• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Sifat Graf Annihilator Nol dari Ring Komutatif

N/A
N/A
Nguyแป…n Gia Hร o

Academic year: 2023

Membagikan "View of Sifat Graf Annihilator Nol dari Ring Komutatif"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

303

SIFAT GRAF ANNIHILATOR NOL DARI RING KOMUTATIF

Haniiam Mariiaa, Vika Yugi Kurniawan, Sutrima Program Studi Matematika FMIPA UNS Surakarta

haniiamm@student.uns.ac.id, vikayugi@staff.uns.ac.id, sutrima@staff.uns.ac.id

Abstrak

Diberikan ring komutatif ๐‘… dengan elemen identitas tak nol. Graf annihilator nol dari ring ๐‘… dinotasikan dengan ๐’๐‘จ(๐‘…) adalah suatu graf dengan himpunan vertex-nya merupakan himpunan elemen nonunit tak nol di ๐‘… dan dua vertex berbeda ๐‘ฅ dan ๐‘ฆ adjacent jika ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) โˆฉ ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ) = 0. Pada penelitian ini dikaji mengenai sifat-sifat dasar dari graf annihilator nol, kemudian menentukan karakteristik ring ๐‘… sedemikian sehingga graf annihilator nol merupakan graf terhubung, serta diberikan contohnya. Metode penelitian yang digunakan dalam makalah ini adalah studi literatur. Misalkan ๐‘… suatu ring, jika ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf kosong, maka ๐‘… adalah suatu ring lokal dan ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) โ‰  {0} untuk setiap elemen nonunit ๐‘ฅ โˆˆ ๐‘…. Dan sebaliknya juga benar jika ๐‘… merupakan ring B๐‘’ฬ€zout. Diberikan ring B๐‘’ฬ€zout ๐‘… dengan |๐‘€๐‘Ž๐‘ฅ(๐‘…)| < โˆž sedemikian sehingga ๐›ฟ(๐’๐‘จ(๐‘…)) > 0, graf ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf hingga jika dan hanya jika setiap vertex pada ๐’๐‘จ(๐‘…) memiliki degree yang berhingga. Misalkan ๐‘… merupakan ring semiprimitif, jika minimal terdapat satu dari ideal maksimal di ๐‘… merupakan ideal utama maka ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf terhubung dengan ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š(๐’๐‘จ(๐‘…)) โ‰ค 4.

Kata Kunci: graf annihilator nol, ideal maksimal, ideal utama, ring b๐‘’ฬ€zout, ring komutatif

1. PENDAHULUAN

Konsep graf pembagi nol dikenalkan oleh Beck (1988), dalam kajiannya mengenai ring komutatif ๐‘…. Graf pembagi nol ๐บ(๐‘…) adalah graf dengan himpunan vertex-nya merupakan pembagi nol di ๐‘… (termasuk 0), dan dua vertex berbeda ๐‘ฅ dan ๐‘ฆ adjacent jika ๐‘ฅ๐‘ฆ = 0. Dalam kajian yang lain, Anderson dan Livingston (1999) mempelajari tentang subgraf ฮ“(๐‘…) dari graf ๐บ(๐‘…) yang himpunan vertex-nya merupakan pembagi nol yang tak nol di ๐‘….

Berikutnya banyak peneliti yang mengkaji dan mengembangkan penelitian tentang graf pembagi nol dari ring komutatif. Afkhami et al. (2017) memperkenalkan graf annihilator dari ring komutatif yang dinotasikan dengan ๐ด๐บ(๐‘…). Graf ๐ด๐บ(๐‘…) merupakan graf tak berarah dengan himpunan vertex-nya merupakan pembagi nol yang tak nol di ๐‘… dan dua vertex berbeda adjacent jika dan hanya jika ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ๐‘ฆ) โ‰  ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) โˆช ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ). Akbari et al.

(2017), mengembangkan konsep graf ideal co-annihilating di ring ๐‘…. Pada artikel ini akan dibahas mengenai graf annihilator nol dari ring komutatif yang mengacu pada kajian Hojjat (2018), yang mengenalkan graf annihilator nol dari ring ๐‘…. Graf annihilator nol merupakan graf dengan himpunan vertex- nya adalah himpunan elemen non-unit tak nol di ๐‘… dan dua vertex berbeda ๐‘ฅ dan ๐‘ฆ adjacent jika ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) โˆฉ ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ) = {0}. David et al. (2020)

(2)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

304 melakukan penelitian mengenai perluasan graf ฮ“(๐‘…) dengan memodifikasi vertex dan hubungan adjacency dari graf ฮ“(๐‘…).

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan menggunakan referensi berupa buku, jurnal, atau penelitian mengenai struktur aljabar dan graf, khususnya graf annihilator nol dari ring komutatif. Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1) mempelajari definisi-definisi dasar dan teorema yang berkaitan dengan

struktur aljabar maupun teori graf,

2) mempelajari sifat dasar graf annihilator nol,

3) mengkaji karakteristik ring komutatif ๐‘… sedemikian sehingga ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf terhubung.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Konsep Dasar Graf

Berikut diberikan definisi dasar graf yang diambil dari Chartrand (1997). Graf ๐บ merupakan graf sederhana dengan himpunan vertex ๐‘‰(๐บ) dan himpunan edge ๐ธ(๐บ). Degree dari suatu vertex v adalah banyak edge yang incident dengan ๐‘ฃ. Minimum degree pada graf ๐บ dinotasikan dengan ๐›ฟ(๐บ).

Suatu graf ๐บ terhubung jika terdapat path ๐‘ข โˆ’ ๐‘ฃ antara sebarang dua vertex di ๐บ. Untuk dua vertex berbeda ๐‘ฅ dan ๐‘ฆ dari suatu graf terhubung ๐บ, ๐‘‘๐บ(๐‘ฅ, ๐‘ฆ) merupakan panjang path terpendek dari ๐‘ฅ ke ๐‘ฆ. Diameter dari graf terhubung ๐บ adalah ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š(๐บ) = ๐‘ ๐‘ข๐‘{๐‘‘๐บ(๐‘ฅ, ๐‘ฆ)|๐‘ฅ ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐‘ฆ ๐‘ฃ๐‘’๐‘Ÿ๐‘ก๐‘’๐‘ฅ ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘๐‘’๐‘‘๐‘Ž ๐‘‘๐‘– ๐บ}. Graf bipartite adalah graf dimana semua vertex-nya dapat dipartisi menjadi dua bagian ๐‘ˆ dan ๐‘‰ sedemikian sehingga setiap edge menghubungkan suatu vertex di ๐‘ˆ ke suatu vertex di ๐‘‰. Graf bipartite lengkap adalah graf bipartite dengan partisi ๐‘ˆ, ๐‘‰ sedemikian sehingga untuk setiap vertex di ๐‘ˆ adjacent dengan setiap vertex di ๐‘‰. Clique dari graf ๐บ merupakan subset dari pasangan vertex yang adjacent dalam graf ๐บ.

3.2 Sifat Dasar Graf Annihilator Nol

Suatu graf merupakan graf kosong jika tidak memiliki edge (Chartrand, 1997). Ideal utama merupakan ideal yang dibangun oleh satu elemen di ๐‘… (Fraleigh, 2003). Ring B๐‘’ฬ€zout adalah ring dimana semua ideal yang dibangun secara hingga dalam ring tersebut merupakan ideal utama (Hojjat, 2018).

Berikut diberikan teorema mengenai sifat yang menyatakan ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf kosong.

Teorema 3.2.1. Diberikan ring ๐‘…. Jika ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf kosong, maka ๐‘… adalah suatu ring lokal dan ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) โ‰  {0} untuk setiap elemen nonunit ๐‘ฅ โˆˆ ๐‘…. Dan sebaliknya juga benar jika ๐‘… merupakan ring B๐‘’ฬ€zout.

(3)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

305 Bukti. Diketahui ๐’๐‘จ(๐‘…) adalah graf kosong. Andaikan ๐‘… bukan ring lokal dan ๐‘… memiliki dua ideal maksimal, ๐–’1, ๐–’2. Maka ๐–’1+ ๐–’2= ๐‘… berarti terdapat ๐‘ฅ โˆˆ ๐–’1 dan ๐‘ฆ โˆˆ ๐–’2 sedemikian sehingga ๐‘ฅ + ๐‘ฆ = 1. Jadi ๐‘ฅ dan ๐‘ฆ adjacent, dimana terjadi konstradiksi. Oleh karena itu ๐‘… merupakan ring lokal.

Misalkan ๐–’ merupakan maksimal ideal dari ๐‘… dan ๐‘ฅ adalah element dalam ๐–’. Andaikan ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) = {0}. Maka {๐‘ฅ๐‘›|๐‘› โˆˆ ๐‘} merupakan clique takhingga di ๐’๐‘จ(๐‘…) dimana terjadi kontradiksi. Jadi ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) โ‰  {0}.

Misalkan ๐‘… merupakan ring B๐‘’ฬ€zout lokal dan ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) โ‰  {0} untuk setiap elemen nonunit ๐‘ฅ โˆˆ ๐‘…. Misalkan ๐‘ฅ, ๐‘ฆ adalah dua vertex di ๐’๐‘จ(๐‘…). Maka ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐–’. Oleh karena itu ๐‘…๐‘ฅ + ๐‘…๐‘ฆ = ๐‘…๐‘ง untuk beberapa elemen nonunit yang tak nol ๐‘ง โˆˆ ๐‘…. Jadi ๐‘ฅ, ๐‘ฆ tidak adjacent yang menunjukkan bahwa

๐’๐‘จ(๐‘…) kosong. โˆŽ

Berikut ini diberikan contoh untuk memahami Teorema 3.2.1.

Contoh 3.2.1. Diberikan ring โ„ค12, dengan dua ideal maksimal ๐–’1 = {0ฬ…, 2ฬ…, 4ฬ…, 6ฬ…, 8ฬ…, 10ฬ…ฬ…ฬ…ฬ…} dan ๐–’2 = {0ฬ…, 3ฬ…, 6ฬ…, 9ฬ…}.Graf ๐’๐‘จ(โ„ค12) dengan himpunan vertex ๐‘‰(๐’๐‘จ(โ„ค12)) = {2ฬ…, 3ฬ…, 4ฬ…, 6ฬ…, 8ฬ…, 9ฬ…, 10ฬ…ฬ…ฬ…ฬ…} dimana elemen dalam himpunan vertex tersebut merupakan elemen ๐–’1โˆช ๐–’2 selain nol. Ambil elemen 4ฬ… โˆˆ ๐–’1 dan 9ฬ…โˆˆ ๐–’2, maka diperoleh 4ฬ…+ 9ฬ…= 1ฬ…. Karena 1ฬ… merupakan elemen unit, berarti 4ฬ… dan 9ฬ… adjacent. Diperoleh graf ๐’๐‘จ(โ„ค12) bukan graf kosong.

Berdasarkan definisi graf annihilator nol, diperoleh graf ๐’๐‘จ(โ„ค12) Seperti pada Gambar 3.2.1

Gambar 3.2.1 graf ๐’๐‘จ(โ„ค12)

Didefinisikan ๐ฝ๐‘Ž๐‘(๐‘…) adalah irisan dari semua annihilator pada suatu ring ๐‘…. Berikut diberikan teorema yang menyatakan ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf hingga.

Teorema 3.2.2. Diberikan ring B๐‘’ฬ€zout ๐‘… dengan |๐‘€๐‘Ž๐‘ฅ(๐‘…)| < โˆž sedemikian sehingga ๐›ฟ(๐’๐‘จ(๐‘…)) > 0. Graf ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf hingga jika dan hanya jika setiap vertex pada ๐’๐‘จ(๐‘…) memiliki degree yang berhingga.

Bukti. (โ‡’)

Misalkan ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf hingga, maka terdapat ๐‘› vertex dalam ๐’๐‘จ(๐‘…), yang artinya terdapat ๐‘ฅ1, ๐‘ฅ2, . . . , ๐‘ฅ๐‘› elemen nonunit tak nol di ๐‘….

(4)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

306 Misalkan untuk setiap vertex ๐‘ฅ๐‘– untuk ๐‘– = 1,2, . . . , ๐‘› โˆˆ โ„• adjacent dengan setiap vertex lainnya, maka vertex ๐‘ฅ๐‘– memiliki ๐‘› โˆ’ 1 degree. Terbukti setiap vertex memiliki degree yang berhingga.

(โ‡)

Misalkan setiap vertex di ๐’๐‘จ(๐‘…) memilki degree berhingga. Jika ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) = {0} untuk suatu elemen nonunit yang tak nol ๐‘ฅ โˆˆ ๐‘…, maka ๐‘ฅ adjacent ke semua vertex di ๐’๐‘จ(๐‘…) yang berarti ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf berhingga.

Diasumsikan bahwa ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) โ‰  {0} untuk setiap elemen nonunit yang tak nol ๐‘ฅ โˆˆ ๐‘…. Jelas bahwa ๐ฝ๐‘Ž๐‘(๐‘…) = {0}. Kebalikannya, diasumsikan bahwa terdapat elemen tak nol ๐‘Ž โˆˆ ๐ฝ๐‘Ž๐‘(๐‘…). Karena ๐’๐‘จ(๐‘…) tidak memiliki isolated vertex, ๐‘Ž adjacent ke vertex lain, misal ๐‘. Karena ๐‘… ring B๐‘’ฬ€zout, ๐‘…๐‘Ž + ๐‘…๐‘ dibangun oleh elemen nonunit tak nol ๐‘ di ๐‘… maka ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘…๐‘Ž + ๐‘…๐‘) = ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘) โ‰  {0}, dimana hal ini tidak mungkin. Jadi ๐ฝ๐‘Ž๐‘(๐‘…) = {0}. Dengan Teorema Chinese Remainder diperoleh ๐‘… โ‰ƒ ๐น1ร— ๐น2ร—. . .ร— ๐น๐‘›. Dimana ๐น๐‘– adalah lapangan dan ๐‘› = |๐‘€๐‘Ž๐‘ฅ(๐‘…)|. Misalkan 0 โ‰  ๐‘ข โˆˆ ๐น1 Maka (๐‘ข, 0, . . . ,0) dan (0,1, . . . ,1) adjacent. Karena (0,1, . . . ,0) memiliki degree yang berhingga, jadi ๐น1 merupakan lapangan berhingga. Demikian pula ditunjukkan ๐น๐‘– merupakan lapangan berhingga. Akibatnya ๐‘… memiliki elemen nounit taknol yang berhingga dan terbukti. โˆŽ Berikut diberikan teorema yang menyatakan graf ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf bipartite dan graf bipartite lengkap.

Teorema 3.2.3. Diberikan ring B๐‘’ฬ€zout ๐‘… dengan |๐‘€๐‘Ž๐‘ฅ(๐‘…)| < โˆž. Maka 1. ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf bipartite dengan ๐›ฟ(๐’๐‘จ(๐‘…) ) > 0,

2. ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf bipartite lengkap,

3. ๐‘… โ‰ƒ ๐น1ร— ๐น2 dimana ๐น1 dan ๐น2 merupakan lapangan.

Bukti. (1)โ‡’ (3)

Andaikan ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf bipartite dengan ๐›ฟ(๐’๐‘จ(๐‘…) ) > 0. Jika ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) = {0} untuk suatu elemen nonunit tak nol ๐‘ฅ di ๐‘…, maka {๐‘ฅ๐‘›|๐‘› โˆˆ ๐‘}

adalah clique tak hingga, dimana terjadi kontradiksi. Maka, untuk setiap elemen nonunit tak nol ๐‘ฅ di ๐‘… terdapat ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) โ‰  {0}. Seperti pada bukti Teorema 3.2.2 dapat ditunjukkan ๐‘… = ๐น1ร— ๐น2ร—. . .ร— ๐น๐‘›, dimana ๐น๐‘– merupakan lapangan dan ๐‘› = |๐‘€๐‘Ž๐‘ฅ(๐‘…)|. Jelas bahwa ๐‘› โ‰  1. Jika ๐‘› โ‰ฅ 3, maka {(0,1, . . . ,1), (1,0,1, . . . ,1), (1,1,0,1, . . . ,1)} adalah clique di ๐’๐‘จ(๐‘…), terjadi kontradiksi. Jadi ๐‘… โ‰ƒ ๐น1ร— ๐น2.

(3)โ‡’ (2)

Andaikan ๐‘… โ‰ƒ ๐น1ร— ๐น2 dimana ๐น1 dan ๐น2 merupakan lapangan. Setiap vertex di ๐’๐‘จ(๐‘…)berbentuk (๐‘ข, 0) atau (0, ๐‘ฃ) dimana 0 โ‰  ๐‘ข โˆˆ ๐น1 dan 0 โ‰  ๐‘ฃ โˆˆ ๐น2. Dan dua vertex (๐‘ข, 0) dan (๐‘ฃ, 0) adjacent. Disisi lain setiap dua vertex (๐‘ข_1,0) dan (๐‘ข_2,0) tidak adjacent.

(2)โ‡’ (1)

(5)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

307 Karena ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf bipartite lengkap, maka ๐’๐‘จ(๐‘…) bukan graf kosong, sehingga terdapat edge dalam ๐’๐‘จ(๐‘…), jelas bahwa ๐›ฟ(๐’๐‘จ(๐‘…)) > 0. โˆŽ Berikut ini diberikan contoh untuk memahami Teorema 3.2.3.

Contoh 3.2.2. Diketahui โ„ค3 dan โ„ค5 merupakan lapangan, dan โ„ค3ร— โ„ค5 adalah ring.

โ„ค3ร— โ„ค5 = {(0ฬ…, 0ฬ…), (0ฬ…, 1ฬ…), (0ฬ…, 2ฬ…), (0ฬ…, 3ฬ…), (0ฬ…, 4ฬ…), (1ฬ…, 0ฬ…), (1ฬ…, 1ฬ…), (1ฬ…, 2ฬ…), (1ฬ…, 3ฬ…), (1ฬ…, 4ฬ…), (2ฬ…, 0ฬ…), (2ฬ…, 1ฬ…), (2ฬ…, 2ฬ…), (2ฬ…, 3ฬ…), (2ฬ…, 4ฬ…)

Selanjutnya diperoleh elemen nonunit tak nol dalam โ„ค3ร— โ„ค5 adalah {(0ฬ…, 1ฬ…), (0ฬ…, 2ฬ…), (0ฬ…, 3ฬ…), (0ฬ…, 4ฬ…), (1ฬ…, 0ฬ…), (2ฬ…, 0ฬ…)}. Kemudian dapat ditentukan annihilator dari masing-masing elemen nonunit tak nol, sebagai berikut ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…((0ฬ…, 1ฬ…)) = {(0ฬ…, 0ฬ…), (1ฬ…, 0ฬ…), (2ฬ…, 0ฬ…)}

๐ด๐‘›๐‘›๐‘…((0ฬ…, 2ฬ…)) = {(0ฬ…, 0ฬ…), (1ฬ…, 0ฬ…), (2ฬ…, 0ฬ…)}

๐ด๐‘›๐‘›๐‘…((0ฬ…, 3ฬ…)) = {(0ฬ…, 0ฬ…), (1ฬ…, 0ฬ…), (2ฬ…, 0ฬ…)}

๐ด๐‘›๐‘›๐‘…((0ฬ…, 4ฬ…)) = {(0ฬ…, 0ฬ…), (1ฬ…, 0ฬ…), (2ฬ…, 0ฬ…)}

๐ด๐‘›๐‘›๐‘…((1ฬ…, 0ฬ…)) = {(0ฬ…, 0ฬ…), (0ฬ…, 1ฬ…), (0ฬ…, 2ฬ…), (0ฬ…, 3ฬ…), (0ฬ…, 4ฬ…)}

๐ด๐‘›๐‘›๐‘…((2ฬ…, 0ฬ… )) = {(0ฬ…, 0ฬ…), (0ฬ…, 1ฬ…), (0ฬ…, 2ฬ…), (0ฬ…, 3ฬ…), (0ฬ…, 4ฬ…)}.

Berdasarkan definisi graf annihilator nol, himpunan vertex pada graf ๐’๐‘จ(โ„ค3ร— โ„ค5) merupakan himpunan elemen nonunit taknol pada ring โ„ค3ร— โ„ค5 dan vertex ๐‘ฅ dan ๐‘ฆ adjacent jika ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) โˆฉ ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฆ) = {0}. Sehingga diperoleh ๐‘‰(๐’๐‘จ(โ„ค3ร— โ„ค5) = {(0ฬ…, 1ฬ…), (0ฬ…, 2ฬ…), (0ฬ…, 3ฬ…), (0ฬ…, 4ฬ…), (1ฬ…, 0ฬ…), (2ฬ…, 0ฬ…)} dan ๐ธ(๐’๐‘จ(โ„ค3ร— โ„ค5) = {((0ฬ…, 1ฬ…), (1ฬ…, 0ฬ…)), ((0ฬ…, 1ฬ…), (2ฬ…, 0ฬ…)), ((0ฬ…, 2ฬ…), (1ฬ…, 0ฬ…)),

((0ฬ…, 2ฬ…),(2ฬ…, 0ฬ…)), ((0ฬ…, 3ฬ…), (1ฬ…, 0ฬ…)), ((0ฬ…, 3ฬ…), (2ฬ…, 0ฬ…))((0ฬ…, 4ฬ…), (1ฬ…, 0ฬ…)), ((0ฬ…, 4ฬ…), (2ฬ…, 0ฬ…))}.

Didapat graf ๐’๐‘จ(โ„ค3ร— โ„ค5) seperti pada Gambar 3.2.2

Gambar 3.2.2 Graf ๐’๐‘จ(โ„ค3ร— โ„ค5)

3.3 Sifat Keterhubungan Graf ๐’๐‘จ(๐‘…)

Ring ๐‘… dikatakan semiprimitive jika ๐ฝ๐‘Ž๐‘(๐‘…) = 0. Ring ๐‘… semiprimitive jika dan hanya jika terdapat subdirect product dari lapangan (Hojjat, 2018).

Berikut diberikan beberapa teorema yang menyatakan ๐’๐‘จ(๐‘…) graf terhubung.

(6)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

308 Teorema 3.3.1. Diberikan ring ๐‘… semiprimitive. Jika minimal satu dari ideal maksimal di ๐‘… merupakan ideal utama, maka ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf terhubung dengan ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š(๐’๐‘จ(๐‘…)) โ‰ค 4.

Bukti. Andaikan ๐–’ merupakan maksimal ideal di ๐‘… dimana ๐–’ =๐‘…๐‘ก untuk suatu ๐‘ก โˆˆ ๐‘…. Misalkan ๐‘ฅ, ๐‘ฆ adalah dua elemen nonunit berbeda yang tak nol di ๐‘…. Berdasarkan kasus berikut :

Kasus 1. Misalkan ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆ‰ ๐–’. Maka ๐‘…๐‘ฅ+ ๐–’ = ๐‘… dan ๐‘…๐‘ฆ+ ๐–’ = ๐‘…. Karena ๐‘ฅ, ๐‘ฆ adjacent ke ๐‘ก. Jadi ๐‘‘๐’๐‘จ(๐‘…)(๐‘ฅ, ๐‘ฆ)โ‰ค 2.

Kasus 2. Misal ๐‘ฅ โˆˆ ๐–’ dan ๐‘ฆ โ‰  ๐–’. Perhatikan bahwa ๐‘ฆ adjacent dengan ๐‘ก.

Karena ๐ฝ๐‘Ž๐‘(๐‘…) = {0}, terdapat ideal maksimal ๐–’โ€ฒsedemikian sehingga ๐‘ฅ โˆ‰ ๐–’โ€ฒ. Jadi ๐‘…๐‘ฅ+ ๐–’โ€ฒ = ๐‘…, oleh karenanya terdapat elemen ๐‘Ÿ โˆˆ ๐‘… dan ๐‘ง โˆˆ ๐–’โ€ฒ sedemikian sehingga ๐‘Ÿ๐‘ฅ + ๐‘ง = 1. Oleh karena itu ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) โˆฉ ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ง) = {0}. Jadi ๐‘ฅ adjacent ke ๐‘ง. Jelas ๐‘ง โˆ‰ ๐–’. Maka ๐‘ง adjacent dengan ๐‘ก. jadi ๐‘‘๐’๐‘จ(๐‘…)(๐‘ฅ, ๐‘ฆ)โ‰ค 3.

Kasus 3. Misal ๐‘ฅ, ๐‘ฆ โˆˆ ๐–’. Dengan cara yang sama pada kasus 2 menujukkan bahwa ๐‘‘๐’๐‘จ(๐‘…)(๐‘ฅ, ๐‘ก)โ‰ค 2 dan ๐‘‘๐’๐‘จ(๐‘…)(๐‘ฆ, ๐‘ก)โ‰ค 2. Jadi ๐‘‘๐’๐‘จ(๐‘…)(๐‘ฅ, ๐‘ฆ)โ‰ค 4.

Menyebabkan ๐’๐‘จ(๐‘…) graf lengkap dengan ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š(๐’๐‘จ(๐‘…) ) โ‰ค 4. โˆŽ Berikut ini diberikan contoh untuk memahami Teorema 3.3.1.

Contoh 3.3.1. Berdasarkan Contoh 3.2.2 misalkan ๐ผ = 0 ร— โ„ค5 merupakan ideal maksimal dan ideal utama dalam ring โ„ค3ร— โ„ค5, dimana ๐ผ = {(0ฬ…, 0ฬ…), (0ฬ…, 1ฬ…), (0ฬ…, 2ฬ…), (0ฬ…, 3ฬ…), (0ฬ…, 4ฬ…)} , maka diperoleh graf ๐’๐‘จ(โ„ค3ร— โ„ค5) seperti pada Gambar 3.2.2 dengan ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š(๐’๐‘จ(โ„ค3ร— โ„ค5)) = 2 โ‰ค 4.

Teorema 3.3.2. Diberikan Ring B๐‘’ฬ€zout ๐‘…. Jika ๐’๐‘จ(๐‘…) terhubung, maka satu dari kondisi berikut berlaku :

1. Terdapat elemen nonunit taknol ๐‘ฅ di ๐‘… sedemikian sehingga ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) = {0},

2. ๐ฝ๐‘Ž๐‘(๐‘…) = {0}, dan

3. ๐ฝ๐‘Ž๐‘(๐‘…) = {0, ๐‘ฅ} dimana ๐‘ฅ merupakan satu-satunya elemen nonunit taknol di ๐‘….

Bukti. Diasumsikan untuk setiap elemen nonunit tak nol ๐‘ฅ di ๐‘…, ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ฅ) โ‰  {0} dan ๐ฝ๐‘Ž๐‘(๐‘…) โ‰  {0}. Misalkan ๐‘ฅ merupakan elemen taknol di ๐ฝ๐‘Ž๐‘(๐‘…).

Ambil sebarang vertex ๐‘ฆ di (๐’๐‘จ(๐‘…) yang berbeda dari ๐‘ฅ. Dengan demikian ๐‘…๐‘ฅ + ๐‘…๐‘ฆ = ๐‘…๐‘ง untuk suatu ๐‘ง โˆˆ ๐‘…, karena ๐‘… ring B๐‘’ฬ€zout. Perhatikan bahwa ๐‘ฆ โˆˆ ๐–’ untuk suatu ideal maksimal ๐–’ di ๐‘…. Oleh karena itu ๐‘ง merupakan elemen nonunit tak nol dan berdasarkan asumsi ๐ด๐‘›๐‘›๐‘…(๐‘ง) โ‰  {0}, menunjukkan bahwa ๐‘ฅ dan ๐‘ฆ tidak adjacent. Kontradiksi ini mengartikan bahwa |๐‘‰(๐’๐‘จ(๐‘…))| = 1 dan ๐ฝ๐‘Ž๐‘(๐‘…) = {0, ๐‘ฅ}. โˆŽ

(7)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

309 Teorema 3.3.3. Diberikan ๐‘… = ๐น1ร— ๐น2ร—. . .ร— ๐น๐‘› dimana ๐น๐‘– merupakan lapangan, maka ๐’๐‘จ(๐‘…) merupakan graf terhubung dengan

๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š(๐’๐‘จ(๐‘…)) = {

1, ๐‘—๐‘–๐‘˜๐‘Ž ๐‘› = 2 ๐‘‘๐‘Ž๐‘› |๐น1| = |๐น2| = 2,

2, ๐‘—๐‘–๐‘˜๐‘Ž ๐‘› = 2 ๐‘‘๐‘Ž๐‘› |๐น1| > 2 ๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘ข |๐น2| > 2, ๐‘‘๐‘Ž๐‘› 3, ๐‘—๐‘–๐‘˜๐‘Ž ๐‘› โ‰ฅ 3.

Bukti. Misal ๐‘› = 2. Pada kasus ini setiap vertex di ๐’๐‘จ(๐‘…) berbentuk (๐‘ข, 0) atau (0, ๐‘ฃ) dimana ๐‘ข โ‰  0 dan ๐‘ฃ โ‰  0. Selanjutnya dua vertex (๐‘ข, 0) dan (๐‘ฃ, 0) adjacent. Pada kasus dimana ๐‘› = 2 dan |๐น1| = |๐น2| = 2, terdapat ๐‘… โ‰ƒ ๐’2ร— ๐’2. Jadi ๐’๐‘จ(๐‘…) โ‰ƒ ๐พ2. Misal ๐‘› = 2 dan |๐น1| > 2. Dikasus ini, setiap dua vertex yang berbeda (๐‘ข1, 0) dan (๐‘ข2, 0) tidak adjacent. Disisi lain (๐‘ข1, 0) dan (๐‘ข2, 0) ๐‘Ž๐‘‘๐‘—๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘›๐‘ก dengan (0,1). Jadi ๐‘‘๐’๐‘จ(๐‘…)((๐‘ข1, 0), (๐‘ข2, 0)) = 2, oleh karena itu ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š(๐’๐‘จ(๐‘…) ) = 2.

Sekarang misal ๐‘› โ‰ฅ 3. Diasumsikan bahwa ๐‘ข = (๐‘ข1, ๐‘ข2, . . . , ๐‘ข๐‘›) dan ๐‘ฃ = (๐‘ฃ1, ๐‘ฃ2, . . . , ๐‘ฃ๐‘›) merupakan ๐‘ฃ๐‘’๐‘Ÿ๐‘ก๐‘’๐‘ฅ yang berbeda. Terdapat ๐‘–, ๐‘— sedemikian sehingga ๐‘ข๐‘–โ‰  0 dan ๐‘ฃ๐‘—โ‰  0. Jadi ๐‘ข = (๐‘ข1, ๐‘ข2, . . . , ๐‘ข๐‘›) adjacent dengan (1, . . . ,1, 0โž

๐‘˜๐‘’โˆ’๐‘–

, 1, . . . ,1), dan ๐‘ฃ = (๐‘ฃ1, ๐‘ฃ2, . . . , ๐‘ฃ๐‘›) adjacent dengan (1, . . ,1, 0โž

๐‘˜๐‘’โˆ’๐‘—

, 1, . . . ,1), selanjutnya jika ๐‘– โ‰  ๐‘—, maka vertex (1, . . . ,1, 0โž

๐‘˜๐‘’โˆ’๐‘–

, 1, . . . ,1) adjacent dengan (1, . . . ,1, 0โž

๐‘˜๐‘’โˆ’๐‘—

, 1, . . . ,1). Sehingga ๐’๐‘จ(๐‘…) terhubung dan ๐‘‘๐’๐‘จ(๐‘…)(๐‘ข, ๐‘ฃ)โ‰ค 3. Pada kasus khusus, kita mempunyai path berikut

(0,1,0, . . . ,0) โˆ’ (1,0,1, . . . ,1) โˆ’ (0,1, . . . ,1) โˆ’ (1,0, . . . ,0)

yang mengakibatkan ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š(๐’๐‘จ(๐‘…)) = 3. โˆŽ

Berikut ini diberikan contoh untuk memahami Teorema 3.3.3.

Contoh 3.3.2. Diketahui โ„ค2 merupakan lapangan, dan โ„ค2ร— โ„ค2 adalah ring.

โ„ค2ร— โ„ค2 = {(0ฬ…, 0ฬ…), (0ฬ…, 1ฬ…), (1ฬ…, 0ฬ…), (1ฬ…, 1ฬ…)}. Elemen nonunit taknol pada โ„ค2ร— โ„ค2 adalah {(0ฬ…, 1ฬ…), (1ฬ…, 0ฬ…)}, diperoleh :

๐ด๐‘›๐‘›๐‘…((0ฬ…, 1ฬ…)) = {(0ฬ…, 0ฬ…), (1ฬ…, 0ฬ…)}

๐ด๐‘›๐‘›๐‘…((1ฬ…, 0ฬ…)) = {(0ฬ…, 0ฬ…), (0ฬ…, 1ฬ…)}

Sehingga diperoleh ๐‘‰(โ„ค2ร— โ„ค2) = {(0ฬ…, 1ฬ…), (1ฬ…, 0ฬ…)} dan ๐ธ(โ„ค2ร— โ„ค2) = {((0ฬ…, 1ฬ…), (1ฬ…, 0ฬ…))}.

Diperoleh graf ๐’๐‘จ(โ„ค2ร— โ„ค2) dengan ๐‘‘๐‘–๐‘Ž๐‘š(๐’๐‘จ(โ„ค2ร— โ„ค2)) = 1, seperti pada Gambar 3.3.2.

(8)

Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) V Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 Agusuts 2020

310 Gambar 3.3.2 Graf ๐’๐‘จ(โ„ค2ร— โ„ค2)

4 SIMPULAN

Dari pembahasan sebelumnya diperoleh kesimpulan yang dibagi menjadi dua yaitu

4.1. Sifat dasar graf annihilator nol seperti yang tertuang pada Teorema 3.2.1, Teorema 3.2.2, dan Teorema 3.2.3.

4.2. Sifat keterhubungan graf anniholator nol seperti yang tertuang pada Teorema 3.3.1, Teorema 3.3.2, dan Teorema 3.3.3.

5 DAFTAR PUSTAKA

Afkhami, M., Khashyarmanesh, K., & Rajabi, Z. (2017), On The Annihilator Graph of a Commutative Ring, Czech Math J, (67), 151-169.

doi:10.21136/CMJ.2017.0436-15.

Amjadi, J., & A. Alilou (2018), The Co-Annihilating Graph of a Commutative

Ring, Discrete Mathematics, 10(1).

doi:10.1142/S1793830918500131.

Anderson, D. F., & P. S. Livingston (1999), The Zero-Devisor Graph of a Commutative Ring, J. Algebra, 217, 434-447. Diakses dari http://www.idealibrary.com

Akbari, S., A. Alilou, J. Amjadi, & S. M. Sheikholeslami (2017), {The Co- Annihilating-Ideal Graph of a Commutative Ring, Canadian Math.

Bull., 60(1), 3-11. doi:10.04153/CMB-2016-017-1.

Beck, I. (1988), Coloring of Commutative Ring, J. Algebra, 116, 208-226.

Chartrand, G. (1997), Introductory Graphs Theory, New York, Dover Publication.Inc.

Anderson, D. F., & G. McClurkin (2020), Generalization of the Zero-Devisor Graph, International Electronic Journal of Algebra, (27), 237-262.

doi: 10.24330/ieja.663079

Fraleigh, John. B. (2003), First Course in Abstract Algebra, India, Pearson Education.

Mostafanasab, H. (2018), Zero Annihilator Graph of a Commutative Rings, Kragujevac Journal of Mathematics. doi:10.5937/KgJMath1804517M.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai total ketidakteraturan titik suatu graf dinotasikan dengan tvs(G), yaitu suatu bilangan bulat positif terkecil , sedemikian sehingga fungsi yang memetakan himpunan