• Tidak ada hasil yang ditemukan

View/Open

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View/Open"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

Peraturan Daerah Nomor 68 Tahun 2010 yang ditetapkan pemerintah menjelaskan tentang bentuk dan tata cara peran masyarakat dalam penataan ruang. Pada Pasal (6) Pemanfaatan ruang merupakan upaya mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang dengan menyusun dan melaksanakan program serta pembiayaannya, (7) Pengendalian pemanfaatan ruang merupakan upaya terciptanya tertib penataan ruang. ruang, (8) Komunitas adalah perseorangan, sekelompok orang, termasuk masyarakat hukum adat, korporasi, dan/atau pemangku kepentingan non-pemerintah lainnya dalam penataan ruang, (9) Peran masyarakat adalah peran serta aktif masyarakat dalam penataan ruang , pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang, (10) Bentuk peran masyarakat adalah aktivitas/kegiatan yang dilakukan masyarakat dalam penataan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang, ( 11) Tata cara perwujudan peran masyarakat adalah sistem, mekanisme, dan/atau tata cara mewujudkan hak dan kewajiban masyarakat dalam perencanaan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pasal 7 menjelaskan bahwa (1) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dapat secara aktif melibatkan masyarakat dalam penataan ruang, (2) Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang terkena dampak langsung dari kegiatan penataan ruang dan mempunyai tenaga profesional. pengetahuan dan pengalaman. di bidang penataan ruang, dan/atau yang kegiatan pokoknya di bidang penataan ruang.

Perkembangan pariwisata sangat bergantung pada kemudahan menjangkau daerah tujuan wisata (Gunn, 1979:222 dalam The Impact of Maninjau Tourism Development on the Local Community Economic, Youme, 1999:1). Pengetahuan mengenai daerah tujuan wisata, ketersediaan fasilitas dan pelayanan tergantung pada ketersediaan informasi (Mathieson, 1982:312 dalam Dampak Pengembangan Pariwisata Maninjau terhadap Perekonomian Masyarakat Lokal, Youme, 1999:1).

Tata Ruang

Pengertian Tata Ruang

Penataan ruang adalah suatu rekayasa atau metode pengaturan perkembangan tata ruang di masa depan; bidang mempunyai tiga dimensi, dan empat dimensi jika unsur waktu dipandang sebagai dimensi keempat; Penataan ruang dikatakan berorientasi pada tren karena memperhitungkan kecenderungan pembangunan pada masa lalu, masa kini, dan masa depan (Kamus Penataan Ruang, 1998:91). Penataan ruang berarti menata segala sesuatu dalam ruang sebagai tempat menata kehidupan. Penataan ruang pada hakikatnya adalah suatu lingkungan fisik yang mempunyai hubungan organisasi/fungsional antara berbagai benda dan orang, yang terbagi dalam ruang-ruang tertentu (Rapoport dalam Kartasasmita.

Perencanaan Tata Ruang

Penataan ruang diperlukan untuk menciptakan tata ruang yang memungkinkan terpenuhinya seluruh kepentingan manusia secara optimal. Dalam setiap perencanaan kota dan pengelolaan lingkungan hidup, penekanan yang lebih besar harus diberikan pada kekayaan lingkungan alam. Rencana pembangunan, yang memberikan kendali pengambilan keputusan melalui keputusan strategis, dimana pemerintah mengadopsi rencana fisik untuk mengatur penggunaan lahan dan perubahan lingkungan.

Pengendalian pembangunan, yang memberikan perencana mekanisme administratif untuk melaksanakan rencana pembangunan setelah penerapan rencana fisik. Promosi pembangunan merupakan cara yang paling mudah untuk mengetahui interaksi antara penataan ruang dengan proses pembangunan. Perencanaan fisik yang cepat menghasilkan mampu menganalisis pertumbuhan dan perkembangan wilayah, menghasilkan langkah, tahapan, dan waktu pelaksanaan pembangunan dalam periode tertentu.

Pengetahuan tentang perencanaan fisik, mulai dari musyawarah desa hingga penetapan DPRD, sangat menentukan kewenangan perencanaan fisik. Rencana fisik yang ramah pasar membuka peluang bagi kepentingan usaha dan rencana investasi dengan memperhatikan rencana penggunaan lahan yang sesuai dengan peruntukannya. Perencanaan fisik memberikan peluang bagi aktor atau pemangku kepentingan untuk mengikuti dan menyelesaikan penataan ruang.

Sepakat membangun komunitas, mencapai konsensus dengan juga menyoroti kelemahan dan kelebihan rencana tata ruang serta dampaknya, baik positif maupun negatif.

Peranserta Masyarakat

Pengertian Peranserta

Untuk meningkatkan kualitas penataan ruang suatu wilayah yang mencakup tanah, air, ruang angkasa dan kekayaan yang dikandungnya, diperlukan upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan kawasan hijau. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan partisipasi masyarakat dalam penataan ruang adalah keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat dalam suatu proses kegiatan penataan ruang, mulai dari proses penyusunan rencana tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian. pemanfaatan ruang. Partisipasi masyarakat adalah partisipasi aktif masyarakat dalam penataan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Bentuk peran masyarakat adalah kegiatan/kegiatan yang dilakukan masyarakat dalam penataan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Tata cara pelaksanaan peran masyarakat adalah sistem, mekanisme, dan/atau tata cara pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat dalam penataan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang bentuk dan tata cara peran masyarakat dalam penataan ruang pada tahapan penataan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang pada tingkat nasional, provinsi, dan/atau kabupaten/kota.

Kerja sama dengan pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau unsur masyarakat lainnya dalam penataan ruang. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara peran masyarakat dalam penataan ruang daerah, sebagaimana dimaksud, diatur dengan peraturan menteri. melaporkan kepada pejabat dan/atau pejabat yang berwenang apabila mengidentifikasi dugaan adanya penyimpangan atau pelanggaran kegiatan pemanfaatan ruang yang melanggar rencana tata ruang yang telah ditetapkan; Dan.

Mengajukan keberatan terhadap keputusan pejabat yang berwenang mengenai pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.

Peranserta Swasta Dalam Penataan Ruang

Jika kegiatan penataan ruang yang dilakukan memberikan manfaat nyata dan jelas kepada masyarakat, maka kemauan pihak swasta untuk berpartisipasi akan semakin besar. Kesediaan juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan atau ajakan untuk berpartisipasi dan oleh pihak swasta yang melihat bahwa memang ada hal-hal yang bermanfaat dalam kegiatan penataan ruang yang akan dilakukan. Apabila kegiatan yang dilakukan memerlukan keterampilan tertentu dan masyarakat mempunyai keterampilan yang sesuai dengan keterampilan tersebut, maka masyarakat tertarik untuk berpartisipasi.

Rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap sesuatu akan semakin meningkat jika pihak swasta sejak awal dilibatkan dalam kegiatan penataan ruang, jika rasa memiliki dan tanggung jawab ini dapat dikembangkan dengan baik maka kerjasama akan tetap terjaga dan dialihkan.

Teori Analisis

Analisis Kolerasi

  • Kegunaan Korelasi
  • Konsep Linieritas dan Korelasi
  • Asumsi-asumsi dalam Korelasi
  • Karakteristik Korelasi
  • Pengertian Koefisien Korelasi
  • Signifikansi / Probabilitas / Alpha
  • Membuat Interpretasi Dalam Korelasi
  • Korelasi Pearson
  • Prosedur Korelasi Pearson

Yang dimaksud dengan koefisien korelasi adalah pengukuran statistik terhadap kovariasi atau hubungan antara dua variabel. Jika ternyata koefisien korelasinya tidak sama dengan nol (0), maka terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut. Dengan korelasi sempurna, tidak perlu dilakukan pengujian hipotesis mengenai signifikansi antar variabel yang berkorelasi karena kedua variabel mempunyai hubungan linier yang sempurna.

Pengukuran hubungan dua variabel untuk setiap kasus ini akan menghasilkan suatu keputusan antara lain: a) Tidak ada hubungan antara kedua variabel; b) Hubungan kedua variabel lemah; Jika kedua variabel berdistribusi normal dan berhubungan linier, maka plot sebarnya berbentuk oval; jika tidak terdistribusi normal maka plot pencarnya tidak berbentuk oval. Asumsi dasar mengenai korelasi antara lain: Kedua variabel tersebut saling independen, artinya masing-masing variabel berdiri sendiri dan tidak bergantung satu sama lain.

Korelasi sama dengan satu: Korelasi sama dengan +1 yang berarti kedua variabel mempunyai hubungan linier positif sempurna (membentuk garis lurus). Korelasi sama dengan minus satu artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus negatif). Untuk mengartikan kuatnya hubungan dua variabel dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi yang dihitung dengan kriteria sebagai berikut: a) Jika angka koefisien korelasi menunjukkan 0, maka kedua variabel tersebut tidak mempunyai hubungan; b) Jika angka koefisien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan yang lebih kuat;

Sedangkan untuk hubungan variabel harga dengan minat beli sebesar -0,86 dengan angka signifikansi 0; maka hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat, signifikan dan tidak searah. Jika hubungan dua variabel tidak linier, maka koefisien korelasi Pearson tidak mencerminkan kuatnya hubungan kedua variabel yang diteliti; padahal kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang kuat. Korelasi Pearson memiliki rentang antara -1 sampai +1. Jika koefisien korelasinya -1, maka kedua variabel yang diteliti mempunyai hubungan linier negatif sempurna.

Analisis Cluster

  • Proses Analisis Cluster

Sesuai dengan prinsip analisis klaster yaitu mengelompokkan objek-objek yang mirip satu sama lain, proses pertama yang dilakukan adalah mengukur seberapa jauh terdapat kemiripan antar objek. Pada langkah selanjutnya, dua cluster serupa digabungkan menjadi cluster baru dan seterusnya. Average linkage, prosedur ini hampir sama dengan single linkage atau complete linkage, namun kriteria yang digunakan adalah jarak rata-rata seluruh individu dalam satu cluster terhadap jarak seluruh individu dalam cluster lain.

Metode centroid, jarak antara dua cluster pada metode ini didasarkan pada jarak centroid kedua cluster yang bersangkutan. Berbeda dengan metode hierarki, metode ini sebenarnya dimulai terlebih dahulu dengan jumlah cluster yang diinginkan (dua cluster, tiga cluster, atau lainnya). Langkah pertama adalah memilih cluster sebagai cluster inti awal dan menempatkan semua objek dalam jarak tertentu ke dalam cluster yang terbentuk.

Jika semua objek dalam jarak tertentu dimasukkan, kelompok kedua dipilih dan menempatkan semua objek dalam jarak tertentu ke dalamnya. Parallel Threshold, Metode Parallel Threshold merupakan kebalikan dari pendekatan pertama, yaitu dengan memilih sejumlah cluster secara bersamaan dan menempatkan objek pada cluster yang mempunyai jarak antarmuka terdekat. Optimasi, Metode ketiga mirip dengan dua metode sebelumnya, hanya saja memungkinkan untuk merealokasi objek ke dalam kelompok yang lebih dekat.

Analisis cluster terbilang subjektif dalam menentukan resolusi cluster yang optimal, sehingga peneliti harus memperhatikan validasi dan memastikan tingkat signifikansi dalam resolusi akhir cluster.

Gambar 2.1  Diagram Analisis Cluster
Gambar 2.1 Diagram Analisis Cluster

Analisis Skalogram

Peneliti menggunakan data yang sebelumnya tidak dimasukkan dalam proses clustering untuk menggambarkan karakteristik masing-masing cluster. Meskipun secara teoritis tidak masuk akal (rasional) untuk membedakan antar cluster, namun validasi penilaian perlu diramalkan, sehingga setidaknya penting secara praktis.

Definisi Operasional

Definisi operasional bersifat spesifik, rinci, kuat dan jelas, menggambarkan karakteristik variabel penelitian dan hal-hal yang dianggap penting. Definisi operasional hanya berlaku pada bidang penelitian, sedangkan definisi teoritis diambil dari buku-buku literatur dan berlaku umum pada penelitian, yaitu berupa definisi judul dan definisi lainnya. Pada dasarnya setiap penelitian pasti mempunyai judul dan judul tersebut mempunyai arti atau pengertian agar tujuan penelitian terlihat jelas dan dapat dipahami.

Dalam hal ini akan disajikan contoh judul penelitian beserta makna atau pengertian setiap kata atau kalimat pada judul tersebut. Berdasarkan judul penelitian, Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi swasta pada atraksi wisata berbasis lingkungan dan alam dalam meningkatkan kualitas penataan ruang di Kabupaten Bandung Barat. Istilah yang tidak terlalu ambigu bagi perusahaan swasta adalah perusahaan tidak terdaftar dan perusahaan tidak terdaftar.

Daya tarik wisata berbasis eco and natural merupakan industri pariwisata yang sadar dan menjaga ekosistem, kelestarian dan kelestarian lingkungan hidup dan alam sekitar.

Gambar

Gambar 2.1  Diagram Analisis Cluster

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH PP 15/2010 tentang Penyelenggaraaan Penataan Ruang PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH PP 15/2010 tentang