• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of HUBUNGAN USIA DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN VO2MAX PADA PEMAIN BASKET DI MATARAM BASKETBALL SCHOOL DAN BIMA PERKASA ACADEMY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of HUBUNGAN USIA DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN VO2MAX PADA PEMAIN BASKET DI MATARAM BASKETBALL SCHOOL DAN BIMA PERKASA ACADEMY"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 HUBUNGAN USIA DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN VO2MAX PADA PEMAIN BASKET DI MATARAM BASKETBALL SCHOOL DAN BIMA PERKASA

ACADEMY

Rizky Wulandari

Program Studi Fisioterapi S1 Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Email : rizkywulan.fisio@gmail.com

ABSTRACT

Background: In sports activities, athletes must have a good VO2Max level. VO2Max is the highest oxygen consumption rate that can be achieved during maximal or submaximal exercise. Basically VO2Max is influenced by several factors, such as age and body mass index (BMI). Research Objectives: To determine the relationship between age and body mass index with VO2Max in basketball players at Mataram Basketball School and Bima Perkasa Academy. Research Methods:

The methodology used for this research is cross-sectional with a quantitative approach. The total sampling technique is used as the sampling method. The subjects of this study were basketball players aged 13-18 years at Mataram Basketball School and Bima Perkasa Academy. VO2Max measurements using the Cooper Test and measurements of weight, height and age seen from player profile data.

Research results: The results of the correlation test with the Pearson test between age and VO2Max obtained a value of p = 0.017 (p <0.05), while between Body Mass Index and VO2Max, it was p = 0.025 (p <0.05). Conclusion: There is a relationship between age and body mass index with VO2 max in basketball players at Mataram Basketball School and Bima Perkasa Academy. Suggestion:

Respondents are advised to maintain a diet and pay attention to body mass index, measure body mass index and VO2Max regularly, and it is hoped that future researchers can conduct research on other factors that affect VO2Max.

Keywords: Age, Body Mass Index, VO2Max

ABSTRAK

Latar Belakang: Dalam kegiatan olahraga, atlet harus memiliki tingkat VO2Max yang baik. VO2Max adalah tingkat konsumsi oksigen tertinggi yang dapat dicapai selama latihan maksimal atau submaksimal. Pada dasarnya VO2Max dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia dan indeks massa tubuh (IMT). Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan usia dan Indeks Massa Tubuh dengan VO2Max pada pemain basket di Mataram Basketball School dan Bima Perkasa Academy.

Metode Penelitian: Metodologi yang digunakan untuk penelitian ini adalah cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Teknik total sampling digunakan sebagai metode pengambilan sampel. Subyek pada penelitian ini adalah pemain basket berusia 13-18 tahun di Mataram Basketball School dan Bima Perkasa Academy. Pengukuran VO2Max menggunakan Cooper Test dan pengukuran berat, tinggi dan usia dilihat dari data profil pemain. Hasil Penelitian: Hasil uji korelasi dengan pearson test antara usia dan VO2Max diperoleh nilai p = 0,017 (p < 0,05), sedangkan antara Indeks Massa Tubuh dan VO2Max yaitu p = 0,025 (p <0,05). Kesimpulan: Ada hubungan usia dan Indeks Massa Tubuh dengan VO2 Max pada pemain basket di Mataram Basketball School dan Bima Perkasa Academy. Saran: Responden disarankan untuk menjaga pola makan dan memperhatikan indeks massa tubuh, mengukur indeks massa tubuh dan VO2Max secara teratur, dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi VO2Max.

Kata Kunci : Usia, Indeks Massa Tubuh, VO2Max

(2)

2 PENDAHULUAN

Olahraga adalah bentuk aktivitas fisik yang bermanfaat banyak bagi tubuh, salah satunya ialah tubuh menjadi sehat dan bugar. Aktivitas fisik yang kurang dapat berdampak pada penurunan kapasitas aerobik seseorang, sehingga mempercepat terjadinya kelelahan saat beraktivitas sehari-harinya. Basket adalah satu cabang olahraga yang ada di Indonesia dan merupakan olahraga yang juga banyak diminati.

Basket umumnya dimainkan oleh dua tim dan terdiri dari 5 pemain pada masing-masingnya, tujuan dari permainan basket adalah mencetak angka dengan cara menembakan bola agar masuk ke dalam ring yang memiliki diameter 46 cm dan tinggi 3,048 m pada setiap ujung lapangan5. Dalam kegiatan olahraga, atlet harus memiliki tingkat VO2Max yang baik.

VO2Max sangat berkolerasi dengan kebugaran kardiorespirasi, dimana komponen tersebut dapat menjadi penentu tingkat kebugaran dan performa atlet dalam olahraga yang ditekuninya [1].

Maximal oxygen uptake (VO2Max) adalah tingkat konsumsi oksigen tertinggi yang dapat dicapai selama latihan maksimal atau submaksimal. Pada dasarnya VO2Max dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia dan indeks massa tubuh (IMT) [2].

Dalam olahraga basket, fisioterapi dapat masuk dalam tim dan memiliki tugas memberikan edukasi maupun intervensi berupa kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dari penjelasan singkat tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan usia dan Indeks Massa Tubuh dengan VO2Max pada pemain basket di Mataram Basketbal School dan Bima Perkasa Academy.

METODE PENELITIAN

Metode cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif digunakan peneliti sebagai metode dalam penelitian ini.

Teknik total sampling digunakan sebagai metode pengambilan sampel.

Subyek pada penelitian ini adalah pemain basket berusia 13-18 tahun di Mataram Basketball School dan Bima Perkasa Academy. Pengukuran VO2Max menggunakan Cooper Test dan pengukuran berat, tinggi dan usia dilihat dari data profil pemain.

Analisis data dengan uji statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau memberikan informasi rinci tentang data sampel atau data populasi. Kolmogorov-smirnov test digunakan untuk uji normalitas data dan pearson test untuk uji hipotesis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Subyek penelitian yang berjumlah 31 orang pemain telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilakukan dalam satu kali waktu dan di tempat serta waktu yang berbeda.

Tabel 1 Deskripsi Data Responden Karakteristik Sampel (n=31)

Mean SD

Usia 2,90 1,578

IMT 1,97 0,752

VO2Max 2,19 1,014

Berdasarkan tabel 1, usia memiliki nilai mean 2,90 dengan standar deviasi 1,578, IMT dengan nilai mean 1,97 dan standar deviasi 0,752, sedangkan pada karateristik VO2Max nilai mean 2,19 dengan standr deviasi 1,014.

Tabel 2: Distribusi Frekuensi Karateristik Responden

Karateristik F % Usia

13 6 19,4

14 10 32,3

15 5 16,1

16 3 9,7

17 5 16,1

18 2 6,5

IMT

Underweight 9 29

Normal 14 45,2

Overweight 8 25,8

VO2Max

Very Poor 9 29

(3)

3

Poor 11 35,5

Fair 7 22,6

Good 4 12,9

Jumlah 31 100

Berdasarkan tabel 2 , dari 31 responden mayoritas berusia 14 tahun sebanyak 10 orang (32,3%), paling banyak dengan kategori IMT Normal yaitu 14 orang (45,2%), dengan tingkat VO2Max dengan kategori poor sebanyak 11 orang (35,5%).

Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan kolmogrov-smirnov test. Hasil uji normalitas disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Data Variabel Nilai p kolmogrov-

smirnov

Usia 0,070

IMT 0,082

VO2Max 0,097

Hasil uji normalitas datri setiap variabel diantarnya nilai p > 0,05 dengan rincian yaitu pada variabel usia (p = 0,070), IMT (p = 0,082), VO2Max (p = 0,097). Dari hasil uji normalitas tersebut dapat dikatakn data ini berstribusi normal.

Hasil Uji Hipotesis

Dari uji normalitas menggunakan kolmogrov-smirnov test didapatkan bahwa data berdistribusi normal, maka pearson test digunakan untuk uji hipotesis.

Tabel 4 Hasi Uji Korelasi Usia dan Indeks Massa Tubuh dengan VO2 Max Variabe

l Usia IMT VO2

Max

Usia Pearson 1 - -

Correlatio n

0,199 0,425 Sig. (2-

tailed)

0,282 0,017

N 31 31 31

IMT Pearson - 1 0,402

Correlatio n

0,199

Sig. (2- 0,282 0,025

tailed)

N 31 31 31

VO2Ma x

Pearson - 0,402 1

Correlatio n

0,425 Sig. (2-

tailed)

0,017 0,025

N 31 31 31

Keterangan :

N = Jumlah responden

Berdasarkan hasil analisis korelasi pearson test pada tabel 4 antara usia dengan VO2Max diperoleh nilai p = 0,017 dan antara IMT dengan VO2Max diperoleh nilai p = 0,025. Karena nilai p < 0,05 maka kesimpulanya adalah ada hubungan antara usia dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan VO2Max.

PEMBAHASAN 1. VO2Max

Dari hasil penelitian didapatkan responden dengan kategori VO2Max verry poor sebanyak 9 orang (29%), normal 11 orang (35,5%), fair 7 orang (22,6%) dan good 4 orang (12,9%).

Kapasitas VO2Max adalah unsur penting keberhasilan dalam prestasi altet. VO2Max mencerminkan kebugaran fisik atlet. Sehingga dalam olahraga, atlet penting memiliki kapasitas VO2Max yang bagus, daya tahan dan kebugaran atlet yang baik akan meningkatkan prestasi olahraga dari atlet [2].

2. Hubungan Usia dengan VO2Max

Subyek pada penelitian ini berjumlah 31 orang pemain basket dan terbagi menjadi enam kelompok usia, dari 13-18 tahun.

Berdasarkan uji hipotesis dengan pearson test, diperoleh nilai p = 0,017 (p < 0,05), yang berarti secara statistik terdapat hubungan antara usia dengan VO2Max.

VO2Max pada anak laki-laki cenderung meningkat pada usia 12-18 tahun. Nilai VO2Max pada anak lebih rendah jika di bandingkan dengan orang

(4)

4 dewasa, dikarenakan organ

kardiopulmonal semakin matur, sehingga kapasitas VO2Max juga akan semakin tinggi3. Usia dan status pubertas pada anak yang berbeda-beda juga akan mempengaruhi secara signifikan dari peningkatan kapasitas VO2Max [3].

Usia dianggap dapat mempengaruhi tingkat VO2Max. Saat usia seseorang menginjak 20 tahun, tingkat kematangan organ kardiopulmonal dapat meningkat hingga menginjak usia 30 tahun dan kemudian akan menurun di usia 30 tahun. Selain itu, berkurangnya aktivitas gerak pada seorang lansia dapat berdampak pada menurunnya daya tahan kardiopulmonal dan kebugaran [4].

3. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan VO2Max

Dari hasil penelitian didapatkan responden dengan IMT underweight sebanyak 9 orang (29%), overwight 8 orang (26,8%), dan normal 14 orang (45,2%). Didapatkan responden dengan IMT underweight dan overweight memiliki kapasitas VO2Max yang rendah, sedangkan responden dengan IMT normal memiliki kapasitas VO2Max yang baik.

Berdasarkan uji hipotesis dengan pearson test, diperoleh nilai p = 0,025 (p < 0,05), yang berarti secara statistik terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan VO2Max.

Individu dengan obesitas menunjukkan kemungkinan dekondisi dan atau perubahan fungsi pernapasan serta kardio, semakin besar IMT makan akan semakin buruk kapasitas VO2Max.

Pada individu obesitas diduga serat otot tipe II mengalami peningkatan dan serat otot tipe I mengalami penurunan yang kemungkinan hal ini memiliki efek penting pada penurunan penyerapan O2. Penurunan penyerapan dari O2 kemudian akan mempengaruhi dari proses glukoneogensis dan membuat

terganggunya pembentukan energi, yang mengakibatkan seseorang dengan obesitas tidak aktif dalam bergerak karena cenderung akan cepat mengalami kelelahan.

KESIMPULAN

Pada pembahasan penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara usia dan Indeks Massa Tubuh dengan VO2Max pada pemain basket di Mataram Basketball School dan Bima Perkasa Academy.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pedersen, B. K., & Saltin, B.

(2015). Exercise as Medicine Evidence for Prescribing Exercise as Therapy in 26 Different Chronic Diseases. Scandinavian Journal of Medicine & Science in Sports, 25, 1-72.

2. Ramakrishnan. (2016). Basketball.

A Research Article Basketball. 1-7.

3. Pedersen, B. K., & Saltin, B.

(2015). Exercise as Medicine Evidence for Prescribing Exercise as Therapy in 26 Different Chronic Diseases. Scandinavian Journal of Medicine & Science in Sports, 25, 1-72.

4. Desmarini, E., 2011. Kebugaran dan Kesehatan (Edisi Ke-2), Rajawali Pers, Jakarta.

5. Desmarini, E., 2011. Kebugaran dan Kesehatan (Edisi Ke-2), Rajawali Pers, Jakarta.

6. Kalyanshetti, S. B., & Veluru, S.

(2017). A Cross-Sectional Study of Association of Body Mass Index and VO2Max by Nonexercise Test in Medical Students. National Journal of Physiology, Pharmacy and Pharmacology, 7(2), 228.

7. Mursain, F. (2018). Pengaruh Latihan Circuit Training dan Interval Training terhadap Peningkatan VO2 Max Pada Pemain Futsal. Skripsi.

(5)

5 Yogyakarta: Universitas ‘Aisyiyah

Yogyakarta.

8. Setty, P., Padmanabha, B. V., &

Doddamani, B. R. (2013).

Correlation Between Obesity and Cardio Respiratory Fitness. Int J Med Sci Public Health, 2(2), 300- 304.

9. Shargal, E., Kislev-Cohen, R., Zigel, L., Epstein, S., Pilz- Burstein, R., & Tenenbaum, G.

(2015). Age-Related Maximal Heart Rate: Examination and Refinement of Prediction Equations. J Sports Med Phys Fitness, 55(10), 1207-18.

10. Shete, A. N., Bute, S. S., &

Deshmukh, P. R. (2014). A Study of VO2Max and Body Fat

Percentage in Female

Athletes. Journal of Clinical and Diagnostic Research: JCDR, 8(12), BC01.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel independen dalam penelitian adalah pengetahuan, motivasi dan status kepegawaian bidan serta variabel dependen adalah penerapan partograf yang diukur dengan

Dengan observasi, siswa mampu melakukan refleksi kebiasaan peduli dan melestarikan sumber daya alam dan lingkungan dalam bentuk tabel dengan sistematis2. Mengarang cerita

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi konsumen atau masyarakat untuk mengetahui faktor yang menyebabkan preferensi konsumen dalam berbelanja daring maupun

[r]

Sebagai dijelaskan dalam Permen No 20 tahun 2007 pada poin G tentang Penilaian oleh Pemerintah: (a) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UAN

a) Kemudahan, karena diakses melalui smartphone yang terhubung dengan jaringan internet para konsumen bisa membeli sebuah produk apapun secara virtual melalui internet

sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan.. Jurnal el-Hikmah Fakultas Tarbiyah UIN Malang 267 yang lain. Kata ini sepadan dengan tabiat

[r]