• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Literasi Keuangan, Persepsi UMKM terhadap Kualitas Laporan Keuangan dengan Penerapan SAK EMKM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Literasi Keuangan, Persepsi UMKM terhadap Kualitas Laporan Keuangan dengan Penerapan SAK EMKM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Literasi Keuangan, Persepsi UMKM terhadap

Kualitas Laporan Keuangan dengan Penerapan SAK EMKM Sebagai Variabel Mediasi

Ayulina Oktaviranti1*, Muhammad Iqbal Alamsyah2

1,2,Universitas Indonesia Membangun Bandung

1*Corresponding Author: ayulinaoktav@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to analyze how the influence of the quality of financial reports on Literasi Keuangan and the perceptions of MSME actors on the quality of financial reports, both directly and mediated by the application of SAK EMKM. The research method used is a quantitative method with a descriptive verification approach. The sample used is MSME actors in Bandung Regency. The sampling technique in this study was non-probability sampling with purposive sampling. The tool used in this study to analyze the relationship between variables is Partial Least Square (PLS) with SmartPLS 4.0. The results of the study show that Literasi Keuangan has no positive effect on the quality of financial reports. The perception of MSME actors does not have a positive impact on the quality of financial reports. Literasi Keuangan has a positive effect on the Penerapan SAK EMKM and Perceptions of MSME Actors have a positive effect on the Penerapan SAK EMKM. Furthermore, there is a positive influence from Literasi Keuangan on the quality of financial statements mediated by the application of SAK EMKM and a positive influence from the perceptions of MSME actors on the quality of financial reports mediated by the application of SAK EMKM.

Keywords: Financial Literacy, Perception Of MSME Actors, Implementation Of IFRS, Quality Of Financial Statements.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh dari kualitas laporan keuangan literasi keuangan dan persepsi pelaku UMKM terhadap Kualitas Laporan Keungan baik secara langsung maupun dimediasi oleh Penerapan SAK EMKM. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif verifiktif Sampel yang digunakan adalah Pelaku UMKM di Kabupaten Bandung. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan purposive sampling. Alat yang digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis hubungan variabel adalah Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Persepsi pelaku UMKM tidak berdampak positif terhadap kualitas laporan keuangan. . Literasi Keungan berpengaruh positif terhadap Penerapan SAK EMKM dan Persepsi Pelaku UMKM berpengaruh positif terhadap Penerapan SAK EMKM.

Selanjutnya adanya pengaruh positif dari literasi keungan terhadap Kualitas Laporan Keuangan dengan di mediasi Penerapan SAK EMKM serta adanya pengaruh positif dari Persepsi pelaku UMKM terhadap Kualitas laporan keuangan dengan di mediasi Penerapan SAK EMKM.

Kata Kunci; Literasi Keuangan, Persepsi Pelaku UMKM, Penerapan SAK EMKM, Kualitas Laporan Keuangan.

PENDAHULUAN

Di tingkat nasional dan daerah, Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM memegang peranan yang sangat penting dalam sektor perekonomian nasional dan daerah (Putri, 2017). UMKM berhasil membangun perekonomian masyarakat yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik. Melalui UMKM peluang kerja untuk memperoleh penghasilan terbuka lebar, sehingga angka pengangguran di Indonesia

(2)

berkurang, tidak sedikit pengusaha yang berhasil meraih kesuksesan melalui UMKM yang dirintisnya.

UMKM telah menunjukkan daya tahan yang kuat saat Indonesia dilanda krisis ekonomi (Sarfiah et al., 2019). Kegiatan yang dilakukan oleh usaha mikro kecil dan menengah telah membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di Indonesia sehingga dapat menyerap tenaga kerja yang masih menganggur (Dewi, 2022). Penyerapan tenaga kerja oleh usaha mikro, kecil dan menengah ini usaha kecil dan menengah berdampak positif terhadap penurunan angka pengangguran di Indonesia.

Menurut (Putri, 2017) Ada empat alasan yang menjelaskan posisi strategis UMKM di indonesia, antara lain: (1) tidak memerlukan modal besar; (2) tenaga kerja yang diperlukan tidak menuntut pendidikan formal tertentu; (3) sebagian besar berlokasi di pedesaan dan tidak memerlukan infrastruktur sebagaimana perusahaan besar; (4) UMKM terbukti memiliki ketahanan yang kuat ketika indonesia dilanda krisis ekonomi.

Namun, praktik akuntansi keuangan pada UMKM masih tergolong rendah.

Pembukuan UMKM dilakukan dengan cara yang sederhana dan tidak detail, bahkan jauh dari Standar Akuntansi EMKM (Suastini et al., 2018). Hal ini mengakibatkan masalah kesulitan bagi UMKM untuk mengakses pinjaman melalui perbankan. Selain itu, penyebab lain sulitnya UMKM mengakses pinjaman atau KUR yang diberikan bank adalah karena standar yang digunakan pelaku UMKM tidak sesuai dengan penyusunan laporan keuangannya (Rahmawati & Puspasari, 2017).

Selain menyajikan laporan keuangan UMKM juga harus berhasil meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan (Dawam, 2018). Kualitas laporan keuangan yang baik akan meningkatkan kualitas suatu UMKM karena salah satu penyebab utama kegagalan usaha adalah pengelolaan keuangan yang buruk. Laporan keuangan yang berkualitas baik adalah laporan keuangan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan (Riyadi, 2020) Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia menerbitkan dan mengesahkan Standar Akuntansi Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (SAK EMKM) pada tahun 2018 yang merupakan standar penyusunan laporan keuangan yang dapat dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan laporan keuangan UMKM (IAI, 2018).

Oleh karena itu, literasi keuangan menjadi penting bagi para pelaku UMKM. Pelaku UMKM yang mempunyai pemahaman di tingkat well literate akan memiliki kendali atas kondisi keuangan mereka dan akan memahami bagaimana mengelola pendapatan dan pengeluaran untuk memastikan kelangsungan bisnis juga untuk membuat laporan keuangan yang berkualitas dan dapat diandalkan (Ardila et al., 2020). Mesikupun seperti itu masing–

masing pelaku UMKM memiliki anggapan yang berbeda-beda mengenai penggunaan dan tujuan laporan keuangan. Ada yang menganggap bahwa usaha mereka belum memerlukan laporan keuangan karena perusahaanya masih bersekala menengah, umur perusahaan masih muda, jumlah karyawan sedikit, omset usaha belum besar, bahkan ada yang tidak tahu sama sekali tentang laporan keuangan.(Baihaqi, 2016).

Pada penelitian sebelumnya yang membahas pengaruh literasi keuangan terhadap kualitas laporan keuangan berpengaruh positif dan signifikan sehingga dapat diasumsikan bahwa ketika literasi keuangan sesuai dengan harapan yang diinginkan maka akan berdampak positif pada pertumbuhan UMKM dan laporan keuangannya (Sularsih &

(3)

Wibisono, 2021). sedangkan pada penelitian yang dilakukan (Abdallah & Maryanto, 2020) dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi atas tujuan laporan keuangan terhadap Kualitas Laporan Keuangan , artinya jika pemilik tidak memiliki persepsi yang baik atas laporan keuangan maka akan mengurangurangi kualitas laporan keuangan.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini penulis mencoba menganalisis bagaimana pengaruh literasi keuangan dan persepsi UMKM terhadap Kualitas Laporan Keuangan, baik secara langsung maupun dengan mediasi melalui Penerapan SAK EMKM, penelitian ini membahas kemungkinan yang dapat terjadi dan perbedaan dampak penelitian.

KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Literasi Keuangan

Kompetensi sumber daya manusia dapat dilihat dari pengetahuan akan literasi keuangan, menurut Arianti (2022) literasi keuangan adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui keuangan secara umum, dimana pengetahuan tersebut mencakup tabungan, investasi, hutang, asuransi serta perangkat keuangan lainnya untuk mendapatkan kesejahteraan financial. Menurut (Ardila et al., 2020) Pelaku usaha dengan tingkat literasi keuangan yang baik (well literate), akan memiliki kendali atas kondisi keuangannya dan akan memahami bagaimana mengelola pendapatan dan pengeluarannya untuk menjamin kelangsungan usahanya namun tidak hanya untuk keberlangsungan usahanya juga untuk membuat laporan keuangan dengan pengetahuan yang baik akan keuangan maka pelaku UMKM akan berhasil menciptakan laporan keungan yang baik. Hasil penelitian (Sularsih & Wibisono, 2021) menyatakan bahwa Literasi keuangan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Persepsi Pelaku UMKM

Faktor lain yang mendukung kualitas laporan keuangan juga dapat dilihat dari bagaimana persepsi para pelaku UMKM. Menurut Sobur (2017), Persepsi dalam arti sempit adalah pemahaman tentang bagaimana seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas adalah wawasan atau pemahaman tentang bagaimana seseorang mempersepsi atau memaknai sesuatu. Sedangkan menurut Purwanto (2022) Persepsi pelaku usaha terhadap tujuan laporan keuangan merupakan proses yang dialami seseorang dalam menginterpretasikan apa yang diperolehnya untuk memahami lingkungan di sekitarnya.

Seseorang pelaku usaha seharusnya memiliki pandangan bahwa laporan keuangan memiliki banyak manfaat dalam dunia bisnis yang dapat menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan serta menggambarkan kondisi perusahaan setiap periode nya. Ketika pelaku usaha sudah memiliki anggapan tentang pentingnya penyusunan laporan keuangan maka laporan keuangan yang dihasilakan akan baik pula.

Kualitas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan hasil kegiatan operasi normal perusahaan yang memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas lain di luar perusahaan. Pengertian kualitas dan laporan keuangan yang

(4)

dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut: Menurut IAI (2018), Laporan keuangan adalah penyajian struktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas laporan ini menampilkan sejarah entitas yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. manfaat laporan keuangan menunjukkan bagaimana kondisi keuangan dari suatu perusahaan termasuk laba yang diperoleh. Laporan keuangan dapat mengetahui berapa aset yang dimiliki dan kewajiban yang harus dipenuhi selain itu laporan keuangan membantu bagi para pelaku usaha dalam mengambil keputusan.

Penerapan SAK EMKM

Menurut IAI (2018), SAK EMKM merupakan entitas tiada akuntabilitas publik yang signifikan dengan menyajikan laporan untuk pihak yang menggunakan laporan keuangan.

SAK EMKM bertujuan untuk mempermudah pelaku UMKM dalam membuat laporan keuangan, hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki pelaku UMKM.

Penerapan merupakan suatu tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Maka penerapan SAK EMKM adalah suatu tindakan mempraktekan atau mengimplementasikan SAK EMKM untuk menyajikan laporan keuangan sesuai dengan SAK EMKM.

Penyusunan laporan keuangan dengan menerapkan SAK EMKM tentunya memberikan informasi-informasi yang tidak didapat oleh UMKM dengan pencatatan dengan basis kas. Dengan diterapkannya SAK EMKM, UMKM dapat memperoleh informasi atas pendapatan, beban, dan laba yang lebih akurat dengan basis akrual. UMKM juga memperoleh informasi atas jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas yang disajikan dalam suatu laporan keuangan yang sistematis.

Kerangka Berfikir

Atas kajian teori yang diungkapkan, maka dapat dibentuk kerangka berpikir berikut:

Gambar 1. Kerangka Berfikir Literasi

Keuangan

Penerapan SAK EMKM

Kualitas Laporan Keuangan

Persepsi Pelaku UMKM

(5)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada pelaku UMKM di Kabupaten Bandung. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sumber data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah 17.755 UMKM yang terdaftar di Kantor KUMKM Kabupaten Bandung. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini termasuk dalam Nonprobability Sampling dengan Purposive Sampling berdasarkan perhitungan digunakan 100 responden dari populasi yang besar. Menurut Sugiyono (2019:65), Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama kepada setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Peneliti menerapkan teknik penelitian kepustakaan yaitu teknik yang berkaitan dengan kajian teoritis dan penelitian lapangan yaitu penelitian lapangan dengan menyebarkan kuesioner kepada para pelaku UMKM.

Pendekatan penelitian menggunakan Structural Equation Modeling (SEM), Partial Least Square (PLS), atau SmartPLS versi 4.0 digunakan untuk menguji semua variabel.

Metode analisis menggunakan PLS-SEM yaitu suatu metode yang berfungsi untuk memperkecil kelemahan pada metode regresi. Analisis PLS-SEM merupakan teknik analisis yang memiliki sifat powerfull karena dalam prosesnya tidak menggunakan banyak asumsi dalam analisisnya (Setyaningsih & Farina, 2021).

HASIL DAN PEMBAHASAN Outer Model

Gambar 2. Algorithm Diagram

(6)

Convergent Validity

Tabel 1. Result of Loading Factor

Kualitas Laporan Keuangan

Literasi Keuangan

Penerapan SAK EMKM

Persepsi Pelaku UMKM

KLK_1 0.841

KLK_2 0.78

KLK_3 0.901

KLK_4 0.828

LK_1 0.78

LK_2 0.744

LK_3 0.873

LK_4 0.833

LK_5 0.873

LK_6 0.792

PPU_1 0.868

PPU_2 0.88

PPU_3 0.836

PPU_4 0.889

PPU_5 0.797

PPU_6 0.78

PSE_1 0.814

PSE_2 0.773

PSE_3 0.853

PSE_4 0.859

PSE_5 0.774

PSE_6 0.865

PSE_7 0.832

PSE_8 0.902

PSE_9 0.854

PSE_10 0.849

Sumber: Hasil olahan Smart PLS

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa loading factor memiliki nilai antara 0,60-0,70. Hal tersebut menunjukan bahwa indikator yang digunakan dalam penelitian ini lolos uji validitas dan dinyatakan valid.

Tabel 2. Average Variance Extracted (AVE)

Konstruk (Variable) Average Variance Extracted (AVE)

Kualitas Laporan Keuangan 0.703

Literasi Keuangan 0.668

Penerapan SAK EMKM 0.703

Persepsi Pelaku UMKM 0.710

Sumber: Hasil Olahan Smart PLS

Berdasarkan tabel di atas seluruh Konstruk (variable) dapat dikatakan baik (valid) dikarenakan masing-masing konstruk menghasilkan nilai lebih tinggi dari 0,50.

(7)

Reliability Test

Tabel 3. Composite Reliability dan Cronbach Alpha

Cronbach's alpha

Composite reliability (rho_a)

Composite reliability

(rho_c) Quality Of Financial

Statements Statement 0.859 0.877 0.904

Literasi Keuangan 0.900 0.904 0.923

Penerapan SAK EMKM 0.953 0.954 0.959

Persepsi Pelaku UMKM 0.919 0.929 0.936

Sumber: Hasil olahan Smart PLS

Berdasarkan Tabel 3, menampilkan seluruh konstruk memiliki Cronbach’s alpha dan composite realibility melebihi 0,70. Sehingga dapat diartikan bahwa seluruh konstruk dalam penelitian dapat dinyatakan reliabel dan konsisten.

Inner Model

R Square Test (R2)

Tabel 4. R Square ( R2)

R-square

R-square adjusted Kualitas Laporan

Keuangan 0,680 0,670

Penerapan SAK EMKM 0,618 0,610

Sumber: Hasil olahan Smart PLS

Berdasarkan tabel di atas, menunjukan variable Kualitas laporan keungan dengan nilai 0,680 hasil ini menunjukan bahwa variabel kualitas laporan keuangan dipengaruhi oleh literasi keuangan dan Persepsi pelaku UMKM dengan nilai 68%. Lalu untuk nilai R-square variable Penerapan SAK EMKM dengan nilai 0,618 Perolehan nilai tersebut menjelaskan bahwa presentase Penerapan SAK EMKM dapat dijelaskan oleh literasi keuangan dan persepsi pelaku UMKM sebesar 61,8 persen.

(8)

Path Coefficient

Tabel 5. Path Coefficient Original

sample (O)

Sample mean

(M)

Standard deviation (STDEV)

T statistics (|O/STDEV|)

P values Literasi Keuangan ->

Kualitas Laporan Keuangan -0.075 -0.082 0.128 0.587 0.557 Literasi Keuangan ->

Penerapan SAK EMKM 0.581 0.584 0.099 5.868 0.000

Penerapan SAK EMKM -> Kualitas Laporan

Keuangan 0.811 0.815 0.097 8.342 0.000

Persepsi Pelaku UMKM ->

Kualitas Laporan Keuangan 0.101 0.108 0.109 0.920 0.358 Persepsi Pelaku UMKM ->

Penerapan SAK EMKM 0.254 0.251 0.102 2.497 0.013

Sumber: Hasil Olahan Smart PLS

Indirect Effect

Tabel 6. Indirect Effect

Original sample

(O)

Sample mean

(M)

Standard deviation (STDEV)

T statistics (|O/STDEV|)

P values Literasi Keuangan ->

Penerapan SAK EMKM ->

Kualitas Laporan Keuangan 0.471 0.476 0.098 4.827 0.000 Persepsi Pelaku UMKM ->

Implement SAK EMKM ->

Quality Of Financial

Statementss 0.206 0.203 0.085 2.417 0.016

Sumber: Hasil Olahan Smart PLS

Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Hasil penelitian menunjukan bahwa Literasi Keuangan terhadap Kualitas Laporan Keuangan tidak berpengaruh signifikan. Literasi keungan adalah pengetahuan seseorang atas pengelolaan keuangan. sesorang yang memiliki kemampuan atas pengelolan keuangan belum tentu dapat membuat laporan keuangan dengan baik, Karena dalam menyususun laporan keuangan yang berkualitas harus juga didukung oleh Pendidikan yang mempelajari tentang bagaimana menyusun laporan keuangan dan juga pelatihan yang rutin. Hal ini tentunya tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa literasi keuangan berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan, sehingga dapat diasumsikan bahwa ketika literasi keuangan sesuai dengan harapan yang diinginkan maka akan berdampak baik bagi pertumbuhan UMKM (Sularsih & Wibisono, 2021).

(9)

Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Penerapan SAK EMKM

Hasil penelitian menujukan bahwa literasi keuangan terhadap penerapan SAK EMKM berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini menunjukan bahwa semakin besar literasi keuangan pelaku UMKM maka penerapan SAK EMKM nya semakin baik. Pelaku UMKM yang memiliki literasi keuangan di tingkat well literate mempunyai kesadaran untuk meyususun laporan keuangan sesuai standar yag berlaku. Seperti telah diketahui bahwa Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Indonesia pada tahun 2016 telah menerbitkan dan mengesahkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, kecil dan Menengah (SAK EMKM), merupakan standar laporan penyusun keuangan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyusun laporan keuangan UMKM. Dengan mengimplementasikan standar yang berlaku dalam menyusun laporan keungan maka pengelola UMKM sudah memiliki pemahaman yang baik dalam pengelolaan keungannya.

Pengaruh Penerapan SAK EMKM Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Hasil Penelitian Menunjukan bahwa penerapan SAK EMKM terhadap kualitas laporan keuangan berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa jika pelaku UMKM menerapkan standar yang tepat dalam menyusun laporan keuangan maka hasil dari laporan keuangannya akan baik. Penerapan SAK EMKM memudahkan pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan karena lebih sederhana dan mudah dipahami oleh pelaku UMKM. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa penerapan SAK-EMKM berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan hal itu disebabkan oleh karena SAK-EMKM lebih mudah dipahami oleh pelaku usaha UMKM yang belum mampu membuat pencatatan atau pembukuan berdasarkan SAK-ETAP (Ayem et al., 2020).

Pengaruh Persepsi Pelaku UMKM Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Hasil penelitian menunjukan pengaruh Persepsi UMKM terhadap Kualitas Laporan Keuangan tidak berpengaruh signifikan. Menurut Sobur (2017), persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas adalah pandangan atau pemahaman tentang bagaimana seseorang mempersepsi atau memaknai sesuatu. Pandangan atau Persepsi dari sebuah UMKM saja tidak cukup untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas, diperlukan pemahaman yang benar didalamnya. Hal ini tidak sejalan (Abdallah & Maryanto, 2020), yang menyatakan bahwa Persepsi Pelaku UMKM berpengaruh positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

Pengaruh Persepsi Pelaku UMKM Terhadap Penerapan SAK EMKM

Hasil penelitian menunjukan bahwa Persepsi pelaku UMKM terhadap penerapan SAK EMKM memiliki pengaruh positif dan signifikan. Semakin baik persepsi pelaku UMKM tentang akuntansi, maka pelaku UMKM akan memerlukan dan menerapkan SAK EMKM sebagai salah satu faktor penting dalam pengembangan usahanya di masa mendatang. Sebaliknya, apabila persepsi tersebut tidak baik, maka akan mengurangi pentingnya penerapan SAK EMKM oleh pelaku UMKM. Oleh karena itu, persepsi yang baik dari pelaku UMKM tentang akuntansi dapat memberikan pengaruh positif terhadap

(10)

penerapan SAK EMKM. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Galuh &

Wardhan, 2018) menunjukkan bahwa ketika pelaku UMKM mempunyai persepsi bahwa SAK UMKM cukup penting sebagai alat akuntabilitas usaha maka pelaku UMKM akan menerapkan SAK EMKM. amun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rismawandi et al., 2022) yang menyatakan bahwa Persepsi UMKM tidak berpengaruh terhadap Penerapan SAK EMKM.

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana literasi dan persepsi keuangan UMKM mempengaruhi kualitas laporan keuangan yang dilakukan secara langsung atau di mediasi oleh penerapan SAK EMKM yang dilakukan di Kabupaten Bandung. Setelah dilakukan penelitian, berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan tetapi melalui peran variable mediasi yaitu penerapan SAK EMKM maka terdapat pengaruh positif dan signifikan antara literasi keuangan terhadap kualitas laporan keuangan. Begitu juga dengan persepsi pelaku UMKM yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan melalui penerapan SAK EMKM hal ini menunjukkan peran penerapan SAK EMKM terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan yaitu penelitian ini hanya mengkaji faktor internal yaitu Literasi Keuangan dan Persepsi UMKM sehingga bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji dari faktor eksternal UMKM , penelitian ini juga hanya meneliti 100 responden yaitu pelaku UMKM di Kabupaten Bandung sehingga penelitian selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan jumlah responden di Kabupaten Bandung. Selain itu, karena penyebaran kuisioner dilakukan secara online yaitu melalui Google form dikhawatirkan akan menimbulkan kesalahpahaman antara responden dengan peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

Abdallah, Z., & Maryanto. (2020). Pengaruh Persepsi Atas Tujuan Laporan Keuangan Dan Pengetahuan Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Umkm Di Kota Sungai Penuh Tahun 2020. Jurnal Ekonomi Sakti (Jes), 9(2), 229–238. http://jes.stie- sak.ac.id/index.php/103044/article/view/208

Ardila, I., Sembiring, M., Azhar, E., Ekonomi, F., & Bisnis, D. (2020). Analisis Literasi Keuangan Pelaku Umkm. Seminar of Social Sciences Engineering & Humaniora, 216–

222.

Arianti, B. (2022). Literasi Keuangan (Teori Dan Implementasinya).

https://doi.org/10.31237/osf.io/t9szm

Ayem, S., Akuntansi, P. S., & Tamansiswa, U. S. (2020). Tax planning. ACT Companion to Treasury Management, 11(1), 159–161. https://doi.org/10.1016/b978-1-85573-327- 5.50185-1

(11)

Dawam, A. (2018). Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pemahaman Akuntansi Terhadap Pelaporan Keuangan UMKM Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus pada UMKM Kerajinan Batik di Kecamatan Tanjung Bumi ). Jurnal Ilmu Dan Pendidikan Ekonomi- Sosial, 2(2), 118–127.

Dewi, P. K. (2022). Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Dan Menengah (SAK EMKM)(Study Kasus Pada UMKM Poklahsar …. Japp: Jurnal Akuntansi, Perpajakan …, 02(01), 19–28.

http://oipas.sentraki.umpo.ac.id/index.php/JAPP/article/view/4889%0Ahttp://oipas.se ntraki.umpo.ac.id/index.php/JAPP/article/download/4889/2247

Galuh Artika Febriyanti, & Wardhan, A. S. (2018). DOI:

http://dx.doi.org/10.25181/esai.v12i2.1096. 12(2), 112–127.

Ikatan Akuntansi Indonesia (2018). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah . Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia .

Ikatan Akuntansi Indonesia (2018). Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta : Ikatan Akuntansi Indonesia .

Purwanto, I. W. A. (2022). Analisis Penerapan Sak-Emkm, Perencanaan Pajak, Tingkat Pendidikan, Pemahaman Akuntansi, Dan Persepsi Pelaku Usaha Atas Tujuan Laporan Keuangan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada UMKM (Studi Empiris pada UMKM Industri Mebel di Bojonegoro) Ika. Diponegoro Jurnal Of Accounting, 11, 1–

12.

Putri, E. H. (2017). Efektivitas Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Pada Dinas Koperasi Dan UMKM Kota Samarinda ). 5, 5431–5445.

Rismawandi, R., Lestari, I. R., & Meidiyustiani, R. (2022). Kualitas SDM, Persepsi Pelaku UMKM, Pemahaman UMKM, Sosialisasi SAK EMKM Terhadap Implementasi SAK EMKM. Owner, 6(1), 580–592. https://doi.org/10.33395/owner.v6i1.608

Sarfiah, S., Atmaja, H., & Verawati, D. (2019). UMKM Sebagai Pilar Membangun Ekonomi Bangsa. Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan), 4(2), 1–189.

https://doi.org/10.31002/rep.v4i2.1952

Setyaningsih, T., & Farina, K. (2021). Pelaporan Keuangan Umkm Berdasarkan SAK EMKM ( Studi Kasus pada UMKM di PD Pasar Jaya Kramat Jati ). 10.

https://doi.org/10.34127/jrlab.v10i1.415

Sobur, A. (2017). Semiotika komunikasi. Remaja Karya.

Sularsih, H., & Wibisono, S. H. (2021). Literasi Keuangan, Teknologi Sistem Informasi, Pengendalian Intern dan Kualitas Laporan Keuangan UMKM. E-Jurnal Akuntansi, 31(8), 2028. https://doi.org/10.24843/eja.2021.v31.i08.p12

Wulan Riyadi. (2020). Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Dan Pemahaman Akuntansi Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Koperasi Di Kabupaten Majalengka. J-Aksi : Jurnal Akuntansi Dan Sistem Informasi, 1(2), 55–72.

https://doi.org/10.31949/j-aksi.v1i2.424

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang menjelaskan pengaruh signifikan antara lain : bahwa secara simultan persepsi pemilik atas laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan