• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Kiat-Kiat Menghadapi Tes Kompetensi Dasar Akademik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Kiat-Kiat Menghadapi Tes Kompetensi Dasar Akademik"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Kiat-Kiat Menghadapi Tes Kompetensi Dasar Akademik

Dian Fitra1

1Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Adiwangsa Jambi E-mail: [email protected]1

Abstrak: Seorang dosen secara formal diakui sebagai tenaga pendidik yang professional dibuktikan dengan memiliki sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik seorang dosen diperoleh dengan mengikuti sertifikasi dosen (Serdos). Salah satu manfaat dari memiliki sertifikat pendidik bagi dosen adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh tunjangan profesi. Tujuan dari diselenggarakannya sertifikasi dosen ini adalah untuk (1) menilai profesionalisme dan menentukan kelayakan dosen (2) melindungi profesi dosen sebagai agen pembelajaran di perguruan tinggi, (3) meningkatkan proses dan hasil pendidikan dan (4) mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional. Adapun salah satu jenis uji kompetensi yang harus dilalui oleh seorang dosen yang akan mengikuti proses seleksi sertifikasi dosen adalah Tes Kompetensi Dasar Akademik (TKDA). Tes Kompetensi Dasar Akademik dilakukan untuk menguji kompetensi dosen dalam tiga kategori, yaitu kemampuan verbal, numerikal, dan figural. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa masih banyak dosen yang merasa kesulitan untuk melampaui ambang batas tes TKDA. Banyak faktor yang menyebabkan dosen merasa kesulitan dalam memenuhi nilai ambang batas tersebut, salah satu diantaranya adalah beberapa dosen mengaku tidak familiar dengan jenis soal yang diberikan sehingga belum menemukan cara untuk menemukan solusi yang tepat terhadap soal yang diberikan. Kegiatan ini disambut baik oleh peserta. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme peserta yang tinggi dalam memberikan pertanyaan.

Kata kunci: Ambang Batas; Profesional; Sertifikasi Dosen; Tes Kompetensi Dasar Akademik

1. PENDAHULUAN

Profesional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung arti sesuatu yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. Tuntutan sebagai dosen profesional bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuan yang mempunyai tugas utama yaitu melakukan transformasi, pengembangan, dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor, 2017).

Seorang dosen profesional bukanlah dosen yang kegiatannya hanya mengajar di kelas. Seorang dosen profesional juga memiliki kewajiban lainnya selain mengajar, yaitu melakukan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat. Seorang dosen secara formal diakui sebagai tenaga pendidik yang professional dibuktikan dengan memiliki sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik seorang dosen diperoleh dengan mengikuti sertifikasi dosen (Serdos). Salah satu manfaat dari memiliki sertifikat pendidik bagi dosen adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh tunjangan profesi. Tunjangan profesi ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dosen. Tunjangan profesi ini diberikan hanya kepada dosen yang dinyatakan telah memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

Tujuan lain dari diselenggarakannya sertifikasi dosen ini adalah untuk (1) menilai profesionalisme dan menentukan kelayakan dosen (2) melindungi profesi dosen sebagai agen pembelajaran di perguruan tinggi, (3) meningkatkan

(2)

proses dan hasil pendidikan, (4) mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional, dan (5) meningkatkan kesadaran dosen terhadap kewajiban menjunjung tinggi kejujuran dan etika akademik terutama larangan untuk melakukan tindak plagiat (Pedoman Operasional Sertifikasi Pendidikan Untuk Dosen, 2022). Selain itu, peningkatan mutu dosen juga dapat dilakukan melalui kegiatan pelatihan seperti kegiatan pelatihan media pembelajaran menggunakan IT (Sudrajat et al., 2022).

Selain itu, peningkatan kualitas pengajar dan siswa dapat ditingkatkan melalui peningkatan kemampuan dalam menguasai sebuah aplikasi tertentu yang dapat digunakan untuk mempermudah kegiatan proses pembelajaran yang berkaitan dengan dunia kerja setelah menempuh pendidikan (Khairani et al., 2021).

Sertifikat pendidik ini dapat diperoleh oleh seorang dosen melalui uji kompetensi. Uji kompetensi ini dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio, yang terdiri dari penilaian pengalaman akademik dan profesional dengan menggunakan portofolio dosen.

Penilaian portofolio dosen dilakukan untuk memberikan pengakuan atas kemampuan profesional dosen.

Adapun beberapa jenis uji kompetensi yang harus dilalui oleh seorang dosen yang akan mengikuti proses seleksi memperoleh sertifikat pendidik adalah Tes Kompetensi Dasar Akademik (TKDA) dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI). Tes Kompetensi Dasar Akademik dilakukan untuk menguji kompetensi dosen dalam tiga kategori, yaitu kemampuan verbal, numerikal, dan figural. Kategori kemampuan verbal dibagi lagi menjadi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok analogi, penalaran logis, penalaran analitis.

Kategori kemampuan numerikal dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu aritmetika, deret bilangan, masalah sehari-hari. Selanjutnya kategori soal yang terakhir adalah kemampuan Figural yang terdiri dari dua kelompok soal yaitu sintesis dan analisis gambar dan penalaran spasial.

Tes kompetensi dasar akademik ini terdiri dari 160 soal dengan waktu pengerjaan yang diberikan sebanyak 120 menit. Berdasarkan aturan terbaru mengenai ambang batas nilai TKDA adalah 530. Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI) yang diselenggarakan bertujuan untuk mengukur kemampuan berbahasa inggris seorang dosen dalam konteks akademik.

Soal tes kemampuan bahasa Inggris ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu listening dan reading.

Jumlah soal tes kemampuan berbahasa inggris ini berjumlah 100 soal dengan waktu pengerjaan yang diberikan berjumlah 110 menit. Peserta harus memperoleh nilai minimal 455 dalam tes TKBI agar dapat mengikuti proses seleksi sertifikasi dosen sesuai dengan ketetapan ambang batas yang ditetapkan oleh direktorat jenderal pendidikan tinggi tahun 2022.

Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa masih banyak dosen yang merasa kesulitan untuk melampaui ambang batas tes TKDA. Banyak faktor yang menyebabkan dosen merasa kesulitan dalam memenuhi nilai ambang batas tersebut, salah satu diantaranya adalah faktor usia yang menyebabkan dosen-dosen senior kesulitan untuk memperoleh nilai ambang batas dikarenakan dosen merasa kesulitan untuk mengulang materi-materi yang dipelajari ketika duduk dibangku sekolah. Selain itu beberapa dosen mengaku tidak familiar dengan jenis-jenis soal yang diberikan sehingga belum menemukan cara untuk menemukan solusi yang tepat terhadap soal yang diberikan.

Selain itu juga ada beberapa dosen yang mengaku bahwa belum menemukan cara yang efektif dan lebih efisien karena pada saat mengikuti tes TKDA waktu yang diberikan selalu dirasa tidak cukup sehingga banyak soal-soal yang tidak dapat diselesaikan dengan maksimal bahkan hanya asal dijawab karena waktu yang tidak mencukupi.

Berdasarkan temuan-temuan seperti di atas memicu untuk melakukan pengabdian tentang “Kiat- Kiat Menghadapi Tes Kemampuan Dasar Akademik”. Adapun beberapa tujuan

(3)

diselenggarakannya pengabdian ini adalahÓ (1) menambah pengetahuan dan wawasan peserta tentang Tes Kompetensi Dasar Akademik, (2) memotivasi peserta untuk dapat mencapai nilai ambang batas Tes Kompetensi Dasar Akademik, (3) melatih peserta dalam menyelesaikan soal-soal yang ada pada Tes Kompetensi Dasar Akademik secara efektif dan efisien.

2. METODE

Pengabdian ini dilakukan di Universitas Adiwangsa Jambi secara online dan dibuka untuk umum. Peserta webinar merupakan dosen-dosen yang berasal dari berbagai macam perguruan tinggi negeri dan swasta yang berasal dari berbagai daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Acara ini diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Adiwangsa Jambi. Kegiatan ini berbentuk seminar interaktif, dimana ada tiga orang pemateri yang menyampaikan materi yang berbeda-beda.

Adapun beberapa materi yang disampaikan adalah tentang kebijakan terkait syarat-syarat yang perlu dipersiapkan oleh seorang dosen agar dapat mengikuti seleksi sertifikasi dosen yang disampaikan oleh bapak Imti Tsalil Amri, S.Kom., M.Kom. selaku dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik dan juga memahami dengan baik terkait peraturan- peraturan terkait pelaksanaan sertifikasi dosen, materi selanjutnya terkait

Kiat-Kiat Menghadapi Tes Kemampuan Bahasa Inggris yang disampaikan oleh ibu Resi Silvia S.Pd., M.Pd. selaku dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidikan dan juga merupakan seorang dosen di bidang pendidikan bahasa inggris, materi terkait Kiat-Kiat Menghadapi Tes Kemampuan Dasar Akademik disampaikan oleh Dian Fitra, S.Pd., M.Pd. selaku dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidikan dan juga merupakan seorang dosen di bidang pendidikan matematika. Kegiatan ini dibagi menjadi tiga sesi dan masing-maing sesi dibagi menjadi dua kegiatan, yaitu penyampaian materi yang

disampaikan oleh pemateri yang selanjutnya dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab oleh peserta seminar.

Adapun urutan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut:

1. Pembukaan;

2. Penyampaian materi tentang kebijakan terkait persyaratan untuk mengikuti sertifikasi dosen (Materi 1) yang disampaikan oleh bapak Imti Tsalil Amri, S.Kom., M.Kom;

3. Tanya jawab terkait materi 1;

4. Penyampaian materi tentang Kiat-Kiat Menghadapi Tes Kemampuan Bahasa Inggris (Materi2) yang disampaikan oleh ibu Resi Silvia S.Pd., M.Pd;

5. Tanya jawab terkait materi 2;

6. Penyampaian materi tentang Kiat-Kiat Menghadapi Tes Kemampuan Dasar Akademik (Materi 3) yang disampaikan oleh bapak Dian Fitra, S.Pd., M.Pd;

7. Tanya jawab terkait materi 3;

8. Penutup.

Pada tahapan penyampaian materi pelatihan oleh pemateri, peserta pelatihan menyimak dengan seksama dan memberikan respon sesuai dengan materi yang diberikan. Proses penyampaian materi dilakukan oleh pemateri menggunakan media Powerpoint. Ketika tahap penyampaian materi

Gambar 1. Dokumentasi Kegiatan

(4)

berakhir, peserta diberikan waktu untuk memberikan pertanyaan kepada pemateri dipandu oleh satu orang moderator. Setelah itu proses diskusipun terjadi.

Peserta menanyakan dan meminta penguatan perihal kiat-kiat dalam menghadapi tes kemampuan dasar akademik yang diberikan. Peserta juga menanyakan cara menjawab soal tertentu sesuai dengan kisi-kisi tes yang ada. Peserta juga meminta tips agar mampu menjawab soal-soal dengan tepat dalam waktu yang singkat agar dapat memperoleh hasil yang memuaskan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian ini diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Adiwangsa Jambi, dilaksanakan secara online dan dibuka untuk umum dan diikuti oleh 126 orang peserta via zoom meeting. Kegiatan pengabdian ini mengangkat tema besar yaitu “Kiat- Kiat Lulus Sertifikasi Dosen”.

Ada tiga materi yang disampaikan dalam kegiatan pengabdian ini, yaitu (1) Kebijakan terkait persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang dosen agar dapat mengikuti seleksi sertifikasi dosen, (2) Kiat-Kiat Menghadapi Tes Kompetensi Bahasa Inggris, (3) Kiat-Kiat Menghadapi Tes Kemampuan Dasar Akademik.

Materi tentang Kiat-kiat Menghadapi Tes Kemampuan Dasar Akademik pada kegiatan pengabdian kali ini disampaikan oleh Dian Fitra, M.Pd yang merupakan salah satu dosen di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Adiwangsa Jambi.

Secara garis besar ada empat materi yang disampaikan, yaitu (1) Pengenalan kategori dan kelompok soal yang ada pada Tes Kemampuan Dasar Akademik, (2) Tips sebelum mengikuti Tes Kemampuan Dasar Akademik, (3) Tips pada saat mengikuti Tes Kemampuan Dasar Akademik, (4) Mengenal dan mengupas tuntas jenis-jenis soal Tes Kemampuan Dasar Akademik.

Materi tentang Kiat-kiat Menghadapi Tes Kemampuan Dasar Akademik diawali dengan memperkenalkan kepada peserta pengabdian tentang karakteristik soal. Soal Tes Kemampuan Dasar Akademik dibagi menjadi tiga kategori, yaitu Verbal, Numerikal, dan Figural. Kategori soal verbal dibagi lagi menjadi tiga kelompok soal, yaitu Analogi, Penalaran Logis, dan Penalaran Analitis.

Kelompok soal analogi adalah soal yang menyajikan hubungan antara dua atau tiga pasangan kata, selanjutnya kita diminta untuk menemukan sebuah kata atau pasangan kata yang memiliki hubungan yang sama dengan pasangan kata sebelumnya. Pada soal ini, kemampuan dan kejelian kita dalam melihat hubungan antara kata diuji. Selain itu, pada kelompok soal ini juga menguji tingkat penguasaan kosa kata peserta ujian. Jika kita tidak mengerti maksud dari kata yang diberikan, maka akan sulit kita menentukan kata yang mempunyai kesamaan hubungan dengan pasangan kata yang diketahui.

Beberapa soal yang muncul kadang menanyakan sinonim atau antonim dari kata yang diberikan. Kelompok soal selanjutnya adalah penalaran logis. Kelompok soal penalaran logis berisi tentang kemampuan untuk menarik kesimpulan yang benar dari beberapa pernyataan yang diberikan.

Biasanya kita diberikan dua atau tiga pernyataan terkait suatu kejadian ataupun pernyataan lainnya, kemudian kita diminta untuk menarik kesimpulan dari pernyataan tersebut.

Selanjutnya kelompok soal penalaran analitis.

Kelompok soal penalaran analitis merupakan salah satu kelompok soal dalam Tes Kemampuan Dasar Akademik yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan kejelian untuk dapat menemukan solusi yang benar.

Kelompok soal penalaran analitis merupakan soal cerita yang menyajikan beberapa informasi terhadap sebuah kejadian/data seperti perbandingan nilai beberapa siswa, perbandingan umur beberapa siswa, posisi duduk dalam sebuah acara/pertemuan, selanjutnya kita diminta untuk menentukan hubungan/

urutan yang benar terhadap informasi yang

(5)

Gambar 2. Contoh Soal Penalaran Analitis ditanyakan. Soal yang diberikan biasanya lumayan

panjang sehingga selain diminta untuk konsentrasi juga menuntut kesabaran peserta dalam memahami petunjuk dan informasi yang diberikan dalam soal.

Kategori soal selanjutnya adalah kategori numerikal. Kategori numerikal ini dibagi lagi menjadi tiga kelompok soal, yaitu aritmetika, deret bilangan, dan masalah sehari-hari. Kelompok soal aritmetika merupakan soal yang mnguji kemampuan peserta tes tentang bilangan. Biasanya jenis soal ini meminta peserta menentukan hubungan antara dua bilangan.

Kesulitan dalam mengerjakan soal jenis ini terletak pada nilai bilangan yang diberikan merupakan hasil dari satu atau beberapa operasi hitung, sehingga peserta tes harus mampu menentukan bilangan yang diminta agar dapat mendefinisikan hubungan kedua bilangan yang diberikan.

Kelompok soal selanjutnya adalah deret bilangan. Kelompok deret bilangan merupakan soal yang menyajikan deretan bilangan yang memiliki pola bilangan tertentu. Pada kelompok soal deret bilangan ini peserta tes diminta untuk dapat menentukan pola bilangan dari deret bilangan yang diberikan agar mampu menentukan bilangan yang ada pada bagian yang dikosongkan. Kesulitan dalam menyelesaikan kelompok soal deret bilangan ini adalah menemukan pola bilangan dari deret bilangan yang diberikan.

Pada gambar 1 berikut merupakan salah satu contoh soal yang dibahas pada kelompok soal verbal kategori penalaran analitis.

Selanjutnya, kelompok soal ketiga pada soal kategori numerikal adalah permasalahan sehari-hari.

Kelompok soal permasalahan sehari-hari ini merupakan penerapan konsep dasar matematika dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh soal kategori permasalahan sehari-hari yang sering muncul dalam soal Tes Kemampuan Dasar Akademik seperti kemampuan untuk mengkonversi satuan panjang ke satuan volume. Contohnya sebuah bak mandi yang diketahui panjang, lebar dan tinggi dalam satuan meter, selanjutnya ditanyakan berapa liter kapasitas maksimum bak mandi tersebut. Contoh lain adalah peserta tes diminta untuk menentukan berapa banyak jumlah jabat tangan yang terjadi dari sejumlah orang yang ada.

Beberapa soal ini merupakan penerapan konsep dasar matematika dalam kehidupan sehari- hari. Kesulitan dalam menyelesaikan soal kelompok ini adalah sejauh mana pemahaman peserta tes terhadap konsep dasar matematika yang digunakan dalam masalah yang diberikan. Gambar 2 berikut merupakan contoh soal numerikal kategori aritmetika yang dibahas pada saat pelatihan.

(6)

Gambar 3. Contoh Soal Numerikel Kategori Aritmetika Kategori soal selanjutnya adalah kategori

figural. Kategori soal figural ini dibagi lagi menjadi dua kelompok soal, yaitu kelompok Analisis dan Sintesis Gambar dan Penalaran Spasial.

Kelompok analisis dan sintesis gambar merupakan soal yang dibuat untuk mengukur kemampuan peserta dalam menganalisis dan sintesis suatu gambar. Biasanya gambar yang diberikan berupa kubus yang setiap sisinya diberikan gambar- gambar yang berbeda untuk menandai setiap sisinya.

Selanjutnya peserta tes diminta mampu menemukan satu kubus yang merupakan duplikat dari kubus yang diberikan di awal soal. Peserta tes diminta mampu memilih dengan tepat satu diantara 4 pilihan kubus yang diberikan.

Kesulitan dalam soal ini terletak pada kemampuan untuk dapat menentukan duplikat kubus

yang diberikan melalui melihat posisi dari masing- masing sisi sesuai dengan gambar yang diberikan.

Kelompok soal selanjutnya dalam kategori figural adalah kelompok soal penalaran spasial.

Kelompok soal penalaran spasial ini merupakan soal yang bertujuan untuk mengukur kemampuan penalaran spasial peserta tes. Soal kelompok ini biasanya menyajikan sebuah gambar yang berbentuk lingkaran atau bangun datar yang tidak beraturan, selanjutnya ada bagian yang hilang dan peserta tes diminta untuk mampu menemukan bagian dari bagun datar yang hilang tersebut dengan benar. Peserta tes diminta untuk mampu memilih dengan benar satu diantara 4 sampai dengan 5 pilihan gambar yang diberikan. Gambar 3 berikut merupakan contoh soal figural kategori analisis dan sintesis gambar yang dibahas pada saat pelatihan.

(7)

Gambar 4. Contoh Soal Figural Kategori Analisis dan Sintesis Gambar Setelah menjelaskan tentang komposisi soal

yang akan dihadapi para peserta tes kepada peserta pengabdian, pemateri selanjutnya memberikan tips yang dapat dilakukan peserta sebelum mengikuti Tes Kompetensi Dasar Akademik agar mampu memperoleh nilai di atas nilai ambang batas yang telah ditetapkan.

Adapun tips yang dapat dilakukan peserta sebelum mengikuti tes adalah (1) Membiasakan diri untuk mengerjakan semua kategori soal TKDA, (2) Mempersiapkan perangkat yang digunakan pada saat tes jika memilih Test From Home, (3) Menyiapkan semua persyaratan untuk ikut tes, (4) menjaga kesehatan, (5) Berdoa.

Tips pertama yang diberikan pemateri adalah membiasakan diri untuk mengerjakan semua kategori soal TKDA. Perlu diketahui bahwa pihak penyelenggara tes telah menyiapkan banyak jenis soal yang sejenis untuk tes TKDA, sehingga sangat perlu bagi peserta untuk dapat melatih diri untuk dapat menyelesaikan berbagai jenis soal sesuai kategori soal TKDA yang telah diketahui. Selain mampu menyelesaikan dengan baik, peserta tes juga sebaiknya mengetahui cara menyelesaikan soal yang

diberikan dengan cepat atau mengetahui cara cepat untuk mampu menemukan jawaban yang benar.

Hal ini tentu saja hanya dapat diperoleh oleh peserta tes dengan cara membiasakan diri untuk mengerjakan berbagai jenis soal TKDA.

Membiasakan diri dalam mengerjakan berbagai jenis soal dapat dilakukan dari berbagai sumber seperti youtube, aplikasi berbasis android sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dasar akademik (Fauzi & Setiawan, 2021; Oktaviani & Sa’uda, 2017;

Syazali et al., 2020).

Perlu diingat bahwa pada tes tkda ini peserta tes mempunyai waktu yang sangat terbatas. Jika waktu untuk menyelesaikan satu kelompok soal telah habis, maka peserta tes tidak dapat merevisi kembali jawaban atas soal yang telah dikerjakan. Sehingga peserta benar-benar harus mampu memanfaatkan waktu yang diberikan dengan sebaik-baiknya agar tidak menghabiskan waktu yang terlalu lama pada satu soal saja, karena semua soal yang ada memiliki nilai yang sama. Hal ini perlu dipahami secara baik oleh semua peserta tes. Tips selanjutnya adalah mempersiapkan perangkat yang akan digunakan ketika mengikuti tes dan memilih Test From Home (TFH).

(8)

Virus Corona menyebabkan pihak penyelenggara tes TKDA melakukan inovasi terkait teknis pelaksanaan tes, salah satunya yaitu menyelenggarakan tes secara online atau sekarang dikenal dengan istilah TFH. Jika peserta tes memilih TFH, maka peserta tes harus memastikan bahwa semua perangkat yang akan digunakan pada saat tes nanti dapat digunakan secara optimal sehingga tidak mengganggu/menghambat proses tes.

Tips selanjutnya adalah menyiapkan semua persyaratan untuk mengikuti tes. Peserta tes diharuskan untuk memeriksa kembali kesiapan semua persyaratan yang harus dipersiapkan dan ditunjukkan pada saat tes seperti KTP peserta dan Kartu Ujian.

Hal ini kadang dianggap sepele akan tetapi jika kita tidak mempersiapkannya dengan baik akan mengganggu proses pelaksanaan tes yang dapat mengakibatkan konsenterasi peserta menjadi terganggu ketika menghadapai tes.

Selanjutnya peserta tes diminta untuk menjaga kesehatan sebelum mengikuti tes hingga saat pelaksanaan tes TKDA. Hal ini juga penting dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit dan mampu berkonsentrasi pada saat proses pelaksanaan tes nantinya. Istirahat yang cukup sebelum hari pelaksanaan tes juga penting dijaga agar dapat memaksimalkan konsentrasi dan kondisi tubuh pada saat pelaksanaan tes.

Tips terakhir yang diberikan pemateri adalah berdo’a. Sebagai umat beragama, setelah melakukan semua upaya secara maksimal sudah sepantasnya kita bermunajat kepada tuhan yang maha esa agar semua proses yang akan dilalui kedepannya diberi kemudahan dan kelancaran. Kita meminta agar diberikan hasil yang maksimal dan diberikan keikhlasan jika masih belum memperoleh nilai seperti yang kita harapkan.

Itulah hal-hal yang dapat dilakukan peserta tes sebelum mengikuti tes TKDA agar mampu memperoleh nilai maksimal yang mampu melampaui nilai ambang batas yang telah ditetapkan.

Selanjutnya pemateri memberikan tips yang dapat dilakukan oleh peserta pada saat mengikuti tes TKDA. Adapun tips yang dapat dilakukan pada saat tes berlangsung adalah (1) Manfaatkan waktu jeda, (2) Jangan menghabiskan waktu terlalu lama pada satu soal, (3) Jangan biarkan ada jawaban yang kosong.

Tips pertama yang dapat diterapkan pada saat tes berlangsung adalah memanfaat waktu jeda.

Pada tes TKDA, peserta tes diberikan waktu untuk menyelesaikan satu kelompok soal. Setelah waktu habis, waktu selanjutnya tidak akan dimulai jika peserta tes tidak meng-klik tombol mulai tes. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengistirahatkan sejenak agar tubuh peserta tes kembali dalam keadaan rileks sehingga kedepannya mampu menyelesaikan soal yang diberikan secara maksimal. Hal ini penting dimanfaatkan secara baik agar dapat menjaga tingkat konsentrasi peserta selama mengikuti tes.

Selanjutnya yang dapat dilakukan peserta tes adalah selalu mengingatkan agar jangan terlalu banyak menghabiskan waktu pada satu soal. Peserta harus ingat bahwa setiap soal memiliki bobot nilai yang sama, sehingga harus menghindari untuk berlama-lama dalam mengerjakan satu soal. Hal ini erat kaitannya dengan manajemen waktu. Soal yang dianggap sulit dapat dijawab secara sembarangan terlebih dahulu dan diberikan tanda pada kertas coretan yang disiapkan oleh penyelenggara dan kembali mengerjakannya dengan baik jika masih ada sisa waktu setelah menyelesaikan semua soal pada kelompok soal tersebut. Hal ini juga perlu diperhatikan oleh peserta agar mampu memperoleh nilai yang maksimal.

Tips terakhir yang diberikan oleh pemateri adalah jangan pernah meninggalkan jawaban pada satu soal dalam keadaan kosong. Sistem penilaian dalam tes TKDA ini tidak memberikan pinalti atau pengurangan nilai bagi jawaban yang salah, sehingga peserta tes harus memastikan bahwa semua soal telah dijawab sebelum waktu yang diberikan habis.

Hal ini meningkatkan peluang peserta untuk memperoleh hasil maksimal.

(9)

Pelatihan yang dilakukan diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para dosen yang akan mengikuti tes kemampuan dasar akademik. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan mampu memberikan gambaran soal-soal yang diujikan. Selanjutnya para dosen yang merupakan calon peserta tes kemampuan dasar akademik yang mengikuti pelatihan ini juga diharapkan dapat menerapkan semua kiat-kiat yang telah diberikan sehingga dapat memaksimalkan hasil atau nilai akhir yang diperoleh sehingga mampu melewati nilai ambang batas yang telah ditetapkan dan dapat digunakan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam seleksi sertifikasi pendidik.

Peserta terlihat mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan serius dan memiliki antusias yang tinggi.

Hal ini terlihat ketika sesi tanya jawab khususnya pada materi terkait kiat-kiat menghadapi tes kompetensi dasar akademik ini. Peserta secara bergantian bertanya terkait materi-materi yang diujikan pada tes TKDA ini. Peserta tidak segan- segan untuk memberikan pertanyaan lanjutan hingga mereka benar-benar puas dan memahami terkait pertanyaan yang mereka ajukan.

4. KESIMPULAN

Pengabdian ini dilakukan di Universitas Adiwangsa Jambi secara online dan dibuka untuk umum. Peserta webinar merupakan dosen-dosen yang berasal dari berbagai macam perguruan tinggi negeri dan swasta yang berasal dari berbagai daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Kegiatan ini berbentuk seminar interaktif, dimana ada tiga orang pemateri yang menyampaikan materi yang berbeda- beda. Salah satu materi yang disampaikan adalah Kiat-kiat Menghadapi Tes Kemampuan Dasar Akademik.

Kegiatan ini dibagi menjadi tiga sesi dan masing-maing sesi dibagi menjadi dua kegiatan, yaitu penyampaian materi yang disampaikan oleh pemateri yang selanjutnya dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab oleh peserta seminar. Kegiatan ini disambut baik oleh

peserta. Hal ini dapat dilihat dari tingkat antusiasme peserta dalam memberikan pertanyaan dan rasa ingin tahu yang tinggi.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Adiwangsa Jambi yang telah memfasilitasi kegiatan ini sehingga bisa terlaksana dengan baik. Selanjutnya ucapan terimakasih juga penulis haturkan kepada peserta pelatihan yang telah mengikuti serangkaian kegiatan ini dengan antusias dan serius sehingga penulis juga menjadi bersemangat dalam menyampaikan materi yang telah disiapkan. Semoga kegiatan yang telah dilaksanakan dapat memberikan manfaat bagi seluruh peserta.

DAFTAR PUSTAKA

[1[ Fauzi, A., & Setiawan, A. (2021). Aplikasi Pembelajaran dan Uji Kemampuan Tes Kemampuan Dasar Akademik Berbasis Android. CONTEN: Computer and Networking Technology, 1(2), 54–62.

[2] Khairani, S., Kesuma, D. P., Fransiska, J., &

Hartati, E. (2021). Pelatihan Aplikasi Accurate bagi Guru dan Siswa SMK Negeri 1 Palembang. Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PADIMAS), 1(1), 43–49. https://doi.org/

10.35957/padimas.v1i1.1173

[3] Oktaviani, N., & Sa’uda, S. (2017). Aplikasi Simulasi Soal Tes Kemampuan Dasar Akademik dan Tes Kemahiran Berbahasa Inggris. Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, 238–243.

[4] Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor, Pub. L.

No. 20 (2017).

(10)

[5] Permen No. 20, 2017, Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor, BN 2017/ NO 173;

Kemenristekdikti.Go.Id: 12 Hlm

[6] Pedoman Operasional Sertifikasi Pendidikan Untuk Dosen, Pub. L. No. 101/

E/KPT/2022 (2022).

[7] Sudrajat, W., Inayatullah, I., Petrus, J., Cholid, I., Dafid, D., & Yulistia, Y. (2022).

Peningkatan Mutu Guru SMA Melalui Pelatihan Media Pembelajaran Berbasis IT di Kota Prabumulih. Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PADIMAS), 1(2), 72–84. https://doi.org/

10.35957/padimas.v1i2.1967

[8] Syazali, M., Novalia, N., Azriya, N., & Anum, A. (2020). Upaya Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris dan Kemampuan Dasar Akademik Bagi Dosen. Jurnal Abdi Masyarakat Saburai (JAMS), 1(01). https://

doi.org/10.24967/jams.v1i01.733

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, peneliti selaku Dosen Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu (Tematik) melakukan penelitian tentang pengembangan tes hasil belajar yang

Jadwal, lokasi seleksi dan nama pesefta yang akan mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar calon pegawai negeri sipil dengan kualifikasi pendidikan dokter spesialis,

Bersama ini diumumkan daftar nama peserta yang dinyatakan lulus GAT dan berhak mengikuti Tes Akademik dan Bahasa Inggris, Rekrutmen Umum Lokasi: Medan, yang akan dilaksanakan

Kompensasi untuk kurangnya pengetahuan, ketrampilan, dan keahlian sumber daya manusia adalah meningkatkan pelatihan dengan indikator yang dapat terukur.. Modul, e- learning,

Open Access: https://doi.org/10.23887/jp2.v5i3.53383 Instrumen Tes Pengetahuan Technological Pedagogic Content Knowledge Tpack Untuk Calon Guru Sekolah Dasar Ni Wayan Ayu Utari

Adapun solusi dan target yang diharapkan dari kegiatan ini adalah : 1 mengadakan sosialisasi bagi guru guru di SD Kartika IV-6 Malang bagaimana kiat-kiat memilih jenis-jenis model dan

Setelah menerapkan pembelajaran menggunakan Media Cerita pada Siklus I diketahui bahwa dari 21 siswa yang mengikuti tes, terdapat 13 orang siswa yang tuntas dengan presentase ketuntasan

Berdasarkan hasil dari kegiatan program yang telah dilakukan mengenai “Pelatihan dengan Metode Identifikasi Motorik Siswa Sekolah Dasar Menggunakan Tes TGMD-2.”, diketahui beberapa