• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Administrasi Bisnis

N/A
N/A
Ria Rosanti

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Administrasi Bisnis"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Nama: Ria Rosanti NIM: 2023081021 Administrasi Bisnis UTS

1. Perubahan perkembangan GCG di Indonesia salah satunya peningkatan kesadaran perusahaan-perusahaan di Indonesia terhadap pentingnya GCG, perusahaan-

perusahaan tersebut semakin menyadari bahwa praktik GCG dapat membantu mereka meningkatkan performa bisnis, mengurangi risiko, dan memperoleh kepercayaan dari para pemangku kepentingan.

Selanjutnya, perubahan peran aktif pemerintah dalam mendorong perusahaan- perusahaan di Indonesia untuk menerapkan praktik GCG. Pemerintah telah mengeluarkan undang-undang dan regulasi yang mengatur praktik GCG, seperti Undang-Undang Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan untuk memiliki komite audit dan komite pemantauan GCG.

2. Prinsip transparency (keterbukaan), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.

Contohnya, Perusahaan Nusindo mengumumkan kepada publik tentang lowongan pekerjaan

3. Prinsip accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

Contohnya, Perusahaan Nusindo melakukan penyiapan laporan keuangan secara tepat waktu dan benar. Menyusun Komite Audit dan Komite Risiko untuk meningkatkan fungsi pengawasan oleh Dewan Direksi.

4. Prinsip responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.

Contohnya, Perusahaan Nusindo menghindari penyalahgunaan atau pemanfaatan kekuasaan.

5. Prinsip independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

Contohnya, perusahaan X memiliki tiga anggota dewan komisaris independen dari total tujuh anggota dewan komisaris. Mereka tidak memiliki saham atau ikatan finansial yang signifikan dengan perusahaan.

6. Prinsip fairness (kesetaraan), yaitu perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hakhak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku. Contohnya, PT APS memberikan hak yang sama bagi para pemegang saham baik mayoritas maupun minoritas sama diberikan kesempatan untuk

menyampaikan pendapat dan mengikuti RUPS. PT. APS melindungi hak pemegang saham tersebut dan memperlakukan sesuai dengan perjanjian.

Referensi

Dokumen terkait

secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. serta

Jika benturan kepentingan menyebabkan ancaman terhadap satu atau lebih prinsip dasar etika profesi (termasuk prinsip objektivitas, kerahasiaan, atau perilaku profesional) yang tidak

(4) lndependensi sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (2) huruf d, merupakan kemandirian pengelolaan organisasi secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau

(4) Independensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf d, merupakan kemandirian pengelolaan organisasi secara profesional tanpa benturan kepentingan dan

Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis perusahaan dan kepentingan ekonomis pribadi pemegang saham, angggota Dewan Komisaris dan

Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis perusahaan dan kepentingan eknomis pribadi pemegang saham, anggota Dewan

Menurut Code of Corporate Governance Pertamina yang sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN, kemandirian ialah keadaan dimana perusahaan dikelola secara professional tanpa

Korupsi Yang Benturan Kepentingan Dalam Pengadaan Benturan Kepentingan adalah keadaan dimana seseorang memiliki atau patut diduga memiliki kepentingan pribadi untuk menguntungkan diri