• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urban Transportation, Land Use and the Environment

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Urban Transportation, Land Use and the Environment"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Transportasi dan TGL

1. Isu-isu transportasi perkotaan 2. Bentuk spasial, Pola, dan Interaksi

B

Isu-isu Transportasi Perkotaan

Segregation (Pemisahan)

Perbedaan fungsi TGL antar kawasan akan membangkitkan pergerakan orang dan barang.

Aglomerasi

Kota berkembang

Menciptakan jarak perjalanan yang bertambah

B-1

(2)

Isu-isu Transportasi Perkotaan

Konsumsi ruang

Tujuan utama adanya transportasi adalah menyelesaikan gesekan / ketidak konektifitasan antar ruang

Transportasi sangat membutuhkan ruang yang besar

Padahal, ruang merupakan suatu yang sangat mahal di area perkotaan

Contoh pada kendaraan pribadi:

Ruang untuk jalan Ruang untuk parkir

Struktur TGL perkotaan berdampak signifikan terhadap demand transportasi dan kapasitas system transportasi

B-1

Current Situation

o T A o

A 1 T1

Land use/Transport Approach

T o A

o A 2

T2 T

A To

A o

Sustainability Limit Supply

Demand

How Can We Think?

Unstable Situation

Conventional Approach Land use/Transport Integration

Reduce The Need to Travel

(3)

Economy

•Level of economic growth.

•Economic Related activity.

Social

•Socio-demographic Characteristics.

•Travel needs Preference/ attitudes.

Ecology

•Natural Recourses.

•Environment spatial quality.

Policy

Mobility.

Accessibility .

Economy

•Level of economic growth, Consumer welfare

Social

•Equity, Opportunities, Health.

Ecology

•Emission, noise.

Land Use

Activity Location

Land Use

Transport

Passenger Travel

Transport Infrastructure Transport Demand

Accessibility

Land Use/ Transport system

Internal Impact

External Impact Sustainability Impact

Sustainability Initials

Feed Back

Impact cycle

Bentuk, Pola , dan Interaksi Spasial

Bentuk Spasial

Aspek spasial dan pengembangannya.

Pola Spasial

Pemanfaatan land use.

Interaksi Spasial

Intensitas pergerakan antar spasial (perumahan, perbelanjaan, dll.)

Tolak ukur: jarak dan jumlah perjalanan antar spasial

B-3

(4)

FormPatternInteraction

B-3 Bentuk Spasial, Pola Spasial, dan Interaksi Spasial

Integrasi Moda Transportasi Perkotaan

Inner-city pedestrian area

Parking area Main transit line

Secondary ring road Primary ring road

Highway

Suburban development corridor

Passenger terminal

B-3

(5)

Studi Kasus 1 : China

1. Negara China

2. Perubahan TGL Perkotaan di China 3. Transportasi Perkotaan di Shanghai 4. Fenomena dan Tantangannya

C

Produksi dan Konsumsi Minyak Mentah di US, 1981- 1998 (dalam 1,000 barrel per hari)

0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000 20,000

1981 1983

1985 1987

1989 1991 1993

1995 1997 Production Consumption

C-1

(6)

Produksi dan Konsumsi Minyak Mentah di China, 1981-1998 (dalam 1,000 barrels per hari)

0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500

1981

1983 1985 1987

1989 1991

1993 1995 1997 Production Consumption

C-1

Kota China Sebelum Tahun 1980s

“Center of power”

Commercial / Institutional

Compact Transit-oriented

Labor intensive industrial High density

agricultural Main arterial

Transportation Land Use

Rail

C-2

(7)

Pusat kekuasaan: Kantor pemerintah

Komersial / institusional: Pasar dan toko, universitas dan sekolah, rumah sakit, tempat rekreasi.

Compact transit oriented: Kawasan perumahan kepadatan dengan tinggi. Dominasi bersepeda dan berjalan kaki. Didukung dengan moda angkutan umum

Industri padat karya: Industri berat dan pabrik. Sering dihubungkan dengan kereta api.

Pertanian dengan kepadatan tinggi. Transisi yang tajam antara kawasan perkotaan dan pedesaan.

Kota China Setelah Tahun 1980-an

“Center of power”

Compact Transit-oriented

Labor intensive industrial

Compact motorized Administrative /

commercial New industrial activities

Development zones Terminals / logistical

High density agricultural Commercial /

Institutional Main arterial

Transportation Land Use

Rail Freeway Mass transit

C-2

(8)

Compact motorized: Perkembangan perumahan baru dengan jalan akses yang lebih luas. Akses lebih mudah dengan kendaraan bermotor (baik angkutan umum maupun kendaraan pribadi)

Administratif / komersial: Toko serba ada, Kantor yang jadi satu dengan hotel

Kegiatan industri baru dan zona pengembangan:

Campuran kegiatan padat karya dan teknologi.

Terminal / logistik: muncul simpul transportasi baru atau yang diperluas (pelabuhan, bandara, gudang, dll.)

Mode Share, Shanghai 1995

45%

33%

15%

2%

3%

2%

Pedestrian Bicycle Public Transit Taxi

Motorbike Private Bus

C-3

(9)

Mode Share, United States 1995

88%

5% 4% 3%

Car Transit Walk

Work at home

C-3

Evolusi Mode Share, Shanghai 1981-1995

68 56

22 30

40

68

2 4 10

0%

20%

40%

60%

80%

100%

1981 1985 1995

Other Bicycle Transit

C-3

(10)

Industri Taxi, Shanghai 1991-1998

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000

1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 Total km travelled

(1,000s) Km travelled with passengers (1,000s)

C-3

Evolusi Jumlah Bus dan Jumlah Perjalanan dengan Bus, Shanghai 1978-1998

0 10 20 30 40 50 60 70

1978 19791980 1981

19821983 1984

19851986 1987

198819891990 1991

19921993 1994

19951996 1997 1998

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 Bus trips (billions)

Number of buses

C-3

(11)

Jumlah Perjalanan, Shanghai 1991-1998 (dalam milliar perjalanan)

0 10 20 30 40 50 60 70

1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998

Subway Taxi Private Bus Bus

C-3

Shanghai

Pertumbuhan kendaraan yang cepat, mencapai 900,000 kendaraan di tahun 2000.

Mobil.

10,000 mobil di tahun 2000

Direncanakan 100,000 mobil di tahun 2005.

Sepeda dan Sepeda Motor.

700,000 sepeda motor di tahun 2000.

Tidak dikeluarkan SIM Baru untuk sepeda motor Pemberlakuan masa pensiun untuk kendaraan tua.

Penyediaan infrastruktur

Jumlah jalan menjadi dua kali lipat.

Tidak mengikuti permintaan

C-5 Fenomena dan Tantangan, Shanghai

(12)

Kebijakan dan Kontrol Emisi Kendaraan

50% kendaraan tidak memenuhi uji laik terkait emisi dengan standar China

Standar di China sudah tertinggal dibandingkan yang di Barat.

Kebijakan Bahan Bakar

Sekitar 99% kendaraan menggunakan bahan bakar bertimbal.

600.000 ton timbal dipancarkan setiap tahun.

Insentif penetapan harga.

Teknologi

Truk masih menggunakan mesin diesel.

Beberapa kendaraan menggunakan sistem mesin injeksi Bus menggunakan CNG (emisi berkurang 60%).

C-5 Fenomena dan Tantangan, Shanghai

Fenomena dan Tantangan, Shanghai

Angkutan Umum

Penurunan kecepatan angkutan umum (yang at grade) Perpindahan moda ke sepeda

Manajemen Lalu lintas

Usaha-usaha untuk pengurangan kemacetan.

Penegakan hukum dan peningkatan keselamatan

Pemisahan Lalu lintas (Bermotor, NMT, Transit)

Dampak dari paparan polusi untuk pesepeda berkurang Mengurangi polusi udara 10-20%

C-5

(13)

Studi Kasus 2 : Singapore

1. Negara Singapore 2. Strategi Singapore

C

Singapore dengan 3.6 juta penduduk yang tinggal di area sebesar 646 kilometer persegi, menjadikan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia

Jalan menyumbang 12% dari total tanah di Singapore.

Karena keterbatasan lahan, kendaraan pribadi ditekan dan angkutan umum dipromosikan sehingga masyarakatnya dapat melakukan perjalanan dengan cepat, dan dapat diangkut dalam skala besar

SINGAPORE

(14)

Singapore menggunakan integrasi TGL dan Transportasi sejak 1971 (yang disebut dengan Concept Plan 1971)

Menempatkan lokasi perumahan, kantor, dll. dengan tepat dan menyediakan fasilitas transportasi umum untuk

menghubungkan kawasan tersebut.

Pemerintah Singapore menerapkan‘land banking’ (membeli tanah disekitar MRT sebelum dan saat masa konstruksi, kemudian menjual sebagiannya sebagai keuntungan yang kemudian digunakan untuk membangun apartemen di sekitar lokasi stasiun MRT)

Pemerintah Singapore juga membangun dan

mengembangkan jaringan jalan untuk pejalan kaki dan pesepeda menuju stasiun MRT. Juga menyediakan fasilitas parkir sepeda di stasiun MRT

STRATEGI SINGAPORE (1)

Concept Plan 1971 di revisi di tahun 1991, yang terdiri dari 2 strategi perencanaan TGL:

Desentralisasi Kawasan komersial di Kawasan sepanjang jalur MRT

Menekan demand perjalanan dengan menempatkan lokasi tempat kerja yang berdekatan dengan lokasi pemikiman.

STRATEGI SINGAPORE (2)

(15)

Kunci keberhasilan dari Singapore adalah pengembangan TGL dengan kepadatan tinggi yang diintegrasikan dengan rail transit.

Rail transit berpola radial dan memutar. MRT sebagai

backbone, dan LRT masuk ke Kawasan padat penduduk (high density)

Keberhasilan ditunjukkan dengan tingginya orang berjalan kaki ke stasiun atau bus stop

Keberhasilan juga didukung dengan kebijakan lain seperti

1. Area License Scheme (ALS) dalam menurunkan demand perjalanan kendaraan pribadi saat jam puncak ke pusat kota

2. Pajak Kendaraan

3. Certificate of Entitlement, bahkan saat awal tahun 1994 CoE lebih mahal dibandingan harga mobilnya sendiri

Integrasi TGL dan Transport di Singapore

% penduduk tinggal di area yang masih

bisa berjalan kaki ke stasiun MRT 30.0%

% penduduk tinggal di area dalam radius 1

km dari jaringan MRT 50.0%

% Kawasan bisnis dan industri terletak di

dekat lokasi stasiun MRT 40.0%

% penumpang MRT yang berjalan ke/dari

stasiun MRT 65.0%

% penumpang MRT yang transfer dari/ke

bus 35.0%

Sumber: Letter from Singapore MRT Ltd, July 5, 1994, quoting Transit Link Figures, and Introduction to “The MRT Story” (Singapore: MRT Corporation, 1988).

(16)

Pengembangan TGL hanya disekitar stasiun MRT saja tidak cukup

Perencana dan pemangku kebijakan harus

mengintegrasikan MRT, pembangunan gedung , dan moda transportasi yang lain

Bukan membuat TGL yang penduduknya

menggantungkan ke kendaraan pribadi, namun membuat perkotaan berbasis angkutan umum:

Mengembangkan TGL yang tidak tergantung pada kendaraan pribadi

Memberikan alternative moda kendaraan Menerapkan penalti

Membuat traffic calming

KESIMPULAN dari Kasus Singapore

Referensi

Dokumen terkait

The findings of this study are data on the development of educational management research publications in e-learning education that impacts the COVID-19 pandemic, as well