• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Pengaruh Brown Noise Terhadap Kemampuan Working Memory

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Pengaruh Brown Noise Terhadap Kemampuan Working Memory"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

85

Jurnal Diversita

Available online https://ojs.uma.ac.id/index.php/diversita

Pengaruh Brown Noise Terhadap Kemampuan Working Memory Brown Noise Effect on Working Memory Ability

Anggita Zahra(1*), Yanti Rubiyanti(2), Adinda Putri Nurhaliza(3), Raifah Natasya Ahfar(4)

& Jennifer Callisa Prayoga(5)

Fakultas Psikologi, Universitas Padjajaran, Indonesia

Disubmit: 28 Desember 2022; Diproses: 03 Juni 2023; Diaccept: 06 Juni 2023; Dipublish: 09 Juni 2023

*Corresponding author: [email protected] Abstrak

Suara atau kebisingan dapat berdampak negatif atau positif. Suara dapat membuat individu terkekang dan terganggu dari aspek kognitif. Tetapi jika dikelola dengan baik, suara dapat meningkatkan kinerja memori.

Suara dengan intensitas yang dapat dikontrol oleh individu memiliki efek pada pengasahan memori verbal, proses selektivitas, task performance, speech, dan atensi. Tujuan penelitian ini menguji pengaruh brown noise terhadap kemampuan working memory. Pendekatan eksperimental digunakan dengan pengelompokkan subjek, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Brown-Peterson Technique digunakan sebagai alat ukur untuk kedua kelompok. Kelompok eksperimen diberi stimulus brown noise.

Sedangkan, kelompok kontrol tidak diberi stimulus brown noise. Hasil penelitian, menyimpulkan bahwa brown noise tidak memiliki pengaruh terhadap kemampuan working memory. Bertolak belakang dengan berbagai teori dan penelitian sebelumnya. Tidak terdapat perbedaan hasil yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal tersebut dapat didasarkan dengan faktor-faktor tertentu, yaitu:

keraguan mengenai apakah partisipan telah mengikuti keseluruhan instruksi, terdapat perbedaan volume brown noise yang diputar oleh peneliti saat proses ambil data, kesulitan tingkat soal tes, adanya pergantian instruktor dan moderator yang memandu jalannya diskusi. Akan tetapi, di balik kekurangan dan keterbatasan, terdapat temuan yang menekankan bahwa tidak terdapat pengaruh brown noise terhadap kemampuan working memory. Hal ini pantas menjadi celah untuk penelitian selanjutnya.

Kata Kunci: Brown Noise; Eksperimen; Kelompok Kontrol; Suara; Working Memory.

Abstract

Sound or noise can have a negative or positive impact. Sound can make individuals constrained and disturbed from a cognitive aspect. But if properly managed, sound can improve memory performance. Sound with an intensity that can be controlled by an individual has an effect on verbal memory honing, process selectivity, task performance, speech, and attention. The purpose of this study was to examine the effect of brown noise on working memory ability. The experimental approach was used by grouping the subjects, namely the experimental group and the control group. The Brown-Peterson Technique was used as the measuring tool for both groups. The experimental group was given a brown noise stimulus. Meanwhile, the control group was not given the brown noise stimulus. The results of the study concluded that brown noise has no effect on working memory ability. Contrary to various theories and previous research. There was no significant difference in results between the experimental group and the control group. This could be based on certain factors, namely:

doubts about whether the participants had followed all the instructions, there were differences in the volume of brown noise played by the researchers during the data collection process, difficulty at the level of test questions, there were changes in instructors and moderators who guided the discussion. However, behind the shortcomings and limitations, there are findings that emphasize that there is no effect of brown noise on the ability of working memory. This deserves to be a gap for further research.

Keywords: Brown Noise; Control Group; Experiment; Noise; Working Memory

How to Cite: Zahra, A., Rubiyanti, Y., Nurhaliza, A. P., Ahfar, R. N. & Prayoga, J. C. 2023. Pengaruh Brown Noise Terhadap Kemampuan Working Memory, Jurnal Diversita, 9 (1): 85-92.

(2)

PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini brown noise muncul di social media TikTok dan banyak dipuji oleh pengguna sebagai cara untuk fokus.

Brown noise atau juga dikenal sebagai

"suara merah" yang ditemukan oleh Robert Brown adalah suara yang memiliki energi lebih tinggi pada frekuensi yang lebih rendah. Brown noise sendiri merupakan sejenis suara gemuruh dengan nada yang dalam seperti bass. Suara-suara yang termasuk brown noise adalah suara gemuruh air terjun, guntur, atau hujan lebat dan banyak orang menganggap suara itu menenangkan dan menentramkan.

Manfaat dari brown noise ini bermacam- macam yaitu, dapat meningkatkan fokus dan juga membantu relaksasi dan tidur.

Menurut Heuvel (2022) hal ini dapat terjadi karena brown noise memblokir suara-suara lain yang dapat mengganggu.

Di samping itu, working memory sering dihubungkan atau terkait dengan kecerdasan, pemrosesan informasi, fungsi eksekutif, pemahaman, pemecahan ma- salah, dan pembelajaran (Cowan, 2014).

Salah satu faktor utama yang mempe- ngaruhi proses memori adalah tingkat perhatian, kewaspadaan, kesadaran, dan konsentrasi individu. Maka dari itu, bila individu memiliki tingkat perhatian, kewaspadaan, kesadaran dan konsentrasi yang tinggi, maka working memory akan terpengaruhi (Lupeanu, 2019).

Penelitian Lu et al., (2020) menun- jukan bahwa brown/red noise memberikan dampak positif yang signifikan diban- dingkan lingkungan yang tenang dalam tes kecepatan psikomotor, menghasilkan uji fungsi eksekutif yang lebih baik, dan dapat meningkatkan kenyamanan lingkungan.

Brown noise memiliki dampak positif pada

working memory karena meningkatkan laju penembakan neuron di otak. Hal ini mendorong akses menjadi lebih cepat untuk menuju ke informasi yang akan disimpan. Secara teori, hal ini dapat membantu meningkatkan rentang per- hatian. Sehingga, kebaruan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh brown noise terhadap kemampuan working memory.

Menurut APA (n.d.), noise merupakan bentuk gelombang yang bersifat acak atau tidak berperiodik yang sifat-sifatnya dapat dijelaskan secara statistik. Noise juga dapat berarti segala sesuatu yang mengganggu, mengaburkan, mengurangi, atau sebaliknya mempengaruhi kejelasan atau ketepatan proses yang sedang berlangsung, seperti komunikasi pesan atau sinyal. Terdapat variasi jenis noise, yang dibedakan berdasarkan sifat spektral atau statistiknya.

Brown noise merupakan jenis suara yang memiliki energi yang lebih tinggi di frekuensi yang lebih rendah (Sutter, 2022). Kerapatan spektral dari brown noise berbanding terbalik dengan frekuensinya, hal ini menjelaskan mengapa brown noise memiliki intensitas tinggi pada frekuensi rendah, dengan intensitasnya berkurang sebesar 6 dB per oktaf atau 20 dB per dekade.

Penelitian Annalen der Physik (Sutter, 2022) pada tahun 1905 mengutip bahwa, Einstein menjelaskan gerakan partikel mikroskopis sebagai akibat dari atom atau molekul yang terus-menerus saling bertabrakan. Gerakan partikel tersebut adalah hasil gabungan dari tumbukan acak. Dengan adanya interaksi gabungan dan acak tersebut, brownian movement didapatkan.

(3)

87 Blum & Jamet, (2022), menyim- pulkan suara yang cukup merangsang untuk mengaktifkan otak tetapi tidak berlebihan dapat membantu meredam sebagian dari internal chatter serta meredam background noise. Menggunakan brown noise adalah cara yang baik untuk meredam suara yang mengganggu sehingga membantu untuk fokus saat mengerjakan suatu hal. Karena suara atau kebisingan yang mengganggu dapat memperlambat atau tidak meningkatkan kinerja memori (Lupeanu, 2019).

Brown noise dianggap memiliki dam- pak positif pada working memory karena meningkatkan laju penembakan neuron pada otak. Hal ini mendorong akses lebih cepat ke informasi yang disimpan. Secara teoritis, hal ini dapat membantu meningkatkan rentang perhatian.

Baddeley (1992), mendefiniskan bahwa working memory adalah suatu proses aktif yang secara konstan mengubah, mengkombinasi, dan memper- barui informasi baru dan lama. Working memory adalah suatu proses penyimpanan ingatan sementara, informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi masih diperlukan. Jika informasi tidak diulang kembali dalam kurun waktu 30 detik, maka informasi pada working memory akan menghilang (Santrock, 2005). Dalam Cognition (Farmer, 2019), working memory adalah memori singkat dan langsung dengan jumlah informasi yang terbatas, bagian dari working memory, secara aktif, mengoordinasikan aktivitas mental yang sedang berlangsung.

Dengan kata lain, working memory memungkinkan untuk menyimpan beberapa item aktif yang mudah diakses, sehingga dapat digunakan untuk berbagai

tugas kognitif yang kemudian dapat diintegrasikan dengan informasi tamba- han yang masuk (Baddeley et al., 2009).

Artinya, working memory tidak hanya menyimpan informasi, konsisten dengan namanya, working memory juga aktif be- kerja dengan informasi (Levin et al., 2010).

Dalam risetnya Stansfeld et al.

(2000), suara atau kebisingan dapat memperlambat atau tidak meningkatkan kinerja memori. Bahkan, suara dapat membuat individu terkekang dan terganggu dari aspek kognitif. Namun, peneliti juga mengungkapkan ketidak- cukupan teori yang menunjukkan kinerja suara terhadap memori. Berdasarkan penelitian lain (Collins et al., 2014; Chen et al, 2022). suara dengan intensitas yang dapat dikontrol oleh individu memiliki efek terhadap pengasahan memori verbal, proses selektivitas, task performance, speech, dan atensi. Menariknya, waktu reaksi individu, meningkat selama paparan suara dalam kondisi rendah.

Perbedaaan hasil penelitian ini bergan- tung pada pengalaman dan pengubahan suara. Dengan demikian, pendalaman strategi terkait penggunaan brown noise diperlukan (Stansfeld, 2000).

Penelitian lebih dalam dilakukan oleh Zhou et al., (2016) yang menyimpulkan bahwa brown noise tidak dapat memengaruhi memori karena pelepasan reaksi kimia sinaptik neurons pada impuls saraf dan sinaptik yang terus- menerus terangsang. Hal ini terjadi pada indeks Hurst normal, yaitu skala perbandingan nilai pada H > 1. Untuk mengurangi ketidaksesuaian tersebut, Zhou et al., (2016) menyusun model dinamis baru dengan brown noise yang memiliki indeks Hurst H > ½. Dengan

(4)

penelitian tersebut, ditemukan bahwa brown noise dengan indeks Hurst H > ½ memengaruhi memori secara signifikan, terutama memory property. Dapat disimpulkan bahwa keefektivitasan brown noise berkurang seiring dengan meningkatnya frekuensi suara. Oleh karena itu, pada frekuensi yang lebih rendah, brown noise memiliki komposisi energi dan dampak yang jauh lebih tinggi (Azizi, 2019).

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran pada penelitian ini mengacu pada brownian movement yang dibuat oleh Brown (1827). Dengan mengacu pada brownian movement, peneliti dapat mengetahui proses yang terjadi pada working memory setelah mendapatkan stimulus atau input sensori berupa brown noise. Brown noise berperan sebagai stimulus atau input sensori. Input sensori yang didapatkan secara audiovisual akan masuk ke dalam memori sensori terlebih dahulu. Apabila individu memberikan atensi terhadap informasi tersebut, maka informasi akan ditransmisikan ke working memory.

Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah brown noise sebagai variabel bebas dan kemampuan working memory sebagai variabel terikat. Brown noise yang dimaksud merupakan suara yang akan diputar ketika melakukan Brown-Peterson Technique pada kelompok eksperimen. Kemampuan working memory

yang diteliti adalah kemampuannya saat melakukan Brown-Peterson Technique.

Penelitian ini melihat apakah keberadaan brown noise berpengaruh sebagai alat pendukung kemampuan working memory.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh brown noise terhadap kemampuan working memory melalui rangkaian tes pada Mahasiswa Semester 1

& 3 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2022. Pende- katan yang digunakan adalah pendekatan eksperimental, dengan tujuan menguji hubungan sebab akibat antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Pendekatan desain eksperimental digunakan dengan pengelompokkan subjek. Mahasiswa Semester 1 & 3 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan stimulus brown noise selama pengerjaan alat ukur Brown-Peterson Technique untuk mengukur pengaruh brown noise pada kemampuan working memory. Sedangkan, kelompok kontrol tidak diberikan stimulus brown noise selama pengerjaan alat ukur Brown-Peterson Technique untuk mengukur pengaruh brown noise pada kemampuan working memory. Selanjutnya, working memory diukur dan dibedakan menggunakan alat ukur Brown-Peterson Technique.

Gambar 2. Rancangan Penelitian

(5)

89 Dalam penelitian ini prosedur yang akan digunakan adalah Brown-Peterson Technique untuk mengukur kemampuan working memory yang dipengaruhi oleh brown noise. Brown-Peterson Technique dikenal sebagai teknik distraktor Brown- Peterson (Bherer et al., 2001). Teknik ini dimodifikasi peneliti untuk menguji working memory dengan mencegah rehearsal. Brown-Peterson Technique dilakukan dengan cara menunjukkan lima huruf konsonan acak dan memberi jeda 1 detik, 10 detik, 20 detik, dan 30 detik.

Pengukuran dilaksanakan sebanyak empat kali yang diselingi oleh distraksi berupa soal matematika sederhana untuk menghindari terjadinya rehearsal.

Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan Google Form untuk meminta kesediaan partisipan untuk mengisi informed consent dan memilih jadwal untuk pelaksanaan.

a. Zoom. Aplikasi Zoom digunakan untuk memberikan instruksi kepada partisipan terkait dengan cara pengerjaan dan waktu pengerjaan. Selain itu, pada aplikasi ini suara brown noise diputar. Saat pengerjaan, partisipan pun diminta untuk menyalakan kamera agar wajah partisipan terlihat.

b. Psytoolkit. Pengerjaan Brown- Peterson Technique akan dilakukan pada aplikasi Psytoolkit yang akan dikirimkan melalui chat zoom kepada partisipan.

Pengambilan data dilakukan dengan langkah berikut pada gambar 3:

Gambar 3. Prosedur Pengambilan Data

Pertama, tahapan pengambilan data didahului oleh perencanaan persyaratan saat melakukan. Kedua, peneliti akan merancang dan mendesain alat dan instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian. Ketiga, peneliti akan mengimplementasikan metode saat penelitian (Rini & Fatmariani, 2017)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Uji Statistika Mann-Whitney U

Ranks Kel:1 N Mean

Rank Sum of Ranks jawabtes1:1 Eksperimen 42 46,75 1963,50

Kontrol 48 44,41 2131,50

Total 90

jawabtes2:1 Eksperimen 42 41,60 1747,00 Kontrol 48 48,92 2348,00

Total 90

jawabtes3:1 Eksperimen 43 44,79 1926,00 Kontrol 49 48,00 2352,00

Total 92

jawabtes4:1 Eksperimen 41 42,72 1751,50 Kontrol 49 47,83 2343,50

Total 90

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah brown noise berpengaruh terhadap kemampuan working memory mahasiswa semester 1 &

3 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Hal ini dilakukan dengan cara membagi sampel ke dalam dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

(6)

kontrol. Hal ini dilakukan untuk membandingkan hasil skor kedua kelompok. partisipan kemudian diberikan post-test yang hasilnya diolah dan dijadikan pembanding untuk melihat perbedaan antar kedua kelompok. Peneliti melakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov untuk menguji distribusi normal data pada kedua kelompok. Berdasarkan uji ini, data tidak berdistribusi normal, peneliti selanjutnya menggunakan uji non- parametrik. Pengujian non-parametrik dilakukan dengan uji Mann-Whitney untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok.

Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan, peneliti menunjukan bahwa brown noise tidak berpengaruh terhadap kemampuan working memory pada Mahasiswa Semester 1 & 3 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran.

Hal tersebut memiliki arti bahwa pengujian terhadap hipotesis dengan uji statistik menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Terdapat beberapa faktor yang membuat hipotesis ditolak. Salah satunya adalah kurangnya varietas dalam pemilihan sampel. Penelitian ini hanya melihat mahasiswa semester 1 dan 3, meskipun terdapat berbagai semester pada Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Terdapat kemungkinan bahwa varietas sampel akan menghasilkan sampel yang berbeda.

Keterbatasan lainnya juga muncul saat sesi penelitian, dimana variabel yang seharusnya dapat dikontrol menjadi tidak terkontrol dikarenakan beberapa partisipan memiliki kendala jaringan saat melaksanakan penelitian. Hal ini mengakibatkan banyak partisipan yang

tidak menyalakan kamera pada Zoom sehingga tidak dapat memastikan apakah partisipan mengerjakan di tempat yang kondusif. Kemudian, peneliti juga kesu- litan untuk mengetahui apakah volume brown noise yang diputar dengan yang partisipan dengar. Peneliti juga tidak dapat memastikan bahwa partisipan mengikuti instruksi sesuai dengan yang telah diberikan. Walaupun peneliti telah memberi instruksi untuk tidak menggu- nakan alat bantu, tetapi ketidakmampuan peneliti untuk memantau apakah parti- sipan mengerjakan sesuai dengan perintah instruksi yang diberikan. Penggunaan alat bantu selama penelitian berlangsung, baik pada kelompok kontrol atau perlakuan, tentunya memiliki dampak besar pada hasil data yang didapatkan.

SIMPULAN

Pada penelitian yang sudah dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa brown noise tidak berpengaruh terhadap kemampuan working memory pada mahasiswa Semester 1 & 3 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Hal ini tidak sejalan dengan riset terdahulu Xianghui Zhou et al., (2017). Tidak adanya perbedaan hasil yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol dapat didasarkan dengan faktor-faktor tertentu, yaitu: Pertama, keraguan mengenai apakah partisipan telah mengikuti keseluruhan instruksi, maka untuk riset lebih lanjut perlu ada tahapan screening test, menguji partisipan sudah memahami keseluruhan instruksi. Kedua, diakui bahwa terdapat perbedaan volume brown noise yang diputar oleh peneliti saat proses ambil data. Maka untuk penelitian lebih lanjut, harus ada pengukuran yang

(7)

91 jelas dan akurat tentang besar kecilnya volume, baik dari sisi peneliti maupun pada partisipan. Ketiga, kesulitan tingkat soal tes. Maka untuk penelitian selanjutnya tes akan dimodifikasi.

Keempat, adanya pergantian instruktor dan moderator yang memandu jalannya diskusi. Maka penelitian selanjutnya, hal ini dapat disamakan. Perbedaan instruktor mempengaruhi penyamarataan panduan penelitian yang digunakan bagi kelompok eksperimen maupun kontrol.

Walaupun sudah terdapat berbagai variabel yang dikontrol oleh peneliti, hal tersebut tidak dapat menyangkal bahwa cues visual cenderung tidak berjalan optimal pada kasus pengaruh brown noise pada working memory.

Setelah data diolah, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa hambatan, meliputi ketidaksesuaian jumlah sampel, ketidaksesuaian data informed consent, serta adanya kehadiran variabel tidak terkontrol lainnya. Terdapat pula beberapa kesimpulan, yakni waktu penelitian tidak mempengaruhi hasil penelitian dan perbedaan angkatan tidak mempengaruhi hasil penelitian.

Akan tetapi, di balik kekurangan dan keterbatasan tersebut terdapat temuan yang menekankan bahwa tidak dapat dibuktikan bahwa terdapat hubungan antara brown noise terhadap kemampuan working memory dan juga saran praktis dengan tujuan penelitian lanjutan.

Adapun, saran-saran tersebut menjadi ide pada penelitian selanjutnya. Oleh karena itu, berdasarkan hasil penelitian dan beberapa literatur yang mendukung, hipotesis awal yang mengatakan pengaruh brown noise terhadap kemampuan working memory pada Mahasiswa

Semester 1 & 3 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran belum terbukti dan ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

APA Dictionary of Psychology. (n.d.).

Dictionary.apa.org. Retrieved October 20, 2022, from https://dictionary.apa.org/noise Azizi, A., & Ghafoorpoor Yazdi, P. (2019).

Introduction to Noise and its Applications.

SpringerBriefs in Applied Sciences and Technology, 13–23.doi:10.1007/978-981-13- 6218-7_2

Baddeley A, D, G.J. Hitch, R.J. Allen (2009), Working memory and binding in sentence recall. Journal of memory and Language 61 (2009) 438–456.

Baddeley, A. (2010). Working memory. Current Biology, 20(4), R136–R140.

https://doi.org/10.1016/j.cub.2009.12.014 Bherer, L., Belleville, S., & Peretz, I. (2001).

Education, Age, and the Brown-Peterson

Technique. Developmental

Neuropsychology, 19(3), 237–251.

https://doi.org/10.1207/s15326942dn1903_1 Blum, D., & Jamet, I. B. A. (2022, September 25).

Can Brown Noise Turn Off Your Brain?

https://www.nytimes.com/interactive/2022/

09/23/well/mind/brown-noise.html

Brown, Robert (1828). "A brief account of microscopical observations made in the months of June, July and August, 1827, on the particles contained in the pollen of plants; and on the general existence of active molecules in organic and inorganic bodies" (PDF). Philosophical Magazine. 4

(21): 161–173.

doi:10.1080/14786442808674769. Archived (PDF) from the original on 9 October 2022.

Also includes a subsequent defense by Brown of his original observations, Additional remarks on active molecules.

Chen, I.-C., Chan, H.-Y., Lin, K.-C., Huang, Y.-T., Tsai, P.-L., & Huang, Y.-M. (2022). Listening to White Noise Improved Verbal Working Memory in Children with Attention- Deficit/Hyperactivity Disorder: A Pilot Study. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(12), 7283. MDPI AG. Retrieved from http://dx.doi.org/10.3390/ijerph19127283 Collins, A. G. E.; Brown, J. K.; Gold, J. M.; Waltz, J.

A.; Frank, M. J. (2014). Working Memory Contributions to Reinforcement Learning

(8)

Impairments in Schizophrenia. Journal of Neuroscience, 34(41), 13747–13756.

doi:10.1523/jneurosci.0989-14.2014

Cowan, N. (2014). Working Memory Underpins Cognitive Development, Learning, and Education. Educational Psychology Review,

26(2), 197–223.

https://doi.org/10.1007/s10648-013-9246-y Heuvel D Van Den, (2022). Rethinking

relationality. Adaptive Behavior. Vol:30(6):

pp. 565-567. doi:10.1177/10597123211000188 Lupeanu, D. (2019, December 13). 5 Factors

Influencing Memory Process.

KnowledgeOne.https://knowledgeone.ca/5- factors-influencing-memory-process/

Rini, A., & Fatmariani. (2017, September).

Penerapan Metode RAD Pada Sistem Santrock, J.W. 2005. Adolescence, Perkembangan

Remaja. Jakarta: Erlangga.

Stansfeld, S., Haines, M., & Brown, B. (2000). Noise and Health in the Urban Environment.

Reviews on Environmental Health, 15(1-2).

doi:10.1515/reveh.2000.15.1-2.43

Sutter, P. (2022, June 23). What is Brown noise?

livescience.com.

https://www.livescience.com/38547-what- is-brown-noise.html

Sutter, Paul. “About Us.” Livescience.com, 10 Mar.

2022, www.livescience.com/62824-about- us.html#section-affiliate-advertising- disclosure. Accessed 18 Oct. 2022.

Xianghui Zhou, Jun Yang, Zhi Li, Wuneng Zhou &

Dongbing Tong (2017) Stability analysis based on partition trajectory approach for switched neural networks with fractional Brown noise disturbance, International Journal of Control, 90:10, 2165-2177, DOI:

10.1080/00207179.2016.1237047

Zhou, X., Yang, J., Li, Z., Zhou, W., & Tong, D.

(2016). Stability analysis based on partition trajectory approach for switched neural networks with fractional Brown noise disturbance. International Journal of Control,

90(10), 2165–

2177.doi:10.1080/00207179.2016.1237047

Referensi

Dokumen terkait

182 |Universitas Multi Data Palembang Pengujian koefisien determinasi ini dilakukan dengan maksud mengukur kemampuan model dalam menerangkan seberapa pengaruh variabel independen

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh profitabilitas, leverage, firm size dan net working capital terhadap cash holding pada

Untuk membuktikan perbedaan signifikan nyata dari penggunaan TikTok sebagai media pemebelajaran terhadap kemampuan menulis teks prosedur siswa, maka dilakukan pengujian gain skor yang

KONTAK: Siti Nur Aida, [email protected], UIN Raden Intan Lampung PENGARUH MODEL LAPS-HEURISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF Siti

Fungsi audit internal dipengaruhi dan dialihkan untuk melakukan audit jarak jauh remote auditing dengan melakukan prosedur audit dari lokasi ke tempat yang diaudit menggunakan teknologi

Deskriptif Data Tentang Kemampuan Berpikir Kritis Sebelum Penerapan Aktivitas Literasi Matematika pada Mata Pelajaran Matematika Perolehan hasil nilai Pretest kemampuan berpikir

Hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa dengan tingkat kecemasan tinggi Berdasarkan gambar 1, dapat diamati bahwa pada indikator 1 dari kemampuan memecahkan masalah matematis,

Hasil penelitian ini yaitu: 1 Minat belajar siswa tidak berpengaruh terhadap kemampuan representasi matematis siswa; 2 Terdapat hubungan antara minat belajar siswa terhadap kemampuan