• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of THE ANALYTIC STUDY DAKWAH OF AL-KAHF VERSES 13-14

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "View of THE ANALYTIC STUDY DAKWAH OF AL-KAHF VERSES 13-14"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

Kisah-kisah Al-Qur'an sebenarnya tidak lepas dari proses pewarisan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kisah-kisah seperti itu dalam pengertian di atas telah diungkapkan dalam banyak cara di dalam Al-Qur'an. Tidak tanggung-tanggung, menurut penelitian A. Hanafi, jumlah ayat Alquran yang membahas hal ini tidak kurang dari 1.600 ayat.

Maka nampaknya jumlah tersebut menunjukkan betapa besar perhatian Al-Quran terhadap kisah-kisah tersebut. Salah satu kisah yang diturunkan oleh al-Quran untuk diturunkan dari satu generasi ke generasi seterusnya ialah kisah Ashab al-Kahfi; Kisah orang Goa. Kepastian akan datangnya hari kiamat, Al-Quran adalah kitab suci yang isinya bersih daripada percanggahan dan kebatilan.

Namun Al-Qur'an menjelaskan bahwa tanda-tanda kekuasaan Allah untuk menentukan hari kebangkitan dan mengembalikan ruh ke tubuh setelah kematian tidak terbatas pada cerita itu saja.

Wawasan Dakwah

Untuk menghormati jiwa hamba-hamba Tuhan yang suci ini, raja memerintahkan agar dibuat keranda emas untuk setiap daripada mereka. Oleh itu, baginda memerintahkan mayat-mayat itu diletakkan di dalam kotak kayu dan melarang semua orang masuk ke dalam gua. Raja juga memerintahkan supaya sebuah tempat ibadat dibina di pintu gerbang Goa dan hari kematiannya dijadikan hari yang besar.

Dakwah dalam bahasa Al-Qur'an berasal dari kata ةوعد -و عدي - اعد yang merupakan lughawi (secara etimologis) memiliki arti yang sama dengan kata al-nida ءادنلا yang berarti membunyikan atau memanggil15. Kata ini dan turunannya menurut informasi yang diperoleh dari peneliti Al-Qur'an terkenal Muhammad Fuad Abd. Seperti yang dikatakan seseorang ketika menghadapi musuhnya seorang diri, Fad'u al-Muslimin, menurut Ibnu Manzur, bisa disamakan dengan istaghitsu al-muslimin (meminta tolong kepada umat Islam).

Senada dengan Ibnu Manzur, ahli al-Qur'an ternama al-Ashfahany menyebutkan kesamaan kata al-do'a dengan al-nida yang artinya menyeru namun dengan dalil yang berbeda. Kesimpulan ini menurut al-Asfahany berdasarkan firman Allah SWT (Qs. An-Nur: 63)21 Islam disebut agama dakwah (din al-dakwah) karena mengajak manusia untuk ikhlas. untuk mengikuti panggilannya. 17 Muhammad Mukarram Ibnu Manzur al-Afriki al-Misri, Lisan al-A'rab, (Beirut: Dar al-Sadir, tt), Cet.

Quraish Shihab membutuhkan kesadaran atau kesadaran masyarakat untuk melakukan perubahan dari keadaan yang kurang baik atau kurang baik. Jadi, dalam arti luas (bukan sekedar ceramah atau transmisi agama), dakwah dapat dipahami sebagai segala kegiatan untuk mengimplementasikan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan manusia. Unsur penting yang tidak boleh dilupakan dalam proses kegiatan dakwah adalah maddah atau materi dakwah. Oleh karena itu, pembahasan dakwah adalah pembahasan Islam itu sendiri, karena semua ajaran Islam yang luas dapat dijadikan sebagai bahan dakwah.

Kisah Ashabul Kahfi & Dakwah

Da’i (bahasa Arab: al-da’I, al-da’iyyah dan al-du’ah) merujuk pada pelaku (subyek) dan penggerak (aktivis) kegiatan dakwah, yaitu orang-orang yang berusaha mewujudkan Islam dalam segala hal. aspek kehidupan baik pada tataran individu, keluarga, masyarakat, komunitas dan bangsa33 Sebagai pelaku atau penggerak dakwah, seorang da'i memiliki kedudukan penting karena dapat menjadi faktor penentu keberhasilan dakwah34. Da’i pada dasarnya adalah penyeru jalan Allah, pengibar panji-panji Islam dan pejuang yang berjuang untuk mewujudkan sistem Islam dalam kehidupan manusia (mujahid al-dakwah). Al-Badi Saqar menganggap mubaligh sebagai arsitek sosial Islam (Muhandis al-mujtama al-Islamiyah) bukan sekadar aktor panggung yang mengharapkan perhatian dan tepuk tangan penonton.

Jadi salah jika da'i berpikir bahwa dengan berbicara atau berceramah dia bermaksud demikian. Komunitas Islam tidak bisa dikembangkan hanya dengan lelucon (lelucon dalam pidato) dan tidak bisa digerakkan hanya dengan retorika buatan atau gerakan tangan (dalam pidato).38 Namun, pemahaman (pengetahuan) dan keterampilan) tentang Islam diperlukan dari da'i . rekayasa sosial (Islamic social engineering) sebagai perwujudan sistem Islam dalam dimensi ruang dan waktu, yang merupakan inti dari dakwah. Kompetensi da'i dengan demikian berarti kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki seorang da'i agar mampu bekerja dan melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya sebagai pembangun dan pengembang masyarakat Islam.

Kompetensi ini merupakan kumpulan berbagai kemampuan dan kekuatan yang dimiliki da'i, antara lain kekuatan intelektual (ilmu), keterampilan, sikap dan kekuatan spiritual.40 b) Karakter/akhlak Da'i. Sebagai aktivis gerakan Islam, pendeta adalah penggiat dan pejuang dakwah (mujahid al-dakwah) yang tugas utamanya adalah membangun sistem Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam ummat terbaik (khaira ummah). Bagi da'i, moralitas Islam harus tampak lebih kuat dari umat Islam pada umumnya, sehingga ia dapat berperan sebagai panutan dalam proses pembentukan individu dan masyarakat Islam.

Da’i dituntut memiliki kekuatan intelektual dan wawasan keislaman yang luas, jiwa kepemimpinan yang tinggi, serta kekuatan moral dan spiritual. Karena da'i adalah pemimpin umat dan pembangun masyarakat Islam, keteladanan, keaslian diri, karya rintisan merupakan bagian integral dari karakter utama seorang da'i. Sebagai seorang mubaligh, Pemuda Ashabul Kahfi memenuhi semangat dan karya dakwah seperti yang dijelaskan oleh Abu Bakar Zakri yang menekankan bahwa “Seorang mubaligh harus membekali dirinya dengan ilmu dan sifat-sifat mulia atau akhlak yang terpuji.” Seorang Dai, harus memiliki kualifikasi akhlaq dan akhlak mulia seperti Nabi Muhammad SAW atau setidak-tidaknya mendekati beliau.

Kamu tidak bisa melakukan itu!56 Karena keluhuran budi pekerti ini, salah satu hal yang akan memotivasi orang untuk mengikuti jalan kebenaran adalah apa yang diserukan oleh pengkhotbah. 57. Jadi akhlak/akhlak da'i dibentuk oleh 3 kekuatan dasar, yaitu kekuatan spiritual yang ditunjukkan melalui kedalaman iman dan kekuatan ibadah; Kekuatan moral yang ditunjukkan dengan sikap dan perilaku luhur disertai semangat juang dan etos kerja yang tinggi; dan kekuatan intelektual yang ditunjukkan dengan luasnya pandangan dan wawasan tentang Islam dan dinamika perkembangan sosial di abad baru ini.

Mad’u

Masyarakat sebagai sasaran dakwah (mad'u) tidak lepas dari budaya kehidupan sekitarnya yang harus diperhatikan dalam penerapan dakwah. Situasi teologis, kultural, dan struktural mad'u (masyarakat) dalam dakwah Islam selalu menciptakan dinamika dalam dakwah, karena dakwah Islam dilakukan dalam situasi sosial budaya tertentu dan bukan dalam masyarakat yang nol budaya dan budaya. sistem nol. Azyumardi Azra mengatakan: “Sebagus apapun materi dakwahnya, apalagi yang berlandaskan nilai-nilai agama, orang yang menjadi sasaran dakwah (mad’u) boleh saja menolaknya jika dakwah itu disampaikan dalam cara-cara yang tidak memperhitungkan aspek sosial-psikologis orang, apalagi bukan “manusiawi”.61.

Orang seperti mad'u juga memiliki masalah internal yang berpotensi melalaikan dirinya dari amanat taklif, antara lain sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an: 1. Qiyamat: 5), Kecenderungan tidak bersyukur (QS. Demikian, Cakupan mad'u yang luas mencakup semua orang di luar batas suku, agama, wilayah geografis, dan bahkan generasi.62 Sebagaimana dikemukakan dalam QS, pengelompokan mad'u ini penting untuk tujuan praktis, termasuk sebagai upaya pemetaan dakwah. - kondisi riil lapangan.

Untuk itu da'i harus benar-benar mengetahui heterogenitas mad'u dalam hal latar belakang ekonomi, budaya, tingkat pengetahuan, kualitas agama, dll. Semua ini harus diperhatikan oleh da'i agar tidak terjadi kesalahan. dalam memilih metode, teknik dan media yang akan digunakan. Pakar dakwah Abdul Karim Zaidan dalam kitab Usul Al-Dakwah mengelompokkan manusia menjadi 4 kategori berdasarkan sikapnya terhadap dakwah.

Dengan karakter seperti itu, Al-Mala memiliki sikap yang mengharapkan kebenaran yang disampaikan oleh para da'i, apalagi da'i tidak memiliki status sosial yang tinggi di masyarakat. Kewajiban da'i adalah menunjukkan sikap baik hati, membimbingnya dengan sabar dan penuh kasih sayang. iii) Raja Dicyanus As Mad'u. Raja Dicyanus dalam Surat Al-Kahfi mewakili klasifikasi Mad'u, yaitu kafir, sewenang-wenang dan juga Al-Mala', yaitu orang atau kelompok seperti raja yang memiliki kekuasaan atas penguasaan masyarakat secara keseluruhan (jumhur al- hidung).

Jika ajakan berhasil memancing respon dari masyarakat (mad'u) dalam bentuk tindakan.73 Dari lima ciri ajakan yang efektif tersebut, semuanya terkait dengan mad'u. Hal itu menunjukkan bahwa pengetahuan da'u'i terhadap mad'unya (menjadikan mad'u sebagai pusat dakwahnya) akan menjadikan da'u'unya lebih efektif, efisien dan terukur.

Penutup

Lihatlah Ashhabu al-Kahfi, sebelum mereka mengasingkan diri ke gua untuk melindungi dan membela iman mereka, mereka berani, dengan dua kekuatan ini, untuk berbicara kebenaran dan menegakkan vonis tauhid, meskipun konsekuensinya menghadapi kekejaman dan kekejaman. tirani para penguasa saat itu. Masa muda itu harus dikaitkan dengan iman, karena tidak ada artinya, tanpa iman yang membentuk dua kekuatan masa muda. Semoga kita sebagai pemuda muslim diberikan kekuatan dan keberanian masa muda kita, yang merupakan gabungan dari kekuatan spiritual, intelektual dan fisik.

Terlihat pada ayat 14 bahwa salah satu alasan pemuda Kahfi memasuki gua adalah untuk mempertahankan eksistensi teologis mereka, sebagai hasil dari interaksi mereka dengan masyarakat dan penguasa yang menindas. Apalagi jika ayat tersebut mengandung kata iz qāmū, yaitu ketika mereka seolah-olah “berdakwah” kepada kaumnya atau kepada penguasa pada masanya, dengan semangat dan keikhlasan. Penampilan mereka dilakukan sebagai bagian dari gerakan untuk mempertahankan dan memperkuat keyakinan mereka75 dan untuk mengikrarkan keberadaan Tuhan sebagai Pencipta dan Pemelihara langit dan bumi, menyeru kepada Tuhan selain Allah dan beribadah kepada-Nya dengan penuh keyakinan.

Dan karena dikhawatirkan mereka akan terkena fitnah kaum kafirnya, maka Allah kuatkan hati mereka dan jagalah keimanan dan hidayah yang ada pada mereka. Kisah Ashab al-Kahfi merupakan kisah yang sarat dengan makna dan pesan ketuhanan serta bahan renungan bagi setiap manusia yang masih menjalani proses kehidupan di dunia ini dan mengolah akalnya untuk merenungkan setiap penggalan yang dihadirkan oleh Al-Qur'an. sebuah. 74 Lihat Shalah Abd al-Fattah al-Khalidiy, Ma'a Qashash al-Sabiqin fiy alQur'an terjemahan Setiawan Budi Utomo dengan judul Stories of the Qur'an: Lessons from the Ancients (Jakarta: Gema Insani Press, 2000) , h.

Reis deur die Quran; Pengembaraan Menting Mutiara Al-Qur'an, (Bandung: Cordoba, Cet. 1, 2016),. Ma'a Qashash al-Sabiqin fiy alQur'an (Kisah Al-Qur'an: Pelajaran dari Zaman Dahulu) Jakarta: Gema Insani Press, 2000. Pemuda Muslim Tulang Punggung Menegakkan Islam dan Kejayaan Peradaban” artikel verkry vanaf : https://www.voa-islam.com/read/smart-teen youth-muslim-backbone-enforcement-islam-dan-glory-civilization/.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

"a collection of good behavior from a human child, this behavior is a manifestation of the awareness of carrying out roles, functions, and duties of carrying out

Kinetic dance with death, to beat the ground 1.12 And like a guilty thing I creep 6.7 A flower beat with rain and wind 7.15 And waves that sway themselves in rest, 8.18 And balmy

Gravity, as defined by Isaac Newton's universal law of attraction, is no longer a force that acts on massive bodies, according to Einstein's general theory of the context of relativity

I respectfully state that the order sought for the eviction of the appellant violates both property and livelihood rights as well as brings about a situation where in effect the

Mohd Nur Hafizal bin Muhammad, to serve as the main building for TPA Syakirin, especially as a facility for Al-Qur’an learning since the inception of this TPA interview with Puan Zatul

The regression model in this research is assumed to be as follows: ln PUMKM i=b0i+b1ln BIRate i+b2ln Inflation i+b3dCrisisi+fi 1 where: i : index for time series data PUMKM :

In addition to the methods above, the theory of Tracing the Dots can be a theory in teaching maharah books, especially for beginners as a basic learning of how to write Arabic properly,