Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar fisika siswa kelas XI IPA1 di SMA Negeri 7 Jeneponto melalui metode pembelajaran experiential learning. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMAN 7 Jeneponto yang berjumlah 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode experiential learning dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkan motivasi belajar fisika siswa kelas XI IPA 1 SMAN I Jeneponto.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa metode experiential learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPA 1 SMAN 7 Jeneponto. Skripsi ini berjudul “Upaya meningkatkan motivasi belajar fisika melalui metode experiential learning di kelas Andi Sukri Syamsuri, M.Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Nurlina S.Si., M .Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar, Ma' ruf, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar merangkap dosen pembimbing akademik penulis , Bapak dan Ibu yang terhormat, dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala bimbingan yang telah diberikan kepada penulis selama kuliah.
PENDAHULUAN
Perencanaan
Tindakan dan
Dalam pembelajaran kita mengamati penerapan metode experiential learning yang didasarkan pada aktivitas guru dan aktivitas siswa. Lembar observasi ini terdiri dari lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru. Hasil penilaian pengamat 1 dan 2 digabungkan pada setiap pertemuan untuk kemudian dianalisis aktivitas siswa.
Hal ini dapat dilihat pada Lampiran B di bawah ini yang merupakan rangkuman hasil validasi Lembar Kerja Siswa (SWW) untuk setiap aspek penilaian. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data dari responden, dalam hal ini mahasiswa. Evaluasi keberhasilan peningkatan motivasi belajar fisika siswa dilakukan dengan pemberian angket kepada siswa pada akhir siklus I.
Hal ini dikarenakan dilihat dari hasil lembar observasi dan angket seluruh indikator motivasi belajar fisika siswa belum tercapai sesuai dengan kriteria keberhasilan yaitu motivasi belajar fisika siswa mencapai 75%. Berdasarkan data angket di atas terlihat bahwa tidak ada lagi siswa yang berada pada kategori pembelajaran fisika sedang. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata motivasi guru fisika kelas b.
Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada Siklus II dengan menerapkan metode experiential learning, Tabel 4.6 menunjukkan hasil observasi aktivitas belajar siswa yang dilakukan setiap pertemuan. Pada tahap ini segala kekurangan yang terjadi pada Siklus II diobservasi kembali dan terlihat perbaikannya. Untuk mengetahui perbedaan hasil angket motivasi belajar fisika siswa pada siklus I dan II, silakan lihat tabel 4.8 di bawah ini.
Dari tabel diatas diketahui motivasi belajar siswa meningkat sebesar 14,56% dari siklus I ke siklus II, yaitu dari siklus I 67,76% berada pada kategori sedang dan siklus II 82,32% berada pada kategori sedang. Berdasarkan tabel 4.8 di atas terlihat bahwa 30 siswa pada siklus I dan siklus II dibagi berdasarkan persentase motivasi belajar yang dicapai. Siswa yang mencapai indikator motivasi belajar sangat tinggi pada siklus I dan siklus II tidak ada yaitu sebanyak 3 orang. Jumlah siswa dengan persentase mencapai indikator motivasi belajar tinggi pada siklus I sebanyak 9 orang dan siklus II sebanyak 27 orang. jumlah siswa dengan persentase kinerja indikator motivasi belajar sedang pada siklus I sebanyak 21 orang, dan pada siklus II tidak terdapat siswa yang berkategori motivasi belajar sedang.
Selanjutnya berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditentukan diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa SMA Negeri 7 Jeneponto dari siklus I ke siklus berikutnya yaitu siklus I sebesar 67,76% dan pada siklus II. dengan 82,32% jika dibulatkan menjadi 82%.
Pembahasan
Skor aspek perhatian dalam penelitian ini pada siklus I sebesar 67,99% atau masuk dalam kategori motivasi belajar sedang. Untuk indikator relevansi pada siklus I tercapai persentase skor sebesar 69,08% atau berada pada kategori motivasi belajar sedang. Sedangkan pada siklus II tercapai persentase skor sebesar 81,58% atau termasuk dalam kategori motivasi belajar tinggi.
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa motivasi belajar fisika siswa kelas XI IPA1 meningkat dari I. menjadi II. Jika dirata-ratakan nilai yang diperoleh dari setiap siklus, maka terjadi peningkatan motivasi belajar dari I. ke II. Dilihat secara individu, pencapaian motivasi belajar fisika pada kelas I. dan II juga mengalami peningkatan.
Pada siklus I, 21 dari 30 siswa atau 70% mempunyai kategori motivasi belajar sedang, dan 9 dari 30 siswa atau 30% mempunyai kategori motivasi belajar tinggi. Hal ini terlihat dari adanya siswa yang mencapai kategori motivasi belajar sangat tinggi yaitu 3 dari 30 siswa atau 10% dan kategori motivasi belajar tinggi yaitu 27 dari 30 siswa atau 90%, dan tidak ada lebih banyak siswa yang berada pada kategori motivasi sedang. Oleh karena itu motivasi individu belajar fisika pada siklus II mengalami peningkatan dan memenuhi kriteria yang ditetapkan setelah diterapkan metode experiential learning.
Pada siklus II terjadi peningkatan baik secara indikator maupun individu, sehingga dapat disimpulkan bahwa dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan motivasi belajar fisika dengan menggunakan metode experiential learning pada siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 7. Jeneponto. berhasil. Dengan demikian penelitian ini selesai pada siklus II, karena motivasi belajar fisika siswa mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.
PENUTUP
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Materi pembelajaran Fluida
Kegiatan Pembelajaran Langkah-
Guru menyiapkan wadah plastik berisi air dan sebuah balok kecil. - Salah satu siswa diminta. Siswa mengamati dan mendiskusikan objek demonstrasi dan materi yang ada di buku bacaan. Pendidik meminta siswa menuliskan hal-hal yang terjadi di dalam air pada saat demonstrasi.
Instruktur mendorong siswa dan teman-temannya untuk menemukan hubungan antara demonstrasi dan objek pembelajaran berbasis. Instruktur membimbing siswa untuk menemukan hubungan antara tekanan hidrostatik dan besaran yang mempengaruhinya. Siswa bersama teman kelompoknya, dengan bimbingan pendidik, rajin menyelesaikan LKPD sesuai langkah-langkah yang ada.
Siswa bersama teman kelompoknya mendiskusikan hasil diskusi dan menanyakan apakah mereka menemui kesulitan.
Penilaian
- Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan a. Penilaian Sikap
1 Sebuah tabung berpenampang 10 cm2 diisi air raksa setinggi 10 cm dan air setinggi 50 cm dari permukaan raksa. a) tekanan hidrostatis pada dasar pipa b) gaya hidrostatis pada pipa.
MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
Materi pembelajaran Fluida Statis
Kegiatan Pembelajaran
- Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan c. Penilaian Sikap
Penemuan - Pendidik meminta siswa untuk menemukan hal-hal yang terjadi selama penyuntikan dan air selama demonstrasi. Menganalisis - Pendidik mendorong siswa dan teman sebayanya untuk menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi terkait hukum Pascal berdasarkan pengalaman sebelumnya dalam membaca buku. Pendidik membimbing siswa untuk menemukan hubungan antara hukum Pascal dengan besaran yang mempengaruhinya.
5 = Selalu jika selalu melakukan sesuai pernyataan 4 = Sering jika sering melakukan sesuai pernyataan 3 = Jarang jika jarang melakukan sesuai pernyataan 2 = Tidak pernah jika kadang-kadang melakukan sesuai pernyataan. Menganalisis - Pendidik mendorong siswa dan teman kelompoknya untuk menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi terkait hukum Archimedes berdasarkan pengalaman sebelumnya. Pendidik membimbing siswa untuk menemukan hubungan antara hukum Archimedes dengan besaran-besaran yang mempengaruhinya.
Beri tanda centang (v) pada kolom skor sesuai dengan sikap yang ditunjukkan siswa dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 5 = Selalu apabila selalu melakukan apa yang dinyatakan. 4 = Sering jika sering melakukan apa yang dinyatakan. 3 = Jarang jika jarang melakukan apa yang dinyatakan. 2 = Tidak pernah jika melakukan apa yang dinyatakan. Menganalisis - Guru mendorong siswa dan teman-temannya dalam kelompok untuk membuat kesimpulan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan berdasarkan pengalaman sebelumnya.
Pendidik membimbing siswa untuk menemukan hubungan antara tegangan permukaan dan besaran yang mempengaruhinya. 2 Sebuah tabung gelas berdiameter 0,5 mm dimasukkan ke dalam bejana berisi air raksa yang dinding tabungnya 600 dan tegangan permukaannya 70.
Metode Pembelajaran
- Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan e. Penilaian Sikap
Menganalisis - Pendidik mendorong siswa dan teman sebayanya untuk menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi terkait fenomena kapilaritas berdasarkan pengalaman sebelumnya dalam membaca buku. Discovery – Pendidik meminta siswa menemukan hal-hal yang mempengaruhi objek pembelajaran yang ditemukannya. Menganalisis - Pendidik mendorong siswa dan teman kelompoknya untuk menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi terkait fenomena kekentalan berdasarkan pengalaman sebelumnya dalam membaca buku.
Menganalisis - Pendidik mendorong siswa dan teman kelompoknya untuk menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi fenomena hukum Bernoulli berdasarkan pengalaman sebelumnya dalam buku bacaan. Pendidik membimbing siswa untuk menemukan hubungan antara hukum Bernoulli dengan besaran yang mempengaruhinya. Menganalisis - Pendidik mendorong siswa dan teman-temannya untuk menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi gas ideal berdasarkan pengalaman sebelumnya dalam membaca buku.
Pendidik membimbing siswa untuk menemukan hubungan antara gas ideal dan besaran yang mempengaruhinya. Siswa dimotivasi tentang terjadinya energi kinetik gas ideal dalam kehidupan sehari-hari. Menganalisis - Pendidik mendorong siswa dan teman kelompoknya untuk menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi energi kinetik gas ideal berdasarkan pengalaman sebelumnya dalam membaca buku.
Guru membimbing siswa dalam menemukan hubungan energi kinetik gas ideal dengan besaran yang mempengaruhinya. Analisis - Guru mendorong siswa dan teman kelompoknya untuk menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi prinsip kesetaraan berdasarkan pengalaman membaca buku sebelumnya. Guru membimbing siswa dalam menemukan hubungan antara prinsip ekuipartisi dan besaran-besaran yang mempengaruhinya.
MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
4 Setelah membaca informasi pendahuluan, saya yakin bahwa saya mengetahui apa yang perlu saya pelajari dari pelajaran ini. 5 Menyelesaikan tugas-tugas pada pelajaran ini membuat saya merasa puas dengan hasil yang telah saya capai. 14 Saya sangat menyukai pelajaran ini sehingga saya ingin mengetahui lebih banyak tentang topik ini.
35 Pengorganisasian isi materi pembelajaran yang baik ini membuat saya yakin bahwa saya akan mampu mempelajarinya.
Lembar Validasi
Surat Keterangan Perbaikan Berita Acara Ujian Proposal
Surat Izin Penelitian Dinas Pendidikan Surat Keterangan Validasi
Surat Penelitian Dari Sekolah Kartu Kontrol Penelitian