• Tidak ada hasil yang ditemukan

upaya pengembangan objek wisata air terjun sungai

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "upaya pengembangan objek wisata air terjun sungai"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENGEMBANGAN OBJEK WISATA AIR TERJUN SUNGAI MANAU DI KECAMATAN SELAGAN RAYA KABUPATEN

MUKOMUKO

Almustakim, Elvi Zuriyani, Ade Irma Suryani

Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

This research aims to obtain a description of the effort to develop the Manau River Waterfall object in view of: 1) the effort of developing the facilities and infrastructure of the waterfall object of the river of Manau, 2) the promotion effort of the promotion of waterfall object of the river manau, 3) the development of sapta charm tourist attraction waterfall river manau. The type of this study is qualitative. The technique of determining the informant by purposive sampling. Informants in this study were the Village Head, Youth Chief, visitors and the community. Data were collected through: 1) observation, 2) interview, 3) documentation. Data analysis used 1) data reduction 2) data presentation and 3) conclusion drawing. Techniques of withdrawal of data validity are 1) extension of participation 2) observation persistence 3) triangulation and 4) peer check. Based on the results of research and discussion in this study, it can be concluded things as follows: 1) Efforts of development of facilities and infrastructure in the tourist attraction waterfall area of this river which has been done to make the road even though the road conditions are not in the asphalt while mushala and wc is still cultivated because in the development of this tourist attraction the community of gutters buai still limited funds, so for visitors who want to pray or defecate for a while must come to the village talang buai which is approximately approximately 10 minutes. Then the inn and restaurant has not existed, the existence of only small stalls and even then not adequate. 2) Promotion development efforts in the waterfall attraction of this river manau has been done is to spread out brochures and hold events orgen or entertainment that located in the area of the tourist attraction. 3) Efforts to develop a charm charm on the tourist attraction waterfall manau river is done to clean up the bushes and garbage scattered around the waterfall so that the location of the waterfall clean and beautiful, the air is still cool, in terms of security tourist attraction waterfall manau river is classified safe, the order is still lacking because the parking lot is still not organized neatly orangnyapun warmly always respect and be polite to visitors who come to the attraction is just a keepsake of this tourist attraction does not exist yet.

Keywords: Depelopment, Tourist Attraction, Waterfall

PENDAHULUAN

Sektor pariwista merupakan faktor potensial untuk dikembangkan sebangai salah satu sumber pendapatan daerah. Guna memperbesarkan hasil daerah, maka dibutuhkan program pengembangan dan

pendayagunaan sumber daya yang ada, serta potensi pariwisata yang ada sehingga diharapakan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi.

Dalam UU No 9 tahun 1990 tentang pariwisata bahwa peran pariwisata

(2)

dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara secara emplisit tercermin dalam asas dan tujuan penyelenggaraan pariwisataan. Ketentuan yang mengatur asas kepariwisataan dinyatakan bahwa penyelenggaraan kepariwisataan dilaksanakan berdasarkan asas manfaat, usaha bersama, kekeluargaan, adil atau merata, perkehidupan dalam keseimbangan dan kepercayaan pada diri sendiri. Undang- undang No 9 tahun 1990 ini juga secara ekplisit mencantumkan kewajiban bagi siapapun untuk senantiasa memperhatikan antara lain nilai-nilai agama, adat istiadat, serta pandangan dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat dan kelestarian budaya.

Kecamatan Selgan Raya mempunyai beberapa potensi hasil alam yang masih belum diketahui oleh masyarakat umum atau wisataan luar daerah. Banyak masyarakat di daerah tersebut kurang peduli akan potensi alam yang ada di daerah tersebut sehingga hasil - hasil alam yang ada kurang di manfaatkan.

Ada sebagian masyarakat yang memanfaatkan hasil alam tersebut itu, meskipun masih terbatas hasil kayu maupun non kayu yang bersifat nyata (tangible), selain itu itu ada sumber daya alam yang tidak nyata (intangible) yang dapat di jadikan potensi sebagai daya tarik untuk melakukan wisata di daerah tersebut dan akan memberikan manfaat ekonomi baik masyarakat maupun pemerintah.

Berbagai objek yang mempunyai potensi wisata yang ada di Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya antara lain yaitu kawasan Air Terjun sungai manau. Pada kawasan tersebut terdapat air terjun, perkebunan, jenis - jenis tanaman yang tumbuh baik flora dan fauna, serta kebudayaan masyarakat dalam kehidupan sosail ekonominya.

Menurut Sartono (2000) wisata alam adalah suatu kegiatan sukarela untuk menikmati kondisi lingkungan alam (asli), melihat dan menikmati keunikan dan keindahan alam, melihat dan menikmati kebuasan dan kebelantaraan alam (wilderness) serta keinginan untuk mengatahuikerahasiaan alam. Dengan penjelasan diatas, maka objek dan daya tarik wisata alam adalah alam yang berisi baik flora, fauna, ekosistem, bentang alam, gejala alam serta budaya masyarakat dalam mengelola sumber daya alam tersebut.

Dengan demikian Kabupaten Mukomuko khususnya di Desa Talang buai Kecamatan Selagan Raya mempunyai peluang untuk membangun dan mengembangkan kepariwisataan yang berkelanjutan melalui pemeliharaan lingkungan alam secara lestari dan juga pada masyarakat serta budaya pada umumnya yang ada di wilayah tersebut yang dapat di jadikan daya tarik kepada para pengunjung dan wisatawan. Air Terjun Di Sungai Manau di Desa Talang Buai Kecamatan Selagan

(3)

Raya Kabupaten Mukomuko mempunyai keadaan alam yang potensial untuk di jadikan kawasan tujuan wisata.

Dalam hal meningkatkan sapta pesona seperti keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramah tamahan, dan kenangan belum sepenuhnya tercapai karena objek wisata ini baru mulai dikembangkan oleh masyarakat.

Berdasarkan observasi awal penulis dikawasan wisata air terjun disungai manau,penulis berpendapat yang mana air terjun mempunyai pemandangan alam yang sedemikian indah tetapi dalam hal pengelolaannya sangat-sangat belum memuaskan. Hal ini terbukti dengan kurangnya fasilitas-fasilitas yang memadai semisal akses jalan yang masih tanah atau belum di aspal, tidak ada sarana prasarana tempat parkir, tempat beristirahat yang layak bahkan tempat buang hajat baik besar maupun kecil tidak ada.

Namun demikian objek wisata yang sudah dipublikasikan ini, menurut obserpasi awal peneliti keberadaan objek wisata air terjun di sungai manau ini keadaannya masih kurang baik, misalnya : kurangnya pemeliharaan dan pembenahan yang ada seperti semak belukar dan keadaan jalan menuju tempat wisata, kurang seriusnya pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan potensi yang ada,belum adanya pengelola dari pemerintah hanya dari masyarakat

setempat saja, kurangnya fasilitas yang pendukung yang ada seperti minimnya sarana dan prasana ditempat wisata, kurangnya pengembangan promosi terhadap objek wisata, kuranganya pengembangan sapta pesona terhadap objek wisata yang di kembengkan.

Berdasarkan latar belakang di atas mendorong penulis untuk melakukan penelitian yang judul : Upaya Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Sungai Manau di Kecamatan Selagan Raya Kabupaten Mukomuko”

METODE PENELITIAN

Penelitian ini di kategorikan dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2010).

Sedangkan Herdiansyah (2012:) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah memahami yang diartikan sebagai pemahaman apa yang dirasakan orang lain, memahami pola pikir dan sudut pandang orang lain. Digunakannya penelitian ini karena dapat mengungkapkan dan menggambarkan permasalahan tentang

(4)

Strategi Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Sungai Manau di Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya Kabupaten Mukomuko.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil temuan dilapangan dan sesuai dengan tujuan penelitian maka didapatkan hasil tentang upaya pengembangan objek wisata air terjun sungai manau sebagai berikut:

pertama, upaya pengembangan sarana dan prasarana di kawasan objek wisata air terjun sungai manau ini yang sudah dilakukan membuat jalan untuk mempermudah pengunjung datang ke objek wisata tersebut meskipun kondisi jalannya yang belum di aspal sedangkan mushala dan wc masih diusahakan karena dalam pengembangan objek wisata ini masyarakat desa talang buai masih keterbatasan dana, jadi bagi pengunjung yang ingin sholat atau buang air besar untuk sementara harus datang ke desa talang buai yang berjarak kurang lebih sekitar 10 menit. Kemudian tempat penginapan dan rumah makan belum ada, adanya cuma warung-warung kecil itupun belum memadai.

Menurut Syankani (2003) prasarana adalah merupakan fasilitas untuk kebutuhan masyarakat umumnya merupakan suatu usaha besar, sehingga harus ditangani oleh pemerintah dengan

mengunakan keuangan negara, sedangkan pembangunan sarana dapat ditangani oleh pihak swasta. Sedangkan sarana adalah kelengkapan daerah tujuan wisata (DTW) yang di perlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan.

Jadi pengembangan sarana dan prasaran dikawasan objek wisata ini belum lengkap karena dalam pengembangan objek wisata ini hanya di lakukan oleh pemerintah daerah belum ada bantuan dari dinas pariwisata kabupaten mukomuko.

Kedua, upaya pengembangan promosi objek wisata air terjun sungai manau ini yang sudah dilakukan adalah menyebar luaskan brosur dan mengadakan acara orgen atau hiburan yang berlokasikan didaerah objek wisata tersebut.

Menurut Bahar (2002) Pengertian Promosi adalah kegiatan menberitahukan produk atau jasa yang hendak ditawarkan kepada calon konsumen / wisatawan yang dijadikan target pasar. Kegiatan promosi idealnya dilakukan secara bekesinambungan melalui beberapa media yang dianggap efektif dapat menjangkau pasar, baik cetak maupn elektronik, namun pemilihannya sangat tergantung pada targetpasar yang hendak dituju. Adapun beberapa penjelasan tentang arti promosi atau juga promosi penjualan yang disediakan oleh beberapa ahli marketing.

(5)

Menurut Herman Bahar (2002) Hal-hal yang harus dillakukan dalam mempromosikan objek wisata daerah yaitu:

• Mempromosikan lokalitas wisata sebagai tujuan wisata yang menarik dan menguntungkan wisatawan.

• Meningkatkan dan memantapkan citra wisata daerah di pasar domestik dan internasional.

• Menyebarkan pengetahuan tentang produk- produk wisata yang telah dikembangkan.

• Membangun dan membina komunikasi yang efektif dengan media dan pers internasional.

Ketiga, upaya pengembangan sapta pesona pada objek wisata air terjun sungai manau yang dilakukan adalah membersihkan semak-semak dan sampah yang berserakan disekitar air terjun sehingga lokasi air terjun bersih dan indah, dari segi keamanan objek wisata air terjun sungai manau ini tergolong aman meskipun dilokasi objek wisata ini belum ada petugas keamanan karena selama objek wisata ini berkembang belum pernah terjadi tidakan kekerasan tetapi ketertibannya masih kurang karena tempat parkir masih belum tertata dengan rapi lokasinya sudah kebersih tidak ada sampah yang berserakan udaranya masih sejuk karena objek wisata ini masih dikelilingi oleh hutan yang masih alami masyarakatnyapun ramah tamah selalu menghormati dan bersikap sopan santun

terhadap pengunjung yang datang ke objek wisata tersebut cuma kenang-kenangan dari objek wisata ini belum ada karena cendra mata yang menunjukkan ciri khas dari daerah tersebut belum ada.

Menurut Bakarudin (2011:75) Pelaksanaan sapta pesona merupakan inti dari program pemerintah dalam meningkatkan sadar wisata mayarakat dan merupakan sarat mutlak dalam usaha pembangunan pariwita kearah yang lebih mantap oleh karenanya sapta pesona dijadikan program nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran serta tanggung jawap pemerintah, swasta, dan masyarakat. Sapta pesona mengandung tujuh unsur yang menentukan citra baik tentang objek wisata yaitunya: Aman, tertip, bersih, sejuk, indah, dan ramahtamah serta kenangan, kehadiranya memang sangat begitu terasa penting dan sudah saatnya dibutuhkan, bukan hanya sebagai kebutuhan pokok wisatawan, tetapi juga sebagai tolak ukur dalam meningkatkan kualitas pariwisata.

Pelaksanaan sapta pesonamerupakan inti dari program dalam maningkatkan sadar wisata masyarakat dan merupakan syarat dalam usaha pengembangan pariwisata kearah yang lebih baik.

Bedasarkan hasil wawancara peneliti terhadap pengunjung dan masyarakat bahwa sapta pesona dilokasi air terjun sungai manau ini masih banyak

(6)

yang belum terpenuhi seperti petugas keamanan belum ada, tempat parkir dan tempat istirahat pengunjung belum tertata dengan rapi dan kenang-kenangan dari lokasi objek wisata tersebut belum ada.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil analisis sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab sebelumya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Upaya pengembangan sarana dan prasarana di kawasan objek wisata air terjun sungai manau ini yang sudah dilakukan membuat jalan untuk mempermudah pengunjung datang ke objek wisata tersebut meskipun kondisi jalannya yang belum di aspal sedangkan mushala dan wc masih diusahakan karena dalam pengembangan objek wisata ini masyarakat desa talang buai masih keterbatasan dana, jadi bagi pengunjung yang ingin sholat atau buang air besar untuk sementara harus datang ke desa talang buai yang berjarak kurang lebih sekitar 10 menit. Kemudian tempat penginapan dan rumah makan belum ada, adanya cuma warung-warung kecil itupun belum memadai.

Upaya pengembangan promosi di objek wisata air terjun sungai manau ini yang sudah dilakukan adalah menyebar luaskan brosur dan mengadakan acara

orgen atau hiburan yang berlokasikan didaerah objek wisata tersebut.

Upaya pengembangan sapta pesona pada objek wisata air terjun sungai manau yang dilakukan adalah membersihkan semak-semak dan sampah yang berserakan disekitar air terjun sehingga lokasi air terjun bersih dan indah, udaranya masih sejuk karena objek wisata ini masih dikelilingi oleh hutan yang masih alami

dari segi keamanan objek wisata air terjun sungai manau ini tergolong aman meskipun dilokasi objek wisata ini belum ada petugas keamanan karena selama objek wisata ini berkembang belum pernah terjadi tidakan kekerasan tetapi ketertibannya masih kurang karena tempat parkir masih belum tertata dengan rapi, masyarakatnyapun ramah tamah selalu menghormati dan bersikap sopan santun terhadap pengunjung yang datang ke objek wisata tersebut cuma kenang-kenangan dari objek wisata ini belum ada karena cendra mata yang menunjukkan ciri khas dari daerah tersebut belum ada.

DAFTAR PUSTAKA

Bakaruddin. 2009. Perkembangan Permasalahan Kepariwisataan.

UNP Pres: padang.

Bahar, Herman. 2002. Strategi pengembangan objek wisata air panas di desa marobo kabupaten bobonaro timor leste. Jurnal.

(7)

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia

Hardiansyah. 2012. Analisis Strategi Pengembngan Pariwisata Daerah di Kabupaten Nganjuk.Jurnal.

Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang Maleong J, Lexy. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sartono. 2000. Strategi pengembangan obyek WisataPedesaan oleh Pelaku Wisata Di Kabupaten Boyolali.Jurnal.Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu PolitikUniversitas Sebelas Maret Surakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Kepariwisataan No. 10 Tahun 2009, Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata Republik Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Daerah Kabupaten Luwu Utara memiliki beberapa objek wisata diantaranya Taman Wisata alam Meli, Taman Wisata alam air terjun sarambualla dan Taman Wisata alam seko

Menurut (Arsyad, 2013), berpendapat bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, motivasi