• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

111

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan karya penciptaan Film Tari “Lebur Ing Diri” dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Proses penciptaan Film Tari Lebur Ing Diri berdasarkan eksplorasi ragam gerak dari meditasi yang dialami sebagai pengalaman pribadi serta improvisasi ragam gerak yang didapat dari ekplorasi yang sdah ditentukan. Kemudian di komposisikan dengan mengkolaborasikan antara film dan tari. Dalam karya ini juga terdapat tema yang disesuaikan dengan visualisasinya serta unsur-unsur pendukung karya seperti pola lantai, properti, tata rias, dan tata kostum.

Dalam penggarapan karya ini terdapat 2 tahap yaitu tahap konsep dan proses. Tahap konsep dialawali dari penggarapan dengan pendekatan film tari yang berdasarkan npengalamn pribadi yang divisualisasikan. Alasan menuangkan karya kedalam bentuk film tari karena untuk lebih mudah memvisualisasikan peralihan-peralihan yang terdapat di dalam alur cerita. Melalu film tari juga dalam penunjang suasana dengan di musik dan efek yang digunakan. Konsep disini juga mencangkup adanya bagaimana cara menggambil gambar secara sudut pandang film namun dalam penggarapnnya hanya terdapat visual gerak tanpa adanya percakapan.

Tahap proses meliputi eksplorasi dan improvisasi yang terdapat dalam kajian meditasi lalu kemudian dimasukkan dalam konsep penggarapannya dan di

(2)

112

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

proses bagaimana penggarapannya. Tahap proses ini mencari gerak atau pemilihan gerak yang kemudian di improvisasi. Konsep penggarapan sangat penting di dalam proses penggarapan karena sebagai acuan unsur apa saja yang ada didalam film tari ini, seperti memasukan iringan apa yang digunakan, kostum apa saja yang perlukan, dan tata rias serta setting tempat mana saja yang akan diambil. Film tari ini juga menghadirkan akan adanya sebuah rasa yang hadir dalam setiap gerak. Karena meditasi harus menggunakan rasa dan menyatukanya dengan energi yang terdapat di alam sekitar kita. Banyak sekali penari yang sekarang ini hanya mementingkan hafal gerak saja tanpa memikirkan atau mengesampingkan rasa dari geraknya. Dengan konsentraasi penuh saat meditasi maka rasa itu akan muncul secara alami.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dari kesimpulan yang telah di uraikan, terdapat saran sebagai berikut :

1. Pemahaman konsep meditasi yang berbeda-beda antara individu satu dan individu lainnya.

2. Ada beberapa gerak yang muncul tidak sesuai dalam gerak tari, akan tetapi sebaiknya tetap di selaraskan dengan dasar penggarapan tari yang disesuikan dengan alur yang telah ditentukan.

(3)

113

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Jazuli. 1994. Telaah Teoritis Seni Tari. Semarang: IKIP Semarang Press

Hadi, Sumandiyo Y. 1996. Aspek-Aspek Dasar Koreografi Kelompok.

Yogyakarta: Manthili

Hardani. 2020. Metode Penulisan Kualitatif dan Kuantitatif.

Mulder, Neils. 2001. Mistisisme Jawa: Ideologi di Indonesia. PT LKiS Printing Cemerlang: Yogyakarta.

Prasetya, Arif. 2019. Analisis Semiotika Film dan Komunikasi. Malang: Intrans Publishing

Jurnal:

Chaer, H., Sirulhaq, A., Rasyad, A. 2019. Membaca: Sebagai Meditasi Pikiran dan Bahasa. Jurnal Bahasa Lingua Scientia 11(1): 167.

“Dance and Film, Film and Dance: A Ripening Discourse” oleh Pamela Vail halaman 156

Kasmawati, Najirah A., Eka A. K. 2019. Analisis Semiotik Tarian Bulan Terang Desa Rajawali Banda Naira. Jurnal Literasi 3 (2) : 71

“Watch films, watch dance films, watch more dance films” halaman 157 oleh Katrina McPherson

Qodim, Husnul. 2022. Konsep Meditasi Dalam Tarekat Naqsabandiyah.

Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer l. Vol. 4, No. 1 Skripsi:

Anshori, Muhammad. 2013. Laku Spiritual Penganut Ajaran Kerokhanian

“ APTA DARMA”. http://lib.unnes.ac.id/18191/1/3501408021.pdf\

Disertasi:

Ardhianto, Deny. 2014. Risang Tetuka: Adaptasi Lakon Gathutkaca Lahir ke Dalam Film Tari.

Internet:

Agus. 2020. https://www.youtube.com/watch?v=PTZ5pPoUjmo Anwar, Joko. 2020. Perempuan Tanah Jahaman.

(4)

114

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

https://www.youtube.com/watch?v=_86yFBwtPA4 Paminto, Sri. 2017. Bedhaya Sekar Jagad.

https://www.youtube.com/watch?v=lM57tGZtRRQ Presetyorini, Arjuni. 2021. Mampir Ngombe.

https://www.youtube.com/watch?v=VRXOB97KS2w Rumi, Jalaludin. 2017. Tari Sufi.

https://www.youtube.com/watch?v=ZGtCHZQmhTY Suryodarmo, Suprapto. 2000. Joged Amerta.

https://www.youtube.com/watch?v=5ZKwaOY-8ao)

Wahyu, Dimas. 2020. Indonesia Juara Film Tari Internasional EurAsia Dance Project. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/08/14/indonesia- juara-film-tari-internasional-eurasia-dance-project

Wardana, Ira. 2020. Memahami Seni Pertunjukan Virtual di Era Digital dalam Webinar Antrop Ngonline.

https://antro.fisip.unair.ac.id/id_ID/memahami-seni-pertunjukan-virtual- di-era-digital-dalam-webinar-antrop-ngonline/

Windarti, Dwi. 2017. MENDUT the untold story.

https://www.youtube.com/watch?v=suj2W14_Tsw

Karya:

Garin Mugroho karya film pada tahun 2017 berjudul Setan Jawa Garin Nugroho karya film pada tahun 2022 yang berjudul Siklus Wawancara:

Wawancara dengan Iwan Darmawan. Yogyakarta, 19 Maret 2023.

Wawancara dengan Supri, Pantai Widuri, 10 Juni 2023.

Referensi

Dokumen terkait

Sama halnya dengan tari Angguk, dengan berubahnya peran dan fungsi yang sekarang ditarikan oleh perempuan dan berfungsi sebagai hiburan dengan cara mengembangkan

Kendaraan tradisional khas Yogyakarta yaitu pit onthel (sepeda kayuh), akan dijadikan sebagai dasar/sumber inspirasi dalam penciptaan produk batik eco friendly dengan

Hasil penciptaan karya ini menunjukkan bahwa warna komplementer dalam komponen mise-en-scene meliputi setting, wardrobe, dan lighting dapat digunakan sebagai tanda

Tari Merak Driya terdiri dari beberapa motif antara lain motif gerak srisig nglayang, motif gerak singgetan, motif gerak merak ngigel, meotif gerak merak nregel,

Proses penciptaan busana modifikasi Bali dengan media kain batik dan Teknik Zero Waste ini diawali dengan mengumpulkan berbagai macam data dan melakukan wawancara,

Keberadaan tari Payung Geulis dalam pertunjukan Angklung Badud sangat memberikan kontribusi yang positif terhadap paguyuban Angklung Badud, kini kesenian Angklung Badud

Intisari yang didapat dari buku ini antara lain mengenai modal bagi seseorang yang ingin menggeluti bidang penciptaan di dunia karawitan, yaitu: kemampuan untuk menggarap

Bentuk adalah organisasi dan kekuatan-kekuatan sebagai hasil struktur internal atau bagian tari. 8 Bentuk merupakan hasil kaeseluruhan dari tata hubungan yang saling