• Tidak ada hasil yang ditemukan

Preferensi Konsumen Terhadap Kategori Produk yang Dijual secara Daring dan Luring

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Preferensi Konsumen Terhadap Kategori Produk yang Dijual secara Daring dan Luring"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belanja merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang terjadi secara berulang.Selain itu, belanja juga salah satu aktivitas yang menyenangkan. Sekarang ini,dengan internet belanja bisa dilakukan kapan saja, dimana saja, sambil beraktivitas apa saja, karena muncul banyak toko online yang dapat diakses melalui smartphone.

Belanja daring ternyata sudah mulai muncul sejak tahun 1950-an, sebelum internet ditemukan. Tren belanja ini telah dilakukan oleh seorang pengusaha asal Kanada Lawrence Freiman yang membuka shopfront toko yang diberi nama Vis O Matic dengan konsep yang berbeda dari toko konvensional, dimana pembeli tidak bisa membeli barang yang diinginkan membayar lalu membawa pulang barang yang dibeli.Namun, toko Vis O Matic memberikan pengalaman belanja yang berbeda.Pembeli duduk di kursi didepan layar televisi dan sebuah alat canggih pelanggan bisa memilih barang-barang yang diinginkan, dengan

membolak-balik dan menyentuh sebuah tombol yang serupa dengan toko online sekarang.Setelah menentukan pilihan, penjual kemudian mengirimkan barang-barang tersebut ke rumah.(liputan6.com, 2016)

Perkembangan pengguna internet yang semakin tinggi juga mendorong adanya suatu potensi besar terciptanya belanja daring. Menurut Pusat Informasi Jaringan Internet China (China Internet Network Information Centre /CNNIC) jumlah pengguna internet di Negara China sebanyak 650 juta pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 sebesar 648 juta dan diprediksikan akan mencapai 656 juta pada 2016. (kompas.com, 2015)

Selain pengguna internet yang semakin tinggi, volume perdagangan bruto pada Alibaba Group Holding Limited yang mengumumkan pendapatannya dalam festival belanja online juga mencapai US$ 17,8 milliar atau setara dengan Rp 240 triliun pada November 2016. Sebanyak 82% volume perdagangan bruto yang dihasilkan berasal dari smartphone.Sedangkan pada tahun 2015, nilai

perdagangan elektronik hanya sebesar 69% dari keseluruhan volume perdagangan bruto. (tempo.com, 2016)

(2)

Undang-undang e-Commerce mulai disusun, pada tahun 2005 muncul portal jual-beli Tokobagus, pada tahun 2007 berdirinya Doku yaitu perusahaan penyedia layanan pembayaran elektronik dan manajemen resiko pertama di Indonesia elektronik, pada tahun 2011 Go-Jek yaitu perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek, pada tahun 2012 didirikannya Traveloka.com, pada tahun 2015 Tokobagus dilebur dengan Berniaga menjadi OLX dan pada tahun 2016 Pemerintah mengeluarkan roadmap e-Commerce Indonesia.(liputan6.com, 2016)

Di Indonesia, perkembangan pengguna internet menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan pada tahun 2016 sebesar 132,7 jutapenduduk Indonesia, sebesar 92,8 juta orang mengaksesnya melalui smartphone dan sebesar 82,2 juta menggunakan layanan internet untuk belanja secara daring.(tempo.com, 2016)

Seiring dengan perkembangan pengguna internet di Indonesia, pertumbuhan perdagangan elektronik di Indonesia pada tahun 2015 menurut Moody Analitics & Visa, menyatakannilai transaksi penjualan elektronik di Indonesia mencapai Rp 150 triliun sedangkan pada tahun 2016 diperkirakan akan mencapai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 250 triliun dan diharapkan jumlah transaksi terus meningkat menjadi US$ 130 miliar pada tahun 2020. (liputan6.com, 2016)

Kota Medan merupakan salah satu kota besar di Indonesia, sadarnya

masyarakat dengan kemajuan teknologi serta mengakses internet yang semakin mudah dan pelayanan yang lebih lengkap maka belanja daring akan semakin berkembang di kota Medan yang salah satunya ditandai dengan munculnya Shoes and Care (SAC) adalah salah satujasa perawatan premium sepatu pertama di Indonesia berbasis media sosial.Shoes and Care (SAC) memulai bisnis di Yokyakarta, kini telah hadir di beberapa kota salah satunya adalah kota Medan, harga mulai dari Rp 25,000 sampai Rp 90,000 (untuk pembersihan) dan sampai Rp 650,000 (untuk perawatan spesial). (The Jakarta Post, 2016) Selain Shoes and Care (SAC), Lazada Indonesia mencatat sebesar 60% transaksi lazada

menggunakan smartphone, oleh karena itu Lazada Indonesia berusaha

memperluas pangsa pasarnya dengan mengintensifkan kehadirannya di kota-kota besar di luar ibukota Indonesia Jakarta, seperti: Yogyakarta, Medan, Bandung, Surabaya melalui road show dan upaya promosi lainnya.(The Jakarta Post, 2016).

Berbelanja pakaian secara daring memang mengasyikkan, banyak

(3)

langsung pakaian yang hendak dibeli, dapat mencoba langsung pakaian yang hendak dibeli untuk melihat apakah ukuran pakaian benar-benar cocok atau tidak, bisa mendapatkan diskon dengan melakukan tawar-menawar, terhindar biaya pengiriman,bisa meminta saran mengenai produk pakaian pada staf toko, serta barang langsung ditangan. (detik.com, 2017).Selain pakaian, penjualan kamera Canon juga masih banyak dijual pada pasar retail dibandingkan penjualan secara daring.Hal ini terjadi karena banyak konsumen yang belum percaya untuk membeli barang mahal seperti kamera, ini disebabkan karena konsumen takut mendapat aksesoris palsu pada paket penjualannya, seperti charger atau baterai palsu.(detik.com, 2016)

Meskipun aktivitas jual-beli secara daring semakin digemari masyarakat di jaman modern sekarang ini, disebabkan kemudahan dalam mendapatkan suatu barang maupun jasa menjadi daya tarik tersendiri termasuk efisien waktu dan hemat kantong akan tetapi hal ini dimanfaatkan pula oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan menipu untuk keuntungan pribadi. Seperti kasus penipuan berkedok perjalanan wisata yang jumlah korbannya mencapai ratusan orang dengan nilai transaksi milliaran rupiah.Penipuan untuk pembelian laptop, setelah transfer uang ternyata laptop tak kunjung datang. (liputan6.com,2016)

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menegaskan setidaknya ada sekitar 43 ribu situs web yang diduga media online gadungan. Keberadaan media gadungan ini berisiko membahayakan legalitas industri media oleh karena itu, perang melawan hoax saat ini dilakukan dari hulu yakni dengan mengadakan sosialisasi supaya masyarakat Indonesia bisa mengkonsumsi konten yang sehat, menyediakan fasilitas pengaduan bagi masyarakat melalui kerja sama dengan komunitas, kemkominfo melakukan white list yaitu daftar situs web yang sebaiknya diakses oleh lembaga pendidikan formal maupun informal.

(liputan6.com,2017)

Namun terlepas dari kejahatan-kejahatan yang terjadi yang disebabkan semakin canggihnya teknologi melalui aktivitas jual-beli secara daring dan juga dirasa masih kurangnya kepastian hukum dalam mengatasi kejahatan virtual maka dibutuhkan kesadaran diri sendiri untuk lebih teliti dan lebih cermat sebelum menggunakan internet sebagai aktivitas pembelian barang maupun jasa, dengan mengunjungi situs resmi, penjual resmi dan terpercaya dengan memeriksa apakah ada salah eja atau kurang tanda baca untuk menghidari barang palsu, juga

(4)

Perkembangan belanja daring memang semakin menjanjikan, banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh konsumen dengan belanja daring. Belanja daring memberikan manfaat bagi konsumen diantaranya seperti: penawaran harga dan diskon jauh lebih menarik daripada yang ditawarkan dalam belanja luring, belanja daring dapat dilakukan dimana saja bahkan ketika sibuk sekalipun, tanpa perlu menyediakan waktu untuk pergi belanja keluar rumah sehingga dapat menambah biaya variabel seperti biaya transportasi, biaya parkir dan biaya lainnya. Selain itu, belanja daring juga menyediakan pilihan produk yang beraneka ragam dengan variasi model yang unik dan biasanya sulit ditemukan ketika belanja luring.Namun, untuk produk tertentu konsumen lebih memutuskan belanja luring karena keinginan untuk menyentuh dan memeriksa produk secara langsung agar tidak menjadi korban kejahatan melalui internet.(Komunikasi pribadi,Januari 11,2017)

Berdasarkan informasi tambahan 10 orang menggunakan internet untuk berbelanja yang terdiri dari beberapa bidang pekerjaan menurut sektor seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan karyawan swasta di kota Medan.Pembelian produk seperti tiket pesawat 9 orang konsumen lebih memilih melakukan

pembelian melalui layanan daring atau online shopping, dikarenakan lebih cepat, mudah, efesiensi waktu, harga lebih murah dan tidak memerlukan pemeriksaan untuk mengevaluasi produk. Sebaliknya, seperti produk elektronik 9 orang konsumen memilih belanja luring. Hal ini disebabkan karena produk tersebut lebih mudah mendapatkannya dengan layanan luring, karena konsumen masih merasa khawatir mengenai kerugian apabila terjadi penipuan dalam berbelanja daring. (Komunikasi Pribadi, Maret 6,2017)

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk memilih judul dalam penelitian ini yaitu “Preferensi Konsumen Terhadap Kategori Produk yang

Dijual secara Daring dan Luring”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:

1.Apakah yang menyebabkan preferensikonsumendalam berbelanja daring maupun belanjaluring berdasarkan atribut belanja?

2. Kategori produk apakah yang dipilih konsumen dalam belanja daring maupun belanja luring berdasarkan atribut belanja?

(5)

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.Untuk mengetahui layanan belanja yang menjadi preferensi konsumen dalam berbelanja baik belanja daring maupun luring.

2.Untuk mengetahui kategori produk yang dipilih konsumen dalam belanja daring maupun luring berdasarkan atribut belanja.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini dapat memberi manfaat yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bagi Konsumen

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi konsumen atau masyarakat untuk mengetahui faktor yang menyebabkan preferensi konsumen dalam berbelanja daring maupun luring berdasarkan atribut belanja, dan kategori produk yang dipilih konsumen dalam belanja daring maupun luring berdasarkan atribut belanja dengan mengetahui manfaat dan konsekuensi yang akan diperoleh antara belanja daring dan belanja luring.

2. Bagi Produsen

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan referensi bagi produsen agar mengetahui preferensi konsumen dalam berbelanja dan mengetahui kategori produk yang akan dibeli konsumen baik dengan layanan daring maupun luring. 3. Bagi Akademisi

Referensi

Dokumen terkait

Pemeran iklan sebagai duta merek harus orang yang benar-benar menggunakan produk terkait dan tidak menggunakan produk pesaing selama masa berlakunya perjanjian

Selain itu Human Resource Scorecard juga diartikan sebagai suatu sistem pengukuran yang mengkaitkan sumber daya manusia dengan strategi dan kinerja organisasi, yang akhirnya

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel meliputi variabel bebas yaitu tiga jenis pelarut, variabel terkontrol yaitu rumput laut dan

Pengendalian Hayati Penyakit Jamur Akar Putih (JAP) pada Tanaman Karet Secara In Vitro dengan Menggunakan. Trichoderma

neraca perdagangan non-migas pada Oktober 2014 mengalami surplus sebesar 1,13 miliar dollar AS, sedangkan neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar 1,11 miliar

Sehingga dapat disimpulkan audit lag memediasi secara mutlak hubungan antara opini audit dengan audit delay, Jumlah komite audit berpengaruh terhadap audit delay

– Citra digital merupakan fungsi intensitas cahaya f(x,y), dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi tersebut pada setiap titik (x,y) merupakan

Alhamdulillah skripsi dengan judul “Gambaran Tingkat Stres Berdasarkan Stresor Mahasiswa PSPD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang” ini dapat diselesaikan guna memenuhi salah