KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA (EBI) DALAM ARTIKEL PADA MAJALAH DINDING
DI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN Ervina Yanti1, Upit Yulianti DN ²., Asri Wahyuni Sari2
1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
2Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
The article is a scientific essay that must follow the rules of Indonesian spelling (EBI). However, the use of spelling in an article on a wall magazine in SMA Negeri 2 Solok Selatan, which written by students are still made mistake such as, the use of letters, word writing, and the use of punctuation marks. This study aims to describe the spelling errors of Indonesian (EBI) in articles on wall magazine in SMA N 2 Solok Selatan. The type of this research is qualitative research with descriptive method. The data in this research is all the errors of the use of indonesian spelling (EBI) on wall magazine in SMA N 2 Solok Selatan that founded in articles. The source of research data is article that published in January until July. Based on the results of research there are same errors in the use of letters, word writing, and the use of punctuation. Capital letters error 185 errors of 15 rules and the use of italics there are 40 errors of 3 rules. The most violated rule is the use of capital letters. In word-writing there are errors in the writing of the word mistakes, reshape, and preposition. Writing the word mistakes there are 4 errors of 2, rewriting the writing there are 2 errors of 1 rule and the writing of the front word there are 24 errors of 1 rule. The most common mistake found is the writing of the word front. In punctuation use there is an error in using point punctuation, comma, and punctuation. The use of point punctuation there are 2 errors of 5 rules, the use of comma punctuation there are 16 errors of 10 rules, the use of punctuation marks there are 6 errors of the 7 rules. The most common mistake is the use of coma punctuation.
Keywords: Error, Indonesian Spelling (EBI), and Articles.
PENDAHULUAN
Menurut Rohmadi (2008:24), artikel merupakan tulisan yang menggambarkan atau memaparkan suatu gagasan berdasarkan fakta- fakta. Artikel ini disebut juga artikel ilmiah populer. Dalam menulis artikel ilmiah populer, penulis sering hanya memperhatikan isi tulisan saja,
tetapi ada hal penting yang harus diperhatikan oleh penulis, yaitu penggunaan ejaan. Penggunaan ejaan secara tepat diperlukan dalam menulis artikel, karena, jika ejaannya tidak baik, pembaca akan kesulitan dalam memahami isi tulisan. Ejaan adalah seperangkat sistem yang digunakan untuk menindahkan
bahasa lisan kedalam bahasa tulis (Semi, 1990:95). Waridah dan Khairunnisa (2016: 6-52), mengemukakan bahwa aturan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia berdasarkan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia nomor 50 tahun 2015 adalah pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan. Ketika menulis, penulis harus memahami bagaimana penggunaan ejaan dengan baik. Tulisan yang baik tidak dapat diperoleh tanpa keterampilan menggunakan ejaan. Kesalahan dalam penggunaan ejaan dapat ditemukan dalam surat kabar, dalam majalah, dan majalah dinding di SMA N 2 Solok Selatan. Namun, penelitian ini hanya terfokus pada artikel yang ada pada majalah dinding di SMA N 2 Solok Selatan.
Pada saat melakukan observasi dapat dilihat banyak sekali kesalahan dalam menggunakan ejaan pada artikel yang ada pada majalah dinding. Selain itu, pengelola majalah dinding dan pihak sekolah terlihat kurang memperhatikan adanya kesalahan dalam penulisan
siswa, sehingga siswa tidak memperhatikan ejaan dalam menulis artikel. Dalam majalah dinding terdapat banyak jenis tulisan seperti, cerpen, komik, puisi, artikel, pengumuman, biografi, dan berita.
Pada tulisan siswa di majalah dinding terdapat banyak kesalahan penggunaan ejaan terutama dalam artikel.
Contoh kesalahan
penggunaan ejaan pada tulisan siswa terlihat pada kutipan di bawah ini,
Perlakuan kurang baik terhadap wanita merupakan gambaran bahwa baik bumi maupun perempuan mendapat
kan perlakuan yang kurang baik sehingga mengakibatkan
kerusakan dan penindasan
Pada kutipan ini terlihat ada kesalahan penulisan kata yang tidak memakai tanda hubung (-) pada kata
“mendapatkan”. Penulis tidak memakai tanda hubung pada kata yang dipenggal oleh pergantian baris.
Hal ini terlihat bahwa siswa belum memahami tentang pemakaian tanda hubung.
Berdasarkan permasalahan di atas, perlu dilakukan penelitian tentang Kesalahan Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) dalam
Artikel pada Majalah Dinding di SMA Negeri 2 Solok Selatan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah seluruh kata atau kalimat yang terdapat kesalahan dalam penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang ditemukan pada artikel, sedangkan sumber data penelitian ini adalah artikel yang terbit dari bulan Januari sampai bulan Juli tahun 2017 yang ada pada majalah dinding di SMA N 2 Solok Selatan. Menurut Moleong (2010: 168), instrumen adalah alat pengumpul data seperti tes pada penelitian kuantitatif.
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang berperan sebagai perencana, pengumpulan data, penafsiran data, dan pelapor hasil penelitian. Instrumen lain dalam penelitian ini adalah tabel inventarisasi data yang digunakan
untuk membantu dalam
pengelompokan data, sehingga lebih mudah dalam menyimpulkan data yang ditemukan. Menurut Sudaryanto (1993: 133), teknik pengumpulan data terbagi menjadi
metode simak dan cakap. Pada penelitian ini akan digunakan teknik simak, yaitu teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Untuk memeriksa keabasahan data penelitian ini digunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi menurut Moleong (2010:330), adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data.
Validator dalam penelitian ini adalah dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra STKIP PGRI Sumatera Barat Ibu Ricci Gemarni Tatalia. Menurut Sudaryanto (1993:
13) teknik analisis data terbagi menjadi dua yaitu metode padan dan agih. Pada penelitian akan digunakan metode agih.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data di atas, sangat banyak kesalahan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) dalam artikel pada majalah dinding di SMA Negeri 2 Solok Selatan. Kesalahannya mencakup penggunaan huruf, meliputi penggunaan huruf kapital dan huruf
miring. Penulisan kata, meliputi kata berimbuhan, bentuk ulang, dan kata depan. Pemakaian tanda baca, meliputi tanda baca titik, tanda baca koma, dan tanda baca hubung.
1. Penggunaan huruf
Pada penggunaan huruf terdapat kesalahan pada penggunaan huruf kapital dan huruf miring.
a. Penggunaan Huruf Kapital Pada penggunaan huruf terdapat kesalahan penggunaan huruf kapital dan penggunaan huruf miring. Penggunaan huruf kapital terdapat 185 kesalahan dari 15 aturan dalam penggunaan huruf kapital.
Lima belas aturan pengunaan huruf kapital terdapat 13 aturan yang dilanggar. Aturan paling banyak dilanggar adalah huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, sedangkan aturan paling sedikit dilanggar adalah huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Banyaknya kesalahan dalam penggunaan huruf kapital berakibat pada pemahaman pembaca dalam memahami isi dan maksud
yang ingin disampaikan. Dalam hal ini dapat dijelaskan kesalahannya sebagai berikut:
Huruf Kapital Dipakai Sebagai Huruf Pertama Awal Kalimat
Kesalahan penggunaan huruf kapital sebagai huruf pertama awal kalimat terdapat pada kode sumber data (01), dapat dilihat pada kutipan di bawah ini,
buah ini tinggi lemak, “alpukat dibutuhkan untuk meregenerasi jaringan darah, mengstabilkan gula darah, dan bagus untuk kelainan jantung”.
Berdasarkan kutipan di atas terdapat kesalahan pada kata buah, seharusnya dipakai huruf kapital, karena merupakan huruf awal pada kalimat. Sesuai dengan aturan pertama penggunaan huruf kapital (2016:6), dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Penulisan yang benar adalah sebagai berikut:
Buah ini tinggi lemak, “alpukat dibutuhkan untuk meregenerasi jaringan darah, mengstabilkan gula darah, dan bagus untuk kelainan jantung”.
Huruf Kapital Dipakai Sebagai Huruf Pertama Unsur Nama Orang, Termasuk Julukan
Kesalahan penggunaan huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan terdapat kesalahan pada kode sumber
data (03), dapat dilihat pada kutipan di bawah ini,
Agustina sawert adalah salah seorang penderita penyakit AIDS, akibat penyakit itu berat badannya menjadi turun, ia juga mengalami infeksi anus infeksi hati dan lain-lain.
Terdapat kesalahan dalam penulisan nama orang, sesuai dengan aturan penggunaan huruf kapital (2016:6), dipakai pada huruf pertama unsur nama orang. Penulisan yang benar adalah sebagai berikut:
Agustina Sawert adalah salah seorang penderita penyakit AIDS, akibat penyakit itu berat badannya menjadi turun, ia juga mengalami infeksi anus infeksi hati dan lain-lain.
Huruf Kapital Dipakai pada Awal Kalimat Petikan Langsung
Kesalahan penggunaan huruf kapital pada awal kalimat petikan langsungt terdapat kesalahan pada kode sumber data (01), dapat dilihat pada kutipan di bawah ini,
buah ini tinggi lemak, “alpukat dibutuhkan untuk meregenerasi jaringan dan darah, mengstabilkan gula darah, dan bagus untuk kelainan jantung.
Terdapat kesalahan pada awal kalimat petikan langsung, seharusnya sesuai dengan ketentuan penggunaan
huruf kapital dipakai pada awal kalimat petikan langsung (2016:7).
Penulisan yang benar adalah,
buah ini tinggi lemak, “Alpukat dibutuhkan untuk meregenerasi jaringan dan darah, mengstabilkan gula darah, dan bagus untuk kelainan jantung.
Huruf Kapital Dipakai Sebagai Huruf Pertama Setiap Kata Nama Agama, Kitab Suci, dan Tuhan, Termasuk Sebutan dan Kata Ganti untuk Tuhan
Kesalahan penulisan nama Tuhan, kitab suci dapat dilihat pada kode sumber data (16), seperti kutipan di bawah ini,
Bagi muslim yang diterima puasanya karena mampu menundukkan hawa nafsu duniawi selama bulan ramadhan dan menoptimalkan ibadah. Idul Fitri adalah hari kemenangan sejati, dimana hari ini allah memberikan penghargaan istimewa yang selalu dinanti oleh setiap orang termasuk para nabi dan kaum orang-orang saleh.
Terdapat kesalahan pada nama Tuhan, menurut aturan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) huruf kapital (2016:7), dipakai sebagai huruf pertama setiapa kata nama Tuhan.
Penulisan yang benar adalah,
Bagi muslim yang diterima puasanya karena mampu menundukkan hawa nafsu duniawi selama bulan ramadhan dan menoptimalkan ibadah. Idul Fitri adalah hari kemenangan sejati, dimana hari ini Allah memberikan penghargaan istimewa yang selalu dinanti oleh setiap orang termasuk para nabi dan kaum orang-orang saleh.
Huruf Kapital Dipakai Sebagai Huruf Pertama Unsur Nama Gelar Kehormatan, Keturunan, Keagamaan, atau Akademik yang Diikuti Nama Orang, Termasuk Gelar Akademik yang Mengikuti Nama Orang
Pada kode sumber data (16) dapat dilihat pada kutipan di bawah ini,
Allah swt juga pernah berjanji, tak satupun muslim yang berdoa pada hari raya Idul Fitri, kecuali akan dikabulkan. Pertannyaannya, kira- kira puasa kita diterima atau tidak? Atau yang kita lakukan ini hanya untuk simbolk, sebatas menahan lapar dan haus, seperti yang pernah disinyalir nabi muhammad saw? Jawabnya, Allahu’ alam kita tak tahu sejatinya.
Terdapat kesalahan pada huruf pertama unsur gelar kehormatan, sesuai dengan aturan penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan yang diikuti nama
orang (2016:8). Penulisan yang benar adalah
Allah swt juga pernah berjanji, tak satupun muslim yang berdoa pada hari raya Idul Fitri, kecuali akan dikabulkan. Pertannyaannya, kira- kira puasa kita diterima atau tidak? Atau yang kita lakukan ini hanya untuk simbolk, sebatas menahan lapar dan haus, seperti yang pernah disinyalir Nabi Muhammad saw? Jawabnya, Allahu’ alam kita tak tahu sejatinya.
Huruf Kapital Dipakai Sebagai Huruf Pertama Unsur Nama Jabatan dan Pangkat yang Diikuti Nama Orang atau yang Dipakai Sebagai Pengganti Nama Orang Tertentu, Nama Instansi, atau Nama Tempat.
Kode sumber data (19) dapat dilihat kesalahan huruf kapital pada kutipan dibawah ini,
Dilansir dari situs kantor staff presiden, tema peringatan hari lahir Pancasila tahun 2017 yang akan diperingati tanggal 1 Juni adalah “saya Indonesia, Saya Pancasila”.
Pada kutipan ini terlihat kesalahan penggunaan huruf kapital sebagai pengganti nama instansi.
Sesuai dengan aturan dalam penggunaan huruf kapital (2016:8), dipakai sebagai huruf pertama
sebagai pengganti nama instansi.
Penulisan yang benar adalah
Dilansir dari situs kantor Staff Presiden, tema peringatan hari lahir Pancasila tahun 2017 yang akan diperingati tanggal 1 Juni adalah “saya Indonesia, Saya Pancasila”.
Huruf Kapital Dipakai Sebagai Huruf Pertama Nama Bangsa, Suku Bangsa, dan Bahasa
Pada kode sumber data (13) dapat dilihat kesalahan sebagai berikut:
Di indonesia emansipasi wanita berkembang pesat setelah kiprah Raden Ajeng kartini, dan RA Kartini dinobatkan menjadi peolopor gerakan emansipasi wanita di indonesia.
Dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa ada kesalahan huruf kapital pada nama bangsa, seharusnya menurut aturan penggunaan huruf kapital (2016:9).
dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa. Penulisan yang benar adalah,
Di Indonesia emansipasi wanita berkembang pesat setelah kiprah Raden Ajeng kartini, dan RA Kartini dinobatkan menjadi peolopor gerakan emansipasi wanita di Indonesia.
Huruf Kapital Dipakai Sebagai Huruf Pertama Nama Tahun,
Bulan, Hari, dan Hari Besar atau Hari Raya
Kode sumber data (16) terdapat kesalahan, yaitu seperti kutipan di bawah ini,
Bagi muslim yang diterima puasanya karena mampu menundukkan hawa nafsu duniawi selama bulan ramadhan dan mengoptimalkan ibadah.
Pada kutipan di atas terdapat kesalahan dalam penggunaan huruf kapital pada huruf pertama nama bulan, seharusnya nama bulan harus menggunakan huruf kapital sesuai dengan aturan Ejaan Bahasa Indonesia (2016:9). Penulisan yang benar adalah
Bagi muslim yang diterima puasanya karena mampu menundukkan hawa nafsu duniawi selama bulan Ramadhan dan mengoptimalkan ibadah.
Huruf Kapital Dipakai Sebagai Huruf Pertama Unsur Nama Peristiwa Sejarah
Pada kode sumber data (17) terdapat kesalahan yaitu, sebagai berikut:
Pada bulan ini terjadi peristiwa besar yaitu Perang badar, yang pada keesokan harinya Allah membedakan yang haq dan bathil, sehingga menanglah Islam dan kaum muslimin dan hancurlah syirik dan kaum musyirikin.
Pada kutipan di atas terdapat kesalahan pada kata badar, seharusnya huruf kapital dipakai pada huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah. Sesuai dengan aturan Ejaan Bahasa Indonesia (2016:9). Penulisan yang benar adalah
Pada bulan ini terjadi peristiwa besar yaitu Perang Badar, yang pada keesokan harinya Allah membedakan yang haq dan bathil, sehingga menanglah Islam dan kaum muslimin dan hancurlah syirik dan kaum musyirikin.
Huruf Kapital Dipakai Sebagai Huruf Pertama Nama Geografi
Pada kode sumber data (03) terdapat kesalahan yaitu sebagai berikut,
Buah merah (Pandanus conoidus) adalah tanaman kha spasifik atau endemik yang tumbuh di dataran tinggi papua. tanaman ini termasuk tanaman keluarga Panadan dengan pohon manyerupai pandan.
Pada kutipan ini terdapat kesalahan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama Geografi, seharusnya pada penulisan nama geografi ditulis menggunakan huruf kapital. Sesuai dengan aturan
Ejaan Bahasa Indonesia (2016:10).
Penulisan yang benar adalah
Buah merah (Pandanus conoidus) adalah tanaman kha spasifik atau endemik yang tumbuh di Dataran Tinggi Papua. tanaman ini termasuk tanaman keluarga Panadan dengan pohon manyerupai pandan.
Huruf Kapital Dipakai Sebagai Huruf Pertama Semua Kata Dalam Nama Negara, Lembaga, Badan, Organisasi, atau Dokumen
Pada kode sumber data (18) terdapat kesalahan, yaitu sebagai berikut
Konsep dan rumusan awal pancasila pertama kali diungkapkan Bung karno dalam pidatonya di sidang Badan penyelidik Usaha persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945, sebagai dasar negara Indonesia.
Pada kutipan ini terdapat kesalahan pada penulisan nama badan, sesuai dengan aturan penggunaan huruf kapital (2016:11), dipakai sebagai huruf pertama semua kata dalam nama badan. Penulisan yang benar adalah
Konsep dan rumusan awal pancasila pertama kali diungkapkan Bung karno dalam pidatonya di sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945, sebagai dasar negara Indonesia.
Huruf Kapital Sebagai Huruf Pertama Setiap Kata di dalam Judul Buku, Karangan, Artikel, dan Makalah Serta Nama Majalah dan Surat Kabar
Pada kode sumber data (04) terdapat kesalahan yaitu sebagai berikut,
AWAL LAHIRNYA
PANCASILA
Pada kutipan di atas terdapat kesalahan dalam penulisan judul artikel, sesuai dengan aturan penggunaan huruf kapital dipakai pada setiap kata di dalam judul artikel. Sesuai dengan aturan Ejaan Bahasa Indonesia (2016:12).
Penulisan yang benar adalah Awal Lahirnya Pancasila Huruf Kapital Dipakai Sebagai Huruf Pertama Unsur Singkatan Nama Gelar, Pangkat, atau Sapaan
Pada kode sumber data (15) terdapat kesalahan yaitu sebagai berikut,
Dalam rangka memahami tujuan tersebut agaknya perlu digarisbawahi beberapa penjelasan dari Nabi saw.
Pada penulisan unsur singkatan nama gelar terdapat
kesalahan, seharusnya sesuai dengan aturan penggunaan huruf kapital (2016:12), dipakai pada huruf pertama unsur singkatan nama gelar.
Penulisan yang benar adalah
Dalam rangka memahami tujuan tersebut agaknya perlu digarisbawahi beberapa penjelasan dari Nabi Saw.
b. Penggunaan Huruf Miring Pada penggunaan huruf miring terdapat 40 kesalahan dari 3 aturan dalam penggunaan huruf miring. Tiga aturan dalam penggunaan huruf miring ditemukan satu aturan yang dilanggar, yaitu huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Banyaknya kesalahan dalam penggunaan huruf miring akan membuat pembaca kurang memahami maksud dari kata atau ungkapan yang digunakan dalam bentuk bahasa asing. Kesalahan pada penggunaan huruf miring dapat dilihat pada contoh di bawah ini,
Beberapa zat gizi yang banyak ditambahkan kedalam roti adalah vitamin, seperti thiamin (vitamin B1), riboflavia (vitamin B2) dan hiasin serta sejumlah mineral berupa zat
besi, iodium, kalsium, dan lain- lain.
Pada kutipan di atas terdapat kesalahan pemakaian huruf miring, seharusnya dalam menulis kata dalam bahasa asing menggunakan huruf miring. Sesuai dengan aturan Ejaan Bahasa Indonesia (2016:14).
Penulisan yang benar adalah
Beberapa zat gizi yang banyak ditambahkan kedalam roti adalah vitamin, seperti thiamin (vitamin B1), riboflavia (vitamin B2) dan hiasin serta sejumlah mineral berupa zat besi, iodium, kalsium, dan lain-lain.
2. Penulisan Kata
Pada penulisan kata terdapat kesalahan dalam penulisan kata berimbuhan, bentuk ulang, dan kata depan.
a. Penulisan Kata Berimbuhan Penulisan kata berimbuhan terdapat 4 kesalahan dari 2 aturan dalam penulisan kata berimbuhan.
Dua aturan yang ada terdapat satu aturan yang dilanggar yaitu imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Walaupun tidak terlalu banyak kesalahan yang ditemukan tapi kesalahan ini sangat
berpengaruh dalam pemahaman pembaca. Contoh kesalahan penulisan kata berimbuhan dapat dilihat pada contoh di bawah ini,
pencapaian emansipasi akan sempurna di
barengi kesuksesan mengurus keluarga.
Pada kata di barengi seharusnya digabung penulisannya karena kata tersebut memakai imbuhan awalan dan akhiran. Hal ini tidak sesuai dengan aturan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (2016:17). Penulisan yang benar adalah
pencapaian emansipasi akan sempurna dibarengi kesuksesan mengurus keluarga.
b. Penulisan Bentuk Ulang
Penulisan bentuk ulang terdapat 2 kesalahan dari 1 aturan dalam penulisan kata berimbuhan.
Aturan yang dilanggar yaitu bentuk ulang ditulis menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Walaupun tidak terlalu banyak kesalahan yang ditemukan tapi kesalahan ini sangat berpengaruh dalam pemahaman pembaca. Contoh kesalahan penulisan bentuk ulang
dapat dilihat pada contoh di bawah ini,
Oleh karena itu betapa pentingnya tubuh, mengkonsumsi makanan yang bergizi dan mengandung unsur2 yang dibutuhkan oleh tubuh meskipun makanan itu tidak harus mahal.
Pada kata unsur2 seharusnya diberi tanda hubung diantara unsur katanya. Hal ini tidak sesuai dengan aturan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (2016:19). Penulisan yang benar adalah
Oleh karena itu betapa pentingnya tubuh, mengkonsumsi makanan yang bergizi dan mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tubuh meskipun makanan itu tidak harus maha
c. Penulisan Kata Depan
Penulisan kata depan terdapat 24 kesalahan dari 1 aturan dalam penulisan kata depan. Aturan yang dilanggar yaitu kata depan, seperti di, ke, dan dari ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Banyaknya kesalahan yang ditemukan berpengaruh pada pemahaman pembaca dalam memahami maksud dari isi tulisan tersebut. Contoh kesalahan penulisan bentuk ulang dapat dilihat pada contoh di bawah ini,
Sumber protein terbaik dibumi.
Pada kata dibumi seharusnya dipisah kata depan di dengan bumi.
Hal ini tidak sesuai dengan aturan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (2016:25). Penulisan yang benar adalah
Sumber protein terbaik di bumi.
3. Penggunaan Tanda Baca Pada penggunaan tanda baca terdapat kesalahan penggunaan tanda baca titik, tanda baca koma, dan tanda baca hubung.
a. Penggunaan Tanda Baca Titik (.)
Penggunaan tanda baca titik terdapat 2 kesalahan dari 5 aturan.
Lima aturan yang ada terdapat satu aturan yang dilanggar yaitu tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan. Walaupun tidak terlalu banyak kesalahan yang ditemukan tapi kesalahan ini sangat berpengaruh dalam pemahaman pembaca. Contoh kesalahan penggunaan tanda baca titik dapat dilihat pada contoh di bawah ini,
Salah satu akibat konsumsi roti yang kian merkayat itu adalah penambahan berbagai zat gizi kedalam roti, serat, misalnya.
dedak dalam gandum yang dulu disingkirkan dalam roti putih karena dianggap makan ternak.
Pada awal kata dalam kutipan diberi tanda titik, seharusnya tidak beri tanda titik pada awal kata. Hal ini tidak sesuai dengan aturan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (34). Penulisan yang benar adalah
Salah satu akibat konsumsi roti yang kian merkayat itu adalah penambahan berbagai zat gizi kedalam roti, serat, misalnya dedak dalam gandum yang dulu disingkirkan dalam roti putih karena dianggap makan ternak.
b. Penggunaan Tanda Baca Koma (,)
Penggunaan tanda baca koma terdapat 16 kesalahan dari 10 aturan.
sepuluh aturan yang ada terdapat satu aturan yang dilanggar yaitu tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. Banyaknya kesalahan yang ditemukan berpengaruh pada pemahaman pembaca dalam memahami maksud dari isi tulisan tersebut. Contoh kesalahan penggunaan tanda baca koma dapat dilihat pada contoh di bawah ini,
Buah merah memiliki panjang 55 cm diameter 10-15 cm dan berat 2-3 kg.
Pada akhir kata cm seharusnya diberi tanda koma karena
contoh kalimat di atas merupakan unsur-unsur pembilangan atau pemerincian. Hal ini tidak sesuai dengan aturan dalam Ejaan Bahasa Indonesia (2016:37). Penulisan yang benar adalah
Buah merah memiliki panjang 55 cm, diameter 10-15 cm, dan berat 2-3 kg.
c. Penggunaan Tanda Baca Hubung (-)
Penggunaan tanda baca hubung terdapat 6 kesalahan dari 7 aturan. Tujuh aturan yang ada terdapat dua aturan yang dilanggar yaitu tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh baris dan tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang. Banyaknya kesalahan yang ditemukan berpengaruh pada pemahaman pembaca dalam memahami maksud dari isi tulisan tersebut. Contoh kesalahan penggunaan tanda baca hubung dapat dilihat pada sebagai berikut:
Kesalahan Tanda Hubung Dipakai untuk Menandai Bagian Kata yang Terpenggal oleh Pergantian Baris
Kesalahan pemakaian tanda hubung yang menandai bagian kata
yang terpenggal oleh baris terdapat pada kode sumber data (03) yaitu,
Yang dikenal di papua lantaran dapat mengobati
penyakit kangker, kemudian agustin di
berikan ekstrak buah merah yang dikonsumsi 3x sehari.
Pada kata di dan berikan seharusnya diberi tanda hubung karena katanya terpenggal oleh pergantian baris. Hal ini tidak sesuai dengan aturan dalam Ejaan Bahasa Indonesia (2016:44). Penulisan yang benar adalah
Yang dikenal di papua lantaran dapat mengobati
penyakit kangker, kemudian agustin di-
berikan ekstrak buah merah yang dikonsumsi 3x sehari.
Kesalahan Tanda Hubung Dipakai Untuk Menyambung Unsur Kata Ulang
Kesalahan tanda hubung yang menyambung unsur kata ulang terdapat pada kode sumber data (05) yaitu
Tidak masalah kita berbeda pandangan asalkan kita masih berpegangan tangan untuk mewujudkan impian yang dimainkan-pernikahan.
Pada kata dimainkan- pernikahan seharusnya tidak diberi tanda hubung karena dimainkan-
pernikahan bukan unsur kata ulang.
Hal ini tidak sesuai dengan aturan dalam Ejaan Bahasa Indonesia (2016:44). Penulisan yang benar adalah
Tidak masalah kita berbeda pandangan asalkan kita masih berpegangan tangan untuk mewujudkan impian yang dimainkan pernikahan.
KESIMPULAN
Berdasarkan temuan penelitian terdapat kesalahan penggunaan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.
Kesalahan penggunaan huruf kapital terdapat 185 kesalahan dari 15 aturan dalam penggunaan huruf kapital. Pada penggunaan huruf miring terdapat 40 kesalahan dari 3 aturan dalam penggunaan huruf miring, kesalahan paling banyak ditemukan adalah penggunaan huruf kapital.
Pada penulisan kata terdapat kesalahan dalam penulisan kata berimbuhan, bentuk ulang, dan kata depan. Penulisan kata berimbuhan terdapat 4 kesalahan dari 2 aturan dalam penulisan kata berimbuhan.
Penulisan bentuk ulang terdapat 2 kesalahan dari 1 aturan dalam
penulisan kata berimbuhan.
Penulisan kata depan terdapat 24 kesalahan dari 1 aturan dalam penulisan kata depan. Aturan yang dilanggar yaitu penulisan kata depan.
Pada penggunaan tanda baca terdapat kesalahan penggunaan tanda baca titik, tanda baca koma, dan tanda baca hubung. Penggunaan tanda baca titik terdapat 2 kesalahan dari 5 aturan. Penggunaan tanda baca koma terdapat 16 kesalahan dari 10 aturan. Penggunaan tanda baca hubung terdapat 6 kesalahan dari 7 aturan. Kesalahan paling banyak ditemukan adalah penggunaan tanda baca koma.
Berdasarkan hasil deskripsi data, analisis data, dan pembahasan yang telah diuraikan di atas dapat diajukan saran untuk siswa SMA N 2 Solok Selatan agar siswa lebih memperhatikan aturan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia dalam menulis, terutama menulis artikel.
Hal ini bertujuan agar pembaca tidak salah dalam memahami tulisan yang dibuat oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rohmadi, Muhammad. 2008. Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Semi, M. Atar. 1990. Menulis Efektif.
Bandung: Angkasa Raya.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Bahasa. Yogyakarta:
Duta Wacana University Press.
Waridah, Ernawati dan Zahra Khairunnisa. 2016. Pedoman Umum (EBI) Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Bmedia.