PERKEMBANGAN IKATAN PANCAK SILAT DI KOTA LANGSA PADA TAHUN 2008-2017
MUTIARA DEWI
Progam Studi Pendidikan Sejarah, Universitas Samudra Email : [email protected]
Abstrak
Skripsi ini berjudul” PERKEMBANGAN IKATAN PENCAK SILAT DI KOTA LANGSA PADA TAHUN 2008-2017” Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Menelusuri proses terbentuknya Olahraga pencak silat melalui IPSI ( Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia)Kota langsa dan untuk mengetahui bagaimana perkembangan olahraga pencak silat dikota langsa untuk menelusuri prestasi pencak silat kota langsa.Adapun metode penelitian pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunanakan metode penelitian kualitatif historis dimana dalam metode penelitian kualitatif lebih mengutamakan data dan analisis lapangan dan penelitian bersifat sejarah.penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung pengumpulan datanya berupa pernyataan- pernyataan mengenai isi,sifat,ciri,keadaan,gejala,pola-pola hubungan yang terjadi dalam suatu masyarakat.dalam pengumpulan data,peneliti mengumpulkan data peneliti menggunakan wawancara mendalam dan observasi dilapangan.Adapun hasil dari penelitian ini yang penulis dapat adalah olahraga pencak silat sendiri memiliki perkembangan yang sangat baik,dan juga olahraga ini adalah sebagai olahraga yang patut diperhitungkan dikarenakan perkembangan dan juga peminatnya sudah jauh lebih baik,dalam hal lain perkembangan olahraga ini memiliki sesuatu kemajuan untuk prestasi kota langsa sendiri perkembangan olahraga pencak silat ini memiliki kemajuan yang sangat baik khususnya untuk
kota langsa.Dengan adanya tulisan ini semoga bisa memberikan informasi terkait lahirnya ikatan pencak silat di indonesia khususnya kota langsa untuk menambah wawasan atau pengetahuan bagi mahasiswa dan masyarakat tentang bagaimana proses lahirnya ikatan pencak silat di kota langsa.
Kata kunci : Organisasi IPSI Kota Langsa
A. PENDAHULUAN
Kota Langsa pada awal terbentuknya adalah bagian dari wilayah Adminitrasi Kabupaten Aceh Timur yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 64 tahun 1991 tanggal 22 Oktober 1991 (diakses melalui hukumonline.com), dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia pada tanggal 2 April 1992. Kemudian, sesuai dengan perkembangan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam baik dari segi budaya, politik dan ekonomi, provinsi ini semakin dituntut mengembangkan diri, khususnya dari segi pemerintahan sehingga pada tahun 2001 terbentuklah Kota Langsa yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2001 pada tanggal 21 Juni 2001. Peresmiannya dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2001 Oleh Menteri dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia, Pejabat Walikota Pertama Yaitu H. Azhari Aziz, SH, MM yang dilantik Oleh Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam pada Tanggal 2 Nopember 2001 di Banda Aceh (Kemendagri. 2005. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39. Tahun 2005. tentang Kearsipan Daerah).
Berbicara mengenai olahraga di Kota Langsa salah satu olahraga yang mulai berkembang di Kota Langsa yaitu Pencak Silat. Pencak Silat Sendiri merupakan seni bela diri asli bangsa Indonesia yang merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia (Johansyah Lubis, 2004 : 1) . Pencak Silat juga merupakan sebuah sistem pertahanan diri dengan
mengedepankan gerakan-gerakan indah sehingga terlihat indah pada setiap gerakan tersebut.
Ada beberapa tokoh dalam penulisan Pencak Silat yang mengartikan Pencak sebagai sistem bela diri permainan, teori dan profan serta mengartikan “Silat” sebagai sistem beladiri yang sebenarnya, praktek dan sakral. Pendapat tersebut tidak benar karena dalam kenyataanya baik pencak maupun silat mengandung pengertian sebagai sistem beladiri permainan maupun sebenarnya teori maupun praktek dan profan maupun sakral sesuai dengan keperluannya. Dengan demikian, kata pencak dan silat memiliki kesamaan arti dan dicantumkan dalam Anggaran Dasar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Pada kongres yang pertama tanggal 22-23 Desember 1950 di Yogyakarta (George F.Groot dan Drs.
Notosoejitno, 2006 : 3).
Dalam proses perkembangan yang panjang telah membentuk jatidiri pencak silat mulai dari kerajaan Hindu, Budha, Islam hingga periode selanjutnya Pencak Silat tetap digunakan sebagai alat pertahanan untuk individual, kelompok. Hal ini terbukti dari beberapa kerajaan pada masa itu telah memiliki pasukan-pasukan kerajaan yang telah memiliki kemampuan bela diri Pencak Silat. (Rahmnan, 1989 : 10).
Setelah Indonesia merdeka, terjadi penambahan fungsi Pencak Silat dari fungsi vital menjadi fungsi olahraga,kesenian dan hiburan.
Bidang kesenian dapat dilihat dari berbagai upacaratradisional yang dalam salah satu tahapannya menghadirkan Pencak Silat Sebagai contoh adalah tahapan palang pintu dalam upacara perkawinan khas Betawi. Sebagai hiburan, terlihat dari berbagai bentuk ketangkasan memainkan senjata tajam ataupun tangan kosong yang dipertontonkan dalam beberapamedia hiburan mulai dari hiburan rakyatsampai ke hiburan media.Bela diri sebagai salah satu fungsi utamaPencak Silat kini cenderung menjadisalah satu cabang olahraga yang samahalnya dengan jenis olahraga bela dirilainnya seperti karate, judo, dan lainnya (Patanjala, 2011 : 403).
Pencak silat yang merupakan warisan leluhur nusantara juga mulai berkembang di Aceh dan keberadaanya juga belum di ketahui secara pasti kapan ia berkembang di Aceh karena pada dasarnya sejarah perkembangan pencak silat selalu dihubungkan dengan perkembangan sejarah manusia.
Terdapat beberapa Penamaan Pencak silat yang ada di Aceh seperti Pencak Aceh, Silat Tamiang (Silat Songsong, Silat Pelintau, Silat Rebas Terbang), Geudeu-geudeu (wilayah Pidie) Pencak silat Siwah (Aliran silat asli yang berasal dari daerah Aceh yang memadukan empat aliran asli Aceh, yaitu dari Peureulak, Aceh Besar (Keudee Bing-Lhok Nga), Pasee, dan Pidie).
Perkembangan Pencak Silat di Aceh juga tidak terlepas dari perkembangan pencak Silat yang ada didaerah atau kabupaten yang ada di Aceh. Hal ini di karenakan daerah lah sebagai pemasok atlet-atlet Pencak Silat yang ada di Aceh. Ada beberapa kabupaten di Aceh yang memiliki prestasi bagus dalam olahraga pencak silat yang ada di Aceh salah satunya Kota Langsa. Meskipun dalam PORA cabang Pencak Silat Kota Langsa belum memiliki prestasi yang membanggakan namun dalam Event Kejurda Tingkat Remaja Atlet Pencak silat berhasil menoreh prestasi yang membanggakan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis ingin melalukan penulisan mengenai Sejarah Perkembangan Olahraga Pencak Silat di Kota Langsa 2008-2017.
B. PEMBAHASAN
Proses Terbentuknya IPSI Kota Langsa Proses terbentuknya IPSI Kota Langsa merupakan suatu proses yang dimana terjadi dikarenakan adanya suatu pembentukan yang bertujuan untuk menjadikan suatu cabang olahraga pencaksilat menjadi olahrga yang sangat banyak di minati, dalam hal ini menurut peryataan dari bapak Irwandi yang penulis melakukan tanya jawab pada tanggal 30 Juni 2021 bahwa :
mengenai hal ini bahwasanya bapak Herwandi menyampaikan Proses terbentuknya IPSI ini atau di kenal sebagai Ikatan Pencak Silat Kota Langsa merupakan suatu peningkatan ataupun suatu kemajuan yang harus di lakukan, dalam hal ini IPSI sendiri merupakan suatau cabang olahraga yang pada masa lalu tidak memiliki peminat yang berbeda seprti sekarang terbentuknya IPSI sendiri merupakan suatu aspek kemajuan untuk Kota Langsa yang pada massa itu IPSI ini memiliki kepengurusan untk wilayah Aceh Timur yang dimana pada masa itu Kota Langsa belum memiliki aspek kepengurusan.
Pencak silat merupakan beladiri warisan budaya nenenk moyang bangsa Indonesia, untuk mempertahankan kahidupanya manusia selalu membela diri dari ancaman alam, binatang maupun sesamanya yang di anggap mengancam alam, cara atau bentuk bela diri itu merupakan jawaban terhadap keadaan lingkungan, pada umumnya di tandai dengan kuda – kuda yang ringan dan oleh gerak kaki yang lincah perbedaan tersebuut di bedakan karena kondisi daerah dan bentuk ancaman, yang menarik untuk di kaji adalah bahwa jurus – jurus yang digunakan untuk membela diri,banyak di alami dari oleh gerak binatang – binatang seperti yang lainya. ( Sucipto,2001:33)
Sejarah Terbentuknya IPSI di Kota Langsa Sejarah terbentuknya Ikatan Pencak Silat (IPSI) di Kota langsa tidak terlepas dari perkembangan Olahraga Pencak Silat di Indonesia. Pencak silat merupakan warisan asli budaya bangsa Indonesia, yang terdiri dari berbagai perguruan/aliran pencak silat. Sejarah lahirnya pencak silat tidak diketahui secara pasti, namun beladiri pencak silat dimungkinkan sudah ada di tanah air sejak peradaban manusia di Indonesia hal ini dikarenakan Pencak Silat adalah salah satu bentuk upaya manusia bertahan hidup dari serangan manusia maupun hewan.
Secara sederhananya olahraga dapat dilakukan oleh siapapun kapanpun dimanapun, tanpa memandang dan membedakan jenis kelamin, suku, ras, dan lain lain, sebagaian tokoh, Toho Cholik Mutohir,(2007:23) menjelaskan bahwa
hakikat olahraga adalah sebagai refleksi kehidupan masyarakat suatu bangsa di dalam olahraga tergambar aspirasi serta nilai – nilai leluhur suatu masayarakat yang terpantul melalui prestasi olahraga di Indonesai dijadikan alat pendorong gerakan masyarakat bagi lahirnya iman manusia ungul, baik secara fisikal mental, intelektual, social, serta mampu membenrtuk manusia seutuhnya dan juga pad adasarnya olahraga menyatuhkan individu dan komunitas, menyoroti keutamaan dan menjembatani perbedaan budaya atau etnis, olahraga menyediakan forumu untk belajar keterampilan seperti disiplin, kepercayaan diri, dan kepemimpinan dan mengajukan prinsip – prinsip itu seperti toleransi, kerja sama.
Hal ini sangat dibutuhkan mereka karena pada jaman itu manusia dapat bertahan hidup bila mereka dapat mengatasi rintangan-rintangan alam yang ganas, hidup di hutan belantara dan selalu berhadapan dengan berbagai binatang besar yang buas. Tantangan yang paling berbahaya tersebut adalah serangan dari binatang buas yang hidup di hutan-hutan.Ganasnya alam yang menatang pada saat itu, memaksa mereka harus membela diri dengan tangan kosong dan perlengkapan yang sederhana. Perjuangan hidup tersebut membuat mereka dapat bertahan untuk hidup. Lahirnya beladiri pada saat itu belum ada nama, namun itu merupakan naluri mereka untuk bertahan hidup.
Perkembangan jaman terus berputar, maka muncullah ilmu beladiri yang bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan maupun daerah pada saat jaman kerajaan-kerajaan baik di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, sampai dengan daerah Semenanjung Melayu. Mereka menciptakan bela diri (jurus-jurus) dengan meniru gerakan binatang yang berada di lingkungan alam sekitarnya. Gerakan- gerakan yang diciptakan juga disesuaikan dengan alam sekitarnya yang berbukit- bukit, dan berbatuan. Misalnya jurus yang diciptakan meniru gerakan harimau, kera, ular, dan burung.
Seperti halnya ketika penulis melakukan wawancara kepada bapak Herwandi,MPd pada tanggal 30 Juni 2021 dimana beliau adalah bagian dari ketua Pembina dari Organisasi IPSI khsusunya yang berada di lingkungan Kota Langsa penulis memberikan pertanyan kepada” Bapak Herwandi,MPd dengan pertanyan Bagaimana sejarah berdirinya IPSI di Kota Langsa” Lalu beliau menjelaskan:
Sejarah berdirinya IPSI sendiri itu sudah sangat lama dimana pada massa itu IPSI sendiri masi di dalam pengawasan Aceh Timur dikarenakan Kota Langsa sendiri belum ada ataupun belum dilakukanya pemekaran terhadap wilayah Kota Langsa dan Aceh Timur, Jadi untuk IPSI sendiri berdiri tepatnya pada tahun 2008 dimana dalam hal itu terdapat beberapa kesepakatan untuk IPSI beridiri di dalam pengawasan daerah Kota Langsa, dalam hal ini IPSI juga yang di pelopori oleh Bapak Herwandi mulai pelan pelan untuk melakukan pembentukan Tim ataupun pembentukan ke anggoatan yang dimana untuk dapat berpartisipasi dalam keanggoataan IPSI, IPSI sendiri sudah di canangkan dan juga sudah di bentuk dalam jauh jauh ahri, namun adanya beberpa konflik yang terjadi didalmnya sehingga IPSI sendiri tidak dapat di bentuk ataupun di kukuhkanya keanggotaanya dalam hal pembentukan struktur namun hal ini tidak dapat menjatuhkan semnagt kepada bapak – bapak yang berada didalam ke anggotanya IPSI itu sendiri.
Penjelasan Bapak Herwandi memberikan suatu pandangan mengenai adanya suatu pergerakan terhadap kemajuan dan juga perkembangan dunia olahraga khsusunya pancake silat di Kota Langsa, dan juga dalam suatu pembentukan olahraga ini memeliki suatu hal tanggung jawab yang dimana hal ini dapat berkembang jah lebih baik, dan perkembangan ituub terjadi ketika tahun demi tahun dari terbentuknya IPSI sendiri teryata dapat membawakan hasil yang olahraga ini mulai banyak diminanti oleh anak – anak khusunya anak remaja yang berada di wilayah Kota Langsa.
Dan dalam hal ini bisa dijadikan suatu alat tolak ukur untuk dapat melihat betapa berhasilnya IPSI ini di Kota Langsa lewat beberapa prestasi yang sudah di berikan oleh anak- anak yang masi di dalam pengawasan oleh IPSI, dan juga anak anak yang dimana memberikan presati di setiap pertandingan ataupun di setiap tournament yang berlangsung dan sebelum Indonesia merdeka pencak silat ikut andil dalam perjuangan bangsa dalam melawan penjajah Hal ini dibuktikan pada masa Penjajahan sudah banyak bermunculan nama-nama perguruan/aliran pencak silat yang bertujuan untuk membekali pejuang dalam melawan penjajah.
Kemahiran ilmu beladiri pencak silat ini terus dipupuk guna melawan penjajah secara gerilya pada jaman kemerdekaan. Perguruan-perguruan pencak silat pada waktu itu sibuk untuk menggembleng tentara dan rakyat, di samping itu
pesantren-pesantren, dan tempat-tempat ibadah selain untuk beribadah juga digunakan untuk latihan beladiri pencak silat. Sebagai contoh perang fisik bulan Nopember tahun 1945 di Surabaya dalam melawan sekutu, banyak menampilkan pejuang yang gagah perwira dari Pondok Pesantren Tebu Ireng, Gontor, dan Jamsaren (Atok Iskandar, 1999: 12).
Terbentuknya Pencak Silat Kota Langsa Perkembangan pencak silat di Indonesia memilki suatu progress yang sangat kuat, dimana pencak silat memiliki arti sendiri bagi warga Indonesia sendiri dan juga pencak silat juga sudah memasuki keranah dunia dalam hal ini untuk Kota Langsa sendiri memiliki nilai- nilai aspek tersendiri untuk olahraga pencak silat, dimana olahraga ini memiliki peminat-peminat tertentu didalmnya olahraga ini juga memiliki kemajuan yang sangat baik melainkan memberikan wawasan aspek kekuatan untuk peminatnya sendiri.
Seperti halnya ketika penulis melakukan wawancara terhadap bapak Herwandi pada tanggal 30 Juni 2021 beliau ialah selaku Ketua Organisasi pencak silat untuk wilayah Kota Langsa dengan pertanyaan Bagaimana Perkembangan Olahraga Pencak silat khususnya di Kota Langsa:
Beliau menjelaskan bahwasanya olahraga pencak silat sendiri memiliki perkembangan yang sangat baik, dan juga olahraga ini adalah sebagaiolahraga yang patut di perhitungkan dikarenakan perkembangan dan juga peminatnya sudah jauh lebih baik, dalam hal lain perkembangan olahraga ini memiliki sesuatu kemajuan untuk prestasi Kota Langsa sendiri.
Dimana olahraga sendiri adalah bentuk kegiatan fisik yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani, dalam olahraga tidak hanya melibatkan system semata, namun juga mengikut sertakan sistem lain seperti system lain, olahraga mempunyai arti penting dalam memelihara kesehatan dan menyembuhkan tubuh yang tidak sehat (Mutohir & Maksum, 2007).
Lanjut penulis melakukan wawancara kepada atlit dari pencak silat itu sendiri penulis melakukan Tanya jawab kepada sodara Nuzul Dwi Gusti pada tanggal 30 Juni 2021 dan penulis memberikan sebuah pertanyaan kepada sodara Nuzul Gusti dengan pertanyaan sebagai berikut” Bagaimana terbentuknya Pencak silat di Kota Langsa” lalu beliau menjawab”
Untuk terbentuknya pencak silat di Kota langsa sendiri memiliki tahap tahap yang dimana tahapan itu sangat panjang, dan juga dalam hal lian terbetuknya IPSI di Kota langsa sendiri memiliki suatu aspek kemajuan penikmat olahraga khususnya di Kota Langsa, dan IPSI terbetuk melalu adanyan gebrakan baru ketika pemekaran wilayah itu dilakukan, antara Kota Langsa dan juga Aceh Timur.
Selain itu IPSI mempunyai tujuan persaudaraan yang dapat memupuk persaudaraan dan kesatuan bangsa Indonesia sehingga tidak mudah dipecah belah.
Tahun 1948 sejak berdirinya PORI (Persatuan Olahraga Indonesia) yaitu wadah induk-induk organisasi olahraga IPSI sudah menjadi anggota. IPSI juga ikut aktif mendirikan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia). Pada PON I sampai dengan PON III cabang pencak silat belum dipertandingkan, tetapi hanya untuk demonstrasi.
Pencak silat juga merupakan warisan leluhur yang menunjukan budaya, karakteristik serta kearifan local masyarakat nusantara dalam beradaptasi dengan berbagai macam baik datang dari manusia maupun dari alam, dan juga pencak silat merupakan budaya asli Indonesia, dan pakar silat menyakini bahwa masyarakat melayu menciptakan dan menggunakan ilmu bela diri sejak masa penjajah dan juga para ahli menyakini bahwa berkembangnya pencak silat sejalan dengan perkembangan sejarah manusia dan silat juga dikaitkan dengan uopaya upaya manusia dalam mempertahankan hidup.( Johansyah Lubis, 2004:1)
Dalam hal ini menurut pernyataan dari Arif Iswandi sebagai seorang atlit pencak silat ( wawancara 30 juni 2021) bahwa :
Terbentuknya pencak silat di Kota Langsa sendiri merupakan pembentukan yang dimana pembentukan itu di pelopiri orang orang yang
memiliki potensi dalam hal kemajuan olahraga di Kota Langsa, dan dalam pembentukan IPSI sendiri merupakan tahapan pembrntukan yang dimana tahapan tahapan pembentukanya banyak melibatkan orang orang penting dialmnya, dikarenan dalam hal ini IPSI merupakan suatu organisasi yang dulunya di pegang oleh dua wilayah sekaligus namun dengan adanya kemajuan dan juga perubahan makan IPSI sendiri telah berdiri sendri dan juga telah menjadi cabang olahraga yang banyak diminati oleh kaum muda khsusnya di Kota Langsa.
Dalam hal ini IPSI merupakan suatu cabang olahraga yang dimana banyak diminati oleh kaum kaum muda, dikarenakan cabang olahraga pencak silat ini memiliki suatu fungsi sebagai olahraga yang memiliki suatu tujuan untuk melindungi diri dan juga sebai olahraga yang dimana hal hal sebagai suatau aspek kemajuan bela diri.
Dan pencak silat sendiri banyak diartikan penulis dalam sejarah dalam berbagai tulisanya pencak silat juga adalah permaianan atau sebuah keahlihan untuk mempertahankan diri dengan kepandaian menagkis, mengelak dan sebagainya sedangkan silat adalah olahraga jenis permainan yang didasarkan pada ketangkasan menyerang dan mebela diri dengan memakai atau tanpa senjata apapun, jadi dapat disimpulkan bahwa pencak silat merupakan suatu kepandaian berkelahi dan seni bela diri khas Indonesia dengan ketangkasan membela diri (Alwi, 2008:1036).
Selanjutnya penulis melakukan wawancara kepada Bapak wakil ketua bidang hubungnan masyarakat Taufiq Ertha, SE (wawancara 18 juli 2021 )
Perkembangan ataupun terbentuknya pencak silat di Kota Langsa melainkan perkembangan yang dimana memiliki suatu kemajuan dalam hal cabang olahraga sendiri, terbentuknya pencak silat juga mkum memiliki nilai nilai sejarahnya, dimana pada awal terbnetuknya pencak silat di Kota Langsa, lansa belum memiliki kekuasaan sendiri, melainkan masi dalam wilayah Aceh Timur, pencak silat sendiri terbentuk dalam waktu yang sangat lama, dikarrenakan ada beberpa perselihan yang membuat percak silat ini tidak,dapat terbentuk dengan sendirinya.
Dan juga ada beberapa tokoh dalam penulisan Pencak silat yang dimana mengartikan pencak silat sebagai suatu perubahan yang bertujuan untuk dapat memiliki nilai nilai perlindungan, teori dan profane serta mengartikan Silat sebagai sistem bela diri yang sbebenarnya praktek dan sacral, pendapat tersebut tidak benar dikarenakan dalam kenyataan baik pencak siat mengandung pengertian sebagai sistem bela diri dan memiliki permainan mamupun sebenarnya dan teori maupun praktek dan profane maupun sacral sesuai dengan keperluanya denga demikian kata pendek dan silat memiliki kesamaan arti dan dicatumkan dalam kegiatan dan anggaran dasar ikatan pencak silat Indoneasi (Notosoejitno,2006:3)
Dan selanjutnya penulis melakukan wawancara kepada Bapak M, Syarif,SPd,MPd, beliau adalah salah satu pengurus IPSI di Kota Langsa dan beliau adalah pimpinan dari Keperpustakaan daerah, (wawancara 19 juli 2021) bahwa :
Terbetuknya pencak silat di Kota langsa ialah dimana pada massa itu pencak silat sendiri belum memiliki suatu pengakuan dikarenakan pencak silat ini belum memiliki peminatnya, lambat laun setelah adanyan pemekaran wilayah yang dilakukan oleh Aceh Timur dan Kota Langsa, semenjak itu pencak silat ini sampai sekarang dan saat ini masi berdiri kokoh dikarenkan pencak silat ini semakin lama semakin memiliki banyak peminatnya dalam berbagai usia.
Dalam penjelasan yang di berikan oleh bapak M,Syarif bawasanya terbentuknya Pencak silat di Kota Langsa ini adalah suatu dobrakan yang dimana bertujuan untuk dapat mengembangkan jauh lebih baik dalam hal pencak silat ini, dan juga dalam terbentuknya pencak silat ini merupakan adanya perubahan dan juga pemekaran yang dilakukan oleh wilayah Aceh Timur dan Kota Langsa, dan
juga pembentukan ini memeiiki tahapan tahapa yang pada dasarnya untuk dapat meningkatkan kemajuan Pencak Silat itu sendiri.
Dalam proses yang panjang telah terbentuk jati diri pencak silat mulai dari kerajaan Hindu, dan Budha sehingga menjadikan pencak silat sebagai landasan dasar untuk dapat mempertahankan diri, selanjutnya pencak silat tetap digunakan sebagai alat pertahanan dan untuk individual, kelompok hal ini terbukti dari beberapa hal yang telah memeiliki kemampuan bela diri.(Rahman,1989:10)
Selanjutya penulis melakukan wawancara kepada Bapak Ismed,SW dimana beliau adalah salah satu dari pengurus IPSI itu sendiri, penulis melakukan (waawancara 20 Juli 2021) Menjelaskan :
Terbentuknya Pencak Silat di Kota lLangsa memiliki beberapa tahapan didalmnya tahapan yang dimaskud ialah dimana dalam hal pembentukan itu sendiri merupakan pembentukan bertujua untuk dapat menjadikan suatu perubahan yang baik bagi Kota Langsa, dan pembetukan ini terjadi dikarenakan Pencak silat ini memiliki suatu aspek kemajuan didalamnya, namun dengan hal ini pembentukan yang dilakukan memiliki proses yang sangat panjang didalmnya dan juga dala pembentukan ini adanya dukungan dari orang orang yang memiliki suatu misi yang sama.
Dalam penjelasan ini memberikan bawasanya pembentukan pencak silat itu sediri memiliki tahapan dan proses, dikaraenkan aspek yang dimiliki dalam mengutus ataupun memberikan suatu kemajuan dalam bidang olahraga ini dikarenakan oahraga ini sudah banyak sekali peminatnya, untuk pencak silatalah sendiri ini adalah olahraga yang pada dasarnya memiliki dasar dasar yang ada pada pembalaan diri di setiap individual,maka dari itu pencak silat banyak sedikitnya memberikan dukungan dan juga meberikan suatu ilmu pengetahuan terhadap bagaimana caranya melindungi diri kita masing – masing.
Perkembangan Ikatan Pencak Silat Kota Langsa.
Perkembangan pencak silat itu sendiri memiliki tahapan perkembangan yang sangat baik apalagi disaat adanya pemekaran wiayah yang dilakukan antara Aceh Timur dan Kota langsa, maka dari situlah berimbas dalam olahraga pencak silat itu sendiri, itu dikarenakan untuk pencak silat ini sendiri dulunya memiliki kepengurusan yang berada di bawah pimpinan Aceh Timur sehingga dulunya untuk Kota Langsa belum memiliki hak penuh dalam Pencak silat ini, jadi dalam hal perkembangan sampek sekarang memiliki perkembangan yang sangat pesat disitu terlihat dari adanya beberapa prestasi yang diberikan oleh atlit itu sendiri.
Oleh sebab untuk mengetahui lebih lanjut maka dari itu penulis melakukan wawancara kepada beberapa kepengurusan yang berada di wilayah kepengurusan IPSI atau kepengurusan pencak silat itu sendiri, Herwandi,M.Pd (wawancara 30 Juni 2021) beliau menjelaskan :
Untuk perkembangan Pencak silat itu sendiri saya fikir dalam tahapan yang sangat baik dikarenakan , perkembangan itu sangat terlihat dari bertambahnya para peserta ataupun anak didik dalam kegiatan pencak silat itu sendiri, dan juga bukan hal itu juga perkembangan juga sangat terlihat dalam adnaya dukungan dukungan dari pemerintah Kota langsa yang dimana mereka sudah mulai mendukung penuh terhadap olahraga ini, sehingga dapat kita rasakan dengan adanya dukungan ini membuat para peserta pencak silat bisa memberikan beberapa prestasi didalamnya.
Dalam penjelasan diatas memberikan penjelasan bawasanya perkembangan pencak silat itu sendiri memiliki suatu kemauan yang sangat baik, karna perkambangan itu sudah jauh dari beberapa tahun yang lalu dan juga pekembangan itu sangat bisa dirasakn oleh piak pemerintah sendiri, semua itu terlihat dengan adanya prestasi prestasi yang di berikan oleh para tallit pencak
silat, sehingga sampai sekarang pera atlit dan juga para pelatih dapat menjaga keutuhan itu semua dengan sangat baik.
Dan pencak silat sendiri banyak diartikan penulis dalam sejarah dalam berbagai tulisanya pencak silat juga adalah permaianan atau sebuah keahlihan untuk mempertahankan diri dengan kepandaian menagkis, mengelak dan sebagainya sedangkan silat adalah olahraga jenis permainan yang didasarkan pada ketangkasan menyerang dan mebela diri dengan memakai atau tanpa senjata apapun, jadi dapat disimpulkan bahwa pencak silat merupakan suatu kepandaian berkelahi dan seni bela diri khas Indonesia dengan ketangkasan membela diri (Alwi, 2008:1036).
Selanjutnya penulis melakukan wawancara kepada Nuzul Dwi Gustani beliau adalah salah satu atlit wanita yang memiliki prestasi di dalam pencak silat.
(wawancara 30 Juni 2021) beliau menjelaskan :
Perkembangan yang dirasakan oleh pencak silat itu sendiri sejauh ini sungguh sangat baik dikarenkan saya sendiri sebagai atlit juga merasakan perkembangan yang jauh signifikat, dan dalam hal ini juga sangat membantu menjadikan Kota langsa menjadi kot yang patut di perhitungkan dalam olah raga ini, untuk perkembangan sendiri juga bisa kita lihat dengan bertambahnya anggota pencak silat, dan juga prestasi yang di berikan oleh para atlit.
Dalam hal ini para atlit juga sangat bisa memberikan suatu perkembangan yang sangat baik dikarenakan pencak silat ini sudah banyak sekali peminat khususnya yang berada di wilayah Kota Langsa dan juga perkembangan ii sangat bisa dirasakan oleh beberapa pihak , dikarenakan dengan adanya pencak silat ini bisa mnejadikan suatu kemajuan dan keharuma Kota Langsa atas prestasi presati yang di berikan oleh para atlit.
Pada mulanya olahraga dilakukan hanya untuk mengisi waktu luang, sehingga olahraga dilakukan dengan penuh kegembiraan dan santai serta tidak ada batasan dan aturan yang digunakan. Olahraga dilakukan secara tidak formal baik dari segi tempat pelaksanaan, peraturan, maupun waktu kegiatannya.
Namun seiring perkembangan kebutuhan dan kemampuan manusia yang semakin maju, yang ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus dilakukan oleh manusia, maka kegiatan olahraga tidak lagi dilakukan hanya untuk kegiatan rekreasi melainkan bertambah menjadi kegiatan yang dipertandingkan.
Pencak Silat merupakan salah satu budaya asli bangsa Indonesia, dimana sangat diyakini oleh para pendekarnya dan pakar pencak silat bahwa masyarakat Melayu pada saat itu menciptakan dan mempergunakan ilmu bela diri ini sejak di masa prasejarah. Karena pada masa itu manusia harus menghadapi alam yang keras dengan tujuan mempertahankan kelangsungan hidupnya (survive) dengan melawan binatang ganas dan berburu yang pada akhirnya manusia mengembangkan gerak – gerak bela diri (Johansyah Lubis,dkk.2004 : 1).
Seiring berkembangnya zaman pencak silat kini tidak hanya menjadi namun terjadi penambahan fungsi Pencak Silat dari fungsi vital menjadi fungsi olahraga, kesenian dan hiburan. Bidang kesenian dapat dilihat dari berbagai upacara tradisional yang dalam salah satu tahapannya menghadirkan Pencak Silat.
Sebagai contoh adalah tahapan palang pintu dalam upacara perkawinan khas Betawi. Sebagai hiburan, terlihat dari berbagai bentuk ketangkasan memainkan senjata tajam ataupun tangan kosong yang dipertontonkan dalam beberapa media
hiburan mulai dari hiburan rakyat sampai ke hiburan media elektronik, seperti acara Gong Show di Trans TV. Bela diri sebagai salah satu fungsi utama Pencak Silat kini cenderung menjadi salah satu cabang olahraga yang sama halnya dengan jenis olahraga bela diri lainnya seperti karate, judo, dan lainlain. Perkembangan Pencak Silat dari segi fungsi sebagai ilmu bela diri itu sendiri ternyata memiliki dua arah yang seakan berlainan. Pertama adalah ilmu bela diri yang telah dilegalisasi menjadi salah satu cabang olahraga tingkat nasional bahkan dunia.
Sementara yang kedua adalah ilmu bela diri yang mengarah pada pelestarian kemurnian ajaran Pencak Silat secara tradisional (Setiawan, 2011: 403).
Selanjutnya penulis melakukan wawancara kepada Bapak Taufiq Ertha (18 juli 2021 ) beliau menjelaskan :
Perkembangan pencak silat sendiri ataupun ikatan pencak silat sendiri sungguh banyak dapat memebrikan perubahan dan juga perkembangan sehingga menjadikan Ikatan pencak silat ini semakin jauh lebih membaik, kemajauan juga sangat bisa dirasakan oleh kita semua, sehingga perkembangan itu sangat bisa dirasakan oleh seluruh lapisan mayarakat.
Peningkatan Jumlah Atlit Pencak silat Kota Langsa
Dalam hal ini peningkatan jumlah atlit yang masuk dan ikutan bergabung untuk melakukan dan juga untuk berlatih memiliki peningkatan seperti apa yang di sampaikan oleh bapak Irwandi dan penulis melakukan wawancara kepada bapak Herwandi ( 10 Maret 2020 ) beliau menyampikan :
peningkatan jumlah atlit yang terdapat pada ikatan pencak silay ini memiliki penigkatan yang sangat cukup baik, walauapun saya belum mimiliki angka pasti dalam penigkatan jumlah saya sudah melihat beberapa penambahan yang ada dalam angota IPSI ini ataupun dalam anggota yang bergabung pada IPSI ini. Saya sangat bersyukur sampai sekarang anak anak ini sangat semagat untuk berlatih dan juga sangat baik memiliki kedisipkinan dalam berlatih
Kami membuka pelatihan gratis untuk anak-anak yang ingin belajar pencak silat, jadi dengan cara belajar gratis tanpa diminta biaya sedikitpun asalkan para atlet siap dilatih dan menjadi atlet harapan kota langsa kedepan, anak-anak kami harap
Hal ini merupakan salah satu progam dari Ikatan Pencak Silat Kota Langsa agar generasi muda khususnya anak – anak Kota Langsa terhindat dari pengaruh Narkoba yang sedang marak dikalangan remaja saat ini. Jadi Ikatan Pencak Silat Kota Langsa membuat progam ini agar kedepannya tercipta generasi generasi muda yang berbakat dan berprestasi baik di tingkat provinsi maupun nasional hingga mewakili Indonesia di kancah internasional.
Progam Ikatan Pencak Silat dalam meningkatkan olahraga pencak silat di Kota Langsa tidak hanya dilakukan melalui proses penyaringan atau seleksi bakat.
IPSI juga melakukannya dalam bentuk sosialisasi-sosialisasi di sekolah, desa/gampong. IPSI ingin mewadahi dan membentuk perguruan-perguruan pencak silat yang terdapat pada gampong-gampong di wilayah Kota Langsa.
Upaya ini dilakukan sebagai upaya penambahan jumlah keanggotaan Ikatan Pencak Silat Kota Langsa serta menambah wawasan akan jurus-jurus pencak silat yang terdapat pada setiap perguruan pencak silat yang terdapat di Kota Langsa.
Di wilayah Kota Langsa Ikatan Pencak Silat Indonesia menaung perguruan Lima belas pencak silat dengan perguruan besarnya yaitu Persatuan Hati dan Satria Muda indonesia.
ada 17 perguruan pencak silat di Kota Langsa dan perguruan pencak silat yang masih besar disini adalah Persaatuan Hati Indonesia dan Satria Muda Indonesia untu Satria Muda Indonesia perguruan ini memiliki 300 anggota sedangkan untuk perguruan pencak silat yang lainnya kami belum memiliki data yang konkret berapa jumlah anggota pencak silat di setiap perguruannya (Herwandi 30 juni 2021).
IPSI akan terus melakukan upaya-upaya pendataan yang sistematis untuk mendata jumlah atlet di setiap perguruan pencak silat yang ada di Kota Langsa.
Lokasi latihan yang berubah-ubah serta belum maksimalnya konsistensi latihan setiap atlet merupakan beberapa faktor terkendalnya pendataan dan dalam hal Organisasi IPSI sendiri memiliki tahapan tahapan kemajuan yang sangat baik dan juga memeliki beberapa kemajuan dalam hal khsusunya olahraga IPSI sendiri.
Ikatan Pencak Silat Kota Langsa juga memiliki 17 wasit pencak silat di bawah naungan IPSI Kota Langsa. Dengan rincian wasit provinsi berjumlah 4 orang, wasit nasional 3 orang sedangkan wasit internasional 1 orang yaitu bapak Irwandi tentu hal ini sangat baik bagi perkembangan Ikatan Pencak Silat di Kota Langsa mengingat tidak hanya berprestasi di tingkat atlet namun juga dalam segi perangkat pertandingan dalam hal ini wasit dalam hal ini prsetasi pancak silat sendiri memiliki tahapan tahapan yang dimana tahapan tersebut memiliki peningkatan didalamnya dan juga pancak silat sendiri sangat baik dan juga sangat banyak di minati oleh sebagian masyarakat yang berada di Kota Langsa
Dan juga pancake silat yang ada di kota langsa juga berpotensi memiliki peningkata yang baik dan juga sangat banyak memliki suatu aspek peningkatan di dalamnya.
Jumlah Pelatih Pencak Silat Kota Langsa
Dalam perkembangannya Ikatan Pencak Silat Kota Langsa sebagai induk organisasi yang mewadahi olahraga pencak silat di Kota Langsa berhasil meraih prestasi-prestasi yang membanggakan baik pada perlombaan tingkat daerah maupun tingkat provinsi. Hal ini tidak terlepas dari peran pengurus Ikatan Pencak
Silat Kota Langsa yang terus meningkatkan prestasi atlet pencak silat kota Langsa. Berikut beberapa prestasi yang pernah di torehkan atlet pencak silat Kota Langsa. Dan juga presatsi pancake silat sendiri yang merupakan suatu aspek kemajuan yang sangat baik dan juga memiliki peminat yang sekarang cukup baik dalam hal lain olahraga ini merupakan suatu olahraga yang memiliki daya peminat yang cukup baik, dan juga segala peminat olahraga ini baik dari kalangan setiap umur yang mencakup semua usia yang ada d Kota Langa olahraga ini juga merupakan olahraga yang sangat memiliki peran pentinh dalam dunia cabang olahraga khusunya di Kota langsa sendiri.
Olahraga panca silat ini juga sangat memiliki kemajuan yang sangat pesat dan juga memiliki daya peminat yang sangat baik dan olahraga ini sudah memiliki beberapa prestasi didalmnya sehingga olahraga ini sudah dapat dijadikan suatu aspek pertimbangan untuk dapat diberikan bimbingan dan juga dapat selalu dijaga keberadaanya sehingga olahraga ini selalu berada didalam lingkungan prestasi dan juga memberikan suatu aspek kemajuan (Sumber Ketua IPSI Kota Langsa
Dalam hal prestasi tidak lupa pula kita harus memiliki pelatih yang handal dimana pelatih ini sangat berperan dalam menentukan aspek aspek kemanagan dan juga aspek kejuaraan dalam setiap pertandiangan juga event dalam kegiatan yang di lakukan oleh IPSI sendiri.dan untuk mengetahui jumlah pelatih yang ada di IPSI, Bapak Taufiq Ertha, SE (wawancara 18 juli 2021) menjawab :
Yang saya ketahui dalam hal pelatih untuk IPSI sendiri memliki hanya dua orang pelatih itu untuk setiap katagorinya, kita pelatih tidak banyak hanya saja banyak factor pendudkung dalams setiap season melatih, seperti haknya dalam pelatihan kita libatkan juga anak anak yang sudah memilik prestasi untuk dapat melatih adik adik juniornya dengan dilakukanya hal seperti itu membuta mereka tambah menjadi lebih
kompak dan juga memiliki tangung jawab lebih dalam setiap pertemuan dan pelatihan berlangsung.
Aktifitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat aktifitas otot-otot skelet yang mengakibatkan pengeluaran energi. Setiap orang melakukan aktifitas fisikantara individu satu dengan yang lain tergantung gaya hidup perorangan dan faktor lainnya. Aktifitas fisik terdiri dari aktifitas selama bekerja, tidur, dan pada waktu senggang. Latihan fisik yang terencana, terstruktur, dilakukan berulang- ulang termasuk olahraga fisik merupakan bagian dari aktifitas fisik. Olahraga fisik dapat mencegah resiko terjadinya penyakit tidak menular seperti penyakit pembuluh darah, diabetes, kanker dan lainnya (Kristanti, 2002).
Perlengkapan Sarana dan Prasarana
Dalam setiap cabang olahraga seharusnya memiliki sarana dan prasana yang baik dikarenakan sarana dan prasarana ini adalah sebagai factor pendorong untuk dapat memiliki peningkatan presatasi didalamnya, sarana dan prasarana ini sangat penting untk dimiliki di setiap cabang olahraga yang ada.
Maka dari itu untuk mengetahui sarana dan prasara apa saja yang di miliki oleh pengelola IPSI sendiri penulis melakukan wawancara kepada Bapak Ismed SW dikarenakan beliau menjabat sebagai pengembangan untuk organisasasi.
(wawancara 20 juli 2021) bahwa :
untuk sarana dan prasarana kita masi memiliki kekurangan, kekurangan dalam arti kata ada beberapa gedung dan juga tempat yang sampai sekarang masi kurang dalam hal merawatnya, lalu bapak juga mejelaskan bawasanya sarana dan prasarana ini belum memiliki kelengkapan dengan baik, jadi beliau harapkan untuk pengurus lainya agar dapt membantu dan juga menjaga sarana dan prasarana yang sudah ada dan juga merwatnya dengan baik.
Menurut penjelas Bapak Ismed ini bawasanya kurangnya kesadran dalam merawat sarana dan oprasarana yang sudah ada sehingga menjadikan tempat ini agak sedikit kurang baik dikarenakan kurangnya kepedulian bersama dalam merawat dan juga menjaganya, maka dari itu kita sebagai pengurus dan juga sebagai orang orang yang sudah diberikan kepercayaan yang sangat baik maka daari itu kita harus menjaga kepercyaan itu dengan sebaik baiknya.
Aktifitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat aktifitas otot-otot skelet yang mengakibatkan pengeluaran energi. Setiap orang melakukan aktifitas fisikantara individu satu dengan yang lain tergantung gaya hidup perorangan dan faktor lainnya. Aktifitas fisik terdiri dari aktifitas selama bekerja, tidur, dan pada waktu senggang. Latihan fisik yang terencana, terstruktur, dilakukan berulang- ulang termasuk olahraga fisik merupakan bagian dari aktifitas fisik. Olahraga fisik dapat mencegah resiko terjadinya penyakit tidak menular seperti penyakit pembuluh darah, diabetes, kanker dan lainnya (Kristanti, 2002).
Prestasi Ikatan Pencak Silat Kota Langsa.
Prestasi ikatan pencak silat di Kota Langsa sudah memiliki peningkatan yang baik beberapa sudah memiliki kejuaran yang sudah mengharumkan nama Kota langsa. Menurut bapak Herwandi (wawancara 30 juni 2021) menjelaskan :
bawasanya dalan peningkatan prestasi yang di miliki oleh anak anak pencak silat memiliki peningkatan yang baik, walaupun belum ada peningkatan yang sangat signifikat dalam hal ini ada beberapa anak anak kita yang memiliki presatdi didalmnya dikarenakan mereka sudah memiliki beberapa kemengan di kegaiatan kegiatan ataupun event event cabang olahraga ini, yang pastinya dalam prestasi walaupun tidak memiliki peningkatan yangan sangat signifikat setidaknya mereka sudah
dapat mengharumkan nama kota langsa dan juga membangakan wilayah mereka.
Dalam hal ini prsetasi yang di miliki anak anak pencak silat kota langsa sudah memiliki kemjauan sedikit demi sedikit yang walaupun mereka belum memiliki kuasa dalam hal prestasi yang terpenting dalam hal ini ada beberapa anak IPSI yang sudah memiliki prestadi didalmnya maka dari itu kami sebagai pengurus IPSI akan terus berusaha dalam hal meningkatkan prestasi yang akan membawakan hal positive didalamnya.
Secara sederhananya olahraga dapat dilakukan oleh siapapun kapanpun dimanapun, tanpa memandang dan membedakan jenis kelamin, suku, ras, dan lain lain, sebagaian tokoh, Toho Cholik Mutohir,(2007:23) menjelaskan bahwa hakikat olahraga adalah sebagai refleksi kehidupan masyarakat suatu bangsa di dalam olahraga tergambar aspirasi serta nilai – nilai leluhur suatu masayarakat yang terpantul melalui prestasi olahraga di Indonesai dijadikan alat pendorong gerakanmasyarakat bagi lahirnya iaman manusi ungul, baik secara fisikal mental, intelektual, social, serta mampu membenrtuk manusia seutuhnya dan juga pad adasarnya olahraga menyatuhkan individu dan komunitas, menyoroti keutamaan dan menjembatani perbedaan budaya atau etnis, olahraga menyediakan forumu untk belajar keterampilan seperti disiplin, kepercayaan diri, dan kepemimpinan dan mengajukan prinsip – prinsip itu seperti toleransi, kerja sama.
Lalu penulis melakukan wawancara kepada anak anak yang berprestasi yaitu Nurul Dwi Gustani mengenai hal hal prestaasi dimana beliau menjelaskan bawasanya prestasi yang di miliki pencak silat Kota Lansga sudah memilki
ppeningkatan dimana saya sendiri sudah memenangi event kegiatan dalam kejuaran antar daerah dan juga saya dapat juara dalam kegiatan itu.
Dalam proses perkembangan yang panjang telah membentuk jatidiri pencak silat mulai dari kerajaan Hindu, Budha, Islam hingga periode selanjutnya Pencak Silat tetap digunakan sebagai alat pertahanan untuk individual, kelompok.
Hal ini terbukti dari beberapa kerajaan pada masa itu telah memiliki pasukan- pasukan kerajaan yang telah memiliki kemampuan bela diri Pencak Silat (PB.IPSI, 1989 : 10). Hal ini di lakukan untuk membekali setiap anggota atau pasukan kerajaan sehingga kemampuan bela diri tersebut dapat digunakan untuk mempertahankan wilayah maupun memperluas kekuasaaan wilayah lainnya.
C. PENUTUP
Lahirnya pencak silat di Kota Langsa tidak terlepas dari perkembangan Pencak Silat di Indonesia. Pencak silat yang pada awalnya adalah bagian dari upaya beladiri yang dilakukan manusia untuk bertahan dari serangan musuh (hewan dan manusia) seiring berjalan waktu berubah menjadi kegiatan olahraga dalam masyarakat. Berubahnya fungsi pencak silat dari upaya bertahan hidup menjadi olahraga mendorong lahirnya sebuah wadah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Ikatan Pencak Silat Indonesia Kota Langsa sudah terbentuk sejak Kota Langsa masih menjadi bagian Kabupaten Aceh Timur sehingga pada tahun 2001 sejak pemekaran Kota Langsa dari Aceh Timur Ikatan Pencak Silat Kota Langsa sudah terbentuk. Terbentuknya Ikatan Pencak Silat pada waktu itu didasari oleh keinginan setiap perguruan – perguruan pencak silat yang ada di Kota Langsa untuk memiliki sebuah kelembagaan atau sebuah wadah organisasi dengan tujuan meningkatkan prestasi Pencak Silat di Kota Langsa, memperkenalkan pencak silat di Kota Langsa, mempersatukan perguruan – perguruan pencak silat di Kota
Langsa serta mengadakan turnamen pencak silat untuk meningkatkan kualitas atlet pencak silat di Kota Langsa. Peran yang dilakukan Ikatan Pencak Silat Kota Langsa dalam membangun perkembangan pencak silat dan prestasi pencak silat berupa penjaringan atlet sejak dini, memberikan porsi latihan yang baik kepada atlet pencak silat Kota Langsa, memprofesionalkan wasit beserta perangkat pertandingan dan perang mempersatukan misi dan visi beberapa perguruan silat yang ada di Kota Langsa sehingga prestasi pencak silat kota langsa membanggakan meraih juara tingkat provinsi, nasional dan internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi Hasan. dkk. 2008. Sejarah Perkembangan Pencak Silat. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Endang Kumaidah. 2017. Penguatan Eksistensi Bangsa Melalui Seni Beladiri Pencak Silat. Pengajar Jurusan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Erwin Setyo Kristianto. 2015. Pencak Silat “Sejarah dan Perkembangan Pencak Silat, Teknik-teknik Pencak Silat Penguatan Dasar Pencak Silat.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Fitri Haryani Nasution, dkk. 2017. Buku Pintar Pencak Silat. Jakarta: PT.
Anugrah.
George. F. De Groot. Drs Notosoejitno. 2006. Pencak Silat Seni Bela Diri Indonesia. Bandung: PT. Granesia Bandung.
Hanafiah dan Siti Hajar. 2015. Perkembangan Pencak Silat di Aceh Tamiang pada Masa Orde Baru (1967-1998). Jurnal Seunebok Lada Vo. 2. No. 2 terbitan Juli-Desember 2015.
Irvan Setiawan. 2011. Eksistensi Seni Pencak Silat di Kabupaten Purwakarta (Kajian Tentang Strategi Adaptasi). Jurnal Patanjala Dipulikasi September 2011.
Johansyah Lubis. 2004. Pencak Silat (Edisi Ketiga). Jawa Barat: Raja Grafindo.
Kemendragi. 2005. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 39. Tahun 2005 Tentang Kearsipan Daerah. Diakses 17 September 2018.
https://www.kemendragi.go.id.
Kristianti. 2002. Kondisi Fisik Kurang Gerak dan Instrumen Pengukuran.
Media Litbang, XII, 1-5.
Moleong, Lexy J. 1995. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mahendra. 2018. Kontruksi Identitas Sosial Perguruan Pencak Silat Pencak Organisasi Ranting Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Universitas Airlangga.
Mutohir. dkk. 2007. Sport Development Indeks. Jakarta: PT. Indeks diakses melalui situs Digital Libary of State University of Malang https://library.um.ac.id.
PB. IPSI. 1989. Pencak Silat di Indonesia II. Jakarta: PB IPSI.
Sulasman. 2014. Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta: Pustaka Setia.
Sumadi Suryabrata. 2010. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PT Rajagrafindo.
Sumber Internet :
Hukumonline.com. Diakses 17 September 2018.
Peraturan.go.id diakses pada 17 September 2018 Acehsatu.com di akses pada 17 september 2019 Serambinews diakses pada 20 agustus 2019 Waspadaonline.com diakses pada 1 januari 2020