PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jeneponto telah melaksanakan seluruh program dan. Analisis pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi dengan sistem reward sebagai variabel intervening terhadap kinerja PNA di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jeneponto.
Rumusan Masalah
Apakah kepemimpinan secara langsung dan tidak langsung melalui Sistem Reward berpengaruh terhadap kinerja PNS di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Jeneponto. Apakah budaya organisasi secara langsung dan tidak langsung melalui Sistem Reward berpengaruh terhadap kinerja PNS di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Jeneponto?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Emrico Maramis dengan judul Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Manado (2013) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, budaya organisasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan di PT.
Kepemimpinan
- Penegrtian Kepemimpinan
- Teori-teori Kepemimpinan
- Tipe-tipe Kepemimpinan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap komitmen organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan gaya manajemen selama ini belum mampu meningkatkan kinerja pegawai karena pegawai juga memiliki komitmen organisasi kerja yang rendah.
Budaya Organisasi
- Penegrtian Budaya
- Penegrtian Organisasi
- Pengertian Budaya Organisasi
- Karakteristik Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah model asumsi dasar yang dibuat, ditemukan, atau dikembangkan oleh sekelompok orang ketika mereka belajar memecahkan masalah eksternal dan internal. Budaya organisasi yang kuat, para anggota organisasi akan merasa memiliki identitas yang menjadi ciri khas organisasi tersebut.
Kinerja Pegawai
- Penegrtian Kinerja
- Penilaian Kinerja
- Pengertian Kinerja Pegawai
- Faktor-faktor yang MempengaruhiKinerja Pegawai
Upaya kerja pegawai (job performance) merupakan hasil dari kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dilakukan pegawai sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan (Mangkunegara, 2009). Definisi kinerja pegawai dapat disimpulkan yaitu kemampuan untuk mencapai persyaratan pekerjaan, dimana tujuan pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melebihi batas waktu yang telah ditetapkan, sehingga tujuan tersebut akan sesuai dengan moral dan etika perusahaan. lembaga.
Sistem Reward
- Penegrtian Sistem Reward
- Teknik Penggunaan Reward
- Macam-macam Reward
- Faktor-faktor yang mempengaruhi Reward
Jika seorang karyawan melakukan pekerjaannya dengan baik, maka karyawan tersebut diberikan reward, bentuk reward tidak harus berupa materi, tetapi bisa juga berupa pujian, penghargaan yang diungkapkan di depan karyawan lain, atau bahkan promosi (baik studi promosi atau promosi promosi atau jabatan). Imbalan biasanya dalam bentuk kepuasan, dan terkadang dalam bentuk kebanggaan atas pekerjaan yang telah diselesaikan sebelumnya.
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Kerangka Konseptual
Hipotesis Penelitian
Variabel Intervening menurut Sugiyono (2007), bahwa variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen (independen) dan variabel terkait (dependent) dalam hubungan tidak langsung dan tidak dapat diukur dan diamati. H1 : Kepemimpinan dan Budaya Organisasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja PNS di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jeneponto. H2 : Kepemimpinan dan Budaya Organisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja PNS di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu di Kabupaten Jeneponto.
H3 : Kepemimpinan secara langsung dan tidak langsung melalui sistem reward berpengaruh terhadap kinerja PNS pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jeneponto. H4: Budaya organisasi secara langsung dan tidak langsung melalui sistem reward berpengaruh terhadap kinerja PNS pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jeneponto.
Defenisi Operasional Variabel
Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa 12 orang yang menjawab sangat setuju atau 40,0 persen menjawab setuju, 7 orang menjawab setuju atau 23,3 persen. Tabel 5.8 di atas menunjukkan bahwa 15 responden yang menjawab sangat setuju atau 50,0 persen menjawab setuju, 12 orang atau 40,0 persen. Tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa 16 orang responden yang menjawab sangat setuju atau 53,3 persen menjawab setuju, 12 orang atau 40,0 persen.
Tabel 5.12 di atas menunjukkan bahwa 12 orang menjawab Sangat Setuju atau 40,0 persen, sedangkan 9 orang menjawab Setuju atau 30,0 persen. Tabel 5.18 di atas menunjukkan bahwa 14 orang menjawab Sangat Setuju atau 46,7 persen, sedangkan 9 orang menjawab Setuju atau 30,0 persen. Tabel 5.21 di atas menunjukkan bahwa 16 responden yang menjawab Sangat setuju atau 53,3 persen menjawab, 8 orang menjawab Setuju atau 26,7 persen.
Tabel 5.25 di atas menunjukkan bahwa 16 responden yang menjawab Sangat Setuju atau 53,3 persen menjawab Setuju, 9 orang atau 30,0 persen.
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Tujuan penggunaan metode kuantitatif adalah untuk menemukan dan mengumpulkan data yang efisien, akurat dan relevan serta sesuai dengan pertanyaan yang diajukan sehingga dapat menjawab pertanyaan yang dihadapi dan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan serta tujuan penelitian. .
Tempat Dan Waktu Penelitian
Populasi Dan Sampel Penelitian
- Populasi
- Sampel
Teknik Pengumpulan Data/Informasi
Menurut Supardi (2006), metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diteliti. Metode observasi digunakan untuk melihat lebih dekat objek yang diteliti melalui kunjungan langsung peneliti ke kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) Kabupaten Jeneponto. Kuesioner atau angket adalah suatu metode pengumpulan data, yang dilakukan dengan cara memberikan serangkaian pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawab permintaan peneliti.
Penelitian menggunakan kuisioner atau kuisioner yang ditujukan kepada pegawai pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) Kabupaten Jeneponto yaitu mengenai manajemen dan budaya organisasi dengan sistem reward sebagai variabel pemoderasi terhadap kinerja pegawai.
Jenis Dan Sumber Data
- Jenis Data
- Sumber Data
Penelitian menggunakan kuisioner atau kuisioner yang ditujukan kepada pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) Kabupaten Jeneponto yaitu mengenai kepemimpinan dan budaya organisasi dengan sistem reward sebagai variabel pemoderasi terhadap kinerja pegawai. 2015) data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau merupakan data yang diberi skor (scoring). Jadi data kuantitatif adalah data yang cenderung dianalisis dengan menggunakan teknik statistik. Data dapat berupa angka atau skor dan biasanya diperoleh dengan menggunakan alat pengumpul data yang jawabannya berupa rentang skor atau pertanyaan berbobot.
Menurut Pabundu (2016) data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang diteliti atau yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh langsung dari penyebaran daftar pertanyaan atau kuesioner kepada seluruh pegawai (PNS dan non-PNS) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jeneponto. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen-dokumen yang berasal dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jeneponto dan laporan penelitian yang relevan terkait dengan topik penelitian yang akan dibahas.
Metode Analisis Data
- Olah Data Statistik Deskriptif
- Analisis Data
- Uji Asumsi Klasik
- Uji Hipotesis
- Analisis Jalur (Path Analysis)
Tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa 12 orang yang menjawab Sangat setuju atau 40,0 persen menjawab Setuju, 14 orang menjawab Setuju atau 46,7 persen. Tabel 5.10 di atas menunjukkan bahwa 16 orang responden yang menjawab Sangat setuju atau 53,3 persen menjawab Setuju, 12 orang atau 40,0 persen. Tabel 5.11 di atas menunjukkan bahwa 12 orang yang menjawab Sangat setuju atau 40,0 persen menjawab Setuju, 6 orang menjawab Setuju atau 20,0 persen.
Tabel 5.16 di atas menunjukkan bahwa 16 responden yang menjawab Sangat Setuju atau 53,3 persen menjawab Setuju, 12 orang atau 40,0 persen. Tabel 5.17 di atas menunjukkan bahwa 16 orang responden yang menjawab Sangat Setuju atau 53,3 persen menjawab Setuju, 12 orang atau 40,0 persen. Tabel 5.20 di atas menunjukkan bahwa 14 orang menjawab Sangat Setuju atau 46,7 persen, 12 orang menjawab Setuju atau 40,0 persen.
Tabel 5.27 di atas menunjukkan bahwa terdapat 14 responden yang menjawab Sangat Setuju atau 46,7 persen, yang menjawab Setuju sebanyak 12 orang atau 40,0 persen.
HASIL DAN KESIMPULAN
Hasil
- Karakteristik Responden
- Analisis Deskriptif Responden Tentang Kepemimpinan
- Analisis Deskriptif Responden Tentang Budaya Organisasi
- Analisis Deskriptif Responden Tentang Sistem Reward
- Analisis Deskriptif Responden Tentang Kinerja
- Analisis Regresi Sederhana Secara Parsial`
- Analisis Regresi Berganda secara simultan
- Analisis Jalur (Path Analysis)
Tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa 17 responden yang menjawab Setuju atau 56,7 persen menjawab Setuju, 10 orang atau 33,3 persen. Adapun yang menjawab Ragu sebanyak 2 orang atau 6,7 persen dan menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 orang atau 3,3%. Tabel 5.13 di atas menunjukkan bahwa 12 orang menjawab Sangat Setuju atau 40,0 persen, sedangkan 13 orang menjawab Setuju atau 43,3 persen.
Adapun yang menjawab Keraguan sebanyak 4 orang atau sebesar 13,3 persen dan menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 3,3%. Dari tabel 5.15 di atas terlihat bahwa responden yang menjawab Setuju Setuju sebanyak 15 orang atau 50,0 persen, yang menjawab Setuju sebanyak 12 orang atau 40,0 persen. Adapun yang menjawab. Ragu-ragu sebanyak 3 orang atau 10,0 persen dan menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau 3,3%.
Tabel 5.22 di atas menunjukkan bahwa 11 orang menjawab Sangat Setuju atau 36,7 persen, sedangkan 9 orang menjawab Setuju atau 30,0 persen. Adapun yang menjawab Ragu sebanyak 5 orang atau 16,7 persen dan menjawab Tidak Setuju sebanyak 1 orang atau 3,3%. Tabel 5.28 di atas menunjukkan bahwa 15 orang responden yang menjawab Setuju atau 50,0 persen menjawab Setuju, 12 orang atau 40,0 persen.
Pembahasan
- Pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi secara parsial
- Pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi simultan
- Pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi melalui sistem
Maka berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPTSP) Kabupaten Jeneponto. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini membenarkan adanya pengaruh simultan atau bersama variabel kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jeneponto (DPMPTSP). Pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi melalui sistem reward terhadap kinerja karyawan reward terhadap kinerja karyawan.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan dan budaya organisasi antara lain terhadap kinerja PNS pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jeneponto. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan dan budaya organisasi sekaligus terhadap kinerja PNS di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jeneponto. Ada pengaruh langsung antara budaya organisasi melalui sistem reward terhadap kinerja PNS di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jeneponto.
Analisis pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dengan sistem reward sebagai variabel pemoderasi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Terdapat pengaruh langsung antara kepemimpinan melalui sistem reward terhadap kinerja pejabat pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jeneponto.
Saran
Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Kantor SAR Sorong. Dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan dengan sistem reward sebagai variabel pemoderasi (studi empiris pada PT. Telkom Akses Solo). Pegawai harus berinisiatif membudayakan budaya organisasi di lingkungan instansi, sehingga berjalan sesuai aturan instansi.
Perbedaan pendapat merupakan fenomena yang sering terjadi dalam suatu organisasi, namun dapat dijadikan sebagai media untuk melakukan perbaikan atau perubahan strategi untuk mencapai tujuan 7. Saya merencanakan pekerjaan saya dengan baik, sehingga memudahkan penyelesaian pekerjaan tepat waktu sesuai rencana .