• Tidak ada hasil yang ditemukan

VARIASI BAHASA PADA MASYARAKAT TUTUR KAWIN CAMPUR (SERAWAI-JAWA) DI DESA TENANGAN KABUPATEN SELUMA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "VARIASI BAHASA PADA MASYARAKAT TUTUR KAWIN CAMPUR (SERAWAI-JAWA) DI DESA TENANGAN KABUPATEN SELUMA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK "

Copied!
126
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Penelitian ini membahas tentang variasi kebahasaan pada komunitas tutur kawin campur (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma. Fungsi linguistik yang terdapat pada variasi bahasa pada masyarakat campuran tutur (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Apa fungsi bahasa dalam variasi bahasa masyarakat tutur kawin campur (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma. Apa faktor yang melatarbelakangi terjadinya variasi bahasa pada masyarakat tutur kawin campur (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma?

Tujuan Penelitian

Untuk dapat mendeteksi variasi kebahasaan pada komunitas tutur kawin campur (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma. Mendeskripsikan fungsi kebahasaan yang terdapat pada variasi kebahasaan pada masyarakat tutur kawin campur (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma.

Mamfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

Kajian Sosiolinguistik

Sosiolinguistik merupakan ilmu yang mempelajari tentang ciri-ciri variasi bahasa, fungsi variasi bahasa dan pemakai bahasa, karena ketiga unsur tersebut selalu berinteraksi, berubah dan saling memodifikasi dalam suatu masyarakat tutur. Sosiolinguistik adalah ilmu yang mempelajari tentang ciri-ciri variasi bahasa, fungsi variasi bahasa dan pengguna bahasa.

Variasi Bahasa

Versi bahasa individual disebut idiolek, dan versi bahasa sekelompok individu disebut dialek. Ragam bahasa yang disebut sosiolek atau dialek sosial adalah ragam bahasa yang berkaitan dengan status, golongan, dan kelas sosial penuturnya.

Fungsi Bahasa

Berdasarkan sarana yang digunakan, ragam bahasa terdiri dari dua bagian, yaitu ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Bahasa digunakan manusia untuk saling menyapa, sekedar menjalin kontak bahasa untuk mempersatukan anggota masyarakat.

Tindak Tutur

Tindak tutur merupakan bagian dari peristiwa tutur yang merupakan fenomena aktual dalam situasi tindak tutur, serta kajian terhadap kalimat sebagai ungkapan. Dari sini tindak tutur adalah sesuatu yang dilakukan ketika berbicara atau satuan kebahasaan yang berfungsi dalam suatu percakapan atau komunikasi.

Masyarakat Tutur Kawin Campur

Komunitas tutur yang besar dan beragam memperoleh repertoar verbalnya dari pengalaman atau dari interaksi verbal langsung dalam aktivitas tertentu. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan suatu negara, bangsa, atau daerah dapat membentuk komunitas tutur dalam arti simbolik.

Telaah Pustaka

Sedangkan penelitian yaitu Variasi Bahasa pada Komunitas Tutur Kawin Kawin (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten ini mempunyai deskripsi kualitatif yang menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Relevansi penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah sama-sama melakukan penelitian dalam kajian sosiolinguistik terhadap variasi bahasa yang membedakan kedua Variasi Pada Slang tersebut. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNSWAGATI tahun 2016, sedangkan penelitian ini meneliti variasi bahasa pada masyarakat tutur kawin campur (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma, keduanya menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Relevansi penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah sama-sama melakukan penelitian kajian sosiolinguistik tentang variasi bahasa yang membedakan kedua Analisis Variasi Bahasa dalam Novel Fatimah Goes To Cairo, sedangkan penelitian ini melakukan penelitian tentang Variasi Bahasa dalam Tuturan Perkawinan Antar. . Masyarakat (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kecamatan Seluma menggunakan metode deskripsi kualitatif.33. Tentang Masyarakat Tutur Makassar: Kajian Sosiolinguistik di Kabupaten Gowa, sedangkan penelitian ini melakukan survei variasi kebahasaan pada masyarakat tutur kawin campur (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan, Kecamatan Seluma. Relevansi keduanya adalah sama-sama melakukan survei dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, sedangkan penelitian ini melakukan survei variasi bahasa pada komunitas tutur kawin campur (Seravana-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma, keduanya menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Kerangka Berpikir

Masyarakat perkawinan campuran (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma mempunyai perbedaan bahasa atau perbedaan komunikasi. Komunitas perkawinan campuran (Serawa-Jawa) di Desa Tenangan Kecamatan Seluma mempunyai dialek yang berbeda-beda. Perbedaan Fungsi Bahasa dan Faktor Penyebab Perbedaan Bahasa pada Komunitas Kawin Kawin di Desa Tenangan Kecamatan Seluma.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti keluarga kawin campur di Desa Tenangan Kabupaten Seluma. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ini dapat mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya variasi bahasa pada masyarakat tutur kawin campur (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma. Mendeskripsikan faktor-faktor yang melatarbelakangi variasi bahasa pada masyarakat perkawinan campuran (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam masyarakat tutur kawin campur (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma terdapat perbedaan bentuk variasi bahasa, fungsi bahasa yang beragam, sehingga banyak faktor yang menyebabkan terjadinya variasi atau keragaman bahasa dalam masyarakat tutur kawin campur (Serawai-Jawa) desa Vrede van Seluma Kabupaten. Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat kawin campur di Desa Tenangan Kabupaten Seluma. Observasi dilakukan oleh peneliti yang mengamati variasi bahasa pada masyarakat tutur kawin campuran (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma pada saat berkomunikasi.

Fungsi bahasa yang terdapat pada varian bahasa pada masyarakat tuturan perkawinan campuran (Serawai-Jawa) di desa Tanjung adalah mempunyai fungsi bahasa yang berbeda-beda yang digunakan dalam berkomunikasi. Apa faktor yang melatarbelakangi munculnya varian bahasa pada masyarakat tutur kawin campur (Serawa-Jawa) di Desa Tenangan Kecamatan Seluma. Seperti terlihat dari hasil wawancara peneliti terhadap keluarga kawin campur di desa Tenangan sebagai berikut.

Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan fungsi dan faktor yang melatarbelakangi variasi kebahasaan pada komunitas tutur kawin campur (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma. Data dalam penelitian ini berupa dialog atau perbincangan antar masyarakat tentang perkawinan campuran (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma. Jadi faktor yang melatarbelakangi terjadinya variasi kebahasaan pada masyarakat tutur kawin campur (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma adalah faktor hijrah dan faktor kawin campur.

Bagi peneliti, penelitian ini merupakan penelitian terkait ragam bahasa pada masyarakat tutur kawin campur (Serawia-Jawa) di Desa Tenangan Kecamatan Seluma yang jangkauannya sangat luas.

Foto Dokumentasi Penelitian
Foto Dokumentasi Penelitian

Data dan Sember Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah terpenting dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah memperoleh data.44 Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pengamatan tersebut dilakukan semata-mata untuk mengamati, mencatat dan mengidentifikasi variasi kebahasaan yang terdapat dalam komunikasi antar komunitas perkawinan. Fakta-fakta yang muncul dari kegiatan observasi ini berupa catatan lapangan yang menggambarkan varian kebahasaan masyarakat tutur kawin campur (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kecamatan Seluma.

Wawancara adalah proses memperoleh informasi untuk kepentingan penelitian melalui tanya jawab pribadi antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial selama jangka waktu tertentu. waktu. relatif panjang 46 Wawancara tanya jawab pada komunitas perkawinan campuran di Desa Tenangan, Kecamatan Seluma. Tujuan dari teknik pencatatan adalah untuk menemukan data berupa kata-kata atau bahasa yang digunakan atau diciptakan oleh orang-orang yang kawin campur dalam komunikasi atau interaksi antar individu atau kelompok. Diperlukan dokumentasi untuk melihat aktivitas komunitas kawin campur di Desa Tenangan Kecamatan Seluma dalam komunikasi dalam bentuk foto dan video.

Uji Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

Survei ini dilakukan pada tanggal 10 Juni 2021 hingga 22 Juli 2021 di Desa Tenangan, Kecamatan Seluma. Survei ini dilakukan pada pagi hingga siang hari di rumah kepala desa dan masyarakat desa Tenangan. Sesuai dengan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi bangsa yang terdapat pada variasi bahasa pada masyarakat tutur kawin campur (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma, serta mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi terjadinya variasi bahasa tersebut. pada komunitas tutur kawin campur (Serawai -Jawa) di Desa Tranangan Kecamatan Seluma.

Dari perbincangan ayah dan ibu tentang permasalahan pada topik tertentu yaitu pencurian di desa. Masyarakat masyarakat Serawai kini berpindah ke masyarakat Jawa di desa Tenangan. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil wawancara dengan peneliti pada keluarga perkawinan campuran (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma, latar belakang terjadinya variasi bahasa pada keluarga perkawinan campuran adalah latar belakang keluarga dan lingkungan sekitar. masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan varian bahasa pada masyarakat tutur kawin campur (Serawa-Jawa) di Desa Tenanagan Kecamatan Seluma dapat disimpulkan sebagai berikut. Fungsi bahasa yang terdapat pada variasi bahasa masyarakat tutur kawin campur (Serawai-Jawa) di Desa Tenangan Kabupaten Seluma yaitu mempunyai enam fungsi yang berbeda-beda digunakan oleh masyarakat tutur kawin campur (Serawai-Jawa) dalam berkomunikasi, yaitu fungsi emosional, fungsi konatif, fungsi referensial, fungsi puisi, fungsi fatik dan metalinguistik, keenam fungsi tersebut sering digunakan oleh masyarakat tutur antarbahasa dalam berkomunikasi. Faktor terjadinya variasi bahasa pada masyarakat kawin campur (Bahasa Serawa-Jawa) di Desa Tenangan Kecamatan Seluma adalah perbedaan suku dan ras yang menjadikan perbedaan bahasa pada keluarga campuran.

Waktu dan Tempat : Sore jam 16.30/ di Desa Tenangan Ibu : Pak, kenapa TVnya jam urip-urip.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Fungsi Bahasa Yang Terdapat dalam Variasi Bahasa Pada Masyarakat

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa dalam percakapan variasi bahasa yang digunakan pasangan kawin campur adalah berbahasa Serawai, dialek Seluma, Jawa dialek Yogyakarta, Kebumen, Ngapak dan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang melatarbelakangi variasi bahasa adalah faktor transmigrasi lingkungan dan faktor perkawinan antar keluarga. Variasi Kosakata Bahasa Ibu Dalam Pemerolehan Bahasa Anak Usia Dini Di Desa Marga Dauh Puri Kabupaten Tabanan: Kajian Psikolinguistik”.

Proses Akulturasi Budaya Melalui Perkawinan Campur Jawa-Gayo di Desa Jeget Ayu Kecamatan Jagong Jeget Kab. “Mulai saat ini kami harus berhati-hati dan harus memberikan saran kepada perangkat desa agar kami dapat membentuk kelompok untuk berpatroli di desa setiap malam.

PENUTUP

Saran

Variasi penggunaan bahasa dalam percakapan masyarakat Kota Singaraja" Jurnal Seloka. https://ejournal.undiksha.ac.id. Iya, kalau hari libur biasanya aku bangun kesiangan." Ayah : Pasti ada masalah bu. Kakak: Hehe, Ayah boleh atau tidak, tapi Ayah hanya ingin bangun pagi. Nah, apa maksudnya "belango" dalam bahasa Indonesia, karena temanku bilang "belango", adikku tidak mengerti."

Jadi biasanya bahasa yang kita gunakan sehari-hari termasuk dalam rumpun bahasa campuran yakni Serawai, Jawa, dan Indonesia. Jadi biasanya bahasa yang kita gunakan sehari-hari dalam rumpun bahasa campuran adalah Serawai, Jawa, dan Indonesia.

Gambar

Foto Dokumentasi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran 2 NAMA RESPONDEN UNTUK UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS NO NAMA UMUR JENIS KELAMIN JURUSAN SEMESTER 1 Putu wahyu aditya vallentino 20 tahun Laki-laki Akuntansi 4