• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol.3 No.2, November 2018 ISSN - Jurnal 7 Samudra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Vol.3 No.2, November 2018 ISSN - Jurnal 7 Samudra"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

Untuk menentukan posisi kapal, kita harus mengambil bantalan benda darat, kepala, dudukan pelampung atau benda langit. Memahami cara menentukan posisi kapal dan posisi sasaran disekitar kapal.

Hasil Penelitian 1. Penyajian Data

Ketidakakuratan ini dapat diatasi dengan kerja sama dan fungsi kontrol yang solid dari pilot di jam tangan navigasi sehingga proses pengiriman berlangsung dengan aman dan lancar.

Pembahasan

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

KEBUTUHAN DIKLAT PELAUT III DITINJAU DARI ASPEK TOOL’S DAN ENGINEERING

Frenki Imanto 1 , Didik Dwi Suharso 1 , Upik Widyaningsih 2

ABSTRAK

PENDAHULUAN

RUMUSAN MASALAH

TINJAUAN PUSTAKA

  • Analisis
  • Kebutuhan
  • Pembelajaran
  • Diklat Pelaut III
  • Aspek Tool’s dan Engineering a. Aspek
  • Penelitian yang relevan

Dengan berpedoman kepada kedua SK tersebut, maka STCW 2010 Regulation III/1 adalah mengura tentang “Mandatory minimum requirement for certification of officer in charge of an engineer watch in a manned engine room design service engineers in a periodically unmanned engine-. Ditto juga dengan STCW Code Section A-III/1 adalah mengura tentang "Specification of minimum standard of competence for officer in charge of an engineer watch in a manned engine room designed service engineers in a periodically unmanned engine room" (STCW 2010:143).

TUJUAN

MANFAAT

METODE PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Lokasi Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data Dan In- strumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data

Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang telah ditetapkan, alat pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) observasi dengan menggunakan alat catatan anekdot (untuk tinjauan pustaka), dan (2) wawancara informal dengan pemangku kepentingan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perencanaan

Pengumpulan data

Analisis data

7 videos (DVD and CD) ---(V) Available from: Videotel Marine International Ltd 84 Newman Street, London W1 P 3LD, UK Available from: Maritime Human Resources Institute, Kaiji Center Building Japan, 4-5 Kojimachi Chiyoda-ku, Tokyo Japan. Available from: Videotel Marine International Ltd 84 Newman Street, London W1T 3EU, UK Available from: Walport International Ltd, Riverside Business Center Fort Road Tilbury EssexRM18 7ND United Kingdom.

SIMPULAN

Aspek tool

Aspek engineering

SARAN

Latar Belakang Masalah

Politeknik Pelayaran Surabaya merupakan salah satu perguruan tinggi kelautan yang berada di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan. Sejak tahun 2016, Politeknik Pelayaran Surabaya telah membuka 3 program studi yaitu program studi teknik kelautan, teknik, dan elektro, yang menyelenggarakan pendidikan tinggi kelautan hingga jenjang diploma III.

ANALISIS USULAN KURIKULUM DIPLOMA IIIKELISTRIKAN PELABUHAN POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

Indah Ayu Johanda Putri 2 , Saiful Irfan 2

  • Perumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Untuk mengetahui tahapan penyusunan kurikulum diploma III ketenagalistrikan pelabuhan di Politeknik Pelayaran Surabaya. Untuk mengetahui bentuk tahapan penyusunan kurikulum Diploma III ketenagalistrikan pelabuhan di Politeknik Maritim Surabaya.

KAJIAN PUSTKA

  • Pengembangan Kurikulum a. Pengertian Kurikulum
  • Isi dan Struktur Kurikulum
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Isi kurikulum harus mencerminkan realitas sosial, artinya harus sejalan dengan tuntutan kehidupan nyata di masyarakat. Isi kurikulum hendaknya memuat materi, teori, prinsip, konsep yang terlibat di dalamnya secara jelas, bukan sekadar informasi faktual. f) Isi kurikulum harus mampu menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

PEMBAHASAN

Dasar-dasar pengembangan kuriku- lum

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan catatan lapangan serta dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori-kategori, menguraikannya menjadi satuan-satuan, menyusunnya menjadi pola-pola, memilih apa yang penting dan apa yang akan dipelajari, dan menggambar. kesimpulannya agar mudah dipahami.

Desain kurikulum

KESIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

IMPLEMENTASI PERJANJIAN KERJA LAUT DI PT. DHARMA LAUTAN UTAMA SURABAYA

Semuel D. Parerungan 1

Sedangkan pengertian kerja yang terdapat dalam UU No. 3 Tahun 2003 (selanjutnya disebut UU Ketenagakerjaan) Pasal 1 angka 14 adalah “perjanjian kerja antara pekerja/buruh dan pemberi kerja atau pemberi kerja, yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak”. Pada hakekatnya perjanjian kerja harus memuat ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan hubungan kerja itu sendiri. Jenis pekerjaan yang disepakati merupakan salah satu unsur perjanjian kerja yang harus dicantumkan dengan jelas.

Dengan mengadakan kontrak kerja maritim secara tertulis di hadapan pejabat pemerintah (manajer pelabuhan), pejabat pemerintah (manajer pelabuhan) bertanggung jawab untuk memberitahukan hak dan kewajiban masing-masing pihak. Dengan demikian, kontrak kerja di laut yang ditandatangani antara pemilik kapal (owner) dengan nakhoda atau perwira kapal dan anak buah kapal, harus dibuat secara tertulis agar dianggap sah (sah) dan ditandatangani oleh kedua belah pihak (Pasal Pasal 399 dan 400 KUHP.

METODOLOGI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Adanya kontrak kerja bagi seorang karyawan menandakan bahwa PT Dharma Lautan Utama Surabaya mempunyai itikad baik dan ingin menciptakan kesejahteraan bagi seluruh karyawannya. Dharma Lautan Utama Surabaya untuk staf ABK sebanyak 94,7% yang menjawab bermartabat dan puas atau sangat prihatin, dan yang merasa tidak pantas menjawab hanya 5,3%. Dharma Lautan Utama Surabaya memberikan jaminan sosial kepada pegawainya, namun 94,7% diantaranya mendapatkan jaminan sosial dan sisanya merasa tidak.

Dharma Lautan Utama Surabaya yang mempekerjakan lebih dari 10 pekerja dan memberikan upah minimum sebesar Rp. Pada perusahaan PT Dharma Lautan Utama Surabaya, perjanjian mengenai masalah jaminan sosial bagi pekerja (anak buah kapal) diatur dalam Perjanjian Kerja Laut (PKL) sebagaimana diatur dalam Pasal 7 dan Pasal 13, masing-masing persetujuan PP No.

KESIMPULAN

Penentu utama keunggulan adalah tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan mempunyai pengetahuan dan teknologi (IPTEK) untuk menghasilkan produk dan jasa yang layak menjadi lebih baik dalam persaingan global, baik saat ini maupun di masa depan. Tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi akan menentukan kualitas, biaya produksi, efisiensi waktu dan efektivitas. Dengan kondisi tersebut, pendidikan sebagai lembaga utama pengembangan sumber daya manusia (SDM) jelas harus berperan dalam membentuk peserta didik menjadi aset bangsa, yaitu sumber daya manusia yang mempunyai keterampilan profesional, produktif dan mampu menciptakan produk unggulan bagi industri Indonesia, sehingga siap menghadapi persaingan di pasar modal.

Keterampilan profesional yang harus dikuasai pada hakekatnya mengandung unsur ilmu pengetahuan, teknik dan nasehat.

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTEK KERJA LAUT (PRALA) TERHADAP KESIAPAN KERJA TARUNA POLTEKPEL SURABAYA

Sri Mulyanto Herlambang 2 , Cornelius R. 1

Pengalaman praktek kelautan (Prala) memberikan keahlian dalam keterampilan kerja, sebaliknya pengalaman praktek kelautan (Prala) yang terbatas menghasilkan tingkat keahlian dan keterampilan yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengalaman praktek kerja laut (Prala) terhadap kesiapan kerja taruna Politeknik Maritim Surabaya. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan dua skala, yaitu tingkat pengalaman kerja maritim dan tingkat kesiapan kerja.

Data penelitian yang relevan adalah sejauh mana pengalaman praktik di laut dan sejauh mana kesiapan kerja. Dengan kata lain, semakin tinggi pengalaman lapangan maka semakin tinggi pula kesiapan kerja taruna.

PENYELAMATAN INDIVIDU SALAH SATU UPAYA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI KAPAL

Banyaknya kasus kecelakaan kapal yang terjadi akhir-akhir ini hingga menimbulkan korban jiwa, hal ini didorong oleh kepanikan para penumpang sehingga tidak dapat mengambil tindakan yang tepat dalam keadaan darurat. Kargo umum ini mempunyai dimensi seperti gambar 3.1, yang terdiri atas geladak utama, geladak 2/dek kotoran, geladak 3/. Berdasarkan Gambar 3.4 di atas, kejadian kecelakaan kapal tenggelam memberikan kontribusi paling besar dengan persentase 54%, urutan berikutnya terdampar dengan persentase 18%, sedangkan penyebab tabrakan menempati urutan ketiga dengan persentase terbesar 13%, kebakaran dan kebakaran. ledakan berikutnya sebagai 12.

Berdasarkan gambar 4.6 diatas, berdasarkan jenis armada yang ada, maka tingkat kerugian dan kecelakaan berat yang terjadi adalah jenis kapal general cargo mempunyai nilai kerugian dan tingkat kecelakaan terbesar yaitu kurang lebih 37 dari 1000 kapal per tahun, yang kedua tempat ditempati oleh kapal tanker sebanyak 31 dari 1000 kapal per tahun, sedangkan urutan berikutnya adalah temo dan terakhir ditempati oleh kapal nelayan atau perahu nelayan. Dari Gambar 3.7 di atas dapat dijelaskan bahwa angkutan minyak/bahan bakar minyak masih menduduki peringkat tertinggi dengan menggunakan armada kapal laut dalam melaksanakan pendistribusiannya.

DAFTAR RUJUKAN

Perlunya penguatan aspek regulasi keselamatan pelayaran, termasuk upaya pemeriksaan dan pengujian kapal yang hendak berlayar serta memastikan kapal yang berlayar memenuhi kriteria berlayar atau laik laut. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Alat Pelindung Diri (APD). Alat pelindung diri merupakan suatu alat yang dapat melindungi seseorang yang fungsinya untuk mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari kemungkinan bahaya di tempat kerja [1].

Alat pelindung diri yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari pakaian, sepatu safety, kacamata safety, dan helm safety. Pekerja yang tidak menggunakan APD tidak diperkenankan masuk ke unit mitra karena APD merupakan syarat wajib yang diberlakukan oleh perusahaan mitra.

OPTIMASI JADWAL PEMBELIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PERUSAHAAN PELAYARAN

Kebutuhan APD

Dari 444 pekerja yang menggunakan APD paling banyak adalah sepatu safety, hal ini dikarenakan sepatu safety wajib digunakan disetiap area. APD yang digunakan minimal kacamata safety karena penggunaan kacamata safety hanya digunakan oleh kru dan karyawan, sedangkan di area HO hanya sebagian pekerja yang menggunakan kacamata safety.

Penentuan Lifetime APD

Sedangkan pemisahan frekuensi pembelian 4 kali dalam setahun membutuhkan Rp. Sedangkan frekuensi pembeliannya misalnya 4 kali dalam setahun membutuhkan Rp 50.000 dengan total pembelian 50 bibit. Sedangkan frekuensi pembeliannya misalnya 4 kali dalam setahun membutuhkan Rp 5.000 dengan total pembelian 5 kali pembelian.

Sedangkan frekuensi pembeliannya misalnya empat kali dalam setahun ada Rp. Dibutuhkan 50.000 untuk membeli 50 bibit. Kacamata safety kategori V berjumlah 318 buah, sehingga frekuensi pembelian 2 kali dalam setahun misalnya membutuhkan biaya sebesar Rp. 159 unit yang dibeli per pembelian.

PENGGUNAAN SIMULATOR

Belajar mandiri tidak hanya berarti belajar sendiri, namun dapat dilakukan secara berkelompok, misalnya dalam kelompok tutorial. Bantuan tersebut sifatnya terbatas, seperti merumuskan tujuan pembelajaran, memilih bahan pembelajaran, menentukan perangkat pembelajaran, dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi siswa.

DALAM PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN CIRCUIT BREAKER POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

Pembelajaran yang dilaksanakan di Politeknik Pelayaran Surabaya kurang memanfaatkan laboratorium secara optimal khususnya pada materi bertekanan tinggi. Siswa cenderung menggunakan buku teks yang informatif, sehingga siswa belum mampu mengembangkan pengetahuannya secara konstruktif. Faktor pembatas media pembelajaran (modul) dapat menyebabkan siswa kurang maksimal dalam belajar, dan akibatnya hasil belajarnya juga kurang optimal. Salah satu sumber belajar yang mempunyai potensi besar untuk digunakan sebagai komunikasi dalam proses pembelajaran adalah penggunaan laboratorium/simulator, yang berdampak pada proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital.

Modul yang digunakan dalam penelitian ini dikemas secara CBT, sehingga materi pembelajaran dapat meningkatkan intensitas interaksi, karena berdasarkan pengalaman empiris sebelumnya, motivasi siswa dapat meningkat jika modul dikemas dalam paradigma e-learning, sehingga Guru perlu membuat modul pembelajaran berbasis CBT untuk dijadikan panduan bagi siswa. Materi ini memerlukan keaktifan dan kreativitas tingkat tinggi agar siswa dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya sehingga dapat menarik kesimpulan yang luas berdasarkan fenomena yang diamatinya.

KAJIAN PUSTAKA

  • Skenario Pembelajaran
  • Langkah-langkah Pembuatan Ske- nario
  • Langkah Kerja Menyiapkan Skenario Pembelajaran
  • Karakteristik Modul
    • Self Instructional
    • Self Contained
    • Adaptif
    • User Friendly
  • Rancangan Modul
  • SIMPULAN
  • SARAN

Self-instructive yaitu melalui modul multimedia seseorang atau siswa dapat belajar sendiri dan tidak bergantung pada pihak lain. Menyusun isi materi pelajaran dalam urutan dan susunan yang sistematis sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Menyusun dan memposisikan teks, gambar, dan ilustrasi agar informasinya mudah dipahami siswa.

Menyusun antar bab, antar satuan, dan antar paragraf dengan tata letak dan alur yang memudahkan siswa dalam memahaminya. Harapannya melalui pendidikan tegangan tinggi, peserta didik dibekali dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama.

Referensi

Dokumen terkait

Jurnal Penelitian Politeknik Penerbangan Surabaya Edisi XXXIII, Vol 6, No 3, Bulan September Tahun 2021 p-ISSN: 2615-8671 e-ISSN: 2615-868X ANALISIS KEKUATAN TARIK MATERIAL KOMPOSIT