• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI "

Copied!
102
0
0

Teks penuh

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya guru dalam mengembangkan motorik halus anak melalui kegiatan kolase di TK Islam Bina Balita Bandar Lampung. Hasil upaya guru dalam mengembangkan motorik halus anak melalui kegiatan kolase di TK Islam Bina Balita Bandar Lampung adalah sebagai berikut: 1).

Penegasan Judul

Latar Belakang Masalah

6 Nur Halimah, 'Meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan kolase dengan menggunakan media berbeda untuk peningkatannya', Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Ahmad Susanto berpendapat bahwa motorik halus adalah kegiatan yang menggunakan otot polos kaki atau tangan.

Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan aktivitas atau pergerakan mata secara baik dan benar agar keterampilan dasar seperti garis vertikal, horizontal, kanan atau miring, garis lengkung dan lingkaran juga dapat ditingkatkan.10 Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa tidak apa-apa. Keterampilan motorik adalah gerakan-gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu, seperti gerakan otot lengan dan keterampilan mata untuk melakukan aktivitas seperti menggambar, memotong, merekatkan, dan lain-lain. Pada usia 5-6 tahun, anak sudah mampu merekatkan dan mengisi pola sederhana, menumpuk, memotong sesuai pola, menyusun mainan untuk struktur bangunan, melukis dengan lebih indah, mengikuti garis dan meniru tulisan. Keterampilan motorik halus pada anak usia 5-6 tahun perlu diterapkannya suatu insentif untuk menunjang perkembangan motorik halus secara optimal, salah satunya dengan penggunaan metode seperti kegiatan kolase.

Sedangkan kolase adalah pembuatan suatu aplikasi yang dibuat dengan menggabungkan teknik melukis dengan merekatkan beberapa bahan. 12 Kadek Hengki Primayana, 'Meningkatkan motorik halus dengan bantuan media kolase pada anak usia dini', Purwadita: Jurnal Agama dan Kebudayaan.

Fokus dan Sub Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini membahas upaya guru dalam mengembangkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan kolase. Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut: “Bagaimana upaya guru dalam mengembangkan motorik halus anak melalui kegiatan kolase di TK Islam Bina Balita Bandar Lampung?” .

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan

  • Setting Penelitian a. Tempat penelitian
  • Subjek dan Ojek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Sistematika Pembahasan

Perbedaannya : yang membedakan penelitian peneliti dengan penelitian sebelumnya adalah lokasi penelitian yang peneliti gunakan tentunya berbeda dan variabel Y juga berbeda. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa motorik halus anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan kolase dari bahan bekas. 22 Perbandingan: penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya yaitu penggunaan variabel bebas. Moleong dalam bukunya menguraikan metode penelitian kualitatif berbagai pendapat para ahli,24 diantaranya Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa perkataan tertulis atau lisan orang dan perilaku yang dapat diamati.

Bogdan dan Taylor mendefinisikan “metode kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku yang dapat diamati. Subyek dalam penelitian ini adalah seorang guru dan siswa TK B Islam Bina Balita Bandar Lampung. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah 16 anak di TK Muslim Bina Balita Bandar Lampung.

Motorik Halus

  • Pengertian Motorik Halus

Kelompok otot dan saraf inilah yang nantinya dapat mengembangkan gerakan motorik halus seperti meremas kertas, merobek, menggambar dan lain sebagainya. Menurut Hurlock, perkembangan motorik halus merupakan pengendalian koordinasi yang lebih baik, melibatkan lebih banyak kelompok otot yang dapat digunakan untuk meraih, melempar, menggambar, menangkap bola, memotong, dan lain-lain.37 Menurut Islam, perkembangan tersebut dijelaskan dalam Sura Al-Mu'minun - ayat 12-14.

Tujuan dan Fungsi Motorik Halus

Sumantri mengatakan, kegiatan motorik halus anak usia balita bertujuan untuk melatih kemampuan koordinasi motorik anak. Koordinasi antara mata dan tangan dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain yaitu membentuk atau memanipulasi tanah liat/lilin/adonan, mewarnai, tongkat, palu, memotong, merakit benda dengan kawat (merronce), menjiplak bentuk. 40 Perkembangan motorik halus akan membantu afektif anak. kesiapan. secara tertulis, kegiatan melatih koordinasi antara mata dan tangan dengan waktu yang dianjurkan sudah cukup, meskipun penggunaan tangan secara penuh belum dapat dilakukan. Kemampuan melihat juga merupakan aktivitas motorik halus lainnya, yang melatih kemampuan anak melihat ke kiri, atas, dan bawah yang penting untuk persiapan membaca awal.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa individu yang memiliki kemampuan motorik yang baik secara alami mempunyai dasar untuk menguasai tugas-tugas keterampilan tertentu. Dengan adanya keterampilan motorik, anak dapat berpindah dari keadaan tidak berdaya (tidak berbahaya), pada bulan-bulan pertama kehidupannya, menuju keadaan mandiri (bebas dan mandiri), anak dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dan dapat melakukan segala sesuatunya sendiri, hal ini kondisi tersebut akan mampu menunjang berkembangnya rasa percaya diri ( percaya diri). Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan motorik halus Kartini Kartono mengemukakan bahwa faktor Kartini Kartono mengemukakan faktor tersebut.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motorik Halus Kartini Kartono mengemukakan bahwa faktor-faktor Kartini Kartono mengemukakan bahwa faktor-faktor

Faktor kesehatan pada masa prenatal Janin yang dalam keadaan sehat selama dalam kandungan, tidak keracunan, tidak kekurangan gizi, tidak kekurangan vitamin, dapat membantu mempercepat perkembangan motorik anak. Faktor kesulitan saat melahirkan Faktor kesulitan saat melahirkan, misalnya pada saat proses melahirkan dengan bantuan alat vakum, forceps, sehingga bayi mengalami kerusakan otak dan perkembangan motorik bayi akan melambat. Kesehatan dan Gizi Kesehatan dan gizi yang baik pada awal kehidupan pasca melahirkan akan mempercepat perkembangan motorik bayi.

Stimulasi Stimulasi, bimbingan dan kemungkinan anak menggerakkan seluruh bagian tubuhnya akan mempercepat perkembangan motorik anak. Perlindungan yang berlebihan, sehingga anak tidak sempat bergerak, misalnya anak digendong terus-menerus, tidak diperbolehkan mau naik tangga dan akan menghambat perkembangan motorik anak. Budaya peraturan daerah setempat dapat mempengaruhi perkembangan motorik anak, misalnya ada daerah yang tidak memperbolehkan anak perempuan naik sepeda, sehingga tidak diberikan pelajaran mengemudi sepeda roda tiga.

Tahap Perkembangan Motorik Halus

Gangguan pada orang yang mengalami gangguan baik fisik maupun mental, sosial, psikis biasanya akan mengalami hambatan dalam perkembangannya. Perkembangan motorik halus merupakan perkembangan pengendalian gerak tubuh yang terkoordinasi antara pusat saraf, saraf dan otot. Perkembangan ini diawali dengan gerakan refleks segera setelah lahir, yang akan berubah menjadi gerakan sadar.

Refleks pasca melahirkan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup, seperti menghisap, menelan, berkedip, menarik lutut, menggenggam jempol kaki, dan refleks menggenggam tangan, lambat laun akan menurun dan hilang sebelum usia 1 tahun karena otak kecil yang merupakan penyeimbang, berkembang pesat selama kehamilan. tahun pertama kehidupan bayi.

Pentingnya Mengembangkan Motorik Halus Anak Usia Dini

Pentingnya perkembangan motorik halus pada anak usia dini. tubuh), memakai pakaian sendiri, menyisir rambut, makan dan minum sendiri. Ketika anak beranjak dewasa, sebagian besar pekerjaan memerlukan berbagai keterampilan motorik halus, seperti profesi guru, guru harus mampu menulis dengan baik dan rapi di papan tulis. Anak yang memiliki koordinasi motorik yang baik dan berkembang secara optimal akan lebih mudah beradaptasi dengan pengalaman sehari-hari yang melibatkan aktivitas fisik.

Sebaliknya, anak yang memiliki koordinasi motorik halus yang buruk dan tidak berkembang secara optimal akan lebih mudah mengalami frustasi, merasa gagal, dan merasa ditolak. Oleh karena itu pengembangan motorik halus sejak usia dini sangat penting untuk dilakukan, tentunya dilakukan dengan kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan sesuai dengan tahap perkembangan anak. Perkembangan motorik halus sejak usia dini akan membantu anak dalam kehidupannya sekarang dan di masa depan.

Karakteristik Motorik Halus

Pamadhi mengatakan kolase merupakan karya seni dua dimensi yang menggunakan bahan dasar tersebut dan dapat dipadukan dengan bahan dasar lainnya, yang pada akhirnya dapat menyatu menjadi sebuah karya utuh dan dapat mewakili ekspresi perasaan estetis pembuatnya. Menurut Susanto, kolase adalah suatu teknik merekatkan berbagai bahan selain cat, seperti kertas, kain kaca, logam dan lain-lain. Kolase dapat ditempelkan pada berbagai jenis permukaan seperti kayu, plastik, kertas, kaca dan lain sebagainya untuk digunakan dan dijadikan sebagai benda fungsional atau karya seni.

Kolase merupakan suatu karya seni dua dimensi yang menggunakan bahan-bahan berbeda, asalkan bahan dasar tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lainnya.48 Menurut Syakir Muharrar dan Sri Verayanti, kolase adalah suatu teknik menempelkan berbagai unsur ke dalam satu bingkai. untuk menciptakan suatu karya seni baru.sebuah karya seni yang dibuat dengan cara merekatkan suatu bahan menjadi suatu susunan yang serasi sehingga menjadi suatu kesatuan karya. Kolase juga melatih ketelitian anak dengan merekatkan bahan kolase satu per satu sehingga menjadi karya seni yang indah dan rapi.

Jenis Kolase

Darmiatun, Siti dan Farida Mayar, 'Meningkatkan motorik halus anak melalui kolase menggunakan bahan bekas pada anak usia dini', Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Halimah, Nur, 'Meningkatkan motorik halus melalui kegiatan kolase dengan media yang disempurnakan berbeda', Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan kolase menggunakan bahan alam pasir berwarna di TK Mon Kuta Banda Aceh, pendidikan anak usia dini.

Jaringan observasi perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan kolase di TK Bina Islam. Hasil observasi guru terhadap perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan kolase di TK-. Indikator : Mengembangkan motorik halus anak melalui kegiatan kolase di TK Bina Islam untuk anak usia dini Bandar Lampung Sumber Data : Guru (Ety Susanti).

Betapa pentingnya kegiatan kolase untuk mengembangkan motorik halus anak di TK Islam Bina Balita Bandar Lampung. Ada tidaknya kendala yang ditemui guru pada saat melaksanakan kegiatan kolase untuk mengembangkan motorik halus anak.

gambar  dengan tepat
gambar dengan tepat

Membuat Kolase Alam Semesta “Bintang”

Membuat Kolase Diriku “Bingkai foto aku”

MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI

KEGIATAN KOLASE DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM BINA

MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM BINA

34;PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DI TK TAQIFA BANGKINANG KOTA", Journal on Teacher

34;PROSES BELAJAR ONLINE MENGGUNAKAN MEDIA APLIKASI GOOGLE MEET PADA KEGIATAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PLIKEN KEMBARAN BANYUMAS", Journal of Education and Teaching Review, publikasi 2021. Mbuliwaralau Community, Enderegency, Indonesia, TeneggICUS, Indonesia", Pendidikan - Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 2019. 34; Inovasi Model ATIK dalam Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini”, Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Publikasi 2022.

34;PERAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBENTUK

34;PENGGUNAAN MEDIA BALOK KUBUS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIK

Kolase Menggunakan Bahan Bekas Pada Anak Usia Dini”, Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019. 34; PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA ANAK PADA PEMBELAJARAN ONLINE KELOMPOK DALAM KURIKULUM, LAPORAN, Energi, Inovatif, Adaptif) ), 2022.

34;KEGIATAN MEMBUAT KOLASE DENGAN PASIR BERWARNA DALAM MENINGKATKAN

Gambar

Tabel Hasil Persentase Perkembangan Motorik Halus
gambar  dengan tepat
Gambar 1  Kegiatan rutin upacar

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah penelitian ini adalah Adakah ada pengaruh kegiatan mozaik terhadap pengembangan motorik halus anak di Taman Kanak-Kanak Satu atap