USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM MENGHADAPI NYUNORMAL
BAKSO IKAN TUNA
MATAKULIAH :
PERENCANAAN USAHA PERIKANAN
Diusulkan oleh:
Ujang Zulkifli 1121418027 2018
Pengesahan Usulan Perikanan
1 Judul Kegiatan : Bakso Ikan Tuna
2 Bidang Kegiatan : PKM-K
3 Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ujang Zulkifli
b. NIM : 1121418027
c. Jurusan : Teknologi Hasil Perikanan
d. Universitas : Universitas Negeri Gorontalo
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Kel. Tulanggi, kec. Dunging/ 082261623973
f. Alamat email : [email protected]
5 Dosen pendamping : -
Nama Lengkap dan Gelar : -
NIDN : -
Alamat Rumah dan No. Tel/HP : - 6 Biaya kegiatan total:
a. Dikti : Rp. 36.750.000,00
b. Sumber lain : -
7 Jangka waktu pelaksanaan : 2 Minggu
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 1
1.3. Tujuan ... 1
1.4. Luaran dan Manfaat ... 1
1.5. Manfaat Kegiatan ... 2
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ... 3
2.1. Prospek Pengembangan Ikan Tuna ... 3
2.2. Analisis Ekonomi Usaha ... 3
2.3. Harga ... 4
2.4. Tempat ... 4
2.5. Analisis Biaya ... 4
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ... 5
3.1. Pembuatan Bakso Ikan Tuna ... 5
3.1.1. Proses Pembuatan Bakso Ikan Tuna ... 5
3.2. Strategi Usaha ... 6
3.2.1. Target Pasar ... 6
3.2.2. Strategi Penjualan ... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 8
4.1. Anggaran Biaya ... 8
4.2. Jadwal Kegiatan ... 8
DAFTAR PUSTAKA ... 9
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Bakso merupakan salah satu olahan daging secara tradisional, yang sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki rasa yang khas, enak, dan kaya gizi.
Bakso memiliki kandungan protein dan kadar air tinggi serta pH netral, sehingga rentan terhadap kerusakan dan daya awet maksimal 1 hari pada suhu kamar. Bahan baku bakso dapat berasal dari berbagai daging jenis ternak, seperti: sapi, babi, ayam dan ikan (Purnomo, 1998).
Pada umumnya, bahan baku bakso adalah daging sapi yang harganya mahal sehingga sebagian pedagang melakukan kecurangan. Salah satu alternatif bahan baku bakso dengan protein tinggi adalah ikan tuna.
Ikan tuna sangat berpotensi untuk diolah menjadi bakso karena daging ikan tuna mengandung protein tinggi yang banyak dikonsumsi masyarakat. Ikan tuna sudah cukup terkenal, kaya kandungan Omega 3 sekitar 28 kali lebih banyak dari ikan air tawar, vitamin, protein per 100 gram sekitar 22 gr dan mineral. Mineral yang terkandung dalam ikan tuna cukup banyak, seperti Iodium mencapai 28 kali dibandingkan dengan ikan tawar (Astawan, 2008).
1.2 Rumusan Masalah
Industri perikanan di Indonesia setiap tahun-Nya terus mengalami peningkatan. Baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Bagian tubuh ikan yang dimanfaatkan dalam industri perikanan biasanya pada bagian dagingnya saja, sedangkan bagian lainnya seperti sisik tidak termanfaatkan secara maksimal.
1.3 Tujuan
Meningkatkan menumbuhkan jiwa kreatifitas mahasiswa dan masyarakat dalam membangun usaha ekonomi perikanan.
1.4 Luaran dan Manfaat Kegiatan
Luaran yang diharapkan dari Usaha ini adalah : 1. Terciptanya produk makanan dengan harga terjangkau.
2. Peluang bisnis bagi mahasiswa serta menambah pendapatan 3. Mahasiswa sebagai hasil dari wirausaha yang telah dilakukan.
4. Terciptanya produk makanan yang mengandung banyak protein dengan manfaat untuk pemenuhan gizi.
5. Memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan dan pembeli.
6. Memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
1.5 Manfaat Kegiatan
1. Meningkatkan inovasi mahasiswa dalam menemukan hasil karya yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha.
2. Untuk meningkatkan kreatifitas dan penalaran mahasiswa pada pengembangan ilmu perikanan.
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 2.1 Prospek Pengembangan Ikan Tuna
Prospek pengembangan ikan tuna sebagai bakso ikan tuna merupakan olahan produk perikanan, dengan memanfaatkan ikan tuna. Bakso ikan tuna merupakan produk olahan yang kaya akan protein yang dapat dicerna oleh tubuh manusia. Ikan tuna merupakan terbilang mudah diperoleh di kota gorontalo. Harga untuk mendapatkanya juga terjangkau dan peluang uasaha bakso ikan tuna cukup tinggi di kota Gorontalo. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan, diantaranya:
a) Pedagang di Gorontalo masih jarang menggunakan ikan tongkol sebagai bahan utama bakso.
b) Bahan baku mudah diperoleh sehingga ketersediannya cukup terpenuhi.
c) Proses produksi tidak membutuhkan biaya besar, mudah, dan praktis.
d) Dalam proses produksi tidak membutuhkan keahlian khusus.
2.2 Analisis Ekonomi Usaha
Analisis ekonomi Usaha dari produk Bakso Ikan Tuna meliputi Analisi SWOT, yaitu:
a. Strength (Kelebihan)
a. Bahan baku mudah didapat.
b. Lokasi strategis.
c. Harga bakso ikan tuna yang lebih praktis, murah dan sehat.
d. Produk ikan tuna tanpa bahan pengawet lebih menjamin kesehatan konsumen.
e. Proses pembuatan produk bakso ikan tuna yang mudah dilakukan.
b. Weakness (Kelemahan)
a. Membutuhkan modal usaha yang tidak sedikit
b. Produk bakso ikan tuna lebih cepat busuk karena tidak menggunakanpengawet.
c. Kesadaran akan manfaat Ikan Tuna dimasyarakat masi ternilai minim.
c. Opportunity (Peluang)
a. Produk ini cukup diminati oleh semua kalangan.
b. Dapat dikonsumsi dari berbagai kalangan dari rentangan usia 5 – 60 tahun.
c. Cakupan lokasi pemasaran yang cukup luas.
d. Threat (Ancaman)
a. Munculnya pesaing baru yang akan meniru produk kami.
2.3 Harga
Berdasarkan survei yang kami lakukan dibeberapa pedagang bakso, harga bakso pada umumnya 1 mangkok seharga 10.000.00, sedangkan harga yang kami tawarkan 5.000 dengan porsi yang lebih sedikit namun pembeli tidak menyesal dengan porsi karena kami menyajikan dengan inofasi dari penyajianya.
2.4 Tempat
Selain mempunyai harga yang murah, tempat adalah salah satu faktor pendukung yang penting untuk pemasaran. Kami memilih memasarkan produk diareal luar kampus, lepih tepatnya di Jalan Raya Kota Gorontalo. Jalan tersebut merupakan tempat yang memiliki prospek untuk penempatan stand karena jalan tersebut yang paling padat di Kota Gorontalo.
Selain itu promosi juga akan dilakukan melalui jejaring sosial untuk pemasaran di wilayah interlokal dan internasional.
2.5 Analisis Biaya
Hasil dari 2 kg bakso ikan tuna adalah 200 butir, jika dalam 1 bulan mampu membuat 60 kg bakso ikan tuna, sehingga dalam waktu 5 bulan dapat memproduksi 300 kg bakso ikan tuna sehingga dalam waktu 5 bulan dapat meghasilkan 30.000 butir, harga yang ditawarkan 2 butir 5.000.00 dan 5 butir 10.000.00 hasil keseluruhan (30.000 : 5) x 10.000 =
60.000.000.00 biaya yang dioprasional selama 5 bulan 37.000.000 Ketuntungan tiap 5 bulan = Hasil Penjualan – biaya oprasional
= 60.000.000 – 23.000.000 = 37.000.000
BAB 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Pembuatan Bakso Ikan Tuna
Pelaksanaan program usaha bakso ikan tuna ini terdiri atas satu proses pengolahan perikanan yaitu bakso ikan tuna. Proses pembuatan bakso ikan tuna ini bertahap yaitu mulai dari persiapan alat dan bahan sampai penyajian produk dan pemasaran.
3.1.1 Proses Pembuatan Bakso Ikan Tuna A. Persiapan Alat dan Bahan
Untuk memperlancar proses pembuatan awal bakso ikan tuna, langkah awal dengan mempersiapkan alat dan bahan. Adapun persiapan alat dan bahannya meliputi :
No Sambal Sisik Ikan
Alat Bahan
1 Kompor Ikan tuna 2 kg
2 Blender daging dan rempah Rica jawa
3 Talenan Tepung tapioka
4 Pisau Bawang merah
5 Mangkok Bawang putih
6 panci besar Tepung terigu
8 Tabung gas 5kg Garam 1pac
9 Roiko
10 Daun seledri
11 Air bersih
Tabel 1. Alat dan Bahan Sambal Sisik Ikan Cara Pembuatan Bakso Ikan Tuna
1. Potongan daging Ikan Tuna
Proses pertama dari pembuatan bakso adalah memotong daging. Tentu daging yang dipilih bukanlah daging sembarangan, yakni daging tuna yang masih segar agar mendapatkan hasil yang memuaskan bukan hanya untuk penjual, bahkan pembeli yang mengkonsumsi juga dapat puas memakannya.
2. Peghasukan ikan Tuna
Daging digiling dengan mengunakan Blender (sebuah alat giling) kurang lebih 5 sampai 10 menit sampai agak halus.
3. Penghalusan rempah (bumbu)
Tahap ini adalah tahap penghalusan bumbu, bawang puti, bawang mera, garam, rica jawa yang telah disiapkan.
4. Pencampuran daging ikan dan bumbu
Daging yang telah halus ditaburi rempah yang telah dihaluskan, setelah itu diberi tepung tapioka dan tepung terigu serta roiko sedikit untuk memperlezat rasa bakso, setelah itu diaduk menggunakan tangan yang dilapisi kertas bening.
5. Menyiapkan rebusan bakso
Ditahap ini air direbus menggunakan bumbu seledri dan daun bawang agar aroma harum dan terasa lezat.
6. Merebus bakso
Tahap akhir dari pembuatan bakso yaitu merebus bakso yang telah diberi bulatan dan merebusnya tunggu sekitaran 15 menit untuk perebusan.
Penyajian Bakso
Setelah proses pembuatan bakso selesai, mulai menyajikan sesuai selera masing-masing dengan tahapan berikut :
- Siapkan mangkuk
- Masukkan bumbu dasar seperi: garam, mecin, seledry, bawang goreng.
Kemudian masukkan mie sesuai selera konsumen
3.2 Strategi Usaha 3.2.1 Target Pasar
Target pasar dari Bakso Ikan Tuna adalah daerah Gorontalo khususnya Kota Gorontalo dan sekitarnya. Di Gorontalo memiliki jumlah masyarakat yang banyak, khusunya Kota Gorontalo. Menurut data jumlah masyarakat Kota Gorontalo tahun 2018 adalah 210.782 jiwa, jika diasumsikan dalam 1 hari ada 20% dari jumlah tersebut membeli bakso Ikan Tuna maka
3.2.2 Strategi Penjualan
Salah satu strategi penjualan adalah dengan melakukan Edukasi Marketing. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui bakso ikan tuna sebagai salah-satu kuliner di Gorontalo. Proses edukasi ini dilakukan dengan cara memberikan penjelasan pada konsumen tentang manfaat bakso ikan tuna sebagai salah-satu bahan makanan yang memiliki manfaat bagi tubuh, yang mengandung banyak protein yang baik bagi tubuh. Tidak hanya sebagai pendamping mie tetapi makanan yang sehat. Cara untuk menjelaskan pada konsumen dilakukan secara langsung dengan menggunakan protokol kesehatan dan melalui media brosur, banner ataupun media online sperti facebok, instagram dan juga whasaap.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya
Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format pada Tabel 2.
Tabel 2 Format Ringkasan Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 3.750.000,00
2 Bahan habis pakai 18.000.000,00
3 Perjalanan 1.250.000,00
4 Lain-lain 1.250.000,00
Jumlah 36.750.000.,00
4.2 Jadwal Kegiatan
NO Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan
perlengkapan alat dan bahan.
2 Survey bahan baku dan pelatihan pembuatan bakso ikan tuna
3 Publikasi promosi 4 Produksi dan
pemasaran 5 Evaluasi dan
Penyusunan Laporan
REFERENCES
Astuti, E. 2006. Nutrifikasi Tiwul Instan Dengan Tepung Telur (Kajian Dan Kadar Protein Dan Sifat Organoleptik. Tesis. UMS. Semarang.
KKP. Kementrian Kelautan dan Perikanan.2015.Analisis Data Pokok Kelautan dan Perikanan 2015. Jakarta : Pusat Data, Statistik dan Informasi.
Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia.
Yapanto LM, Musa Farid TH. 2018. Distribution of Seafood Production in Bajo Sector of Gorontalo Province Indonesia. International Journal of Innovative Science and Research Technology. 3(8): 521-523
Afrianto, E. Dan Evi Liviawaty. 1989. Pengawetan dan pengolahan ikan. Kanisius.
Yogyakarta.
Sun, X., Liu, J., Dai, X., Wang, X., Yapanto, L. M., & Olegovna, A. (2021). On the application of surfactant and water alternating gas ( SAG / WAG ) injection to improve oil recovery in tight reservoirs. Energy Reports, 7, 2452–2459. https://doi.org/10.1016/j.egyr.2021.04.034
Yapanto LM, Musa Farid TH. 2018. Distribution of Seafood Production in Bajo Sector of Gorontalo Province Indonesia. International Journal of Innovative Science and Research Technology. 3(8): 521-523
Lis Melissa Yapanto, M. L. M. (2018). Assessing public awareness level on the preservation of coral reefs (The case study in Biak Numfor, Papua, Indonesia). In Copyright@ EM
International (Vol. 24, Issue 4).
Yapanto, L.M., & Modjo, M.L. (2018). Assessing public awareness level on the preservation of coral reefs (The case study in Biak Numfor, Papua, Indonesia). In Copyright@ EM
International (Vol. 24, Issue 4).
Zakaria, A. (2005). Penanggulangan Kemiskinan Pada Petani Berlahan Sempit di Agroekosistem Lahan Kering Dataran Tinggi Berbasis Sayuran. Soca (Socio-Economic of Agriculturre And.
Setiawan, R., Pio, L., Cavaliere, L., Sankaran, D., Rani, K., Yapanto, L. M., Laskar, N. H., Raisal, I., Christabel, G. J. A., Setiawan, R., Petra, U. K., Airlangga, U., Pio, L., Cavaliere, L., &
Foggia, U. (n.d.). Access to Financial Services and Women Empowerment , through Microfinance eligibility. 1, 841–859.
Yapanto, L. M., & Nursinar, S. (n.d.). Traditional Handline Fishing in Pohuwato Regency , Indonesia. 6, 24–30.
Yapanto LM, Musa Farid TH. 2018. Distribution of Seafood Production in Bajo Sector of Gorontalo Province Indonesia. International Journal of Innovative Science and Research Technology. 3(8): 521-523