• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Fraud Pentagon Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Fraud Pentagon Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

36| Universitas Multi Data Palembang

FRAUD PENTAGON DALAM MENDETEKSI FINANCIAL STATEMENT FRAUD

Nurandaru Oktaviani1 , Cherrya Dhia Wenny2

1,2Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitass Multi Data Palembang

1nurandaru21@mhs.mdp.ac.id, 2cherrya@mdp.ac.id

Kata kunci:

financial statement fraud; f- score; pentagon fraud.

Abstract: The purpose of this study is to determine how the elements of the Fraud Pentagon theory affect financial statement fraud. F Score is used in this study as a proxy for financial statement fraud. The five metrics used in the Fraud Pentagon are financial stability, inadequate monitoring, auditor and director turnover, and CEO photo frequency. State-owned companies listed on the IDX between 2018 and 2021 make up the population of this study. Purposive sampling was used in this study's sampling approach, which resulted in a total sample size of 88 samples from 22 state-owned companies. The SPSS 26.0 program was used for multiple linear analysis of the research data. The results showed that financial statement fraud is influenced by financial stability. While the factors of ineffective monitoring, change in auditor, change in director and frequnet number of CEO's pictures are not influenced by financial statement fraud.

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana elemen-elemen dari teori Fraud Pentagon mempengaruhi financial statement fraud. F-Score digunakan dalam penelitian ini sebagai proksi untuk financial statement fraud. Lima metrik yang digunakan dalam Pentagon Fraud adalah financial stability, ineffective monitoring, change in auditor, change in director dan frequnet number of CEO’s pictures. Perusahaan-perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI antara tahun 2018 dan 2021 menjadi populasi penelitian ini. Purposive sampling digunakan dalam pendekatan pengambilan sampel penelitian ini, yang menghasilkan jumlah sampel keseluruhan sebanyak 88 sampel dari 22 perusahaan BUMN. Program SPSS 26.0 digunakan untuk analisis linier berganda dari data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial statement fraud dipengaruhi oleh financial stability.

Sedangkan faktor ineffective monitoring, change in auditor, change in director dan frequnet number of CEO’s pictures tidak dipengaruhi oleh financial statement fraud.

Oktaviani & Wenny. (2023).Fraud Pentagon Dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud. MDP Student Conference 2023

PENDAHULUAN

Perusahaan menggunakan laporan keuangan sebagai media untuk menampilkan hasil kinerjanya.

Pihak-pihak tertentu menggunakan laporan keuangan dimana informasi tersebut dipergunakan terkait pengambilan keputusan. Didefinisikan sebagai informasi yang dapat disandarkan pemakainya sebagai informasi yang jujur dan disajikan secara wajar serta tidak menipu atau tidak mengandung ketidakakuratan yang material [1]. Laporan keuangan yang telah dibuat oleh manajemen diperiksa akuntan publik untuk memercayakan para pemangku kepentingan laporan keuangan telah dipertunjukan sesuai persyaratan SAK.

(2)

Universitas Multi Data Palembang | 37 Biarpun demikian, temuan-temuan dari audit akuntan publik tidak sepenuhnya menjamin keakuratan laporan keuangan [2].

Salah satu alasan manajemen memanipulasi laporan keuangan perusahaan adalah tekanan yang mereka hadapi untuk melanjutkan kesuksesan perusahaan agar terus terlihat baik. Perusahaan Garuda Indonesia terbukti membukukan laporan keuangan palsu 2018. Ditemukan bahwa PT Garuda Indonesia menentang Peraturan OJK 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

Pembayaran yang belum dilakukan oleh PT. Mahata yang belum dilakukan dicatat oleh PT. Garuda Indonesia dalam pos pendapatan.

Menurut 48,5% responden, kecurangan lebih banyak menimpa pemerintah dibandingkan organisasi lainnya. Hal ini mungkin disebabkan karena insiden penipuan pemerintah sering diberitakan di media Indonesia. Dengan hasil 31,8%, responden juga percaya bahwa bisnis milik negara atau perusahaan negara telah menderita. Hal ini diikuti oleh bisnis swasta dengan hasil 15,1%, organisasi nirlaba dengan hasil 2,9%, dan lainnya dengan hasil 1,7% [3].

Dengan fraud pentagon dari Crowen Howart (2011), pengujian bermaksud untuk menginvestigasi variabel-variabel pendukung perkara penipuan laporan keuangan pada perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI. Fraud triangle oleh Donald R. Cressey (1953) dan fraud diamond theory oleh Wolfe & Hermanson (2004) menjadi dasar dari fraud pentagon theory. Hal ini memperlihatkan sesungguhnya mengidentifikasi laporan keuangan palsu adalah hal yang sukar, membuktikan perlunya memperluas penyebab kecurangan laporan keuangan untuk menghentikannya.

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Pengembangan Hipotesis

H1 : Financial Stability berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan H2 : Ineffective Monitoring berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan H3 : Change in Auditor berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan H4 : Change in Director berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan

H5 : Frequent Number of CEO’s Pictures berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan

(3)

38 | Universitas Multi Data Palembang

METODE

Penelitian ini termasuk kategori kuantitatif, dan data sekunder didaptakan melalui laporan tahunan dan laporan keuangan sampel melalui situs web BEI. Perusahaan BUMN terdaftar di BEI untuk tahun 2018 hingga 2021 menjadi populasi. Purposive sampling adalah metode pengumpulan sampel. Sebanyak 22 perusahaan BUMN yang memenuhi kriteria penelitian berkontribusi dalam pengumpulan 88 sampel.

Perhitungan terkait variabel penelitian ditunjukkan sebagai berikut :

Sumber: Peneliti Terdahulu, 2022

Gambar 2. Perhitungan Variabel Independen HASILDANPEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Financial Stability memiliki mean 0,0864, standar deviasi 0,14474, nilai terendah 0,33 dan tertinggi 0,57. PT Semen Gresik (Persero) Tbk nilai Financial Stability tertinggi tahun 2019. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Financial Stability terendah pada tahun 2021.

Ineffective Monitoring memiliki mean 0,4578, standar deviasi 0,11796, nilai minimum 0,29, nilai maksimum sebesar 0,71. PT BRI (Persero) Tbk nilai Ineffective Monitoring tertinggi tahun 2019. Pada tahun 2018, 2019, 2020, dan 2021, PT Semen Gresik (Persero) Tbk. memiliki nilai Ineffective Monitoring terendah.

Change in Auditor nilai mean 0,56 dan nilai standar deviasi 0,500.

Change in Director nilai mean 0,35 dan nilai standar deviasi 0,480.

Frequent Number of CEO’s Pictures mean 3.03 dan standar deviasi 0,556.

(4)

Universitas Multi Data Palembang | 39 Sumber: Pengolahan Data SPSS 26.0

Gambar 3. Statistik Deskriptif

Uji Regresi Linier Berganda

Dampak dari X terhadap Y dievaluasi melalui persamaan linier berganda. Persamaan analisis regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

F-SCORE = -0,595 + 0,830ACHANGE + 0,526BDOUT + 0,173∆CPA – 0,173DCHANGE + 0,069CEOPIC + ɛ (1)

Keterangan:

F-SCORE : Financial Statement Fraud 0 : Koefisien regresi konstanta

1,2,3,4,5,6 : Koefisien regresi masing-masing proksi ACHANGE : Financial Stability

BDOUT : Ineffective Monitoring

∆ : Change in Auditor

DCHANGE : Change in Director

CEOPIC : Frequent Number of CEO’s Picture : error

Sumber: Pengolahan Data SPSS 26.0

Gambar 4. Regresi Linier Berganda

(5)

40 | Universitas Multi Data Palembang Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas Data

Sumber: Pengolahan Data SPSS 26.0 Gambar 5. Normalitas Data

Kolmogorov-Smirnov (K-S) digunakan dalam uji normalitas data. Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) variabel residual lebih dari 0,05, maka dianggap normal. Temuan dari penelitian ini berdistribusi normal 0,084 > 0,05.

Uji Multikolinieritas

Sumber: Pengolahan Data SPSS 26.0

Gambar 6. Uji Multikolinieritas

(6)

Universitas Multi Data Palembang | 41 Nilai tolerance dan VIF untuk menguji multikolinieritas. Temuan penelitian ini menunjukkan nilai toleransi lebih dari 0,10 dan VIF lebih rendah dari 10,00. Oleh karena itu, tidak ada masalah multikolinearitas.

Uji Autokorelasi

Sumber: Pengolahan Data SPSS 26.0 Gambar 7 Uji Autokorelasi

Run Test digunakan dalam investigasi ini. Tidak ada autokorelasi jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) >

0,05. Nilai Asymp- Sig(2-tailed) 1,000 > 0,05. Sehingga tidak ada masalah autokorelasi.

Uji Heterokedastisitas

Sumber: Pengolahan Data SPSS 26.0

Gambar 8. Uji Heterokedastisitas

Glejser digunakan dalam mengetahui adanya heteroskedastisitas. Menurut temuan penelitian, jika nilai Sig. > 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

(7)

42 | Universitas Multi Data Palembang Uji Hipotesis

Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Pengolahan Data SPSS 26.0

Gambar 9. Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai R2 sebesar 0,124 atau variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat sebesar 12,4% dan sisanya 87,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model.

Uji Parsial (Uji T)

Sumber: Pengolahan Data SPSS 26.0

Gambar 10. Uji T

Financial stability diketahui memiliki nilai nilai Sig. 0,011 < 0,05. Sehingga financial statement fraud dipengaruhi oleh tekanan kestabilan keuangan Ineffective monitoring memiliki nilai Sig. 0,187 > 0,05.

Change in auditor nilai Sig. 0,069 > 0,05. Change in director nilai Sig 0,089 > 0,05. Frequent number of CEO’s pictures nilai Sig. 0,427 > 0,05. Disimpulkan faktor ineffective monitoring, change in auditor, change in direktor dan frequent number of CEO’s pictures tidak mempengaruhi dorongan melakukan penipuan laporan keuangan.

(8)

Universitas Multi Data Palembang | 43 Uji Simultan (Uji F)

Sumber: Pengolahan Data SPSS 26.0

Gambar 11. Uji F

Uji F dilakukan terhadap seluruh variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat secara bersamaan.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa nilai Sig. 0,007 < 0,05, maka mengindikasikan bahwa financial statement fraud dipengaruhi secara simultan oleh pentagon fraud theory.

Financial Stability Terhadap Financial Statement Fraud

Financial stability mempengaruhi financial statement fraud, nilai Sig. 0,011 < 0,05. Menyajikan total aset dengan baik mendorong manajemen mengamalkan penipuan laporan keuangan. Ini konsisten dengan teori keagenan dan teori fraud triangle.

Penelitian [4] menemukan financial statement fraud dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh financial stability. Berbeda dengan penelitian [5] yang menemukan financial stability tidak mempengaruhi financial statement fraud.

Ineffective Monitoring Terhadap Financial Statement Fraud

Ineffective monitoring tidak mempengaruhi financial statement fraud nilai Sig. 0,187 > 0,05.

Penipuan laporan keuangan tidak diakibatkan kurangnya komisaris independen. Teori keagenan dan teori fraud triangle tidak didukung oleh hasil temuan investigasi ini.

Penelitian ini mendukung temuan [6] bahwa penipuan laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh pemantauan yang tidak efektif. Berlawanan dengan [7] yang menunjukkan bagaimana ineffective monitoring dapat mempengaruhi laporan keuangan yang menyesatkan.

Change in Auditor Terhadap Financial Statement Fraud

Change in auditor tidak berdampak pada financial statement fraud, nilai Sig. 0.069 > 0.05. Perubahan auditor tidak efektif sebagai pendeteksi adanya penipuan laporan keuangan. Batasan masa kerja auditor dengan perusahaan mengharuskan adanya pergantian auditor. Teori keagenan dan teori segitiga kecurangan tidak didukung oleh hasil temuan investigasi ini.

Penelitian [8] menemukan change in auditor tidak menyebabkan laporan keuangan palsu.

Bertentangan dari [9] yang menunjukkan bagaimana kehadiran auditor baru dapat mempengaruhi frekuensi laporan keuangan palsu.

(9)

44 | Universitas Multi Data Palembang

Change in Director Terhadap Financial Statement Fraud

Change in director tidak mempengaruhi penipuan laporan keuangan, nilai Sig. 0.089 > 0.05. Jika direksi mengundurkan diri atau masa jabatannya habis, perusahaan biasanya menunjuk direksir baru.

Sehingga penunjukan change in auditor tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan laporan keuangan dimanipulasi. Temuan investigasi bertentangan dengan diamond fraud dan teori keagenan.

Temuan [10] yang tidak menemukan hubungan antara financial statement fraud dengan change in director. Berbeda dengan penelitian [11] yang menunjukkan bagaimana pergantian direksi dapat mempengaruhi financial statement fraud.

Frekuensi kemunculan foto CEO Terhadap Financial Statement Fraud

Banyaknya jumlah foto CEO pada laporan tahunan tidak dapat mendeteksi kecurangan laporan keuangan, nilai Sig. 0,427 > 0,05. Meskipun financiat statetement fraud dapat diakibatkan oleh seringnya terdapat foto CEO pada perusahaan BUMN, namun hal ini biasanya tidak terjadi. Pencantuman foto CEO dalam laporan tahunan perusahaan berfungsi untuk memperkenalkan CEO dan menyampaikan informasi latar belakang CEO. Teori keagenan dan teori segi lima kecurangan tidak didukung oleh temuan investigasi ini.

Temuan penelitian ini konsisten dengan [12] yang tidak menemukan hubungan antara financial stetement fraud dengan frekuensi foto CEO dalam laporan tahunan. Berbeda dengan [13] frekuensi foto CEO meningkatkan arrogansi seorang CEO serta mendorong melakukan penipuan laporan keuangan.

SIMPULAN

Investigasi pada penjelasan sebelumnya menghasilkan kesimpulan, tekanan (stabilitas keuangan) mempengaruhi penipuan laporan keuangan, sehingga berguna mendeteksi financial statement fraud. Faktor- faktor kesempatan (ketidakefektifan pengawasan), Pembenaran (perubahan auditor), Kemampuan (pergantian direksi), dan Arrogan (Banyak jumlah foto CEO) tidak menjadi pendorong terjadinya kecurangan laporan keuangan. Sehingga tidak dapat digunkan sebagai pendeteksi financial statement fraud.

Hasil temuan ini dapat dijadikan perusahaan sebagai pendeteksi penipuan laporan keuangan. Selain itu, para pemangku kepentingan dapat mempertimbangkan temuan penelitian ini ketika membuat keputusan investasi.

DAFTARPUSTAKA

[1] T. Wijaya, “Pengaruh Komisaris Independen, Kualitas Audit dan Financial Distress Terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2018- 2020,” Forum Bisnis dan Kewirausahaan J. Ilm. Ekon. dan Bisnis Univ. Multi Data Palembang, Vol.

11, pp. 185–199, 2022.

[2] O. Rusmana and H. Tanjung, “Identifikasi Kecurangan Laporan Keuangan Dengan Fraud Pentagon Studi Empiris Bumn Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,” J. Ekon. Bisnis, dan Akunt., Vol. 21, No. 4, 2019, doi: 10.32424/jeba.v21i4.1545.

[3] ACFE Indonesia, “Survei Fraud Indonesia 2019,” Indones. Chapter #111, Vol. 53, No. 9, pp. 1–76, 2020, [Online]. Available: https://acfe-indonesia.or.id/survei-fraud-indonesia/

[4] V. Wijaya, “Pengaruh Stabilitas Keuangan dan Tekanan Eksternal Terhadap Fraud Laporan Keuangan,” MDP STUDENT Conf. 2022, pp. 111–118, 2022.

[5] R. J. Jonathan’s and T. Wijaya, “Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri, dan Tekanan Eksternal Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

(10)

Universitas Multi Data Palembang | 45 BEI Tahun 2018-2020,” Publ. Ris. Mhs. Akunt., Vol. 3, pp. 86–100, 2022.

[6] S. P. Sari and N. K. Nugroho, “Financial Statements Fraud Dengan Pendekatan Vousinas Fraud Hexagon Model: Tinjauan pada Perusahaan Terbuka di Indonesia 26,” 1st Annu. Conf. Ihtifaz Islam.

Econ. Financ. Bank., pp. 409–430, 2020.

[7] B. Hartadi, “Pengaruh Fraud Hexagon Terhadap Fraudulent Financial Statements pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2018-2021,” Vol. 6, pp.

14883–14896, 2022, [Online]. Available: https://bumn.go.id/

[8] K. Lapae, H. Budiantoro, P. W. Santosa, and A. S. Zhusrin, “Pengujian Pentagon Fraud Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (Bumn),” Assets J.

Ekon. Manaj. dan Akunt., Vol. 12, No. 1, pp. 76–94, 2022, doi: 10.24252/assets.v1i1.27587.

[9] M. Wilestari and N. Fujiana, “Analisis Pengaruh Diamond Fraud Terhadap Financial Statement Fraudulent (Studi Empiris pada Perusahaan BUMN NonBank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2015-2019),” Vol. 3, No. 1, pp. 1–14, 2021.

[10] K. E. Septiningrum and S. Mutmainah, “Analisis Faktor yang Mepengaruhi Terjadinya Financial Statement Fraud: Perspektif Fraud Hexagon Theory (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2018–2020),” Vol. 11, No. 2008, pp. 9–

25, 2022.

[11] D. D. Yanti and Munari, “Analisis Fraud Pentagon Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan Pada Sektor Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,” J. Ilm. Manaj. Ubhara, Vol.

17, No. 1, p. 153, 2021, doi: 10.31599/jmu.v3i1.861.

[12] M. B. M. Mintara and A. N. S. Hapsari, “Pendeteksian Kecurangan Pelaporan Keuangan Melalui Fraud Pentagon Framework,” Vol. 4, No. Februari, pp. 35–54, 2021.

[13] N. Alfian, “Pengaruh Financial Stability, Change in Auditors, Dchange, CEO’s Pict pada Fraud Dalam Perspektif Fraud Pentagon,” J. Akunt. dan Investasi, Vol. 4, No. 1, pp. 69–80, 2020.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang menunjukkan bahwa semakin tinggi nature of industry maka semakin tinggi financial statement fraud yang terjadi karena cara

Pada penelitian Bawekes et al., (2018) menyatakan bahwa fraud pentagon berpengaruh dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan dengan adanya komponen arogansi yang