• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of SURVEI INDEKS MASSA TUBUH DAN VO2 MAX TIM SEPAK BOLA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of SURVEI INDEKS MASSA TUBUH DAN VO2 MAX TIM SEPAK BOLA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TADULAKO JOURNAL SPORT SCIENCES AND PHYSICAL EDUCATION

UNIVERSITAS TADULAKO, PALU, INDONESIA http://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/tjsspe

e-ISSN 2581-0383│ p-ISSN 2337-4594

SURVEI INDEKS MASSA TUBUH DAN VO2 MAX TIM SEPAK BOLA

Benny Badaru1, M. Imran Hasanuddin 2, M. Said Zainuddin3

1,2,3 Universitas Negeri Makassar.

mbsimran809@gmail.com hp +62 821-2203-5093 Info Artikel

__________________

Riwayatt Artikel:

Diterima April 2023 Disetujui Juni 2023 Dipublikasikan Juni 2023 __________________

Keywords:

IMT; VO2max; Sepak Bola;

Bulukumba; Kardiorespirasi

Abstrak

____________________________________________________________

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif bertujuan untuk mengetahui Indeks massa tubuh dan VO2Max tim sepak bola Pasir Putih FC Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Sampel dalam penelitian ini adalah pemain sepak bola Pasir Putih FC Kabupaten Bulukumba berjumlah 20 pemain sepak bola. Teknik sampling menggunakan total sampling. Instrument dalam penelitian menggunakan instrument IMT pada variabel indeks masa tubuh, dan tes lari 12 menit untuk tes daya tahan kardiorespirasi (VO2Max). Analisis data menggunakan uji deskriptif dan frequencies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) nilai rata-rata IMT yang dimiliki oleh atlet Tim Sepak bola Pasir Putih FC Kabupaten Bulukumba berada dalam kategori normal dengan nilai rata-rata IMT sebesar 21,397 sebanyak 13 orang atlet dan (2) nilai rata-rata daya tahan kardiorespirasi (VO2Max) yang dimiliki oleh atlet Tim Sepak bola Pasir Putih FC Kabupaten Bulukumba berada dalam kategori baik dengan nilai rata-rata VO2Max sebesar 41,64 sebanyak 6 orang atlet.

Abstract

____________________________________________________________

This research is a descriptive study aimed at knowing the body mass index and VO2Max of the Pasir Putih FC football team in Bulukumba Regency. This research uses a descriptive survey method, which is a research method that is carried out with the main objective to make an objective picture or description of a situation. The sample in this study were 20 football players from Pasir Putih FC, Bulukumba Regency. The sampling technique uses total sampling. The instruments in this study used the BMI instrument for body mass index variables, and a 12-minute running test for the cardiorespiratory endurance (VO2Max) test. Data analysis used descriptive and frequency tests. The results showed that (1) the average BMI value of the athletes from the Pasir Putih FC Football Team in Bulukumba Regency was in the normal category with an average BMI value of 21,397 for 13 athletes and (2) the average value of endurance cardiorespiratory (VO2Max) athletes owned by the Pasir Putih FC Soccer Team in Bulukumba Regency were in the good category with an average VO2Max value of 41.64 for 6 athletes.

e-ISSN 2581-0383 (online) p-ISSN 2337-4594 (cetak)

(2)

PENDAHULUAN

Penjaskes ialah suatu bagian terpenting dari pendidikan secara menyeluruh di mana tujuannya yaitu agar bisa mempertahankan eksistensi dan keterampilan yang memiliki dominan dalam bergerak, sosial serta penalaran, disamping itu dengan olahraga akan melatih seseorang untuk bisa lebih beradaptasi dengan lingkungan dan mempelajari sesuatu yang baru dan bermakna yang berimplikasi pada tujuan pendidikan secara umum (Darani, 2021).

Sepak bola juga mengajarkan nilai moral dan akhlak bagi para pemainnya sehingga hal tersebut perlu untuk dilestarikan.

Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendi-dikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup (Bakti Bachtiar

& Bakti, 2018). (Irmansyah, 2020) menuturkan bahwa menjadi bagian dari akademisi aktivitas jasmani di Indonesia mulai 1941 sekaligus pendirian balai LAPD di kota Surabaya.

Ketika berolahraga maka tubuh akan merasakan rasa senang dan terlepas dari beban maka akan merasakan senang batin dan fisik, seseorang harus bisa lebih menjaga kondisi tubuh agar memiliki kondisi jiwa serta mudah dalam melakukan

aktivitas dan bisa menjadikan manusia sebagai pribadi yang berkualitas (Paramitha & Anggara, 2018). Dalam olahraga yang bisa ditelisik artinya kata olah yaitu gerakan serta raga yang artinya tubuh, jadi olahraga merupakan sebuah gerakan tubuh yang dan bisa memberikan manfaat kepada tubuh karena bergerak mengerjakan suatu aktivitas secara menyeluruh, para ahli menuturkan bahwa olahraga itu adalah aktivitas yang dilakukan dengan bergerak baik di luar rumah dengan menggerakakan seluruh tubuh agar memberikan efek pada jasmani dan rohani seseorang. (Samsudin, 2019) menuturkan bahwa serikat sepakbola di Indonesia berdiri sekitar tahun 1930 dengan singkatan PSSI yang saat itu ketuanya bernama Ir. Suratin Sosrosugondo bersama wakilnya bernama Maladi. Menurut (Bahtra, 2022) bahwa jika ditinjau dari segi bahasa, sepak bola terdiri dari dua kata yaitu sepak dan bola, pertama sepak yaitu tendangan menggunakan kaki kiri atau kanan tergantung masing-masing orang, lalu bola yaitu sebuah media atau alat yang ditendang tersebut bahannya dari karet atau lainnya dan bentuknya bulat.

Permainan beregu yang terdiri dari sebelas orang termasuk dengan kiper atau yang menjaga gawang. Sepak bola

(3)

merupakan permainan yang disukai dan sepak bola biasa dimainkan oleh para atlet, orang tua maupun orang tua. Saat ini perkembangan permainan sepak bola sangat pesat sekali, mengenai hal tersebut ditandai dengan permainan yang baik, tujuannya yaitu adalah agar bisa mencetak gol ke dalam gawang dengan skor sebanyak mungkin sehingga bisa memusnahkan lawan dengan teknik permainan yang baik dan setiap tim tentu berusaha agar tidak kebobolan akibat serangan lawan.

Permainan yang sangat populer dan tentu menyenangkan yaitu bermain sepak bola karena identik dengan menendang bola ke atas, ke depan dan menggelindingkan dengan kaki agar bisa mencetak gol ke gawang lawan main dan diupayakan agar jangan sampai memasukkan bola ke gawang sendiri atau gawang tim. Pada saat permainan sepakbola pemain tidak dianjurkan untuk menggunakan lengan dan tangan saat bermain. (Iskandar, 2017) menuturkan bahwa adapun penjaga gawang atau biasa disebut kiper bisa memainkan bola dengan cara ditendang, dipegang apabila hanya disekitaran gawang, pada permainan sepakbola pemainnya ada sebelas orang dan beberapa cadangan.

Menurut (Dandi Leonardo, 2016) bahwa sepakbola ialah salah satu permainan yang sangat digemari di belahan bumi ini, sehingga tak jarang sepakbola menjadi bagian dari salah satu hobi generasi sekarang. Disamping menjadi sarana rekreasi juga kerap kali dipertandingkan dalam skala terkecil dan terbesar, seiring dengan berkembang pesatnya IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) sepakbola mengalami perkembangan signifikan dalam meraih prestasi dibidang olahraga sepakbola serta jumlah yang menggemarinya juga semakin meningkat.

Pada keikutsertaannya tim sepakbola Bulukumba belum bisa memberikan prestasi yang baik. Untuk tim Bulukumba selalu saja terhenti pada penyisihan group.

Beberapa kendala yang di hadapi oleh atlet sepakbola ini sehingga prestasi tidak kunjung membaik salah satunya pada kodisi fisik (tingkat kebugaran) atlet. ini di tandai dengan kurang mampunya atlet sepakbola Bulukumba tidak mampu bermain dengan konsisten selama 90 menit. pertandingan dan para atlet sepakbola Bulukumba juga cepat merasa lelah.

Melihat dari kenyataan maka atlet sepakbola Bulukumba memerlukan kontrol, evaluasi dan penilaian, Setiap

(4)

latihan dan kemajuannya harus dicermati dan didokumentasi. Selanjutnya dengan kontrol dalam bentuk pengukuran dan tes lalu melihat prestasi hasil latihannya selama mengikuti Program latihan dalam persiapan mengikuti pertandingan yang akan diselesnggarakan nantinya.

Menurut Yushr (2021) menuturkan bahwa jika seorang pemain sepakbola tidak memiliki VO2 Max yang bagus maka jelas terlihat kondisi pemain tersebut saat berada di lapangan, kada stamina akan turun, serta kekuatan dan konsentrasi kurang baik dan banyak kekeliruan yang akan dilakukan oleh pemain tersebut saat berada di lapangan dan merugikan diri juga tim, VO2 Max sangat perlu dalam perlombaan agar bisa memperoleh prestasi yang gemilang untuk saat ini dan akan datang, bagi pemain tim dari Kota Makassar jika ingin memperoleh VO2 Max yang bagus tentu harus rutin melakukan latihan dengan rutin bisa 3-4 kali dalam sepekan.

Menurut (Pratama dan Rismayanti, 2019) menuturkan bahwa saat kerja keras maka VO2 Max yang memiliki peran sangat besar dalam menunjang metabolisme tubuh yang prima, tubuh akan mengeluarkan energi yang akan digunakan oleh fisik saat berkegiatan dan bergerak, VO2 Max bisa dihit7ung atau diukur dengan satuan mil, diukur melalui 2 cara

bisa melalui lab dan latihan lapangan, cara yang terpenting pada saat mengukur penggunaan oksigen maximum yaitu dengan menggunakan bahwa pemain sudah mencapai taraf pemaiakaian oksigen yang juga disebabkan dengan peningkatan beban kerja pemain.

Keadaan pemain dari segi fisiknya tentu berperan penting dalam meraih suatu prestasi terutama pada bidang olahraga sepakbola. Jika semakin sering latihan maka kualitas pemain sepak bola juga akan membaik, dan hal tersebut perlu untuk terus diperhatikan dan ditingkatkan semaksimal mungkin agar mencapai keberhasilan dalam perlombaan sepakbola lalu mengenai tingkat kondisi fisik (kebugaran jasmani) atlet sepakbola Bulukumba menuju PORPROV yang akan datang ditinjau dari tes Multistage Fitness Test (MFT).

Penelitian ini penulis hanya menganalisis terhadap daya tahan saja atau endurance atau dalam hal ini hanya tingkat VO2 Max pemain Sepak bola Pasir Putih

FC Bulukumba, karena

mempertimbangkan waktu dan biaya yang akan digunakan. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti tertarik mengadakan sebuah penelitian mengenai profil VO2 Max Sepak bola Pasir Putih FC Kabupaten Bulukumba. Tujuan dari penelitian

(5)

tersebut yaitu untuk mengetahui keadaan VO2 Max atlet. Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan sebagai, 1) Bagaimana indeks massa tubuh Tim Sepak bola Pasir Putih FC Kabupaten Bulukumba?, 2) Bagaimana tingkat VO2 Max Tim Sepak bola Pasir Putih FC Kabupaten Bulukumba?

Tak dapat dielakkan jika sudah menjadi kebutuhan yaitu olahraga, semakin sering dan rutin seseorang olahraga maka kesehatannya akan lebih baik dan tubuhnya akan merasa lebih prima dan siap untuk melakukan aktivitas lainnya, dan perlu juga dengan melalui olahraga perlu cara yang benar dan tepat dalam pelaksanaannya sehingga tidak menyalahi aturan dan tidak mengakibatkan kesalahan atau cedera pada saat olahraga.

Disamping melalui olahraga bisa memberikan kejuaraan dan menaklukkan pertandingan namun olahraga juga bisa membantu seseorang untuk bisa hidup sehat sesuai aturan, seperti permainan sepak bola salah satu permainan yang masih banyak disukai dan dalam permainan tersebut perluk taktik, teknik dan cara yang tepat dalam penguasaannya.

Prieske dalam Shofana (2022) menuturkan bahwa bugar secara fisik terlepas dari pemain tua juga diperlukan untuk pemain muda sehingga hal tersebut sangat menjadi

penentu keberhasilan dalam permainan sepakbola.

Menurut Hakim (2021) bahwa pemain harus dipersiapkan dengan kerja keras yang tinggi mungkin perlu diperhatikan latihan pemain dan mengevaluasi latihan tersebut dengan sebaik mungkin dan harus mengulang teknik yang sudah dipelajari saat latihan (Martin, 2012) dalam (Hakim et al., 2021).

Menurut Hakim (2021) bahwa harus diulangi dengan secara kontinu sehingga nantinya akan terbiasa dan pemain harus memiliki pegangan yang cukup baik saat latihan.

Akbar Raka Kurniawan, Dra. Ika Jayadi (2020) menuturkan bahwa untuk bisa mengukir prestasi yang baik maka bisa melalui cabang olahraga sepakbola, ada dikenal dengan rekreasi, kesehatan dan prestasi, bisa memilih dari ketiga hal tersebut, kondisi fisik harus diperhatikan dengan baik oleh pemain agar ketika bermain di lapangan pemain lebih percaya diri. Menurut (Hasanuddin, 2018) menuturkan bawha fisik menjadi sebuah komponen yang sangat perlu diperhatikan dan dijaga pada saat latihan, olahraga menjadi bagian dari seseorang tentu harus dilestarikan dengan baik terus untuk memelihara secara maksimal sehingga memberikan makna yang baik dan

(6)

mengoptimalkan suatu berharga dari olahraga tersebut, perlu untuk memperhatikan aspek lentur, lincah dan sistem koordinasi pada saat latihan.

Menurut (Kasidu, 2021) menuturkan bahwa untuk bisa memperbaiki kesehatan jiwa maka olahraga solusi alternatifnya dan hal tersebut menjadi cara yang paling ideal dan disukai oleh banyak orang dalam mencapaik hidup yang seimbang dan bermakna dan bisa memperoleh kesehatan yang prima.

(Pasir Pangaraian, 2021) menuturkan bahwa jika ditinjau dari segi undang- undang sebelumnya, permainan sepakbola sudah selayaknya memperoleh perhatian yang banyak oleh pihak-pihak yang menjadi bagian dari hal tersebut, pemerintah dan negara harus memberikan apresiasi setinggi-tingginya pada bidang olahraga sepakbola agar banyak mengukir prestasi, pemerintah bisa menyediakan sarana yang bisa menunjang terjaminnya latihan serta hal lainnya yang dibutuhkan dalam olahraga sepakbola tersebut, menjadi hal yang tidak asing lagi jika sepakbola saat ini sudah banyak dipertandingkan tingkat nasional ataupun internasional.

WHO “World Health Organization”

mendefinisikan pengertian dari rasa sehat, yaitu kondisi yang dirasakan secara prima

oleh tubuh, yang meliputi jasmani dan rohani yang tidak merasakan derita berupa rasa sakit. Jika dilihat dari aspek batasan ilmiah dan segi kesehatan jelas sudah teruraikan dalam undang-undang nomor 36 tahun 2009 didefinisikan sebagai kondisi yang sehat, sehat dari aspek spiritual, mental dan fisik serta sosial yang membuat manusia bisa beraktivitas dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Mengukur lemak tubuh bisa dengan melalui IMT atau biasa disebut dengan Indeks Massa Tubuh melalui metode scrining kategori berat badan yang mudah untuk diterapkan. Dalam pengukuran IMT tersebut harus mengukur tinggi dan berat badan melalui meteran ataupun timbangan khusus, tinggi badan harus dikuadratkan sedangkan berat badan dalam hitungan satu kilo gram, semakin rendah aktivitas yang berhubungan dengan fisik yang dilkerjakan oleh seseorang maka berpengaruh juga dengan IMT tersebut.

Apabila ingin mengukur tinggi dan berat badan seseorang harus disesuaikan juga dengan tingginya dengan menggunakan hitungan berat badan yaitu kg kemudian di bagi kuadrat dan tinggi badan dengan meteran. (Rasyid, 2021).

Kasidu (2021) menuturkan bahwa dalam memahami kadar gizi seseorang maka perlu menghitung indeks seseorang dan

(7)

mengetahui massa tubuhnya untuk mengetahui normal atau tidak dalam dunia olahraga.

Menurut (Ayu Tri Widhiyanti, 2021) menuturkan bahwa berat badan yang normal bisa diperoleh dari tinggi dan berat badan seseorang. (Menurut Bawono, 2018) menuturkan bahwa untuk bisa mengetahui komposisi tubuh para pemain bisa melalui pengukuran berat badannya, kemudian tinggi para pemain bisa dilakukan pengukuran menggunakan meteran yang diukur mulai dari ujung kepala tidak dengan menggunakan alas kaki lalu posisi tubuh tegap mengarah kedepan dan skala ukur dibelakangi, akan tetapi bagi IMT sulit untuk mencari tahu berapa kadar lemak yang ada di dalam tubuh seseorang baik kepada yang normal atau lebih atau obesitas, penentuannya jelas membedakan antara ras pria dan wanita.

Terkait IMT harus dimiliki oleh seorang olahragawan dengan kategori IMT yang ideal dalam arti tidak kurang dan tidak lebih, jika IMT yang dimiliki olahragawan tinggi maka akan mengakibatkan penurunan kualitasnya dalam mengikuti permainan ataupun perlombaan, jika IMT nya rendah maka kualitas permainan olahragawan tersebut akan menunjukkan hasil yang baik pada saat permainan, jika seseorang mahir dan

memiliki keterampilan yang baik dalam melakukan penggiringan bola maka lawan main akan kesulitan dalam merebut bola tersebut, para pemain harus cakap dalam menguasai keterampilan yang bisa membantu tim memperoleh prestasi gemilang.

(Pasir Pangaraian, 2021) menuturkan bahwa jika ditinjau dari perolehan hasil studi yang dilakukan peneliti pada pemain sepakbola muara musu, di mana tim tersebut mengalami masa yang naik dan turun lalu pada saat ini timnya mengalami penurunan, salah satu yang mengakibatkan penurunan kualitas tim tersebut karena latihan sepakbola sudah tidak rutin dilakukan secara signifikan, para pemain sepakbola hanya melakukan pemanasan berupa lari kecil disekitar lapangan tanpa disertai aktivitas fisik dan saat ini para pemain sudah banyak yang sudah tua dan berat badan para pemain sudah masuk kategori tidak lagi ideal sehingga memberikan dampak dengan keterampilan para pemain dalam menggiring bola serta keterampilan lainnya dalam permainan sepakbola, hal tersebut menjadi perhatian yang cukup besar bagi para pemain agar mencari penerus tim yang lebih muda dan memiliki semangat tinggi agar tetap mengharumkan daerah dalam permainan sepakbola.

(8)

Jika ditinjau dari aspek eksternal pertama yaitu sarana dan prasarana yang masuk kategori mines dan tidak bisa dikatakan memadai seperti sebelumnya, misalnya cones sudah tidak ada yang mengakibatkan latihan untuk menggiring bola sudah divakumkan oleh para pemain sepakbola, kedua masih banyak pemain yang tidak datang pada saat waktu latihan sehingga kesempatan untuk latihan menggiring bola sudah jarang dilakukan oleh para pemain sepakbola.

Menurut (Pranata, 2017) menuturkan bahwa untuk melihat keadaan gizi pada seseorang maka perlu untuk diketahui melalui IMT terutama olahragawan, jika olahragawan mempunyai IMT yang kurang atau lebih maka akan memberikan pengaruh dari segi fisiknya dan terlihat jelas dalam kegiatan sehari-hari, salah satunya dalam permainan sepak bola, perlu diketahui bahwa dalam bermain sepak bola maka seluruh anggota tubuh akan mengalami penggerakan secara menyeluruh juga sangat perlu diperhatikan yaitu kelincahan dalam bermain, para pemain perlu memiliki kadar volume oksigen secara maksimal yang bagus, mengingat bahwa dalam permainan sepak bola di lapangan yang besarnya 100 m sampai 110 m juga lebar 64 – 75 m.

Guyton, Hall dalam (Wiarto, 2013) menuturkan bahwa VO2 Max bisa diartikan sebagai kadar cepatnya pemain dalam menggunakan oksigen dalam metabolisme aerob maximum dengan memperlihatkan sejumlah oksigen yang sudah digunakan persatuan baik itu pada saat latihan yang dalam tempo lambat bahkan latihan tempo cepat dalam waktu yang terbilang lama sampai pemain merasakan kelelahan, menurut (Djoko Pekik, 2000) menuturkan bahwa VO2 Max ataupun jumlah oksigen maximum yang digunakan secara penuh yaitu dengan MI/KG/BB/Menit, mengukur banyak udara yang disebut VO2 Max, jika ditinjau dari segi teori nilai VO2 Max terbatasi oleh cardiak output, kemampuan pada sistem respirasi dalam membawa oksigen tersebut ke aliran darah atau kemampuan otot dalam menggunakan oksigen tersebut.

Berdasakan hal tersebut jika disesuaikan dengan pengamatan peneliti ada banyak hal yang dibutuhkan oleh fisik dalam permainan sepakbola, agar bisa menghasilkan permainan yang memberikan pengalaman menarik dan juga menantang maka pemain harus bisa mendapatkan kondisi tubuh yang prima mulai dari IMT yaitu tinggi dan berat badan pemain saat akan bermain sepakbola, menjadi hal yang harus diperhatikan dan

(9)

dijaga yaitu tubuh dengan memperhatikan pola makan dan istirahat yang baik, sebaiknya pemain memiliki tubuh yang ideal dalam arti tidak kurang dan tidak lebih sehingga pemain akan lebih percaya diri saat berada di lapangan, para pemain harus mengikuti latihan secara kontinu agar hasil yang diperoleh juga memuaskan bagi diri dan juga tim, kondisi tubuh yang berubah-ubah sangat perlu untuk diperhatikan secara bertahap dari hari ke hari.

METODE Jenis penelitian

Pada proses pengumpulan data digunakan jenis penelitian kuantitatif melalui metode survey tujuannya agar memudahkan peneliti dalam mengungkap fenomena yang terjadi di lapangan serta untuk menggali informasi sedalam- dalamnya terkait yang akan diteliti, mengumpulkan beberapa populasi lalu menetapkan sampel, pada prosesnya juga akan digunakan ukuran dan sejumlah tes (Hardiansyah & Syampurma, 2017).

Penelitian ini dilaksanakan di lapangan stadion mini kabupaten bulukumba.

Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan atlit tim sepak bola pasir putih FC Kabupaten Bulukumba ada dua puluh orang.

Adapun sampel dalam penelitian yang akan digunakan adalah dua puluh orang. Adapun cara sampling yang digunakan adakah total sampling.

Teknik Pengumpulan Data

Menurut (Abduh, 2020) bahwa data akan diambil melalui teknik yaitu mengukur IMT pada pemain sepakbola dengan melalui dua jenis pengukuran yaitu tinggi dan berat badan, dan pengukuran VO2 Max dengan tes lari 12 menit (cooper test).

Analisa data

Adapun datanya akan dilakukan analisis data menggunakan uji deskriptif presentase.

HASIL

Pada langkah pertama dalam memperoleh hasil maka harus melalui deskripsi data agar bisa mengetahui analisis data secara baik, untuk mengungkap nilai mean jumlah persentase serta standart deviasi dari data yang telah diperoleh adapun datanya sebagi berikut

Statistik Deskriptif

Hasil analisis statistik deskriptif indeks massa tubuh secara keseluruhan diperoleh nilai (mean) = 21, 397; standart deviasi = 3,469; nilai maximum = 17,08;

nilai mínim = 30,94. Sedangkan hasil

(10)

secara keseluruhan diperoleh nilai (mean)

= 41,64; standart deviasi = 9,004; nilai maximum =53, 55; nilai minimnya = 24,48. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan tabel sebagai berikut:

Deskriptif Hasil Indeks Massa Tubuh (IMT)

Dari hasil persentase IMT para pemain sepak bola pasir putih kabupaten Bulukumba menduduki kategori berat badan yang ideal, secara rincinya kurang 0% sebanyak 13 pemain bisa juga dikatakan 65% dan yang memiliki berat badan lebih ada 1% dan yang sangat berlebihan ada 5%.

Deskriptif Hasil VO2Max

Persentase hasil data VO2 Max pada tim sepakbola Pasir Putih FC Kabupaten Bulukumba berada pada kategori baik.

Secara rinci, kategori kurang sekali sebanyak 2 pemain atau (10%), kategori kurang sebanyak 4 pemain atau (20,0%), kategori cukup sebanyak 4 pemain atau (20,0%), kategori baik sebanyak 6 pemain atau (30,0%), dan kategori baik sekali sebanyak 4 pemain atau (20,0%).

PEMBAHASAN

Pembahasan dari hasil analisis data indeks massa tubuh dan VO2Max pada tim bola pasir putih FC Kabupaten Bulukumba

dan akan dicoba oleh peneliti pada dua puluh orang sampel. Berdasarkan hasil IMT yang telah dilakukan tim Sepak Bola Pasir Putih FC Kabupaten Bulukumba berada dalam kategori “normal” dengan rincian yang diperoleh kategori kurus sekali sebanyak 0 atau (0%), Pemain atau kategori kurus sebanyak 5 pemain atau (25%), Kategori normal sebanyak 13 pemain atau (65%), kategori gemuk 1 pemain atau (5%), sedangkan kategori obesitas sebanyak 1 pemain atau (5%).

Dengan demikian nilai rata-rata IMT yang dimiliki oleh atlet Tim Sepak bola Pasir Putih FC Kabupaten Bulukumba berada dalam kategori normal dengan nilai rata-rata IMT sebesar 21,397 sebanyak 13 orang atlet. Sedangakan tingkat VO2 Max tim Sepak Bola Pasir Putih FC Kabupaten Bulukumba berada dalam kategori “Baik” dengan rincian yang diperoleh Kategori kurang sekali sebanyak 2 orang pemain atau (10%), kategori kurang sebanyak 4 pemain atau (20%), kategori cukup sedang sebanyak 4 orang pemain atau (20%), kategori baik sebanyak 6 pemain (30%). Dan kategori baik sekali sebanyak 4 orang pemain.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persentase hasil data akhir V02 Max pada tim Sepak bola Pasir Putih FC Kabupaten Bulukumba dikategorikan

(11)

baik. Sejalan dengan penelitian (Yusril, 2021) mengatakan memiliki indeks massa tubuh yang normal bukan jaminan untuk memiliki kebugaran yang baik, karena untuk meningkatkan kebugaran jasmani hanya dapat dilakukan dengan berolahraga dengan rutin.

Begitupun seorang yang awalnya memiliki VO2 Max yang kurang baik dengan latihan yang rutin dan bertahap akan dapat meningkatkan kemampuan VO2 Maxnya. Dimana kemampuan VO2 Max sangat mempengaruhi penampilan daya tahan seseorang, seseorang yang memiliki VO2 Max yang baik dapat melakaukan aktivitas sehari-hari tanpa kendala kelelahan yang berlebihan.

Sehingga menjadi seorang pemain sepakbola yang hebat maka diperlukan IMT yang normal dan VO2 Max Max yang maksimal. Karena IMT dan VO2 Max sangat berpengaruh bagi pemain sepak bola, selain memiliki teknik sepak bola yang baik, memiliki IMT yang normal dan VO2 Max yang baik adalah hal yang penting untuk bisa menjadi pemain yang handal dalam tim.

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang bisa diambil dari penelitian tersebut yaitu sebagai berikut: Indeks Massa Tubuh tim

Sepak Bola Pasir Putih FC Kabupaten Bulukumba berada dalam kategori normal dan tingkat VO2 Max tim Sepak Bola Pasir Putih FC Kabupaten Bulukumba berada dalam kategori baik. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemain untuk selalu menjaga komposisi tubuh agar daya tahan kardiorespirasinya (VO2Max) tetap terjaga. Serta masukan kepada pelatih agar rutin mengecek IMT pemain dengan mengadakan tes pengukuran berat badan, tinggi badan dan tes daya tahan kardiorespirasinya

DAFTAR PUSTAKA

Akbar Raka Kurniawan, Dra. Ika Jayadi, M. K. (2020). Survey Tingkat Kebugaran Pemain Sepakbola ( Studi Pada Pemain SSB Gelora Putra Delta Sidoarjo KU-14 Tahun ). Jurnal Olahraga Prestasi. www.FIFA.com Ayu Tri Widhiyanti, K., Ariawati, N. W.,

& Ary Rusitayanti, N. W. (2021).

Tingkat Kebugaran Jasmani Berdasarkan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa Semester V A, B dan C Tahun 2019/2020 Prodi Penjaskesrek FPOK IKIP PGRI Bali.

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, 7(1), 122–129.

Bahtra, R. (2022). Buku Ajar Permainan Sepakbola (Issue 156).

Bakti Bachtiar, W., & Bakti, M. (2018).

Upaya Meningkatkan Kesegaran Jasmani Melalui Pendekatan Bermain Dalam Pembelajaran

(12)

Pendidikan Jasmani Kelas X Sma Negeri 1 Cianjur. Maenpo, 8(1), 37.

https://doi.org/10.35194/jm.v8i1.917 Bawono, M. N. (2018). Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dan Daya Tahan Jantung – Paru Pada Pemain U-17 Ssb Bina Muda Dimas Wicaksono. 2.

Dandi Leonardo. (n.d.). Analisis Perkembangan Prestasi Sepak Bola Di Ssb Askia Kota Palembang. 3, 68–

76.

Darani, N. L. wisma. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) Terhadap Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Basket. Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan Undiksha,

8(1), 13.

https://doi.org/10.23887/jjp.v8i1.337 43

Hakim, S., Pranata, D. Y., & Sarwita, T.

(2021). P-ISSN Jurnal Ilmiah Mahasiswa Tingkat Kebugaran Jasmani Atlet Sepabola Lambhuk Football Academy Tahun 2021.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 2.

Hasanuddin, M. I. (2018). Kontribusi antara kecepatan, kelincahan dan koordinasi mata-kaki dengan kemampuan menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa mts negeri 1 Kotabaru. CENDEKIA Jurnal Ilmiah Pendidikan, 6(1), 96–

119.

Irmansyah, J., Sakti, N. W. P., Syarifoeddin, E. W., Lubis, M. R., &

Mujriah, M. (2020). Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan di sekolah dasar: deskripsi permasalahan, urgensi, dan pemahaman dari perspektif guru.

Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 16(2), 115–131.

https://doi.org/10.21831/jpji.v16i2.3 1083

Iskandar, H. (2017). TIM Keseblasan Sepak Bola.

Jasmani, P. 4 no I. T. 2021 I. 2614-2775.

(2021). Volume 4 no I Tahun 2021 ISSN 2614-2775 ( Print ) ISSN 2621- 8143 ( Online ) Profil Kebugaran Jasmani Atlet Petanque Kabupaten Pekalongan. 4(I), 126–137.

Kasidu, H., Muhyi, M., Pendidikan, Y. W.- J., & 2021, undefined. (2021).

Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Kelincahan Terhadap Permainan Bola Kecil Berbasis Kreatif Pada Pembelajaran PJOK.

Ojs.Ikippgribali.Ac.Id, 7(1), 74–81.

https://ojs.ikippgribali.ac.id/index.ph p/jpkr/article/view/849

Paramitha, S. T., & Anggara, L. E. (2018).

Revitalisasi Pendidikan Jasmani untuk Anak Usia Dini melalui Penerapan Model Bermain Edukatif Berbasis Alam. Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 3(1), 41.

https://doi.org/10.17509/jpjo.v3i1.10 612

Pasir Pengaraian, U. (2021). Sport Education and Health Journal Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kemampuan Menggiring Bola Pada Pemain Persatuan Sepak Bola Muara Musu. 2(2), 182–190.

Pranata, D. Y. (2017). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Tingkat VO2 Max Pemain Sepakbola STKIP BBG. Jurnal Penjaskesrek, IV(a), 64–69.

Pratama, A. W. P., & Rismayanthi, C.

(2019). Hubungan Status Hidrasi

(13)

Dengan Vo2 Max Pada Atlet Sepak Bola. Medikora, 17(1), 61–72.

https://doi.org/10.21831/medikora.v 17i1.23496

Rasyid, M. F. Z. (2021). Pengaruh Asupan Kalsium Terhadap Indeks Masa Tubuh (IMT). Jurnal Medika Hutama, 2(4), 1094–1097.

Samsudin. (2019). Model pembelajaran sepak bola. 1–87.

Shofana, N. A., Adi, S., & Raharjo, S.

(2022). Survei Tingkat Kebugaran Jasmani Pemain. 1(1), 51–55.

https://doi.org/10.31316/ijst.v1i1.44 20

Yusril, M. (2021). Analisis Indeks Massa Tubuh Dan Vo2 Max Tim Sepakbola Bank Sulselbar Fc Kota Makassar.

Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

(14)

LAMPIRAN

Tabel 1 Analisis Deskpriptif Indeks Massar Tubuh dan VO2 Max

N Mean Std. Deviasi Min Max

Indeks Massa Tubuh 20 21.397 3.469 17.08 30.94

VO2Max 20 41.64 9.004 24.48 53.55

Tabel 2 Presentase Indeks Massa Tubuh

No Kelas Interval Frekuensi Percent (%) Kategori

1 < 17,0 0 0 % Kurus Sekali

2 17,0 – 18,4 5 25% Kurus

3 18,5 – 25,0 13 65% Normal

4 25,1 – 27,0 1 5% Gemuk

5 >27,0 1 5% Gemuk Sekali

Jumlah 20 100,00%

Tabel 3 Presentase VO2Max

No Kelas Interval Frekuensi Percent (%) Kategori

1 24,48 - 30,29 2 10% Sangat Buruk

2 30,30 - 36,11 4 20% Buruk

3 36,12 - 41,93 4 20% Sedang

4 41,94 - 47,75 6 30% Baik

5 47,76 - 53,57 4 20% Sangat Baik

Jumlah 20 100%

Gambar 1 Diagram Presesntase Indeks Massa Tubuh 0%

25%

65%

5% 5%

Kurus Sekali Kurus Normal Gemuk Gemuk Sekali

10%

20%

30% 20%

20% Sangat Buruk

Buruk Sedang Baik Sangat Baik

Referensi

Dokumen terkait

Pergantian pemain dilakukan ketika bola masih berada di dalam atau diluar lapangan permainan dan ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam pergantian pemain antara lain: 