• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK MENJADI MEJA KECIL ECOBRICK DI DESA SINDANGSARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK MENJADI MEJA KECIL ECOBRICK DI DESA SINDANGSARI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK MENJADI MEJA

KECIL ECOBRICK DI DESA SINDANGSARI

Arif Prasetyo Aji1, Rizal Fahlevi2, Siti Mardiah3 Universitas Islam 451,2,3

prasetyoaji057@gmail.com1, rizal_bahlawi@yahoo.com2, sitimardiah1611@gmail.com3

Abstract

This program is motivated by the role and concern for the environment by helping to reduce the problem of plastic waste in Indonesia, especially in Sindangsari village. The program implemented is about managing plastic waste into small ecobrick tables, this management goes through the stages of counseling and training which will be attended by the local community. The aim of implementing this program is to reduce plastic waste that pollutes the environment, because plastic waste is a type of waste that is difficult to decompose.

This counseling provides an understanding of the dangers of waste and invites the public to participate in the program for making small ecobrick tables from plastic waste. The implementation method that will be carried out in Sindangsari village is through several methods, namely: Community Education, Science and Technology Diffusion and Training.

The results of this activity can be concluded that this training is able to have a positive impact on society and the environment where with this training it is hoped that the people of Sindangsari can care about the environment, and understand the dangers of plastic waste and can participate in protecting the environment by caring for waste and being able to process it into something useful.

Keywords: Ecobrick, Environment, Plastic Waste

1. Pendahuluan

Sampah merupakan salah satu masalah di Indonesia yang dapat memberikan dampak negatif baik pada lingkungan maupun kesehatan masyarakat. Sampah berkaitan erat dengan pertumbuhan penduduk yang cenderung meningkat setiap tahun. Peningkatan volume dan jenis sampah juga berkaitan dengan pola hidup masyarakat (Apriyani et al., 2020; Tama et al., 2023). Kebersihan lingkungan menjadi tanggungjawab bersama mulai anak-anak sampai usia dewasa. Menurut Ohee & Keiluhu (2020) setiap aktifitas manusia pasti akan menghasilkan limbah atau sampah, dimana jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi terhadap barang atau material yang digunakan setiap hari. Satu orang rata-rata menghasilkan sampah lebih dari setengah ton pertahun, sehingga jika dikalkulasi sekitar satu kilogram perhari (de Lima & Patty, 2021). Jika hal tersebut tidak dikelola dengan baik, maka akan memberikan dampak negatif baik pada lingkungan maupun masyarakat.

Sampah akan terus diproduksi dan tidak akan pernah berhenti selama manusia tetap ada (Handayani et al., 2014; Ningrum et al., 2022). Masyarakat senantiasa acuh tak acuh dengan kondisi sekitar lingkungan tempat mereka berada, apalagi

(2)

jika sudah membicarakan sampah baik itu sampah organik atau anorganik, khususunya ibu rumah tangga yang tidak terlepas dari permasalahan mengenai sampah hasil rumah tangga (Budiarti et al., 2018).

Masalah sampah kertas dan sampah botol menjadi salah satu permasalahan yang masih belum ditemukan jalan keluarnya untuk mengatasi masalah tersebut.

Pada hal ini, penulis membuat suatu solusi ringan terkait pengurangan sampah kertas dan sampah botol menjadi sebuah karya seni yang cukup unik dan menarik yaitu pembuatan Ecobrick. Ecobrick adalah metode dengan cara botol plastik yang diisi secara padat dengan sampah anorganik, yaitu plastik (Artiningsih, 2008).

Ecobrick dapat digunakan sebagai solusi mengatasi sampah plastik menjadi produk baru yang memiliki nilai manfaat dan nilai jual dengan cara memberdayakan individu untuk bertanggungjawab atas sampah mereka dari sumbernya (Linda, 2016). Proyek komunitas dengan melakukan pembuatan ecobrick akan membawa masyarakat secara bersama-sama bergerak membersihkan dan menghijaukan lingkungan (Sunarsi et al., 2020). Ecobrick menjadi program kerja yang dipilih dan akan dikembangkan karena banyaknya sampah botol di Desa Sindangsari Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi.

Oleh karena itu, pengolahan ini sangat bermanfaat bagi bagi warga Desa Sindangsari.

Botol plastik bekas akan digunakan menjadi sebuah karya dengan cara diisi dalamnya oleh bekas sampah plastik atau kertas yang sudah tidak terpakai lagi.

Sehingga nantinya tidak ada kata membakar sampah plastik, tetapi sampah plastik tersebut di masukan ke dalam botol plastik sampai penuh dengan di dorong oleh stick sehingga botol tersebut padat. Masyarakat perlu adaya pelatihan dan sosialisasi menarik untuk mengatasi sampah, sehingga masyarakat dapat kreatif untuk pengolahan. Pelatihan ecobrick sebagai solusi penanggulangan sampah plastik, sehingga sampah tersebut dapat bermanfaat digunakan kembali. Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian dengan melalui sosialisasi dan pelatihan pembuatan ecobrick ini bisa mengurangi sampah-sampah botol yang ada di Desa Sindangsari dan menjadi sebuah karya seni yang identik dan bagus serta bisa membuat daya tarik orang lain yang melihat hasil akhir dari sebuah karya ecobrick ini.

2. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam mengimplementasikan kegiatan ini dengan menerapkan metode pendidikan masyarakat dan pelatihan (Basri et al., 2022).

Pada metode pendidikan masyarakat, warga akan diberikan sosialisasi atau pemahaman terlebih kepada masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan sampah botol plastik agar sebelum masuk ke tahap pelatihan masyarakat menjadi paham mengenai bahaya sampah plastic dan manfaat sampah plastic jika diubah dengan menggunakan metode ecobrick perlu dilakukan dalam membantu pengurangan sampah jenis plastik yang dibuang secara langsung kelingkungan.

Metode pelatihan digunakan dengan memberikan pelatihan pembuatan meja ecobrick, dengan bentuk simpel atau praktis dan juga menarik. Kemudian evaluasi

(3)

kegiatan dilakukan sebagai langkah mengetahui hasil sejauh mana pemahaman masyarakat terhadap sosialiasi dan pelatihan yang sudah dilakukan.

3. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan yang bertema “Pemanfaatan Sampah Plastic Menjadi Meja Kecil Ecobrick Di Desa Sindangsari” dilaksanakan dalam beberapa tahap utama yang dapat dilihat pada tabel 1, yaitu:

Tabel 1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

No Kegiatan Pelaksanaan Lokasi

1. Observasi 13 Februari 2023 Desa Sindangsari

2. Perencanaan program 16 Februari 2023 Desa Sindangsari 3. Kampanye ke masyarakat 03 Maret 2023 Desa Sindangsari 4. Pelatihan pembuatan meja ecobrick 03 Maret 2023 Desa Sindangsari 5. Evaluasi dan controlling 10 Maret 2023 Desa Sindangsari

3.2 Hasil Pelaksanaan Program

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam 45 bertempat di Kabupaten Bekasi. Tahapan awal, penulis melakukan observasi dan perizinan kepada aparatur Desa Sindangsari dan masyarakat terkait kegiatan pengabdian yang dilaksanakan mulai tanggal 13 Februari 2023 sampai dengan 10 Maret 2023.

Selanjutnya, penulis mempersiapkan alat dan bahan berupa botol bekas yang sejenis, sampah plastik, lakban, gunting dan tongkat.

Gambar 1. Bahan Sampah Botol Plastik

Tahap selanjutnya adalah kegiatan sosialisasi juga kampanye dengan penyebaran poster mengenai pengelolaan sampah plastik dan dampak negative jika sampah plastic tidak didaur ulang. Pada tanggal 03 Maret 2023, kegiatan sosialisasi dilakukan dengan harapan dapat memberikan pembelajaran seputar pengelolaan sampah yang bermanfaat. Adapun pada tahap kampanye ini yang menjadi fokus kegiatannya adalah pemberian poster mengenai sampah plastik dan tahapan pembuatan ecobrick. Pemberian poster ini difokuskan kepada ibu rumah tangga, yang mana ibu rumah tangga menjadi pengelola utama sampah rumah rumag tangga yang ada dirumah. Kegiatan kampanye ini tidak hanya memberikan poster kepada para peserta pelatihan, namun juga memberikan kepada

(4)

masyarakat sekitar, agar dapat membaca dan memahami dampak sampah juga langkah-langkah dalam pembuatan meja ecobrick.

Gambar 2. Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Plastik

Pada kegiatan pelatihan dengan jumlah peserta yang datang sebanyak 21 orang yang didominasi oleh ibu rumah tangga. Adapun tahapan dalam membuat meja ecobrick dimulai dari memasukkan sampah jenis plastik ke dalam botol secara penuh dengan padat dengan menggunakan dorongan stik atau kayu kecil agar botol tersebut benar-benar terisi penuh, kemudian yang kedua yaitu mulai penataan botol dan membentuk pola untuk menjadi meja. Untuk bentuk pola meja itu sebenarnya bisa persegi, melingkar dan lainnya namun dalam pada kesempatan ini, penulis membentuk pola melingkar kemudian hal yang terakhir yaitu menempelkan bagian samping secara melingkar dengan lakban dan pastikan keseluruhan terlakban agar lebih kokoh dan kuat untuk dijadikan sebuah tumpuan.

Gambar 3. Pelatihan Pembuatan Ecobrick

Adapun kegiatan evaluasi dilakukan selama kegiatan pelatihan dan pembuatan ecobrick sedang berlangsung dengan tujuan untuk mengetahui keterampilan peserta dalam membuat ecobrick. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah sulitnya mengumpulkan masyarakat sebagai peserta latihan karena kegiatan mengenai pengelolaan sampah dinilai kurang menarik jadi sebagian masyarakat menganggap pelatihan ini hanya sebagai upaya pengumpulan sampah tanpa pembuatan produk yang bermanfaat, namun dari kendala yang terjadi, program pelatihan tersebut dapat berjalan dengan lancar

(5)

masyarakat yang menyambut baik, dan antusias turut ikut serta dalam pelatihan pembuatan ecobrick tersebut. Hal ini dapat terjadi karena bantuan tokoh masyarakat setempat yang telah membantu dalam mengumpulkan peserta dan menyediakan tempat untuk pelatihan.

Gambar 4. Evaluasi

4. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan kegiatan “Pemanfaatan Sampah Plastic Menjadi Meja Kecil Ecobrick Di Desa Sindangsari” dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut memberikan dampak yaitu pengurangan sampah jenis plastik ke lingkungan, memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai bahaya sampah plastik bagi lingkungan, serta menambah dan mengasah kreatiftas sebagai kegiatan daur ulang sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Adapun saran yang dapat penulis berikan berdasarkan pelaksanaan kegiatan program kerja pengabdian masyarakat adalah agar dilakukan pembinaan dan pendampingan untuk masyarakat dari aparatur desa, sehingga dapat membuat wadah atau tempat unit usaha kecil untuk masyarakat mengembangkan inovasi produknya sebagai pemanfaatan dari sampah plastik secara berkelanjutan.

Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan diharapkan masyarakat khususnya di Desa Sindangsari mampu menerapkan pengurangan penggunaan sampah plastik dalam produksi pembelanjaan dalam kegiatan rumah tangga.

Daftar Pustaka

Apriyani, A., Putri, M. M., & Wibowo, S. Y. (2020). Pemanfaatan sampah plastik menjadi ecobrick. Masyarakat Berdaya Dan Inovasi, 1(1), 48–50.

Artiningsih, N. K. A. (2008). Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga (Studi kasus di Sampangan dan Jomblang, Kota Semarang).

Basri, H., Putra, P., Supratno, S., Irham, I., Rofieq, A., Rusham, R., Maysaroh Chairunnisa, N., & Amin Ash Shabah, M. (2022). Buku Panduan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Era Covid-19 Periode Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022.

(6)

Budiarti, W., Susilowati, S., & Farida, I. (2018). Upaya Pemanfaatan

Sampah Plastik Kelompok Ibu-Ibu Dasawisama Gladiol 161 di Perumahan Magersari Permai, Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Komunikasi Profesional, 2(2).

de Lima, D., & Patty, C. W. (2021). POTENSI LIMBAH PERTANIAN TANAMAN PANGAN SEBAGAI PAKAN TERNAK ROMINASIA DI KECAMATAN WAELATAKABUPATEN BURU. Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak Dan Tanaman, 9(1), 36–43.

Handayani, P. A., Nurjanah, E., & Rengga, W. D. P. (2014). Pemanfaatan limbah sekam padi menjadi silika gel. Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 3(2), 55–59.

Linda, R. (2016). Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Melalui Daur Ulang Sampah Plastik (studi kasus bank sampah berlian kelurahan tangkerang labuai). Jurnal Al-Iqtishad, 12(1), 1–19.

Ningrum, W. A., Khatimah, H., & Putra, P. (2022). PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK KOMPOS. An-Nizam, 1(2), 20–

28.

Ohee, H. L., & Keiluhu, H. J. (2020). Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Ecobricks Di Kampung Ayapo, Kabupaten Jayapura, Papua.

VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin, 2(3), 31–40.

Sunarsi, D., Maddinsyah, A., & Supiyan, D. (2020). Pemnafaatan Sampah Plastik Untuk Kerajinan Rumah Tangga Taman Belajar Kreatif Mekar Sari. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 2(1).

http://ojs.serambimekkah.ac.id/BAKTIMAS/article/view/2104/1725

Tama, C. R., Khatimah, H., & Putra, P. (2023). Pelatihan dan Penyuluhan Tentang Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik Berbasis Zero Waste. PROGRESIF: Jurnal Pengabdian Komunitas Pendidikan, 3(1), 31–40.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil tabel di atas tampak bahwa siswa mendapat kesulitan pada indikator menyimpulan grafik yaitu sebesar 27%, lalu disusul pada indikator menyelesaikan selesaian SPLDV sebesar

Indonesia, although bound by the principle of non-refoulement as part of international practice, is not a state party of the 1951 Convention so that the duty to treat refugees with well