URGENSI KALENDER HIJRIYAH GLOBAL TUNGGAL DALAM PERSPEKTIF SYARIAT Oleh: Muhammad Umar Burhanudin1
I. KAIDAH SYARIAT TENTANG KALENDER 1. 12 bulan dalam 1 tahun (QS At Taubah (9):36).
تاوَامَسَّلا قَلَخَ مَوْيَ هِلَلا بِاتَكِ يفِ ارهْشَ رشَعَ انَثْا هِلَلا دَنَعَ رِوْ$هْ %شَلا ةَدَعَ نَّإِ
اوْ$لَتِاقَوَ مْ$كُسَّ$فُنأَ نَّهْيفِ اوْ$مَلَظْتِ لاَفِ $مْ4يقَلا $نَّيَ4دَلا كَلذَ 8مَ$ر$حُ 8ةٌعَبَرِأَ اهْنَمِ ضَرِلأَاوَ
نَّيقَتَ$مَلا عَمِ هِلَلا نَّأَ اوْ$مَلَعَاوَ ةٌفِآكِ مْ$كُنوْ$لَتِاقَ$يَ امَكِ ةٌفِآكِ نَّيكِرشَ$مَلا
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram . Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS At Taubah (9):36).
" بِاتَكِ يفِ ارهْشَ رشَعَ انَثْا هِلَلا دَنَعَ" ةٌنَسَّلَل اهْبَ دَتَعَ$مَلا "رِوْ$هْ %شَلا ةَدَعَ نَّإِ
رِوْ$هْ %شَلا يْأَ "اهْنَمِ ضَرِلأَاوَ تاوَامَسَّلا قَلَخَ مَوْيَ" ظوْ$فُحْمَلا حوْلَلا "هِلَلا يْأَ "كَلذَ" بجَرِوَ مَرحْ$مَلاوَ ةٌجَّحْلا وَ$ذَوَ ةَدَعَقَلا وَ$ذَ ةٌمِرحْ$مِ "مَ$ر$حُ ةٌعَبَرِأَ"
مَ$ر$حْلا ر$هْشَلأَا يْأَ "نَّهْيفِ اوْ$مَلَظْتِ لاَفِ" مْيقَتَسَّ$مَلا "مْ4يقَلا نَّيَ4دَلا" اهْمَيَرحْتِ
اوْ$لَتِاقَوَ" اهْلَ$كِ ر$هْشَلأَا يفِ لَيقَوَ ارِزْوَ مْظْعَأَ اهْيفِ اهْنإِفِ يصِاعَمَلابَ "مْ$كُسَّ$فُنأَ"
نَّأَ اوْ$مَلَعَاوَ ةٌفِاكِ مْ$كُنوْ$لَتِاقَ$يَ امَكِ" رِوْ$هْ %شَلا لَ$كِ يفِ اعَيمَجَ "ةٌفِاكِ نَّيكِرشَ$مَلا رصْنَلاوَ نَّوْعَلابَ "نَّيقَتَ$مَلا عَمِ هِلَلا
(Sesungguhnya bilangan bulan) jumlah bulan pertahunnya (pada sisi Allah adalah dua belas bulan dalam Kitabullah) dalam Lauhmahfuz (di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya) bulan-bulan tersebut (empat bulan suci) yang disucikan, yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab.
1 Majelis Tarjih dan Tajdid, Divisi Hisab dan Iptek, PDM Purbalingga.
(Itulah) penyucian bulan-bulan yang empat tersebut (agama yang lurus) artinya agama yang mustaqim (maka janganlah kalian menganiaya dalam bulan-bulan tersebut) dalam bulan-bulan yang empat itu (diri kalian sendiri) dengan melakukan kemaksiatan. Karena sesungguhnya perbuatan maksiat yang dilakukan dalam bulan-bulan tersebut dosanya lebih besar lagi. Menurut suatu penafsiran disebutkan bahwa dhamir fiihinna kembali kepada itsnaa `asyara, artinya dalam bulan-bulan yang dua belas itu (dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya) seluruhnya dalam bulan-bulan yang dua belas itu (sebagaimana mereka pun memerangi kalian semuanya;
dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang takwa) pertolongan dan bantuan-Nya selalu menyertai mereka.
﴿ظوْ$فُحْمَلا حوْلَلا : هِلَلا بِاتَكِ﴾ .
﴿8بجَرِوَ ،$مَرحْ$مَلاوَ ،ةٌجَّحْلا وَ$ذَوَ ،ةَدَعَقَلا وَ$ذَ :يهِوَ ،لَاتَقَلا اهْيفِ $هِلَلا مَرحُ : 8مَ$ر$حُ 8ةٌعَبَرِأَ﴾ .2
﴿$مَاعَلا هِنَمِ $فُلأتَيَ يْذلا اهِدَدَعَ :يْأَ : رِوْ$هْ %شَل ةَدَعَ﴾ ٱ .
﴿ظوْفُحْمَلا حوْلَلا يفِ بتَ$كِ يْذلا 4يْرِدَقَلا هِمَكُ$حُ يفِ : هِلَل بWـٰتَكِ يفِ﴾ ٱ .
﴿$مَرحْ$مَلاوَ ،ةٌجَّحْلا وَذَوَ ،ةَدَعَقَلا وَذَوَ ، 8بجَرِ :يهِوَ ،Yمْيظْعَتِوَ Yةٌمِر$حُ $تاذَ :يْأَ : $ر$حُ 8ةٌعَبَ أَ﴾مࣱ رۡ .
﴿هِيفِ جَوْعَ لا يْذلا $مْيقَتَسَّمَلا : $مْ4يقَ﴾ رۡ ٱ.
﴿اهْتَمِر$حُ مْظْعَل ؛$هِلَلا مَرحُ امِ بِاكُتِرِابَ : $كُسَّ$فُنأَ نَّهْيفِ اوْ$مَلَ تِ لاَفِ﴾رۡ رۡ .
﴿رِوْهْشَلا 4لَكِ يفِوَ ،اعَيمَجَ : فِآكِ﴾ةࣰ .
﴿رصْنَلاوَ نَّوْعَلابَ : نَّيقَتَ$مَ عَمِ هِلَل نَّأَ ا]وْ$مَلَ وَ﴾ رۡ ٱ ٱ رۡ ٱ .3
﴿مَاـٰـٰقَ ةٌـٰـٰلزنَمَبَ )١(دَوْسَّيَ دَاس نَّمِ وْهِوَ ،دَيس جَرخمِ جَرخَ ،مْيقَتَسَّمَلا يْأَ مْئاقَلا :هزْاجَّمِ $مْ4يقَلا $نَّيَ4دَلا﴾ مَوْقَيَ.4
،ضَرِلأَاوَ تاوَامَـٰـٰسَّلا قَـٰـٰلَخَ هِـٰـٰلَلا نَّأَ مْ$كُتِدَـٰـٰئِفِأَ $هِـٰـٰلَلا رِانأَ اوْ$مَلَعَا :ىلوَ$لأَا $ةٌلأسَّمَلا :لَئاسَّمِ نَّامَثْ اهْيفِ
تادَاـٰـٰبَعَلاوَ ةٌـٰـٰيَوْين%دَلا حَلاـٰـٰصْمَلا اـٰـٰهْيلَعَ بكِرِوَ ،ةٌـٰـٰمَلَ%ظْلاوَ رِوْ %ـٰـٰنَلا اـٰـٰهْيفِ بتِرِوَ ،رمَقَلاوَ سِمَشَلابَ اهْنَيَزْوَ
Yةَدَاـٰـٰبَعَوَ ،Yةٌـٰـٰعَفُنَمِوَ Yةٌحْلَـٰـٰصْمِ نَّمِ قَـٰـٰلَخَ اـٰـٰمِ كَـٰـٰلذَ نَّمِ 4لَ $ـٰـٰكُلابَ مْظْنوَ ،مَاوْعَلأَاوَ رِوْ$هْ %شَلا مْكُحُأَوَ ،ةٌينَيَ4دَلا
؛ءًاهْتَناوَ ءًادَتَبَا ،ارخَآوَ لاوَأَ $سُانَلا كَلذَ مْلَعَوَ ،Yةٌعَاطَوَ5
2
Lihat: Ibn Haim. Kitab At Tibyan Fii Tafsiri Gharibi al Qur’an.
https://tafsir.app/siraaj-ghareeb/9/36
3
Markaz Ad Dirasah Al Islamiyyah Al Malik Al Fahd. Al Maysir fiil Gharib.
https://tafsir.app/almuyassar-ghareeb/9/36
4 lihat: )ـٰهِ ٢٠٩( ىنَثمَلا نَّبَ رمَعَمِ ةَدَيبَعَ وْبَأَ — ىنَثمَلا نَّبَ رمَعَمَل نَّآرقَلا زْاجَّمِ
5 يبَرعَلا نَّبَا — يبَرعَلا نَّبَلا نَّآرقَلا مَاكُحُأَ
رهْشَلأَا ركِذَ اهْيفِوَ ةٌيَدَدَعَلا ةٌيسَّمَشَلا لا ةٌيبَرعَلا ةٌيللاَهْلا رهْشَلأَا ىلَعَ ةٌقَلَعَمَلا عرشَلا مَاكُحُأَ نَّأَ اهْيفِ
نَّأَ اـٰـٰهْيفِوَ لَـٰـٰتَقَلا يفِ ةٌـٰـٰيَدَلا ظيلَغتِ عرشَ انَهِ نَّمِوَ اهِريغ يفِ هِيلَعَ ةَدَايَزْ اهْيفِ مْلَظْلا مْيظْعَتِوَ مَرحْلا نَّمَل هِـٰـٰبَ لَدَتَـٰـٰسَّيفِ هِـٰـٰئايبَنأَ ىلَعَ كَلذَ لَزنأَوَ هِيلَعَ يهِ امِ ىلَعَ اهْبَتِرِوَ اهِامَسوَ رهْشَلأَا هذهِ عَضوَ هِلَلا ةٌيفُيقَوْتِ تاغلَلا نَّإِ لَاقَ.
Di dalamnya, hukum-hukum syariat melekat pada bulan-bulan sabit Arab, bukan pada bulan-bulan matahari secara numerik, penyebutan bulan-bulan haram dan pembesaran kezaliman pada bulan-bulan tersebut lebih besar daripada bulan-bulan lainnya, oleh karena itu, diat dalam pembunuhan meningkat, dan di dalamnya, Allah menetapkan, memberi nama, dan mengatur bulan-bulan itu sebagaimana adanya, serta mewahyukan hal itu kepada para nabi.6
انَثْا $ةٌنَسَّلا ،ضَرِلأَاوَ تاوْمَسَّلا $هِلَلا قَلَخَ مَوْيَ هِتَئِيهْكِ رِادَتَسا دَقَ نَّامِزلا نَّإِ
،ةٌجَّحْلا وَ$ذَوَ ،ةَدَعَقَلا وَ$ذَ : 8تايلاوْتَ$مِ 8ثٌلاَثْ ،8مَ$ر$حُ 8ةٌعَبَرِأَ اهْنَمِ ،ارهْشَ رشَعَ
نَّابَعَشَوَ ،ىدَامَ$جَ نَّيبَ يْذلا رضَ$مِ ، $بجَرِوَ ،$مَرحْ$مَلاوَ . حَيحْصِ : رِدَصْمَلا | يْرِاخبَلا : ثٌدَحْمَلا | ثٌرِاحْلا نَّبَ عَيفُن ةَركُبَ وْبَأَ : يْوَارلا يْرِاخبَلا : مْقَرلا وَأَ ةٌحْفُصْلا 4662
ثيَدَاحُأَ | ]حَيحْصِ[ : ثٌدَحْمَلا مْكُحُ ةٌصِلاَخَ |
هِبَاشَمِ ثيَدَحُ حرشَ | ةٌهْبَاشَمِ
Satu tahun terdiri dari dua belas bulan, empat di antaranya adalah bulan- bulan suci, tiga di antaranya berurutan: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab, bulan di antara Jamada dan Syaban.
Narator: Abu Bakrah Nufa'ah bin al-Harits | Muhaddits: Bukhari | Sumber:
Sahih Bukhari
Halaman atau nomor : 4662 | Ringkasan Putusan Muhaddits : [Sahih].
﴿هِمَكُحُ يفِ وَأَ ظوْفُحْمَلا حوْلَلا يفِ : هِلَلا بِاتَكِ يفِ﴾ ،7
--
https://tafsir.app/ahkam-ibn-alarabee/9/36
6)ـٰهِ ٩١١( يطَوْيسَّلا نَّيَدَلا لَلاَجَ — يطَوْيسَّلَل لَيلَكِلإا https://tafsir.app/alikleel/9/36
7)ـٰهِ ٩٠٥( يجَّيَلإا — يجَّيَلإل نَّايبَلا عَمِاجَ
https://tafsir.app/iejee/9/36
﴿رشَعَ ينَثْلا 8ةٌفُصِ وْهِوَ هِمَكُ$حُ يفِ وَأَ ،ظوْ$فُحْمَلا حوْلَلا يفِ هِلَلا بِاتَكِ يفِ ارهْشَ رشَعَ انَثْا﴾ ،8
2. Jumlah hari dalam satu bulan adalah 29 atau 30.
ةٌعَسَّتِ ةَرمِ ينَعَيَ .اذكُهِوَ اذكُهِ $رهْشَلا ، $ب$سَّحْن لاوَ $ب$تَكُن لا ،8ةٌي4مِ$أَ 8ةٌمِ$أَ انإِ
نَّيثْلاَثْ ةَرمِوَ ،نَّيَرشَعَوَ
Kami adalah bangsa yang buta huruf, kami tidak menulis atau menghitung, bulannya begini dan begitu, yaitu dua puluh sembilan, dan tiga puluh. (HR Bukhari-Muslim)9
3. Bulan sabit sebagai penanda awal bulan (Al Baqarah (2):189)
اوْ$تِأتِ نَّأبَ %ربَلا سِيلوَ 4جِّحْلاوَ سُانَلَل $تُيقَاوْمِ يهِ لَ$قَ ةٌلَهِلأَا نَّعَ كَنوْ$لأسَّيَ
هِلَلا اوْ$قَتِاوَ اهْبَاوْبَأَ نَّمِ توْ$ي$بَلا اوْ$تِأَوَ ىقَتِا نَّمِ ربَلا نَّكُـٰلوَ اهِرِوْ$هْ$ظُ نَّمِ توْ$ي$بَلا نَّوْ$حْلَفُ$تِ مْ$كُلَعَل
Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (QS Al Baqarah (2):189)
Kata asing (تامَلَكُلا بيَرغ)
- - ةٌـٰـٰـٰلَهِلأَا -: adalah bulan sabit (Yلَلاَهِ $عَـٰـٰـٰمَجَ) adalah bulan di awal kemunculannya.10 Yaitu perubahan kondisinya, bertambah atau berkurang.11 Malam pertama hingga malam ketiga dikatakan sebagai
8)ـٰهِ ٦٨٥( يْوَاضَيبَلا — يْوَاضَيبَلا ريسَّفُتِ
https://tafsir.app/albaydawee/9/36
9) 1913 :مْقَرِ ثيَدَحُ( »بسَّحْن لاوَ بتَكُن لا« :مْلَسوَ هِيلَعَ هِلَلا ىلَصِ يبَنَلا لَوْقَ بِابَ مَوْصْلا بِاتَكِ | يْرِاخبَلا حَيحْصِ
مْقَرِ لَلاَهْلا ةٌيَؤرل نَّاضَمِرِ مَوْصِ بِوْجَوَ بِابَ مَايصْلا يفِ مْلَسَّمِ هِجَرخَأَ
1080
10 - هرِوْ$هْ$ظُ ةٌيَادَبَ يفِ $رمَقَلا وْ$هِوَ ،Yلَلاَهِ $عَمَجَ -
Lihat : Mohammed bin Abdulaziz Alkhudairi; Kitab as-Siraaj Fii Bayani Gharib al-Qur’an.
https://shamela.ws/book/14531/12
11 Yنَّاصْقَن وَأَ Yةَدَايَزبَ اهْلاوْحُأَ ر%يغتِ نَّعَ
bulan sabit, kemudian bulan tersebut dikatakan sebagai bulan hingga akhir bulan.12
- - $تُيقَاوْمِ - : adalah Tanda-tanda waktu ibadah dan muamalah13
- (Mereka menanyakan kepadamu) hai Muhammad, (tentang bulan sabit). 'Ahillah' jamak dari 'hilal'. Pada permulaannya tampak kecil tipis kemudian terus bertambah hingga penuh dengan cahaya. Lalu kembali sebagaimana semula, maka keadaannya tidak seperti matahari yang tetap (katakanlah) kepada mereka, ("Ia adalah tanda-tanda waktu);
mawaaqiit jamak dari miiqaat (bagi manusia) untuk mengetahui waktu bercocok tanam, berdagang, idah wanita, berpuasa, dan berbuka mereka (dan bagi haji) diathafkan atau dihubungkan kepada manusia, artinya untuk diketahui waktunya. Karena seandainya bulan tetap dalam keadaan yang sama, tentulah hal itu tidak dapat diketahui (Dan bukanlah kebaktian, jika kamu memasuki rumah-rumah dari belakangnya) yakni di waktu ihram, dengan membuat lubang di belakang rumah untuk tempat keluar masuk kamu dengan meninggalkan pintu. Hal itu biasa mereka lakukan dulu dan mereka anggap sebagai kebaktian, (tetapi kebaktian itu), maksudnya orang yang berbakti (ialah orang yang bertakwa) kepada Allah dengan tidak melanggar perintah-perintah-Nya, (dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya) baik sewaktu ihram maupun pada waktu-waktu lainnya, (dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beroleh keberuntungan").
" ىتَحُ دَيَزتِ مْ$ثْ ةٌقَيقَدَ وَ$دَبَتِ مْل لَلاَهِ عَمَجَ "ةٌلَهِلأَا نَّعَ" دَمَحْ$مِ ايَ "كَنوْ$لأسَّيَ
"لَ$قَ" سِمَشَلاكِ ةَدَحُاوَ ةٌلاحُ ىلَعَ نَّوْ$كُتِ لاوَ تدَبَ امَكِ دَوْ$عَتِ مْ$ثْ ارِوْ$ن ئلَتَمَتِ
مْهْعَرِزْ تاقَوَأَ اهْبَ نَّوْ$مَلَعَيَ "سُانَلَل" تاقَيمِ عَمَجَ "تُيقَاوْمِ يهِ" مْ$هْل سُانَلا ىلَعَ فُطِ$عَ "جِّحْلاوَ" مْهِرِاطِفِإِوَ مْهْمِايصِوَ مْهْئاسَّن دَدَعَوَ مْهِرجَاتَمِوَ
نَّأبَ ربَلا سِيلوَ" كَلذَ فرعَيَ مْل ةٌلاحُ ىلَعَ ترمَتَسا وْلَفِ هِتَقَوَ اهْبَ مْلَعَيَ يْأَ
$هِنَمِ نَّوْ$لَ$خَدَتِ ابَقَن اهْيفِ اوْ$بَ$قَنَتِ نَّأبَ مَارحُلإا يفِ "اهِرِوْ$هْ$ظُ نَّمِ توْ$ي$بَلا اوْ$تِأتِ
Markaz Ad Dirasah Al Islamiyyah Al Malik Al Fahd. Al Maysir fiil Gharib.
12 لَلاَهْلا نَّإِ :لَيقَ )هزْ( رهْشَلا رخَآ ىلإِ رمَقَلا لَاقَيَ مْثْ ،لَلاَهِ ةٌثلاثلا ىلإِ ةٌلَيل لَوَأَ يفِ لَاقَيَ
Lihat: Ibn Haim. Kitab At Tibyan Fii Tafsiri Gharibi al Qur’an.
https://shamela.ws/book/23598/92
13تلاَمِاعَمَلاوَ ةَدَابَعَلا تاقَوَأَ ىلَعَ 8تامِلاَعَ
يْأَ "ربَلا نَّكُلوَ" ا˜ربَ $هِنوْ$مَ$عَزيَوَ كَلذَ نَّوْ$لَعَفُيَ اوْ$ناكِوَ بِابَلا اوْ$كِ$رتَتِوَ نَّوْ$جَ$رختِوَ
مَارحُلإا يفِ "اهْبَاوْبَأَ نَّمِ توْ$ي$بَلا اوْ$تِأَوَ" هِتَفُلاخ$مِ كِرتَبَ هِلَلا "ىقَتِا نَّمِ" ربَلا اذَ
نَّوَ$زْوْ$فُتِ "نَّوْ$حْلَفُ$تِ مْ$كُلَعَل هِلَلا اوْ$قَتِاوَ"
MUFRADAT
- ،لَلاَهِ هِل :لَاقَيَ لاوَ ،رمَقَلا هِل لَاقَيَ مْثْ ،ةٌيناثلاوَ ةٌلَيل لَوَأَ يفِ رمَقَلا :لَلاَهْلا سُانَلَل تُيقَاوْمِ يهِ لَقَ ةٌلَهِلأَا نَّعَ كَنوْلَئِسَّيَ} :ىلاعَتِ هِلَلا لَاقَ ،ةٌلَهِأَ :هِعَمَجَوَ
/ةَرقَبَلا[ {جِّحْلاوَ
189 يفِ هِبَ هِبَشَوَ .هريغتِوَ هِلَلَهْتِ ةٌلَعَ نَّعَ هوْلأس اوْناكِ دَقَوَ ]
،تايحْلا نَّمِ بِرضوَ ،لَلاَهْلا يمِركِ نَّاتَبَعَشَ هِلوَ هِبَ دَاصْيَ يْذلا نَّانَسَّلا ةٌئِيهْلا :امَهْنَمِ دَحُاوَ لَكُل لَاقَيفِ ،احُرلا فرطَوَ ،يكِرلا لَفُسأَ يفِ لَيلَقَلا ريَدَتَسَّمَلا ءًامَلاوَ
لَلاَهِلإا نَّعَ ربَعَيَ دَقَ مْثْ .هِتَيَؤرِ بلَطَ :لَهْتَساوَ ،يْؤرِ :لَلاَهْلا لَهِأَوَ ،لَلاَهِ
مْثْ ،لَلاَهْلا ةٌيَؤرِ دَنَعَ توْصْلا عَفِرِ :لَلاَهِلإاوَ ،ةٌبَاجَّتَسلااوَ ةٌبَاجَلإا :وْحْن لَلاَهْتَسلاابَ
ريغل هِبَ لَهِأَ امِوَ} :هِلوْقَوَ ،يبَصْلا لَلاَهِإِ هِبَشَ هِبَوَ ،توْصِ لَكُل لَمَعَتَسا /ةَرقَبَلا[ {هِلَلا 173
لَجَلأَ حَبَذيَ نَّاكِ امِ وْهِوَ ،هِلَلا مْسا ريغ هِيلَعَ ركِذَ امِ :يْأَ ]
تُبَكِرِ ةٌلَمَجَّلا هذهِ نَّمِوَ ،هِلَلا لاإِ هِلإِ لا لَوْقَيَ نَّأَ :لَلَهْتَلاوَ لَلاَهِلإا :لَيقَوَ ،مَانَصِلأَا رظْنا .تُحْنَلا ةٌغلَلا يفِ ىمَسَّيَ اذهِوَ( ةٌلَمَسَّبَلاوَ لَمَسَّبَتَلا :مْهْلوْقَكِ ةٌظْفُلَلا هذهِ
ص يبَحُاصْلا 461
رهِزمَلاوَ ، 1/482
هِلَلا مْسَّبَ لَاقَ اذَإِ ةٌلَقَوْحْلاوَ قَلوْحْتَلاوَ ،)
بِاحْسَّلا لَلَهْتِوَ ،جِّحْلابَ لَلاَهِلإا هِنَمِوَ ،هِلَلابَ لاإِ ةَوْقَ لاوَ لَوْحُ لاوَ ،مْيحُرلا نَّمَحُرلا رعَشَ هِنَمِوَ ،جِّسَّنَلا فُيخس :لَلَهْمِ بِوْثْوَ ،لَلاَهْلابَ كَلذَ يفِ هِبَشَيَوَ ،لأَلأتِ :هِقَربَبَ
لَهْلَهْمِ
14.
Bulan sabit: Bulan pada malam pertama dan kedua, maka disebut bulan, bukan bulan sabit dan bentuk jamaknya: Allah berfirman, “Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit, kamu menjawab: ‘Bulan sabit itu adalah waktu bagi manusia dan bagi orang-orang yang beribadah.’
(QS. Al Baqarah: 189). Beliau bersabda, “Hilal itu serupa dengan gigi yang digunakan untuk berburu, memiliki dua cabang seperti bulan sabit, sejenis ular, air yang bulat kecil di bagian bawah sudutnya, dan ujungnya seperti kincir angin.” (QS. Al-Baqarah: 189): Hilal dan orang- orang bulan sabit: Terlihat dan Disambut: Berusaha untuk melihatnya. Kemudian bisa juga diungkapkan dengan nama bulan sabit, seperti: Menjawab dan menjawab, dan Istihlal: Hal ini mirip dengan suara azan anak kecil, dan perkataan: “Apa yang disembelih untuk selain Allah”, yakni apa yang disebut selain nama Allah, yaitu apa yang disembelih untuk berhala, dikatakan:
‘Ihlal dan Tahlil’: “Ucapan, “Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah”, dan dari kalimat ini terbentuklah kalimat yang mereka ucapkan: Al-Tabasmal dan Bismillah (ini disebut dengan patung menurut bahasa, lihat Al-Shahabi hal. 461 dan Al-Mazhar 1/482), dan Al-
14 Al Asfahani, Mufradat fii gharibil qur’an.
Tsaqlal dan Al-Huqlal jika dia mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, dan tidak ada kekuatan selain Allah, maka terjadilah Ihlalul Hajj, dan awan-awan bersinar karena kilat (Ihlalul Hajj):
Ini mirip dengan bulan sabit: (Ihlal al-Hajj), yaitu serupa dengan bulan sabit.
﴿هرِوْ$هْ$ظُ ةٌيَادَبَ يفِ $رمَقَلا وْ$هِوَ ،Yلَلاَهِ $عَمَجَ : ةٌلَهِلأَا﴾ .15
﴿Yنَّاصْقَن وَأَ Yةَدَايَزبَ اهْلاوْحُأَ ر%يغتِ نَّعَ :يْأَ ،Yلَلاَهِ $عَمَجَ : ةٌلَهِأ﴾ رۡ ٱ.
﴿تلاَمِاعَمَلاوَ ةَدَابَعَلا تاقَوَأَ ىلَعَ 8تامِلاَعَ : $تُيقَ﴾ Wوْمِ.16
﴿)هزْ( رهْـٰـٰشَلا رـٰـٰخَآ ىلإِ رـٰـٰمَقَلا لَاـٰـٰقَيَ مْثْ ،لَلاَهِ ةٌـٰـٰثلاثلا ىلإِ ةٌـٰـٰلَيل لَوَأَ يفِ لَاقَيَ .لَلاَهِ عَمَجَ : ةٌلَهِلأَا﴾ هِتَيَؤرِ دَنَعَ توْصْلا عَفِرِ وْهِوَ ،لَلاَهِلإا نَّمِ قَتَشَمِ لَلاَهْلا نَّإِ :لَيقَ.
﴿تُقَوْلا نَّمِ لَاعَفُمِ وْهِوَ ،تاقَيمِ عَمَجَ : $تُيقَاوْمِ﴾ .17
مْكُئاسَّن دَدَعَ ءًاضَقَناوَ مْكُنوْيَدَ لَحُوَ مْكُتِرمَعَوَ مْكُجَّحُ تُيقَاوْمَل كَلذَ18
($تُيقَاوْمِ) : سُانَلا تُقَوْيَ مْلاعَمِ يهِوَ ،اهْلَبَقَ امِ رسَّكُل ءًايَ وَاوْلا تُبَلَقَ تاقَوْمِ هِلَصِأَوَ ،تاقَيمِ عَمَجَ
مْهْشَيَاعَمِ نَّوْئِشَ اهْبَ.19
:ةَرـٰـٰقَبَلا[ }سُاـٰـٰنَلَل $تُيقَاوْـٰـٰمِ يهِ لَ $ـٰـٰقَ{ ىلاـٰـٰعَتِ هِـٰـٰلوْقَ :$ةٌـٰـٰيناثلا $ةٌلأـٰـٰسَّمَلا 189
مْهْمِوْـٰـٰصِ يفِ :ينَعَيَ :]
مْ$هْل Yةَريثكِ عَفِانَمِوَ مْهْتِافِ%رصْتِ يفِ مْهْلاجَآوَ مْهِرِاطِفِإِوَ.20
نَّمِ نَّيتَلَيلَل لالاَهِ ىمَسَّ$يَ :لَاقَ نَّمِ مْهْنَمَفِ ،لالاَهِ ىمَسَّ$يَ يْذلا تُقَوْلا يفِ ةٌغ%لَلا $لَهِأَ فُلَتَخَا دَقَوَ
ىتَحُ لالاَهِ ىمَسَّ$يَ :%يعَمَصِلأَا لَاقَوَ ،ارمَقَ ىمَسَّ$يَ مْ$ثْ Yلَايل ثٌلاَثل ىمَسَّ$يَ :لَاقَ نَّمِ مْهْنَمِوَ ،رهْشَلا دَاوْس $ه$ؤوْض رهْبَ$يَ ىتَحُ لالاَهِ ىمَسَّ$يَ :$لَوْ$قَيَ نَّمِ مْهْنَمِوَ ،Yةٌقَيقَدَ Yةٌطِ$خبَ ريَدَتَسَّيَ نَّأَ $ه$ريجَّحْتِوَ ،ر$جَّحْيَ
ارمَقَ ي4مَ$س $ه$ؤوْض بلَغ اذَإِفِ ،لَيلَلا. :لَيقَوَ ،نَّيتَلَيل نَّبَلا لالاَهِ $هِنوْ%مَسَّ$يَ $رثكِلأَا :$جَاجَزلا لَاقَوَ ،ةٌعَبَاسَّلا ةٌلَيلَلا يفِ لاإِ $نَّوْ$كُيَ لا اذهِوَ :اوْ$لاقَ
هِيلإِ $جَاتَحْيَ امَل $ريَدَاقَمِ اهْنإِ :مْهْبَاجَأفِ ،اهْناصْقَ$نوَ ةٌلَهِلأَا ةَدَايَزْ يفِ ةٌمَكُحْلا هِجَوَ نَّعَ عَقَوَ مْهْلاؤ$س نَّإِ
عَفِانَمِ هذهِ تُناكُفِ ،رِوْ$مِ$لأَا نَّمِ كَلذَ ريغوَ نَّوْ$يَ%دَلا 4لَحْمِوَ مْهْئاسَّن دَدَعَوَ مْهْ4جَّحُوَ مْهْمِوْصِ يفِ $سُانَلا هِلَلا $ريغ حَلاصْمَلاوَ عَفِانَمَلا نَّمِ هِيصْحْ$يَ لا امِوَ نَّينَ4سَّلاوَ رِوْ$هْ %شَلا اوْ$فِرعَ اهْبَوَ مْهْعَيمَجَّل ةٌمِاعَ
ىلاعَتِ.21 Para ahli bahasa berbeda pendapat tentang kapan bulan sabit disebut sabit, sebagian dari mereka mengatakan, “Disebut sabit selama dua malam
15 يْريضَخلا زيَزعَلا دَبَعَ نَّبَ دَمَحْمِ — يْريضَخلَل نَّآرقَلا بيَرغ https://tafsir.app/siraaj-ghareeb/2/189
16 دَهْفِ كَلَمَلا عَمَجَّمَبَ ةٌينآرقَلا تاسارِدَلا زكِرمِ — بيَرغلا يفِ رسَّيمَلا https://tafsir.app/almuyassar-ghareeb/2/189
17)ـٰهِ ٨١٥( مْئاهْلا نَّبَا — مْئاهْلا نَّبَلا نَّآرقَلا بيَرغ https://tafsir.app/altibyan-ghreeb/2/189
18)ـٰهِ ٢٠٧( ءًارفُلا ايَركِزْ وْبَأَ — ءًارفُلَل نَّآرقَلا يناعَمِ
https://tafsir.app/farraa/2/189
19)ـٰهِ ١٤٠٣( شيَوَرِدَ نَّيَدَلا ييحْمِ — شيَوَرِدَلَل نَّآرقَلا بِارعَإِ
https://tafsir.app/iraab-aldarweesh/2/189
20)ـٰهِ ٥٤٣( يبَرعَلا نَّبَا — يبَرعَلا نَّبَلا نَّآرقَلا مَاكُحُأَ
https://tafsir.app/ahkam-ibn-alarabee/2/189
21)ـٰهِ ٣٧٠( صاصْجَّلا — صاصْجَّلَل نَّآرقَلا مَاكُحُأَ
https://tafsir.app/aljasas/2/189
dalam satu bulan, dan sebagian yang lain mengatakan, ”Disebut sabit selama tiga malam, kemudian disebut bulan. Sebagian mereka berkata,
“Disebut bulan sabit hingga cahayanya menyilaukan kegelapan malam, dan jika cahayanya mengalahkan kegelapan malam, maka disebut bulan.”
Mereka berkata, “Disebut bulan sabit hingga cahayanya menyilaukan kegelapan malam.
Mereka berkata, “Hal ini hanya terjadi pada malam ketujuh: Dikatakan bahwa mereka bertanya kepada beliau tentang hikmah terbit dan terbenamnya bulan sabit, lalu beliau menjawabnya: “Bulan sabit itu adalah ukuran bagi manusia dalam puasa, haji, jumlah wanita, tempat utang, dan perkara-perkara lainnya. Dengannya mereka mengetahui bulan dan tahun, dan apa yang tidak terhitung dari sisi manfaat dan kemaslahatan selain dari Allah -Ta'ālā-.
Yنَّاـٰـٰنَعَ :$وْـٰـٰحْن ،فُعَـٰـٰضَمَلا »Yلَاـٰـٰعَفِ« يفِ 8سِيقَمِ وْـٰـٰهِوَ ،8عَـٰـٰمَجَوَ 8دَرـٰـٰفُمِ اـٰـٰضَيَأَ وْـٰـٰهِوَ ،8لَلاَهِ اهِ$دَحُاوَ :$ةٌلَهِلأَا ةٌـٰـٰلَيلَلا يفِ ¥يْرمَقَ Yرهْشَ لَكِ هِجَوَرخَ لَوَأَ يفِ $رمَقَلا وْهِوَ ،Yةَدَحُاوَ Yتاذَوَ ى˜مَسَّمَل 8عَمَجَ $ةٌلَهِلأَاوَ ،Yةٌنَعَأَوَ
ةٌعَبَاسَّلا ةٌلَيلَلا ىتَحُ لالاَهِ هِي4مَسَّيَ نَّمِ مْهْنَمِوَ ،ةٌيناثلاوَ ىلوَ$لأَا.
قَيقَرلا طِيخلاكِ هِل ريَدَتَسَّيَوَ ر4جَّحْيَ ىتَحُ 8لَلاَهِ وْهِ« :%يعَمَصِلأَا لَاقَوَ».
Yعَفِارِ %لَكِوَ ،هِنَعَ ارِابَخَإِ مْ$هْتِاوْصِأَ اوْ$عَفِرِ ،$هوَأَرِ اذَإِ سُانَلا نَّلأَ ،رهْشَلا لَوَأَ يفِ لَلاَهْلا $ةٌيمَسَّتِ $بلاغلاوَ
:ةَدَئامَلا[ هِبَ هِلَلا ريغل لَهِ$أَ امِوَ :ىلاعَتِ لَاقَ اذلوَ ،§لَهْ$مِ هِتِوْصْل﴾ ﴿ هِـٰـٰلَلا $ريـٰـٰغ رـٰـٰكِ$ذَوَ حَبَ$ذَ اـٰـٰمِ :ينَعَيَ ،]٣
هِيلَعَ.
نَّإِوَ ،هِـٰـٰجَوَرخَ دَـٰـٰنَعَ لَلاَهْلا هِتَهْبَاـٰـٰشَمَل ،اهِدَعَبَ امِوَ ،نَّيَرشَعَوَ ¥تُس ةٌلَيل رمَقَلا ىلَعَ $لَلاَهْلا $قَلَطِ$يَ دَقَوَ
هِعَوْلَطَ دَنَعَ هِتَيَؤرل %لَهْ$تِ امَنإِوَ ،هِجَوَرخَ دَنَعَ هِتَيَؤرل %لَهْ$تِ لا $بِرعَلا تُناكِ.
اذَإِ ،هرـٰـٰخَآ نَّمِ Yلَاـٰـٰيل $ثٌلاَثْ :رهْـٰـٰشَلا نَّمِ )اهْ4مَـٰـٰضوَ مْيمَلا رسَّكُبَ( $قُاحْ$مَلاوَ ،رهْشَلا لَوَأَ $نَّوْكُيَ $لَلاَهْلاوَ
لَاقَ ،ىر$يَ دَكُيَ مْلَفِ $لَلاَهْلا قَحْمِا:
Yةٌلَيلَبَ قُاحْ$مَلا لَبَقَ اهْبَ ينوْتِأَ
$رهْشَلا كَلذَ $هِ%لَ$كِ اقَاحْ$مِ نَّاكُفِ
رهْشَلا رخَآ يفِ $لَلاَهْلا %رسَّتَسَّيَ نَّيحُ :)رسَّكُلاوَ حَتَفُلابَ( $رِار4سَّلاوَ. لَلاَهْلا نَّعَ سُانَلا لَاؤس $ببَس:
$عَ $ـٰـٰلَطِتِ $سِمَـٰـٰشَلافِ ،سِمَـٰـٰشَلا نَّعَ اهْفِلاَتَخَلا ،اناصْقَنوَ ةَدَايَزْوَ ،ابَايغوَ اعَوْلَطَ $ةٌلَهِلأَا :سُانَلا $ر4يحْيَ امَمِوَ
ريَدَتَـٰسَّتِ ىتَـٰحُ $رـٰبَكُتِ مْثْ ،ةٌـٰقَيقَدَ وَ$دَـٰبَتَفِ ،$ةٌـٰلَهِلأَا اـٰمِأَوَ ،Yةَدَايَزْ لاوَ Yنَّاصْقَن لاَبَ Yةَدَحُاوَ Yةٌفُصِ ىلَعَ $بيغتِوَ
$رِوَدَـٰـٰتِ Yنَّمِزْ نَّمِ اهْطَابَـٰـٰضَنلا دَ $ـٰـٰبَ لا سُاـٰـٰنَلا لَامَعَأَ نَّأَ ،كَلذَ نَّمِ ةٌمَكُحْلا سُانَلَلوَ هِ4يبَنَل $هِلَلا نَّيبَفِ ،ارِدَبَ
يفِ سُاـٰـٰنَلا دَـٰـٰيعَاوْمِ طِبَـٰـٰضَفِ ،تادَاـٰـٰعَلا وَأَ ،تلاَمِاـٰـٰعَ$مَلا وَأَ ،تادَابَعَلا رِوْمِأَ يفِ كَلذَ نَّاكِ 8ءًاوْس ،هِيلَعَ
،رِوَذـٰـٰنَلاوَ ءًلاَيَلإاوَ ،لَـٰـٰمَحْلاوَ ةَدَـٰـٰعَلاوَ ،قُلاَطِلاوَ حاكُنَلاوَ ،بِرشَمَلاوَ لَكِأمَلاوَ ،ءًارشَلاوَ عَيبَلاوَ ،لَمَعَلا كَلذَ ريغوَ،
Salah satunya adalah bulan sabit, ada yang berbentuk tunggal dan ada yang berbentuk jamak, yang diukur dengan fa'al yang dilemahkan, seperti:
Anan dan Ananah, dan ada yang berbentuk jamak dengan satu nama dan satu subjek, yaitu bulan yang keluar pertama kali pada setiap bulan hijriyah pada malam pertama dan kedua, dan ada yang menyebutnya sebagai bulan sabit sampai malam ketujuh.
Al-Asma'i berkata, “Ia adalah bulan sabit hingga berubah menjadi benang tipis.”
Bulan sabit sering dinamakan bulan sabit di awal bulan, karena ketika manusia melihatnya, mereka mengeraskan suaranya untuk mengabarkannya, dan setiap orang yang mengeraskan suaranya adalah bulan sabit, maka Allah -Ta'ālā- berfirman, “Dan apa saja yang dipersembahkan untuk selain Allah” (al-Mā`ād: 3), artinya apa saja yang disembelih dan disebut-sebut: Apa yang disembelih dan disebut-sebut selain Allah di atasnya.
Bulan sabit dinamakan bulan sabit pada malam ke-26 dan seterusnya, karena ia menyerupai bulan sabit ketika keluar, meskipun orang Arab tidak bersiap-siap untuk melihatnya ketika keluar, akan tetapi mereka bersiap-siap untuk melihatnya ketika terbit.
Bulan sabit berada di awal bulan, dan muhaq (dengan memecah dan menyatukan mega) berada di akhir bulan: Tiga malam dari akhir bulan, jika bulan sabit terhapus dan tidak dapat dilihat lagi, katanya:
Mereka mendatangi saya pada malam sebelumnya.
Demikianlah sepanjang bulan itu
Al-Sirar (terbuka dan tertutup): Ketika bulan sabit tersembunyi di akhir bulan.
Alasan mengapa orang bertanya tentang bulan sabit:
Itu membingungkan orang: Matahari terbit dan terbenam dengan cara yang sama, tidak berkurang dan tidak bertambah, sedangkan bulan sabit muncul sedikit demi sedikit, kemudian membesar hingga berubah menjadi bulan purnama, maka Allah menunjukkan kepada Nabi-Nya dan umatnya hikmah dari hal ini, bahwa perbuatan manusia harus disiplin. Baik dalam hal ibadah, transaksi, maupun adat istiadat, harus diatur dengan waktu yang menjadi putarannya, sehingga mengatur jadwal manusia dalam
bekerja, jual beli, makan dan minum, nikah dan talak, iddah dan hamil, i'la dan nazar, dan lain sebagainya.
سُانَلَل $تُيقَاوْمِ :ىلاعَتِ لَاقَ كَلذلوَ﴿ ﴾. ةٌلَهِلأَا فلاَتَخَا نَّمِ $ةٌمَكُحْلا:
عَضاوْمِ يفِ نَّآرقَلا يفِ ىنَعَمَلا اذهِوَ
Itulah sebabnya mengapa Yang Mahakuasa berkata: 'Inilah waktu-waktu bagi manusia'.
Hikmah dari kalender yang berbeda:
Makna ini ditemukan dalam Al-Qur'an di beberapa tempat22
جِّحْلابَ مْتِرحُلإا زْاوْجَ ىلَعَ ةٌفُينَحْلا هِبَ لَدَتَساوَ ،يْدَدَعَ لا يللاَهِ وْهْفِ عرشَلا هربَتَعَا رهْشَ لَكِ نَّأَ هِيفِ
لَلاَهْلا ىلإِ جِّتَحْيَ مْل اوْلاـٰـٰقَ اـٰـٰمَكِ نَّاـٰـٰكِ وْـٰـٰل هِنلأَ مْهْل لا مْهْيلَعَ لَيلدَ ةٌقَيقَحْلا يفِ ةٌيَلآاوَ ،ةٌنَسَّلا لَكِ يفِ
جَرـٰـٰخَأَوَ ،اـٰـٰهِريغ نَّعَ اـٰـٰهِزيمَيل هِـٰـٰيلإِ جِّيتَحُاـٰـٰفِ ةٌـٰـٰمِوْلَعَمِ رهْـٰـٰشَأبَ اصِاخَ هِنوْكُل هِيلإِ جَاتَحُا امَنإِوَ ،كَلذَ يفِ
سُاـٰـٰنَلَل تُيقَاوْـٰـٰمِ ةٌـٰـٰلَهِلأَا هِـٰـٰلَلا لَـٰـٰعَجَ" : هِلَلا لَوْسرِ لَاقَ :لَاقَ رمَعَ نَّبَا ثيَدَحُ نَّمِ هريغوَ مْكُتَحْلاﷺ امِوْيَ نَّيثْلاَثْ اوَدَعَفِ نَّمَيلَعَ مْغ نَّإِفِ هِتَيَؤرل اوَرطِفِأَوَ هِتَيَؤرل اوْمِوْصْفِ".
Ayat ini sebenarnya merupakan dalil bagi mereka dan bukan bagi kita, karena jika memang benar seperti yang mereka katakan, niscaya bulan sabit tidak diperlukan untuk itu, akan tetapi diperlukan karena dikhususkan untuk bulan-bulan tertentu, sehingga diperlukan untuk membedakannya dengan bulan-bulan yang lain, dan Al-Hakkama serta yang lainnya meriwayatkan dari hadits Ibnu Umar, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah menjadikan hilal sebagai penunjuk waktu bagi manusia, maka berpuasalah untuk melihatnya dan berbukalah untuk melihatnya, dan jika mendung, maka hitunglah tiga puluh hari.”23
4جِّحْلاوَ سُانَلَل $تُيقَاوْمِ يهِ لَ$قَ ةٌلَهِلأَا نَّعَ كَنوْ$لأسَّيَ :ىلاعَتِ هِلوْقَ لَيَوَأتِ يفِ لَوْقَلا﴿ ﴾
لَزنأـٰـٰفِ ،اـٰـٰهْلاوْحُأَ فلاَتَخَاوَ اهْناـٰـٰصْقَنوَ ةٌـٰـٰلَهِلأَا ةَدَايَزْ نَّعَ لَئِ$س هِلَلا لَوْسرِ نَّأَ ركِذَ :رفُعَجَ وْبَأَ لَاقَﷺ هِنَعَ اوْلأس امَيفِ مْ$هْل ابَاوْجَ ،ةٌيَلآا هذهِ هركِذَ ىلاعَتِ هِلَلا.
كَلذبَ رِابَخَلأَا ركِذَ:
Tafsir ayat: “Mereka bertanya kepadamu tentang hari raya, kamu menjawab: ‘Hari raya itu adalah hari raya manusia dan haji’.
22 يفُيَرطِلا زيَزعَلا دَبَعَ — يفُيَرطِلَل نَّآرقَلا مَاكُحُأَ
https://tafsir.app/ahkam-altarayfi/2/189
23)ـٰهِ ٩١١( يطَوْيسَّلا نَّيَدَلا لَلاَجَ — يطَوْيسَّلَل لَيلَكِلإا https://tafsir.app/alikleel/2/189
Abu Ja'far berkata: Diriwayatkan bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- ditanya tentang terbit dan terbenamnya hilal serta kondisi- kondisinya yang berbeda-beda, maka Allah menurunkan ayat ini sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut.
Beliau menyebutkan berita tentang hal itu:
- لَ$قَ ةٌلَهِلأَا نَّعَ كَنوْ$لأسَّيَ":هِلوْقَ هدَاتَقَ نَّعَ ،دَيعَس انَثْدَحُ ،لَاقَ دَيَزيَ انَثْدَحُ ،لَاقَ ذَاعَمِ نَّبَ رشَبَ انَثْدَحُ
هِـٰـٰلَلا لَزنأـٰـٰفِ ؟ةٌلَهِلأَا هذهِ تُلَعَ$جَ مْل :كَلذَ نَّعَ هِلَلا يبَن اوْلأس :ةَدَاتَقَ لَاقَ ،"سُانَلَل تُيقَاوْمِ يهِﷺ مْهْكُـٰـٰسانَمَلوَ ،مْهِرِاـٰـٰطِفِلإوَ نَّيمَلَـٰـٰسَّمَلا مَوْـٰـٰصْل اـٰـٰهْلَعَجَّفِ ،"سُاـٰـٰنَلَل $تُيقَاوْـٰـٰمِ يهِ":نَّوْعَمَـٰـٰسَّتِ اـٰـٰمِ اـٰـٰهْيفِ
هِقَلَخَ حَلَصْ$يَ امَبَ مْلَعَأَ هِلَلاوَ ،ءًايشَأَ يفِ مْهْنَيَدَ لَحْمِوَ مْهْئاسَّن ةَدَعَلوَ ،مْهْجَّحُوَ.
- Bishr bin Mu'adz berkata, “Mereka bertanya kepadamu tentang hari raya, mereka mengatakan bahwa itu adalah jadwal bagi manusia.” Qatada berkata: Mereka bertanya kepada Nabi saw. tentang hal ini: Allah -Ta'ālā- mewahyukan apa yang telah kalian dengar, “Hari-hari raya itu adalah waktu-waktu bagi manusia.” Dia menjadikannya sebagai waktu-waktu bagi kaum muslimin untuk berpuasa dan berbuka, untuk manasik dan haji, untuk haidh dan nifas, serta untuk beberapa hal lainnya, dan Allah lebih mengetahui apa yang terbaik bagi makhluk-Nya.
٣٠٦٨ :لَاـٰـٰقَ ،عَـٰـٰيبَرلا نَّعَ ،هِـٰـٰيبَأَ نَّعَ ،رفُعَجَ يبَأَ نَّبَا انَثْدَحُ ،لَاقَ قُاحْسإِ انَثْدَحُ ،لَاقَ ىنَثمَلا ينَثْدَحُ - يهِ لَـٰـٰقَ ةٌـٰـٰلَهِلأَا نَّعَ كَنوْلأـٰـٰسَّيَ":ىلاـٰـٰعَتِ هِـٰـٰلَلا لَزنأفِ ؟ةٌلَهِلأَا تُقَلَ$خَ مْل : يبَنَلَل اوْلاقَ مْهْنأَ انَل ركِذَﷺ مْهْكُـٰـٰسانَمِوَ مْهْجَّحْلوَ مْهِرِاـٰـٰطِفِإِوَ نَّيمَلَـٰـٰسَّمَلا مَوْـٰـٰصْل تُيقَاوْـٰـٰمِ هِـٰـٰلَلا اـٰـٰهْلَعَجَ "جِّحْلاوَ سُاـٰـٰنَلَل $تُيقَاوْمِ
(مْهْنوْيَدَ لَحُوَ مْهْئاسَّن ةَدَعَوَ
١
) .
3068 - Telah menceritakan kepada saya Al-Muthanna, telah menceritakan kepada saya Ishaq, ia berkata, “Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Ja'far, dari ayahnya, dari Ar-Rabi'ah, ia berkata: Diriwayatkan kepada kami bahwa mereka bertanya kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-: “Mereka bertanya kepadamu tentang hari raya, katakanlah, “Hari raya itu adalah waktu-waktu bagi manusia dan haji.” Allah menjadikan hari raya itu sebagai waktu-waktu bagi kaum muslimin untuk berpuasa dan berbuka, untuk haji, untuk manasik, untuk jumlah wanita, dan untuk melunasi utang mereka.” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).
:-كَـٰـٰلذَ يفِ هِـٰـٰلوْقَ $هِـٰـٰنَعَ اـٰـٰنركِذَ نَّمَعَ اـٰـٰنركِذَ اـٰـٰمِ ىلَعَ $رـٰـٰمِلأَا نَّاـٰـٰكِ اذَإِ - ةٌـٰـٰيَلآا لَـٰـٰيَوَأتَفِ :رـٰـٰفُعَجَ وْبَأَ لَاقَ
نَّاـٰـٰصْقَ$نوَ ةَدَاـٰـٰيَزبَ اهْلاوْحُأَ ريغتِوَ ،اهْئاوْتَساوَ اهْمِامَتِوَ اهِرِارسوَ اهْقَاحْمِوَ ةٌلَهِلأَا نَّعَ دَمَحْمِ ايَ كَنوْلأسَّيَ
لَاـٰحُ ىلَعَ ادَـٰبَأَ ةٌـٰمَئادَ يهِ يتَـٰلا سِمَـٰشَلا نَّيبَوَ هِـٰنَيبَ فُلاـٰخَ يْذلا ىنَعَمَلا امِوَ ،رِارسَّتَساوَ قُاحْمِوَ
يتَـٰـٰلا = ةٌـٰـٰلَهِلأَا هرييـٰـٰصْتَل مْكُ%بَرِ كَلذَ نَّيبَ فُلاخَ :دَمَحْمِ ايَ لَقَفِ - ؟نَّاصْقَن لاوَ ةَدَايَزبَ ريغتَتِ لا ةَدَحُاوَ
مْكِريـٰـٰغلوَ مْكُل تُيقَاوْـٰـٰمِ = هِـٰـٰنَيبَوَ اـٰـٰهْنَيبَ فُلاخَ امَيفِ اهِريغ نَّيبَوَ اهْنَيبَ امِ ةٌفُلاخمِوَ ،اهِرمِأَ نَّعَ مْتَلأس تاقَوَأَ ،اهِايَإِ مْكُللاَهِإِوَ اهِرِارسَّتَساوَ اهْقَاحْمِوَ اهْناصْقَنوَ اهْتِدَايَزبَ نَّوْبَقَرتِ ،مْهْشَيَاعَمِ يفِ مَدَآ ينَبَ نَّمِ
مْكُمِوْـٰـٰصِ تُقَوَوَ ،مْكُئاـٰـٰسَّن ةَدَـٰـٰعَ مَ%رـٰـٰصْتِوَ ،هوْمَتِرجَأتَـٰـٰسا نَّمِ ةَرِاـٰـٰجَإِ ةَدَـٰـٰمِ ءًاـٰـٰضَقَناوَ ،مْكُنوْـٰـٰيَدَ لَـٰـٰحُ
سُانَلَل تُيقَاوْمِ اهْلَعَجَّفِ ،مْكِرِاطِفِإِوَ.
Abu Ja'far berkata: Tafsir ayat ini, jika masalahnya seperti yang kami riwayatkan dari orang-orang yang kami riwayatkan, adalah sebagai berikut: Mereka bertanya kepadamu, wahai Muhammad, tentang bulan sabit, penghapusannya, kerahasiaannya, kesempurnaannya, kerataannya, perubahan kondisinya, bertambah dan berkurangnya, penghapusan dan kerahasiaannya, dan apa makna perbedaannya dengan matahari yang kekal abadi dalam satu kondisi, tidak bertambah dan tidak berkurang, Katakanlah, wahai Muhammad: Tuhanmu tidak setuju dengan hal ini dengan menjadikan bulan sabit yang kamu tanyakan, dan perbedaannya dengan yang lain dalam hal yang Dia tidak setujui antara keduanya, sebagai penanggalan bagimu dan manusia lainnya dalam kehidupan mereka, sehingga dengan bertambahnya, berkurangnya, terhapusnya, terbelahnya, dan berpindahnya, kamu dapat mengetahui kapan utangmu akan dilunasi, berakhirnya masa penyewaan, berakhirnya masa iddah, serta waktu puasa dan berbuka, menjadikannya sebagai penanggalan bagi manusia.24
4. Peredaran bulan dan matahari memiliki kala waktu tertentu yang dapat dihitung (QS Ar Rahman (55) :5 POKOK)
Yنَّابَسَّ$حْبَ $رمَقَلاوَ $سِمَشَلا
Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. (QS Ar Rahman (55) :5)
" نَّايَرجَّيَ " Yنَّابَسَّ$حْبَ رمَقَلاوَ سِمَشَلا
24)ـٰهِ ٣١٠( يْربَطِلا ريَرجَ نَّبَا — يْربَطِلا ريسَّفُتِ
https://tafsir.app/tabari/2/189
(Matahari dan bulan menurut perhitungan) maksudnya, keduanya beredar menurut perhitungan.
5. Pembuatan hitungan berurutan dan tidak tumpang tindih. (QS Yaasin (36):40).
Yكَلَفِ يفِ §لَ$كِوَ رِاهْنَلا $قَبَاس $لَيلَلا لاوَ رمَقَلا كِرِدَ$تِ نَّأَ اهْل يغبَنَيَ $سِمَشَلا لا نَّوْ$حْبَسَّيَ
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
(QS Yaasin (36):40).
" يفِ $هِعَمِ عَمَتَجَّتَفِ "رمَقَلا كِرِدَ$تِ نَّأَ اهْل" حَصْيَوَ لَ$هْسَّيَ "يغبَنَيَ سِمَشَلا لا
نَّعَ ضَوْعَ هِنَيَوْنَتِ "لَ$كِوَ" هِئاضَقَنا لَبَقَ يتِأيَ لاَفِ "رِاهْنَلا قَبَاس لَيلَلا لاوَ" لَيلَلا
"نَّوْ$حْبَسَّيَ" ريَدَتَسَّ$مِ "كَلَفِ يفِ" مَوْ$جَّ%نَلاوَ رمَقَلاوَ سِمَشَلا نَّمِ هِيلإِ فاضَ$مَلا ءًلاَقَ$عَلا ةٌلزنَمِ اوْ$لزن نَّوَ$ريسَّيَ
(Tidaklah mungkin bagi matahari) tidak akan terjadi (mendapatkan bulan) yaitu matahari dan bulan bersatu di malam hari (dan malam pun tidak dapat mendahului siang) malam hari tidak akan datang sebelum habis waktu siang hari. (Dan masing-masing) matahari, bulan dan bintang-bintang. Tanwin lafal Kullun ini merupakan pergantian dari Mudhaf Ilaih (pada garis edarnya) yang membundar (beredar) pada garis edarnya masing-masing. Di dalam ungkapan ini benda-benda langit diserupakan sebagai makhluk yang berakal, karenanya mereka diungkapkan dengan lafal Yasbahuuna.
6. Tidak boleh ada interkalasi (QS At Taubah (9):37 SDUDAH DI TARJIM ATAS)
$هِنوْ$مِ4رحْ$يَوَ امِاعَ $هِنوْ4لَحْ$يَ اوَ$رفُكِ نَّيَذلا هِبَ %لَضَ$يَ رفُ$كُلا يفِ 8ةَدَايَزْ $ءًيسَّنَلا امَنإِ
مْهْلامَعَأَ $ءًوْ$س مْ$هْل نَّ4يَ$زْ $هِلَلا مَرحُ امِ اوْ%لَحْ$يفِ $هِلَلا مَرحُ امِ ةَدَعَ اوَ$ؤطَاوْ$ي4ل امِاعَ
نَّيَرفِاكُلا مَوْقَلا يْدَهْيَ لا $هِلَلاوَ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram . Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
" $هِلَعَفُتِ ةٌيلَهِاجَّلا تُناكِ امَكِ رخَآ ىلإِ رهْشَ ةٌمِر$حْل ريخَأتَلا يْأَ "ءًيسَّنَلا امَنإِ
"رفُ$كُلا يفِ ةَدَايَزْ" رفُصِ ىلإِ لَاتَقَلا يفِ مْ$هِوَ لَهِ اذَإِ مَرحْ$مَلا ةٌمِر$حُ ريخَأتِ نَّمِ
"$هِنوْ%لَحْ$يَ اوَ$رفُكِ نَّيَذلا هِبَ" اهْحْتَفِوَ ءًايلا 4مْضَبَ "لَضَ$يَ" هِيفِ هِلَلا مْكُ$حْبَ مْهِرفُ$كُل مْيَرحْتِوَ رهْشَ لَيلَحْتَبَ اوْ$قَفِاوْ$يَ "اوْ$ئِطَاوْ$يل امِاعَ $هِنوْ$مِ4رحْ$يَوَ امِاعَ" ءًيسَّنَلا يْأَ
ةٌعَبَرِأَ مْيَرحْتِ ىلَعَ اوَ$دَيَزيَ لاَفِ ر$هْشَلأَا نَّمِ "هِلَلا مَرحُ امِ" دَدَعَ "ةَدَعَ" هِلدَبَ رخَآ ءًوْ$س مْ$هْل نَّ4يَ$زْ هِلَلا مَرحُ امِ اوْ%لَحْ$يفِ" اهْنايعَأَ ىلإِ اوَ$ر$ظْنَيَ لاوَ اوْ$صْ$قَنَيَ لاوَ
انَسَّحُ $هوْ%نَظْفِ "مْهْلامَعَأَ
7. Peredaran bulan adalah sinodis ketika bulan ijtimak ( QS Yaasin (36):39 LIHAT ATAS) 8. 31:29;
سِمَشَلا رخسوَ لَيلَلا يفِ رِاهْنَلا $جِّلوْ$يَوَ رِاهْنَلا يفِ لَيلَلا $جِّلوْ$يَ هِلَلا نَّأَ رتِ مْلأَ
8ريبَخَ نَّوْ$لَمَعَتِ امَبَ هِلَلا نَّأَوَ ى˜مَسَّ%مِ Yلَجَأَ ىلإِ يْرجَّيَ §لَ$كِ رمَقَلاوَ
Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Luqman 31:29
" جِّلوْ$يَوَ رِاهْنَلا يفِ لَيلَلا" لَخَدَ$يَ "جِّلوْ$يَ هِلَلا نَّأَ" بطَاخ$مِ ايَ مْلَعَتِ "رتِ مْلأَ
رخسوَ" رخَلآا نَّمِ صَقَن امَبَ امَ$هْنَمِ لَ$كِ دَيَزيفِ "لَيلَلا يفِ" $هِلَخَدَ$يَ "رِاهْنَلا مَوْيَ وْ$هِ "ىمَسَّ$مِ لَجَأَ ىلإِ" هِكُلَ$فِ يفِ "يْرجَّيَ" امَ$هْنَمِ "لَ$كِ رمَقَلاوَ سِمَشَلا ةٌمِايقَلا
(Tidakkah kamu memperhatikan) artinya melihat, hai orang yang diajak bicara (bahwa sesungguhnya Allah memasukkan) mempergantikan (malam ke dalam siang dan memasukkan siang) mempergantikannya (ke dalam malam) maka Dia menambahkan pada masing-masing apa yang dikurangi dari yang lainnya (dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing) dari matahari dan bulan itu (berjalan) beredar pada garis edarnya (sampai kepada waktu yang ditentukan) yaitu hari kiamat (dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan).
10:5 (Manzilah);
نَّينَ4سَّلا دَدَعَ اوْ$مَلَعَتَل لَزْانَمِ $هرِدَقَوَ ارِوْ$ن رمَقَلاوَ ءًايض سِمَشَلا لَعَجَ يْذلا وْ$هِ
نَّوْ$مَلَعَيَ Yمَوْقَل تايَلآا $لَ4صْفُ$يَ 4قَحْلابَ لاإِ كَلذَ $هِلَلا قَلَخَ امِ بِاسَّحْلاوَ
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).
Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak . Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.
" نَّمِ "$هرِدَقَوَ ارِوْ$ن رمَقَلاوَ" رِوْ$ن يْأَ ءًايض تاذَ "ءًايض سِمَشَلا لَعَجَ يْذلا وْ$هِ
لَ$كِ نَّمِ ةٌلَيل نَّيَرشَعَوَ نَّامَثْ يفِ لازنَمِ نَّيَرشَعَوَ ةٌينامَثْ "لَزْانَمِ" $هريس $ثيحُ
ةٌعَسَّتِ نَّاكِ نَّإِ ةٌلَيل وَأَ امِوْيَ نَّيثْلاَثْ رهْشَلا نَّاكِ نَّإِ نَّيتَلَيل رتَتَسَّيَوَ رهْشَ
"كَلذَ هِلَلا قَلَخَ امِ بِاسَّحْلاوَ نَّينَ4سَّلا دَدَعَ" كَلذبَ "اوْ$مَلَعَتَل" امِوْيَ نَّيَرشَعَوَ
نَّ4يبَ$يَ نَّوْ%نَلاوَ ءًايلابَ "لَ4صْفُ$يَ" كَلذَ نَّعَ ىلاعَتِ اثبَعَ لا "4قَحْلابَ لاإِ" رِوْ$كِذمَلا
نَّوَ$ربَدَتَيَ "نَّوْ$مَلَعَيَ Yمَوْقَل تايَلآا"
(Tidakkah kamu memperhatikan) artinya melihat, hai orang yang diajak bicara (bahwa sesungguhnya Allah memasukkan) mempergantikan (malam ke dalam siang dan memasukkan siang) mempergantikannya (ke dalam malam) maka Dia menambahkan pada masing-masing apa yang dikurangi dari yang lainnya (dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing) dari matahari dan bulan itu (berjalan) beredar pada garis edarnya (sampai kepada waktu yang ditentukan) yaitu hari kiamat (dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan).
6:96;
زيَزعَلا $ريَدَقَتِ كَلذَ انابَسَّ$حُ رمَقَلاوَ سِمَشَلاوَ انَكُس لَيلَلا لَعَجَوَ حابَصِلإا $قَلافِ
مْيلَعَلا
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
" وَ$دَبَيَ امِ لَوَأَ وْ$هِوَ حَبَ%صْلا دَوْ$مَعَ قُاشَ يْأَ حَبَ%صْلا ىنَعَمَبَ رِدَصْمِ "حابَصِلإا قَلافِ
نَّمِ قَلَخلا هِيفِ نَّ$كُسَّتِ "انَكُس لَيلَلا لَعَجَوَ" . لَيلَلا ةٌمَلَ$ظُ نَّعَ رِاهْنَلا رِوْ$ن نَّمِ
ابَاسَّحُ "انابَسَّ$حُ" لَيلَلا لَحْمِ ىلَعَ افُطِعَ بصْنَلابَ "رمَقَلاوَ سِمَشَلاوَ" بعَتَلا ةٌيَآ يفِ امَكِ Yنَّابَسَّ$حْبَ نَّايَرجَّيَ يْأَ رِدَقَ$مِ نَّمِ لَاحُ وْ$هِوَ ةٌفِوَ$ذحْمِ ءًابَلا وَأَ تاقَوَلأل نَّمَحُرلا
(Dia menyingsingkan pagi) mashdar yang bermakna isim yakni subuh atau pagi hari; artinya Allahlah yang menyingsingkan sinar pagi, yaitu cahaya yang tampak di permulaan pagi hari mengusir kegelapan malam hari (dan menjadikan malam untuk beristirahat) waktu semua makhluk beristirahat dari kepenatannya (dan menjadikan matahari dan bulan) dibaca nashab diathafkan kepada Lafal lail secara makna (untuk perhitungan) untuk ukuran perhitungan waktu; atau dengan tanpa huruf ba atau hisaaban, maka menjadi hal bagi Lafal yang tersimpan. Artinya matahari dan bulan itu beredar menurut perhitungannya sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat surah Ar-Rahman. (Itulah) yang telah tersebut itu (ketentuan Allah
Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Mengetahui) seluk- beluk makhluk-Nya.
55:5 (HISAB SUDAH DITERJEMAHKAN DI ATAS),
Yنَّابَسَّ$حْبَ $رمَقَلاوَ $سِمَشَلا
" نَّايَرجَّيَ " Yنَّابَسَّ$حْبَ رمَقَلاوَ سِمَشَلا
55:17;
نَّيبَرغمَلا %بِرِوَ نَّيقَرشَمَلا %بِرِ
Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya
بِرغمِ "نَّيبَرغمَلا بِرِوَ" فُيصْلا قُرشَمِوَ ءًاتَ 4شَلا قُرشَمِ "نَّيقَرشَمَلا بِرِ
ءًاتَ 4شَلا بِرغمِوَ فُيصْلا
(Rabb yang memelihara kedua tempat terbit matahari) yaitu tempat terbitnya di waktu musim dingin dan tempat terbitnya di waktu musim panas (dan Rabb yang memelihara kedua tempat terbenamnya) penafsirannya seperti pada yang pertama tadi.
9. Qashash 28:71 s/d 75;
$ريغ 8هِلإِ نَّمِ ةٌمِايقَلا مَوْيَ ىلإِ ادَمِرس لَيلَلا $مْ$كُيلَعَ $هِلَلا لَعَجَ نَّإِ مْ$تَيَأَرِأَ لَ$قَ
نَّوْ$عَمَسَّتِ لاَفِأَ ءًايضَبَ مْ$كُيتِأيَ هِلَلا
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?" 28:71
" "ادَمِرس لَيلَلا مْ$كُيلَعَ هِلَلا لَعَجَ نَّإِ" ينوَ$ربَخَأَ يْأَ "مْ$تَيَأَرِأَ" ةٌكُمِ لَهِلأَ "لَ$قَ
رِاهْن "Yءًايضَبَ مْ$كُيتِأيَ" مْ$كُمَعَزبَ يْأَ "هِلَلا ريغ هِلإِ نَّمِ ةٌمِايقَلا مَوْيَ ىلإِ" امَئادَ
نَّعَ نَّوْ$عَجَرتَفِ مْ%هْفُتِ عامَس كَلذَ "نَّوْ$عَمَسَّتِ لاَفِأَ" ةٌشَيعَمَلا هِيفِ نَّوْ$بَ$لَطِتِ
كِارشَلإا
(Katakanlah) kepada penduduk Mekah ("Terangkanlah kepadaku) ceritakanlah kepadaku (jika Allah menjadikan untuk kalian malam itu terus menerus) selama-lamanya (sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah) menurut dugaan kalian (yang akan mendatangkan sinar terang kepada kalian?) siang hari kalian mencari penghidupan di dalamnya.
(Maka apakah kalian tidak mendengar?") hal tersebut dengan pendengaran yang dibarengi dengan pemahaman, karenanya kalian tidak akan melakukan kemusyrikan lagi.
$ريغ 8هِلإِ نَّمِ ةٌمِايقَلا مَوْيَ ىلإِ ادَمِرس رِاهْنَلا $مْ$كُيلَعَ $هِلَلا لَعَجَ نَّإِ مْ$تَيَأَرِأَ لَ$قَ
نَّوَ$رصْبَ$تِ لاَفِأَ هِيفِ نَّوْ$نَ$كُسَّتِ Yلَيلَبَ مْ$كُيتِأيَ هِلَلا
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?" 28:72
" هِلإِ نَّمِ ةٌمِايقَلا مَوْيَ ىلإِ ادَمِرس رِاهْنَلا مْ$كُيلَعَ هِلَلا لَعَجَ نَّإِ مْ$تَيَأَرِأَ" مْ$هْل "لَ$قَ
بعَتَلا نَّمِ "هِيفِ" نَّوْ$حْيَرتَسَّتِ "نَّوْ$نَ$كُسَّتِ Yلَيلَبَ مْ$كُيتِأيَ" مْ$كُمَعَزبَ يْأَ "هِلَلا ريغ
$هِنَعَ نَّوْ$عَجَرتَفِ كِارشَلإا يفِ أطِخلا نَّمِ هِيلَعَ مْ$تَنأَ امِ "نَّوَ$رصْبَ$تِ لاَفِأَ"
(Katakanlah) kepada mereka, ("Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untuk kalian siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah) menurut dugaan kalian (yang akan mendatangkan malam kepada kalian yang kalian berdiam diri) yakni beristirahat (padanya?) dari kelelahan dan kecapekan. (Maka apakah kalian tidak memperhatikan?") kesalahan yang kalian lakukan sekarang, yaitu berupa perbuatan musyrik; oleh karena itu kemudian kalian meninggalkannya.
مْ$كُلَعَلوَ هِلَضَفِ نَّمِ اوْ$غتَبَتَلوَ هِيفِ اوْ$نَ$كُسَّتَل رِاهْنَلاوَ لَيلَلا $مْ$كُل لَعَجَ هِتَمَحُرِ نَّمِوَ
نَّوَ$ر$كُشَتِ
Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
28:73
" لَيلَلا يفِ يْأَ "هِيفِ اوْ$نَ$كُسَّتَل رِاهْنَلاوَ لَيلَلا مْ$كُل لَعَجَ" ىلاعَتِ "هِتَمَحُرِ نَّمِوَ
امَهْيفِ ةٌمَعَ4نَلا "نَّوَ$ر$كُشَتِ مْ$كُلَعَلوَ" بسَّكُلَل رِاهْنَلا يفِ "هِلَضَفِ نَّمِ اوْ$غتَبَتَلوَ"
(Dan karena rahmat-Nya) rahmat Allah swt. (Dia jadikan untuk kalian malam dan siang, supaya kalian beristirahat padanya) yakni pada malam harinya (dan supaya kalian mencari sebagian dari karunia-Nya) pada siang harinya, untuk mencari penghidupan (dan agar kalian bersyukur) dengan adanya nikmat Allah pada kedua waktu itu, yaitu malam hari dan siang hari.
نَّوْ$مَ$عَزتِ مْ$تَنَ$كِ نَّيَذلا يئاكِر $شَ نَّيَأَ $لَوْ$قَيفِ مْهْيَدَانَ$يَ مَوْيَوَ
Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata: "Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu katakan?" 28:74
" ايناثْ ركِذَ "نَّوْ$مَ$عَزتِ مْ$تَنَ$كِ نَّيَذلا يئاكِر $شَ نَّيَأَ لَوْ$قَيفِ مْهْيَدَانَ$يَ مَوْيَ" ر$كِذَ$ا "وَ
هِيلَعَ ينَبَيل
(Dan) ingatlah (hari di waktu Allah menyeru mereka, seraya berkata, "Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kalian katakan?") ayat ini disebutkan kembali sebagai pendahuluan dari kisah selanjutnya, yang diungkapkan oleh ayat berikut ini, yaitu,
لَضوَ هِلَل قَحْلا نَّأَ اوْ$مَلَعَفِ مْ$كُناهِر$بَ اوْ$تِاهِ انَلَ$قَفِ ادَيهْشَ Yةٌمِ$أَ 4لَ$كِ نَّمِ انَعَزنوَ
نَّوَ$رتَفُيَ اوْ$ناكِ امِ مْ$هْنَعَ
Dan Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi , lalu Kami berkata
"Tunjukkanlah bukti kebenaranmu", maka tahulah mereka bahwasanya yang hak itu kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya mereka ada-adakan. 28:75
"اوْ$لاقَ امَبَ مْهْيلَعَ دَهْشَيَ مْهْيبَن وْ$هِوَ "ادَيهْشَ ةٌمِ$أَ لَ$كِ نَّمِ" انَجَرخَأَ "انَعَزنوَ
"قَحْلا نَّأَ اوْ$مَلَعَفِ" كِارشَلإا نَّمِ مْ$تَلَ$قَ امِ ىلَعَ "مْ$كُناهِر$بَ اوْ$تِاهِ" مْ$هْل "انَلَ$قَفِ"
اوْ$ناكِ امِ مْ$هْنَعَ" بِاغ "لَضوَ" دَحُأَ هِيفِ $هِكِرِاشَ$يَ لا "هِلَل" هِلَل ةٌيهْللإا يفِ
ىلاعَتِ اكُيَرشَ $هِعَمِ نَّأَ نَّمِ اين%دَلا يفِ نَّوَ$رتَفُيَ اوْ$ناكِ امِ مْ$هْنَعَ بِاغوَ "نَّوَ$رتَفُيَ
كَلذَ نَّعَ
(Dan kami datangkan) Kami hadirkan (dari tiap-tiap umat seorang saksi) seorang nabi yang menyaksikan apa yang telah mereka katakan (lalu Kami berkata) kepada mereka, ("Tunjukkanlah bukti kebenaran kalian") yang menunjukkan kebenaran dari kemusyrikan yang kalian lakukan itu (maka tahulah mereka bahwasanya yang hak) menyandang sifat Tuhan (kepunyaan Allah) tiada seorang pun yang berserikat dengan-Nya dalam hal ini (dan lenyaplah) yakni hilanglah (dari mereka apa yang dahulunya mereka ada-adakan) di dunia, yaitu dakwaan bahwa di samping Allah ada tuhan yang lain; Maha Tinggi Allah dari hal itu.
21:33 (garis edar FALAK);
نَّوْ$حْبَسَّيَ Yكَلَفِ يفِ §لَ$كِ رمَقَلاوَ سِمَشَلاوَ رِاهْنَلاوَ لَيلَلا قَلَخَ يْذلا وْ$هِوَ
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. 21:33
"نَّعَ ضَوْعَ هِنَيَوْنَتِ "لَ$كِ رمَقَلاوَ سِمَشَلاوَ رِاهْنَلاوَ لَيلَلا قَلَخَ يْذلا وْ$هِوَ
ريَدَتَسَّ$مِ "كَلَفِ يفِ" مَوْ$جَّ%نَلا وْ$هِوَ هِعَبَاتِوَ رمَقَلاوَ سِمَشَلا نَّمِ هِيلإِ فاضَ$مَلا ءًامَلا يفِ حَبَاسَّلاكِ Yةٌعَر$سَّبَ نَّوَ$ريسَّيَ "نَّوْ$حْبَسَّيَ" ءًامَسَّلا يفِ ةٌنوْ$حُاطِلاكِ
لَقَعَيَ نَّمِ عَمَجَ ريمَضَبَ ىتِأَ هِبَ هِيبَشَتَلَلوَ
(Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari semua itu) lafal Kullun ini tanwinnya merupakan pergantian daripada Mudhaf ilaih, maksudnya masing-masing daripada matahari, bulan dan bintang-bintang lainnya (di dalam garis edarnya) pada garis edarnya yang bulat di angkasa bagaikan bundaran batu penggilingan
gandum (beredar) maksudnya semua berjalan dengan cepat sebagaimana berenang di atas air. Disebabkan ungkapan ini memakai Tasybih, maka didatangkanlah Dhamir bagi orang-orang yang berakal; yakni keadaan semua yang beredar pada garis edarnya itu bagaikan orang-orang yang berenang di dalam air.
36:40;
Yكَلَفِ يفِ §لَ$كِوَ رِاهْنَلا $قَبَاس $لَيلَلا لاوَ رمَقَلا كِرِدَ$تِ نَّأَ اهْل يغبَنَيَ $سِمَشَلا لا نَّوْ$حْبَسَّيَ
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
36:40;
" يفِ $هِعَمِ عَمَتَجَّتَفِ "رمَقَلا كِرِدَ$تِ نَّأَ اهْل" حَصْيَوَ لَ$هْسَّيَ "يغبَنَيَ سِمَشَلا لا
نَّعَ ضَوْعَ هِنَيَوْنَتِ "لَ$كِوَ" هِئاضَقَنا لَبَقَ يتِأيَ لاَفِ "رِاهْنَلا قَبَاس لَيلَلا لاوَ" لَيلَلا
"نَّوْ$حْبَسَّيَ" ريَدَتَسَّ$مِ "كَلَفِ يفِ" مَوْ$جَّ%نَلاوَ رمَقَلاوَ سِمَشَلا نَّمِ هِيلإِ فاضَ$مَلا ءًلاَقَ$عَلا ةٌلزنَمِ اوْ$لزن نَّوَ$ريسَّيَ
(Tidaklah mungkin bagi matahari) tidak akan terjadi (mendapatkan bulan) yaitu matahari dan bulan bersatu di malam hari (dan malam pun tidak dapat mendahului siang) malam hari tidak akan datang sebelum habis waktu siang hari. (Dan masing-masing) matahari, bulan dan bintang-bintang. Tanwin lafal Kullun ini merupakan pergantian dari Mudhaf Ilaih (pada garis edarnya) yang membundar (beredar) pada garis edarnya masing-masing. Di dalam ungkapan ini benda-benda langit diserupakan sebagai makhluk yang berakal, karenanya mereka diungkapkan dengan lafal Yasbahuuna.
10. Manzilah 36:38,
مْيلَعَلا زيَزعَلا $ريَدَقَتِ كَلذَ اهْل ¥رقَتَسَّ$مَل يْرجَّتِ $سِمَشَلاوَ
11. dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. 36:38,
" رمَقَلاوَ ىرخَ$أَ ةٌيَآ وَأَ : مْ$هْل ةٌيَلآا ةٌلَمَ$جَ نَّمِ هرخَآ ىلإِ "يْرجَّتِ سِمَشَلاوَ
يفِ "زيَزعَلا ريَدَقَتِ" اهْيَرجَ يْأَ "كَلذَ" $هزْوَاجَّتَتِ لا هِيلإِ يْأَ "اهْل ¥رقَتَسَّ$مَل" كَلذكِ
هِقَلَخبَ "مْيلَعَلا" هِكُلَ$مِ
(Dan matahari berjalan) ayat ini dan seterusnya merupakan bagian daripada ayat Wa-aayatul Lahum, atau merupakan ayat yang menyendiri, yakni tidak terikat oleh ayat sebelumnya demikian pula ayat Wal Qamara, pada ayat selanjutnya (di tempat peredarannya) tidak akan menyimpang dari garis edarnya. (Demikianlah) beredarnya matahari itu (ketetapan Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya.
12. Hilal 13. Qamar 14. Orbit 14:33;
رِاهْنَلاوَ لَيلَلا $مْ$كُل رخسوَ نَّيبَئآدَ رمَقَلاوَ سِمَشَلا $مْ$كُل رخسوَ
Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. 14:33
" رخسوَ" نَّار$تَفُيَ لا امَهْكُلَفِ يفِ نَّييَرِاجَ "نَّيبَئادَ رمَقَلاوَ سِمَشَلا $مْ$كُل رخسوَ
هِلَضَفِ نَّمِ هِيفِ اوْ$غتَبَتَل "رِاهْنَلاوَ" هِيفِ اوْ$نَ$كُسَّتَل "لَيلَلا $مْ$كُل
(Dan Dia telah menundukkan pula bagi kalian matahari dan bulan yang terus-menerus beredar) di dalam garis edarnya secara terus-menerus dan tidak pernah berhenti (dan Dia telah menundukkan pula bagi kalian malam) supaya kalian tenang di dalamnya (dan siang) dan supaya kalian mencari kemurahan Allah di dalamnya.
II. IJTIHAD MUHAMMADIYAH TENTANG KHGT DILANDASI PERTIMBANGAN
1. Kalender Islam Tunggal adalah hutang peradaban selama 1400-an tahun yang harus ditunaikan/diselesaikan dan akan menimbulkan madharat jika tidak segera dilaksanakan.
2. Umat Islam adalah ummatun wahidah dan kalender tunggal adalah kebutuhan mendesak untuk kepentingan peribadatan dan urusan harian/civil.
3. Setelah ribuan tahun, umat Islam belum memiliki kalender yang reliabel sebagai acuan dalam amal ibadah, seperti Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha karena pada event-event tersebut kalender bisa berubah akibat kemampuan rukyat manusia yang juga kurang reliabel.
4. Untuk ibadah shalat sehari-hari waktu atau jam telah mampu mengkonversi fenomena alam ke dalam hitungan. Buahnya, umat Islam tidak perlu lagi untuk melihat posisi matahari secara langsung untuk menjalankan ibadah shalat.
Ada tiga alasan unifikasi kalender yang dikemukakan Majelis Tarjih.
1. Kalender itu sepatutnya dapat meramal waktu hingga jauh ke depan untuk memberi kepastian.
2. Kalender dapat merunut waktu ke belakang karena adanya logika pasti, bukan karena diskresi/keputusan sefihak.
3. Kalender dapat menempatkan waktu waktu ibadah umat Islam.
1. Kelemahan Imkanur Rukyat
Kriteria Imkanur Rukyat adalah kriteria yang disepakati oleh MABIMS, yaitu Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura. Kriteria tersebut mengalami revisi hingga melahirkan kriteria neo-MABIMS saat ini. Kriteria tersebut merupakan gabungan antara rukyat dan hisab, namun dengan rukyat sebagai penentunya. Meskipun kriteria IR berusaha untuk menutupi celah kelemahan rukyat dengan pengawalan hisab, tetapi masalah dasar yang dihadapi metode rukyat terkandung di dalam kriteria IR.
Pertama, masalah rukyat dan IR adalah kurangnya kemampuan untuk
memprediksi waktu yang jauh, baik ke depan maupun ke belakang karena awal bulan tetap ditetapkan berdasarkan rukyat yang hanya dipastikan sehari sebelum datangnya awal bulan. Itu pun hasil rukyat membuka kemungkinan awal bulan terjadi esok hari atau lusa berdasarkan keterlihatan hilal.
Kedua, metode rukyat kurang reliabel (kurang handal) karena hilal yang
secara teori sudah di atas ufuk dalam ketinggian yang memungkinan
terlihat, tetapi tidak terlihat karena faktor cuaca, ketinggian tempat, dan ketajaman mata perukyat. Karena itu, akan terjadi situasi dimana pengetahuan melalui hisab telah memastikan tinggi hilal bisa dirukyat, tetapi hilal tidak mampu dirukyat sehingga terjadi pemunduran awal bulan.
Ketiga, rukyat bersifat lokal, paling banter hanya berlaku atau ditransfer
dalam satu negara. Akibatnya bisa terjadi perbedaan awal bulan Hijriyah antarnegara yang berdekatan dan perbedaan waktu Hari Arafah antara Saudi Arabia dengan negara-negara lain.
Keempat, penetapan awal bulan Hijriyah oleh otoritas politik bisa
menimbulkan persoalan. Pada beberapa kasus, hasil rukyat ditolak oleh kekuatan yang lebih bisa mempengaruhi keputusan sidang itsbat. Kondisi demikian pernah dialami oleh Kalender Julian, sebelum akhirnya dipergunakan acuan murni pada fenomena alam tanpa harus bersandar pada keputusan otoritas politik.