• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Arabic Mufradat Learning Throught Anagram Media

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Arabic Mufradat Learning Throught Anagram Media"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 11 No. 2, Desember 2023 DOI : 10.24252/saa.v11i2.32855

Pembelajaran Mufradat Bahasa Arab Melalui Media Anagram

Sri Dewi Priwarti Siregar1, Asep Sopian2, & Nunung Nursyamsiyah3

1,2,3Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia E-mail: sridewipriwarti@upi.edu

Abstrak : Penelitian ini mengupas permasalahan yang masih dirasa sulit bagi siswa dalam mempelajari bahasa Arab yakni motivasi untuk menghafal dan menguasai mufradat.

Kebanyakan siswa pada awalnya bersemangat belajar, tetapi kemudian menjadi bosan dan malas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode ini, peneliti menggunakan pembahasan tentang permainan anagram berupa jurnal dan makalah untuk menambah data berupa penelitian sebelumnya tentang pembelajaran kosakata. Melalui observasi dengan guru bahasa Arab, media anagram cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran mufradat bahasa Arab, anagram dapat meningkatkan minat siswa terhadap bahasa dan secara tidak langsung meningkatkan kadar CBSA dalam proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan aktivitas yang dilakukan siswa dalam permainan bahasa ini tidak hanya aktivitas fisik tetapi juga aktivitas mental..

Anagram adalah permainan kata, frasa, atau kalimat yang menciptakan makna baru ketika kata, frasa, atau kalimat disusun ulang. Secara umum, kata-kata yang dapat dianagram harus terdiri dari setidaknya 4 huruf karena mudah dikacaukan dengan kata-kata baru, tetapi ada banyak kata dengan kurang dari 4 huruf.

Abstract: This study explores the problems that are still difficult for students in learning Arabic, namely the motivation to memorize and master mufradat. Most students are initially excited to learn, but then become bored and lazy. The research method used in this study is a literature study with a qualitative approach. By using this method, the researcher uses a discussion about anagram games in the form of journals and papers to add data in the form of previous research on vocabulary learning. through observation with Arabic teachers, anagram media is suitable to be applied in learning Arabic, anagrams can increase students' interest in language and indirectly increase CBSA levels in the teaching and learning process. This is because the activities carried out by students in this language game are not only physical activities but also mental activities. Anagrams are puns, phrases, or sentences that create new meaning when words, phrases, or sentences are rearranged. In general, words that can be anagrammed should be at least 4 letters long because they are easy to confuse with new words, but there are many words with less than 4 letters.

Kata kunci: Anagram; Bahasa Arab; Mufradat

PENDAHULUAN

Kosa kata merupakan modal utama dalam mempelajari bahasa asing, termasuk bahasa Arab. Seseorang yang menguasai kosakata dengan baik akan semakin mudah untuk membaca dan semakin cepat bahasa mengalir. Oleh karena itu, siapapun yang ingin menguasai suatu bahasa, khususnya bahasa Arab, harus terus menerus mengembangkan penguasaan kosakatanya. 1 Dalam bahasa Arab, kosakata tersebut disebut mufradat. Secara umum penilaian kecerdasan atau kecakapan bahasa Arab dinilai dari kompetensi pribadi mufradat

1 Kasnun, Rizka Eliyana Maslihah, And Dedi Hasnawan, “Penerapan Strategi Inquiry Learning Dalam Pembelajaran Mufradat Berbasis Modified Free Inquiry,” No. 1 (2019).

(2)

finance, karena mufradat memiliki fungsi penting terkait dengan proses pembelajaran bahasa Arab.2

Pentingnya pembelajaran mufradat juga sudah tertera didalam Al-Qur’an surah Al- Baqarah ayat 31

َءٓاَمأسَ ألْٱ َمَداَء َمَّلَع َو َنيِقِد ََٰص أمُتنُك نِإ ِءٓ َلَُؤََٰٓه ِءٓاَمأسَأِب ىِنؤُـِبۢنَأ َلاَقَف ِةَكِئََٰٓلَمألٱ ىَلَع أمُهَضَرَع َّمُث اَهَّلُك

bahwa Allah SWT mengajarkan kepada Adam nama-nama benda (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada malaikat lalu berfirman:"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!"

Kata “seluruhnya” dalam ayat ini menggambarkan banyaknya mufradat dalam bahasa Arab, yang belum dapat dinyatakan dalam statistika bilangan. meskipun beberapa kamus sudah merampungkan jumlah mufradat dalam bahasa Arab seperti kamus ‘Al-Ain karya Imam Kholil bin Ahmad terdapat 12.305.412 kosakata, namun tetap saja bilangan ini tidak dapat dijadikan standar karena sifat alamiah bahasa Arab sendiri yang memiliki banyak kata- kata popular dan asing 3.

Penguasaan kosakata tidak hanya memungkinkan seseorang menerjemahkan bentuk mufradat ke dalam bahasa Arab, tetapi juga memungkinkan seseorang menggunakannya dengan benar dan akurat dalam kalimat baru. Indikator kosakata dan pemahaman seseorang dalam bahasa Arab yang non-Arab berbeda-beda menurut tingkatannya. Ada yang menyarankan 750-1000 mufradat untuk pemula, 1000-1500 mufradat untuk menengah dan 1500-2000 mufradat untuk mahir. Sebagian orang menganggap 2000 atau 2500 mufradat di tingkat pemula sudah cukup untuk membuat kalimat dan mahir dalam kamus4.

Menghafal mufradat bahasa Arab masih menjadi hal yang dianggap sulit oleh siswa, kebanyakan siswa bersemangat saat diawal pembelajaran saja dan berangsur-angsur malas karena bosan dengan pembelajaran yang monoton menggunakan cara konvensional, selain itu penggunaan media yang kurang bervariasi juga mempengaruhi motivasi belajar siswa khususnya dalam memacu dan mempertahankan motivasi belajar siswa5 Kebanyakan penggunaan media dalam pembelajaran mufradat bahasa Arab bersifat kurang aktif bahkan pasif, seperti menggunakan media teks cerita dan menggunakan media gambar6 keberhasilan penggunaan media dalam penelitian tesebut tidak menunjukkan jangka panjang, karena siswa akan bosan dengan sistem pembelajaran yang bisa dibilang monoton.

2 Nur Laili Hidayati, “Analisis Pembuatan Media Visual Untuk Pembelajaran Mufradat Oleh Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Arab Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta” 2, no. 2 (2021): 90–102.

3 A. Mualif, “Orisinalitas Dan Elastisitas Kosakata Dalam Bahasa Arab,” اـنـناـسل (LISANUNA): Jurnal Ilmu Bahasa Arab Dan Pembelajarannya 9, no. 1 (2020): 40, https://doi.org/10.22373/ls.v9i1.6731.

4 Mawardi Ahmad, Ismail Akzam, and Yenni Yunita, “Pengaruh Program Kelas Bahasa Arab Pada Lembaga CELAD Terhadap Penguasaan Mufrodat (Kosa Kata) Mahasiswa,” Al-Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan 16, no. 1 (2019): 58–77, https://doi.org/10.25299/jaip.2019.vol16(1).2853; Kasnun, Maslihah, and Hasnawan, “Penerapan Strategi Inquiry Learning Dalam Pembelajaran Mufradat Berbasis Modified Free Inquiry.”

5 Sholihudin Al Ayubi, “Arabic Language Learning Strategy And The Problems Of Its Application At Lkp Ibnu Khaldun Driyorejo Gresik,” JOSSE: Journal Of Social Science And Economics 1, no. 1 (2022): 56–64;

Delly, “Efektivitas Penggunaan Metode El-Syarif Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Mufrodat Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Al-Ishah Palembang,”

Http://Jurnal.Radenfatah.Ac.Id/Index.Php/Conciencia/Article/View/3481/2418 17, no. Vol 17 No 2 (2017):

Conciencia (2017): 11–19.

6 ( Nuur, 2018; Baso et al., 2016

(3)

Dalam penelitian 7 yang menggunakan rubik berbasis teka-teki silang untuk pebelajaran mufradat berhasil meningkatkan penguasaan mufradat siswa, karena proses pembelajaran yang aktif dan berpusat pada siswa itu sendiri. Namun menurutnya penggunaan media yang sama terus menerus akan menimbulkan rasa bosan terhadap siswa sehingga dibutuhkan variasi media lainnya dalam pembelajaran mufradat bahasa Arab.

Salah satu permainan bahasa yang dapat digunakan untuk pembelajaran mufradat bahasa Arab adalah anagram. Anagram adalah permainan di mana urutan huruf dalam sebuah kata dapat diubah untuk membuat kata yang berbeda, tetapi tanpa mengurangi atau menambahkan huruf ke kata aslinya. 8 anagram akan memberikan kesenangan atau tantangan kepada siswa dalam mempelajari bahasa dan juga mendorong mereka untuk melihat kata-kata dengan cermat. Siswa dapat berlatih membentuk kata lain dari petunjuk yang diberikan, mencocokkan kata dengan defenisi dan memberikan latihan ejaan. 9

Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan anagram sebagai media pembelajaran bahasa asing mampu meningkatkan kemahiran kosakata siswa. Namun penggunaannya dalam pembelajaran bahasa Arab masih jarang sekali ditemukan, padahal pada kenyataannya media anagram sangat cocok untuk digunakan dalam mengasah kemampuan mufradat siswa. Seperti ditemukan dalam penelitian 10 disebutkan bahwa ada peningkatan nilai rata-rata siswa sekolah menengah dalam pembelajaran kosakata dari tes awal 56,66 (dibawah kelulusan minimum) meningkat menjadi 74,25 (lulus nilai kelulusan minimum) pada tes 1 dan naik menjadi 88,44 pada tes 2. Standar deviasi yang menurun dari 12,50 pada tes 1 menjadi 8,34 pada tes 2 menunjukkan bahwa skor siswa mendekati nilai rata-rata yang telah melewati nilai kelulusan minimum. Keberhasilan strategi anagram dalam meningkatkan kosakata siswa juga didukung oleh kreativitas guru dalam merancang media dan materi yang sesuai. , merancang RPP, memvariasikan kegiatan kelas dan membangun kerjasama antar siswa.

Dalam penelitian ditingkat menengah 11 juga disebutkan bahwa nilai siswa pada siklus II lebih tinggi (85-95) dibandingkan siklus I (68-90). Dengan kata lain menunjukkan bahwa penggunaan anagram benar-benar meningkatkan penguasaan kosakata siswa begitu juga dalam penelitian 12 Dalam penelitian yang menganalisis data tentang upaya siswa sekolah dasar untuk meningkatkan kosakata dengan menggunakan permainan anagram, diperoleh data sebesar 4,17% pada siklus I dan 83,33% pada siklus kedua, dan nilai akhir diklasifikasikan sebagai berikut. sangat tinggi. Analisis studi di atas memperjelas bahwa anagram efektif dalam meningkatkan kosakata siswa dalam pembelajaran bahasa.

7 Nisa Fahmi Huda, “Eksperimentasi Media Rubik Berbasis Teka-Teki Silang Dalam Meningkatkan Penguasaan KosaKata Bahasa Arab Siswa Kelas X IPS MAN 4 Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019,”

Maharat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 2, no. 2 (2020): 100–115, https://doi.org/10.18196/mht.2220.

8 (Kartikasari et al., 2021; Sulistianingsih et al., 2020; Rosadi, 2017)

9 Heppy Sinaga, Herman Herman, and Eben Pasaribu, “The Effect of Anagram Game on Students’

Vocabulary Achievement At Grade Eight of Smp Negeri 8 Pematangsiantar,” Journal of English Educational Study (JEES) 3, no. 1 (2020): 51–60, https://doi.org/10.31932/jees.v3i1.655.

10 Lu’lu’il Maknuun Endang Setyowati, “The Vocabulary Mastery of the Eighth Year Students of SMP Bhakti Malang Using Anagram Games,” Journal of English Language Pedagogy 3 (2020): 81–88.

11 Yugi Diraga Prawiyata, “The Use of Anagrams To Increase Students’ English Vocabulary Mastery,”

Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Dan Sastra 5, no. 1 (2020): 22–24, https://doi.org/10.32696/ojs.v5i1.397.

12 H. Syamsul; Sunanto Sari, Maftuhatul Ulumiyah Kumala; Kasiyun, Suharmono; Ghufron, “Upaya Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Permainan Anagram Di Sekolah Dasar,” Jurnal Basicedu 5, no. 3 (2021): 1683–88.

(4)

Penelitian ini difokuskan pada penggunaan anagram sebagai media pembelajaran mufrodat bahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara detail Langkah- langkah penggunaan media anagram serta kelebihan dan kekurangan dari media tersebut.

Diharapkan penelitian ini dapat berkontribusi dalam membangun inovasi baru dalam pembelajaran bahasa Arab agar siswa merasa mudah dalam menguasai mufrodat bahasa Arab.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode ini, peneliti dapat menambah data berupa penelitian sebelumnya tentang pembelajaran kosakata dengan menggunakan permainan anagram berupa jurnal, makalah, dan video. Penelitian ini bertujuan untuk memperjelas dan menarik kesimpulan dengan cara tertentu.

Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan teknik studi dokumen, yang berupa jurnal atau artikel penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian sebanyak mungkin, kemudian peneliti menetukan data yang lebih spesifik yang sesuai dengan topik penelitian. Setelah menentukan data relevan, peneliti menganalisis data dan menginterpretasikannya. Pada langkah terakhir, peneliti menarik kesimpulan dari data tersebut. Dalam melakukan teknik analisis data, peneliti melakukan langkah editing atau pemeriksaan ulang terhadap data penelitian yang telah dikumpulkan, langkah organizing atau mengorganisasikan data tersebut, dan langkah finding atau melakukan analisis lanjutan terhadap data dengan menggunakan teori dan metode yang telah ditentukan sebelumnya.

HASIL DAN DISKUSI

Media Anagram dalam Pembelajaran MufradatBahasa Arab

Kata anagram adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata, “ana” yang berarti “lagi” atau “mengulangi” dan “gram” yang berarti “huruf, kata, atau kalimat”. Dari asal usul tersebut, anagram bisa diartikan sebuah permainan dengan kata, frasa, atau kalimat lalu mengatur ulang kata, frasa, atau kalimat untuk menciptakan makna baru. Secara umum, kata-kata yang dapat dianagram harus terdiri dari setidaknya 4 huruf karena mudah dikacaukan dengan kata-kata baru, tetapi ada banyak kata dengan kurang dari 4 huruf. 13.

Anagram biasanya digunakan sebagai media untuk pembelajaran kosakata siswa dalam mata pelajaran bahasa, seperti bahasa Indonesia 14 bahasa Inggris 15 juga bahasa Prancis 16 namun tidak menutup kemungkinan anagram juga bisa digunakan dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab (mufradat). Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi kebutuhan dan ketertarikan guru bahasa Arab terhadap media anagram untuk pembelajaran mufradat, melalui kuisioner data yang diperoleh dari 16 responden yang merupakan guru mata pelajaran bahasa Arab di tingkat SD,SMP dan SMA bahwa 56,3% guru sudah

13 ( Istiqomah, 2021; Ardhani, 2011)

14 Sari, Maftuhatul Ulumiyah Kumala; Kasiyun, Suharmono; Ghufron, “Upaya Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Permainan Anagram Di Sekolah Dasar.”

15 (Indrawati & Resti, 2020; Sinaga et al., 2020; Rosadi, 2017)

16 Awal Pitriana, “Efektivitas Media Anagram Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Prancis : Studi Eksperimen Terhadap Mahasiswa Semester III Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2009/2010” (2009).

(5)

mengetahui media anagram dan sisanya belum, setelah membaca penjelasan singkat tentang anagram 62,5% guru merasa anagram cocok digunakan dalam pembelajaran mufradat bahasa Arab dan 81,3% guru yang belum pernah menggunakan anagram tertarik untuk menerapkan media anagram untuk pembelajaran mufradat bahasa Arab.

Contoh anagram dalam kosakata bahasa Indonesia Kata pertama Kata baru 1 kata baru 2

Gula Agul Gaul

Kain Naik Ikan

Rumah Harum Murah

Muka Kamu Kaum

Masuk Kusam Kamus

Ramai Irama

Tukar Kartu

17

Contoh anagram dalam kosakata bahasa Inggris Kata pertama Kata baru

Act Cat

Flow Wolf

Bare Bear

18

Contoh anagram dalam mufradat bahasa Arab Kata awal Perubahan kata

رفك ركف

بلط لطب

17 Istiqomah, “Pengembangan Media Anagram Dan Gambar Bahasa Indonesia Siswa Kelas I”; Hengki Yudha Barnaba, Asruddin Barori Tou -, and Universitas Negeri Yogyakarta, “Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Melalui Media Anagram Dalam Metode Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Improving the English Vocabulary Mastery Through Anagram Media in Cooperative Methods of Study Teams Games Tournament Type,” Jurnal Prima Edukasia 2, no. 1 (2014): 80–89.

18 Indrawati and Resti, “Using Anagram Technique to Develop Students’ Vocabulary Mastery to the Seventh Grade Students.”

(6)

لمع ملع

لعف فلع

سبل لسب

يلس سيل

فرع عفر

https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/

Penggunaan media anagram dalam pembelajaran dapat disesuaikan dengan kemampuan bahasa siswa. Pendidik dapat memilih beberapa jenis kata untuk digunakan dalam media anagram, tergantung pada materi dan kemampuan bahasa siswa dalam kehidupan sehari-hari.19 Agar penggunaan media anagram efektif, pendidik harus mempertimbangkan semua aspek, kondisi, dan karakteristik yang mempengaruhi pembelajaran dan proses pembelajaran, karena proses pembelajaran memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pengajaran. Proses pembelajaran memungkinkan siswa untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi mereka dalam aspek kognitif, emosional dan psikometri dan membawa mereka ke perbuatan baik.20

Langkah-langkah Penggunaan Media Anagram

Langkah-langkah penggunaan media anagram untuk pembelajaran mufrodat, yaitu : 1. Guru memilih mufradat yang akan dijadikan anagram, menyertakan tema mufradat

yang akan di bahas.

2. Guru menulis kata pertama dipapan tulis beserta artinya.

3. Guru meminta siswa mencari kata baru dari mufradat dengan memberi Batasan waktu 4. Siswa mencari kata baru dengan individu atau kelompok

5. Guru memberi arahan ketika siswa sedang mencari perubahan kata 21

Sedangkan dalam 22 menggambarkan langkah-langkah penggunaan media anagram sebagai berikut :

19 Istiqomah, “Pengembangan Media Anagram Dan Gambar Bahasa Indonesia Siswa Kelas I.”

20 Asep Sopian and Mia Nurmala, “Implementation of Prophetic Education in Arabic Learning

Strengthening Character Education during Distance Learning at a Senior High School” 595, no. Icollite (2021):

123–28.

21 Deestia Yolanda, “ ةسردملا نم نماثلا فصلا ذيملات ىدل ةيبرعلا ةغللا ميلعت يف تادرفملا ناقتإ ةيقرتل مارجنا ةبعل ةيلاعف ةيبرتلا ةسردملا دهعم يف ةيملاسلإا ةطسوتملا

كلوراب جنوجنت ةيملاسلإا ” (2020).

22 Rosadi, “The Effectiveness of Anagram Technique in Teaching Vocabulary.”

(7)

Kelebihan dan Kekurangan Media Anagram

Anagram sebagai media pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, adapun kelebihan anagram yaitu dapat meningkatkan minat siswa terhadap kata-kata dan secara tidak langsung meningkatkan kadar CBSA dalam proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan aktivitas yang dilakukan siswa dalam permainan bahasa ini tidak hanya aktivitas fisik tetapi juga aktivitas mental. Selain itu anagram cocok digunakan dalam pembelajaran yang bersifat individu maupun kelompok, terlebih lagi jika dikombinasikan dengan metode reward dan punishment sifat kompetitif dalam permainan akan mendorong siswa untuk berlomba-lomba mencari dan menemukan kosakata baru. Hal-hal baru yang ditemukan dalam pembeljaran mufradat biasanya akan mengesankan bagi para siswa sehingga sukar untuk dilupakan. 23.

Anagram memiliki kekurangan karena tidak semua mufradat memiliki huruf yang bisa dijadikan anagram dan disusun ulang menjadi kata-kata baru. Selain itu, beberapa part of speech seperti pembentukan kata, imbuhan, derivasi, dan kata yang panjang dan kompleks tidak dapat disusun kembali menjadi anagram. Transposisi pembelajaran dengan media anagram juga mempengaruhi suasana di dalam kelas sehingga membuat resah terutama ketika siswa diminta untuk menjelaskan pengetahuan barunya secara muhradat.24

Untuk mengatasi kekurangan diatas, kreatifitas guru sangat diperlukan. misalnya dalam mengatasi keterbatasan mufradat untuk dijadikan anagram, guru bisa mengganti posisi system penyajian mufradat dengan mencari arti mufradat dahulu menggunakan kosakata Indonesia yang dijadikan anagram lalu menerjemahkan nya kedalam bahasa Arab, dan untuk mengkondusifkan suasana kelas guru dapat membuat pembelajaran dengan system kelompok.

KESIMPULAN

23 Ardhani, “Keefektifan Penggunaan Media Anagram Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Indones.”

24 (Istiqomah, 2021; Ardhani, 2011)

(8)

Melalui observasi dengan beberapa guru bahasa Arab, dapat disimpulkan bahwa media anagram cocok dan dapat digunakan untuk pembelajaran mufradat dalam bahasa Arab.

Langkah-langkah penggunaan media anagram dalam pembelajaran mufradat meliputi Guru memilih mufradat yang akan dijadikan anagram, menyertakan tema mufradat yang akan di bahas, selanjutnya guru menulis kata pertama dipapan tulis beserta artinya, setelah itu guru meminta siswa mencari kata baru dari mufradat dengan memberi batasan waktu dan terakhir Siswa mencari kata baru dengan individu atau kelompok lalu membahas Bersama-sama.

Kelebihan anagram yaitu dapat meningkatkan minat siswa terhadap kata-kata dan secara tidak langsung meningkatkan kadar CBSA dalam proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan aktivitas yang dilakukan siswa dalam permainan bahasa ini tidak hanya aktivitas fisik tetapi juga aktivitas mental. Sedangkan kekurangan anagram adalah tidak semua mufradat memiliki huruf yang bisa dijadikan anagram dan disusun ulang menjadi kata-kata baru.

Penelitian ini masih terbatas berupa paparan teori tentang penggunaan anagram untuk pembelajaran mufradat bahasa Arab, penulis merekomendasikan kepada penelitian selanjutnya untuk membahas tentang efektifitas penggunaan media anagram dalam pembelajaran mufradat bahasa Arab dikelas dan tingkat sekolah menggunakan data empirik, agar pembelajaran mufradat bahasa Arab bisa menjadi lebih baik.

DAFTAR REFERENSI

Ahmad, Mawardi, Ismail Akzam, and Yenni Yunita. “Pengaruh Program Kelas Bahasa Arab Pada Lembaga CELAD Terhadap Penguasaan Mufrodat (Kosa Kata) Mahasiswa.” Al- Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan 16, no. 1 (2019): 58–77.

https://doi.org/10.25299/jaip.2019.vol16(1).2853.

Ardhani, Ayu Putri. “Keefektifan Penggunaan Media Anagram Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Indones.” Al-Bidayah 3, no. 1 (2011): 1–33.

Ayubi, Sholihudin Al. “ARABIC LANGUAGE LEARNING STRATEGY AND THE PROBLEMS OF ITS APPLICATION AT LKP IBNU KHALDUN DRIYOREJO GRESIK.” JOSSE: Journal Of Social Science And Economics 1, no. 1 (2022): 56–64.

Baso, Yusring Sanusi, Faridah Rahman, and Najmuddin Abd Safa. “Hubungan Penguasaan Mufradat Dan Tingkat Pemahaman.” Arabi 1, no. 2 (2016): 50–63.

Delly. “Efektivitas Penggunaan Metode El-Syarif Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Mufrodat Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Al-Ishah Palembang.”

Http://Jurnal.Radenfatah.Ac.Id/Index.Php/Conciencia/Article/View/3481/2418 17, no.

Vol 17 No 2 (2017): Conciencia (2017): 11–19.

Endang Setyowati, Lu’lu’il Maknuun. “The Vocabulary Mastery of the Eighth Year Students of SMP Bhakti Malang Using Anagram Games.” Journal of English Language Pedagogy 3 (2020): 81–88.

Hidayati, Nur Laili. “ANALISIS PEMBUATAN MEDIA VISUAL UNTUK PEMBELAJARAN MUFRADAT OLEH MAHASISWA MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA ARAB UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA” 2, no. 2 (2021): 90–

102.

Huda, Nisa Fahmi. “Eksperimentasi Media Rubik Berbasis Teka-Teki Silang Dalam Meningkatkan Penguasaan KosaKata Bahasa Arab Siswa Kelas X IPS MAN 4 Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019.” Maharat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 2, no.

2 (2020): 100–115. https://doi.org/10.18196/mht.2220.

Indrawati, Indrawati, and Febya Resti. “Using Anagram Technique to Develop Students’

Vocabulary Mastery to the Seventh Grade Students.” SUSTAINABLE: Jurnal Kajian

(9)

Mutu Pendidikan 3, no. 2 (2020): 86–96. https://doi.org/10.32923/kjmp.v3i2.1434.

Istiqomah, Roshydatul. “Pengembangan Media Anagram Dan Gambar Bahasa Indonesia Siswa Kelas I,” 2021.

Kartikasari, Dewi, - - Arjulayana, and Aidil Syah Putra. “The Effect of Anagram Game on the Eighth Grade Students’ Vocabulary Mastery At Smpn 3 Balaraja.” Globish: An English-Indonesian Journal for English, Education, and Culture 10, no. 1 (2021): 1.

https://doi.org/10.31000/globish.v10i1.3223.

Kasnun, Rizka Eliyana Maslihah, and Dedi Hasnawan. “PENERAPAN STRATEGI INQUIRY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MUFRADAT BERBASIS MODIFIED FREE INQUIRY,” no. 1 (2019).

Mualif, A. “Orisinalitas Dan Elastisitas Kosakata Dalam Bahasa Arab.” اـنـناـسل (LISANUNA): Jurnal Ilmu Bahasa Arab Dan Pembelajarannya 9, no. 1 (2020): 40.

https://doi.org/10.22373/ls.v9i1.6731.

Nuur, Khaerun Nisa. “Peningkatan Penguasaaan Mufradat Mahasiswa Melalui Media Berbasis Teks Cerita.” Diwan: Jurnal Bahasa Dan Sastra Arab 3, no. 2 (2018): 131.

https://doi.org/10.24252/diwan.v3i2.4441.

Pitriana, Awal. “EFEKTIVITAS MEDIA ANAGRAM DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA PRANCIS : Studi Eksperimen Terhadap Mahasiswa Semester III Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2009/2010,” 2009.

Prawiyata, Yugi Diraga. “The Use of Anagrams To Increase Students’ English Vocabulary Mastery.” Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Dan Sastra 5, no. 1 (2020): 22–24.

https://doi.org/10.32696/ojs.v5i1.397.

Rosadi, Ahdian. “The Effectiveness of Anagram Technique in Teaching Vocabulary.”

VELES Voices of English Language Education Society 1, no. 1 (2017): 41–50.

https://doi.org/10.29408/veles.v1i1.392.

Sari, Maftuhatul Ulumiyah Kumala; Kasiyun, Suharmono; Ghufron, H. Syamsul; Sunanto.

“Upaya Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Permainan Anagram Di Sekolah Dasar.” Jurnal Basicedu 5, no. 3 (2021): 1683–88.

Sinaga, Heppy, Herman Herman, and Eben Pasaribu. “The Effect of Anagram Game on Students’ Vocabulary Achievement At Grade Eight of Smp Negeri 8 Pematangsiantar.”

Journal of English Educational Study (JEES) 3, no. 1 (2020): 51–60.

https://doi.org/10.31932/jees.v3i1.655.

Sopian, Asep, and Mia Nurmala. “Implementation of Prophetic Education in Arabic Learning Strengthening Character Education during Distance Learning at a Senior High School” 595, no. Icollite (2021): 123–28.

Sulistianingsih, Endang, Rizki Dwi Juliani, and Toto Pradjarto. “The Effect of Anagram Games on Secondary Level Students’ Reading Achievement.” JOALL (Journal of Applied Linguistics & Literature) 5, no. 1 (2020): 52–59.

https://doi.org/10.33369/joall.v5i1.8763.

Yolanda, Deestia. “ نم نماثلا فصلا ذيملات ىدل ةيبرعلا ةغللا ميلعت يف تادرفملا ناقتإ ةيقرتل مارجنا ةبعل ةيلاعف ”,كلوراب جنوجنت ةيملاسلإا ةيبرتلا ةسردملا دهعم يف ةيملاسلإا ةطسوتملا ةسردملا

2020 .

Yudha Barnaba, Hengki, Asruddin Barori Tou -, and Universitas Negeri Yogyakarta.

“Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Melalui Media Anagram Dalam Metode Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Improving the English Vocabulary Mastery Through Anagram Media in Cooperative Methods of Study Teams Games Tournament Type.” Jurnal Prima Edukasia 2, no. 1 (2014): 80–89.

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran keterampilan menulis Bahasa Arab menggunakan metode Imla’ dapat dijadikan sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada

“harfun-hurufun”. Peneliti memfokuskan penelitiannya pada alih kode, campur kode bahasa Arab dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa serta perubahan makna pada

Hasil penelitian ini adalah guru dan siswa menghendaki adanya pengembangan media booklet 3D berbahan flanel untuk pembelajaran keterampilan menulis bahasa Arab siswa

Bila konsonan gema unsur verba tersebut berada pada kata kedua dan ketiga atau dalam bahasa Arab menduduki tempat kedua dan ketiga model (wazn), yang disebut

Dari kondisi pembelajaran bahasa Arab siswa MTS Negeri 1 Semarang, dan produk yang ditawarkan oleh peneliti, guru bahasa Arab kelas VII MTS Negeri 1 Semarang mengungkapkan

Semua dan juga pdf yang dapat diunduh oleh yang telah dibuat kedalam angket penilaian pada aspek dengan KI dan KD, isi dan materi, dan dosen Pendidikan Bahasa Arab konsep dalam media

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki pengajaran Bahasa Arab dan meningkatkanketerampilanmenulis bahasa dengan menggunakan Metode Imla’, dan diharapkan dari penelitian ini

Penggunaan metode ini sangat sesuai untuk diterapkan pada proses belajar bahasa Arab sebab menawarkan solusi kepada para pengajar untuk menyampaikan materi yang terbilang agak sulit,