URGENSI KALENDER HIJRIYAH GLOBAL TUNGGAL DALAM PERSPEKTIF SYARIAT
Muhammad Umar Burhanudin, ST.1
I. PENDAHULUAN
II. PERTIMBANGAN KHGT III. PARAMETER KHGT
Parameternya adalah sebagai berikut:
a) Kalender Islam harus merupakan kalender pemersatu dengan dasar satu hari satu tanggal diseluruh dunia.2
نَيرِذِ نمُوَ نَيرِ شِّبَمُ نَييبَنلا هُ لّلا ثَعَبَفَ ةًدَ حِاوَ ةً مُأُ سُا نلا نَا كَ
هُ يفَ %او فُلّتَ%خْا ا مَيفَ سُا نلا نَ%يبَ مَكُ%حْيل قِّحْ%لابَ بَاتَكُ%لا مَهُعَمُ لَزَنأُوَ
ا ي%غْبَ تُا نيبَ%لا مَهُ%تْءا جَ ا مُ دَ %عَبَ نَمُ هُوتْوَأُ نَيذِلا لاَّإِ هُيفَ فَلّتَ%خْا امُوَ
هُ ن%ذْإِبَ قِّ حْ%لا نَمُ هُ يفَ %او فُلّتَ%خْا ا مَل %او نمُآ نَيذِ لا هُلّلا ىدَهُفَ %مَهُن%يبَ
B مَيقِتَ%سْEمُ Bطٍارِصِ ىلإِ ءاشِّي نَمُ يدَ%هُي هُلّلاوَ
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.(QS Al Baqarah (2): 213)
" ض%عَبَ نَمُآ %نَأَ بَ اوفُلّتَ%خْا فَ نَا مَي %لْإِا ىلّعَ "ةًدَ حِاوَ ةً مُأُ سُانلا نَاكَ
ةًنجَ%لابَ نَمُآ %نَمُ "نَيرِشِّبَمُ" %مَهُ%يلإِ "نَييبَنلا هُلّلا ثَعَبَفَ" ض%عَبَ رِفُكَوَ
بتَكُ%لا ىن%عَمَبَ "بَا تَكُ%لا %مَهُعَمُ لَزَ %نأُوَ" رِا نلابَ رِفُكَ %نَمُ "نَيرِذِ%نمُوَ"
"هُيفَ اوفُلّتَ%خْا امَيفَ سُانلا نَ%يبَ" هُبَ "مَكُ%حْيل" لَزَ%نأَبَ قِّلّعَتَمُ "قِّحْ%لابَ"
%يأُ "هُو تْوَأُ نَيذِ لا لاَّإِ" نَيدَ لا %يأُ " هُ يفَ فَ لّتَ%خْا ا مُوَ" نَيدَ لا %نَمُ
"تُا نيبَ%لا %مَهُ%تْءا جَ ا مُ دَ %عَبَ %نَمُ" ض%عَبَ رِ فُكَوَ ض%عَبَ نَمُآ فَ بَا تَكُ%لا ا مُوَ يَهِوَ فَلّتَ%خْا بَ ةً قِلّعَتَمُ %نَمُوَ دَ يحِ%وتَلا ىلّعَ ةًرِهِا ظَّلا ججَحْ%لا نَيرِفَا كُ%لا %نَمُ "ا ي%غْبَ" ىن%عَمَ%لا يَفَ ءان%ثْتَ %سْلاَّا ىلّعَ مدَ قِمُ اهِدَ %عَبَ
قِّ حْ%لا" نَايبَ%لّل "%نَمُ هُيفَ اوفُلّتَ%خْا امَل اونمُآ نَيذِلا هُلّلا ىدَهُفَ %مَهُن%يبَ"
طٍارِ صِ ىلإِ" هُ تَيادَهِ "ءا شِّي %نَمُ يدَ %هُي هُ لّلاوَ" هُ تْدَارِإِبَ "هُ ن%ذْإِبَ
قِّحْ%لا قِّيرِطَ "مَيقِتَ%سْمُ
(Adalah manusia itu umat yang satu) yang bersatu dalam keimanan lalu mereka bertikai paham sehingga sebagian mereka beriman dan sebagian lainnya kafir (Maka Allah pun mengutus para nabi) kepada mereka (membawa berita gembira) bahwa orang yang beriman akan masuk surga (dan peringatan) bahwa orang-orang kafir akan masuk neraka, (dan menurunkan bersama mereka Kitab), dengan arti kitab-kitab (dengan benar) berkaitan dengan 'menurunkan' (agar ia memberi
1 Divisi Hisab dan Iptek, Majelis Tarjih dan Tajdid, PDM Purbalingga.
Materi disampaikan pada kajian di PCM Kalimanah.
2 QS 2:213
keputusan dengan kitab itu (di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan) mengenai agama (Dan tidaklah berselisih tentangnya) mengenai agama itu (kecuali orang-orang yang diberi Kitab), maka berimanlah sebagian dan kafir sebagian (setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata) yang membuktikan ketauhidan. 'Min' berkaitan dengan 'ikhtalafa', dan bersama kalimat yang sesudahnya, ia didahulukan dari istitsna' dalam makna (karena kedengkian) dari orang-orang kafir (sesama mereka. Maka Allah menunjuki orang-orang yang beriman mengenai yang mereka perselisihkan itu kepada) sebagai penjelasan (kebenaran dengan izin- Nya) artinya kehendak-Nya. (Dan Allah menunjuki siapa yang disukai- Nya), artinya untuk ditunjuki (ke jalan yang lurus) atau jalan yang benar.
نَوقِتْافَ %مَكُEبَرِ انأُوَ ةًدَحِاوَ ةًمُأُ %مَكُتَمُأُ هُذِهِ نَإِوَ
Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu , dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.(QS Al Mu’minun (23): 52)
" اهُيأُ %مَكُنيدَ "%مَكُتَمُأُ" ملَا%سْ %لْإِا ةًلّمُ %يأُ "هُذِهِ نَإِ" اومَلّ%عَا "وَ
ةًمُزِلاَّ لَاحِ "ةًدَحِاوَ ةًمُأُ" اهُ%يلّعَ اونوكُتْ %نَأُ بجَي %يأُ نَوبَطَاخَمَ%لا افَان%ئْتَ%سْا ةًدَدَشِّمُ اهِرِ%سْكُبَ ىرِ%خْأُ يَفَوَ نَوEنلا فَيفُ%خَتَبَ ةًءارِقِ يَفَوَ
نَوَرِذِ%حِافَ "نَوقِتْافَ %مَكُبَرِ انأُوَ"
(Dan) ketahuilah (bahwasanya ini) yakni agama Islam (adalah agama kalian) hai orang-orang yang diajak bicara, maksudnya kalian harus memeluknya (agama yang satu) lafal Ummatan Waahidatan ini menjadi Hal yang bersifat Lazimah atau tetap. Menurut suatu qiraat yang lain lafal Anna haadzihi dibaca Takhfif sehingga menjadi An Haadzihi, sedangkan menurut qiraat yang lainnya lagi dibaca Inna Haadzihi, dan dianggap sebagai jumlah Isti'naf atau kalimat baru, sehingga artinya menjadi, sesungguhnya agama Islam ini (dan Aku adalah Rabb kalian, maka bertakwalah kalian kepada-Ku) artinya takutlah kalian kepada-Ku.
b) Kalender Islam harus didasarkan kepada bulan kamariyah di mana durasinya tidak lebih dari 30 hari dan tidak kurang dari 29 hari.3
قِّلّخْ م%وي هُلّلا بَاتَكَ يَفَ ارِ%هُشَ رِشِّعَ ان%ثْا هُلّلا دَنعَ رِوهُ Eشِّلا ةًدَعَ نَإِ
%اومَلّ%ظَّتْ لَافَ مَيقِ%لا نَيدَلا كَلذْ cمرِحِ cةًعَبَ%رِأُ اهُ%نمُ ضَ%رِلأَاوَ تُاوَامَسْلا ةًفَآكَ %مَكُنولّتْاقِي امَكَ ةًفَآكَ نَيكَرِ %شِّمَ%لا %اولّتْاقِوَ %مَكُسْفُنأُ نَهُيفَ
نَيقِتَمَ%لا عَمُ هُلّلا نَأُ %اومَلّ%عَاوَ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (qs At Taubah (9):36)
" يَفَ ارِ%هُ شَ رِ شِّعَ ا ن%ثْا هُلّلا دَ%نعَ" ةًنسْلّل اهُبَ دَتَ%عَمَ%لا "رِوهُ Eشِّلا ةًدَعَ نَإِ
%يأُ "ا هُ%نمُ ضَ%رِ %لأَاوَ تُاوَامَسْلا قِّلّخْ م%وي" ظوفُ%حْمَ%لا ح%ولّلا "هُلّلا بَاتَكَ
3نَيثْلَاثْ ةًرِمُوَ ،نَيرِ %شِّعَوَ ةًعَ%سْتْ ةًرِمُ يَن%عَي .اذِكُهِوَ اذِكُهِ رِ%هُشِّلا
Bulannya begini dan begitu, yaitu dua puluh sembilan, dan tiga puluh. (HR Bukhari-Muslim)
بجَرِوَ مرِحْمَ%لاوَ ةًجَحْ%لا وَذْوَ ةًدَ%عَقِ%لا وَذْ ةًمُرِحْمُ "مرِحِ ةًعَبَ%رِأُ" رِوهُ Eشِّلا
%يأُ "نَهُيفَ او مَلّ%ظَّتْ لَافَ" مَيقِتَ%سْمَ%لا "مَيقِ%لا نَيدَلا" اهُمَيرِ%حْتْ %يأُ "كَلذْ"
يَفَ لَيقِوَ ارِ%زِوَ مَظَّ%عَأُ اهُيفَ اهُنإِفَ يَصِاعَمَ%لابَ "%مَكُسْفُ%نأُ" مرِحْ%لا رِهُ %شَ %لأَا ا مَكَ" رِوهُ Eشِّلا لَكَ يَفَ اعَيمَجَ "ةًفَاكَ نَيكَرِ %شِّمَ%لا اولّتْاقِوَ" اهُلّكَ رِهُ %شَ %لأَا رِ%صْنلاوَ نَ%وعَ%لابَ "نَيقِتَمَ%لا عَمُ هُلّلا نَأُ اومَلّ%عَاوَ ةًفَاكَ %مَكُنولّتْاقِي
(Sesungguhnya bilangan bulan) jumlah bulan pertahunnya (pada sisi Allah adalah dua belas bulan dalam Kitabullah) dalam Lohmahfuz (di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya) bulan-bulan tersebut (empat bulan suci) yang disucikan, yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab.
(Itulah) penyucian bulan-bulan yang empat tersebut (agama yang lurus) artinya agama yang mustaqim (maka janganlah kalian menganiaya dalam bulan-bulan tersebut) dalam bulan-bulan yang empat itu (diri kalian sendiri) dengan melakukan kemaksiatan. Karena sesungguhnya perbuatan maksiat yang dilakukan dalam bulan-bulan tersebut dosanya lebih besar lagi.
Menurut suatu penafsiran disebutkan bahwa dhamir fiihinna kembali kepada itsnaa `asyara, artinya dalam bulan-bulan yang dua belas itu (dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya) seluruhnya dalam bulan-bulan yang dua belas itu (sebagaimana mereka pun memerangi kalian semuanya;
dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang takwa) pertolongan dan bantuan-Nya selalu menyertai mereka.
ةًرِ مُ يَن%عَي .اذِ كُهِوَ اذِ كُهِ رِ%هُ شِّلا ،ب سْ%حْن لاَّوَ بتَ%كُن لاَّ ،cةًيمُأُ cةًمُأُ انإِ
نَيثْلَاثْ ةًرِمُوَ ،نَيرِ %شِّعَوَ ةًعَ%سْتْ
Kami adalah bangsa yang buta huruf, kami tidak menulis atau menghitung, bulannya begini dan begitu. Itu berarti dua puluh sembilan , dan tiga puluh.
(: مَقِرِ لا وَأُ ةًحْفُ صْلا---يرِا خَبَلا حيحْ صِ : رِدَصْمَلا | يرِاخَبَلا : ثدَحْمَلا | رِمَعَ نَبَ هُلّلادَبَعَ : يوَارِلا 1913
]حيحْصِ[ : ثدَحْمَلا مَكُحِ ةًصِلَاخْ | |)
cرِ%هُشَ أُدَبَي لَلَاهُلا ةًي%ؤْرِبَفَ ،نَينسْلاوَ رِوهُ Eشِّلا بَاسْحْل ةًلّهِلأَا هُلّلا لَعَجَ
،مايصْلاكَ ،cةًرِيثْكَ ضئارِفَ دَدَحْتَتْ ةًي%ؤْEرِلا كَلّتْ ىلّعَوَ ،رِخْآ يَهُتَ%نيوَ
جحْلاوَ.
Allah membuat bulan sabit untuk menghitung bulan dan tahun, sehingga dengan melihat bulan sabit, satu bulan dimulai dan yang lain berakhir, dan pada ru’yah itu banyak kewajiban ditentukan, seperti puasa dan haji.
يَبَنلا نَأُ امَهُنعَ هُلّلا يَضرِ رِمَعَ نَبَ هُلّلا دَبَعَ رِبَخَي ثَيدَحْلا اذِهِ يَفَوَ
:يأُ ،»بسْ%حْن لاَّوَ بتَ%كُن لاَّ ،cةًيمُأُ cةًمُأُ انإِ« :لَاقِ مَلّسْوَ هُيلّعَ هُلّلا ىلّصِ
،ملأَا ةًدَلاَّوَ لَ%صِأُ ىلّعَ ءاقِبَلا يَهِوَ ،ةًيمُلأَا انيلّعَ بلّغْتْ بَرِعَلا نَحْن بَاسْحْلابَ دَارِمَلا وَأُ ،بَاسْحْلاوَ ،ةًبَاتَكُلاوَ ةًءارِقِلا فُرِعَن لاَّ اننأُ :يَنعَي لاَّإِوَ ؛مَهُيلّعَ بلّغ امُ رِابَتَعَابَ كَلذْوَ ،كَلّفُلاوَ لَزِانمَلاوَ موجَEنلا بَاسْحِ
cةًلّقِ مَهُنكُلوَ ،كَلذْ فُرِعَي نَمُ بَرِعَلا يَفَ نَاكَ %دَقِفَ .
Dalam hadits ini, 'Abd al-Allah ibn 'Umar (ra dengan dia) mengatakan kepada mereka bahwa Nabi SAW berkata: "Kami adalah bangsa yang buta huruf, kami tidak menulis atau menghitung", yaitu, kami orang Arab diliputi oleh buta huruf, yang merupakan kelangsungan hidup pada asal usul kelahiran ibu, yang berarti: kita tidak tahu cara membaca, menulis, dan berhitung, atau yang dimaksud dengan aritmatika adalah perhitungan bintang, rumah dan astronomi, mengingat apa yang menang atas mereka.
يَفَ يوتَ%سْي ،Bةًحْئلاَّ Bةًرِهِاظ Bرِومُأُوَ ،Bةًحْضاوَ Bملَاعَأَبَ انتْدَابَعَ تطَبَرِفَ
ىنعَمَلا اذِهِ ملَاسْلاوَ ةًلَاصْلا هُيلّعَ مَمَتْ مَثْ ،مَهِرِيغوَ بَاسْحْلا اهُتَفَرِعَمُ
:Eيَمَجَعَلأَاوَ سُرِخْلأَا اهُمَهُفُي ةًرِاشَإِ ،Bظٍفُل رِيغ نَمُ هُدَيبَ هُتْرِاشَإِبَ
ملَاسْلاوَ ةًلَاصْلا هُيلّعَ رِاشَأُ يَنعَي :يوَارِلا لَاقِ .»اذِكُهِوَ اذِكُهِ رِهُشِّلا«
رِ %شِّعَلا هُ%يدَي عَبَاصِأَبَ لاَّوَأُ رِاشَأَفَ ؛نَيثْلَاثْ ةًرِمُوَ ،نَيرِشِّعَوَ ةًعَسْتْ ةًرِمُ
هُنعَ رِبَعَمَلا وهِ اذِهِوَ ،ةًثْلاثْلا ةًرِمَلا يَفَ ماهُبَلْإِا ضبَقِوَ نَيتْرِمُ اعَيمَجَ
وهِوَ ، Bتُارِمُ ثلَاثْ ىرِخْأُ ةًرِمُ امَهُبَ رِاشَأُوَ ،»نَيرِشِّعَوَ ةًعَسْتْ« :هُلوقِبَ
نَيثْلَاثْ« :هُلوقِبَ هُنعَ رِبَعَمَلا».
Jadi ibadah kami dikaitkan dengan bendera yang jelas, dan hal-hal yang terlihat dalam daftar, sama dalam pengetahuan mereka tentang aritmatika dan lain-lain,
Kemudian nabi SAW besertanya melengkapi makna ini dengan menunjuk dengan tangannya tanpa sepatah kata pun, tanda bahwa orang bisu dan Ajami mengerti: "Bulan ini seperti ini dan itu."
Narator berkata: Itu berarti bahwa dia menunjukkan Nabi SAW sekali dua puluh sembilan kali, dan sekali tiga puluh, jadi dia menunjuk pertama dengan kesepuluh jari tangannya dua kali dan mengepalkan ibu jari untuk ketiga kalinya, dan inilah yang diungkapkan dengan mengatakan: "dua puluh sembilan", dan dia menunjuk mereka lagi tiga kali, yang diungkapkan dengan mengatakan: "tiga puluh".
نَيثْلَاثْ« :هُلوقِبَ هُنعَ رِبَعَمَلا وهِوَ ، Bتُارِمُ ».
،نَيرِشِّعَلاوَ ةًعَسْتَلا نَعَ Eلَقِي لاَّوَ ،نَيثْلَاثْلا نَعَ Eيرِمَقِلا رِهُشِّلا دَيزَي لاَّوَ
عَسْاتَلا مويلا سِمَشَ بَوَرِغ دَ%عَبَ لَلَاهُلا ةًيؤْرِبَ رِهُشِّلا لَوخْدَ فُرِعَيوَ
امُوي نَيثْلَاثْ رِهُشِّلا مَمَتَي ،رِي مَلوَ لَلَاهُلا يَفُخْ %نَإِفَ ،نَيرِشِّعَلاوَ .
Yang diungkapkan dengan mengatakan: «tiga puluh».
Bulan lunar tidak melebihi tiga puluh, dan tidak kurang dari dua puluh sembilan, dan masuknya bulan dikenal sebagai penampakan bulan sabit setelah matahari terbenam pada hari kedua puluh sembilan, jika bulan sabit tersembunyi dan tidak terlihat, bulan selesai tiga puluh hari.
فُاصِوَأُ نَمُ ىلاعَتْ هُلّلا اهُلّعَجَ يَتَلا فُاصِوَلأَا نَمُ »يَمُلأَا« فَ%صِوَوَ
ةًفُصِ %تناكَ امَنإِوَ ،اهُبَ هُحِدَمُوَ ،مَلّسْوَ هُيلّعَ هُلّلا ىلّصِ يَبَنلا لَامَكَ
قُرِEطَلا يَهِ كَلذْ ىلّعَ ةًبَرِEدَلاوَ ةًسْارِدَلاوَ ةًبَاتَكُلا نَلأَ ؛هُرِيغ يَفَ Bصٍ%قِن اهِرِ%دَقِ مَظَّعَيوَ ،نَاسْنلْإِا سِ%فُن فُرِشِّتْ اهُبَ يَتَلا مولّعَلا ىلإِ ةًلّصِومَلا مولّعَبَ مَلّسْوَ هُيلّعَ هُلّلا ىلّصِ ادَمَحْمُ انيبَن ىلاعَتْ هُلّلا صٍخْ امَلّفَ ،ةًدَاعَ
ةًدَاعَلّل اقِرِاخْ كَلذْ نَاكَ ،Bةًسْرِادَمُ لاَّوَ Bةًبَاتَكَ رِيغ نَمُ نَيرِخْلآاوَ نَيلوَلأَا اهُبَ تعَن يَتَلا هُقِدَصِ ىلّعَ ةًلادَلا هُبَ ةًصِاخَلا هُفَاصِوَأُ نَمُوَ ،هُقِحِ يَفَ
:ىلاعَتْ لَاقِ امَكَ ،ةًقِبَاسْلا مَمُلأَا يَفَ اهُبَ فُرِعَوَ ،ةًمَيدَقِلا بتَكُلا يَفَ
}%مَهِدَ%نعَ ابَوتَ%كُمُ هُنوَدَجَي يذِلا يَمُ %لأَا يَبَنلا لَوسْرِلا نَوعَبَتَي نَيذِلا{
:فُارِعَلأَا[ ةًيلآا 157
مَظَّعَأُ نَمُ هُقِحِ يَفَ ةًيمُلأَا تُرِاصِ دَقِفَ ؛]
cزَ%جَعَوَ ،cرِهِاظ cصٍ%قِن هُرِيغ قِّحِ يَفَ يَهِوَ ،هُتْامُارِكَ لَجَأُوَ ،هُتْازَجَعَمُ
cرِضاحِ .
Deskripsi "buta huruf" dari deskripsi yang dibuat Allah SWT dari deskripsi kesempurnaan Nabi, semoga Allah Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, dan memujinya dengan itu, tetapi itu adalah kekurangan pada orang lain, karena menulis, belajar dan melatih tentang itu adalah cara-cara yang mengarah pada ilmu-ilmu yang dengannya jiwa manusia dihormati, dan nilainya biasanya diperbesar, jadi ketika Allah SWT memilih Nabi kita Muhammad (damai dan berkah Allah besertanya) dengan ilmu-ilmu dari dua yang pertama dan yang lainnya tanpa menulis atau sekolah, ini luar biasa dalam haknya, dan dari deskripsinya sendiri Indikasi ketulusannya, yang dijelaskan dalam kitab-kitab kuno, dan dikenal di bangsa-bangsa sebelumnya, seperti yang dikatakan Yang Mahakuasa: {Mereka yang mengikuti Nabi buta huruf yang mereka temukan tertulis bersama mereka}
ayat [Al-A'raf: 157]; buta huruf telah menjadi salah satu mukjizat terbesarnya, dan untuk martabatnya, dan itu adalah hak orang lain kekurangan yang nyata, dan cacat saat ini
c) Menggunakan metode hisab.4
نَمُ Bتُانيبَوَ سُانلّل ىدَهِ نَآ%رِقِ%لا هُيفَ لَزَنأُ يذِلا نَاضَمُرِ رِ%هُشَ
نَاكَ نَمُوَ هُ%مَصْي%لّفَ رِ%هُشِّلا مَكُنمُ دَهُشَ نَمَفَ نَاقِ%رِفُ%لاوَ ىدَهُ%لا لاَّوَ رِ%سْي%لا مَكُبَ هُلّلا دَيرِي رِخْأُ Bمايأُ %نَمُ cةًدَعَفَ Bرِفُسْ ىلّعَ %وَأُ اضَيرِمُ
%مَكَادَهِ امُ ىلّعَ هُلّلا %اوَرِبَكُتَلوَ ةًدَعَ%لا %اولّمَ%كُتَلوَ رِ%سْعَ%لا مَكُبَ دَيرِي نَوَرِكُ %شِّتْ %مَكُلّعَلوَ
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
(QS AlBaqarah (2): 185)
ح%ولّلا %نَمُ "نَآ%رِقِ%لا هُيفَ لَزَ%نأُ يذِلا نَاضَمُرِ رِ%هُشَ" ماي %لأَا كَ%لّتْ
لَاحِ "ىدَهِ" هُ%نمُ رِ%دَقِ%لا ةًلّ%يل يَفَ اي%نEدَلا ءامَسْلا ىلإِ ظوفُ%حْمَ%لا
"ىدَهُ%لا %نَمُ" تُاحْضاوَ تُايآ "تُانيبَوَ سُانلّل" ةًللَاضَلا %نَمُ ايدَاهِ
امَمُ نَاقِ%رِفُ%لا %نَمُوَ "نَاقِ%رِفُ%لاوَ" ماكُ%حِ %لأَا %نَمُ قِّحْ%لا ىلإِ يدَ%هُي امَبَ
لَطَابَ%لاوَ قِّحْ%لا نَ%يبَ قُرِفُي
"دَهُشَ %نَمَفَ"
رِ%هُشِّلا %مَكُ%نمُ" رِضَحِ
مدَقِتْ "رِخْأُ مايأُ %نَمُ ةًدَعَفَ رِفُسْ ىلّعَ %وَأُ اضَيرِمُ نَاكَ %نَمُوَ هُ%مَصْي%لّفَ
مَيمَ%عَتَبَ هُخَ%سْن مَهِوتَي لَائْل رِرِكَوَ هُلّ%ثْمُ
%مَكُبَ هُلّلا دَيرِي" دَهُشَ %نَمُ
ضَرِمَ%لا يَفَ رِ%طَفُ%لا %مَكُل حابَأُ اذِلوَ "رِ%سْعَ%لا %مَكُبَ دَيرِي لاَّوَ رِ%سْي%لا فَطَعَ م%وصْلابَ رِ%مُ %لْأَل اضَ%يأُ ةًلّعَ%لا ىن%عَمُ يَفَ كَلذْ نَ%وكُل رِفُسْلاوَ
م%وصِ ةًدَعَ %يأُ "ةًدَعَ%لا" دَيدَ %شِّتَلاوَ فَيفُ%خَتَلابَ "اولّمَ%كُتَلوَ" هُ%يلّعَ
%مَكَدَشَ%رِأُ "%مَكَادَهِ امُ ىلّعَ" اهُلامَ%كَإِ دَ%نعَ "هُلّلا اوَرِبَكُتَلوَ" نَاضَمُرِ
كَلذْ ىلّعَ هُلّلا "نَوَرِكُ %شِّتْ %مَكُلّعَلوَ" هُنيدَ مَلاعَمَل
Hari-hari tersebut adalah (bulan Ramadan yang padanya diturunkan Alquran) yakni dari Lohmahfuz ke langit dunia di malam lailatulkadar (sebagai petunjuk) menjadi 'hal', artinya yang menunjukkan dari kesesatan (bagi manusia dan penjelasan-penjelasan) artinya keterangan- keterangan yang nyata (mengenai petunjuk itu) yang menuntun pada hukum-hukum yang hak (dan) sebagai (pemisah) yang memisahkan antara yang hak dengan yang batil. (Maka barang siapa yang menyaksikan) artinya hadir (di antara kamu di bulan itu, hendaklah ia berpuasa dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan, lalu ia berbuka, maka wajib baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari yang lain) sebagaimana telah diterangkan terdahulu. Diulang- ulang agar jangan timbul dugaan adanya nasakh dengan diumumkannya 'menyaksikan bulan' (Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesempitan) sehingga oleh karenanya kamu diperbolehkan-Nya berbuka di waktu sakit dan ketika dalam perjalanan.
Karena yang demikian itu merupakan `illat atau motif pula bagi perintah berpuasa, maka diathafkan padanya. (Dan hendaklah kamu cukupkan) ada yang membaca 'tukmiluu' dan ada pula 'tukammiluu' (bilangan) maksudnya bilangan puasa Ramadan (hendaklah kamu besarkan Allah) sewaktu menunaikannya (atas petunjuk yang diberikan-Nya kepadamu)
4هُ%مَصْي%لّفَ رِ%هُشِّلا مَكُنمُ دَهُشَ نَمَفَ
Barang siapa yang mendapati bulan (Ramadhan) maka hendaknya berpuasa (QS 2:185)
maksudnya petunjuk tentang pokok-pokok agamamu (dan supaya kamu bersyukur) kepada Allah Taala atas semua itu.
%اومَلّ%عَتَل لَزِانمُ هُرِدَقِوَ ارِون رِمَقِ%لاوَ ءايض سِ%مَشِّلا لَعَجَ يذِلا وهِ
تُايلآا لَصْفُي قِّحْ%لابَ لاَّإِ كَلذْ هُلّلا قِّلّخْ امُ بَاسْحْ%لاوَ نَينسْلا دَدَعَ
نَومَلّ%عَي Bم%وقِل
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya5 dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak . Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.(QS Yunus (10): 5)
" ارِون رِمَقِ%لاوَ" رِون %يأُ ءايض تُاذْ "ءايض سِ%مَشِّلا لَعَجَ يذِلا وهِ
يَفَ لاَّزَ%نمُ نَيرِ %شِّعَوَ ةًينامَثْ "لَزِانمُ" هُرِيسْ ثَ%يحِ %نَمُ "هُرِدَقِوَ
رِ%هُشِّلا نَاكَ %نَإِ نَ%يتَلّ%يل رِتَتَ%سْيوَ رِ%هُشَ لَكَ %نَمُ ةًلّ%يل نَيرِ %شِّعَوَ نَامَثْ
كَلذِبَ "اومَلّ%عَتَل" امُ%وي نَيرِ %شِّعَوَ ةًعَ%سْتْ نَاكَ %نَإِ ةًلّ%يل %وَأُ امُ%وي نَيثْلَاثْ
"قِّحْ%لابَ لاَّإِ" رِوكَ%ذِمَ%لا "كَلذْ هُلّلا قِّلّخْ امُ بَاسْحْ%لاوَ نَينسْلا دَدَعَ"
B م%وقِل تُاي %لآا" نَيبَي نَوEنلاوَ ءاي%لابَ "لَصْفُي" كَلذْ %نَعَ ىلاعَتْ اثْبَعَ لاَّ
نَوَرِبَدَتَي "نَومَلّ%عَي
(Dialah yang menjadikan matahari bersinar) mempunyai sinar (dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya bagi bulan) dalam perjalanannya (manzilah-manzilah) selama dua puluh delapan malam untuk setiap bulan, setiap malam daripada dua puluh delapan malam itu memperoleh suatu manzilah, kemudian tidak tampak selama dua malam, jika jumlah hari bulan yang bersangkutan ada tiga puluh hari. Atau tidak tampak selama satu malam jika ternyata jumlah hari bulan yang bersangkutan ada dua puluh sembilan hari (supaya kalian mengetahui) melalui hal tersebut (bilangan tahun dan perhitungan waktu, Allah tidak menciptakan yang demikian itu) hal-hal yang telah disebutkan itu (melainkan dengan hak) bukannya main-main, Maha Suci Allah dari perbuatan tersebut (Dia menjelaskan) dapat dibaca yufashshilu dan nufashshilu, artinya Dia menerangkan atau Kami menerangkan (tanda- tanda kepada orang-orang yang mengetahui) yakni orang-orang yang mau berpikir.
رِاهُنلا ةًيآ ان%لّعَجَوَ لَ%يلّلا ةًيآ ان%وحْمَفَ نَ%يتَيآ رِاهُنلاوَ لَ%يلّلا ان%لّعَجَوَ
بَاسْحْ%لاوَ نَينسْلا دَدَعَ %اومَلّ%عَتَلوَ %مَكُبَرِ نَمُ لَا%ضَفَ %اوغْتَ%بَتَل ةًرِصْ%بَمُ
لَايصْ%فُتْ هُان%لّصْفَ Bء%يَشَ لَكَوَ
Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.(Qs Al Isra (17): 12)
" ةًيآ ان%وحْمَفَ" انتْرِ%دَقِ ىلّعَ نَ%يتَلادَ "نَ%يتَيآ رِاهُنلاوَ لَ%يلّلا ان%لّعَجَوَ
نَايبَ%لّل ةًفَاض %لْإِاوَ هُيفَ اونكُ%سْتَل ملَاظَّلابَ اهِرِون ان%سْمَطَ "لَ%يلّلا
"%مَكُبَرِ %نَمُ لَا%ضَفَ" هُيفَ "اوغْتَ%بَتَل" ء%وضَلابَ اهُيفَ ارِصْ%بَمُ %يأُ "ةًرِصْ%بَمُ"
تُاقِ%وَ %لْأَل "بَاسْحْ%لاوَ نَينسْلا دَدَعَ" امَهُبَ "اومَلّ%عَتَلوَ" ب%سْكُ%لابَ
انيي%بَتْ هُانيبَ "لَايصْ%فُتْ هُان%لّصْفَ" هُ%يلإِ جاتَ%حْي . "ء%يَشَ لَكَوَ"
5
ءايض adalah menyinari sesuati sedangkan : --- ارِو ن رِمَقِلا --- adalah athaf yang artinya yang menantulkan sinar. -- لَزِانمُ هُرِدَقِ وَ --- adalah yang memiliki tempat.
(Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda) yang kedua- duanya menunjukkan kekuasaan Kami (lalu Kami hapuskan tanda malam) Kami tutup cahayanya dengan kegelapan malam hari supaya kalian tenang berada di dalamnya; idhafat di sini menunjukkan makna bayan (dan Kami jadikan tanda siang itu terang) seseorang dapat melihat berkat adanya cahaya (agar kalian mencari) pada siang hari (karunia dari Rabb kalian) dengan berusaha (dan supaya kalian mengetahui) melalui malam dan siang hari itu (bilangan tahun-tahun dan perhitungan) waktu-waktu. (Dan segala sesuatu) yang diperlukan (telah Kami terangkan dengan jelas) artinya Kami telah menjelaskannya secara rinci.
d) Seluruh kawasan dunia adalah satu matla’6.
e) Transfer imkanu rukyat yaitu Memindahkan hasil rukyat disuatu tempat yang mungkin dapat melihat (imkanu rukyat) kesemua kawasan dunia.
f) Menerima garis batas tanggal internasional (IDL) Hari dimulai dan berakhir pada tengah malam (jam 00 UT/GMT) di garis bujur 180°.
g) Bulan baru dimulai apabila di bagian mana pun di muka bumi sebelum pukul 00:00 GMT telah terpenuhi kriteria sekurang-kurangnya elongasi 80 dan ketinggian 50.
h) Koreksi kalender: Apabila kriteria di atas terpenuhi setelah lewat tengah malam [pukul 00:00] GMT, maka bulan baru tetap dimulai dengan ketentuan:
Apabila imkanu rukyat hilal elongasi 80 dan ketnggian 50 telah terjadi di suatu tempat mana pun di dunia dan ijtmak di New Zealand terjadi sebelum waktu fajar.
Imkanu rukyat tersebut (sebagaimana pada huruf a) terjadi di daratan benua Amerika.
i) Digunakan ibadah dan civil.
j) Tidak boleh disuatu tempat dimuka bumi memasuki bulan baru sebelum kelahiran hilalnya (sebelum konjungsi )
k) Tidak boleh disuatu tempat dimuka bumi memulai bulan baru sebelum yakin terjadinya imkanu rukyat hilal di suatu tempat di muka bumi.
l) Tidak boleh di suatu tempat dimuka bumi belum memasuki bulan baru sementara hilal bulan tersebut telah terpampang secara jelas di ufuk mereka.7
موصْي نَاكَ cلَجَرِ لاَّإِ نَ%يمُوي لاَّوَ Bموي م%وصْبَ نَاضَمُرِ اومُدَقِتْ لاَّ
هُ%مَصْي%لّفَ ،امُ%وصِ
: مَقِرِلا وَأُ ةًحْفُصْلا مَلّسْمُ حيحْصِ : رِدَصْمَلا | مَلّسْمُ : ثدَحْمَلا | ةًرِيرِهِ وبَأُ : يوَارِلا 1082
|
هُبَاشِّمُ ثَيدَحِ حرِشَ | ةًهُبَاشِّمُ ثَيدَاحِأُ | ]حيحْصِ[ : ثدَحْمَلا مَكُحِ ةًصِلَاخْ
Jangan berpuasa untuk satu atau dua hari Ramadhan, kecuali bagi seorang pria yang berpuasa, biarkan dia berpuasa.
cلَجَرِ نَوكُي %نَأُ لاَّإِ ،نَ%يمُوي %وَأُ Bموي م%وصْبَ نَاضَمُرِ %مَكَدَحِأُ نَمُدَقِتَي لاَّ
مويلا كَلذْ %مَصْي%لّفَ ،هُمُ%وصِ موصْي نَاكَ .
Jangan seorang pun dari kalian berpuasa Ramadhan satu atau dua hari, kecuali jika ada seorang pria yang sedang berpuasa, biarkan dia berpuasa hari itu.
:مَقِرِ لا وَأُ ةًحْفُ صْلا يرِا خَبَلا حيحْ صِ: رِدَصْمَلا يرِاخَبَلا: ثدَحْمَلا ةًرِيرِهِ وبَأُ : يوَارِلا 1914
]حيحْصِ[ : ثدَحْمَلا مَكُحِ ةًصِلَاخْ
6 Makna dasarnya ialah tempat terbit. Yang dimaksudkan adalah tempat dimana hilal diamati.
Selanjutnya lihat pembahasan matlak di bab selanjutnya.
7هُ%مَصْي%لّفَ امُوصِ موصْي نَاكَ لَاجَرِ لاَّإِ نَيمُوي وَأُ ،موي موصْبَ نَاضَمُرِ اومُدَقِتْ لاَّ
Janganlah kalian mendahului Ramadan dengan puasa satu atau dua hari, kecuali seseorang yang sudah biasa berpuasa, maka hendaknya ia berpuasa (HR Mutafaq ‘alaih) (dalil ini melingkupi point (j),(k),(l).
مَلّسْوَ هُيلّعَ هُلّلا ىلّصِ يَبَنلا نَأُ ةًرِيرِهِ وبَأُ رِبَخَي ثَيدَحْلا اذِهِ يَفَوَ
موصْيفَ ،نَابَعَشَ رِخْآ مايصْبَ نَاضَمُرِ مَلّسْمَلا لَبَقِتَ%سْي %نَأُ ىهُن موصْبَ نَاضَمُرِ صٍخَشِّلا مدَقِتَي %نَأُ عُرِشِّي لَافَ ،نَيمُوي وَأُ امُوي هُلّ%بَقِ
لَافَ ،ةًيؤْEرِلابَ cطٌبَتْرِمُ هُمُوصِ نَإِفَ ؛هُل طٍايتَحِلاَّا دَ%صْقِبَ نَيمُوي وَأُ Bموي امَئاغ وَأُ او%حْصِ Eوجَلا نَاكَ cءاوسْوَ ،فَEلّكُتَلا ىلإِ ةًجَاحِ .
Dalam hadits ini, Abu Huraira mengatakan bahwa Nabi (damai dan berkah Allah Allah besertanya) melarang seorang Muslim untuk menerima Ramadhan dengan berpuasa Sya'ban terakhir, jadi dia berpuasa satu atau dua hari sebelum dia, sehingga tidak ditentukan bagi seseorang untuk berpuasa untuk satu atau dua hari Ramadhan dengan maksud tindakan pencegahan untuknya, karena puasanya terkait dengan penglihatan, jadi tidak perlu biaya, dan apakah cuaca cerah atau berawan.
B مَيغ دَوجَول ؛نَيمُوي يَفَ Eكَشِّلا لَصْحْي دَقِ هُنلأَ ؛نَيمُويلا رِكَذْ امَنإِوَ
رِمُلأَا ؛نَيرِمُلأَ كَلذْ نَعَ ىهُن امَنإِوَ .Bةًثْلَاثْ وَأُ نَيرِهُشَ يَفَ Bةًمَلّظ وَأُ
نَعَ يَهُن امَكَ ،هُنمُ سِيل امُ نَاضَمُرِ يَفَ دَازَي %نَأُ نَمُ افَوخْ :لَوَلأَا يَفَ بَاتَكُلا لَهِأُ هُيفَ عَقِوَ امَمُ ارِذِحِ ،كَلذِل دَيعَلا موي مايصِ
موي موصِ نَعَ يَهُن اذِهُلوَ ،مَهُئاو%هِأُوَ مَهُئارِآبَ هُيفَ اوَدَازَفَ ،مَهُمُايصِ
وَأُ Bمويبَ هُمُدَقِتْ %نَمَفَ ؛ةًيؤْEرِلابَ قِّلّعَ مَكُحْلا نَأُ :يَناثْلا رِمُلأَا .كَشِّلا مَكُحْلا كَلذْ يَفَ نَعَطَلا لَوَاحِ %دَقِفَ نَيمُوي .
Sebaliknya, ia menyebutkan dua hari, karena mungkin ada keraguan dalam dua hari, karena ada awan atau kegelapan dalam dua atau tiga bulan. Sebaliknya, dia melarangnya karena dua alasan: hal pertama:
karena takut bahwa apa yang bukan darinya akan meningkat di bulan Ramadhan, dan dia juga melarang puasa pada hari Idul Fitri, jadi dia berhati-hati dengan apa yang Ahli Kitab jatuh ke dalam puasa mereka, sehingga mereka meningkatkannya dengan pendapat dan keinginan mereka, dan untuk alasan ini dia melarang puasa pada hari keraguan.
Hal kedua adalah bahwa penghakiman ditangguhkan oleh ru’yah; siapa pun yang memajukannya satu atau dua hari sungguh telah mencoba menentang hukum.
دَاتَعَا اذْإِ امُ يَهُنلا اذِهِ نَمُ مَلّسْوَ هُيلّعَ هُلّلا ىلّصِ ىن%ثْتَسْا مَثْ
B موي وَأُ ،Bموي رِطَفَوَ Bموي موصِ دَاتَعَا نَأَكَ ،Bنَيعَمُ Bموي موصِ نَاسْنلْإِا سِيل كَلذْ نَلأَ ؛%نَذْإِ هُمُايصِ نَمُ عَنامُ لَافَ ،هُفَدَاصْفَ نَينثْلاَّاكَ Bنَيعَمُ
اعَ%رِشَ هُنعَ يَهُنمَلا مايصْلا سِنجَ نَمُ
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam- membuat pengecualian dari larangan ini jika seseorang biasa berpuasa pada hari tertentu, seperti jika dia biasa berpuasa pada hari itu dan berbuka puasa pada hari tertentu, atau hari tertentu seperti hari Senin dan dia bertepatan dengan itu, maka tidak ada keberatan untuk berpuasa kemudian, karena itu bukan jenis puasa yang dilarang oleh Syariah.
IV. PERBEDAAN KALENDER SEBAGAI AKIBAT PERBEDAAN METHODOLOGI.
Perbedaan penentuan kalender khususnya masuknya bulan adalah akibat perbedaan methodology dan kerigidan madzhab. Perbedaan itu berkisar pada:
a) Pemahaman penentuan masuknya bulan harus dengan rukyat. Dengan dalil:
مَكُ%يلّعَ مَغ %نَإِفَ ،اوَرِطَ%فَأَفَ هُومَتَ%يأُرِ اذْإِوَ ،اومُوصْفَ هُومَتَ%يأُرِ اذْإِ
هُل اوَرِدَ%قِافَ
Jika engkau melihat (hilal ramadhan) maka berpuasalah dan jika engkau melihat (hilal syawwal) maka berbukalah. Dan jika terhalang maka kadarkanlah. (HR Muslim)
رِمَعَ نَبَ هُلّلادَبَعَ : يوَارِلا يرِاخَبَلا: ثدَحْمَلا يرِاخَبَلا حيحْصِ: رِدَصْمَلا :مَقِرِلا وَأُ ةًحْفُصْلا 1900
]حيحْصِ[ : ثدَحْمَلا مَكُحِ ةًصِلَاخْ
( مَلّسْمُ هُجَرِخْأُ : جيرِخَتَلا 1080
رِيسْي فُلَاتَخْابَ )
ةًي%ؤْرِبَفَ ،نَينسْلاوَ رِوهُ Eشِّلا بَاسْحْل ةًلّهِلأَا هُناحْبَسْ هُلّلا لَعَجَ
ضئارِفَ دَدَحْتَتْ ةًي%ؤْEرِلا كَلّتْ ىلّعَوَ ،رِخْآ يَهُتَ%نيوَ cرِ%هُشَ أُدَبَي لَلَاهُلا جحْلاوَ ،مايصْلاكَ ،cةًرِيثْكَ.
ماصْي لاَّ هُنأُ مَلّسْوَ هُيلّعَ هُلّلا ىلّصِ Eيَبَنلا حضوي ثَيدَحْلا اذِهِ يَفَوَ
عَسْاتَلا مويلا سِمَشَ بَوَرِغ دَ%عَبَ لَلَاهُلا يؤْرِ اذْإِ لاَّإِ نَاضَمُرِ
دَنعَ لاَّإِ رِطَفُيوَ مايصْلا يَهُتَني لاَّ كَلذِكَوَ ،نَابَعَشَ نَمُ نَيرِشِّعَلاوَ
عَسْاتَلا مويلا سِمَشَ بَوَرِغ دَ%عَبَ Bلَاوشَ رِهُشَ لَلَاهِ ةًيؤْرِ
ببَسْبَ لَلَاهُلا ةًيؤْرِ %تُرِذِعَتْ %نَإِفَ .نَاضَمُرِ رِهُشَ نَمُ نَيرِشِّعَلاوَ
نَوكُيفَ ،رِهُشِّلا لَمَكُي هُنإِفَ ،بَابَسْلأَا نَمُ Bببَسْ يلأَ وَأُ ،مَ%يغْلا هُلوخْدَبَ نَيقِيلا قِّقِحْتَيفَ ،كَلذْ ىلّعَ دَيزَي لاَّ رِهُشِّلا نَلأَ ؛امُوي نَيثْلَاثْ
هُجَوَرِخَبَ وَأُ.
Dalam hadits ini, Nabi (damai dan berkah Allah Allah besertanya) menjelaskan bahwa Ramadhan tidak berpuasa kecuali bulan sabit terlihat setelah matahari terbenam pada hari kedua puluh sembilan Sya'ban, dan juga puasa tidak berakhir dan berbuka puasa sampai bulan sabit bulan Syawal terlihat setelah matahari terbenam pada hari kedua puluh sembilan bulan Ramadhan. Jika tidak mungkin untuk melihat bulan sabit karena awan atau karena alasan apa pun, maka itu menyelesaikan bulan, jadi itu akan menjadi tiga puluh hari, karena bulan tidak melebihi itu, dan kepastian dicapai dengan masuk atau keluar.
b) Pendapat tentang matla’ jamak dimana seseorang hanya terikat pada matla’ tempatnya berada sehingga jika suatu wilayah (matla’) telah melihat hilal maka hanya wilayah itu yang dianggap telah memasuki bulan baru dan wilayah lain tidak terikat hingga mengalami rukyatul hilal.
ىلإِ هُتَثْعَبَ ، ثرِاحْلا تنبَ لَضَفُلا مأُ نَأُ
ةًيوَاعَمُ
ت%مُدَقِفَ : لَاقِ ، ماشِّلابَ
انيأُرِفَ ، ماشِّلابَ انأُوَ نَاضَمُرِ لَلَاهِ يَلّعَ لَهُتَسْاوَ ، اهُتَجَاحِ تيضَقِفَ ماشِّلا نَبَا يَنلأَسْفَ رِهُشِّلا رِخْآ يَفَ ةًنيدَمَلا ت%مُدَقِ مَثْ ، ةًعَمَجَلا ةًلّيل لَلَاهُلا ةًلّيل هُانيأُرِ : تلّقِفَ ؟ لَلَاهُلا مَتَيأُرِ ىتَمُ : لَاقِفَ لَلَاهُلا رِكَذْ مَثْ ، Bسُابَعَ
اومُاصْفَ سُانلا هُآرِ : تلّقِفَ ؟ ةًعَمَجَلا ةًلّيل هُتَيأُرِ تنأُ : لَاقِفَ ، ةًعَمَجَلا ماصِوَ
ةًيوَاعَمُ
ىتَحِ موصْن لَازَن لَافَ ، تبَسْلا ةًلّيل هُانيأُرِ %نَكُل : لَاقِفَ ،
: تلّقِفَ ، هُارِن وَأُ امُوي نَيثْلَاثْ لَمَ%كُن لاَّأُ
يَفُتَ%كُتْ
ةًيؤْرِبَ
ةًيوَاعَمُ
؟ هُمُايصِوَ
مَلّسْوَ هُيلّعَ هُلّلا ىلّصِ هُلّلا لَوسْرِ انرِمُأُ اذِكُهِ ، لاَّ : لَاقِ
Ummu al-Fadl binti al-Harits, yang mengirimnya ke Mu'awiyah di Syam, berkata: Jadi aku datang ke Syam dan aku memenuhi kebutuhannya, dan aku mulai (berangkat-pen) saat bulan sabit Ramadhan dan aku berada di Syam, dan kami melihat bulan sabit pada Jumat malam, kemudian aku datang ke Madinah pada akhir bulan, dan Ibnu 'Abbas bertanya kepadaku, lalu dia menyebutkan bulan sabit dan berkata:
Kapan kamu melihat bulan sabit? Saya berkata, "Kami melihatnya pada
Jumat malam," dan dia berkata, "Anda melihatnya pada Jumat malam?"
Aku berkata, "Orang-orang melihatnya dan berpuasa dan Mu'awiyah berpuasa," dan dia berkata, "Tapi kami melihatnya pada Sabtu malam, jadi kami masih berpuasa sampai kami menyelesaikan tiga puluh hari atau melihatnya." Dia berkata: Tidak, ini adalah bagaimana Rasulullah SAW memerintahkan kita. (HR Tirmidzi)
V. KAIDAH SYARIAH TENTANG KALENDER
a) Bulan Berjumlah 12
ةًدَعَ نَإِ
رِوهُ Eشِّلا
8قِّلّخْ م%وي هُلّلا بَاتَكَ يَفَ ارِ%هُشَ رِشِّعَ ان%ثْا هُلّلا دَنعَ
9%اومَلّ%ظَّتْ لَافَ مَيقِ%لا نَيدَلا كَلذْ cمرِحِ cةًعَبَ%رِأُ اهُ%نمُ ضَ%رِلأَاوَ تُاوَامَسْلا
%اومَلّ%عَاوَ ةًفَآكَ %مَكُنولّتْاقِي امَكَ ةًفَآكَ نَيكَرِ %شِّمَ%لا %اولّتْاقِوَ %مَكُسْفُنأُ نَهُيفَ
نَيقِتَمَ%لا عَمُ هُلّلا نَأُ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (9:36).
Penjelasan ayat:
" ارِ%هُشَ رِشِّعَ ان%ثْا هُلّلا دَ%نعَ"
10ةًنسْلّل اهُبَ دَتَ%عَمَ%لا "رِوهُ Eشِّلا ةًدَعَ نَإِ
"هُلّلا بَاتَكَ يَفَ
ظوفُ%حْمَ%لا ح%ولّلا ضَ%رِ %لأَاوَ تُاوَامَسْلا قِّلّخْ م%وي"
"اهُ%نمُ
رِوهُ Eشِّلا %يأُ
"مرِحِ ةًعَبَ%رِأُ"
ةًجَحْ%لا وَذْوَ ةًدَ%عَقِ%لا وَذْ ةًمُرِحْمُ
بجَرِوَ مرِحْمَ%لاوَ
"كَلذْ"
اهُمَيرِ%حْتْ %يأُ
"مَيقِ%لا نَيدَلا"
مَيقِتَ%سْمَ%لا لَافَ"
"نَهُيفَ اومَلّ%ظَّتْ
مرِحْ%لا رِهُ %شَ %لأَا %يأُ
"%مَكُسْفُ%نأُ"
اهُيفَ اهُنإِفَ يَصِاعَمَ%لابَ
اهُلّكَ رِهُ %شَ %لأَا يَفَ لَيقِوَ ارِ%زِوَ مَظَّ%عَأُ
"ةًفَاكَ نَيكَرِ %شِّمَ%لا اولّتْاقِوَ"
اعَيمَجَ
رِوهُ Eشِّلا لَكَ يَفَ
"نَيقِتَمَ%لا عَمُ هُلّلا نَأُ اومَلّ%عَاوَ ةًفَاكَ %مَكُنولّتْاقِي امَكَ"
رِ%صْنلاوَ نَ%وعَ%لابَ
(Sesungguhnya bilangan bulan) jumlah bulan pertahunnya (pada sisi Allah adalah dua belas bulan dalam Kitabullah) dalam Lauh mahfudz (di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya) bulan-bulan tersebut (empat bulan suci) yang disucikan, yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab. (Itulah) penyucian bulan-bulan yang empat tersebut (agama yang lurus) artinya agama yang mustaqim (maka janganlah kalian menganiaya dalam bulan-bulan tersebut) dalam bulan-bulan yang empat itu (diri kalian sendiri) dengan melakukan kemaksiatan. Karena sesungguhnya perbuatan maksiat yang dilakukan dalam bulan-bulan tersebut dosanya lebih besar lagi. Menurut suatu penafsiran disebutkan bahwa dhamir fiihinna kembali kepada itsnaa `asyara, artinya dalam bulan-bulan yang dua belas itu (dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya) seluruhnya dalam bulan-bulan yang dua belas itu (sebagaimana mereka pun memerangi kalian semuanya;
dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang takwa) pertolongan dan bantuan-Nya selalu menyertai mereka.
b) Jumlah hari dalam satu bulan adalah 29 atau 30.
ةًرِمُ يَن%عَي .اذِكُهِوَ اذِكُهِ رِ%هُشِّلا ،بسْ%حْن لاَّوَ بتَ%كُن لاَّ ،cةًيمُأُ cةًمُأُ انإِ
8 Bilangan, hitungan
9)رِوهُشَ ,رِهُ %شَأُ ج( رِ%هُشَ [n] month disebut رِ%هُشَ karena dikenali.
10 Tahun
نَيثْلَاثْ ةًرِمُوَ ،نَيرِ %شِّعَوَ ةًعَ%سْتْ
Kami adalah bangsa yang buta huruf, kami tidak menulis atau menghitung, bulannya begini dan begitu, yaitu dua puluh sembilan, dan tiga puluh. (HR Bukhari-Muslim)11
cرِ%هُشَ أُدَبَي لَلَاهُلا ةًي%ؤْرِبَفَ ،نَينسْلاوَ رِوهُ Eشِّلا بَاسْحْل ةًلّهِلأَا هُلّلا لَعَجَ
،مايصْلاكَ ،cةًرِيثْكَ ضئارِفَ دَدَحْتَتْ ةًي%ؤْEرِلا كَلّتْ ىلّعَوَ ،رِخْآ يَهُتَ%نيوَ
جحْلاوَ.
Allah membuat bulan sabit untuk menghitung bulan dan tahun, sehingga dengan melihat bulan sabit, satu bulan dimulai dan yang lain berakhir, dan pada ru’yah itu banyak kewajiban ditentukan, seperti puasa dan haji.
يَبَنلا نَأُ امَهُنعَ هُلّلا يَضرِ رِمَعَ نَبَ هُلّلا دَبَعَ رِبَخَي ثَيدَحْلا اذِهِ يَفَوَ
:يأُ ،»بسْ%حْن لاَّوَ بتَ%كُن لاَّ ،cةًيمُأُ cةًمُأُ انإِ« :لَاقِ مَلّسْوَ هُيلّعَ هُلّلا ىلّصِ
،ملأَا ةًدَلاَّوَ لَ%صِأُ ىلّعَ ءاقِبَلا يَهِوَ ،ةًيمُلأَا انيلّعَ بلّغْتْ بَرِعَلا نَحْن بَاسْحْلابَ دَارِمَلا وَأُ ،بَاسْحْلاوَ ،ةًبَاتَكُلاوَ ةًءارِقِلا فُرِعَن لاَّ اننأُ :يَنعَي لاَّإِوَ ؛مَهُيلّعَ بلّغ امُ رِابَتَعَابَ كَلذْوَ ،كَلّفُلاوَ لَزِانمَلاوَ موجَEنلا بَاسْحِ
cةًلّقِ مَهُنكُلوَ ،كَلذْ فُرِعَي نَمُ بَرِعَلا يَفَ نَاكَ %دَقِفَ .
Dalam hadits ini, 'Abd al-Allah ibn 'Umar (ra dengan dia) mengatakan kepada mereka bahwa Nabi SAW berkata: "Kami adalah bangsa yang buta huruf, kami tidak menulis atau menghitung", yaitu, kami orang Arab diliputi oleh buta huruf, yang merupakan kelangsungan hidup pada asal usul kelahiran ibu, yang berarti: kita tidak tahu cara membaca, menulis, dan berhitung, atau yang dimaksud dengan aritmatika adalah perhitungan bintang, rumah dan astronomi, mengingat apa yang menang atas mereka.
يَفَ يوتَ%سْي ،Bةًحْئلاَّ Bةًرِهِاظ Bرِومُأُوَ ،Bةًحْضاوَ Bملَاعَأَبَ انتْدَابَعَ تطَبَرِفَ
ىنعَمَلا اذِهِ ملَاسْلاوَ ةًلَاصْلا هُيلّعَ مَمَتْ مَثْ ،مَهِرِيغوَ بَاسْحْلا اهُتَفَرِعَمُ
:Eيَمَجَعَلأَاوَ سُرِخْلأَا اهُمَهُفُي ةًرِاشَإِ ،Bظٍفُل رِيغ نَمُ هُدَيبَ هُتْرِاشَإِبَ
ملَاسْلاوَ ةًلَاصْلا هُيلّعَ رِاشَأُ يَنعَي :يوَارِلا لَاقِ .»اذِكُهِوَ اذِكُهِ رِهُشِّلا«
رِ %شِّعَلا هُ%يدَي عَبَاصِأَبَ لاَّوَأُ رِاشَأَفَ ؛نَيثْلَاثْ ةًرِمُوَ ،نَيرِشِّعَوَ ةًعَسْتْ ةًرِمُ
هُنعَ رِبَعَمَلا وهِ اذِهِوَ ،ةًثْلاثْلا ةًرِمَلا يَفَ ماهُبَلْإِا ضبَقِوَ نَيتْرِمُ اعَيمَجَ
وهِوَ ، Bتُارِمُ ثلَاثْ ىرِخْأُ ةًرِمُ امَهُبَ رِاشَأُوَ ،»نَيرِشِّعَوَ ةًعَسْتْ« :هُلوقِبَ
نَيثْلَاثْ« :هُلوقِبَ هُنعَ رِبَعَمَلا».
Kemudian kedamaian dan berkah Tuhan atasnya melengkapi makna ini dengan menunjuk dengan tangannya tanpa sepatah kata pun, tanda bahwa bisu dan Ajami mengerti: "Bulan itu seperti ini dan seterusnya." Narator berkata: Itu berarti bahwa dia menunjukkan Nabi SAW sekali dua puluh sembilan kali, dan sekali tiga puluh, jadi dia menunjuk pertama dengan kesepuluh jari tangannya dua kali dan mengepalkan ibu jari untuk ketiga kalinya, dan inilah yang diungkapkan dengan mengatakan: "dua puluh sembilan", dan dia menunjuk mereka lagi tiga kali, yang diungkapkan dengan mengatakan: "tiga puluh".
نَيثْلَاثْ« :هُلوقِبَ هُنعَ رِبَعَمَلا وهِوَ ، Bتُارِمُ ».
،نَيرِشِّعَلاوَ ةًعَسْتَلا نَعَ Eلَقِي لاَّوَ ،نَيثْلَاثْلا نَعَ Eيرِمَقِلا رِهُشِّلا دَيزَي لاَّوَ
عَسْاتَلا مويلا سِمَشَ بَوَرِغ دَ%عَبَ لَلَاهُلا ةًيؤْرِبَ رِهُشِّلا لَوخْدَ فُرِعَيوَ
امُوي نَيثْلَاثْ رِهُشِّلا مَمَتَي ،رِي مَلوَ لَلَاهُلا يَفُخْ %نَإِفَ ،نَيرِشِّعَلاوَ .
Yang diungkapkan dengan mengatakan: «tiga puluh».
Bulan lunar tidak melebihi tiga puluh, dan tidak kurang dari dua puluh sembilan, dan masuknya bulan dikenal sebagai penampakan bulan sabit setelah matahari terbenam pada hari kedua puluh sembilan, jika bulan sabit
11) 1913 :مَقِرِ ثَيدَحِ( »بسْحْن لاَّوَ بتَكُن لاَّ« :مَلّسْوَ هُيلّعَ هُلّلا ىلّصِ يَبَنلا لَوقِ بَابَ موصْلا بَاتَكَ | يرِاخَبَلا حيحْصِ
مَقِرِ لَلَاهُلا ةًيؤْرِل نَاضَمُرِ موصِ بَوجَوَ بَابَ مايصْلا يَفَ مَلّسْمُ هُجَرِخْأُ
1080
tersembunyi dan tidak terlihat, bulan selesai tiga puluh hari.
فُاصِوَأُ نَمُ ىلاعَتْ هُلّلا اهُلّعَجَ يَتَلا فُاصِوَلأَا نَمُ »يَمُلأَا« فَ%صِوَوَ
ةًفُصِ %تناكَ امَنإِوَ ،اهُبَ هُحِدَمُوَ ،مَلّسْوَ هُيلّعَ هُلّلا ىلّصِ يَبَنلا لَامَكَ
قُرِEطَلا يَهِ كَلذْ ىلّعَ ةًبَرِEدَلاوَ ةًسْارِدَلاوَ ةًبَاتَكُلا نَلأَ ؛هُرِيغ يَفَ Bصٍ%قِن اهِرِ%دَقِ مَظَّعَيوَ ،نَاسْنلْإِا سِ%فُن فُرِشِّتْ اهُبَ يَتَلا مولّعَلا ىلإِ ةًلّصِومَلا مولّعَبَ مَلّسْوَ هُيلّعَ هُلّلا ىلّصِ ادَمَحْمُ انيبَن ىلاعَتْ هُلّلا صٍخْ امَلّفَ ،ةًدَاعَ
ةًدَاعَلّل اقِرِاخْ كَلذْ نَاكَ ،Bةًسْرِادَمُ لاَّوَ Bةًبَاتَكَ رِيغ نَمُ نَيرِخْلآاوَ نَيلوَلأَا اهُبَ تعَن يَتَلا هُقِدَصِ ىلّعَ ةًلادَلا هُبَ ةًصِاخَلا هُفَاصِوَأُ نَمُوَ ،هُقِحِ يَفَ
:ىلاعَتْ لَاقِ امَكَ ،ةًقِبَاسْلا مَمُلأَا يَفَ اهُبَ فُرِعَوَ ،ةًمَيدَقِلا بتَكُلا يَفَ
}%مَهِدَ%نعَ ابَوتَ%كُمُ هُنوَدَجَي يذِلا يَمُ %لأَا يَبَنلا لَوسْرِلا نَوعَبَتَي نَيذِلا{
:فُارِعَلأَا[ ةًيلآا 157
مَظَّعَأُ نَمُ هُقِحِ يَفَ ةًيمُلأَا تُرِاصِ دَقِفَ ؛]
cزَ%جَعَوَ ،cرِهِاظ cصٍ%قِن هُرِيغ قِّحِ يَفَ يَهِوَ ،هُتْامُارِكَ لَجَأُوَ ،هُتْازَجَعَمُ
cرِضاحِ .
Deskripsi "buta huruf" dari deskripsi yang dibuat Allah SWT dari deskripsi kesempurnaan Nabi, semoga Allah Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, dan memujinya dengan itu, tetapi itu adalah kekurangan pada orang lain, karena menulis, belajar dan melatih tentang itu adalah cara-cara yang mengarah pada ilmu-ilmu yang dengannya jiwa manusia dihormati, dan nilainya biasanya diperbesar, jadi ketika Allah SWT memilih Nabi kita Muhammad (damai dan berkah Allah besertanya) dengan ilmu-ilmu dari dua yang pertama dan yang lainnya tanpa menulis atau sekolah, ini luar biasa dalam haknya, dan dari deskripsinya sendiri Indikasi ketulusannya, yang dijelaskan dalam kitab-kitab kuno, dan dikenal di bangsa-bangsa sebelumnya, seperti yang dikatakan Yang Mahakuasa: {Mereka yang mengikuti Nabi buta huruf yang mereka temukan tertulis bersama mereka}
ayat [Al-A'raf: 157]; buta huruf telah menjadi salah satu mukjizat terbesarnya, dan untuk martabatnya, dan itu adalah hak orang lain kekurangan yang nyata, dan cacat saat ini
c) Bulan Sabit Sebagai Penanda Awal Bulan
ةًلّهِلأَا نَعَ كَنولأَ%سْي
%نَأَبَ Eرِبَ%لا سِ%يلوَ جحْ%لاوَ سُانلّل تيقِاومُ يَهِ %لَقِ
12%نَمُ تُويبَ%لا %اوتْ %أُوَ ىقِتْا نَمُ رِبَ%لا نَكُ لوَ اهِرِوهُظ نَمُ تُويبَ%لا %ا%وتْ%أَتْ
نَوحْلّ%فُتْ %مَكُلّعَل هُلّلا %اوقِتْاوَ اهُبَاو%بَأُ
Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (2:189) Penjelasan ayat:
" دَيزَتْ مَثْ ةًقِيقِدَ وَدَ%بَتْ %مَل لَلَاهِ عَ%مَجَ "ةًلّهِ %لأَا %نَعَ" دَمَحْمُ اي "كَنولأَ%سْي ةًدَحِاوَ ةًلاحِ ىلّعَ نَوكُتْ لاَّوَ %تُدَبَ امَكَ دَوعَتْ مَثْ ارِون ئلّتَ%مَتْ ىتَحِ
12 لَلّهِ : لَلَاهُلا artinya adalah rembulan pada malam pertama dan kedua dari setiap bulan, atau kita
kenal dengan nama bulan sabit. Kemudian setelah itu ia disebut dengan رِمَقِلا (rembulan), dan tidak disebut sebagai
لَلَاهُلا lagi. Jamak dari kata لَلَاهُلا adalah ةًلّهِأُ
Mata panah y^ng digunakan untuk berburu terkadang disebut لَلَاهُلا, karena sama-sama memiliki 2 buah sudut. (Raghib Al Asfahani, Mufradat fii Ghariibil Qur’an)
سِ%مَشِّلاكَ
"%لَقِ"
%مَهُل
"تيقِاومُ يَهِ"
تُاقِيمُ عَ%مَجَ
"سُانلّل"
نَومَلّ%عَي
%مَهِرِاطَ%فَإِوَ %مَهُمُايصِوَ %مَهُئاسْن دَدَعَوَ %مَهِرِجَاتَمُوَ %مَهُعَ%رِزِ تُاقِ%وَأُ اهُبَ
"جحْ%لاوَ"
ىلّعَ %تُرِمَتَ%سْا %ولّفَ هُتَ%قِوَ اهُبَ مَلّ%عَي %يأُ سُانلا ىلّعَ فَطَعَ
يَفَ "اهِرِوهُظ %نَمُ تُويبَ%لا اوتْ %أَتْ %نَأَبَ رِبَ%لا سِ%يلوَ" كَلذْ فُرِ%عَي %مَل ةًلاحِ
بَابَ%لا اوكَرِ%تَتْوَ نَوجَرِ%خَتْوَ هُ%نمُ نَولّخْ%دَتْ ابَ%قِن اهُيفَ اوبَقِ%نتْ %نَأَبَ مارِ%حِ %لْإِا ا™رِبَ هُنومَعَ%زَيوَ كَلذْ نَولّعَ%فُي اوناكَوَ
"رِبَ%لا نَكُلوَ"
رِبَ%لا اذْ %يأُ
%نَمُ"
"ىقِتْا هُتَفُلاخَمُ كِ%رِتَبَ هُلّلا
"اهُبَاو%بَأُ %نَمُ تُويبَ%لا اوتْ%أُوَ"
مارِ%حِ %لْإِا يَفَ
"نَوحْلّ%فُتْ %مَكُلّعَل هُلّلا اوقِتْاوَ"
نَوَزِوفُتْ
(Mereka menanyakan kepadamu) hai Muhammad, (tentang bulan sabit). 'Ahillah' jamak dari 'hilal'. Pada permulaannya tampak kecil tipis kemudian terus bertambah hingga penuh dengan cahaya. Lalu kembali sebagaimana semula, maka keadaannya tidak seperti matahari yang tetap (katakanlah) kepada mereka, ("Ia adalah tanda-tanda waktu); mawaaqiit jamak dari miiqaat (bagi manusia) untuk mengetahui waktu bercocok tanam, berdagang, idah wanita, berpuasa, dan berbuka mereka (dan bagi haji) diathafkan atau dihubungkan kepada manusia, artinya untuk diketahui waktunya. Karena seandainya bulan tetap dalam keadaan yang sama, tentulah hal itu tidak dapat diketahui (Dan bukanlah kebaktian, jika kamu memasuki rumah-rumah dari belakangnya) yakni di waktu ihram, dengan membuat lubang di belakang rumah untuk tempat keluar masuk kamu dengan meninggalkan pintu. Hal itu biasa mereka lakukan dulu dan mereka anggap sebagai kebaktian, (tetapi kebaktian itu), maksudnya orang yang berbakti (ialah orang yang bertakwa) kepada Allah dengan tidak melanggar perintah-perintah- Nya, (dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya) baik sewaktu ihram maupun pada waktu-waktu lainnya, (dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beroleh keberuntungan").
Bulan sabit sebagai masuknya bulan baru berbentuk tandan muda
مَيدَقِ%لا نَوجَ%رِعَ%لاكَ دَاعَ ىتَحِ لَزِانمُ هُان%رِدَقِ رِمَقِ%لاوَ
يَفَ ›لَكَوَ رِاهُنلا قِّبَاسْ لَ%يلّلا لاَّوَ رِمَقِ%لا كِرِ%دَتْ نَأُ اهُل يَغْبَني سِ%مَشِّلا لاَّ
نَوحْبَ%سْي Bكَلّفَ
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (QS Yasiin (36):39-40)
Penjelasan ayat:
" هُدَ %عَبَ ا مُ هُرِسْفُي Bلَ%عَفُبَ بَوصْ%نمُ وهِوَ ب%صْنلاوَ عَ%فَرِلابَ "
13رِمَقِ%لاوَ
نَا مَثْ يَفَ لاَّزَ%نمُ نَيرِ %شِّعَوَ ةًينامَثْ "لَزِانمُ" هُرِ%يسْ ثَ%يحِ %نَمُ "هُان%رِدَقِ"
نَيثْلَاثْ رِ%هُ شِّلا نَا كَ %نَإِ نَ%يتَلّ%يل رِتَتَ %سْيوَ رِ%هُ شَ لَ كَ %نَمُ ةًلّ%يل نَيرِ %شِّعَوَ
هُ لزِانمُ رِخْآ يَفَ "دَاعَ ىتَحِ" امُ%وي نَيرِ %شِّعَوَ ةًعَ%سْتْ نَاكَ %نَإِ ةًلّ%يلوَ امُ%وي قِّ تَعَ اذْإِ خيرِامَ شِّلا دَو عَكَ %يأُ "مَيدَ قِ%لا نَوجَ%رِعَ%لا كَ" نَ%يعَ%لا ي%أُرِ يَفَ
رِفُ%صْيوَ سُوقِتَيوَ قُرِي هُنإِفَ
13 Warsy (Utsman bin Abdullah bin ‘Amr bin Sulaiman bin Ibrahim) dan Qalun (Isa bin Mina bin Wirdan bin Abdushshamad bin Umar bin Abdullah az-Zarqa) dari Nafi (Nafi' bin Abdurrahman bin Abi Nu'aim al-Laitsi al-Kanani) membaca dengan dhamah demikian juga Qunbul (Muhammad bin Abdurrahman bin Khalid) dari Ibn Katsir (Abdullah bin Katsir bin 'Amru bin Abdullah bin Zadan bin Fairuz bin Hurmuz). Adapun Hisyam (Abu alWalid,Hisyam bin'Ammar bin Nusayr bin Maysarah al-Salami al Dimshaqi) dari Abu Amir As Sami (Abu 'Amr, 'Abdullah bin Ahmad al- Qurayshi) membaca dengan fathah.
(Dan bagi bulan) dapat dibaca Wal Qamaru atau Wal Qamara, bila dibaca nashab yaitu Wal Qamara berarti dinashabkan oleh Fiil sesudahnya yang berfungsi menafsirkannya yaitu (telah Kami tetapkan) bagi peredarannya (manzilah- manzilah) sebanyak dua puluh delapan manzilah selama dua puluh delapan malam untuk setiap bulannya. Kemudian bersembunyi selama dua malam, jika bilangan satu bulan tiga puluh hari, dan satu malam jika bilangan satu bulan dua puluh sembilan hari (sehingga kembalilah ia) setelah sampai ke manzilah yang terakhir, menurut pandangan mata (sebagai bentuk tandan yang tua) bila sudah lanjut masanya bagaikan ketandan, lalu menipis, berbentuk sabit dan berwarna kuning.
" هُعَمُ عَمَتَ%جَتَفَ "رِمَقِ%لا كِرِ%دَتْ %نَأُ اهُل" حصْيوَ لَهُ%سْي "يَغْبَ%ني سِ%مَشِّلا لاَّ
"لَكَوَ" هُئاضَقِ%نا لَ%بَقِ يَتْ%أَي لَافَ "رِاهُنلا قِّبَاسْ لَ%يلّلا لاَّوَ" لَ%يلّلا يَفَ
يَفَ" موجَEنلاوَ رِمَقِ%لاوَ سِ%مَشِّلا %نَمُ هُ%يلإِ فُاضَمَ%لا %نَعَ ضَوعَ هُنيو%نتْ
ءلَاقِعَ%لا ةًلزَ%نمُ اولزَن نَوَرِيسْي "نَوحْبَ%سْي" رِيدَتَ%سْمُ "كَلّفَ
(Tidaklah mungkin bagi matahari) tidak akan terjadi (mendapatkan bulan) yaitu matahari dan bulan bersatu di malam hari (dan malam pun tidak dapat mendahului siang) malam hari tidak akan datang sebelum habis waktu siang hari. (Dan masing- masing) matahari, bulan dan bintang-bintang. Tanwin lafal Kullun ini merupakan pergantian dari Mudhaf Ilaih (pada garis edarnya) yang membundar (beredar) pada garis edarnya masing-masing. Di dalam ungkapan ini benda-benda langit diserupakan sebagai makhluk yang berakal, karenanya mereka diungkapkan dengan lafal Yasbahuuna.
d) Peredaran Bulan Dan Matahari Memiliki Kala Waktu Tertentu Yang Dapat Dihitung
Bنَابَ%سْحْبَ رِمَقِ%لاوَ سِ%مَشِّلا
“Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.” (Ar:Rahman (55):5) Penjelasan ayat:
" نَايرِ%جَي "Bنَابَ%سْحْبَ رِمَقِ%لاوَ سِ%مَشِّلا
(Matahari dan bulan menurut perhitungan) maksudnya, keduanya beredar menurut perhitungan.
%اومَلّ%عَتَل لَزِانمُ هُرِدَقِوَ ارِون رِمَقِ%لاوَ ءايض سِ%مَشِّلا لَعَجَ يذِلا وهِ
تُايلآا لَصْفُي قِّحْ%لابَ لاَّإِ كَلذْ هُلّلا قِّلّخْ امُ بَاسْحْ%لاوَ نَينسْلا دَدَعَ
نَومَلّ%عَي Bم%وقِل
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda- tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.( QS 10:5)
Penjelasan ayat:
" ارِون رِمَقِ%لاوَ" رِون %يأُ ءايض تُاذْ "ءايض سِ%مَشِّلا لَعَجَ يذِلا وهِ
نَامَثْ يَفَ لاَّزَ%نمُ نَيرِ %شِّعَوَ ةًينامَثْ "لَزِانمُ" هُرِيسْ ثَ%يحِ %نَمُ "هُرِدَقِوَ
نَيثْلَاثْ رِ%هُشِّلا نَاكَ %نَإِ نَ%يتَلّ%يل رِتَتَ%سْيوَ رِ%هُشَ لَكَ %نَمُ ةًلّ%يل نَيرِ %شِّعَوَ
دَدَعَ" كَلذِبَ "اومَلّ%عَتَل" امُ%وي نَيرِ %شِّعَوَ ةًعَ%سْتْ نَاكَ %نَإِ ةًلّ%يل %وَأُ امُ%وي اثْبَعَ لاَّ "قِّحْ%لابَ لاَّإِ" رِوكَ%ذِمَ%لا "كَلذْ هُلّلا قِّلّخْ امُ بَاسْحْ%لاوَ نَينسْلا
"نَومَلّ%عَي Bم%وقِل تُاي %لآا" نَيبَي نَوEنلاوَ ءاي%لابَ "لَصْفُي" كَلذْ %نَعَ ىلاعَتْ
نَوَرِبَدَتَي
(Dialah yang menjadikan matahari bersinar) mempunyai sinar (dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya bagi bulan) dalam perjalanannya (manzilah- manzilah) selama dua puluh delapan malam untuk setiap bulan, setiap malam daripada dua puluh delapan malam itu memperoleh suatu manzilah, kemudian tidak tampak selama dua malam, jika jumlah hari bulan yang bersangkutan ada tiga puluh hari. Atau tidak tampak selama satu malam jika ternyata jumlah hari bulan yang bersangkutan ada dua puluh sembilan hari (supaya kalian mengetahui) melalui hal tersebut (bilangan tahun dan perhitungan waktu, Allah tidak menciptakan yang demikian itu) hal-hal yang telah disebutkan itu (melainkan dengan hak) bukannya main-main, Maha Suci Allah dari perbuatan tersebut (Dia menjelaskan) dapat dibaca yufashshilu dan nufashshilu, artinya Dia menerangkan atau Kami menerangkan (tanda-tanda kepada orang-orang yang mengetahui) yakni orang-orang yang mau berpikir.
شِ%رِعَ%لا ىلّعَ ىوتَ%سْا مَثْ اهُن%وَرِتْ Bدَمَعَ رِ%يغْبَ تُاوَامَسْلا عَفَرِ يذِلا هُلّلا لَصْفُي رِ%مُلأَا رِبَدَي ى™مَسْEمُ Bلَجَلأَ يرِ%جَي ›لَكَ رِمَقِ%لاوَ سِ%مَشِّلا رِخَسْوَ
نَونقِوتْ %مَكُبَرِ ءاقِلّبَ مَكُلّعَل تُايلآا
Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu. (QS 13:2)
Penjelasan ayat:
" دَامَعَ عَ%مَجَ دَمَعَ%لا %يأُ "اهُن%وَرِتْ دَمَعَ رِ%يغْبَ تُاوَامَسْلا عَفَرِ يذِلا هُلّلا
ىلّعَ ىوتَ%سْا مَثْ" لَا%صِأُ دَمَعَ لاَّ %نَأَبَ قُدَاصِ وهِوَ ةًناوطَ%سْ %لأَا وهِوَ
"لَكَ رِمَقِ%لاوَ سِ%مَشِّلا" لَلذْ "رِخَسْوَ" %هُبَ قِّيلّي ءاوتَ%سْا "شِ%رِعَ%لا
"رِ%مُ %لأَا رِبَدَي" ةًمُايقِ%لا م%وي "ى™مَسْمُ Bلَجَلأَ" هُكُلّفَ يَفَ "يرِ%جَي" امَهُ%نمُ
اي "%مَكُلّعَل" هُتْرِ%دَقِ تُلاَّلاَّدَ "تُاي %لآا" نَيبَي "لَصْفُي" هُكُ%لّمُ رِ%مُأُ يَضَ%قِي ثَ%عَبَ%لابَ "%مَكُبَرِ ءاقِلّبَ" ةًكُمُ لَ%هِأُ
(Allahlah yang meninggikan langit tanpa tiang sebagaimana yang kalian lihat) lafal `amad merupakan bentuk jamak dari kata tunggal `imaad, yang artinya ialah tiang penyanggah. Dan memang sebagaimana yang terlihat langit itu tidak mempunyai tiang penyanggah (kemudian Dia berkuasa di atas Arsy) dalam arti kata kekuasaan yang layak bagi keagungan-Nya (dan menundukkan) menjinakkan (matahari dan bulan. Masing-masing) daripada matahari dan bulan itu (beredar) pada garis edarnya (hingga waktu yang ditentukan) yaitu hari kiamat. (Allah mengatur semua urusan) yakni memutuskan semua perkara kerajaan-Nya (menjelaskan) menerangkan (tanda- tanda) yang menunjukkan akan kekuasaan-Nya (supaya kalian) hai penduduk kota Mekah (terhadap hari pertemuan dengan Rabb kalian) melalui hari berbangkit (meyakininya).
رِمَقِ%لاوَ سِ%مَشِّلا رِخَسْوَ لَ%يلّلا يَفَ رِاهُنلا جلويوَ رِاهُنلا يَفَ لَ%يلّلا جلوي نَوعَ%دَتْ نَيذِلاوَ كَ%لّمَ%لا هُل %مَكُEبَرِ هُلّلا مَكُلذْ ى™مَسْEمُ Bلَجَلأَ يرِ%جَي ›لَكَ
Bرِيمَ%طَقِ نَمُ نَوكُلّ%مَي امُ هُنوَدَ نَمُ
Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. ( QS 35:13)
" هُلّخْ%دَي "رِاهُنلا جلويوَ" دَيزَيفَ "رِاهُنلا يَفَ لَ%يلّلا" هُلّلا لَخْ%دَي "جلوي
يَفَ "يرِ%جَي" امَهُ%نمُ "لَكَ رِمَقِ%لاوَ سِ%مَشِّلا رِخَسْوَ" دَيزَيفَ "لَ%يلّلا يَفَ"
كَ%لّمَ%لا هُل %مَكُبَرِ هُلّلا %مَكُلذْ" ةًمُايقِ%لا م%وي "ى™مَسْمُ Bلَجَلأَ" هُكُ%لّفَ
امُ" مان%صِ %لأَا %مَهِوَ هُرِ%يغ %يأُ "هُنوَدَ %نَمُ" نَوَدَبَ%عَتْ "نَوعَ%دَتْ نَيذِلاوَ
ةًاونلا ةًقِافُل "رِيمَ%طَقِ %نَمُ نَوكُلّ%مَي
(Dia memasukkan) Allah memasukkan (malam ke dalam siang) sehingga bertambah panjanglah siang (dan memasukkan siang) (ke dalam malam) sehingga waktu malam bertambah panjang (dan menundukkan matahari dan bulan, masin