Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 103
Website: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/edusainstika
E-mail: [email protected] pp : 103-111
Validasi Modul Elektronik Gejala Pemanasan Global Terintegrasi Al- Qur’an dengan Model Contextual Teaching Learning (CTL) untuk Siswa Kelas XI SMA/MA
A Sundari1, M Imamora1, AN Chandra1, FR Agustiyanto1
1 Tadris Fisika, Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar, Indonesia
Abstract. The print module in its presentation is less able to motivate students because it cannot display audio or video. This weakness can be supplemented by electronic modules. The problem at school is that educators use printed books and LKPD which are only available in the library and use conventional learning methods so that students are less interested in learning. This development uses flip pdf professional application. The purpose of this study is to determine the validity, practicality and effectiveness of the developed electronic module. The type of research used is Research and Development with the ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation). In this study, researchers used validation instruments in the form of electronic module validation through material experts, media, and interpretation by 2 lecturers and 1 educator. From the analysis of the research data, the results of electronic module validation based on material experts were 80% (valid category), media experts obtained 88.4%
(very valid category), and interpreters obtained 94.7% (very valid category). For the practicality of the electronic module based on the teacher's response questionnaire, 87.5% (very practical category) was obtained, and 88.08% for students (very practical category). For the effectiveness of the electronic module, the N-gain value of 0.72 is included in the high category (very effective).
Ketwords: Electronic Modul, CTL, Flip Pdf Profesional
1. Pendahuluan
Pendidik harus mampu menciptakan metode untuk meningkatkan kualitas pembelajaran karena mereka adalah aktor utama dalam proses pembelajaran di kelas. Komunikasi yang lancar saat berinteraksi dengan pendidik dan peserta didik lainnya memiliki dampak yang signifikan terhadap seberapa baik pendidik berhasil menyampaikan materi pembelajaran di kelas. Media massa sangat dibutuhkan sebagai media untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan bagi peserta didik (Nurfadhillah et al., 2021).
Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas XI di SMAN Kabupaten Tanah datar.
Kurikulum yang digunakan di sekolah, menuntut peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif.
Sumber belajar yang diberikan pendidik berupa buku cetak dan tetapi tersedia dalam jumlah terbatas. Pendidik masih terbatas menggunakan media tambahan, seperti modul atau media audio visual. Akibatnya, proses pembelajaran menjadi monoton dan peserta didik tidak tertarik untuk belajar.
Agar pembelajaran dapat menjadi lebih menarik diperlukan bahan ajar yang memanfaatkan teknologi dalam penyampainnya. Suatu bahan ajar uyang menarik, komunikatif, inovatif, kontekstual dan menggunakan teknologi dapat mejadi salah satu sumber belajar yang baik (Nabil et al., 2023). Hal ini sejalan dengan penelitian Ilafi (2022) yang memaparkan
Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 104 bahwasannya dengan memanfaatkan teknologi dalam pembuatan bahan ajar yang menarik dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.
Modul adalah suatu bahan ajar yang dirancang secara terstruktur dan lengkap, terdiri dari seperangkat pengalaman belajar yang direncanakan dan disusun untuk mendukung penguasaan tujuan pembelajaran secara khusus (Daryanto, 2013). Modul elektronik menjadi alternatif dari kelemahan modul cetak yang tidak dapat menyajikan materi pembelajaran berupa audio dan video. Modul Elektronik dapat dikatakan sebagai suatu paket pembelajaran yang tampilan materinya menggunakan device elektronik berupa computer atau handphone (Supriati & Haris, 2021). Modul elektronik dinilai dapat meningkatkan pemahaman peserta didik akan materi dan meningkatkan motivasi belajar. Alasannya semakin banyak alat indra yang terlibat saat pembelajaran materi akan lebih mudah dipahami. Inilah keunggulan lainnya modul elektronik yang tidak dimiliki oleh modul cetak. Integrasi Al-Qur’an sangat dibutuhkan dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan untuk generasi mendatang. Sesuai dengan pendapat Lizelwati (Lizelwati & Chandra, 2019) bahwa dengan adanya pengintegrasian Alquran dalam pembelajaran peserta didik akan mengetahui bahwa kebenaran ilmu sains (fisika) telah terlebih dahulu dituliskan dalam Alquran), baik yang tersurat maupun yang hanya tersirat.Hal ini dapat membantu peserta didik SMA dan MA untuk memahami mata pelajaran seperti pengetahuan umum dan agama. Sejalan dengan pendapat di atas menurut Chandra (Chandra, Lizelwati, et al., 2023) kebenaran Alquran sebagai sumber dari segala sumber ilmu dapat dibuktikan kebenarannya akan menambah keyakinan peserta didik akan kebenaran Alquran dan kekuasaan Allah.
Ada banyak model pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL), Discovery Learning, Cooperative Learning, Contextual Teaching Learning (CTL) dan lainnya. Diantara beberapa model tersebut model Contextual Teaching Learning (CTL) dinilai lebih baik digunakan sebab model pembelajaran CTL dapat mengaitkan dan memadukan konsep yang diajarkan dengan situasi dunia nyata yang ada aplikasinya dengan keadaan sekitar peserta didik agar lebih memahami dan lebih bermakna terutama pada mata pelajaran fisika. Ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ningsih (Ningsih et al., 2022). Banyak peristiwa di keadaan sekitar berkaitan dengan fisika, dan karakteristik materi gejala pemanasan global ini sesuai dengan sintak-sintak dari CTL.
Modul elektronik yang dikembangkan dengan menggunakan aplikasi flip pdf professional, relevan dengan penelitian yang telah dilaksanakan oleh Hanifa Ainun Nisa (2020) dengan judul
“Efektivitas e-modul dengan flip pdf professional berbasis gamifikasi terhadap siswa SMP”
(Nisa et al., 2020) karena modul berbasis flip pdf professional praktis digunakan serta mudah dibawa kemana-mana, dan penelitian yang telah dilaksanakan oleh (Chandra, Putra, et al., 2023) dengan judul “Development of Newton’s Law E-Module Integrated Alquran REACH Based Using the Flipbuilde App, karena modul tersebut valid dan praktis untuk digunakan serta dapat menambah pemahaman untuk membantu peserta didik dalam pembelajaran,, kedua penelitian diatas relevan dengan penelitian peneliti karena sama-sama menggunakan aplikasi flipbuilder dan berbasis REACT.
Aplikasi Flip PDF Professional adalah program untuk membuat modul elektronik dalam bentuk buku flip yang dapat dilengkapi dengan gambar, animasi, audio, dan video. Dengan aplikasi ini, buku flip dibuat dengan komputer dan laptop . Aplikasi ini memiliki keunggulan yaitu kemungkinan untuk mengimpor video dalam format pdf, artinya kita tidak perlu membuka video di aplikasi lain atau di tempat lain, kita hanya perlu menambahkannya ke file PDF. Selain itu, modul elektronik merupakan media yang dapat digunakan untuk peningkatan kompetensi dan penilaian pembelajaran (Nisa et al., 2020) (Ainun, Mujib & Putra, 2020) dan emodule juga
Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 105 sangat praktis untuk digunakan (Idrus et al., 2021). Selain itu, modul elektronik merupakan cara untuk menyelaraskan materi ajar mandiri secara sistematis dengan pencapaian tujuan pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Validasi Modul Elektronik Gejala Pemanasan Global Terintegrasi Al-Qur’an dengan Model Contextual Teaching Learning (CTL) untuk Siswa Kelas XI SMA/MA’’.
2. Metode
Penelitiann ini menggunakan metode penelitian yang dikenal dengan Research and Development (R&D). Penelitian ini akan menghasilkan produk dan menguji keefektifannya Peneliti dalam penelitian ini mengembangkan modul elektronik fisika berbasis Contextual Teaching Learning (CTL) terintegrasi Al-Qur’an pada materi gejala pemanasan global Kelas XI SMA/MA. Prosedur pengembangan dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Prosedur Pengembangan Modul Elektronik
Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE. Pada tahap analysis dilakukan observasi dan wawancara bersama pendidik, peserta didik, menganalisi media pembelajaran yang dipakai. Pada tahap desaign dilakukan perancangan produk. Pada tahap development dilakukan validasi terhadap modul elektronik. Tahap implementation (penerapan) dilakukan uji praktikalitas modul elektronik. Pada tahap evaluation (evaluasi) dilakukan indentifikasi kendala-kendala yang terjadi dalam pengembangan modul elektronik (Suryani et al., 2018).
Instrument yang dipakai dalam penelitian ini yaitu lembar validasi. Teknik pengumpulan data didapatkan dari hasil wawancara danTeknik analisis data didapatkan dari data kualitatif, data yang diperoleh secara kuantitatif berasal dari instrument validasi.
Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 106 3. Hasil dan Pembahasan
Pada tahap Analysis telah dilakukan observasi dan wawancara dengan pendidik dan peserta didik. Dari wawancara tersebut didapatkan informasi bahwa Informasi yang dikumpulkan menunjukkan bahwa bahan ajar yang digunakan hanya terdiri dari buku teks yang dipublikasikan oleh penerbit tertentu dan tersedia dalam jumlah terbatas, belum ada penggunaan modul elektronik seperti yang terlihat dari hasil penyebaran angket terlihat sebanyak 39,9% peserta didik mengatakan bahwa media yang sering digunakan pendidik yaitu buku cetak, dan papan tulis dengan persentase 36,1%. Akibatnya, tidak semua peserta didik memiliki buku teks tersebut. Selain itu, pendidik tidak membuat atau menggunakan media tambahan seperti modul atau media audio visual. Akibatnya, proses pembelajaran menjadi bosan dan peserta didik tidak menunjukkan ketertarikan atau minat dalam pelajaran.
Pada tahap Design dilakukan perancnagan modul yang terdiri dari dari beberapa tahapan mengacu pada (Riana, 2012) yaitu , a) pembuatan Garis Besar Program Media (GBPM) seperti yang terlihat pada Tabel 1, b) membuat flowchart atau bagan alir program yang akan dibuat dari pembukaan hingga penutup, c) membuat storyboard untuk menjelaskan bagian-bagian apa saja yang terdapat pada modul elektronik seperti tampilan, gambar, tulisan seperti yang terlihat pada Tabel 2, d) mengumpulkan objek yang akan dirancang, seluruh bahan yang diperlukan di kumpulkan terlebih dahulu seperti materi, gambar dan video, e) menggabungkan semua bahan menjadi modul elektronik yang dikembangkan, f) finishing, pada tahap ini dilakukan review terhadap modul elektronik dengan melakukan uji coba sebelum divalidasi. Gambaran tampilan produk ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Tabel 1. Garis Besar Program Media (GBPM)
Aspek Uraian
Judul Pengembangan Modul Elektronik Fisika Berbasis Contextual Teaching Learning (CTL) Terintegrasi Al-Qur’an Pada Materi Gejala Pemanasan Global Kelas XI SMA/MA
Satuan Pendidikan SMA/MA Sederajat Kelas/Semester XI/Genap
Mata Pelajaran Fisika
Kompetensi Dasar 3.12 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan serta lingkungan
4.12Mengajukan ide atau gagasan penyelesaian masalah pemanasan global sehubungan dengan gejala dan dampaknya bagi kehidupan serta lingkungan.
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan.
2. Peserta didik dapat mengetahui upaya mengurangi pemanasan global dan kesepakatan internasional.
3. Peserta didik mengajukan ide/gagasan penyelesaian masalah pemanasan global dalam bentuk laporan portofolio.
Ayat Al-Qur’an 1. Q.S Ar-Rum Ayat 41 2. Q.S Al’Araf Ayat 56 3. Q.S Al-Infitar Ayat 3
Media Modul elektronik berbasis smartphone
Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 107 Tabel 2. Story Board
Rancangan Visual Audio Keterangan
Cover 1. Logo UIN
2. Logo K13 3. Logo Flip Pdf 4. Judul 5. Gambar Bumi 6. Gambar 7. Nama Penulis
- 1. lambang UIN
Mahmud Yunus Batusangkar
2. Lambang
Kurikulum 2013 3. Logo Aplikasi Flip Pdf Professional 4. Judul Modul Elektronik “Gejala Pemanasan Global”
5. Gamba Bumi 6. Gambar Matahari Dan Rumah Kaca 7. Nama Penulis : Ayu Sundari
Petunjuk penggunaan modul 1. Judul “petunjuk penggunaan”
2. Petunjuk bagi guru 3. Petunuk bagi siswa
- Pada halaman ini tertera petunjuk penggunaan modul bagi pensisik dan juga peserta didik
Pendahuluan 1. Judul “pendahuluan”
2. Gambar
3. Cerita singkat menegnai materi
4. Materi yang akan dipelajari tiap pertemuan
- Pada pendahuluan
berisi narasi mengenai gejala pemanasan global untuk memicu pengetahuan awal peserta didik, dilengkapi gambar sesuai materi.
Terlihat pada Tabel 2 bahwa materi pada modul elektronik yaitu gejala pemanasan global.
Pada modul elektronik memiliki ciri khas pada desain cover modul dengan gambar pemanasan global seperti efek rumah kaca, matahari dan bumi seperti yang terlihat pada Gambar 2.a. Selain itu pada desain cover ditambahkan gambar Al-Qur’an yang merupakan ciri khas bahwa modul elektronik ini terintegrasi dengan Al-Qur’an. Modul elektronik ini menggunakan sintak-sintak CTL sehingga dapat terlihat pada setiap kegiatan pembelajaran pada modul elektronik terdapat sintak-sintak CTL. Modul elektronik ini dibuat dengan aplikasi flip pdf professional seperti yang terlihat pada Gambar 2.b yang merupakan keunikan dari modul ini yang mana tampilan modul elektronik bisa dibolak-balik saat membacanya dan dilengkapi dengan video yang berkaitan dengan materi.
Pada tahap Pengembangan (Development) dilakukan validasi terdahap modul elektronik yang dikembangkan. Karakteristik dari modul elektronik ini yaitu bisa dibolak-balik seperti buku dan disertai dengan audio dan video serta gambar yang menarik bagi peserta didik. Proses validasi dilaksanakan oleh validator ahli materi, validator ahli media, dan validator ahli tafsir dengan menggunakan instrumen lembar validasi. Aspek-aspek yang dibahas pada instrument validasi ahli media yaitu aspek kegrafikan dan aspek bahasa. Aspek-aspek yang dibahas pada instrument validasi materi yakni kelayakan isi, kelayakan penyajian, kualitas bahasa. Sementara itu, aspek yang dinilai pada validasi tafsir adalah kualitas isi, kelayakan penyajian, kualitas bahasa.
1 2 3
4
7 5 6
1 2
3
1
4
3 2
Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 108
a) b)
Gambar 2. Tampilan Produk; a) Cover, b) Materi dan Video
Setiap aspek terdiri dari beberapa indikator yang mendukung terciptanya modul yang valid dan layak digunakan dalam kegiatan belajar.Pada tahap ini validator memberikan masukan dan saran untuk mendukung terciptanya modul yang menarik dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembelajaran. Beberapa saran yang diberikan oleh validator yaitu : a) memperbaiki penulisan yang salah, b) memperbaiki tata letak backround cover dan perpaduan warna menjadi lebih menarik. Hasil Validasi Modul elektronik Gejala Pemanasan Global Berbasis CTL Berintegrasi Al-Qur’an dapat dilihat pada Tabel 3, Tabel 4 dan Tabel 5.
Tabel 3. Hasil Validasi Produk dari Ahli Materi
No Pernyataan Penilaian Jml Jml max Skor % KET 1 2 3
1 Kelayakan Isi 47 41 47 135 168 80,3 Valid
2 Kelayakan Penyajian
21 19 22 62 72 86,1 Sangat Valid
3 Kelayakan Bahasa
18 18 20 56 72 77,7 Valid
Jumlah 86 78 99 254 321 80 Valid
Berdasarkan Tabel 3, terlihat hasil validasi ahli materi pada aspek kelayakan isi dengan persentase 80,3% dikategorikan sangat valid, aspek kelayakan penyajian dengan persentase 86,1%, dengan kategori sangat valid yang menunjukkan bahwasannya Modul yang dirancang menarik serta mudah dipahami dan digunakan oleh peserta didik. Menurut Majid (2012) bahan ajar yang digunakan harus dapat membantu pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran, Modul mampu membantu pendidik dalam kegiatan pembelajaran dan sebagai pedoman bagi peserta didik. Aspek kulitas Bahasa dengan persentase 77,7% dan hasil rata-rata dari seluruh aspek yaitu 80,0% dengan kategori valid. Artinya, modul sudah merujuk kepada kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, dan bahasa yang digunakan mudah dipahami serta sesuai dengan perkembangan peserta didik. Hal ini sejalan dengan BSNP (2013) yang menyebutkan bahwa standar bahasa dalam penggunaan bahan ajar terdiri dari penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, kejelasan bahasa yang digunakan, dan kemudahan saat dibaca dalam penggunaannya.
Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 109 Tabel 4. Hasil Validasi Produk Dari Ahli Media
No Pernyataan Penilaian Jml Jml max Skor % KET 1 2 3
1 Kelayakan Kegrafikan
58 67 60 185 204 90,6 Sangat Valid 2 Kelayakan
Bahasa
12 12 14 38 48 80 Sangat Valid
Jumlah 70 79 70 223 252 88,4 Sangat Valid
Berdasarkan Tabel 4, terlihat bahwa pada aspek kegrafikan memperoleh presentase 90,6%
dikategorikan sangat valid dengan tampilannya yang menarik perhatian peserta didik, aspek Bahasa 80,0% dikategorikan sangat valid karena Bahasa yang digunakan dalam modul elektronik ini mudah dipahami oleh peserta didik, dan hasil rata-rata validasi media yaitu 88,4%
dengan kategori sangat valid karena desain pada modul elektronik menarik. Pada bagian cover, desain cover modul elektronik menarik, ukuran font yang digunakan jelas serta mudah dibaca.
Struktur bahasa yang digunakan komunikatif dan mudah dipahami. Struktur bahasanya jelas dan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Maka, dapat disimpulkan validasi ahli media valid, hal ini sesuai dengan penelitian Maulida & Sukartiningsih (2015) yang memaparkan media pembelajaran dikatakan valid jika memperoleh persentase dengan kriteria validitas mencapai rata-rata pengukuran validitas yang berlaku yaitu ≥ 61%.
Tabel 5. Hasil Validasi Produk Dari Ahli Tafsir
No Pernyataan Penilaian Jml Jml max Skor % KET
1 2
1 Kelayakan Isi 14 16 30 32 93,7 Sangat Valid
2 Kelayakan Penyajian
8 8 16 16 100 Sangat Valid
3 Kelayakan Bahasa
22 23 45 48 93,7 Sangat Valid
Jumlah 44 47 91 96 94,7 Sangat Valid
Berdasarkan Tabel 5, terlihat hasil rata-rata dari keseluruhan validasi tafsir yakni 94,7%
dengan kategori sangat valid. Aspek kelayakan isi yaitu 93,7% ini menunjukkan bahwa modul elektronik memenuhi kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, pada aspek kelayakan penyajian diperoleh 100% menunjukkan bahwa format yang digunakan telah memenuhi standar pembuatan modul elektronik yang berlaku, dan pada aspek kelayakan bahasa diperoleh sebesar 93,7% ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan dalam modul elektronik sesuai dengan perkembangan siswa dan mudah dipahami. Validator memberikan saran untuk bagian evaluasi diakhir modul elektronik ditambahkan soal-soal integrasi Al-Quran. Hal ini berarti dari segi integrasi Al-Qur’an modul sudah layak digunakan sejalan dengan penelitian (Mastuang. 2019) yang mengatakan bahwasannya bahan ajar seperti modul elektronik dengan integrasi ayat Al- Qur’an baik untuk digunakan dan mampu meningkatlan hasil belajar peserta didik. Dengan demikian, modul elektronik siap digunakan sebagai sumber belajar yang bisa membantu kegiatan peserta didik dalam pembelajaran.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran dari validator yaitu menggantikan KI dengan KD, inddikator, tujuan pembelajaran, menambahkan sumber
Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 110 setiap gambar dan video, dan memasukkan sub-sub materi pada daftar isi. Hasil Validai Modul elektronik gejala pemanasan global berbasis CTL Terintegrasi Al-Qur’an untuk kelas XI SMA/MA dinyatakan sangat valid dengan presentase aspek materi 80%, media 88,4%, dan ahli tafsir 94,7%. Sehingga secara keseluruhan validasi modul elektronik ini memiliki persentase 87,7% dengan kategori sangat valid. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modul elektronik yang dikembangkan sangat valid dan dapat dilanjutkan ketahap praktikalitas.
5. Daftar Pustaka
BSNP. (2013). Standar Isi Untuk Ssatuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. BSNP.
Chandra, A. N., Lizelwati, N., & History, A. (2023). Development of Basic Physics Worksheets Based on Scaffolding Approach integrated with Al-Qur’an for Mathematics and Natural Sciences Students. 9(1), 1–13.
Chandra, A. N., Putra, D. A., Lizelwati, N., Imamora, M., Putri, P. A., & Wahidah, S. H. N.
(2023). Development of Newton’s Law E-Module Integrated Alquran REACH Based Using the Flipbuilde App (Issue ICoeSSE). Atlantis Press SARL.
https://doi.org/10.2991/978-2-38476-142-5_4
Daryanto, & Darmiatun, S. (2013). Menyusun modul : bahan ajar untuk persiapan guru dalam mengajar. Gava Media.
Idrus, H., Fitrawati, L., & Umar, A. A. (2021). Development of Web-Based Physics E-Module Using Discovery-based Learning Model on Newton’s Law Materials. Sainstek : Jurnal Sains Dan Teknologi, 13(2), 84. https://doi.org/10.31958/js.v13i2.4828
Ilafi, M. M. (2022). Pengembangan Modul Interaktif Berbasis Augmented Reality Berbantuan Assemblr Pada Materi Tata Surya Kelas VII SMP/MTS.
Lizelwati, N., & Chandra, A. N. (2019). Developing instructional devices of general physics practicum integrated with Al-Quran for department of physics education IAIN Batusangkar. Journal of Physics: Conference Series, 1185(1), 012039.
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1185/1/012039
Majid, N. K. (2012). Pengembangan bahan ajar berbasis media interaktif pada mata pelajaran fisika materi relativitas khusus di SMA Negeri 2 Malang / Nur Kholis Majid.
Mastuang, M., Misbah, M., Yahya, A., & Mahtari, S. (2019). Developing the Physics Module Containing Quranic Verses to Train the Local Wisdom Character. Journal of Physics:
Conference Series, 1171(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1171/1/012018
Maulida, H., & Sukartiningsih, W. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Adobe Flash Untuk Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas III SD Abstrak.
Nabil, Z. F., Haris, V., Idrus, H., & Ayop, S. K. (2023). Development of a Physics Module Based on Augmented Reality Integrated with Al-Quran Verses on Electricity. 15(1), 61–
68.
Ningsih, C. S., Ali Umar, M. I., Putri, A. A., Haris, V., & Chandra, A. N. (2022). Designing and Developing Optical Learning Module based Al-Qur’an and Contextual Teaching and
Learning. AIP Conference Proceedings, 2524(October).
https://doi.org/10.1063/5.0112418
Nisa, A. H., Mujib, M., & Putra, R. W. Y. (2020). Efektivitas E-Modul dengan Flip Pdf Professional Berbasis Gamifikasi Terhadap Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia, 05(02), 14–25. https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jpmr
Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 111 Nurfadhillah, S., Ningsih, D. A., Ramadhania, P. R., & Sifa, U. N. (2021). Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sd Negeri Kohod Iii. PENSA : Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 3(2), 243–255.
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/pensa
Riana, C. (2012). Media Pembelajaran. Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.
Supriati, W., & Haris, V. (2021). Pengembangan E-modul Berintegrasi Al-Qur’an Menggunakan Software Sigil pada materi Usaha dan Energi Fisika Kelas X SMA/MA.
1(2), 96–101.
Suryani, N., Setiawan, A., & Putria, A. (2018). Media pembelajaran inovatif dan pengembangannya (P. Latifah (ed.)). Remaja Rosdakarya.