• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PERAWATAN SEKOCI AGAR SIAP DIPAKAI SAAT KEADAAN DARURAT DI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PERAWATAN SEKOCI AGAR SIAP DIPAKAI SAAT KEADAAN DARURAT DI "

Copied!
48
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang permasalahan diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang dapat berupa pertanyaan dan memerlukan jawaban yang akan dibahas pada pembahasan bab-bab selanjutnya dalam penelitian ini.

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI

Usaha adalah segala sesuatu yang berusaha melakukan sesuatu agar dapat lebih berdaya guna sesuai dengan maksud, tujuan, fungsi, dan manfaat dari apa yang dilakukan. Manajemen produksi” pemeliharaan (maintenance) adalah suatu tugas yang dilakukan secara berurutan untuk memelihara atau memperbaiki fasilitas yang ada agar sesuai dengan standar (sesuai standar fungsional dan mutu). Menurut Sofyan Assauri (2004), pemeliharaan adalah suatu kegiatan untuk menjaga fasilitas pabrik/ memelihara atau menyervis peralatan dan melakukan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan untuk memastikan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemeliharaan dilakukan untuk memelihara atau memperbaiki peralatan perusahaan agar dapat melaksanakan produksi secara efektif dan efisien sesuai pesanan yang direncanakan dengan hasil produk yang berkualitas. Mesin dan peralatan produksi (tempat produksi) di dalam perusahaan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Sekoci adalah kapal kecil yang dipasang di dek yang dilengkapi dengan sošice (alat penurun) sehingga dapat diturunkan dari samping kapal dalam waktu dan waktu sesingkat-singkatnya.

Penempatan sekoci diatur oleh Safety of Life at Sea 1974 (SOLAS) dan Life saving Equipment Code (LSA) yang dikeluarkan oleh International Maritime Organization (IMO). Peraturan Keselamatan Kehidupan di Laut (SOLAS) adalah peraturan terpenting yang mengatur keselamatan maritim. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keselamatan kehidupan di laut dimulai pada tahun 1914, karena pada saat itu dirasakan semakin banyak terjadi kecelakaan kapal yang memakan banyak korban jiwa dimana-mana.

Sekoci adalah kapal berukuran lebih kecil yang dipasang di atas kapal, dilengkapi dengan sošice (alat penurun) sehingga dapat diturunkan dari samping kapal dengan waktu minimal dan bantuan mekanis untuk menyelamatkan awak kapal. Pengerahan sekoci diatur oleh Safety of Life at Sea Act 1974 (SOLAS) dan Life saving Appliances Code (LSA) yang dikeluarkan oleh International Maritime Organization (IMO). Sekoci merupakan sebuah sekoci yang dapat digunakan untuk mengevakuasi seluruh awak kapal, karena memiliki konstruksi yang lebih kuat dibandingkan alat bantu lainnya serta mempunyai daya tampung yang mencapai.

Melakukan perawatan, memeriksa aktuator sebelum melakukan start (start aki), memeriksa kondisi aki, memeriksa air aki, memeriksa pengisi daya aki, menghidupkan mesin sekoci secara manual, melakukan servis pada poros engkol dan letakkan di tempat yang mudah dijangkau dan melakukan uji jalan. Open Up Survey, buka kepala silinder dan bagian utamanya, lepas piston dan bagiannya, buka main bearing dan crankpin bearing, periksa kondisi main bearing, periksa kondisinya. Balok dihaluskan dan diberi minyak, periksa kondisi realing, tangga embarkasi, apakah perlu diganti dengan yang baru.

Keadaan darurat adalah suatu keadaan yang tidak normal, tidak terkendali, dan berpotensi menimbulkan korban jiwa atau kerusakan, termasuk kebakaran, kecelakaan, gangguan teknis, gempa bumi, dan bencana lainnya yang dapat menimbulkan bahaya atau mengancam jiwa sehingga memerlukan tindakan segera. Sedangkan dalam istilah bahasa Inggris dibagi menjadi kapal yang lebih besar dan kapal yang lebih kecil.

KERANGKA PENELITIAN

Awak kapal dapat melakukan perawatan berkala sesuai SOLAS, agar sekoci dapat digunakan dengan baik sesuai fungsinya, terutama pada keadaan darurat, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

METODE PENELITIAN

  • LOKASI PENELITIAN
  • JENIS DAN SUMBER DATA
  • PEMILIHAN INFORMAN
  • TEKNIS ANALISIS DATA

Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sifat sesuatu yang terjadi selama penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini juga dapat diwujudkan sebagai upaya pemecahan masalah dengan cara membandingkan persamaan dan perbedaan gejala yang ditemukan, mengklasifikasikan gejala, menilai gejala, menjalin hubungan antar gejala yang ditemukan. Memperhatikan permasalahan yang ada pada saat penelitian dilakukan atau permasalahan nyata.

Lokasi dilakukannya penelitian ini adalah tempat penulis melakukan latihan berlayar di kapal KM. Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penyusunan Laporan Karya Ilmiah Terapan ini adalah data yang diperoleh penulis melalui penelusuran literatur, observasi langsung dan wawancara dengan petugas kapal. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat pertama kali.

Dalam hal ini penulis memperoleh data primer dengan cara membaca buku panduan, tinjauan literatur dan dokumentasi mengenai perahu latihan berlayar taruna. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam tinjauan ini didasarkan pada data, fakta dan informasi yang telah dilakukan selama melakukan praktek pelayaran. Data dan informasi dikumpulkan melalui observasi yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang akan dibahas dalam Makalah Ilmiah Terapan ini yaitu pada saat pelaksanaan praktek laut di kapal KM.

Oleh karena itu, penulis memilih Nakhoda sebagai penanggung jawab kapal dan Perwira Utama III sebagai penanggung jawab peralatan keselamatan di kapal untuk menjadi informan dalam penelitian ini. Analisis Moelang adalah proses mengorganisasikan rangkaian-rangkaian data, mengorganisasikannya ke dalam suatu model, kategori dan satuan uraian.Prinsip dasar teknik analisis kualitatif adalah pengolahan dan analisis data yang dikumpulkan secara sistematis, teratur, terstruktur dan bermakna. Menarik kesimpulan adalah kemampuan peneliti menyimpulkan berbagai temuan dari data yang diperoleh selama proses penelitian.

Pengaruh pelatihan pemeliharaan sekoci dan penurunan sekoci terhadap pengelolaan keadaan darurat kapal terlantar. Awak kapal yang bertanggung jawab terhadap perlengkapan keselamatan sekoci memahami tata cara pemeliharaan sekoci sesuai standar internasional. Pertanyaan: Apakah awak kapal yang bertanggung jawab terhadap peralatan keselamatan sekoci memahami tata cara pemeliharaan sekoci sesuai standar internasional.

Jawaban: Kru saya sebenarnya sudah memahami prosedur perawatan sekoci sesuai standar yang persentasenya 85%. Hanya saja kurangnya kedisiplinan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab terkait dengan pemeliharaan sekoci sehingga kondisi sekoci tidak baik.

Foto proses penurunan sekoci KM. Tatamailau LAMPIRAN VI
Foto proses penurunan sekoci KM. Tatamailau LAMPIRAN VI

Gambar

Foto proses penurunan sekoci KM. Tatamailau LAMPIRAN VI

Referensi

Dokumen terkait

As for the observation sheet using 10 core competence on pedagogical competence, namely mastering the characteristics of students, mastering learning theories and educational principles