Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa dari 15 responden survei ini, sebanyak 7 responden berjenis kelamin laki-laki atau sebesar 47%. Berdasarkan tabel 4.2 terlihat responden berusia 21-30 tahun berjumlah 5 orang atau 33%, sedangkan responden berusia 31-40 tahun berjumlah 4 orang atau 27% dan responden berusia 31-40 berjumlah 6 orang atau 40 orang. . Berdasarkan tabel 4.3 terlihat 2 orang atau 13% bekerja selama 3 tahun, 1 orang atau 7% selama 4 tahun, 9 orang atau 60% selama 5 tahun. , terdapat 1 orang atau 7% responden dengan masa kerja 7 tahun, 1 orang atau 7% responden dengan masa kerja 8 tahun, dan 1 orang atau 7% responden dengan masa kerja 10 tahun.
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, hasil uji validitas pada angket penelitian sebaiknya membandingkan jumlah korelasi item dengan total korelasi yang diperoleh dengan jumlah r item > r tabel (Ghozali, 2013). Berdasarkan tabel 4.5 diatas maka hasil uji validitas pada angket penelitian sebaiknya membandingkan jumlah korelasi item dengan total korelasi yang diperoleh dengan jumlah r item > r tabel (Ghozali, 2013). Berdasarkan tabel 4.6 di atas, hasil uji validitas kuesioner penelitian ini harus membandingkan jumlah korelasi item dengan total korelasi yang diperoleh dengan jumlah r item > r tabel (Ghozali, 2013).
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, hasil uji validitas pada angket penelitian sebaiknya membandingkan angka korelasi item dengan total korelasi yang diperoleh dengan jumlah r item > r tabel (Ghozali, 2013).
Hasil Analisis Data
Hasil Analisis Kuantitatif (Deskriptif)
- Hasil Analisis Sistem Informasi Akuntansi (X1)
- Hasil Analisis Pengendalian Internal (X2)
- Hasil Analisis Kompensasi (X3)
- Hasil Analisis Kinerja Karyawan (Y)
Adanya petunjuk atau petunjuk yang jelas dalam penggunaan sistem informasi akuntansi yang ada pada perusahaan. Berdasarkan hasil pengolahan yang tersaji pada tabel diatas dapat diketahui skor keseluruhan Sistem Informasi Akuntansi adalah Sistem informasi akuntansi Kantor Penilaian Umum (KJPP) Damianus Ambur & rekanan mempunyai kategori baik.
Berdasarkan hasil pengolahan yang tersaji pada tabel diatas, dapat diketahui skor keseluruhan Pengendalian Intern adalah Perusahaan tempat saya bekerja sudah mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari karyawannya dengan membayarkan gaji setiap bulannya. Berdasarkan hasil pengolahan yang tersaji pada tabel diatas, terlihat skor keseluruhan untuk kompensasi adalah.
Oleh karena itu, remunerasi pada Kantor Pelayanan Penilai Publik (KJPP) Damianus Ambur & Rekan memiliki kategori baik. Berdasarkan hasil pengolahan yang tersaji pada tabel diatas, dapat diketahui total skor Kinerja Pegawai adalah.
Hasil Analisis Verifikatif
Uji Asumsi Klasik
Pada dasarnya sampel penelitian diambil dengan menggunakan prosedur pengambilan sampel yang benar, namun ada juga kemungkinan terjadinya penyimpangan, sehingga perlu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal, untuk menganalisis analisis normalitas. , di antaranya Kolmogorow-Smirnov adalah salah satunya (Sugiyono, 2017). Pengukuran uji normalitas menggunakan Kolmogorow-Smirnov yaitu hasil Kolmogorow-Smirnov menunjukkan nilai signifikan > 0,05 sehingga selebihnya data berdistribusi normal. Sedangkan jika Kolmogorow-Smirnov menunjukkan nilai signifikan < 0,05 maka selebihnya data tidak terdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat diketahui dengan melihat sebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik atau dengan melihat histogram residu.
Uji normalitas dilakukan berdasarkan uji Kolmogorow-Smirnov (KS) dengan nilai p value 2 sisi (two tailed). Kriteria yang digunakan adalah jika hasil perhitungan CS 2 sisi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi. Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi telah menemukan korelasi antar variabel independen.
Apabila dalam model regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel independen, maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala multikolinearitas. Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residu satu observasi ke observasi lain atau lainnya. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas pada model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik scatterplot atau nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan sisa error ZPRED.
Apabila tidak terdapat pola tertentu dan tidak menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan scatter plot terlihat nilai titik berada diatas dan dibawah nol. Seluruh pengujian asumsi klasik terpenuhi sehingga analisis regresi berganda dapat dilanjutkan karena ditemukan tidak adanya pelanggaran asumsi klasik.
Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut. Nilai koefisien regresi pada variabel independen memberikan gambaran bahwa jika diperkirakan variabel independen bertambah satu satuan dan nilai variabel independen lainnya diperkirakan konstan atau sama dengan nol, maka nilai variabel dependen diperkirakan naik atau turun sesuai dengan tanda koefisien regresi variabel bebas. Tanda koefisien regresi variabel bebas menunjukkan arah hubungan variabel yang terlibat terhadap kinerja pegawai.
Koefisien regresi variabel independen X1 bernilai positif menunjukkan adanya hubungan searah antara Sistem Informasi Akuntansi (X1) dengan Kinerja Pegawai (Y). Koefisien regresi variabel X1 sebesar 0,269 yang berarti setiap kenaikan Sistem Informasi Akuntansi (X1) sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan Kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,269 satuan. Koefisien regresi variabel independen X2 bernilai positif menunjukkan adanya hubungan searah antara Pengendalian Internal (X2) dengan Kinerja Pegawai (Y).
Koefisien regresi variabel X2 sebesar 0,354 yang berarti setiap peningkatan pengendalian intern (X2) sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan kinerja pegawai (Y) sebesar 0,354 satuan. Koefisien regresi variabel independen X3 bernilai positif menunjukkan adanya hubungan searah antara kompensasi (X3) dengan kinerja karyawan (Y). Koefisien regresi variabel X2 sebesar 0,036 artinya setiap kenaikan kompensasi (X3) sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan kinerja pegawai (Y) sebesar 0,036 satuan.
Analisis Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi pengendalian internal dengan kinerja karyawan sebesar 0,901 dengan hubungan yang signifikan karena nilai sig dibawah 0,05. Koefisien korelasi sebesar 0,901 termasuk dalam kategori hubungan sangat kuat yang berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara pengendalian internal dengan kinerja pegawai. Koefisien korelasi gaji dengan kinerja karyawan sebesar 0,664 dengan hubungan yang signifikan karena nilai sig dibawah 0,05.
Koefisien korelasi sebesar 0,664 termasuk dalam kategori hubungan kuat artinya terdapat hubungan yang kuat antara gaji pegawai dengan kinerja.
Analisis Koefisien Determinasi
Hasil pengujian Hipotesis
Uji Statistik t (Uji Secara Parsial)
- Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Karyawan (Uji t Sistem Informasi Akuntansi)
- Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kinerja Karyawan (Uji t Pengendalian Internal)
- Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan (Uji t Kompensasi)
- Pengaruh Parsial
Hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh antara sistem informasi akuntansi terhadap kinerja pegawai dapat diterima. Analisis pengaruh variabel Pengendalian Internal (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) memberikan hasil berdasarkan output IBM SPSS versi 22.0. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa arah hubungan pengendalian internal terhadap kinerja pegawai adalah positif (perhatikan nilai koefisien pengendalian internal pada kolom B). Ditulis 0,354 yang artinya ketika terjadi peningkatan pengendalian internal maka kinerja pegawai akan meningkat.
Artinya H02 ditolak dan Ha2 diterima maka terdapat pengaruh yang signifikan antara Pengendalian Internal terhadap Kinerja Pegawai. Berdasarkan tabel diatas terlihat arah hubungan antara kompensasi dengan kinerja pegawai adalah positif (perhatikan nilai koefisien kompensasi pada kolom B) tertulis 0,036 yang artinya ketika terjadi peningkatan kompensasi akan meningkatkan kinerja karyawan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh antara kompensasi terhadap kinerja karyawan dapat diterima.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui besarnya pengaruh Sistem Informasi Akuntansi sebesar 36,4%, besarnya pengaruh terhadap Pengendalian Internal sebesar 47,6% dan besarnya pengaruh terhadap Kompensasi sebesar 4,9%. H4 : Hipotesis keempat dapat diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan antara Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Internal dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan.
Uji Statistik F (Uji Secara Simultan)
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Internal dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan (Uji F)
- Pembahasan
- Sistem Informasi Akuntansi Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Damianus Ambur & Rekan
- Pengendalian Internal Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Damianus Ambur & Rekan
- Kompensasi Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Damianus Ambur &
- Kinerja Karyawan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Damianus Ambur & Rekan
- Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Internal dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Jasa Penilai
Jika F-score > F-tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Internal dan Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai. Penyebaran kuesioner melibatkan langsung pegawai Kantor Pelayanan Aplikasi Publik (KJPP) Damianus Ambur & Partners cabang Bandung. Hasil penelitian responden pada Kantor Pelayanan Aplikasi Publik (KJPP) Damianus Ambur & Rekan cabang Bandung untuk Sistem Informasi Akuntansi diperoleh 70,5% berada dalam kategori baik dan termasuk dalam kategori baik.
Pada soal no.1 total hasil yang diperoleh sebesar 53 atau 70,7% termasuk dalam kategori baik, soal no.2 total hasil yang diperoleh sebesar 61 atau 81,3% termasuk dalam kategori sangat baik, soal no. 3 total skor yang diperoleh adalah 53 atau 70,7%. termasuk dalam kategori baik, soal no 4 total skor yang diperoleh 50 atau. Hasil survei responden pada Kantor Pelayanan Evaluasi Publik (KJPP) Damianus Ambur & Rekan Cabang Audit Internal Bandung memperoleh nilai sebesar 70,4% dan masuk dalam kategori baik. Pada soal no. 1 total skor yang diperoleh adalah 53 atau 70,7% termasuk dalam kategori baik, soal no. 2 total skor yang diperoleh adalah 52 atau 69,3%.
5 total skor yang dicapai adalah 52 atau 69,3% dengan kategori baik, soal no.6 total skor yang dicapai adalah 50 atau 66,7%. Hasil survei responden Kantor Pelayanan Penilai Publik (KJPP) Damianus Ambur & Rekan Cabang Bandung Bidang Kompensasi diperoleh sebesar 62,5% dan masuk dalam kategori memuaskan. Untuk soal no.1 jumlah skor yang dicapai adalah 53 atau 70,7% termasuk dalam kategori baik, untuk pertanyaan no.2 jumlah skor yang dicapai adalah 53 atau 70,7% termasuk dalam kategori baik, untuk pertanyaan no.total skor yang dicapai adalah 60 atau 80,0% termasuk dalam kategori sangat baik, soal nomor 4 jumlah skor yang dicapai adalah 44 atau 58,7% termasuk dalam kategori baik, soal nomor 5 jumlah skor yang dicapai adalah 47 atau 62,7% termasuk dalam kategori baik, soal no. 6 total skor yang dicapai adalah 43 atau 57,3%.
Hasil survei responden pada Kantor Pelayanan Penilai Publik (KJPP) Damianus Ambur & Rekan Cabang Bandung untuk Kinerja Pegawai tercapai sebesar 77,8% dan masuk dalam kategori baik. Untuk soal no.1 total skor yang dicapai adalah 63 atau 84.0% termasuk dalam kategori sangat baik, untuk pertanyaan no.2 total skor yang dicapai adalah 63 atau 84.0% termasuk dalam kategori sangat baik, untuk pertanyaan no.3 total skor diperoleh yaitu 56 atau 74,7% masuk dalam kategori baik, soal nomor 4 total skor yang dicapai sebesar 58 atau 77,3% masuk dalam kategori sangat baik, soal nomor 5 total skor yang dicapai 61 atau 81,3% masuk dalam kategori sangat baik, soal no 6 total skor yang dicapai 60 atau 80,0% termasuk dalam kategori sangat baik, soal no 7 total skor yang dicapai 52 atau 69,3% termasuk dalam kategori baik, soal no 8 skor total skor yang dicapai 52 atau 69,3 % sudah masuk dalam kategori baik, soal no 9 total skor yang dicapai 60 atau 80,0% sudah masuk dalam kategori sangat baik. 11 angka F-tabel sebesar 3,587 sedangkan F-hitung sebesar 29,294 sehingga F-hitung > F-tabel berarti H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Internal dan remunerasi terhadap kinerja pegawai.