Dosen : Prof Dr Ir Husni Thamrin Sebayang, MS
1. Uraikan berbagai klasifikasi gulma.
2. Uraikan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gulma.
3. Uraikan persaingan gulma dengan tanaman.
4. Uraikan tentang allelopati gulma.
5. Uraikan tentang “Summed Dominance ratio” (SDR).
Jawaban
1. Berdasarkan pengendalian gulma, gulma dapat diklasifikasikan sesuai dengan bentuk morfologinya yaitu grasses (rumputan), broadleaf (berdaun lebar) dan sedges (teki).
a. Gulma golongan rerumputan yaitu famili poaceae/gramineae dan termasuk tumbuhan monokotil yang hanya memiliki satu daun dan satu kotiledon. Contohnya Cynodon dactylon (L.), Eleusine indica dan Imperata cylindrica (L.).
b. Gulma golongan teki yaitu famili cyperaceae dengan ciri utama letak daun berada pada pangkal batang, bentuk daun seperti pita, tangkai bunga tidak beruas dan berbentuk silindris, segi empat atau segitiga. Contohnya Fimbristylis miliacea dan Scirpus grossus.
c. Gulma golongan broad leaf dengan ciri-ciri memiliki daun melebar dengan tulang daun berbentuk jala dan tanaman tumbuh tegak/ menjalar, umumnya merupakan tumbuhan dikotil. Contohnya Amaranthus spinosus, Mimosa pudica, dan Ageratum conyzoides (L.).
Berdasarkan siklus hidup, gulma dapat diklasifikasikan sebagai gulma semusim, dua musim dan tahunan.
a. Gulma Semusim memiliki siklus hidup mulai dari berkecambah, berproduksi sampai akhirnya mati berlangsung < 1 tahun / 1 tahun. Contohnya Amaranthus sp., Digitaria sp., Eleusine indica, Ipomoea purpurra, dan Setaria sp.
b. Gulma dua musim dimana satu siklus hidup selama dua musim/tahun dan pertumbuhan gulma membutuhkan waktu antara 1 - 2 tahun. Contohnya Aretium sp., Circium vulgare, dan Verbascum thapsus.
c. Gulma tahunan yaitu gulma yang dapat melangsungkan kehidupannya >2 tahun. Contohnya Cynodon dactylon, Cyperus rotundus, dan Imperata cylindrica.
Berdasarkan habitat, gulma dapat diklasifikasikan menjadi gulma daratan, air dan epifit.
a. Gulma daratan yaitu gulma yang seluruh siklus hidupnya berlangsung di daratan atau di tegalan dan perkebunan. Contohnya Ageratum conyzoides, Axonopus compressus, dan Chromolaena odorata.
b. Gulma air yaitu gulma yang memiliki sifat sebagian/seluruh siklus hidup berada di air, habitat air dapat berupa rawa, kolam, bendungan atau sawah. Contohnya Eichhorina crassipes, Ceratophylium demersum, dan Nymphae sp.
c. Gulma epifit merupakan gulma yang tumbuh menempel pada batang kelapa sawit, umumnya berupa pakis-pakisan, beringin dan kayuan lainnya.
Gulma air selanjutnya dibagi lagi menjadi emergent (bagian atas gulma berada diatas permukaan air, tetapi akar menancap ke dalam tanah), submerged (bila seluruh bagian tanaman berada di bawah permukaan air), dan terapung (bila bagian atas tanaman berada diatas permukaan air, tetapi bagian akar tidak menancap ke tanah).
2. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gulma yaitu sebagai berikut.
Banyaknya cadangan biji gulma di dalam tanah yang memiliki daya tumbuh
Perkecambahan biji gulma
Adaptasi dan kemampuan bersaing gulma dengan tanaman lain
Faktor tanah dalam memberikan kandungan unsur hara, pH dan kandungan garam
Faktor cahaya sebagai pengendali gulma karena cahaya dapat mempengaruhi aktifitas fotosintesa dan akibatnya mengurangi produksi bahan kering
3. Persaingan gulma dengan tanaman dapat terjadi pada periode kritis yaitu sebagai berikut.
Gulma membutuhkan unsur hara dan sarana lingkungan seperti yang juga dibutuhkan tanaman utama
Selama periode kritis tanaman sangat peka terhadap persaingan dengan gulma dan lamanya periode kritis bervariasi pada setiap tanaman yang berbeda
Periode dimana terdapat hasil optimum diperoleh yaitu periode kritis tanaman
Pembentukan kanopi tanaman membuat tanaman lebih kompetitif melawan gulma
Faktor yang mempengaruhi persaingan gulma seperti spesies gulma, kepadatan dan lamanya persaingan
Tanaman yang tumbuh lebih cepat dapat bersaing lebih baik terhadap gulma
Laju pertumbuhan dan periode masak dari varietas yang berbeda atau seleksi tanaman akan merubah kemampuan bersaing tanaman
Pada umumnya respon gulma di alam terhadap penambahan unsur hara paling sering digunakan untuk pertahanan terhadap pengendalian gulma.
4. Alelopati merupakan senyawa kimia yang dilepas oleh suatu jenis tumbuhan pengganggu (gulma) yang dapat menghambat atau memacu pertumbuhan tanaman yang tumbuh bersama pada suatu lahan. Pengaruh alelopati dapat bersifat merugikan yaitu berupa hambatan atau kerusakan yang ditimbulkan oleh adanya senyawa kimiawi yang dilepas. Penghambatan dimaksud dapat terjadi melalui hambatan pembelahan sel, pengambilan unsur hara, hambatan respirasi, penutupan stomata, atau dapat berupa penghambatan sintesis protein. Kemudian pengaruh menguntungkan dapat berupa perbaikan terhadap pertumbuhan maupun produksi suatu tanaman. Alelopati dapat dihasilkan dari berbagai jenis tumbuhan dan dapat pula dihasilkan oleh mikroorganisme.
Alelopati dapat dihasilkan dari gulma, tanaman semusim, tumbuhan berkayu, residu tanaman/gulma, mikroorganisme, dan tepung sari.
5. Summed Dominance ratio (SDR) merupakan nilai yang menunjukkan hubungan dominansi satu spesies gulma dengan spesies gulma yang lain dalam suatu komunitas. Nilai SDR dapat dihitung dengan cara menjumlahkan karapatan nisbi, frekuensi nisbi, dan dominansi nisbi yang kemudian dibagi dengan 3. Semakin tinggi nilai SDR, maka semakin tinggi dominansi ruang tumbuh suatu gulma pada pertanaman komoditas tanaman dibandingkan dengan gulma lainnya.