UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE BERNYANYI DIKELOMPOK B TK
AS-SAJADAH BANDA ACEH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
NUR ASIAH NIM : 1511070058
PRODI PG-PAUD
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BINA BANGSA GETSEMPENA
BANDA ACEH
2019
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARAN PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Batasan Masalah ... 4
1.3 Rumusan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Hipotesis Tindakan ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
1.7 Definsi Operasional ... 5
BAB II. LANDASAN TEORI... 7
2.1 Perkembangan Anak Usia Dini ... 7
2.1.1 Pengertian Perkembangan Anak Usia Dini ... 7
2.1.2 Karakteristik Umum Anak Usia Dini ... 9
2.2 Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini... 9
2.2.1 Pengertian Bahasa ... 9
2.2.2 Perkembangan Bahasa Anak ... 10
2.2.3 Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini ... 11
2.3 Metode Bernyanyi... 12
2.3.1 Pengertian Metode Bernyanyi... 12
2.3.2 Kemampuan Anak-anak Bernyanyi... 15
2.3.3 Fungsi Bernyanyi... 16
2.3.4 Keunggulan Metode Bernyanyi... 17
2.3.5 Kelemahan Metode Bernyanyi... 18
2.3.6 Langkah dalam Menerapkan Metode Bernyanyi... 18
2.4 Penelitian Yang Relevan ... 19
2.5 Kerangka Berpikir ... 20
BAB III. METODE PENELITIAN ... 21
3.1 Rancangan Penelitian ... 21
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 22
3.3 Subjek Penelitian ... 22
3.4 Prosedur Penelitian Tindakan ... 22
3.5 Kriteria Keberhasilan ... 24
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 24
3.7 Teknik Analisis Data ... 26
i
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28
4.1 GambaranUmum Lokasi Penelitian ... 29
4.2 Hasil Peneltian Siklus I ... 29
4.3 Hasil Peneltian Siklus II... 34
4.4 Pembahasan ... 42
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 44
5.1 Kesimpulan ... 44
4.2 Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 46 LAMPIRAN ...
ii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini (PAUD) sangat diperlukan untuk kesiapan pada jenjang selanjutnya, Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Anak Usia Dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan unik. Anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar), daya pikir, daya cipta, bahasa dan komunikasi, yang tercakup dalam kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) atau kecerdasan agama atau religius (RQ), sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada peletakan-peletakan dasar-dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia seutuhnya. Hal itu meliputi pertumbuhan dan perkembangan fisik, daya pikir, daya cipta, sosial emosional, bahasa dan komunikasi yang seimbang sebagai dasar pembentukan pribadi yang utuh, agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Mansur 2011:7).
2
Masa kanak-kanak merupakan periode yang sangat penting untuk mendasari pemahaman terhadap pengetahuan, sikap, dan kepribadian atau yang lebih umum mendasari pertumbuhan dan perkembangan secara menyeluruh. Pada masa kanak- kanak penyerapan informasi akan berlangsung sangat cepat dan tepat dalam merespon informasi, sehingga pada masa ini akan banyak melakukan peniruan terhadap bahasa, emosional, dan perilaku yang melibatkan gerakan- gerakan tubuh anak, dimana masa ini dikenal dengan masa the golden age (Siti Aisyah, 2008: 14). Pada masa ini, proses pembelajaran bagi anak meliputi berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan bahasa, fisik-motorik, kognitif, sosial-emosional, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama.
Bahasa merupakan alat utama untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara individu maupun kolektif sosial. Krida (2013) mengartikan bahasa sebagai suatu sistem lambang arbitrer yang menggunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
Kemampuan Berbahasa anak usia dini merupakan suatu kegiatan yang meliputi kemampuan mengungkapkan sesuatu, mendengar, dan memahami bahasa dan juga dapat dengan membaca gambar dimana membaca merupakan kegiatan yang bisa ,mengungkapkan bahasa pada anak usia dini dan dilakukan oleh anak usia dini. Membaca merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak apabila didalam membaca terdapat sesuatu yang menarik untuk anak.. Anak juga dapat berkreasi dalam mengembangkan bacaan yang dilihat dari gambar yang bermakna suatu tulisan (Mulyono, 2003).
3
Perkembangan bahasa yang baik bagi anak yaitu dapat meningkatkan kosakata dengan cepat, dapat juga menjadi media focus dalam menyimak bagi anak dalam membaca. Anak akan belajar bagaimana berpertisipasi dalam suatu percakapan dan menggunakan bahasanya untuk memecahkan masalah.
Menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain, anak akan mendapatkan benyak sekali kosakata, sekaligus dapat mengekspresikan dirinya melalui bahasa (Gunarti, 2008).
Permasalahan yang terjadi di TK As-Sajadah Banda Aceh yaitu ketika dikelas ataupun dilingkungan sekolah anak pada saat anak berbicara dengan menggunakan bahasa masih belum baik, anak-anak masih mengunakan bahasa- bahasa yang masih kurang jelas dalam bahasa misalnya anak mengucapkan kata
“pergi” sedangkan anak hanya dapat mengucapkan kata “pelgi dan kata “pulang”
sering anak mengucapkan dengan kata “pulan”, sehingga harus menggunakan suatu metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak, salah satu metode yang dapat digunakan yaitu dengan metode bernyanyi.
Metode menyanyi adalah suatu cara dalam mengajar yang di dalamnya berisikan lagu-lagu yang berkesan dan menyenangkan, serta mengeluarkan bunyi suara belagu dengan perkataan atau tidak melagukan dengan bernyanyi (Lukman, 2012).
Berdasarkan hasil observasi di kelompok B TK As-Sajadah banda Aceh pada bulan September 2018 terdapat 20 anak dan terdapat 9 (45%) anak diantaranya memiliki kemampuan berbahasa yang rendah, dimana anak berbicara dengan menggunakan bahasa yang belum jelas maknanya.
4
Alasan peneliti memilih metode bernyayi karena anak-anak sangat suka dengan bernyanyi serta anak senang terhadap nyanyian yang akan dinyanyikannya, dengan demikian akan melatih keterampilan anak dalam berbahasa sesuai dengan nyanyian lagu yang dinyanyikannya karena bahasa yang sederhana dan berbait.
Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti jelaskan penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “ Upaya Peningkatan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bernyanyi Dikelompok B TK As-Sajadah Banda Aceh”.
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu, peneliti hanya berfokus pada setiap variabel yang terdapat dalam judul yaitu peningkatan kemampuan berbahasa anak dengan penggunaan metode bernyanyi.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana peningkatkan kemampuan berbahasa anak dengan penggunaan metode bernyanyi pada Kelompok B TK As-Sajadah Banda Aceh ?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui peningkatkan kemampuan berbahasa anak dengan penggunaan metode bernyanyi pada kelompok B TK As-Sajadah Banda Aceh.
5
1.5 Hipotesis Tindakan / Masalah
Adapun yang menjadi hipotetis dalam penelitian ini adalah : kemampuan berbahasa anak dapat meningkat melalui metode bernyanyi pada anak Kelompok B TK As-Sajadah Banda Aceh.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian atau PTK ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam membuat kebijakan tentang peningkatan kualitas sekolah.
2. Bagi guru, hasil penelitian atau PTK ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas.
3. Bagi siswa, hasil penelitian atau PTK ini dapat dijadikan pemicu dan motivasi belajar, sehingga hasil belajar dan kemampuan berbahasa anak meningkat.
4. Bagi peneliti, setelah melakukan penelitian atau PTK ini peneliti lebih mudah dalam menyampaikan pelajaran karena anak-anak lebih senang dalam bernyanyi dan lebih semangat mengikuti proses belajar mengajar.
1.7 Definisi Operasional
1. Bahasa merupakan suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Sesuatu yang dimaksudkan oleh pembicara bisa dipahami dan dimengerti oleh pendengar atau lawan bicara melalui bahasa yang diungkapkan (Busthomi, 2012)
6
2. Metode bernyanyi yaitu pembelajaran yang menggunakan nyanyian sebagai wahana belajar anak.guru tidak akan dapat mengajar dengan baik apabila ia tidak menguasai metode secara tepat (Anwar, 2008)
3. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 2008)
4. Berbicara adalah : Kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekpresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. (Leni, 2006)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)