• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Graf Annihilator dari Ring Komutatif

N/A
N/A
Nguyแป…n Gia Hร o

Academic year: 2023

Membagikan "View of Graf Annihilator dari Ring Komutatif"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

293

GRAF ANNIHILATOR DARI RING KOMUTATIF

Muhammad Rofiโ€™ Ashidiqi, Vika Yugi Kurniawan, Putranto Hadi Utomo Program Studi Matematika FMIPA UNS Surakarta

m.rofi96@gmail.com, vikayugi@staff.uns.ac.id, putranto@staff.uns.ac.id

Abstrak

Diketahui ๐‘… adalah ring komutatif dengan elemen identitas tak nol. Graf annihilator dari ๐‘… dinotasikan dengan ๐ด๐บ(๐‘…) merupakan graf tidak berarah dengan himpunan vertex-nya adalah seluruh elemen pembagi nol sejati dari ๐‘…, dinotasikan dengan ๐‘(๐‘…)โˆ—= ๐‘(๐‘…)\{0}. Dua vertex berbeda ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐‘(๐‘…)โˆ— saling adjacent jika dan hanya jika ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ) โ‰  ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) โˆช ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ) dimana ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘Ž) = {๐‘Ÿ โˆˆ ๐‘…|๐‘Ÿ๐‘Ž = 0}. Graf pembagi nol dari ๐‘… yang dinotasikan dengan ๐›ค(๐‘…) merupakan suatu graf dengan himpunan vertex-nya adalah himpunan pembagi nol sejati dan dua vertex berbeda ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐‘(๐‘…)โˆ— saling adjacent jika dan hanya jika ๐‘ฅ๐‘ฆ = 0. Penelitian ini bertujuan mengkaji sifat-sifat graf annihilator dari ring komutatif. Metode penelitian yang digunakan dalam makalah ini adalah studi literatur mengenai graf dan struktur aljabar. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, diperoleh bahwa setiap edge di graf ๐›ค(๐‘…) juga merupakan edge di graf ๐ด๐บ(๐‘…), graf ๐ด๐บ(๐‘…) merupakan graf terhubung dengan diameter paling besar dua, dan girth dari graf ๐ด๐บ(๐‘…) paling besar empat apabila terdapat cycle. Selain itu, jika ring R tereduksi maka ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…) jika dan hanya jika memiliki tepat dua ideal prima minimal.

Kata Kunci: Graf Pembagi Nol; Graf Annihilator; graf terhubung; ideal prima.

1. PENDAHULUAN

Graf adalah diagram yang terdiri dari vertex dan edge yang menghubungkan suatu vertex dengan vertex lainnya. Graf pembagi nol dari ring komutatif yang dinotasikan dengan ๐›ค(๐‘…) adalah suatu graf dengan vertex- vertex-nya adalah semua elemen dari ๐‘… dan dua vertex terhubung jika perkalian vertex keduanya adalah nol. Gagasan ini diperkenalkan pertama kali oleh Beck (1986) mengenai pewarnaan dalam ring komutatif dimana semua elemen dari ๐‘… sebagai vertex-nya. Kemudian pada tahun 1993, Anderson dan Naseer (1993) mengembangkan gagasan Beck dengan mendefinisikan suatu graf pembagi nol merupakan graf dengan himpunan vertex-nya adalah semua elemen dari ring ๐‘… dan dua vertex berbeda ๐‘ฅ dan ๐‘ฆ saling adjacent oleh suatu edge jika dan hanya jika ๐‘ฅ๐‘ฆ = 0. Selanjutnya pada tahun 1999, Anderson dan Livingston (1999) mendenisikan ulang graf pembagi nol ๐›ค(๐‘…) untuk setiap elemen dari ring ๐‘…, vertex-vertex-nya merupakan pembagi nol sejati ๐‘(๐‘…)โˆ—, dan dua vertex yang berbeda ๐‘ฅ dan ๐‘ฆ adjacent jika dan hanya jika ๐‘ฅ๐‘ฆ = 0.

Pada tahun 2014, Badawi (2014) memperkenalkan graf annihilator yang merupakan pengembangan graf pembagi nol dengan mengubah syarat adjacent- nya dimana dua vertex berbeda ๐‘ฅ dan ๐‘ฆ saling adjacent jika dan hanya jika ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ)โ‰  ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ)โˆช ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ). Pada makalah ini akan dikaji sifat-sifat graf annihilator ๐ด๐บ(๐‘…) dalam Badawi (2014), serta menambahkan beberapa sifat yang belum ada.

(2)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

294 2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan menggunakan referensi berupa buku, jurnal, atau tulisan mengenai graf dan struktur aljabar, khususnya graf annihilator pada ring komutatif.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1. Teori Graf

Menurut Chartand, dkk (2016), Suatu graf ๐บ adalah himpunan tak kosong berhingga ๐‘‰(๐บ) = {๐‘ฃ1, ๐‘ฃ2, โ€ฆ , ๐‘ฃ๐‘›} yang disebut vertex dan himpunan yang mungkin kosong ๐ธ(๐บ) = {๐‘’1, ๐‘’2, โ€ฆ , ๐‘’๐‘›} merupakan himpunan pasangan tidak berurutan dari anggota-anggota ๐‘‰(๐บ) yang disebut edge.

Jarak dua vertex ๐‘ฅ dan ๐‘ฆ dari suatu graf dinotasikan ๐‘‘(๐‘ฅ, ๐‘ฆ) adalah panjang dari path terpendek yang menghubungkan vertex ๐‘ฅ dan ๐‘ฆ. Diameter dari suatu graf ๐บ yang dinotasikan dengan ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š(๐บ) adalah jarak terpanjang dari path terpendek yang menghubungkan setiap vertex dari graf ๐บ. Girth dari suatu graf ๐บ dinotasikan ๐‘”๐‘Ÿ(๐บ) adalah penjang cycle terpendek dari graf ๐บ.

Menurut Visweswaran dan Sarman (2017), suatu graf ๐บ dikatakan complemented jika untuk setiap vertex ๐‘ฅ di ๐บ, terdapat vertex ๐‘ฆ dimana ๐‘ฅ dan ๐‘ฆ adjacent dan tidak ada vertex lain yang adjacent terhadap vertex ๐‘ฅ dan ๐‘ฆ.

Menurut Dutta dan Lanong (2017), graf lengkap merupakan graf sederhana yang setiap vertex-nya terhubung ke setiap vertex yang lain. Graf lengkap dengan ๐‘› buah vertex dinotasikan dengan ๐พ๐‘›. Jika himpunan vertex dari graf ๐บ dapat dibagi menjadi dua buah himpunan ๐ด dan ๐ต yang tak beririsan sehingga setiap edge ๐บ terhubung ke sebuah vertex dalam himpunan ๐ด dan sebuah vertex dalam himpunan ๐ต, maka ๐บ disebut graf bipartite. Graf bipartite lengkap adalah graf bipartite dimana setiap vertex dalam ๐ด terhubung ke setiap vertex dalam ๐ต dengan tepat satu edge. Graf bipartite lengkap dinotasikan dengan ๐พ๐‘ ,๐‘ก dengan ๐‘  = |๐ด| dan ๐‘ก = |๐ต|. Graf bintang yang dinotasikan dengan ๐พ1,๐‘› adalah sautu graf dimana terdapat satu vertex terhubung dengan setiap vertex lainnya, sedangkan vertex yang lain hanya terhubung dengan vertex tersebut.

Berikut diberikan teorema-teorema berkaitan dengan girth pada graf lengkap, graf bipartite lengkap, dan graf bintang.

Teorema 3.1.1. Diketahui ๐บ adalah graf lengkap dengan ๐‘› vertex, maka ๐‘”๐‘Ÿ(๐บ)= ๐‘”๐‘Ÿ(๐พ๐‘›) = 3 untuk ๐‘› โ‰ฅ 3.

Teorema 3.1.2. Diketahui ๐บ adalah graf bipartite lengkap dengan ๐‘  + ๐‘ก vertex, maka ๐‘”๐‘Ÿ(๐บ) =๐‘”๐‘Ÿ(๐พ๐‘ ,๐‘ก) = 4 untuk 2 โ‰ค ๐‘  โ‰ค ๐‘ก.

Teorema 3.1.3. Diketahui ๐บ adalah graf bintang dengan ๐‘› + 1 vertex, maka ๐‘”๐‘Ÿ(๐บ)= ๐‘”๐‘Ÿ(๐พ1,๐‘›) = โˆž untuk ๐‘› โ‰ฅ 1.

(3)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

295 3.2. Graf Annihilator dari Ring Komutatif

Pada bagian ini, akan dijelaskan sifat-sifat graf annihilator dari ring komutatif, yaitu diameter dan girth dari suatu graf annihilator ๐ด๐บ(๐‘…) serta keterkaitan dengan graf pembagi nol ๐›ค(๐‘…). Ideal prima minimal dari suatu ring ๐‘… dinotasikan dengan ๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…), himpunan elemen nilpotent dinotasikan dengan ๐‘๐‘–๐‘™(๐‘…), dan ring kuosien total dinotasikan dengan ๐‘‡(๐‘…).

Pertama, akan dibuktikan bahwa setiap edge di ๐›ค(๐‘…) juga merupakan edge di ๐ด๐บ(๐‘…), berakibat setiap path di ฮ“(๐‘…) juga merupakan path di ๐ด๐บ(๐‘…).

Teorema 3.2.1. Jika ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ฆ adalah edge dari ๐›ค(๐‘…) untuk ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐‘(๐‘…)โˆ— yang berbeda, maka ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ฆ adalah edge dari ๐ด๐บ(๐‘…).

Bukti:

Misalkan ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ฆ adalah edge dari ๐›ค(๐‘…) untuk beberapa ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐‘(๐‘…)โˆ— yang berbeda sedemikian sehingga ๐‘ฅ๐‘ฆ = 0 dan berakibat ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ)= ๐‘…. Karena ๐‘ฅ โ‰  0 dan ๐‘ฆ โ‰  0 sehingga ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ)โ‰  ๐‘… dan ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ)โ‰  ๐‘…, berakibat ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ)โ‹ƒ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ)โ‰  ๐‘…. Jadi ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ฆ adalah edge ๐ด๐บ(๐‘…). โˆŽ

Anderson dan Livingston (1999) mengatakan bahwa ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š(๐›ค(๐‘…)) = {0,1,2,3}, selanjutkan akan dibuktikan bahwa graf ๐ด๐บ(๐‘…) memiliki diameter paling besar dua.

Teorema 3.2.2. Jika ๐‘… adalah ring komutatif dengan |๐‘(๐‘…)โˆ—| โ‰ฅ 2, maka graf ๐ด๐บ(๐‘…) terhubung dengan ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š(๐ด๐บ(๐‘…)) โ‰ค 2.

Bukti:

Ambil ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐‘(๐‘…)โˆ—. Asumsikan ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ฆ bukan edge dari graf ๐ด๐บ(๐‘…) dengan panjang ๐‘‘(๐‘ฅ, ๐‘ฆ) > 2. Karena ๐‘‘(๐‘ฅ, ๐‘ฆ) > 2, maka ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ)โŠˆ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ) dan ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ)โŠˆ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ). Hal ini berakibat ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ)โ‰  ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ)โˆช ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ) sehingga ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ฆ adalah edge ๐ด๐บ(๐‘…), terjadi kontradiksi. Jadi graf ๐ด๐บ(๐‘…) terhubung dengan ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š(๐ด๐บ(๐‘…)) โ‰ค 2. โˆŽ

Selanjutnya akan dibuktikan jika ๐‘… adalah ring komutatif tereduksi dengan terdapat edge di ๐ด๐บ(๐‘…) yang bukan merupakan edge di ๐›ค(๐‘…) maka terdapat cycle di ๐ด๐บ(๐‘…) dimana setiap edge-nya bukan merupakan edge di ๐›ค(๐‘…).

Teorema 3.2.3. Jika ๐‘… adalah ring komutatif tereduksi dan terdapat edge ๐‘ฅโ€“ ๐‘ฆ dari ๐ด๐บ(๐‘…) yang bukan edge dari ๐›ค(๐‘…) dimana ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐‘(๐‘…)โˆ— yang berbeda, maka terdapat ๐‘ค โˆˆ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ)\{๐‘ฅ, ๐‘ฆ}, sedemikian sehingga ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ค โˆ’ ๐‘ฆ adalah path di ๐ด๐บ(๐‘…) yang bukan path di ๐›ค(๐‘…), dan oleh karenanya ๐ถ: ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ค โˆ’ ๐‘ฆ โˆ’ ๐‘ฅ adalah cycle dalam AG(R) dengan panjang tiga dan setiap edge dari C bukan edge di ๐›ค(๐‘…).

Bukti:

Misalkan ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ฆ adalah edge dari ๐ด๐บ(๐‘…) yang bukan edge dari ๐›ค(๐‘…) untuk ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐‘(๐‘…)โˆ— yang berbeda. Karena ๐‘… tereduksi, didapatkan (๐‘ฅ๐‘ฆ)2โ‰  0.

Sehingga ๐‘ฅ๐‘ฆ2 โ‰  0 dan ๐‘ฅ2๐‘ฆ โ‰  0, maka terdapat ๐‘ค โˆˆ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ)\(๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) โˆช ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ) โˆช {๐‘ฅ, ๐‘ฆ}) sehingga ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ค โˆ’ ๐‘ฆ adalah path di ๐ด๐บ(๐‘…) yang bukan path

(4)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

296 di ๐›ค(๐‘…), dan karenanya ๐ถ: ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ค โˆ’ ๐‘ฆ โˆ’ ๐‘ฅ adalah cycle dalam ๐ด๐บ(๐‘…) dengan panjang tiga dan setiap edge dari C bukan edge di ๐›ค(๐‘…). โˆŽ

Dibawah ini, akan diberikan contoh ring komutatif tereduksi dengan terdapat cycle di ๐ด๐บ(๐‘…) namun bukan cycle di ๐›ค(๐‘…).

Contoh 3.2.1. Diberikan ring ๐‘… = โ„ค30. 2ฬ…โˆ’ 3ฬ… merupakan edge dari ๐ด๐บ(๐‘…) yang bukan edge dari ๐›ค(๐‘…). Terdapat 5 โˆˆ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(6)\{2,3}, sehingga 2 โˆ’ 5 โˆ’ 3 adalah path di ๐ด๐บ(๐‘…) yang bukan path di ๐›ค(๐‘…), dan karenanya ๐ถ: 2 โˆ’ 5 โˆ’ 3 โˆ’ 2 adalah cycle dalam ๐ด๐บ(๐‘…) dengan panjang tiga dan setiap edge dalam ๐ถ bukan edge di ๐›ค(๐‘…), ditunjukkan pada Gambar 3.2.1.

Menurut Badawi (2014), diketahui ๐‘… adalah ring komutatif tereduksi dengan |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)| โ‰ฅ 2. Jika ๐‘(๐‘…) adalah sebuah ideal dari ๐‘… maka himpunan ๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…) harus tak terbatas dimana ๐‘(๐‘…) =โˆช {๐‘„|๐‘„ โˆˆ ๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…).

Selanjutnya, akan diberikan beberapa sifat graf ๐ด๐บ(๐‘…) dari ring komutatif tereduksi yang ditunjukkan pada teorema 3.2.4, 3.2.5, 3.2.6, 3.2.7.

Teorema 3.2.4. Diketahui R adalah ring komutatif tereduksi yang bukan merupakan daerah integral dan Z(R) adalah sebuah ideal dari R, maka ๐ด๐บ(๐‘…) โ‰  ๐›ค(๐‘…) dan gr(AG(R)) = 3.

Bukti:

Diberikan ๐‘ง โˆˆ ๐‘(๐‘…)โˆ—, ๐‘ โˆˆ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ง)\{0}, dan ๐‘š โˆˆ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ + ๐‘ง)\{0} sehingga ๐‘š โˆˆ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ + ๐‘ง) โŠ‚ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ง) berakibat ๐‘š๐‘ = 0. Ring ๐‘… tereduksi sehingga ๐‘2 โ‰  0 didapatkan ๐‘š โ‰  ๐‘, dan karenanya ๐‘ + ๐‘ง โ‰  ๐‘š + ๐‘ง. Karena {๐‘, ๐‘š} โŠ† ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ง) dan ๐‘ง2 โ‰  0 diperoleh ๐‘ + ๐‘ง dan ๐‘š + ๐‘ง adalah elemen ๐‘(๐‘…)โˆ—. Karena (๐‘š + ๐‘ง)(๐‘ + ๐‘ง) = ๐‘ง2 โ‰  0 sehingga (๐‘ + ๐‘ง) โˆ’ (๐‘š + ๐‘ง) bukan merupakan edge dari ๐›ค(๐‘…). Karena ๐‘2โ‰  0 dan ๐‘š2โ‰  0, sehingga (๐‘ + ๐‘š) โˆˆ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ง2)\

(๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ + ๐‘ง) โˆช ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘š + ๐‘ง)), dan dengan demikian (๐‘ + ๐‘ง) โˆ’ (๐‘š + ๐‘ง) adalah edge ๐ด๐บ(๐‘…). Karena (๐‘ + ๐‘ง) โˆ’ (๐‘š + ๐‘ง) adalah edge ๐ด๐บ(๐‘…) yang bukan edge dari ๐›ค(๐‘…), didapatkan ๐ด๐บ(๐‘…) โ‰  ๐›ค(๐‘…). Karena R tereduksi dan ๐ด๐บ(๐‘…) โ‰  ๐›ค(๐‘…) sehingga diperoleh gr(AG(R)) = 3 oleh Teorema 3.2.3. โˆŽ

Selanjutnya akan dibuktikan untuk ๐‘… adalah ring komutatif tereduksi yang bukan daerah integral sehingga ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…) jika dan hanya jika |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)| = 2.

Gambar 3.2.1. Graf ๐ด๐บ(โ„ค30)

(5)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

297 Teorema 3.2.5. Jika ๐‘… adalah ring komutatif tereduksi dan bukan merupakan daerah integral, maka ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…) jika dan hanya jika |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)| = 2.

Bukti:

Diketahui ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…) dengan ๐‘… adalah ring komutatif tereduksi bukan domain integral, akan dibuktikan |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)| = 2. Asumsikan |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)| โ‰ฅ 3.

Misalkan ๐‘(๐‘…) merupakan ideal dari ๐‘… sehingga ๐ด๐บ(๐‘…) โ‰  ๐›ค(๐‘…) menurut teorema 3.2.4, terjadi kontradiksi sehingga |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)| = 2. Selanjutnya misalkan ๐‘(๐‘…) bukan merupakan ideal dari ๐‘…. Karena |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)| โ‰ฅ 3, didapatkan ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š(๐›ค(๐‘…)) = 3 dan dengan demikian ๐ด๐บ(๐‘…) โ‰  ๐›ค(๐‘…) oleh Teorema 3.2.2, terjadi kontradiksi sehingga |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)| = 2.

Diketahui |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)| = 2, akan dibuktikan ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…). Misalkan ๐‘ƒ1, ๐‘ƒ2 menjadi ideal prima minimal ๐‘…. Karena ๐‘… tereduksi, diperoleh ๐‘(๐‘…) = ๐‘ƒ1โˆช ๐‘ƒ2 dan ๐‘ƒ1โˆฉ ๐‘ƒ2 = {0}. Misalkan ๐‘Ž, ๐‘ โˆˆ ๐‘(๐‘…)โˆ—. Asumsikan ๐‘Ž, ๐‘ โˆˆ ๐‘ƒ1. Karena ๐‘ƒ1โˆฉ ๐‘ƒ2= {0}, maka ๐‘Ž โˆ‰ ๐‘ƒ2 atau ๐‘ โˆ‰ ๐‘ƒ2, dan dengan demikian ๐‘Ž๐‘ โ‰  0. Karena ๐‘ƒ1๐‘ƒ2 โŠ† ๐‘ƒ1โˆฉ ๐‘ƒ2= {0}, berarti ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘Ž๐‘)= ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘Ž)= ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘)= ๐‘ƒ2. Jadi ๐‘Ž โˆ’ ๐‘ bukan edge di ๐ด๐บ(๐‘…). Demikian pula, jika ๐‘Ž, ๐‘ โˆˆ ๐‘ƒ2, maka ๐‘Ž โˆ’ ๐‘ bukan merupakan edge di ๐ด๐บ(๐‘…). Jika ๐‘Ž โˆˆ ๐‘ƒ1 dan ๐‘ โˆˆ ๐‘ƒ2, lalu ๐‘Ž๐‘ = 0, dan dengan demikian ๐‘Ž โˆ’ ๐‘ adalah edge ๐ด๐บ(๐‘…). Sehingga setiap edge ๐ด๐บ(๐‘…) adalah edge

dari ๐›ค(๐‘…), dan karenanya ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…). โˆŽ

Diberikan contoh ring komutatif tereduksi dengan |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)| = 2 dan ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…).

Contoh 3.2.2. Diberikan ring ๐‘… = โ„ค6. Sehingga |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)| = 2 dan ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…), ditunjukkan pada Gambar 3.2.2.

Teorema 3.2.6. Diketahui R adalah ring komutatif tereduksi. Maka pernyataan berikut adalah setara:

(1) ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(๐‘…)) = 4

(2) Graf ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…) dan ๐‘”๐‘Ÿ(๐›ค(๐‘…)) = 4.

(3) T(R) adalah ring yang isomorfik dengan ๐พ1ร— ๐พ2, dimana setiap ๐พ๐‘– adalah lapangan dengan |๐พ๐‘–|โ‰ฅ 3.

(4) |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)|= 2 dan setiap ideal prima minimal terdapat setidaknya tiga elemen berbeda.

(5) Graf ๐ด๐บ(๐‘…)=๐พ๐‘š.๐‘› dengan ๐‘š, ๐‘› โ‰ฅ 2.

Bukti:

(1) โ‡’ (2). Diketahui ring R tereduksi dan ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(๐‘…)) = 4 sehingga ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…). Sedemikian juga berakibat ๐‘”๐‘Ÿ(๐›ค(๐‘…)) = 4.

Gambar 3.2.2. Graf ๐ด๐บ(โ„ค6)

(6)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

298 (2) โ‡’ (3). Diketahui ๐‘”๐‘Ÿ(๐›ค(๐‘…)) = 4 berakibat ๐›ค(๐‘…) merupakan complemented. Oleh karena itu ๐‘‡ = ๐‘‡(๐‘…) adalah von Neumann regular dan bukan lapangan. Karena ๐‘‡ bukan merupakan idempotent trivial, maka ๐‘‡ = ๐‘‡1ร— ๐‘‡2. Ambil ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐‘‡1 tak nol yang berbeda dan andaikan ๐‘ฅ๐‘ฆ = 0, sehingga (๐‘ฅ, 0) โˆ’ (๐‘ฆ, 0) โˆ’ (0,1) โˆ’ (๐‘ฅ, 0) merupakan cycle dengan girth tiga, terjadi kontradiksi. Sehingga ๐‘‡1 merupakan lapangan, berlaku juga untuk ๐‘‡2. Jadi ๐‘‡ = ๐พ1ร— ๐พ2, dimana setiap ๐พ๐‘– adalah lapangan dengan |๐พ๐‘–|โ‰ฅ 3.

(3) โ‡’ (4). Diketahui ๐‘‡(๐‘…) = ๐พ1ร— ๐พ2, dimana setiap ๐พ๐‘– adalah lapangan dengan |๐พ๐‘–|โ‰ฅ 3, maka R memiliki tepat dua ideal prima minimal dengan setiap ideal prima minimal terdapat setidaknya tiga elemen berbeda.

(4) โ‡’ (5). Diketahui |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)|= 2 sehingga ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…) menurut Teorema 3.2.4. Berakibat ๐›ค(๐‘‡) = ๐›ค(๐‘…) = ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐พ๐‘š.๐‘› dengan ๐‘š = |๐พ1| โˆ’ 1 dan ๐‘› = |๐พ2| โˆ’ 1.

(5) โ‡’ (1). Diketahui ๐ด๐บ(๐‘…) merupakan graf bipartite lengkap. Menurut

teorema 3.1.2, maka ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(๐‘…)) = 4. โˆŽ

Berikut diberikan contoh terkait teorema 3.2.6.

Contoh 3.2.3. Diberikan ring ๐‘… = โ„ค3ร— โ„ค5 dimana โ„ค3 dan โ„ค5 adalah lapangan.

Maka ๐ด๐บ(โ„ค3ร— โ„ค5) = ๐›ค(โ„ค3ร— โ„ค5) = ๐พ2.4 yang merupakan graf bipartite lengkap dengan ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(โ„ค3 ร— โ„ค5)) = 4, ditunjukkan pada Gambar 3.2.3.

Teorema 3.2.7. Diketahui R adalah ring komutatif tereduksi yang bukan merupakan daerah integral. Maka pernyataan pernyataan berikut adalah setara:

(1) ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(๐‘…)) = โˆž

(2) Graf ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…) dan ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(๐‘…)) = โˆž.

(3) T(R) adalah ring yang isomorfik dengan โ„ค2ร— ๐พ, dimana ๐พ adalah lapangan.

(4) |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)|= 2 dan setidaknya satu ideal prima minimal dari ๐‘… memiliki tepat dua elemen yang berbeda.

(5) Graf ๐ด๐บ(๐‘…)=๐พ1.๐‘› dengan ๐‘› โ‰ฅ 1.

Bukti:

(1) โ‡’ (2). Diketahui ring R tereduksi dan ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(๐‘…)) = โˆž sehingga ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…). Berakibat juga ๐‘”๐‘Ÿ(๐›ค(๐‘…)) = โˆž.

Gambar 3.2.3. Graf ๐ด๐บ(โ„ค3ร— โ„ค5)

(7)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

299 (2) โ‡’ (3). Diketahui ๐‘”๐‘Ÿ(๐›ค(๐‘…)) = โˆž. Karena |๐›ค(๐‘…)| โ‰ฅ 2 dan R tereduksi maka ๐›ค(๐‘…) merupakan complemented. Oleh karena itu ๐‘‡ = ๐‘‡(๐‘…) adalah von Neumann regular dan bukan lapangan. Karena ๐‘‡ bukan merupakan idempotent trivial, maka ๐‘‡ = ๐‘‡1ร— ๐‘‡2. Ambil ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐‘‡1 tak nol yang berbeda dan andaikan ๐‘ฅ๐‘ฆ = 0, sehingga (๐‘ฅ, 0) โˆ’ (๐‘ฆ, 0) โˆ’ (0,1) โˆ’ (๐‘ฅ, 0) merupakan cycle dengan girth tiga, terjadi kontradiksi. Sehingga ๐‘‡1 merupakan lapangan, berlaku juga untuk ๐‘‡2. Ambil ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐‘‡1 dan ๐‘ค, ๐‘ง โˆˆ ๐‘‡2 tak nol yang berbeda, sehingga (๐‘ฅ, 0)โˆ’(0, ๐‘ค)โˆ’(๐‘ฆ, 0)โˆ’(0, ๐‘ง)โˆ’ (๐‘ฅ, 0) merupakan cycle dengan girth empat, terjadi kontradiksi sehingga ๐‘‡1 memiliki tepat satu elemen tak nol, berakibat ๐‘‡1 isomorfis terhadap โ„ค2. Jadi โ„ค2ร— ๐พ, dimana ๐พ adalah lapangan.

(3) โ‡’ (4). Diketahui ๐‘‡(๐‘…) = โ„ค2ร— ๐พ, dimana ๐พ adalah lapangan, maka R memiliki tepat dua ideal prima minimal dan setidaknya satu ideal prima minimal dari ๐‘… memiliki tepat dua elemen yang berbeda.

(4) โ‡’ (5). Diketahui |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)|= 2 sehingga ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…) menurut Teorema 3.2.4. |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)|= 2 dan setidaknya satu ideal prima minimal dari ๐‘… memiliki tepat dua elemen yang berbeda, berakibat ๐›ค(๐‘‡) = ๐›ค(๐‘…) = ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐พ1.๐‘› dengan ๐‘› = |๐พ| โˆ’ 1.

(5) โ‡’ (1). Diketahui ๐ด๐บ(๐‘…) merupakan graf bintang. Menurut teorema 3.1.3,

maka ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(๐‘…)) = โˆž. โˆŽ

Berikut diberikan contoh teorema 3.2.7.

Contoh 3.2.4. Diberikan ring ๐‘… = โ„ค2ร— โ„ค3 dimana โ„ค3 adalah lapangan. Maka ๐ด๐บ(โ„ค2ร— โ„ค3) = ๐›ค(โ„ค2ร— โ„ค3) = ๐พ1.2 yang merupakan graf bintang dengan ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(โ„ค2ร— โ„ค3)) = โˆž, ditunjukkan pada Gambar 3.2.4.

Selanjutnya, akan diberikan beberapa sifat graf ๐ด๐บ(๐‘…) dari ring komutatif tak tereduksi yang ditunjukkan pada teorema 3.2.8, 3.2.9, 3.2.10, 3.2.11.

Teorema 3.2.8. Jika ring ๐‘… tak tereduksi dengan ๐‘(๐‘…) = ๐‘๐‘–๐‘™(๐‘…) โ‰ฅ 4 dan ๐‘๐‘–๐‘™(๐‘…)2 = {0}, maka ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…) dan ๐ด๐บ(๐‘…) adalah graf lengkap ๐พ๐‘› dengan ๐‘› โ‰ฅ 3.

Bukti:

Karena ๐‘(๐‘…) = ๐‘๐‘–๐‘™(๐‘…) dan ๐‘๐‘–๐‘™(๐‘…)2 = {0}, maka ๐›ค(๐‘…) adalah graf lengkap ๐พ๐‘› dengan ๐‘› = | ๐‘(๐‘…)โˆ—|. Karena setiap edge dari ๐›ค(๐‘…) merupakan edge dari ๐ด๐บ(๐‘…) maka ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…). Sedemikian sehingga ๐ด๐บ(๐‘…) adalah graf lengkap

๐พ๐‘› dengan ๐‘› = | ๐‘(๐‘…)โˆ—|. โˆŽ

Gambar 3.2.4. Graf ๐ด๐บ(โ„ค2ร— โ„ค3) (0,1)

(1,0)

(0,2)

(8)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

300 Teorema 3.2.9. Jika ring R tak tereduksi dengan ๐‘(๐‘…) = ๐‘๐‘–๐‘™(๐‘…) dan ๐‘๐‘–๐‘™(๐‘…)2 โ‰  {0}, maka ๐ด๐บ(๐‘…) โ‰  ๐›ค(๐‘…) dan ๐ด๐บ(๐‘…) adalah graf lengkap ๐พ๐‘› dengan ๐‘› = | ๐‘(๐‘…)โˆ—|.

Bukti:

Karena ๐‘(๐‘…) โ‰  ๐‘๐‘–๐‘™(๐‘…) dan ๐‘๐‘–๐‘™(๐‘…)2 โ‰  {0}, maka terdapat ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐‘(๐‘…)โˆ— dimana ๐‘ฅ๐‘ฆ โ‰  0. Ambil sembarang ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐‘(๐‘…)โˆ—, Akan dibuktikan ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ)โ‰  ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ)โˆช ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ). Misalkan ๐‘ฅ๐‘ฆ = 0 maka ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ฆ adalah edge dari ๐›ค(๐‘…) dan ๐ด๐บ(๐‘…), andaikan ๐‘ฅ๐‘ฆ โ‰  0 maka terdapat ๐‘ค โˆˆ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ)\{๐‘ฅ, ๐‘ฆ}, berakibat ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ)โ‰  ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ)โˆช ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ). Sehingga ๐ด๐บ(๐‘…) adalah graf lengkap ๐พ๐‘› dengan ๐‘› = | ๐‘(๐‘…)โˆ—| dan ๐ด๐บ(๐‘…) โ‰  ๐›ค(๐‘…). โˆŽ

Berikut diberikan contoh terkait teorema diatas.

Contoh 3.2.5. Diberikan ring ๐‘… = โ„ค8. Maka ๐‘(โ„ค8) = ๐‘๐‘–๐‘™(โ„ค8) dan ๐‘๐‘–๐‘™(โ„ค8)2 โ‰  {0} dengan ๐‘(โ„ค8)โˆ— = {2,4,6}. Karena terdapat edge 2 โˆ’ 6 di ๐ด๐บ(๐‘…) yang bukan edge ๐›ค(๐‘…) maka ๐ด๐บ(๐‘…) โ‰  ๐›ค(๐‘…) dan ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐พ3, ditunjukkan pada Gambar 3.2.5.

Dari teorema 3.2.9, didapatkan sifat sebagai berikut.

Teorema 3.2.10. Jika R adalah ring komutatif tak tereduksi dan ๐‘๐‘–๐‘™(๐‘…)2โ‰  {0}, maka ๐ด๐บ(๐‘…) โ‰  ๐›ค(๐‘…) dan ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(๐‘…)) = 3.

Bukti:

Menurut Teorema 3.2.9, karena ๐‘๐‘–๐‘™(๐‘…)2 โ‰  {0} maka ๐ด๐บ(๐‘…) โ‰  ๐›ค(๐‘…). Dengan demikian ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(๐‘…)) = {3,4}. Misalkan ๐น = โ„ค2ร— ๐ต dimana ๐ต adalah โ„ค4 atau โ„ค2[๐‘‹]/(๐‘‹2). Karena ๐‘๐‘–๐‘™(๐น)2 = {0} dan ๐‘๐‘–๐‘™(๐น) โ‰  {0} maka ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(๐‘…)) โ‰  4 menurut Teorema 3.2.5. Jadi ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(๐‘…)) = 3. โˆŽ

Teorema 3.2.11. Diketahui ring ๐‘… komutatif tak tereduksi. Maka berikut ini pernyataan setara:

(1) ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(๐‘…)) = 4.

(2) Graf ๐ด๐บ(๐‘…) โ‰  ๐›ค(๐‘…) dan ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(๐‘…)) = 4.

(3) ๐‘… adalah ring yang isomorfik dengan โ„ค2ร— โ„ค4 atau โ„ค2ร— โ„ค2[๐‘‹]/(๐‘‹2).

(4) Graf ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐พ2,3. Bukti:

(1) โ‡’ (2). Diketahui ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(๐‘…)) = 4. Andaikan ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…). Menurut Anderson dan Mulay (2007), maka ๐‘… adalah ring isomorfik terhadap ๐ท ร— ๐ต, dimana ๐ท adalah domain integral dengan |๐ท|โ‰ฅ 3 dan ๐ต = โ„ค4 atau โ„ค2[๐‘‹]/(๐‘‹2).

Gambar 3.2.5. Graf ๐ด๐บ(โ„ค8)

(9)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

301 Asumsikan bahwa ๐‘… adalah ring yang isomorfik dengan ๐ท ร— โ„ค4. Karena |๐ท|โ‰ฅ 3, terdapat ๐‘Ž โˆˆ ๐ท\{0,1). Misalkan ๐‘ฅ = (0,1), ๐‘ฆ = (1,2), ๐‘ค = (๐‘Ž, 2) โˆˆ ๐‘…. Maka ๐‘ฅ, ๐‘ฆ, ๐‘ค adalah elemen berbeda dalam ๐‘(๐‘…)โˆ—, ๐‘ค(๐‘ฅ๐‘ฆ) = (0,0), ๐‘ค๐‘ฅ โ‰  (0,0), dan ๐‘ค๐‘ฆ โ‰  (0,0). Jadi ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ค โˆ’ ๐‘ฆ โˆ’ ๐‘ฅ adalah cycle dengan panjang tiga dalam ๐ด๐บ(๐‘…), terjadi kontradiksi. Demikian sehingga, asumsikan bahwa ๐‘… adalah ring-isomorfik terhadap ๐ท ร— โ„ค2[๐‘‹]/(๐‘‹2). Selanjutnya, karena |๐ท|โ‰ฅ 3, terdapat ๐‘Ž โˆˆ ๐ท\{0,1). Misalkan ๐‘ฅ = ๐‘‹ + (๐‘‹2) โˆˆ โ„ค2[๐‘‹]/(๐‘‹2). Kemudian mudah diketahui bahwa (0,1)โˆ’(๐‘Ž, ๐‘ฅ)โˆ’(1, ๐‘ฅ)โˆ’ (0,1) adalah cycle dengan panjang tiga di graf ๐ด๐บ(๐‘…), terjadi kontradiksi. Jadi ๐ด๐บ(๐‘…) โ‰  ๐›ค(๐‘…).

(2) โ‡’ (3). Diketahui ๐ด๐บ(๐‘…) โ‰  ๐›ค(๐‘…) sehingga terdapat ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐‘(๐‘…)โˆ— dimana ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ฆ adalah edge di ๐ด๐บ(๐‘…) yang bukan merupakan edge di ๐›ค(๐‘…) dan tidak ada path di ๐ด๐บ(๐‘…) dengan panjang dua dari ๐‘ฅ ke ๐‘ฆ sehingga ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ)โˆฉ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ)= {0}. Karena ๐‘ฅ๐‘ฆ = 0 dan ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ)โˆฉ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ)= {0}, maka ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ)= ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ)โˆช ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ)โˆช {๐‘ฆ} sedemikian sehingga ๐‘ฆ2โ‰  0 atau ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ)= ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ)โˆช ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ)โˆช {๐‘ฅ} sedemikian sehingga ๐‘ฅ2โ‰  0 (catatan bahwa jika {๐‘ฅ, ๐‘ฆ} โŠ† ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ), maka ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ฅ๐‘ฆ โˆ’ ๐‘ฆ adalah path dalam ๐ด๐บ(๐‘…) dengan panjang dua). Tanpa menghilangankan sifat keumumannya, diasumsikan bahwa ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ)= ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ)โˆช ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ)โˆช {๐‘ฆ} dan ๐‘ฆ2โ‰  0. Misalkan ๐‘Ž menjadi elemen tak nol dari ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) dan ๐‘ menjadi elemen tak nol dari ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ). Karena ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ)โˆฉ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ)= {0}, maka ๐‘Ž + ๐‘ โˆˆ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ)\(๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) โˆช ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ)), dan karenanya ๐‘Ž + ๐‘ = ๐‘ฆ. Jadi |๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ)|=|๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ)|= 2.

Karena ๐‘ฅ๐‘ฆ2 = 0, diperoleh ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ)= {0, ๐‘ฆ2} dan ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ)= {0, ๐‘ฅ๐‘ฆ}. Karena ๐‘ฆ2+ xy = y, maka (๐‘ฆ2+ xy)2= ๐‘ฆ2. Karena ๐‘ฅ๐‘ฆ3 = 0 dan ๐‘ฅ๐‘ฆ2 = ๐‘ฅ2๐‘ฆ2 = 0, maka (๐‘ฆ2+ xy)2= ๐‘ฆ2 mengakibatkan ๐‘ฆ4= ๐‘ฆ2. Karena ๐‘ฆ2 โ‰  0 dan ๐‘ฆ4= ๐‘ฆ2, diperoleh ๐‘ฆ2 adalah idempoten tak nol dari ๐‘…. Karenanya ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ)= ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ)โˆช ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ)โˆช{๐‘ฆ}= {0, ๐‘ฆ2, ๐‘ฅ๐‘ฆ, ๐‘ฆ}. Jadi ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ)โŠ† ๐‘ฆ๐‘… dan ๐‘ฆ๐‘… โŠ† ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ), didapatkan ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ)= ๐‘ฆ๐‘… = {0, ๐‘ฆ2, ๐‘ฅ๐‘ฆ, ๐‘ฆ}. Karena ๐‘ฆ2+ xy = y dan ๐‘ฆ4= ๐‘ฆ2, diperoleh (๐‘ฆ2+ xy)3= ๐‘ฆ3 dan karenanya ๐‘ฆ3 = ๐‘ฆ2. Jadi ๐‘ฆ2๐‘… = ๐‘ฆ(๐‘ฆ๐‘…)= {0, ๐‘ฆ2}. Karena ๐‘ฆ2 adalah idempoten tak nol dari ๐‘… dan ๐‘ฆ2๐‘… adalah ring dengan dua elemen, didapatkan bahwa ๐‘ฆ2๐‘… adalah ring-isomorfik untuk โ„ค2. Andaikan ๐‘“ โˆˆ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ2), maka ๐‘ฆ2๐‘“ = ๐‘ฆ(๐‘ฆ๐‘“)= 0 berakibat ๐‘ฆ๐‘“ โˆˆ ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ).

Oleh karena itu, ๐‘ฆ๐‘“ = 0 atau ๐‘ฆ๐‘“ = ๐‘ฆ๐‘ฅ. Andaikan ๐‘ฆ๐‘“ = 0. Karena ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ)= {0, ๐‘ฅ๐‘ฆ}, sehingga ๐‘“ = 0 atau ๐‘“ = ๐‘ฅ๐‘ฆ. Andaikan ๐‘ฆ๐‘“ = ๐‘ฆ๐‘ฅ maka ๐‘ฆ(๐‘“ โˆ’ ๐‘ฅ) = 0 dengan demikian ๐‘“ โˆ’ ๐‘ฅ = 0 atau ๐‘“ โˆ’ ๐‘ฅ = ๐‘ฅ๐‘ฆ. Oleh karena itu, ๐‘“ = ๐‘ฅ atau ๐‘“ = ๐‘ฅ + ๐‘ฅ๐‘ฆ. Didapatkan 0, ๐‘ฅ, ๐‘ฅ๐‘ฆ, ๐‘ฅ + ๐‘ฅ๐‘ฆ adalah elemen dari ๐‘… yang berbeda, dengan demikian ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ2)= {0, ๐‘ฅ, ๐‘ฅ๐‘ฆ, ๐‘ฅ + ๐‘ฅ๐‘ฆ}. Karena ๐‘Ž๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ2)=(1 โˆ’ ๐‘ฆ2)๐‘…, diperoleh (1 โˆ’ ๐‘ฆ2)๐‘… = {0, ๐‘ฅ, ๐‘ฅ๐‘ฆ, ๐‘ฅ + ๐‘ฅ๐‘ฆ}. Karena (1 โˆ’ ๐‘ฆ2)๐‘… adalah ring dengan empat elemen, disimpulkan bahwa (1 โˆ’ ๐‘ฆ2)๐‘… adalah ring yang isomorfik dengan โ„ค4atau โ„ค2ร— โ„ค2 atau ๐น4 atau โ„ค2[๐‘‹]/(๐‘‹2). Jadi ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ฆ adalah edge ๐ด๐บ(๐‘…) yang bukan merupakan edge ๐›ค(๐‘…) dan tidak ada path dalam ๐ด๐บ(๐‘…) dengan panjang dua dari ๐‘ฅ ke ๐‘ฆ. Berdasarkan hipotesis, diperoleh ring ๐‘… tidak tereduksi oleh Teorema 3.2.3. Karena ๐‘… adalah ring yang isomorfik

(10)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

302 dengan ๐‘ฆ2๐‘… ร—(1 โˆ’ ๐‘ฆ2)๐‘… dan tidak tereduksi, disimpulkan bahwa ring ๐‘… isomorfik terhadap โ„ค2ร— โ„ค4 atau โ„ค2ร— โ„ค2[๐‘‹]/(๐‘‹2).

(3) โ‡’ (4). Diketahui ring ๐‘… isomorfik terhadap โ„ค2ร— โ„ค4 atau โ„ค2ร— โ„ค2[๐‘‹]/ (๐‘‹2). Misalkan ๐‘ฅ elemen nilpotent dari ๐‘…, maka ๐‘(๐‘…)โˆ— dapat dipartisi menjadi dua himpunan, yaitu ๐ด = {(1,0), (1,1)๐‘ฅ} dan ๐ต = {๐‘ฅ, (0,1), (0,1) + ๐‘ฅ}.

Sehingga setiap elemen di ๐ด adjacent dengan setiap elemen di ๐ต dan setiap elemen di himpunan yang sama tidak saling adjacent dalam ๐ด๐บ(๐‘…). Karena

|๐ด|= 2 dan |๐ต| = 3. maka ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐พ2,3.

(4) โ‡’ (1). Karena ๐ด๐บ(๐‘…) adalah ๐พ2,3 yang merupakan graf bipartite lengkap,

maka ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(๐‘…)) = 4. โˆŽ

4. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Setiap edge dari ๐›ค(๐‘…) juga merupakan edge dari ๐ด๐บ(๐‘…), tapi tidak sebaliknya.

2. ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š(๐ด๐บ(๐‘…)) โ‰ค 2 dan ๐‘”๐‘Ÿ(๐ด๐บ(๐‘…)) = {3,4, โˆž}.

3. Graf ๐ด๐บ(๐‘…) = ๐›ค(๐‘…) jika dan hanya jika |๐‘€๐‘–๐‘›(๐‘…)| = 2 untuk ring ๐‘… komutatif tereduksi.

5. DAFTAR PUSTAKA

Anderson, D. F. & M. Naseer. (1993). Beck's coloring of a commutative Rings.

Journal of Algebra, 159, 500-514.

Anderson, D. F. & S. B. Mulay. (2007). On the diameter and girth of a zero- divisor graph. Journal of Pure and Applied Algebra, 210(2), 543-550.

Anderson, D. F. & P. S. Livingston. (1999). The Zero-Divisor Graph of a Commutative Ring. Journal of Algebra, 217, 434-447. Diakses dari http://www.idealibrary.com

Badawi, A. (2014). On the Annihilator Graph of a Commutative Ring.

Communications in Algebra, 42, 1-14.

Doi:10.1080/00927872.2012.707262.

Beck, I. (1986). Coloring of Commutative Rings. Journal of Algebra, 116, 208- 226.

Chartrand, G., Lesniak L., & Zhang, P. (2016). Graph and Digraph. New York:

CRC Press, 6๐‘กโ„Ž ed.

Dutta, S. & Lanong C. (2017). On Annihilator Graphs of a Finite Commutative Ring. Transactions on Combinatorics, 6(1), 1-11.

Visweswaran, S. & P. Sarman (2017). Some Properties of the Complement of the Annihilator Graph of a Commutative Reduced Ring. Palestine Journal of Mathematics, 6(2), 434-447.

Referensi

Dokumen terkait

Pada artikel ini, dilakukan konstruksi fungsi bijektif ๐‘“ pada graf simpul semi total dari graf sikat ๐‘…๐‘˜๐ต๐‘› untuk ๐‘˜ = 1,2, sehingga dengan fungsi ๐‘“, graf ๐‘…1๐ต๐‘› dan ๐‘…2๐ต๐‘› dapat dilabelkan