SOSIALISASI DAN PELATIHAN INTERNET SEHAT BAGI ANAK SEKOLAH DASAR
Zumhur Alamin1*, Randitha Missouri2, Awaluddin Al-zainuri3, Nurlatifah Alaudin4 Universitas Muhammadiyah Bima1
IAI Muhammadiyah Bima2 SDN 45 Pane Kota Bima3 SMP Negeri 1 Kota Bima4
Corresponding Author: Zumhur Alamin, [email protected]
ARTICLE INFO Article history:
Received 4 Juli 2023
Revised 15 Juli 2023
Accepted 20 Juli 2023
ABSTRAK
Peningkatan aksesibilitas internet memberikan dampak signifikan pada peserta didik sekolah dasar, namun tanpa pengawasan dan pemahaman yang memadai, risiko terpapar konten berbahaya memberikan efek negatif. Pengabdian ini bertujuan untuk mensosialisasikan internet sehat kepada peserta didik sekolah dasar dengan fokus pada kesadaran dan pengetahuan yang bertanggung jawab. Program melibatkan sekolah dasar, pendidik, orang tua, dan peserta didik dengan tahap awal berupa survei untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan kesadaran peserta didik tentang penggunaan internet dan risikonya. Melalui ceramah, diskusi kelompok, permainan interaktif, dan kegiatan kolaboratif, peserta didik diberi pemahaman tentang risiko seperti privasi, keamanan, dan konten tidak pantas. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan kesadaran peserta didik tentang internet sehat.
Orang tua dan pendidik juga melaporkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pengawasan dalam penggunaan internet pada anak. Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi peserta didik dalam menghadapi tantangan internet, serta program ini menjadi landasan untuk mengembangkan strategi lebih luas dalam mempromosikan internet sehat di kalangan Peserta didik sekolah dasar.
Kata Kunci: Internet Sehat, Peserta Didik, Sekolah Dasar How to Cite : Alamin, Z., Missouri, R., Al-zainuri, A., & Alaudin, N. (2023). Sosialisasi dan
Pelatihan Internet Sehat Bagi Anak Sekolah Dasar. Taroa: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 1-9.
DOI : https:/doi.org/10.52266/taroa.v2i2.1768 Journal Homepage: https://ejournal.iaimbima.ac.id/index.php/taroa This is an open access article under the CC BY SA license
: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
PENDAHULUAN
ra digital yang semakin maju saat ini, penggunaan internet telah menjadi bagian yang sanggat penting. Peserta didik sekolah dasar juga semakin terlibat dalam penggunaan internet untuk berbagai keperluan, seperti pembelajaran, hiburan, dan interaksi sosial. Meskipun internet menyediakan akses ke informasi dan peluang yang luar biasa, namun terdapat risiko dan bahaya yang mungkin timbul jika tidak diawasi dengan
E
baik. Konten yang tidak pantas, penipuan online, cyberbullying, kecanduan, dan risiko privasi adalah beberapa contoh dari dampak negatif yang dapat memengaruhi Peserta didik pada usia yang rentan ini (Nuryani et al., 2021). Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah anak sekolah dasar yang menggunakan internet. Keterlibatan mereka dalam dunia digital memilki berbagai tujuan, seperti bermain game online, menonton video streaming, akses ke sumber belajar online, berkomunikasi dengan teman sebaya, dan pengembangan keterampilan teknologi. Namun, penggunaan internet yang tidak terkendali dan kurangnya kesadaran tentang risiko yang terkait dapat mengakibatkan dampak negatif jangka panjang bagi perkembangan dan kecerdasan Peserta didik (Alia & Irwansyah, 2018).
Data terkait akses internet anak dalam kelompok usia 5-12 tahun yang termasuk di Indonesia yang bersumber dari Badan Pusat Statistik dapat diakses melalui halaman web resminya (Badan Pusat Statistik, 2021). Data tahun 2019 hingga 2021 tersebut menampilkan tren akses internet yang difokuskan pada kelompok usia 5-12 tahun. Pada tahun 2019, sekitar 7,93% dari Peserta didik dalam kelompok usia ini telah mengakses internet. Angka ini mengalami peningkatan menjadi 9,55% pada tahun 2020 dan terus meningkat pada tahun 2021, mencapai 13,32%. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa semakin banyak Peserta didik dalam kelompok usia 5-12 tahun yang mulai menggunakan internet untuk berbagai keperluan, seperti pembelajaran, hiburan, dan interaksi sosial.
Penting bagi pendidik dan orang tua untuk memberikan pengawasan dan pendampingan yang tepat dalam penggunaan internet Peserta didik guna memastikan manfaatnya yang positif dan menjaga keselamatan mereka dalam beraktivitas online.
Guna melindungi peserta didik dari dampak negatif dan memastikan penggunaan internet yang sehat, penting untuk memberikan sosialisasi yang efektif kepada mereka sejak dini. Sosialisasi internet sehat merupakan upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam menggunakan internet dengan bertanggung jawab. Melalui pendekatan yang terpadu, melibatkan sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat, kita dapat membentuk generasi muda yang cerdas, aman, dan beretika dalam berinteraksi dengan teknologi digital. (Ariyanti & Syahrani, 2023) menemukan bahwa penggunaan internet yang berlebihan dan paparan terhadap pornografi dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan psikologis peserta didik sekolah dasar.
Juga menyoroti pentingnya pengawasan orang tua dan implementasi langkah-langkah penyaringan internet untuk melindungi peserta didik dari konten berbahaya.
Semakin meningkatnya akses ke internet dan penggunaan perangkat digital oleh peserta didik sekolah dasar, semakin penting untuk membekali mereka dengan pemahaman yang baik tentang risiko dan kecakapan dalam menggunakan internet. Selain itu, diperlukan pendekatan yang berfokus pada pemahaman anak, penguasaan literasi digital, dan pengembangan keterampilan kritis serta etis dalam menggunakan internet. Hal tersebut membuat upaya ini perlu dilakukan sejak usia dini. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan pentingnya sosialisasi dan pelatihan internet sehat bagi peserta didik sekolah dasar. Sebuah penelitian oleh (Mustofa & Budiwati, 2019) menemukan bahwa literasi digital anak dapat ditingkatkan melalui pelatihan yang tepat.
Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan tentang internet sehat kepada peserta didik sekolah dasar di SDN 45 Pane Kota Bima. Kegiatan difokuskan pada membangun kesadaran mereka terhadap risiko dan
peserta didik tentang praktik penggunaan internet yang bertanggung jawab. Dalam kegiatan ini pendidik dan orang tua juga dilibatkan, karena memiliki peran kunci dalam memberikan bimbingan dan pengawasan kepada peserta didik.
Diharapkan bahwa Pengabdian ini akan memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi yang efektif untuk menyebarkan kesadaran tentang internet sehat di kalangan peserta didik sekolah dasar. Melalui pendekatan yang terpadu, kita dapat membantu peserta didik untuk memahami risiko dan bertindak dengan bijaksana saat menggunakan internet. Diharapkan melalui kegiatan ini juga dapat memberikan wawasan bagi para pendidik, orang tua, dan praktisi terkait upaya perlindungan anak dalam dunia digital yang terus berkembang.
TINJAUAN TEORITIS
Penggunaan Internet di Kalangan Peserta Didik Sekolah Dasar
Internet telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Penggunaan internet tidak lagi terbatas pada orang dewasa, tetapi juga semakin umum pada peserta didik sekolah dasar. Penggunaan internet di kalangan peserta didik sekolah dasar memberikan keuntungan yang besar dalam hal pendidikan dan akses informasi. Namun, ada tantangan yang perlu diperhatikan agar penggunaan internet oleh peserta didik sekolah dasar tetap aman dan bermanfaat (Lestari, 2018).
Beberapa manfaat dari penggunaan internet di kalangan peserta didik sekolah dasar yang dapat memberikan manfaat yang signifikan seperti (Sasmita, 2020):
1. Akses ke sumber daya pendidikan: Internet memberikan akses mudah ke berbagai sumber daya pendidikan seperti buku, video pembelajaran, dan situs edukatif. Peserta didik dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan.
2. Memperluas pengetahuan: Internet membuka pintu bagi Peserta didik untuk menjelajahi topik yang menarik minat mereka di luar kurikulum sekolah. Mereka dapat memperdalam pengetahuan tentang hewan, alam, sejarah, dan banyak lagi.
3. Kreativitas dan ekspresi diri: Internet menyediakan platform untuk Peserta didik mengekspresikan kreativitas mereka melalui gambar, video, dan tulisan. Mereka dapat membuat karya seni, cerita, atau presentasi yang memperkuat keterampilan komunikasi mereka.
Peran Orang Tua dan Pendidik
Peran serta orang tua dan pendidik sangat penting dalam mengontrol penggunaan internet peserta didik untuk menjaga keamanan mereka. Orang tua memegang peran yang sentral dalam mengawasi dan membimbing anak-anak dalam menggunakan internet. Salah satu contoh pendekatan yang dapat digunakan adalah pemanfaatan aplikasi Parenting.
Aplikasi Parenting adalah aplikasi yang dirancang khusus untuk membantu orang tua dalam mengontrol dan memantau aktivitas online anak-anak mereka. Aplikasi ini menawarkan fitur-fitur seperti pengaturan waktu layar, pemantauan aktivitas online, dan melaporkan konten yang tidak pantas atau berbahaya. Salah satu contoh aplikasi ini adalah Google Family Link, orang tua dapat membatasi waktu layar, mengatur filter konten, dan melacak aktivitas yang dilakukan oleh anak-anak dalam menggunakan perangkat yang terhubung dengan akun Google mereka (Google, 2023). Dengan menggunakan aplikasi Parenting,
orang tua dapat lebih memastikan bahwa anak-anak mereka hanya mengakses konten yang sesuai dengan usia dan meminimalkan risiko yang mungkin muncul.
Contoh lainnya tentang bagaimana orang tua dan pendidik dapat mengontrol penggunaan internet peserta didik yaitu dengan mengarahkan peserta didik untuk menggunakan YouTube Kids ketika ingin menonton video secara online. YouTube Kids adalah versi khusus dari platform YouTube yang dirancang khusus untuk anak-anak.
Konten yang ada di YouTube Kids telah melewati filter dan pemilihan yang ketat untuk memastikan bahwa konten yang ditampilkan aman, mendidik, dan sesuai dengan usia anak- anak. Orang tua dan pendidik dapat mengarahkan anak-anak untuk menggunakan YouTube Kids sebagai alternatif yang lebih aman ketika mereka ingin menonton video di platform YouTube. Dengan demikian, peserta didik dapat terhindar dari konten yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan usia mereka (Mawaddah & Halili, 2020).
Dengan peran serta yang aktif dari orang tua dan pendidik, penggunaan internet peserta didik dapat dikendalikan dengan lebih baik. Mereka dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di rumah dan sekolah, serta memberikan bimbingan yang tepat dalam penggunaan internet yang bertanggung jawab. Kolaborasi antara orang tua, pendidik, dan peserta didik dalam mengontrol penggunaan internet akan membantu menciptakan pengalaman online yang positif dan aman bagi peserta didik.
Risiko dan Bahaya Konten Online bagi Anak Sekolah Dasar
Pemahaman akan risiko ini penting bagi orang tua dan pendidik untuk melindungi Peserta didik dari dampak negatif konten online yang tidak pantas atau berbahaya.
Beberapa risiko dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk menjaga keamanan Peserta didik dalam menghadapi konten online, yaitu :
1. Konten tidak pantas : Konten yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan usia dapat sangat merugikan bagi perkembangan Peserta didik sekolah dasar. Konten seperti kekerasan, pornografi, dan bahasa kasar dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mental, emosional, dan sosial mereka. Peserta didik juga rentan menjadi korban perundungan online atau pelecehan seksual (Haryani & Susanti, 2018).
2. Konten yang menyesatkan : Peserta didik sekolah dasar mungkin belum memiliki keterampilan yang cukup untuk membedakan antara informasi yang akurat dan yang tidak. Mereka dapat dengan mudah tertipu oleh konten yang menyesatkan, termasuk berita palsu, mitos, atau informasi yang tidak terverifikasi. Hal ini dapat mengakibatkan penyebaran informasi yang salah dan salah pengambilan keputusan (Henriette &
Windiani, 2018).
3. Konten kekerasan dan agresi : Paparan terhadap konten kekerasan dan agresi dapat mempengaruhi perilaku dan persepsi Peserta didik. Konten seperti permainan video yang mengandung kekerasan atau adegan kekerasan di film atau video dapat memengaruhi cara berpikir dan bertindak Peserta didik, serta meningkatkan risiko perilaku agresif dan kurangnya empati (Mawarani, 2019).
4. Keamanan online: Peserta didik perlu dilindungi dari ancaman keamanan online seperti penipuan, pemerasan, dan pelecehan. Mereka harus diberi pemahaman tentang praktik yang aman dalam menggunakan internet, seperti tidak memberikan informasi pribadi kepada orang asing dan tidak membuka tautan yang mencurigakan(Rihlah et
5. Ketergantungan yang berlebihan: Penggunaan internet yang berlebihan dapat mengganggu waktu belajar, bermain, dan berinteraksi secara langsung dengan teman sebaya. Penting untuk menetapkan batasan waktu dan mengajarkan Peserta didik pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia maya dan dunia nyata (Alia &
Irwansyah, 2018).
METODE PENGABDIAN
Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan internet sehat pada peserta didik sekolah dasar di SDN 45 Pane Kota Bima adalah metode partisipatif. Metode ini melibatkan peserta didik, pendidik, dan orang tua secara aktif dalam kegiatan. Namun hanya peserta didik sekolah dasar kelas 4, 5, dan 6 yang dipilih untuk mewakili peserta didik. Langkah awal dilakukan penyampaian materi terkait internet sehat disertai dengan resiko dan bahaya dalam penggunaan internet. Selanjutnya dilakukan diskusi dan kegiatan interaktif yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman peserta didik.
Mengenalkan ke peserta didik sebuah media online yaitu youtube kids dan memberikan pengetahuan kepada pendidik dan orang tua peserta didik terkait aplikasi parenting contohnya Google Family Link. Terakhir mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan yang dihadapi peserta didik serta pemahaman peserta didik terkait penggunaan internet sehat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan internet sehat dilaksanakan di SDN 45 Pane Kota Bima yang beralamat di Jalan Pattimura No.09 Pane, Kelurahan Pane Kecamatan, Kec.
Rasanae Barat, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2023 yang dikhusus untuk peserta didik sekolah dasar kelas 4, 5, dan 6. Para peserta didik diberikan pemahaman dan pengetahuan terkait pentingnya penggunaan internet sehat. Adapun kesimpulan materi yang disampaikan guna memberikan pemahaman kepada peserta didik, yaitu :
1. Pendidikan tentang keamanan internet: Peserta didik diberi pemahaman tentang ancaman yang ada di internet dan bagaimana cara menghindarinya. Pendidik dan orang tua dapat memberikan pelatihan tentang praktik keamanan online, seperti tidak berbagi informasi pribadi atau bertemu dengan orang asing.
2. Pendidikan literasi digital: Peserta didik diberi pemahaman tentang literasi digital, termasuk cara mengidentifikasi dan menghindari konten yang tidak pantas.
Mengembangkan keterampilan literasi digital pada peserta didik sekolah dasar merupakan langkah penting. Mereka perlu mempelajari cara mencari informasi yang akurat, mengevaluasi sumber daya online, dan memahami pentingnya citra diri positif dalam dunia digital.
3. Membantu Peserta didik berpikir kritis: Peserta didik diajarkan untuk mengembangkan keterampilan kritis dalam mengevaluasi konten online. Diberi dorongan untuk mempertanyakan sumber informasi, membandingkan informasi dari berbagai sumber, dan mencari kebenaran sebelum mempercayai atau menyebarkan informasi.
Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan pengetahuan tambahan, yaitu menjelaskan pentingnya menggunakan YouTube Kids saat peserta didik menonton video pada media online YouTube untuk memastikan konten yang aman dan sesuai dengan usia mereka.
Selain itu, penggunaan Google Family Link juga dijelaskan kepada orang tua untuk membantu mereka mengontrol aktivitas online Peserta didik. Selama kegiatan, peserta didik diaktifkan untuk berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan, berbagi pengalaman, dan berdiskusi mengenai penggunaan internet.
Penting bagi orang tua dan pendidik untuk memastikan bahwa Peserta didik sekolah dasar menggunakan internet dengan bijaksana. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga penggunaan internet yang aman dan bermanfaat:
1. Komunikasi terbuka: Penting bagi orang tua dan pendidik untuk menjaga komunikasi yang terbuka dengan Peserta didik. Ajak mereka berbicara tentang penggunaan internet, risiko yang ada, dan pentingnya bertanya atau melaporkan jika mereka menemui konten yang tidak pantas.
2. Pengawasan aktif: Orang tua dan pendidik perlu mengawasi aktivitas online Peserta didik. Mereka dapat memasang perangkat lunak pengendalian orang tua atau menggunakan pengaturan privasi yang sesuai untuk membatasi akses mereka ke konten yang tidak pantas.
3. Penggunaan filter dan blokir: Menggunakan alat filter dan blokir konten dapat membantu melindungi Peserta didik dari akses ke konten yang tidak pantas atau berbahaya. Orang tua dan pendidik dapat memanfaatkan fitur ini dalam pengaturan perangkat atau perangkat lunak keamanan.
4. Pengawasan yang tepat: Penting bagi orang tua dan pendidik untuk mengawasi aktivitas online Peserta didik sekolah dasar. Mereka dapat memantau situs web yang dikunjungi, mengatur pengaturan privasi yang tepat, dan menggunakan perangkat lunak pengendalian orang tua untuk membatasi akses ke konten yang tidak pantas.
5. Pembatasan waktu: Menetapkan batasan waktu yang wajar untuk penggunaan internet dapat membantu Peserta didik menjaga keseimbangan antara kegiatan online dan offline. Misalnya, mereka dapat diberi waktu tertentu untuk belajar atau bermain di internet setiap hari.
6. Pendidikan tentang Etika Internet: Pendidik dapat memberikan pengajaran tentang etika internet kepada peserta didik. Mereka dapat menjelaskan mengenai pentingnya berperilaku sopan dan bertanggung jawab dalam interaksi online, menghormati privasi orang lain, serta menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi pribadi.
Dengan menghadapi tantangan dan mengambil langkah-langkah yang tepat, penggunaan internet di kalangan peserta didik sekolah dasar dapat menjadi alat yang kuat dalam meningkatkan pendidikan, kreativitas, dan konektivitas mereka. Penting untuk terus memantau perkembangan teknologi dan memastikan bahwa Peserta didik memiliki akses yang aman dan terkelola dengan baik ke dunia digital. Selama berlangsungnya kegiatan, para peserta didik terlihat sangat antusias ditampilkan pada gambar berikut :
Gambar 1. Pelaksanaan Kegiatan
Gambar 2. Praktik Penggunaan Internet yang Bertanggung Jawab
Setelah kegiatan, evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan. Memantau respon dan umpan balik dari peserta didik, pendidik, dan orang tua untuk memperbaiki dan meningkatkan kegiatan selanjutnya. Pendekatan partisipatif memberikan ruang bagi peserta didik, pendidik, dan orang tua untuk merasa terlibat secara aktif dan memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang internet sehat.
Dengan menggunakan metode partisipatif, kegiatan ini mampu mencapai tujuannya secara lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Melalui kolaborasi yang erat antara peserta didik, pendidik, dan orang tua, kegiatan ini mendorong terciptanya lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung, serta memperkuat pemahaman tentang pentingnya penggunaan internet yang aman dan bertanggung jawab.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan sosialisasi dan pelatihan internet sehat pada peserta didik sekolah dasar di SDN 45 Pane Kota Bima memberikan manfaat yang signifikan, termasuk meningkatkan keamanan online dengan membangun kesadaran akan risiko dan ancaman di dunia maya. Selain itu, membantu mengembangkan literasi digital pada peserta didik, sehingga mereka dapat mempelajari keterampilan yang diperlukan dalam mencari informasi yang akurat, mengevaluasi sumber, dan menggunakan media sosial dengan bertanggung jawab. Peserta didik juga diajarkan untuk menjaga keseimbangan antara waktu online dan offline, menghindari ketergantungan berlebihan, dan menghargai aktivitas di dunia nyata seperti belajar, bermain, dan berinteraksi sosial. Penting bagi orang tua dan pendidik untuk berkomunikasi terbuka dengan peserta didik, menetapkan batasan waktu dan melakukan pengawasan, memberikan edukasi tentang keamanan online, menjadi teladan yang baik, serta bekerja sama dengan sekolah untuk menyediakan program dan pelatihan yang relevan.
Implikasi dari kegiatan ini adalah memberikan panduan dan pedoman kepada peserta didik dan orang tua dalam penggunaan internet yang aman dan bertanggung jawab.
Selain itu, penelitian ini juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang faktor- faktor yang mempengaruhi adopsi perilaku internet sehat pada peserta didik sekolah dasar.
Tingkat pemahaman, pengaruh lingkungan, dan peran orang tua dan guru terbukti berpengaruh signifikan dalam mengembangkan perilaku internet sehat pada peserta didik.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini. Terima kasih kepada kepala sekolah, guru, dan staf yang telah memberikan dukungan penuh serta memfasilitasi jalannya kegiatan. Terima kasih juga kepada orang tua dan peserta didik kelas 4, 5, dan 6 SDN 45 Pane Kota Bima yang telah aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan internet sehat. Semangat dan keterlibatan mereka menjadi faktor utama dalam mencapai hasil yang positif.
DAFTAR PUSTAKA
Alia, T., & Irwansyah, I. (2018). Pendampingan Orang Tua pada Anak Usia Dini dalam Penggunaan Teknologi Digital [Parent Mentoring of Young Children in the Use of Digital Technology]. Polyglot: Jurnal Ilmiah, 14(1), Article 1.
https://doi.org/10.19166/pji.v14i1.639
Ariyanti, S. W., & Syahrani, D. (2023). Sosialisasi Internet Positif untuk Anak Usia Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Ngemplak. 5(1).
Badan Pusat Statistik. (2021). Persentase Penduduk Usia 5 Tahun ke Atas yang Pernah Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir Menurut Kelompok Umur (Persen), 2019- 2021. Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/indicator/2/840/1/- persentase-penduduk-usia-5-tahun-ke-atas-yang-pernah-mengakses-internet- dalam-3-bulan-terakhir-menurut-kelompok-umur.html
Google. (2023). Family Link dari Google—Alat Keamanan Keluarga & Kontrol Orang Tua.
https://families.google/intl/id/familylink/
Haryani, P., & Susanti, E. (2018). SOSIALISASI INTERNET SEHAT SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENGGUNAAN KONTEN PORNOGRAFI DI INTERNET BAGI PEMUDA PEMUDI GEDONGKUNING, TEGALTANDAN, BANGUNTAPAN, BANTUL. Jurnal Gaung Informatika, 11(1).
Henriette, S. C., & Windiani, R. (2018). PEMBERDAYAAN LITERASI MEDIA DAN INFORMASI (LMI) UNESCO SEBAGAI SARANA PENCEGAHAN PENYEBARAN HOAKS. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 16(1), Article 1.
Lestari, S. (2018). Peran Teknologi dalam Pendidikan di Era Globalisasi. EDURELIGIA;
JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, 2(2), 94–100.
https://doi.org/10.33650/edureligia.v2i2.459
Mawaddah, W. H., & Halili, M. (2020). YOUTUBE KIDS AS A MEDIUM FOR CHILDREN’S COGNITIVE DEVELOPMENT. PARADIGM: Journal of Language and Literary Studies, 3(2), Article 2. https://doi.org/10.18860/prdg.v3i2.10352
Mawarani, G. (2019). Hubungan antara kecenderungan internet addiction dengan empati
pada anak sekolah dasar. Cognicia, 7(1).
https://doi.org/10.22219/cognicia.v7i1.8145
Mustofa, M., & Budiwati, B. H. (2019). PROSES LITERASI DIGITAL TERHADAP ANAK:
Tantangan Pendidikan di Zaman Now. Pustakaloka, 11(1), Article 1.
https://doi.org/10.21154/pustakaloka.v11i1.1619
Nuryani, E., Hendra, Y., & Ruhiawati, I. Y. (2021). PENYULUHAN DAN PELATIHAN INTERNET SEHAT UNTUK ANAK USIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) PADA KELURAHAN CIPARE KECAMATAN SERANG KOTA SERANG. ABDIKARYA:
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 3(1), 75–85.
https://doi.org/10.47080/abdikarya.v3i1.1262
Rihlah, J., Rulyansah, A., Budiarti, R. P. N., & Authar, N. (2022). Peningkatan Kompetensi Literasi Digital pada Virtual Leraning di Sekolah Dasar. Indonesia Berdaya, 3(3), Article 3. https://doi.org/10.47679/ib.2022257
Sasmita, R. S. (2020). Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar. Jurnal Pendidikan Dan
Konseling (JPDK).
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/603