya yang selalu Jawablah pertanyaan. dari ibu atau ayah guru, oleh karena itu untuk dapat membentuk kecerdasan emosional siswa, guru harus mampu mengendalikan emosi siswa.
Emosi Siswa Salah satu peran guru yaitu sebagai motivator sangat penting dalam pembentukan kecerdasan emosional siswa, Guru harus mampu mendorong siswa untuk meningkatkan semangat belajar siswa. Jadi, upaya yang dilakukan guru diatas sangat baik karena terlihat dari cara beliau memotivasi siswanya. Menurut saya, menghukum siswa di atas merupakan salah satu cara agar siswa berubah dan tidak mengulangi perbuatannya, sehingga dengan upaya tersebut guru membantu siswa dalam pembentukan kecerdasan emosional siswa.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap siswa diatas, peneliti melihat bahwa faktor ekstrakurikuler merupakan faktor pendukung untuk membantu siswa mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional siswa. Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler siswa merasa senang karena banyak disediakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi siswa. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor penyebab guru membentuk kecerdasan emosional siswa adalah kurangnya rasa percaya diri siswa. Faktor ini merupakan faktor yang sering terjadi pada setiap siswa, banyak sekali kendala untuk dapat mengubah kepribadian setiap siswa, terutama faktor kurang percaya diri, namun dilihat dari usaha yang dilakukan.
Pembahasan
Memberikan motivasi dalam pembentukan kecerdasan emosional siswa Motivasi merupakan suatu rangsangan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk mencapai atau mencapai tujuan tertentu. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri maupun dalam hubungan dengan orang lain. Pengertian kecerdasan emosional diatas sesuai dengan kecerdasan emosional yang dimiliki oleh siswa di SDN 52 Bengkulu Selatan, dimana sebagian siswa sudah mampu mengelola emosinya dengan baik dan cakap. berhubungan baik dengan orang lain, mampu memotivasi diri sendiri dan mampu berhubungan baik dengan orang lain.
Dilihat dari kecerdasan emosional siswa diatas, masih sebagian besar siswa yang mempunyai ciri-ciri emosional seperti emosi, takut, cemas, khawatir, marah berlebihan dan rasa ingin tahu, hal ini merupakan faktor dasar dalam emosi anak yang menjadi kendala dalam perkembangannya. formasi. kecerdasan emosional siswa. . Namun terkadang, meskipun peraturan sudah dibuat, masih ada siswa yang melanggarnya, sehingga dalam hal ini guru terhambat dalam membentuk kecerdasan emosional siswa karena siswa tidak menaati peraturan di sekolah. Penelitian mengenai kecerdasan emosional sudah ada sejak lama, namun lembaga pendidikan sekolah lebih menekankan pada kecerdasan intelektual (IQ).
Kecerdasan emosional lebih penting dibandingkan intelektual dalam menyumbang keberhasilan seseorang, sehingga guru perlu memahami kecerdasan emosional agar dapat diterapkan pada siswa, karena usaha guru sangat penting dalam proses pembentukan kecerdasan emosional siswa. Hal ini perlu dilakukan agar kecerdasan emosional dapat berkembang secara optimal dan sangat bermanfaat bagi siswa dalam hal pengelolaan emosi, perilaku, dan moral siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Perkembangan kecerdasan emosional perlu mendapat perhatian apabila diterapkan di lembaga pendidikan, sehingga dalam dunia pendidikan tidak hanya kecerdasan intelektual yang dikembangkan, namun kecerdasan emosional pun ditingkatkan. Guru hendaknya mampu memberikan teladan yang baik kepada peserta didik, mendidik peserta didik dan mampu mentransfer ilmu pengetahuan, nilai-nilai akhlak yang baik serta membentuk peserta didik yang berakhlak mulia. Dewi, Paramita 2014. Hubungan Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri Kelas V Kabupaten Klaten Pusat Tahun Pelajaran 2013/2014.