• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol. 1 No. 2 Agustus 2017 - Universitas Nusantara PGRI Kediri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Vol. 1 No. 2 Agustus 2017 - Universitas Nusantara PGRI Kediri"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

Penulis menggunakan metode Hungaria untuk menghitung total waktu pengiriman barang di CV. L&J Express Malang*), sehingga tercapai total waktu pengiriman barang yang optimal. Salah satu teknik penyelesaian masalah penugasan adalah dengan menggunakan metode Hongaria yang ditemukan dan diterbitkan oleh Harlold Kuhn pada tahun 1955. L&J Express tidak tepat dalam total waktu tempuh saat mengantarkan barang sampai menggunakan metode Hongaria.

5] Erlinda Rahmawati, Neva Setyahadewi dan Fransiska Frans, Optimasi masalah penugasan menggunakan metode Hungaria (studi kasus pada PT POS (Persero) Pontianak), Institut Matematika FMIPA Untan Pontianak. Email: [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak— “Simulasi kawanan itik dengan metode Reynolds” adalah. Simulasi kerumunan dibuat dengan sosok bebek yang berjalan di tanah menggunakan metode Reynolds.

Penerapan metode Reynolds pada kerumunan bebek sudah tepat.Perilaku bebek menghindari rintangan sesuai dengan aslinya.

Tabel 1.  K ONTRIBUSI PENUGASAN  TUGAS
Tabel 1. K ONTRIBUSI PENUGASAN TUGAS

PENDAHULUAN

Dalam upaya meningkatkan kinerja karyawannya, PT AAA memberikan kenaikan gaji kepada karyawan yang mempunyai kinerja baik. Pemberian kenaikan gaji kepada pegawai seringkali dihitung secara proporsional, atau terkadang kenaikan gaji diberikan hanya dengan cara memperkirakan saja, tanpa menerapkan perhitungan yang kuat. Cara ini dipilih karena mampu menyelesaikan penilaian kinerja pegawai berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yang nantinya akan dijadikan acuan dalam pemberian kenaikan gaji itu sendiri.

Hasil dari aplikasi sistem pendukung keputusan penilaian kinerja pegawai untuk kenaikan gaji tidak hanya menentukan pegawai mana saja yang berhak mendapat kenaikan gaji, namun juga menentukan persentase kenaikan gaji masing-masing pegawai. Pada tahun 2015, kenaikan gaji maksimum yang diberikan kepada pegawai sebesar 8%, dan pada tahun 2016, kenaikan gaji maksimum sebesar 10%. Yang dimaksud dengan kenaikan gaji maksimal 8% bukan berarti setiap pegawai mendapat kenaikan gaji sebesar 8%, tergantung kinerja pegawai itu sendiri dan masa kerjanya.

Dalam praktiknya, selama ini pemberian kenaikan gaji pegawai terkadang tidak sesuai dengan hasil penilaian prestasi kerja dan masa kerja pegawai. Kenaikan gaji pegawai sering kali bersifat flat, atau terkadang atasan mendorong kenaikan gaji pegawai hanya dengan melakukan evaluasi, tanpa perhitungan yang berat (apapun kinerja dan senioritasnya) dan langsung diterima oleh manajemen. Kami memilih metode ini karena berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, kami dapat mengevaluasi kinerja karyawan, yang nantinya akan menjadi acuan dalam mengakui kenaikan gaji.

METODE PENELITIAN

Dan satu atau dua bulan kemudian setelah Anda review kembali, ternyata kurang sesuai atau kurang tepat.

94Data skunder adalah data yang tidak di dapatkan secara langsung dari objek penelitian,

HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem Penilaian Kienrja Karyawan PT AAA

Evaluasi kinerja dilakukan oleh supervisor masing-masing departemen, dan supervisor memberikan rekomendasi kenaikan gaji bagi pegawai, yang kemudian diproses oleh administrator dan disampaikan kepada manajemen atau direktur. Kalau soal kenaikan gaji, atasan hanya memperkirakan dan terkadang kenaikan gaji itu malah untuk karyawan. Dengan demikian, kenaikan gaji pegawai kurang tetap atau kurang sesuai dengan kinerja masing-masing pegawai.

Oleh karena itu, perlu adanya pembaharuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan evaluasi kinerja pegawai untuk kenaikan gaji.

96Tujuan : penilaian kinerja karyawan untuk kenaikan gaji

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian pada skripsi ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Dengan dibangunnya aplikasi sistem pendukung keputusan evaluasi kinerja pegawai dengan metode AHP dapat digunakan sebagai analisis dalam menentukan pertumbuhan gaji pegawai. sesuai dengan kinerja masing-masing pegawai. Terdapat kriteria yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan, dalam hal ini UD Indo Multi Fish. Dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW), Anda dapat memberikan rekomendasi area mana yang cocok untuk dijadikan cabang toko baru.

Pihak toko ingin membuka cabang baru di lokasi yang berbeda, sehingga konsumen tidak perlu membeli produk di toko induk. Terdapat alternatif lokasi yang dapat dipilih untuk dijadikan lokasi pemukiman baru, yaitu: Kawasan Gondosuli, Kawasan Sumbergempol, Kawasan Karangrejo, Kawasan Rejotangan dan Kawasan Ngunut yang semuanya berada di Kabupaten Tulungagung. Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) merupakan metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu.

Permasalahan pemilihan cabang baru pada toko Indo Multi Fish merupakan permasalahan pengambilan keputusan multiatribut yang fuzzy karena dalam mencari solusinya menggunakan kelipatan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan FMADM, salah satunya adalah metode Simple Additive Weighting (SAW). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari lokasi terbaik untuk pembangunan cabang baru di toko UD.

Metode yang digunakan dalam metode ini adalah metode SAW yang dapat secara efektif menyelesaikan permasalahan yang kompleks. Dengan adanya sistem pendukung keputusan pemilihan lokasi cabang baru, kami berharap dapat membantu Indo Multi Fish untuk mengembangkan bisnisnya. Sistem pendukung keputusan Albert Napier merupakan kumpulan prosedur pemrosesan data dan informasi yang bertujuan menggunakan model untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Setelah diperoleh nilai kesesuaian setiap alternatif dan kriteria, langkah selanjutnya adalah mencari matriks normalisasi.

SIMPULAN DAN SARAN

Untuk perancangan data warehouse ini akan dibangun dengan menggunakan Metode Sembilan Langkah Kimbal sehingga data gudang yang dihasilkan dapat sesuai dengan yang diharapkan. Dengan menggunakan model air terjun, akan dibangun prototipe untuk mengimplementasikan hasil perancangan data warehouse. Tujuan utama pembuatan data warehouse adalah untuk menyatukan data yang beragam ke dalam satu tempat penyimpanan sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan query (pencarian data), menghasilkan laporan, dan melakukan analisis [3].

Gudang data adalah lokasi penyimpanan data terpusat dimana data dari database operasional dan sumber data lainnya diintegrasikan, dibersihkan dan diarsipkan untuk mendukung pengambilan keputusan [4]. Sedangkan untuk perancangan data warehouse digunakan pendekatan metode manajemen dengan menggunakan sembilan langkah. Untuk mengimplementasikan pengembangan air terjun ini, fokusnya adalah pada penerapan model untuk membangun prototipe sistem data warehouse alumni.

Gudang data adalah kumpulan data yang digunakan untuk membuat keputusan manajemen yang berorientasi objek, terintegrasi, bervariasi terhadap waktu, dan tidak mudah berubah [6]. Gudang data berorientasi objek diatur di sekitar entitas besar seperti pelanggan, pemasok, produk, dan penjualan. Extract Transform Load (ETL) adalah proses penting dalam gudang data dimana data dari operasi ETL dapat dimasukkan ke dalam gudang data.

Tujuan ETL adalah mengumpulkan, memfilter, memproses, dan menggabungkan data relevan dari berbagai sumber untuk disimpan dalam gudang data. Hasil dari proses ETL adalah dihasilkannya data yang memenuhi kriteria data warehouse, seperti data yang bersifat historis, terintegrasi, terangkum, statis, dan memiliki struktur yang dirancang untuk proses analisis. Berdasarkan analisis kebutuhan fungsional maka tahap selanjutnya adalah tahap analisis kebutuhan data terkait pembuatan data warehouse untuk kebutuhan penyajian data alumni.

Gambar 1. A LUR PENELITIAN
Gambar 1. A LUR PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Analisis

Pada tahap desain ini, kami membuat persyaratan data warehouse menggunakan metode sembilan langkah. Ringkasan - Digital Signage Angkasa Pura di PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Syamsudinnor Banjarmasin telah menggunakan aplikasi web untuk memasukkan gambar dan video, namun informasi jadwal kegiatan masih dilakukan secara manual yaitu secara tertulis. Sistem informasi yang dibuat dapat menginput jadwal kegiatan, gambar, video dan kehadiran karyawan, yang ditampilkan melalui digital signage atau melalui layar LCD atau monitor.

Salah satu perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi adalah PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Syamsudinnor Banjarmasin. PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Syamsudinnor Banjarmasin masih minim kemajuan teknologi di bidang komunikasi, salah satunya digital signage. Digital Signage merupakan media penyampaian pesan yang terarah (nrowcast), berbeda dengan media televisi yang menyampaikan pesan secara luas (broadcast).

Konsep sempit ini pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana strategi penyampaian pesan diimplementasikan dalam signage digital. Digital signage ini menggunakan teknologi layar datar seperti LCD, LED atau plasma yang dirancang untuk menampilkan konten multimedia [1]. Cara menguji digital signage yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian informasi yang mengandung gambar, video dan teks.

Bagaimana penerapan digital signage yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian informasi yang mengandung gambar, video dan teks. Perancangan dan pembangunan digital signage sebagai sarana penyampaian informasi agar proses penyampaian informasi lebih cepat dan menarik di PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Syamsudinnor Banjarmasin. Perancangan dan pembangunan antarmuka digital signage di PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Syamsudinnor Banjarmasin.

Tabel 1.  C HOOSING  T HE  P ROCESS
Tabel 1. C HOOSING T HE P ROCESS

METODE PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data

Karyawan dapat mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan di PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Syamsudinnor.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi antarmuka laporan jadwal kegiatan ditunjukkan pada Gambar 12. Halaman ini menampilkan jadwal kegiatan yang telah dimasukkan. Implementasi antarmuka halaman kehadiran karyawan ditunjukkan pada Gambar 15. Halaman ini menampilkan tampilan kehadiran karyawan yang telah disediakan. Penelitian ini menghasilkan rancangan sistem informasi menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 yang dapat membantu SMK Negeri 1 Jiwan dalam memberikan pelayanan dalam pembayaran administrasi kepada siswanya.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan framework COBIT 4.1 untuk mengetahui tingkat kematangan pada empat proses TI yaitu PO3 (Menentukan Arah Teknologi), AI5 (Acquiring IT Resources), DS2 (Managing Third Party Services) dan DS6 (Identifying and Allocation of Costs) . Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematangan berada pada tingkat Repeatable but Intuitive untuk proses TI PO3, DS2 dan DS6. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan COBIT 4.1 untuk mengukur tingkat kematangan tujuan bisnis 8 berupa Mencapai optimalisasi biaya penyampaian layanan.

Tahapan penelitian untuk mengukur tingkat kematangan tujuan bisnis untuk mencapai optimalisasi biaya dari penyampaian layanan dari sudut pandang pelanggan dapat dilihat pada Gambar 1. Untuk setiap tujuan TI, dipilih satu proses TI yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga terdapat empat proses TI. dicapai pada tiga domain yang digunakan yaitu PO3 (Menentukan Arah), Teknologi), AI5 (Pengadaan TI), DS2 (Mengelola Layanan Pihak Ketiga) dan DS6. Dimana model maturitas merupakan alat untuk mengetahui tingkat kematangan proses TI yang terdiri dari enam level yang dapat dilihat pada Tabel 7 mulai dari level 0 sampai dengan level 5 [1].

Rekomendasi IT Process AI5 (IT Resource Procurement) adalah mengoptimalkan penggunaan sistem informasi pengadaan mulai dari proses tender hingga laporan pengadaan. Proses TI DS2 (Managing Third Party Services) direkomendasikan untuk menunjuk satu karyawan yang bertanggung jawab untuk melakukan pengendalian kualitas. Rekomendasi untuk proses TI DS6 (Identifikasi dan alokasi anggaran) mencakup penjangkauan ke tingkat manajemen menengah dan atas mengenai informasi dan tanggung jawab pengelolaan anggaran.

APLIN memperoleh nilai tingkat kematangan sebesar 2,41 untuk IT Process PO3 dan 2,39 untuk IT Process DS2 serta nilai tingkat kematangan sebesar 2,49 untuk IT Process DS6 yang dikategorikan pada tingkat Repeatable but Intuitive. Selain itu juga mengoptimalkan penggunaan sistem informasi pengadaan barang mulai dari proses tender hingga laporan pengadaan.

Diagram  konteks  disajikan  pada  Gambar  3  Sistem  informasi  ini  memiliki  dua  hak  akses  yaitu  Admin dan User dimana Admin memiliki hak akses untuk memasukkan data kegiatan, galeri dan data  kehadiran pegawai sedangkan User hanya memiliki hak untu
Diagram konteks disajikan pada Gambar 3 Sistem informasi ini memiliki dua hak akses yaitu Admin dan User dimana Admin memiliki hak akses untuk memasukkan data kegiatan, galeri dan data kehadiran pegawai sedangkan User hanya memiliki hak untu

Gambar

Tabel 2.   A NALISIS  K ERUMUNAN  B EBEK
Gambar 3. S TRUKTUR  S ENDI  G ERAK  P ADA  M ODEL  B EBEK
Gambar 10. F LOWCHART  K OHESI  (C OHESION )
Gambar 11. F LOWCHART  S TEER
+7

Referensi

Dokumen terkait

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1 kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyekesaikan soal kompetisi materi sistem